4.2. SISTEM PERPIPAAN AIR BUANGAN DAN VENT 4.2.1. Penentuan Perpipaan Air Buangan
Dalam perencanaan sistem perpipaan air buangan ini, langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut :
Menentukan jenis serta beban unit alat plambing untuk air buangan
Merencanakan sistem perpipaan air buangan untuk tiap lantai dan menghitung dimensi perpipaan yang diperlukan
1. Perencanaan Perencanaan Peralatan Plambing Air Buangan
Untuk menentukan dimensi pipa air buangan, sebelumnya harus ditentukan terlibih dahulu dahulu
jenis peralatan plambing air buangan buangan dan beban unit alat
plumbing. Berikut daftar nama jenis alat plumbing dengan beban unit alat plumbing tercantum dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.14 Nama dan Beban Alat Plambing
No
Alat plumbing Nama
beban
1
WC
4
2
FD
1
3
UR
4
4
LV
1
Sumber: Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Morimura, 1999 halm:200
a. Dimensi Pipa Buangan Horisontal Tiap Lantai
Setelah jenis alat plumbing yang direncanakan telah diketahui beban unitnya, dimensi pipa dapat ditentukan. Untuk menentukan ukuran pipa buangan dapat dilihat dari tabel 5.6 pada buku Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Morimura, 1999. Ketentuan dalam penentuan pipa buangan, berdasarkan buku Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Morimura, Morimura, 1999, bahwa :
1. Cabang mendatar yang melayani satu kloset harus mempunyai diameter 75 mm, dan untuk dua kloset atau lebih sekurang-kurangnya 100 mm. 2. Kemiringan pipa dapat dibuat sama per diameterpipanya (mm), untuk diameter pipa 75 mm atau kurang kemiringan minimum 1/50. Sedangkan untuk diameter 100 mm atau kurang kemiringan minimum 1/100. Berikut ini dimensi pipa buangan dan kemiringan dari perencanan pipa buangan horisontal dalam gedung Bappeda Provinsi Jawa Tengah.
Contoh perhitungan dimensi dan headloss pipa horizontal lantai satu: Sektor :A Jalur : 1 ke 2 Plambing fixture : WC Fixture Unit : Sendiri :4 Akumulatif : 4 Diameter Pipa Slope
: 50 mm (Tabel 5.6 Morimura hal. 202) : 1/50 (Tabel 5.1 Morimura hal. 174)
D Pipa yg dipakai
: 75 mm
Diameter perangkap : 75 mm (Tabel 5.3 Morimura hal. 196)
Tabel 4.15 Dimensi Pipa Horisontal Air Buangan Lantai 1
Sektor
JALUR
FU
Diameter
Diameter
Alat Plambing
A
Dari
Ke
1
2
2
Slope Sendiri
Akumulasi
pipa
yang dipakai
WC
4
4
50
75
1/50
3
FD
1
5
50
75
1/50
3
4
WC
4
9
65
100
1/100
4
5
FD
1
10
65
100
1/100
5
6
UR
4
14
75
100
1/100
6
7
UR
4
18
100
100
1/100
KETERANGAN
Ø PERANGKAP MIN 75 mm
Ø PIPA SEBELUMNYA 75 mm
WC KE-2 Ø MINIMUM PIPA 100 mm
Ø PIPA SEBELUMNYA 100 mm
-
7
8
UR
4
22
100
100
1/100
-
8
9
LV
1
23
100
100
1/100
-
-
-
9
21
LV
24
1
100
100
1/100
-
Sektor
JALUR
FU
Diameter
Diameter
Alat Plambing
B
Dari
Ke
10
11
11
12
Slope Sendiri
Akumulasi
pipa
yang dipakai
FD
1
1
32
65
1/50
12
WC
4
5
50
75
1/50
13
FD
1
6
65
75
1/50
KETERANGAN
Ø PERANGKAP MIN 45-75 mm
WC KE-1 Ø MINIMUM PIPA 75 mm Ø PERANGKAP MIN 40-75 mm -
13
14
WC
4
10
65
10 0
1/100
14
15
FD
1
11
75
100
1/100
15
16
WC
4
15
100
10 0
1/100
16
17
FD
1
16
100
10 0
1/100
17
18
WC
4
20
100
10 0
1/100
18
19
LV
1
21
100
100
1/100
WC KE-2 Ø MINIMUM PIPA 100 mm Ø PIPA FD KE-3 MENGIKUTI PIPA WC 100 mm WC KE-3 Ø MINIMUM PIPA 100 mm Ø PIPA FD KE-4 MENGIKUTI PIPA WC 100 mm WC KE-4 Ø MINIMUM PIPA 100 mm -
19
20
LV
1
22
100
100
1/100
Ø PERANGKAP MIN 40-75 mm
Sektor
JALUR
FU
Diameter
Diameter
Alat Plambing Dari
Ke
10
11
11
12
B
Slope Sendiri
Akumulasi
pipa
yang dipakai
FD
1
1
32
65
1/50
12
WC
4
5
50
75
1/50
13
FD
1
6
65
75
1/50
KETERANGAN
Ø PERANGKAP MIN 45-75 mm
WC KE-1 Ø MINIMUM PIPA 75 mm Ø PERANGKAP MIN 40-75 mm -
13
14
WC
4
10
65
10 0
1/100
14
15
FD
1
11
75
100
1/100
15
16
WC
4
15
100
10 0
1/100
16
17
FD
1
16
100
10 0
1/100
17
18
WC
4
20
100
10 0
1/100
18
19
LV
1
21
100
100
1/100
WC KE-2 Ø MINIMUM PIPA 100 mm Ø PIPA FD KE-3 MENGIKUTI PIPA WC 100 mm WC KE-3 Ø MINIMUM PIPA 100 mm Ø PIPA FD KE-4 MENGIKUTI PIPA WC 100 mm WC KE-4 Ø MINIMUM PIPA 100 mm -
19
20
22
1
LV
100
100
1/100
Ø PERANGKAP MIN 40-75 mm
20
21
23
1
LV
100
100
1/100
Ø PIPA SEBELUMNYA 65 mm
21
23
SHAFT
100
65
1/50
Ø PERANGKAP MIN 40-75 mm -
Sumber : FU = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.200) D = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.202) Slope = Perancangan dan Pemeli haraan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.174) Keterangan = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.202)
Tabel 4.16 Dimensi Pipa Horisontal Air Buangan Lantai 2 dan 3 JALUR
Diameter
Diameter
Sendiri
FU Akumulasi
pipa
yang dipakai
WC
4
4
50
75
1/50
3
FD
1
5
50
75
1/50
4
WC
4
9
65
100
1/100
Alat Plambing Dari
Ke
1
2
2
3
Slope
KETERANGAN
Ø PERANGKAP MIN 75 mm
Ø PIPA SEBELUMNYA 75 mm
WC KE-2 Ø MINIMUM PIPA 100 mm
20
21
23
1
LV
100
100
1/100
Ø PIPA SEBELUMNYA 65 mm
21
23
SHAFT
100
65
1/50
Ø PERANGKAP MIN 40-75 mm -
Sumber : FU = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.200) D = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.202) Slope = Perancangan dan Pemeli haraan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.174) Keterangan = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.202)
Tabel 4.16 Dimensi Pipa Horisontal Air Buangan Lantai 2 dan 3 JALUR
Diameter
Diameter
Sendiri
FU Akumulasi
pipa
yang dipakai
WC
4
4
50
75
1/50
3
FD
1
5
50
75
1/50
3
4
WC
4
9
65
100
1/100
4
5
FD
1
10
65
100
1/100
5
6
UR
4
14
75
100
1/100
6
7
UR
4
18
100
100
1/100
Alat Plambing Dari
Ke
1
2
2
Slope
KETERANGAN
Ø PERANGKAP MIN 75 mm
Ø PIPA SEBELUMNYA 75 mm
WC KE-2 Ø MINIMUM PIPA 100 mm
Ø PIPA SEBELUMNYA 100 mm
Ø PIPA SEBELUMNYA 100 mm -
7
8
LV
1
19
100
100
1/100
-
8
17
LV
1
20
100
100
1/100
-
JALUR
FU
Diameter
Diameter
Alat Plambing Dari
Ke
9
10
FD
Slope Sendiri
Akumulasi
pipa
yang dipakai
1
1
50
75
1/50
KETERANGAN
Ø PERANGKAP MIN 75 mm
10
11
WC
4
5
50
75
1/50
11
12
FD
1
6
65
100
1/100
WC KE-1 Ø PIPA MINIMAL 75 mm
-
12
13
WC
4
10
65
100
1/100
13
14
FD
1
11
75
100
1/100
WC KE-2 Ø PIPA MINIMAL 100 mm -
4
5
FD
1
10
65
100
1/100
5
6
UR
4
14
75
100
1/100
6
7
UR
4
18
100
100
1/100
Ø PIPA SEBELUMNYA 100 mm
Ø PIPA SEBELUMNYA 100 mm -
7
8
LV
1
19
100
100
1/100
-
8
17
LV
1
20
100
100
1/100
-
-
JALUR
FU
Diameter
Diameter
Alat Plambing Dari
Ke
9
10
10
Slope
KETERANGAN
75
1/50
-
50
75
1/50
6
65
100
1/100
4
10
65
100
1/100
1
11
75
100
1/100
Sendiri
Akumulasi
pipa
yang dipakai
FD
1
1
50
11
WC
4
5
11
12
FD
1
12
13
WC
13
14
FD
Ø PERANGKAP MIN 75 mm WC KE-1 Ø PIPA MINIMAL 75 mm
WC KE-2 Ø PIPA MINIMAL 100 mm -
-
14
15
WC
4
15
100
100
1/100
15
16
LV
1
16
100
100
1/100
WC KE-3 Ø PIPA MINIMAL 100 mm -
16
17
17
18
LV
1
17
100
100
1/100
-
37
100
100
1/100
-
-
Sumber : FU = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.200) D = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.202) Slope = Perancangan dan Pemeli haraan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.174) Keterangan = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.202)
-
14
15
WC
4
15
100
100
1/100
15
16
LV
1
16
100
100
1/100
WC KE-3 Ø PIPA MINIMAL 100 mm -
16
17
LV
1
17
100
100
1/100
-
17
18
37
100
100
1/100
-
Sumber : FU = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.200) D = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.202) Slope = Perancangan dan Pemeli haraan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.174) Keterangan = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.202)
b.
Dimensi Pipa Tegak Air Buangan Tabel 4.17 Dimensi Pipa Buangan Vertikal
LANTAI
UNIT ALAT PLAMBING
D PIPA (mm)
SLOPE
37
65
1/50
37
74
100
1/100
47
121
100
1/100
SATUAN
KUMULATIF
3 ke 2
37
2 ke 1 1 ke Septic Tank
Sumber : FU = Jumlah total FU tiap lantai D = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.202) Slope = Perancangan dan Pemeli haraan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.174)
b.
Dimensi Pipa Tegak Air Buangan Tabel 4.17 Dimensi Pipa Buangan Vertikal
LANTAI
UNIT ALAT PLAMBING
D PIPA (mm)
SLOPE
37
65
1/50
37
74
100
1/100
47
121
100
1/100
SATUAN
KUMULATIF
3 ke 2
37
2 ke 1 1 ke Septic Tank
Sumber : FU = Jumlah total FU tiap lantai D = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.202) Slope = Perancangan dan Pemeli haraan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.174)
4.2.2. Penentuan Perpipaan Vent
Dalam perencanaan sistem perpipaan vent ini, langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut : •
Menentukan jenis alat plumbing yang akan dipasangi pipa vebt, serta
beban unit alat plambing untuk air buangannya. •
Merencanakan sistem perpipaan vent untuk tiap lantai dan menghitung
dimensi perpipaan yang diperlukan 1. Perencanaan Peralatan Plambing Vent
Untuk menentukan dimensi pipa vent, sebelumnya harus ditentukan terlibih dahulu jenis peralatan plambing air buangan apa yang akan diberi pipa perpanjangan pipa vent dan beban unit alat plumbing. Jenis pipa vent yang akan dipakai adalah: -
Vent tunggal
-
Vent pipa tegak
1. Vent tunggal
4.2.2. Penentuan Perpipaan Vent
Dalam perencanaan sistem perpipaan vent ini, langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut : •
Menentukan jenis alat plumbing yang akan dipasangi pipa vebt, serta
beban unit alat plambing untuk air buangannya. •
Merencanakan sistem perpipaan vent untuk tiap lantai dan menghitung
dimensi perpipaan yang diperlukan 1. Perencanaan Peralatan Plambing Vent
Untuk menentukan dimensi pipa vent, sebelumnya harus ditentukan terlibih dahulu jenis peralatan plambing air buangan apa yang akan diberi pipa perpanjangan pipa vent dan beban unit alat plumbing. Jenis pipa vent yang akan dipakai adalah: -
Vent tunggal
-
Vent pipa tegak
1. Vent tunggal Pipa vent ini dipasang untuk melayani satu alat plumbing dan disambungkan kepada sistem ven lainnya atau langsung terbuka ke luar udara. 2. Vent pipa tegak Pipa ini merupakan perpanjangan dari cabang mendatar pipa air buangan.
pipa air buangan, diatas
a. Diameter Pipa Vent Horizontal
Penentuan dimensi pipa ven horizontal didasarkan pada panjang pipa ven horizontal, unit beban alat plambing yang dilayani, dan diameter pipa air buangan yang dilayani. Pipa ven tegak atau vertikal ditentukan berdasarkan akumulasi unit beban dalam tiap interval cabang, diameter pipa tegak air buangan, dan panjang pipa tegak ven. Untuk menentukan besarnya diameter pipa ven dapat dilihat pada Tabel 5.10 Morimura dan Noerbambang hal. 224.
Tabel 4.18 Diameter Pipa Vent Horizontal lantai 1 sampai 3 Lantai
1 2,3
Sektor
Fixture Unit
Panjang Pipa Vent (m)
Diameter Air Buangan (mm)
Diameter Vent (mm)
A
24
5,4
75
65
B
23
6,1
75
65
A
20
5,4
75
65
B
17
6,1
75
50
Pipa Tegak
84
25
100
75
Sumber : FU = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.200) D pipa pembuangan = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.202) Panjang Pipa Vent = Analisa Penulis Berdasarkan Data D vent = Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Noerbambang dan Morrimura. (hal.224)