Salmonella typhi Salmonella typhi ( S. S. typhi) disebut juga Salmonella enterica subsp. enterica serovar Typhi . S. typhi adalah strain bakteri yang menyebabkan terjadinya demam tipoid. Demam tipoid atau Typhus abdominalis adalah penyakit infeksi akut pada usus halus yang menunjukkan manifestasi klinis yang sama dengan enteritis akut, oleh karena itu penyakit ini disebut juga penyakit demam enterik. Penyakit ini merupakan penyakit endemis yang serta menjadi masalah kesehatan global termasuk di Indonesia dan Negaranegara !sia Tenggara seperti "alaysia dan Thailand. !ngka kejadian termasuk tertinggi di dunia yaitu antara #$%%&'(&''.''' penduduk setiap tahun. Penyakit ini mempunyai angka kematian yang cukup tinggi, yaitu &$) dari penderita *Punjabi, +''-. Demam tipoid dapat terjadi pada semua umur, terbanyak pada usia #& tahun, sekitar //) denga dengan n punca puncak k tertin tertingg ggii pada pada usia usia &'&$ tahun tahun *Sima *Simanju njunta ntak,& k,&# #-. -. Selai Selain n itu S.typhi dapat menyebabkan gastroenteritis *keracunan *keracunan makanan- dan septikemia. Penyakit ini dianggap serius karena dapat dapat diser disertai tai berbag berbagai ai penya penyakit, kit, kejadi kejadian an demam demam typoid typoid telah telah diper diperbur buruk uk dengan dengan terjad terjadiny inyaa peningkatan resistensi bakteri terhadap banyak antibiotik, meningkatnya jumlah individu yang terinfeksi 0I1 serta meningkatnya mobilitas pekerja migran dari daerah dengan insiden yang tinggi al.,+'''-. * Thong, Thong, et al., +'''-. 2akte 2akteri ri ini masuk masuk melal melalui ui mulut mulut bersam bersamaa makan makanan an dan minuma minuman n yang yang
terkontam terkontaminasi inasi oleh bakteri bakteri tersebut tersebut dan hanyut hanyut ke saluran saluran pencernak pencernakan, an, apabila apabila bakteri bakteri berhasil berhasil mencapai usus halus dan masuk ke dalam tubuh mengakibatkan terjadinya demam tipoid.
S. typhi adalah strain bakteri anggota familia Enterobacteriaceae. "enurut Kauffman-White Scheme bah3a S. typhi dapat dikelompokkan ke dalam serovar berdasarkan perbedaan formula antigen,
yaitu yaitu berdas berdasar arkan kan antige antigen n 4*som 4*somati atik-, k-, antige antigen n 1i *kapsu *kapsull- dan antige antigen n 0 *flag *flagelel-.. Sedang Sedangkan kan spesifikasi formula antigen 4 dideterminasi dari komposisi dan struktur polisakariada selain itu formula antigen antigen 4 dapat dapat mengalam mengalamii perubahan perubahan karena terjadinya terjadinya lysogenik lysogenik oleh phaga. phaga. Subdivisi Subdivisi serovar S. typhi dapat dilakukan berdasark berdasarkan an biovar biovar yaitu berdasar berdasarkan kan kemampua kemampuan n untuk memferm memfermenta entasikan sikan
5ylosa, 5ylosa, sehingga sehingga dapat dapat dijumpai dijumpai S.typhi 5ylosa 5ylosa positip positip dan dan S.typhi 5ylos 5ylosaa negati negatip, p, hal ini dapat dapat digunakan sebagai marker epidemiologi *0olt, et al., &6 2renner. Et al., &%-. Selain itu subdivisi dari serovar dapat didasarkan pada resistensi terhadap antibiotik.
2erdasarkan uraian diatas maka dalam tulisan ini akan dijelasakan secara rinci tentang bakteri Salmonella typhi.
Morfolgi dan fisiologi a
Mikr Mikros osko kopi piss dan dan makr makros osko kopi piss
S. typhi adalah bakteri yang selnya berbentuk batang berukuran ',/l,$7m, bersifat 8ram outer layer layer *lap negati negatip p sehing sehingga ga mempun mempunya yaii kompon komponen en outer *lapis isan an luar luar-- yang yang ters tersus usun un dari dari 9PS 9PS
*lipopolis *lipopolisakar akariadaiada- dan dapat berfungsi berfungsi sebagai sebagai endotoksin, endotoksin, bergerak bergerak dengan dengan flagel flagel peritrik, peritrik, tidak membentuk spora. Pada media "ac:onkey koloni transparan karena bakteri tidak memfermentasikan
laktosa, dengan diameter koloni + mm. "edia "ac:onkey adalah media yang mengandung garam empedu dan kristal violet yang fiingsinya dapat menghambat pertumbuhan bakteri grampositip. Selain itu media tersebut mengandung laktosa dan indikator neutral red yang dapat untuk menunjukkan terjadinya perubahan p0 pada media sehingga dapat untuk membedakan antara bakteri yang memfermentasikan laktosa secara cepat, lambat atau tidak memfermentasikan laktosa. *;oneman, et all. &+6 0olt et al., &6 Talaro et al.t +''+-. Sealain itu bakteri S. typhi juga memiliki pilli atau fimbriae yang berfungsi untuk adesi pada sel host yang terinfeksi.
Pilli merupakan bentukan batang lurus dengan ukuran lebih pendek dan lebih kaku bila dibandingkan dengan flagella. Pilli tersusun atas unit protein yang disebut pillin, mempunyai struktur yang berbentuk pipa, mempunyai peran dalam proses konjugasi, sebagai reseptor bagi bakteriofag dan berperan pula dalam proses perlekatan *adesi- antara bakteri dengan permukaan sel inang. 4leh karena itu pilli mempunyai peran dalam proses patogenesis bakteri, selain itu pilli mampu menginduksi terbentuknya respon imun pada he3an yang terinfeksi. Suatu bakteri dapat memiliki beberapa tipe pilli yang berbeda dalam panjang dan
tebalnya,
spesifisitas
Enterobacteriaceae
reseptornya.
(Enterobacter,Proteus,
2anyak Providencia,
spesies
bakteri
morganella,
dari
ersinea,
familia Serratia)
mempunyai pilli tipe & dan #. pilli tipe & diklasiflkasikan sebagai mannose-sensitive hemaglutinin *"S0!-, yang mengadakan perlekatan pada sel yang mempunyai reseptor mannoseglycoprotein dan pilli tipe # sebagai pilli mannose-resisten hemaglutinin atau "<0! *0ornick, et all , &+-.
8amabar&dan +. S.typhi
8amabar#. Aji biokimia S. typhi
;et.gambar #. ;anan=;iri > Na > Tumbuh, 8ulagula> ? *g-, , ?, ?, , SI" > 0+S *?-, Indol *-, "otilitas *?-, TSI!> 9ereng( Dasar *"(;-, 8as *-, 0+S *?-, S: > *Klasifikasi
Domain>
2acteria6
Phylum>
Proteobacteria6
:lass>
8ammaproteobacteria6
4rder>
@nterobacteriales6
Bamily>
@nterobacteriaceae6
8enus>
Salmonella
Species>
Salmonella enterica subsp. enterica serovar Typhi
sumber> http>((333.ncbi.nlm.nih.gov(ta5onomy(Ctermsalmonella?typhi b
Sifat fisiologis S. typhi
S. typhi adalah bakteri yang berdasarkan kebutuhan oksigen bersifat fakultatif anaerob, membutuhkan suhu optimal #/E: untuk pertumbuhannya, memfermentasikan Dglukosa menghasilkan asam tetapi tidak membentuk gas, oksidase negatip, katalase positip, tidak memproduksi indol karena tidak menghasilkan enFim tryptophanase yang dapat memecah tryptophan menjadi indol, methyl red *"<- positip menunjukkan bah3a fermentasi glukosa menghasilkan sejumlah asam yang terakumulasi di dalam medium sehingga menyebabkan p0 medium menjadi asam *p0,+-, dengan penambahan indikator metyl red maka 3arna medium menjadi merah. 1ogesProskauer*1P- negatip, citrat negatip, menghasilkan 0+S yang dapat ditunjukkan pada media TSI! *Triple Sugar Iron !gar-. 2akteri menghasilkan 0+S yang merupakan produk hasil reduksi dari asam amino yang mengandung sulfur, 0+S yang dihasilkan akan bereaksi dengan garam Be dalam media yang kemudian menjadi senya3a BeS ber3arna hitam yang mengendap dalam media. Arease negatip, nitrat direduksi menjadi nitrit, lysin dan ornithin dekarboksilase positip, laktosa, sukrosa, salisin dan inositol tidak difermentasi. Aji 4NP8 negatip karena tidak menghasikan enFim betha galaktosidase sehingga bakteri tidak dapat memfermentasikan laktosa, oleh karena itu strain bakteri S. typhi termasuk anggota familia enterobacteriaceae yang bersifat tidak memfermentasikan laktosa *non lactosa fermenter -, lipase dan
deoksiribonuklease tidak diproduksi * 2renner, et al. &%6 ;oneman, et al. &+6 Talaro et al., +''+-.
Patogenitas S. typhi
Demam typoid adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh bakteri S. typhi. Penyakit ini khusus menyerang manusia, bakteri ini ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh kotoran atau tinja dari seseorang pengidap atau penderita demam typo id. 2akteri S. typhi masuk melalui mulut dan hanyut ke saluran pencernaan. !pabila bakteri masuk ke dalam tubuh manusia, tubuh akan berusaha untuk mengeliminasinya. Tetapi bila bakteri dapat bertahan dan jumlah yang masuk cukup banyak, maka bakteri akan berhasil mencapai usus halus dan berusaha masuk ke dalam tubuh yang akhirnya dapat merangsang sel darah putih untuk menghasilkan interleukin dan merangsang terjadinya gejala demam, perasaan lemah, sakit kepala, nafsu makan berkurang, sakit perut, gangguan buang air besar serta gejala lainnya *Darma3ati, +''-.
8ambar #. "ekanisme S. typhi mnyerang tubuh manusia.
Penularan S. thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan $ B yaitu Bood *makanan-, Bingers *jari tangan ( kuku-, Bomitus *muntah-, Bly *lalat-, dan melalui Beses. S. typhi masuk ketubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung. Sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaGue Peyeri di ileum terminalis yang mengalami hipertropi. Ditempat ini komplikasi perdarahan dan perforasi intestinal dapat terjadi. Setelah menyebabkan peradangan dan nekrose setempat, S. typhi kemudian menembus ke lamina propina, masuk aliran limfe dan mencapai kelenjar limfe messenterial yang juga mengalami hipertropi. Setelah mele3ati kelenjarkelenjar limfe ini S. typhi masuk kealiran darah melalui duktus thoracicus. S. typhi lain mencapai hati melalui sirkulasi portal. Dari usus. S. typhi bersarang di plaGue Peyeri, limpa, hati dan bagianbagian lain system retikuloendotial. Ditempat ini kuman difagosit oleh sel sel fagosit <@S dan kuman yang tidak difagosit akan berkembang biak. Pada akhir masa inkubasi Demam tifoid *$ hari- kuman kembali masuk ke darah kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan sebagian S. typhi masuk ke organ tubuh terutama limpa, kandung empedu yang selanjutnya kuman tersebut kembali dikeluarkan dari kandung empedu ke rongga usus dan menyebabkan reinfeksi usus *Darma3ati, +''-. Semula disangka demam dan gejalagejala toksemia pada demam tifoid disebabkan oleh endotoksemia. Tapi kemudian berdasarkan penelitianeksperimental disimpulkan bah3a endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam dan gejalagejala toksemia pada
demam tifoid. @ndotoksin S. typhi berperan pada patogenesis demam tifoid, karena membantu terjadinya proses inflamasi lokal pada jaringan setempat S. typhi berkembang biak. Demam pada tifoid disebabkan karena S. typhi dan endotoksinnya merangsang sintesis dan pelepasan Fat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.
Setelah melalui asam lambung, Salmonella typhosa menembus ileum ditangkap oleh sel mononuklear, disusul bakteriemi I. Setelah berkembang biak di <@S, terjadilah bakteriemi II. Interaksi Salmonella dengan makrofag memunculkan mediatormediator. 9okal *patch of payer- terjadi hiperplasi, nekrosis dan ulkus. Sistemik timbul gejala panas, instabilitas vaskuler, inisiasi sistem beku darah, depresi sumsum tulang . Imunulogi. 0umoral lokal, di usus diproduksi Ig! sekretorik yang berfungsi mencegah melekatnya salmonella pada mukosa usus. 0umoral sistemik, diproduksi Ig" dan Ig8 untuk memudahkan fagositosis Salmonella oleh makrofag. Seluler berfungsi untuk membunuh Salmonalla intraseluler.
8ejala klinik penyakit ini adalah demam tinggi pada minggu ke + dan ke #, biasanya dalam minggu gejala tersebut telah hilang, meskipun kadangkadanjg bertambah lebih lama. 8ejala yang lain yang sering ditemukan adalah anoreksia, malaise, nyeri otot, sakit kepala, batuk, bradikardia (slo! heart rate) dan konstipasi. Selain itu dapat dijumpai adanya pembesaran hati dan limpa, bintik rose sekitar umbilicus yang kemudian diikuti terjadinya ulserasi pada Peyer patches pada daerah ilium, yang kemudian diikuti terjadinya perdarahan kerena terjadi perforasi. "asa inkubasi demam tipoid umumnya &# minggu, tetapi bisa lebih singkat yaitu # hari atau lebih lama sampai dengan # bulan, 3aktu inkubasi sangat tergantung pada kuantitas bakteri dan host factor serta karakteristik strain bakteri yang menginfeksi. *"aier, et al., +'''6 !nonimous, +''&-. Dosis infektif ratarata bagi manusia cukup &'H organisme untuk menimbulkan infeksi klinik atau sub klinik. Pada manusia S. typhi dapat menimbulkan demam enterik, bakterimia dengan lesi lokal dan enterokolitis. Antuk diagnosis laboratorium antara lain dengan cara bakteriologik, serologi dan molekuler. "enurut 0atta et al. *+''/- polymerase chain reaction *P:
belakang. "enurut Talaro et al. *+''+- bah3a untuk identifikasi strain bakteri anggota familia Enterobacteriaceae dapat dilakukan serangkaian uji biokimia I"1i: *indol, metyl red, 1oges Proskauer, citrat-.
8ambar H. Penderita demam tifoid
Struktur antigen S.typhi
S. typhi adalah bakteri enterik yang bersifat gram negatip, mempunyai antigen permukaan yang cukup komplek dan mempunyai peran penting dalam proses patogenitas, selain itu juga berperan dalam proses terjadinya respon imun pada individu yang terinfeksi. !ntigen permukaan tersebut terdiri dari antigen flagel *antigen 0-, antigen somatik *antigen 4- dan antigen kapsul atau antigen ; *antigen 1i-.
!ntigen 4 disebut juga sebagai antigen dinding sel karena antigen tersebut adalah bagian outer layer dari dinding sel bakteri gram negatip. !ntigen 4 tersusun dari 9PS *9ipo Polisakarida- yang berfungsi pula sebagai endotoksin, resisten terhadap pemanasan &''E:, alcohol dan asam, reaksi aglutinasinya berbentuk butir butir pasir *oklik et al, &'-. !ntigen 0 atau antigen flagel, antigen ini terdiri dari suatu protein yang dikode oleh gen fig yang berada pada lokus fli:. !ntigen 0 bersifat termolabil dan dapat rusak oleh alkohol, pemanasan pada suhu di atas H'E: dan asam, dimana pada reaksi aglutinasinya berbentuk butirbutir pasir yang hilang bila dikocok. !ntigen 0 terdiri dari + fase yaitu antigen 0 fase & *0I- dan antigen 0 fase + *0+- sehingga dapat dijumpai S.typhi serovar 0I dan S.typhi serovar 0 +. Sedangkan antigen 0I terdiri dari 0ld dan 0lj sehingga dapat dijumpai pula S.typhi serovar 0ld yang tersebar luas di seluruh dunia dan S.typhi serovar 0j yang hanya dijumpai di Indonesia. Strain bakteri S.typhi serovar 0j bersifat kurang motil pada media semi solid agar dan kurang invasive apabila dibandingkan dengan S.typhi serovar 0d *8rossman, et al. &$-.
!ntigen 1i atau antigen kapsul, yaitu antigen yang terdiri dari polimer polisakarida dan bersifat asam. !ntigen 1i yang dimiliki oleh bakteri berfungsi sebagai antiopsonik dan antipagositik, ekspresi antigen tersebut dikode oleh gen tvi! yang berada di dalam lokus via 2, tidak semua strain S.typhi mengekspresikan antigen 1i *Jain et al.,+''$-. !ntigen ini mudah rusak oleh pemanasan selama & jam pada suhu H'E:, selain itu pada penambahan fenol dan asam., dimana pada reaksi aglutinasinya berbentuk seperti a3an.
Antuk pencegahan terjadinya infeksi oleh S. typhi dengan mencegah terjadinya kontaminasi makanan dan air oleh binatang pengerat atau binatang lain, selain itu pencegahan yang paling efektif dengan mencegah terjadinya a3al infeksi yaitu dengan vaksinasi.
Epidemiologi dan Kepekaan S. typhi terhadap Antibiotik
strongly endemic
endemic
sporadic cases
S.typhi tersebar luas di dunia, kasus yang ditimbulkan dapat terjadi secara sporadis pada daerahdaerah tertentu namun kebanyakan kasus dapat menggambarkan asal bakteri dari daerah endemik misalnya strain bakteri yang resisten terhadap banyak obat *"D<- tampak di beberapa area di dunia *!nonimous, +''&-. Selain itu asal strain bakteri S. typhi yang menyebabkan kasus demam typhoid di suatu daerah tertentu dan pada 3aktu tertentu pula dapat digambarkan dengan ribotyping dan phage typing. Strain bakteri S. typhi yang diisolasi dari daerah yang mengalami kasus demam typhoid secara sporadis dan yang diisolasi dari daerah endemis menunjukkan perbedaan jumlah rybotype dan phage type nya. 0al ini menunjukkan adanya keanekaragaman genetik pada strain bakteri S. typhi *@steban, et al.,  Ng, et al., &6 Thong, et al, +'''6 "artins, et al, +''H-. S. typhi rentan terhadap chloramphenicol, ampicilin, amo5illin, T"PS"K, trimethoprim sulfametho5aFole, bahkan jumlah strain yang resisten terhadap banyak antibiotik atau "D< *multidrug resistant- meningkat *!nonimous, .+''&6 Thong, et al, +'''-.
berbentuk sirkuler yang dapat berpindah dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lain melalui pilli *fimbriae- yang disebut konjugasi *Talaro et al, +''+-. Sehingga plasmid dari strain bakteri yang diisolasi dari daerah yang sama dan dilakukan pada 3aktu yang sama pula menunjukkan profil plasmid yang homogen, analisis profil menggunakan pulsedfield gel electrophoresis atau PB8@ *Thong, et al, +'''-. Pencegahan Demam Tifoid
Pencegahan demam tifoid diupayakan melalui berbagai cara> umum dan khusus atau imunisasi. Termasuk cara umum antara lain adalah peningkatan higiene dan sanitasi karena perbaikan higiene dan sanitasi saja dapat menurunkan insidensi demam tifoid. *Penyediaan air bersih, pembuangan dan pengelolaan sampah-. "enjaga kebersihan pribadi dan menjaga apa yang masuk mulut *diminum atau dimakan- tidak tercemar Salmonella typhi. Pemutusan rantai transmisi juga penting yaitu penga3asan terhadap penjual *keliling- minuman atau makanan. Pada saat ini telah ada di pasaran berbagai vaksin untuk pencegahan demam tifoid. 1aksin chotypa dari kuman dimatikan *3hole cell- tidak digunakan lagi karena efek samping yang terlalu berat dan daya lindungnya pendek. Dua vaksin yang aman dan efektif telah mendapat lisensi dan sudah ada di pasaran. Satu vaksin berdasar subunit antigen tertentu dan yang lain berdasar bakteri *3hole cell- hidup dilemahkan. 1aksin pertama, mengandung 1i polisakarida, diberikan cukup sekali, subcutan atau intramuskular. Diberikan mulai usia L + tahun.
8ejala, tanda sudah hilang dan tidak ada komplikasi.
DAFTAR PSTAKA
!nonimous. +''&. Salmonella typhi "aterial Safety Data SheetInfectious Substances. Public health !gency of :anada. 2renner, D.., ;rieg, N.<., Staley, .T. &%. 2ergeys "anualO4f Systematic 2acteriology. Second edition. 2altomor 9ondon. &H+. Darma3ati, S. Dan 0aribi, <, +''$. !nalisis Profil Protein Pilli Salmonella typhi Isolat
8enetik Salmonella
typhi. urnal ;esehatan
Aniversitas "uhammadiyah Semarang. 1ol +*&-. @ri, D"., +''H. @fek !nti 2akteri
.
@steban, @., Snipes, ;., 0ird, D., ;asten, <., ;inde, 0. &#. Ase of,
relationships among motility, invasiveness, and clinical illness. The ournal of infectious diseases * Infect Dis-. Anited States. *&/&->+&++&H 0atta, "., Smits, 0enk, 9. +''/. Detection of Salmonella typhi by nested polymerase chain reaction in blood, urine, and stool samples. The !merican journal of tropical medicine and hygiene *!m Trop "ed 0yg-, published in Anited States. 0olt, .8., Noel, <.;., Peter, 0.!., ames, T.S., Stanley, T.J. &. 2ergeys manual of Determinative 2acteriology. Ninth edition. Jilliams and Jilkins. 2allimore, "aryland AS!. &%H,++ ;oneman, @.J., !llen, S.D., anda, J."., Schreckenberger, P.:., Jin, r. &+. :olor !tlas and Te5book 4f Diagnostic "icrobiology. Bourth edition. .2.9ippincott :ompany. Philadelphia.
"aier, <"., Pepper, I9., 8erba, :P. +'''. @nvironmental "icrobiology. Printed in the Anited States of !merika. "artins, :08., Santos, 1<., !ttie de :astro, B., fernandes, S!., "artineF, <. +''H. &+#. Punjabi, N.0. +''. Demam Tifoid dan Imunisasi Terhadap Penyakit ini. A.S. N!"
http>((333.papdi.4r.id(Imunisasi(demam
typhoid
dan
imunisasi
terh.htm. Simanjuntak, :. &#. Demam Typoid @pidemiologi dan Perkembangan Penelitian. :ermin Dunia ;edokteran. 1ol. #>$+$#. Talaro, ;.P. and Talaro, !. +''+. Boundations in "icrobiology. Bourth edition. "c 8ra3 0ill. Thong, ;9.6 2hutta, Q !6 Pang, T., +'''. "ultidrugresistant strains of Salmonella enterica serotype typhi are genetically homogenous and coe5ist 3ith antibiotic sensitive strains as distinct, independent clones. International journal of infectious diseases. :anada *-> &&/. Thong, ;9., !lt3egg, "., Pang, T. +'''.:omparative !nalysis of Salmonella typhi by r /#%/#. Jain, ., Deborah, 0., !fia, Q., Stephen, 2.,Satheesh, N., :laire ;R QulfiGar 2., 8ordon,D., and &&$%&&H$.
MAKA!A" M#KR$ MED#S
Salmonella typhi
$leh% A&D! #"SA' ()A*)***+
PR$(RAM STD# $!$(# FAK!TAS MATEMAT#KA DA' #!M PE'(ETA"A' A!AM '#,ERS#TAS MATARAM -*).