MAKALAH
PENERAPAN REW PENERAPAN REWARD ARD DAN PUNISHMENT DAN PUNISHMENT DALAM TATA TERTIB SEKOLAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dosen pemiming
Disusun oleh !
UNI"ERSTAS KOTA #$%&
KATA KATA PEN'ANTAR PEN 'ANTAR
Penulis panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan karuniah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih pada pihak – pihak yang telah membantu prses pembuatan makalah ini. Penulis harapkan makalah ini dapat berman!aat bagi pembaca. Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan dari makala makalah h yang yang penuli penuliss susun susun kali kali ini. ini. Penuli Penuliss mengha mengharap rapkan kan saran saran dan kritik kritik sebagai bahan perbaikan untuk penulisan selanjutnya.
Penulis
ii
DA(TAR ISI
"alaman #udul..................................... #udul............................................................ ............................................................. ...................................... i $ata Pengantar........................................... Pengantar.................................................................. .......................................................ii ................................ii %a!tar &si ............................................. .................................................................... ............................................................. ...................................... iii '(' & PEN%(")*)(N............................ PEN%(")*)(N................................................... .............................................. ..............................+ .......+ (. *atar 'elakang...................................... 'elakang............................................................. .......................................................+ ................................+ '. Maksud dan Tujuan.............................................. Tujuan..................................................................... ........................................ ................. . Metdlgi Pembahasan.................. Pembahasan......................................... ............................................................ ..................................... '(' && R)M)/(N M(/(*(".................................................. M(/(*(".....................................................................0 ...................0 '(' &&& &/&............................................. &/&.................................................................... ......................................................... .................................. .1 (. Pengertian Re2ard dan Punishment ...........................................................1 '. $edisiplinan /is2a............................................. /is2a.................................................................... ..........................................34 ...................34 . Tata Tertib /eklah....................................... /eklah.............................................................. ................................................3 .........................3 %. &mplementasi Re2ard dan Punishment .......................................................4 .......................................................4 E. Punishment yang %ilarang dan yang Mendidik ..........................................+ '(' &5 PEN)T)P.................................... PEN)T)P........................................................... ......................................................6 ...............................6 (. $esimpulan.................. $esimpulan......................................... .............................................. ......................................................... .................................. 6 '. /aran............................................ /aran................................................................... .............................................. ..........................................6 ...................6 %(7T(R %(7T(R P)/T($(...................... P)/T($(............................................. .............................................. ...........................................1 ....................1
iii
BAB I PENDAHULUAN
A) Lata Lata** B Bel elak akan ang g
Tata tertib seklah merupakan salah satu bentuk aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan leh sis2a, sebagai satu per2ujudan kehidupan yang sadar sadar akan akan huku hukum m dan dan aturan aturan.. Tata ata tert tertib ib sek seklah lah adal adalah ah rambu rambu-ra -ramb mbu u kehidu kehidupan pan bagi bagi sis2a sis2a dalam dalam melaks melaksana anakan kan kehidu kehidupan pan dalam dalam masyar masyaraka akatt seklah. Pembin Pembinaan aan guru guru di seklah seklah merupa merupakan kan bagian bagian integr integral al dari dari upaya upaya pembinaan kesadaran hukum atau aturan-aturan yang dibuat leh pemerintah. Pembinaan terhadap tata tertib seklah merupakan salah satu bentuk kegiatan di seklah dalam rangka pembinaan generasimuda dan pembentukan manusia disiplin dan terdidik. Masal Masalah ah yang yang diha dihada dapi pi dala dalam m pemb pemban angu guna nan n pend pendid idik ikan an adal adalah ah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan, baik yang bersi!at pengetahuan maupun sikap. )saha pertama yang dilakukan leh seklah dalam pembinaan sikap yaitu melalui tata tertib seklah. %alam menegakkan tata tertib seklah sering kali guru yang memberi hukuman badan 8corporal 8 corporal punishment 9 sebagai respn peneguhan negati! atas perilaku kurang baik sis2a yang melanggar tata tertib di seklah. "al tersebut memberikan dampak !atal bagi !isik dan mental sis2a sehingga tidak jarang membuat membuat guru tersebut dilaprkan dilaprkan ke pihak ber2ajib dan bahkan sampai ada yang dipenjara. "al ini kemungkin kemungkinan an disebabkan disebabkan kekurangmampu kekurangmampuan an guru dalam dalam mengn mengntr trll emsi emsi yang yang membua membuatny tnyaa kehila kehilanga ngan n self control atas tindak tindakann annya ya terhad terhadap ap murid. murid. :uru :uru tidakl tidaklah ah sepenu sepenuhny hnyaa salah, salah, di tengah tengah berbagai masalah pribadi, tuntutan untuk mensejahterakan keluarga dan prblem keluarga yang menumpuk ditambah sikap atau perilaku sis2a yang kurang berkenan akan dengan mudah memancing emsi guru dalam prses belajar mengajar jika tidak diiringi dengan self dengan self control yang baik.
1
%alam pembelajaran, pembelajaran, sikap lain guru yang menuai kntr;ersi kntr;ersi adalah guru bersikap tidak adil dalam memberikan peneguhan psiti! atas perilaku baik yang dilakukan serang sis2a, berupa pemberian ganjaran yang tidak seimban seimbang g atau atau berleb berlebiha ihan. n. %engan %engan kata lain guru memberi memberi reinvorcement 8pen 8pengu guat atan an99 tida tidak k secara secara prp prpr rsi sin nal al.. "al "al terse tersebu butt diseb disebab abka kan n leh leh kurangnya kurangnya penguasaan penguasaan guru tentang metde pemberian reinvorcement secara kmp kmpreh rehen ensi si!, !, dan dan mene menerap rapka kann nnya ya sesua sesuaii deng dengan an kaid kaidah ah ukur ukuran an dan dan prprsinya. Padahal pemberian reinvor einvorcem cement ent sendiri sendiri dapat menciptaka menciptakan n hubungan yang baik antara guru dan sis2a s is2a karena sikap guru yang menghargai sikap sikap dan dan setia setiap p usah usahaa yang yang dila dilaku kuka kan n leh leh sis2 sis2aa dala dalam m prs prses es bela belajar jar mengajar mengajar,, disamping disamping itu pemberian pemberian yang sesuai dengan dengan kaidah-kaidah kaidah-kaidahnya nya tentu tentu dapat dapat memba2 memba2aa dampak dampak baik baik dalam dalam pemben pembentuk tukan an keprib kepribadi adian an dan keji2aan anak dalam belajar. Namun jika pemberiannya kurang prprsinal, hal itu akan menimbulkan kesenjangan antara guru dengan sis2a dan sis2a dengan dengan sis2a yang menyebabkan menyebabkan kekurang kekurang harmnisan harmnisan kmunikasi kmunikasi antara guru dan sis2a dan persaingan tidak sehat antar sis2a. #ika hal ini terjadi, tentu akan berdampak buruk dalam pelaksananan prses belajar mengajar di kelas. Pemberian reward 8ganja 8ganjaran ran99 dan punishment 8hukuman9 yang berlebihan juga dapat membuat citra negati! guru di hadapan para sis2a, karena sikap guru yang tidak adil, pilih kasih dan tidak seimban seimbang g dalam dalam member memberika ikan n perhat perhatian ian pada pada seluruh seluruh sis2any sis2anya. a. 7uad 7uad (sy /yalhub mengungkapkan bah2a< %amp %ampak ak nega negati ti!! yang yang akan akan diha dihasi silk lkan an jika jika ser seran ang g guru guru tida tidak k mempunyai sikap adil dan egaliter serta bjekti! dalam menghadapi peserta didik didik akan akan beraki berakibat bat perpec perpecaha ahan, n, ketida ketidak k harmn harmnisan isan,, permus permusuha uhan n dan kebencian di antara murid yang ada. /elain itu juga mengakibatkan terciptanya jurang pemisah yang sangat dalam antara serang guru dengan murid yang diperlakukan berbeda dengan murid lainnya. /erang guru harus bersikap adil terhadap muridnya agar timbul rasa persaudaraan di antara mereka.+ 1
Saw, 8#akarta< :ema lnsani, 7uad (sy /yalhub, terj. Nashirul "a=. Guruku Muhammad Saw, 3>>09, cet. ke.+. hlm. +?
2
/ukadi serang praktisi pendidikan, menjelaskan bah2a pada dasarnya setiap manusia cenderung termti;asi untuk melakukan sesuatu apabila dihargai, dihrmati dan diakui. %emikian pula sis2a atau peserta didik di dalam kelas. (pabila guru mampu menghargai sis2a sebagai ssk manusia yang memiliki segudang ptensi dan kelebihan, niscaya ia akan termti;asi untuk belajar. /ebaliknya, jika di dalam kelas sis2a tidak dihargai, ia akan merasa jenuh dan bsan bila memasuki kelas. (kibatnya ia tidak bersemangat untuk belajar.3 /ebenarnya si!at-si!at buruk yang timbul dalam diri anak di atas bukanlah lahir dan !itrah mereka. /i!at-si!at tersebut terutama timbul karena kurangnya peringatan sejak dini dari rangtua dan para pendidik. /emakin de2asa usia anak, semakin sulit pula baginya untuk meninggalkan si!at-si!at buruk. 'anyak sekali rang de2asa yang menyadari keburukan si!at-si!atnya, tapi tidak mampu mengubahnya. Merupakan kesalahan besar apabila menyepelekan kesalahan- kesalahan kecil yang dilakukan anak, karena kebakaran yang besar terjadi sekalipun bera2al dari api yang kecil. Maka bila rangtua mendapati anaknya melakukan kesalahan, seperti berkata kasar misalnya, hendaknya langsung memperingatinya. /etelah mengetahui arti penting peringatan dan perbaikan bagi anak, maka para rangtua dan pendidik harus mengerti metde dalam memberikan peringatan dan perbaikan anak. %alam dunia pendidikan, metde ini disebut dengan metde ganjaran 8reward 9 dan hukuman 8 punishement 9. %engan metde tersebut diharapkan agar anak didik dapat termti;asi untuk melakukan perbuatan psiti! dan prgresi!. Melalui makalah ini selanjutnya akan dibahas dari berbagai knsep, rujukan dan sumber untuk mengetahui penerapan reward dan punishment dalam menjalankan tata tertib di seklah.
2
/ukadi, Guru Powerful Guru Masa Depan, 8'andung< @lbu, 3>>09 hlm. 4-
3
B) Maksu+ +an Tu,uan
+. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut < a. )ntuk memahami knsep reward and punsihment dalam penerapannya di bidang pendidikan. b. )ntuk mengetahui knsep reward and punishment dalam mengatasi pelanggaran tata tertib seklah. 3. Man!aat pembahasan 'erangkat dari kedua tujuan tersebut dan keyakinan bah2a segala sesuatu memiliki man!aat, penulis berharap pembahasan ini berman!aat, baik man!aat secara teritis maupun praktis. %i antara man!aat tersebut ialah< a. Man!aat teretis pembahasan ini sekiranya dapat memberikan man!aat bagi kajian dan pengembangan ilmu pendidikan antara lain sebagai penambahan 2a2asan yang lebih luas mengenai knsep reward and punishment serta rele;ansi dan penerapannya dalam menindak pelanggaran tata tertib di seklah b. Man!aat praktis +9 'agi Penulis )ntuk menambah dan memperluas 2a2asan keilmuan bagi penulis, khusunya dalam hal metde reward and punishment sebagai salah satu metde yang di terapkan untuk meningkatkan kedisiplinan di seklah. 39 'agi Pendidik a9 (gar pendidik mengetahui secara benar tentang penggunaan reward and punishment sebagai metde dan alat dalam mendidik. b9 Pendidik dapat menggunakan metde ini secara tepat, baik dari segi intensitas penggunaan maupun ketentuan penggunaannya. /ehingga pemberian hukuman atau hadiah dalam mendidik
4
tidak menjadi bmerang bagi peserta didik. 49 'agi Peserta didik (gar peserta didik mengetahui tujuan penggunaan metde hukuman dan hadiah bukan semata-mata sebagai imbalan atas perbuatan baik atau buruk akan tetapi sebagai bentuk pembinaan terhadap indi;idu. 9 'agi pembaca a) Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai knsep reward and punishment. b) (gar pembaca lebih memahami mengenai knsep reward and punishment baik dari pandangan teri para ahli maupun penerapannya dalam tata tertib di seklah.
-) Meto+ologi pemahasan %alam penyususnan makalah kali ini, penulis menggunakan metde library research 8pembahasan pustaka9 yang bersi!at deskripti! untuk mengkaji dan menggali in!rmasi mengenai penerapan reward dan punishmen pada pelanggaran tata tertib seklah. 'erbagai teri dan data pendukung dikumpulkan dari para ahli serta tkh yang membahas mengenai knsep penerapan reinvorcement (reward and punishment) dalam dunia pendidikan terutama dalam penerapan tata terbit seklah. $nsep tersebut merupakan kajian para ahli dan tkh pendidikan berdasarakan karya tulis, buku maupun kajian yang dibagikan melalui internet.
5
BAB II POKOK PERMASALAHAN
Makalah berikut membahas tentang reinforcement (reward and punishment) dalam tata tertib seklah. %alam pendahuluan dibahas latar belakang masalah yang membuat penulis melakukan penyusunan makalah ini dan melahirkan rumusan masalah bagaimana knsep reinforcement (reward and punishment) dalam penerapan tata tertib seklah. eward dan punishment merupakan dua metde dalam memti;asi seserang untuk berkarakter baik dan meningkatkan prestasinya. $edua metde ini sudah cukup lama dikenal dalam dunia kerja, tetapi juga dalam dunia pendidikan khususnya dalam teri pembelajaran beha;iristik yang dirintis leh #.'. Aatsn 8+161-+?19, serang guru besar )ni;ersitas #hns "pkins. Teri ini berpendapat bah2a tingkah laku manusia dikendalikan leh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement). %engan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi beha;iral dengan stimulasinya.4 eward dapat diartikan sebagai ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalanB dan punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. #ika reward merupakan bentuk
reinforcement yang
psiti!B
maka punishment sebagai
bentuk
reinforcement yang negati!, namun kalau diberikan secara tepat dan bijaksana menjadi alat mti;asi. 'erkaitan dengan pemberian ganjaran itu sudah sering terdengar kasus hukum yang menimpa para pendidik karena menghukum peserta didik, entah itu hanya karena sekedar mencubit, mengeluarkan peserta didik dari ruang kelas atau juga karena memukul sampai meninggalkan bekas di badan. (da banyak peserta didik atau rangtua yang tidak dapat menerima perlakuan seperti itu dan menempuh jalur hukum bahkan main hakim sendiri dalam menyelesaikannya. /ementara di pihak lain pendidik merasa diperlakukan tidak adil, karena hal itu dilakukan hanya mata-mata untuk pendidikan dan pembentukan karakter peserta didik. 3
Dalyono. 3>+>. Psiklgi Pendidikan. #akarta< Rineka ipta hlmn 4>
6
$urikulum yang baru saja digulirkan secara serentak di hampir semua jenjang sangat menekankan pendidikan karakter dan akhlak mulia dimana ada keseimbangan antara pengetahuan, sikap dan keterampilan. )ntuk mencapai tujuan tersebut, harus ada perubahan paradigma tentang pemberlakuan aturan di seklah supaya peserta didik semakin termti;asi untuk menjadi pribadi yang baik. Perubahan paradigma yang dimaksud adalah pemberian reward dan punishment bagi peserta didik secara berkeadilan. eward diberikan sebagai ganjaran kepada mereka yang menaati dan menjalankan aturan dengan sungguhsungguh, dan punishment kepada mereka yang yang melanggar aturan itu.
7
BAB III ISI
A. Penge*tian Reward +an Punishment 1. Penge*tian Reward
eward berasal dari bahasa &nggris yang artinya hadiah, ganjaran, penghargaan atau imbalan. eward sebagai alat pendidikan diberikan ketika sis2a melakukan sesuatu yang baik. Menurut %jamarah 83>>1<+139, reward 8hadiah9 adalah memberikan sesuatu kepada rang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenanganCcenderamata. "adiah yang diberikan kepada rang lain berupa apa saja, tergantung dari keinginan pemberi. 'entuk reward y ang lain juga bias disesuaikan dengan prestasi yang dicapai leh seserang./emua rang berhak menerima hadiah dari seserang dengan mti!-mti! tertentu. Menurut /lamet 83>+>< +6+9, reward merupakan suatu penghargaan yang diberikan guru kepada sis2a sebagai hadiah karena sis2a tersebut telah berperilaku baik dan sudah berhasil melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan baik. Pur2ant 83>++< +139 mengatakan reward adalah alat untuk mendidik anak-anak supaya anak merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan.0 /ejalan dengan itu "amalik 83>>?< +19 mengatakan bah2a reward memiliki tujuan untuk membangkitkan atau mengemban minat, reward ini hanya berupa alat untuk membangkitkan minat saja bukanlah sebagai tujuan. 6 Tujuan pemberian penghargaan dalam belajar adalah bah2a seserang akan menerima penghargaan setelah melakukan pembelajaran dengan baik dan akan melakukan pembelajaran sendiri di luar kelas. eward juga bisa dikatakan sebagai mti;asi yang diberikan leh guru kepada sis2anya.1 4
D!amarah, /yai!ul 'ahri. 83>>19. Psiklgi 'elajar. #akarta< Rineka ipta. "lmn +13 Slameto. 8"#$#9. 'elajar dan 7aktr-7aktr yang Mempengaruhinya. #akarta< Rineka ipta. 6 Purwanto. "#$$. E;aluasi "asil 'elajar. Ygyakarta< Pustaka Pelajar 7 %amalik , @emar. 8"##&9. Pendekatan baru /trategi 'elajar Mengajar. 'andung
8
'erdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bah2a reward
adalah
segala
sesuatu
yang
berupa
penghargaan
yang
menyenangkan perasaan yang diberiakan kepada sis2a karena telah berperilaku baik, mendapat hasil atau telah berhasil melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan baik sehingga sis2a senantiasa termti;asi untuk mengulang perbuatannya kembali. %iharapkan dari pemberian reward tersebut muncul keinginan dari di anak untuk lebih semangat belajar yang tumbuh dari dalam diri sis2a sendiri. a. Ma.am/ma.am Reward
eward yang diberikan kepada sis2a bentuknya bermacammacam, secara garis besar reward dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu< $) Pujian Pujian merupakan salah satu bentuk reward yang paling mudah dilakukan. Pujian dapat berupa kata-kata, seperti< bagus, baik, bagus sekali, dan sebagainya. /elain pujian berupa kata-kata, pujian dapatjuga berupa isyarat atau pertanda, misalnya dengan menunjukkan ibu jari 8jempl9, dengan menepuk bahu sis2a, dengan tepuk tangan, dan sabagainya. ") Penghrmatan eward berupa penghrmatan ada dua macam, yang pertama berbentuk semacam penbatan, yaitu anak yang mendapat penghrmatan diumumkan dan ditampilkan dihadapan teman sekelas, temas satu seklah atau mungkin dihadapan rang tua murid. Penghrmatan kedua berbentuk pemberian kekuasaan untuk melakukan sesuatu, misalnya sis2a yang mendapat nilai tertinggi saat mengerjakan sal latihan dipilih sebagai ketua kelmpk diskusi. ) "adiah "adiah yang dimaksud disini adalah reward yang berbentuk barang. "adiah yang diberikan dapat berupa alat-alat keperluan
9
seklah,
seperti
pensil,
penggaris,
buku,
penghapus,
dan
sebagainya. eward berupa hadiah disebut juga reward materiil. ) Tanda Penghargaan eward yang berupa tanda penghargaan disebut juga dengan re2ard simblis. Tanda penghargaan tidak dinilai dari segi harga dan
kegunaan
barang-barang
tersebut,
melainkan
tanda
penghargaan yang dinilai dari segi kesan atau nilai kegunaannya. %ari keempat macam reward tersebut di atas, dalam penerapannya serang guru dapat memilih bentuk macam-macam reward yang cck dengan sis2a, dan disesuaikan dengan kndisi dan situasi, baik situasi dan kndisi sis2a atau situasi dan kndisi keuangan, jika hal itu menyangkut masalah keuangan. %alam memberikan reward serang guru hendaknya dapat mengetahui siapa yang berhak mendapatkan reward , serang guru harus selalu ingat akan maksud re2ard dari pemberian Re2ard itu./erang sis2a yang pada suatu ketika menunjukkan hasil dari biasanya, mungkin sangat baik diberi reward . %alam hal ini serang guru hendaklah bijaksana jangan sampai reward menimbulkan iri hati pada sis2a yang lain yang merasa dirinya lebih pandai, tetapi tidak mendapatkan reward . Menurut %jamarah 83>>1< +3-+49 bentuk-bentuk mti;asi intrinsik yang dapat digunakan sebagai reward kepada sis2a diantaranya sebagai berikut a9 Memberi angka (ngka yang dimaksud merupakan simbl atau nilai dari hasil akti!itas belajar sis2a. (ngka yang diberikan kepada setiap sis2a ber;ariasi sesuai dengan hasil ulangan yang diperleh sis2a. (lat salah satu alat mti;asi yang cukup memberikan rangsangan kepada sis2a untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan tanggung ja2ab dalam 9
D!amarah, /yai!ul 'ahri. 8"##*9. Psiklgi 'elajar. #akarta< Rineka ipta.
10
mengerjakan tugas. b9 "adiah "adiah adalah sesutau yang diberikan kepada rang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan. "adiah yang diberikan dapat berupa apa saja, tergantung dari keinginan pemberi. :uru dpat memberikan hadiah kepada sis2a yang berprestasi. Pemberian hadiah dapat dilakukan kepada seluruh sis2a,
kepada
sebagian
sis2a,
maupun
kepada
sis2a
perserangan. Pemberian hadiah dilakukan setelah sis2a menjalankan tugasnya dengan baik. "al ini dapat menjadikan sis2a bersemangat dan berusaha untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Persaingan yang terjadi di dalam kelas bersi!at psiti!, karena semua sis2a ingin mendapatkan hadiah dari guru. c9 Pujian Pujian adalah salah satu alat mti;asi psiti!. /aat prses kegiatan belajar mengajar, pujian dapat dima!aatkan sebagai alat
mti;asi.
:uru dapat
menggunakan
pujian
untuk
menyenangkan hati sis2a. (danya pemberian perhatian membuat sis2a merasa dia2asi dan tidak akan dapat berbuat menurut sekehendak hatinya. Pujian dapat ber!ungsi untuk mengarahkan kegiatan sis2a pada hal-hal yang menunjang tercapainya tujuan pengajaran serta sebagai umpan balik. d9 Mengetahui hasil Mengetahui
hasil
belajar
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan mti;asi belajarsis2a, dengan mengetahui hasil belajarnya sis2aakan lebih giat lagi belajarnya.(palagi jika hsil belajarnya meningkat atau mengalami kemajuan. $esimpulan dari kedua pendapat di atas bah2a macammacam reward dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu reward berupa pujian 8penghrmatan, pujian, ucapan, dan gerakkan
11
tubuh9 dan berupa benda 8hadiah, memberi angka, dan tanda penghargaan9. Meninjau dari uraian di atas tentang pengertian reward dan macam-macam reward yang diberikan kepada sis2a, bukanlah hal yang mudah. (da beberapa syarat yang harus diperhatikan serang guru sebelum memberikan reward pada sis2a, yaitu< 8+9 )ntuk memberi reward 8ganjaran9 yang pedaggis guru harus mengenal betul dan mengetahui cara menghargai dengan tepat. eward dan penghargaan yang salah dan tidak tepat dapat memba2a akibat yang tidak diinginkan. 839 eward
8ganjaran9
yang
diberikan
sebaiknya
tidak
menimbulkan rasa cemburu atau iri pada sis2alain yang merasa
pekerjaannya
juga
lebih
baik,
tetapi
tidak
mendapatkan reward 8ganjaran9. 849 Memberikan reward hendaklah hemat. Terlalu kerap atau terus menerus member re2ard akan menjadi hilang arti reward 8ganjaran9 sebagai alat pendidikan. 89 #angan memberikan reward 8ganjaran9 dengan menjajikan terlebih dahulu sebelum sis2a menunjukkan prestasi kerjanya apalagi bagi reward 8ganjaran9 yang diberikan kepada seluruh kelas. eward 8ganjaran9 yang telah dijanjikan lebih dahulu, hanyalah akan membuat anak-anak terburu-buru dalam bekerja dan akan memba2a kesukarankesukaran bagi beberapa rang anak yang kurang pandai.
b. Tu,uan Peme*ian Reward
Tujuan yang harus dicapai dalam pemberian reward adalah untuk lebih meningkatkan mti;asi intrinsik dari mti;asi ektrinsik,
12
dalam artian sis2a harus melakukan suatu perbuatan, maka perbuatan itu timbul dari kesadaran sis2a itu sendiri. (danya pemberian reward itu, juga diharapkandapat membangun suatu hubungan yang psiti! antara guru dan sis2a, karena reward itu adalah bagian dari pada rasa penjelmaan dari rasa sayang serang guru kepada sis2anya.
2. Punishment a. Penge*tian Punishment
Punishment berasal dari 'ahasa &nggris yang artinya hukuman. Menurut 'aharuddin 83>+><69, hukuman adalah menghadirkan atau memberikan sebuah situasi yang ingin dihindari untuk menurunkan tingkah laku. Mengenai hukuman itu, ada beberapa pandangan !ilsa!at atau kepercayaan yang menganggap bah2a hidup ini termasuk sebagai suatu hukuman, karena kehidupan ini identik dengan penderitaan. Pandangan hidup yang demikian menganjurkan agar manusia menghindari diri dari hukuman atau penderitaan yang ada di dalam kehidupan ini. +> "ukuman
merupakan
suatu
tindakan
yang
kurang
menyenangkan, yaitu berupa penderitaan yang diberikan kepada sis2a atau anak secara sadar dan sengaja, sehingga sis2a atau anak tidak mengulagi kesalahannya lagi. "ukuman diberikan sebagai akibat dari pelanggaran, kejahatan, atau kesalahan yang dilakukan sis2a.Tidak seperti reward, hukuman atau punishment mengakibatkan penderitaan atau kedukaan bagi anak didik yang menerimanya 8%jamarah, 3>+><+?09.++ Punishment atau hukuman menurut (hmadi dan )hbyati 8dalam Yanuar, 3>+3<+09 adalah suatu perbuatan, di mana kita secara sadar dan sengaja, menjatuhkan nestapa kepada rang lain, yang mana baik dari segi kejasmanian maupun kerhanian, rang lain tersebut 10
+aharuddin dan Aahyuni. 83>+>9. Teri 'elajar dan Pembelajaran. #gjakarta< (r-. RuDD Media. D!amarah, /yai!ul 'ahri dan (s2an ain. 3>+>. /trategi 'elajar Mengajar. #akarta< Rineka ipta. 11
13
mempunyai kelemahan jika dibandingkan dengan diri kita. "ukuman hendaknya tidak terlalu berat ataupun terlalu ringan. "ukuman yang terlalu berat dapat membuat anak menjadi trauma dan tertekan, sedangkan hukuman yang terlalu ringan dapat disepelekan leh anak. +3 F"ukuman yang diberikan kepada anak leh guru seharusnya bersi!at pedaggisdan bukan karena !actr balas dendam, dan bukan juga dilandasi untuk menyakiti anak, $arena pada dasarnya tidak ada pakar pendidikan yang menghendaki digunakannya hukuman sebagai alat mendidik anak. /ebab pemberian hukuman, terlebih hukuman !isik hanya akan menyakiti anakF 8Yanuar (, 3>+3< +?9. +4 %ari pernyataan berikut guru diharus lebih cerdas dan bijaksana dalam memilih hukuman yang akan diberikan kepada anak yang melakukan kesalahan, sehingga guru mampu memberikan hukuman yang
e!ekti!
untuk
anak yang
melakukan kesalahan dengan
tepat."ukuman tersebut dapat dikatakan e!ekti! jika, hukuman tersebut mampu memberikan perasaan menyesal atau mampu membuat anak menyesali atas perbuatannya yang salah, mampu memti;asi anak tersebut untuk tidak mengulangi kesalahan yang telah dilakukan, serta hukuman tersebut tidak meninggalkan luka atau membuat trauma bagi anak yang mendapat hukuman tersebut. %ari beberapa pendapat yang diutarakan leh para ahli dapat disimpukan bah2a punishment atau hukuman adalah suatu tindakan kurang menyenangkan yang dilakukan terhadap seserang secara sadar dan
sengaja
untuk
menurunkan
atau
mengurangi
terjadinya
pelanggaran atau kesalahan. Punishment juga dapat dikatakan sebagai penguat yang negati!, tetapi kalau hukuman itu diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat mti;asi.
b. Tu,uan Punishment
12 13
&kbar, anuar . 8"#$"9. Metde Penelitian /sial $ualitati!. 'andung< Re!ika. "lmn +0 &bid hlmn +?
14
%alam dunia pendidikan, tujuan pemberian hukuman dapat dikelmpkkan menjadi dua macam, yaitu tujuan jangka pendek dan jangka panjang.Pengertian dari tujuan jangka pendek pemberian hukuman adalah untuk menghentikan tingkah laku yang salah, sedangkan tujuan jangka panjang hukuman yaitu untuk mengajar dan mendrng anak agar dapat menghentikan sendiri tingkah laku yang salah.+ Tujuan dari pemberian sanksi atau hukuman kepada anak dari guru atau rang tua itu ada tujuan yang bermacam-macam. :uru memberikan hukuman pada anak sejatinya hanya untuk memberikan e!ek jera pada anak agar tidak mengulangi kesalahan yang telah dilakukaknnya. "al tersebut dapat dikaitkan dengan teri-teri hukuman yang telah banyak dikemukakan leh beberapa pakar pendidikan. Tujuan hukuman berdasarkan teri-teri hukuman tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut. +9 Teri pembalasan 'erdasarkan pembalasan
teri
dendam
ini,
terhadap
hukuman pelaku
dilakukan
sebagai
pelanggaran,
adanya
pembalas dendam itu muncul karena adanya luka yang mendalam yang telah diterimanya karena hukuman. Teri ini tidak baik digunakan karena sikap balas dendam itu cenderung pada sikap yang negati!. Pada knteks pendidikan anak, teri ini biasanya digunakan untuk menghukum anak yang melakukan pelanggaran dan mengece2akan. /ebenarnya teri dengan tujuan pembalasan ini tidak baik digunakan dalam dunia pendidikan.$arena penerapan teri ini berlandaskan pada pembalasan dendam kepada pelaku pelanggaran
yang
melakukan
kesalahan
dan
tidak
dapat
dipertangguang ja2abkan e!ek dari hukuman tersebut. Malah dapat mengakibatkan ketraumaan dan kebencian yang dialami leh anak. 39 Teri perbaikan 'erdasarkan 14
teri
&bid hlmn ?
15
ini, jika dikaitkan
dengan dunia
pendidikan. "ukuman diberikan untuk memperbaiki anak yang berbuat salah dengan harapan agar selanjutnya tidak mengulangi kesalahannya lagi dan sadar atas kesalahannya. + Teri ini bagus untuk membentuk sikap disiplin anak, karena berlandaskan pada perbaikan perbuatan yang salah dan menyadarkannya, sehingga guru dapat memberikan hukuman dengan jenis hukuman yang berlandaskan teri ini.Teri perbaikan ini tidak merugikan anak atau membuat anak menjadi trauma, sehingga sangat cck untuk diterapkan. 49 Teri perlindungan Teri
perlindungan
ini,
hukuman
diadakan
untuk
melindungi masyarakat dari perbuatan-perbuatan tidak 2ajar yang dilakukan
leh seserang. %engan adanya hukuman
yang
berlandaskan pada teri ini,maka masyarakat dapat dilindungi dari kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan leh pelanggar atau terhukum. #ika dilihat dari teri tersebut, pelanggar seharusnya akan lebih dilindungi. Teri tersebut agar membuat si pelanggar tidak melakukan kesalahannya lagi, tetapi penerapan teri ini guru harus benar-benar bijaksana dan ari! dalam memilihkan jenis hukum yang sesuai dengan kesalahan yang dilakukan leh pelanggar tata tertib. 9 Teri ganti kerugian Menurut teri ini, hukuman dilakukan untuk mengganti kerugian- kerugian yang telah diakhibatkan leh kejahatankejahatan yang telah dilakukan pelanggar atau terhukum. "ukuman ini lebih banyak diterapkan dalam pemerintahan atau masyarakat, sedangkan dalam dunia pendidikan teri ini dapat diterapkan sebagai salah satu teri menghukum akan tetapi skala yang diberikan dalam skala yang kecil. nthnya seperti serang sis2a yang 15
merusak
barang
milik temannya, maka
&bid hlmn 0>
16
guru
dapat
menghukum sis2a tersebut dengan hukuman ganti rugi./alah satu bentuknya yaitu dengan mengganti barang yang telah dirusaknya atau dengan memperbaiki barang tersebut jika masih dapat diperbaiki. 9 Teri menakut-nakuti 'erdasarkan teri ini, hukuman ini diberikan untuk menimbulkan perasaan takut kepada anak yang melakukan pelanggaran akan akibat pelanggaran yang telah diperbuatnya, sehingga menimbulkan perasaan takut untuk mengulanginya kembali dan mau meninggalkan perbuatan yang salah. +0 Teri ini dapat diterapkan dalam pelaksanaan hukuman pada anak, karena menakuti sebagai alat yang ampuh agar anak tidak mau mengulangi melakukan perbuatan yang salah. (da berbagai cara penyampaian untuk melakukan teri menakut-nakuti kepada anak. Penyampaian hukuman dengan teri ini dapat dengan tuturan atau nasehat yang memberikan rasa takut pada anak yang melakukan kesalahan agar tidak mengulangi kesalahan tersebut. Pada dasarnya serang guru harus mampu bersikap bijak dalam memberikan hukuman
agar
sis2a
memiliki
kedisiplinan
yang
dapat
dipertanggung ja2abkan.
c. Alasan Peme*ian Hukuman
Pemberian hukuman kepada anak, yang dilakukan rang tua atau guru mempunyai alasan yang tepat. (papun alasannya tujuannya hanya satu, yaitu agar anak bisa menjadi lebih baik dan berguna bagi teman dan lingkungannya, bukan membuat anak semakin terpuruk, sedih, atau depresi. (dapun beberapa alasan pemberian hukuman menurut Yanuar yaitu< +6 +9 (gar anak tidak mengulangi kejadian yang sama
16 17
&bid hlmn 03 &bid hlmn 4
17
$esalahan yang dilakukan anak pada sekali 2aktu, mungkin anda bisa memakluminya dan memberikan pengertian. (kan tetapi, jika anak berulang kali melakukan kesalahan yang sama, maka sebagai rang tua yang mendidiknya, tentu anda akan merasa jengkel bahkan marah padanya. 39 (gar anak dapat mengambil pelajaran Pemberian hukuman kepada anak memiliki tujuan, yaitu untuk menimbulkan e!ek jera, pemberian hukuman kepada anak juga diharapkan mampu membuat anak mengambil pelajaran dan hikmah dari kesalahan yang telah diperbuat. /ebuah hukuman yang diterima anak akan membuat anak menjadi jera dan tidak akan mengulangi kesalahannya kembali serta menjadikan hukuman itu sebagai sebuah pelajaran yang berharga. 49 (gar anak memiliki knsistensi atas janjinya "ukuman yang baik
pada
dasarnya adalah sebuah
knsekuensi dari perjanjian yang anda buat bersama anak, yang menghendaki knsistensi dan sikap teguh, baik dari diri anda maupun si anak. (nak yang knsisten dengan janji yang mereka buat pasti akan merasa takut dengan knsekuensi yang akan diterima atas pelanggaran janji tersebut.
d. Ma.am/ma.am Punishment
Menurut Yanuar 83>+3< 4+9, "ukuman sebagai alat pendidikan diklasi!ikasikan menjadi beberapa bentuk. $lasi!ikasi ini didasarkan pada beberapa hal, antara lain<+1 +9 'erdasarkan (lasan %iterapkannya "ukuman 'erdasarkan pada alsan di balik diterapkannya hukuman keapada anak, maka hukum dibagi menjadi dua bentuk, yaitu< a9 "ukuman Pre;enti! "ukuman pre;enti! adalah hukuman yang diilaukan 18
&bid hlmn 4+
18
dengan
maksud
agar
tudak
atau
jangan
terjadi
pelanggaran."ukuman ini bettujuan untuk mencegah jangan sampai terjadi pelanggaran sehinga hal itu dilakukan sebelum pelanggaran itu dilakukan. Menurut &ndrakusuma 8dalam Yanuar, 3>+3<439, yang termasuk dalam hukuman pre;enti! adalah sebagai berikut< 8+9 Tata tertib Tata tertib adalah sederetan peraturan yang harus ditaati dalam situasi atau suatu tata kehidupan, misalnya tata tertib di kelas, tata tertib ujuan seklah, dan tata tertib. 839 (njuran dan perintah (njuran atau perintah adalah suatu saran atau ajakan untuk berbuat atau melakukan sesuatu yang berguna. cnthnya anjuran untuk belajar setiap hari, anjuran untuk selalu menepati 2aktu dan anjuran untuk tidak mencntek. 849 *arangan *arangan merupakan suatu keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan. nthnya larangan untuk bercakap-cakap di dalam kelas dan laranganuntuk berka2an dengan anak malas. 89 Paksaan Paksaan ialah suatu peintah dengan kekkerasan terhadap anak untuk melakukan sesuatu dengan tujuan agar jalannya prses pendidikan tidak terganggu atau terhambat. 89 %isiplin %isiplin
merupakan
adanya
kesediaan
untuk
mematuhi peraturan-peraturan dan larangan-larangan. b9 "ukuman Represi! "ukuman represi! adalah hukuman yang dilakuka karena adanya pelanggaran atau kesalahan. /i!at dari hukuman represi! adalah menekan atau menghambat, sehimgga serang
19
yang sudah terlanjur melakukan suatu pelanggaran atau kesalahan akan merasa jera. Yang termasuk hukuman represi! dalam knteks pendidikan, adalah sebagai berikut< 8+9 Pemberitahuan Pemberitahuan
yang
dimaksud
disini
ialah
pemberitahuan kepada anak yang telah melakukan sesuatu yang dapat mengganggu atau menghambat jalannya prses pendidikan. 839 Teguran #ika pemberitahuan diberikan kepada sis2a yang mungkin belum mengetahui tentang suatu hal, maka teguran berlaku bagi sis2a yang telah mengetahuinya. 849 Peringatan /etelah teguran diberikan kepada anak, namun anak tidak menggubrisnya, maka dalam hal ini anda 2ajib memberikan peringatan terhadapnya. 89 "ukuman /etelah mele2ati tahapan pemberitahuan, teguran, dan peringatan, serang guru atau rang tua yang mendapati anak tetap melakukan suatu kesalahan, maka ia memiliki ke2ajiban untuk memberikan hukuman kepada anak tersebut. 39 'erdasarkan Tingkat Perkembangan anak Ailliam /tren 8dalam Pur2ant, 3>++<+?>9 membedakan hukuman menjadi tiga bentuk yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak yang menerima hukuman, yaitu< +? a9
"ukuman (ssiati! )mumnya rang mengassiasikan antara hukuman dan kejahatan
atau
pelanggaran,
19
antara
Purwanto. 3>++. E;aluasi "asil 'elajar. Ygyakarta< Pustaka Pelajar.
20
penderitaan
yang
diakibatkan leh hukuman dengan perbuatan pelanggaran yang dilakukan. )ntuk menyingkirkan perasaan tidak enak akibat hukuman, biasanya rang atau anak menjauhi perbuatan yang tidak baik atau yang dilarang."ukuman assiasi! dipergunakan bagi anak kecil. b9
"ukuman *gis "ukuman lgis diterapkan terhadap anak yang sudah besar, dengan tujuan agar anak menegerti bah2a hukuman adalah akibat yang lgis dari pekerjaan atau perbuatan mereka yang tidak baik. Pemberian hukuman harus seimbang dengan kesalahan yang sis2a lakukan, hukuman yang diterima sis2a harus lah yang masuk akan sehingga tidak menjadi beban anak.
c9
"ukuman Nrmati! "ukuman nrmati! adalah hukuman yang bermaksud memperbaiki
mral
anak-anak.
"ukuman
ini
dilakukan
terhadap pelanggran-pelanggran mengenai nrma-nrma etika, seperti berdusta, menipu, menuri, dan sebagainya. "ukuman nrmati! sangat erat hubungannya dengan pembentukkan 2atak anak- anak."ukuman yang diberikan atas kesalahan yang diperbuat sis2a, guru berusaha mempengaruhi kata hati anak, menginsa!kan anak terhadap perbuatannya yang salah, dan memperkuat kemauannya untuk selalu berbuat baik dan menghindari kejahatan.
e. Be*+asa*kan Si0at +an Bentukn1a
+9 "ukuman (lam "ukuman alam dianjurkan leh #.#. Russeau. Menurut Ruseau, anak-anak ketika dilahirkan adalah suci, bersih dari segala nda dan kejahatan. Penyebab rusaknya anak itu ialah
21
masyarakat manusia itu sendiri. Russeau juga menganjurkan supaya anak-anak dididik menurut alamnya. 3> %itinjau secara pedaggis, hukuman alam ini tidaklah mendidik.(nak tidak dapat mengetahui nrma-nrma atau etika mana yang baik dan mana yang buruk jika dengan hukuman alam saja, serta mana yang bleh dan mana yang tidak bleh. 39 "ukuman yang %isengaja "ukuman yang disengaja merupakan kebalikan dari hukuman alam. "ukuman yang disengaja bermakna bah2a hukuman yang diterapkan adalah hukuman yang dilakukan seara sengaja dan bertujuan. .
Be*+asa*ka Meto+en1a
+9 "ukuman dengan &syarat "ukuman dengan isyarat ini biasanya dijatuhkan kepada anak dengan cara memberi isyarat melalui mimik dan pantmimik, misalnya dengan mata, raut muka, atau bahkan ganjaran anggta tubuh. "ukuman dengan isyarat biasanya digunakan untuk pelanggaran-pelanggaran ringan yang si!atnya pre;enti! tehadap perbuatan atau tingkah laku anak. 39 "ukuman dengan Perkataan "ukuman
dengan
perkataan
adalah
hukuman
yang
dijatuhkan kepada anak dengan menggunakan perkataan. (dapun bentuk hukuman dengan perkataan adalah sebagai berikut< a9 Nasihat dan kata-kata yang bersi!at knstrukti! Nasihat merupakan jenis hukuman yang diberikan kepada anak yang melakukan pelanggaran. ara memberikan nasihat yaitu apabila anak melakukan pelanggaran diberi tahu, di samping itu juga diberi peringatan atau dituangkan benih benih 20
kesadaran
agar
si
anak
tidak
(nn, 3>>1. The 'asics ! Philsphy< -ean-ac/ues ousseau GnlineH
22
mengulangi
lagi
perbuatannya yang buruk itu. b9 Teguran dan peringatan "ukuman ini diberikan kepada anak yang masih sekali atau dua kali melakukan kesalahan atau pelanggaran. c9 (ncaman (ncaman adalah jenis hukuman berupa ultimatum yang dapat menimbulkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, dengan maksud agar sis2a merasa takut dan berhenti dari perbuatannya yang salah.
!. Ke+isiplinan Sis2a 1. Penge*tian Disiplin
%isiplin da lam kai tan nya belajar di seklah bagi serang sis2a dalam mengikuti kegiatan belajar di seklah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan diseklahnya, dan setiap sis2a dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku diseklahnya. $epatuhan dan ketaatan sis2a terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku diseklahnya itu biasa disebut disiplin sis2a. /edangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku sis2a disebut disiplin seklah. %isiplin seklah adalah usaha seklah untuk memelihara perilaku sis2a agar tidak menyimpang dan dapat mendrng sis2a untuk berperilaku sesuai dengan nrma, peraturan, dan tata tertib yang berlaku di seklah. Menurut %jamarah 83>>1 < +69 < %isplin adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelmpk. Tata tertib itu bukan buatan binatang, melainkan buatan manusia sebagai pembuat dan pelaku. /edangkan disiplin timbul dari dalam ji2a karena adanya drngan untuk menaati tata tertib tersebut.3+ 21
D!amarah, /yai!ul 'ahri. 8"##*9. Psiklgi 'elajar. #akarta< Rineka ipta. "lmn +6
23
Menurut $halsa 83>>1 < IiI9 F%isiplin merupakan bagian dari prses berkelanjutan pengajaran atau pendidikan . F
%ari beberapa de!inisi di atas dapat dipahami bah2a disiplin adalah suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan kepatuhan dan ketaatan sis2a terhadap peraturan di seklah. $ndisi yang dinamis, tertib dan aman adalah merupakan pencerminan dari kedisiplinan atau kehadiran dan kepatuhan, baik itu disiplin kepala seklah, guru maupun sis2a yang didasari leh kesadaran dalam menjalankan dan melaksanakan peraturan.33 2. (akto*/0akto* 1ang Mempenga*uhi Ke+isiplinan
(da beberapa !aktr yang memperngaruhi kedisiplinan < a. %iri sendiri %isiplin yang muncul karena adanya kesadaran diri sendiri disebabkan
seserang
telah
menyadari
bah2a
hanya
dengan
disiplinlah didapatkan kesuksesan dalam segala hal, dengan disiplinlah dapat menghilangkan kekece2aan rang lain, dan dengan disiplinlah rang lain mengaguminya. b. $eluarga (nggta keluarga
juga dapat
mempengaruhi kedisiplinan
seserang, kebiasaan rang tua secara sadar maupun ba2ah sadar akan terekam dan kemudian diikuti leh sang anak. c. Pergaulan di *ingkungan *ingkungan
merupakan
!aktr
yang bisa
mempengaruhi
kedisiplinan seserang setelah keluarga, karena selain keluarga rangrang yang sehari-hari berada di sekitar kita secara sadar maupun ba2ah sadar merupakan pengaruh dari pembentukan kedisiplinan seserang.
". Tu,uan Disiplin +i Sekolah
Tujuan sikap disiplin di seklah adalah < 22
0halsa, /. /iriNam. "##*. Pengajaran %isiplin dan "arga %iri.#akarta< &ndeks.
24
a. Memberi
dukungan
bagi
terciptanya
perilaku
yang
tidak
menyimpang, b. Mendrng sis2a melakukan yang baik dan benar, c. Membantu sis2a memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang leh seklah, dan d. /is2a belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan berman!aat baginya serta lingkungannya.
#. Man0aat Ke+isiplinan Sis2a
%isiplin tidak hanya diperlukan dalam berlalu lintas. %alam belajar juga diperlukan disiplin. %isiplin dapat melahirkan semangat menghargai 2aktu, bukan menyia-nyiakan 2aktu berlalu dalam kehampaan. 'udaya jam karet adalah musuh besar bagi mereka yang mengagungkan disiplin dalam belajar. Mereka benci perbuatan menunda-nunda 2aktu. /etiap jam dan bahkan setiap detik sangat berarti bagi mereka yang menuntut ilmu dimana pun dan kapan pun. @rang yang berhasil dalam belajar dan berkarya disebabkan mereka selalu menempatkan disiplin di atas semua tindakan dan perbuatan. /emua jad2al belajar
yang telah disusun, mereka taati ikhlas. Mereka
melaksanakanya dengan penuh semangat. Rela mengrbankan apa saja demi perjuangan menegakan disiplin pribadi. Man!aat kedisiplinan adalah membuat sis2a menjadi lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta sis2a juga dapat mengerti bah2a kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat membangun kepribadian sis2a yang kkh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak. $. Tata Te*ti Sekolah %) Penge*tian Pelangga*an
/etiap manusia, baik sebagai indi;idu atau anggta masyarakat selalu membutuhkan bantuan rang lain. %alam interaksi ssial tersebut,
25
setiap indi;idu bertindak sesuai dengan kedudukan, status ssial, dan peran mereka masing-masing. Tindakan manusia dalam interaksi ssial itu senantiasa didasari leh nilai dan nrma yang berlaku di masyarakat. Melihat !akta di lapangan, masih banyak indi;idu atau kelmpk dalam masyarakat yang melakukan pelanggaran nrma. $urangnya kesadaran menjadi penyebab utama dalam masalah ini. Padahal, pada teri maupun prakteknya, masyarakat terikat leh nrma-nrma yang berlaku agar bisa melangsungkan hidup secara teratur. Tapi kenyataannya, masyarakat masih buta akan pentingnya menaati nrma-nrma yang telah ditetapkan. $arena pada dasarnya, nrma itu ada untuk membentuk masyarakat ke arah yang lebih baik lagi. Perbuatan 8perkara9 melanggar, tindak pidana yang lebih ringan dari pada kejahatan. Menurut Rbert M. . *a2ang, Fpenyimpangan perilaku adalah semua tindakan yang menyimpang dari nrma yang berlaku dalam sistem ssial dan menimbulkan usaha dari mereka yang ber2enang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpangF. 34 Menurut #ames A. 5an %er anden, Fperilaku menyimpang yaitu perilaku yang bagi sebagian rang dianggap sebagai sesuatu yang tercela dan di luar batas tleransiF. 3 Menurut /unart $amt penyimpangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu<3 a. Penyimpangan primer adalah suatu bentuk perilaku menyimpang yang bersi!at sementara dan tidak dilakukan terus- menerus sehingga masih dapat ditlerir masyarakat seperti melanggar rambu lalu lintas, buang sampah sembarangan, dan lain-lain. b. Penyimpangan sekunder yakni perilaku menyimpang yang tidak mendapat tleransi dari masyarakat dan umumnya dilakukan berulang kali seperti merampk, menjambret, memakai narkba, menjadi pelacur, dan lain-lain. 23
1awan2 , obert M.3. +?1. Pengantar /silgi. $arunika. #akarta 3anden, -ames 4 . 5ander . +?11. The /cial EIperience< (n &ntrductin t. /cilgy. Ne2 Yrk< Randm "use. 25 Sunarto, $amant. 8"##9. Pengantar /silgi 8edisi ketiga9. #akarta < *embaga. Penerbit 7akultas Eknmi, )ni;ersitas &ndnesia. 24
26
'erdasarkan pengertian yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bah2a pelanggaran adalah bentuk kenakalan sis2a yang dilakukan menurut kehendaknya sendiri tanpa menghiraukan peraturan yang telah dibuat.
#) Penge*tian Tata Te*ti Sekolah
)ntuk dapat menegakkan kesadaran hukum pada diri sis2a, diperlukan adanya tata tertib dan peraturan-peraturan bagi sis2a, yang diharapkan dengan adanya tata tertib, maka sis2a akan menaati peraturan yang berlaku sehingga akan terciptanya ketertiban. Menurut &nstruksi Menteri Pendidikan dan kebudayaan tanggal + Mei +?6, N. +C)C+?6 dalam /urysubrt 83>+>< 1+9, FTata tertib seklah ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan seklah sehari-hari dan mengandung sanksi terhadap pelanggarannyaF. Tata tertib murid adalah bagian dari tata tertib seklah, di samping itu masih ada tata tertib guru dan tata tertib tenaga administrati;e. $e2ajiban menaati tata tertib seklah adalah hal yang penting sebab merupakan bagian dari sistem perseklahan dan bukan sekadar sebagai kelengkapan seklah.30 Menurut /iti Melchaty 8+??>< ++9, bah2a< FTata tertib adalah peraturan- peraturan yang mengikat seserang atau kelmpk guna menciptakan keamanan, ketentraman, dan kedamaian rang tersebut atau kelmpk rang tersebutF. $emudian /iti Melchaty, menambahkan bah2a tata tertib meliputi sebagai berikut<36
a. Mengadakan peraturan seklah seperti piket, pakaian seragam, dan lain-lain. b. /eklah membuat jad2al peraturan yang harus dipatuhi. c. (kti! dan tertib mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung. d. Murid mentaati perintah guru khusus pelajaran seperti PR dan
26
/uryosubroto. "#$#. Manajemen Pendidikan di /eklah. Rineka ipta. #akarta. Melchaty, Siti. $&. Pengantar dan Pendekatan Praktik. #akarta< :aneca EIact.
27
27
Pramuka. e. Perhatian anak didik diajar bertanggung ja2ab secara perrangan maupun kelmpk. !. /eklah membuat jad2al masuk dan keluar.
/edangkan &smed /yari! dan (. Na2as Risa 8+?60< 419, mengatakan bah2a tata tertib meliputi sebagai berikut<31 a. /etiap sis2a harus mempunyai buku-buku dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan. b. 'adan bersih, sehat, dan berpakaian rapi. c. Menjaga ketenangan selama pelajaran berlangsung. d. *ima menit sebelum masuk, murid harus sudah ada di kelas. e. Mentaati 2aktu masuk, istirahat, dan selama jam pelajaran tidak memba2a rang lainCteman yang dapat mengganggu pelajaran. %epartemen
Pendidikan
dan
$ebudayaan
8+??1<
469,
mengemukakan bah2a<3? FPeraturan tata tertib seklah adalah peraturan yang mengatur segenap tingkah laku para sis2a selama mereka berseklah untuk menciptakan suasana yang mendukung pendidikanF. Pada dasarnya tata tertib untuk murid adalah sebagai berikut < b. Tugas dan ke2ajian dalam kegiatan intra seklah< +9 Murid harus datang ke seklah sebelum pelajaran dimulai. 39 Murid harus sudah siap menerima pelajaran sesuai dengan jad2al sebelum pelajaran itu dimulai. 49 Murid tidak dibenarkan tinggal di dalam kelas pada saat jam istirahat kecuali jika keadaan tidak mengiDinkan, misalnya hujan. 9 Murid bleh pulang jika pelajaran sudah selesai. 9 Murid 2ajib menjaga kebersihan dan keindahan seklah. 09 Murid 2ajib berpakaian sesuai dengan yang ditetapkan leh 28
6smed Syarif , %rs. %an 7awas isa, %rsB $&'8 . (dministrasi Pendidikan /eklah %asar, ... $amus 'esar 'ahasa &ndnesia Edisi 4 8 #akarta < 'alai Pustaka,9. 29 Departemen Pendidikan dan 0ebudayaan . $&&*. $amus 'esar 'ahasa &ndnesia. Penerbit 'alai Pustaka, #akarta.
28
seklah. 69 Murid juga memperhatikan kegiatan ekstrakurikuler seperti< kepramukaan, kesenian, palang merah remaja, dan sebagainya. c. *arangan-larangan yang harus diperhatikan< +9 Meninggalkan seklahCjam pelajaran tanpa iDin dari $epala seklah atau guru yang bersangkutan. 39 Merkk di seklah. 49 'erpakaian tidak sennh atau berslek yang berlebihan. 9 $egiatan yang menganggu jalannya pelajaran. d. /anksi bagi murid dapat berupa< +9 Peringatan lisan secara langsung. 39 Peringatan tertulis dengan tembusan rang tua. 49 %ikeluarkan sementara. 9 %ikeluarkan dari seklah. %alam prakteknya, aturan tata tertib yang bersumber dari instruksi Menteri Pendidikan dan $ebudayaan tersebut perlu dijabarkan atau diperinci sejelas-jelasnya dan disesuaikan dengan kndisi seklah agar mudah dipahami leh murid. Melihat penjelasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bah2a tata tertib seklah itu dibuat secara resmi leh pihak yang ber2enang dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan situasi dan kndisi seklah tersebut, yang memuat hal-hal yang diharuskan dan dilarang bagi sis2a selama ia berada di lingkungan seklah dan apabila mereka melakukan pelanggaran maka pihak seklah ber2enang untuk memberikan sanksi sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
'erdasarkan pengertian pelanggaran dan tata tertib yang telah dijelaskan, maka yang dimaksud leh penulis tentang pelanggaran tata tertib seklah adalah suatu penyimpangan perilaku yang dilakukan leh sis2a menurut kehendaknya sendiri tanpa menghiraukan peraturan yang telah dibuat secara resmi leh pihak seklah yang mana di dalamnya
29
terdapat hal-hal yang diharuskan, dilarang, dan terdapat sanksi bagi yang melanggarnya.
3) Tu,uan Tata Te*ti Sekolah
/ebelum membahas tentang tujuan tata tertib yang lebih luas, akan penulis uraikan terlebih dahulu tujuan dari peraturan. Menurut "urlck 8+??>< 19, yaitu< FPeraturan bertujuan untuk membekali anak dengan pedman berperilaku yang disetujui dalam situasi tertentuF, Misalnya dalam peraturan seklah, peraturan ini memuat apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak bleh dilakukan leh sis2a, se2aktu berada di lingkungan seklah. Tujuan tata tertib adalah untuk menciptakan suatu kndisi yang menunjang terhadap kelancaran, ketertiban, dan suasana yang damai dalam pembelajaran.4> Aiyatamandala dalam %ekdikbud 8+??4< 3+9, disebutkan bah2a< F$etertiban adalah suatu kndisi dinamis yang menimbulkan keserasian dan keseimbangan tata kehidupan bersama sebagai makhluk Tuhan Yang Maha EsaF.4+ %alam
kndisi
sehari-hari,
kndisi
tersebut
mencerminkan
keteraturan dalam pergaulan, penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dan dalam mengatur hubungan dengan masyarakat serta lingkungan. Menurut Mia $usmiati 83>>< 339, bah2a tujuan diadakannya tata tertib salah satunya sesuai dengan yang tercantum dalam setiap butir tujuan tata tertib, yaitu< a. Tujuan peraturan keamanan adalah untuk me2ujudkan rasa aman dan tentram serta bebas dari rasa takut baik lahir maupun batin yang dirasakan leh seluruh 2arga, sebab jika antar indi;idu tidak saling menggangu maka akan melahirkan perasaan tenang dalam diri setiap indi;idu dan siap untuk mengikuti kegiatan sehari-hari. b. Tujuan peraturan kebersihan adalah terciptanya suasana bersih dan
30
E.'. %urlock ,8$& .Psiklgi Perkembangan Edisi .#akarta
31
30
sehat yang terasa dan nampak pada seluruh 2arga. c. Tujuan peraturan ketertiban adalah menciptakan kndisi yang teratur yang mencerminkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan pada tata ruang, tata kerja, tata pergaulan bahkan cara berpakaian. d. Tujuan peraturan keindahan adalah untuk menciptakan lingkungan yang baik sehingga menimbulkan rasa keindahan bagi yang melihat dan menggunakannya. e. Tujuan peraturan kekeluargaan adalah untuk membina tata hubungan yang baik antar indi;idu yang mencerminkan sikap dan rasa gtng ryng, keterbukaan, saling membantu, tenggang rasa dan saling menghrmati. 'erdasarkan uraian diatas, maka setiap 2arga negara bertanggung ja2ab untuk menciptakan suasana yang aman, tertib, bersih, indah dan penuh kekeluargaan, agar prses interaksi antar 2arga
dalam
rangka
penanaman
dan
pengembangan
nilai,
pengetahuan, keterampilan dan 2a2asan dapat dilaksanakan. 'erdasarkan tujuan tata tertib seklah yang telah dijelaskan, maka penulis menyimpulkan bah2a tata tertib seklah bertujuan agar semua 2arga seklah mengetahui apa tugas, hak, dan ke2ajiban serta melaksanakan dengan baik sehingga kegiatan seklah dapat berjalan dengan lancar.
4) Pe*an +an (ungsi Tata Te*ti Sekolah
$eberadaan tata tertib seklah memegang peranan penting, yaitu sebagai alat untuk mengatur perilaku atau sikap sis2a di seklah. /elaeman 8+?1< 139, berpendapat bah2a< FPeraturan tata tertib itu merupakan alat guna mencapai ketertibanF. %engan adanya tata tertib itu adalah untuk menjamin kehidupan yang tertib, tenang, sehingga kelangsungan hidup ssial dapat dicapai. Tata tertib yang direalisasikan dengan tepat dan jelas serta knsekuen dan dia2asi dengan sungguhsungguh maka akan memberikan dampak terciptanya suasana masyarakat
31
belajar yang tertib, damai, tenang, dan tentram di seklah. 43 Peraturan dan tata tertib yang berlaku di manapun akan tampak dengan baik apabila keberadaannya dia2asi dan dilaksanakan dengan baik, hal ini sesuai yang dikemukakan leh %urkheim 8+??>< +>6-+>19, bah2a< F"anya dengan menghrmati aturan-aturan seklahlah si anak belajar menghrmati aturan-aturan
umum
lainnya,
belajar
mengembangkan
kebiasaan,
mengekang, dan mengendalikan diri semata-mata karena ia harus mengekang dan mengendalikan diriF. 44
%engan adanya pendapat tersebut, dapat dijelaskan bah2a seklah merupakan ajang pendidikan yang akan memba2a sis2a ke kehidupan yang lebih luas yaitu lingkungan masyarakat, dimana sebelum anak 8sis2a9 terjun ke masyarakat maka perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk mengekang dan mengendalikan diri. /ehingga mereka diharapkan mampu menciptakan lingkungan masyarakat yang tertib, tenang, aman, dan damai. Tata tertib seklah berperan sebagai pedman perilaku sis2a, sebagaimana yang dikemukakan leh "urlck 8+??>< 609, bah2a FPeraturan ber!ungsi sebagai pedman perilaku anak dan sebagai sumber mti;asi untuk bertindak sebagai harapan ssialJF. %i samping itu, peraturan juga merupakan salah satu unsur disiplin untuk berperilaku. "al ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan leh "urlck 8+??>< 19, yaitu F'ila disiplin diharapkan mampu mendidik anak-anak untuk berperilaku sesuai dengan standar yang ditetapkan kelmpk ssial mereka, ia harus mempunyai empat
unsur pkk, apapun cara
mendisiplinkan yang digunakan, yaitu peraturan sebagai pedman perilaku, knsistensi dalam peraturan tersebut dan dalam cara yang digunakan untuk mengajak dan memaksakannya, hukuman untuk pelanggaran peraturan dan penghargaan untuk perilaku yang sejalan 32
Soelaeman, M.&. 8$&*99. Menjadi :uru 8suatu pengantar kepada dunia guru9. 'andung Durkheim, E. $&. Pendidikan Mral K/uatu /tudi Teri dan (plikasi /silgi. PendidikanL. #akarta< PT. :elra (ksara Pratama. 33
32
dengan perilaku yang berlakuF. 'erdasarkan pendapat tersebut, dapat diketahui bah2a dalam menerapkan disiplin perlu adanya peraturan dan knsistensi dalam pelaksanaannya. Tata tertib seklah mempunyai dua !ungsi yang sangat penting dalam membantu membiasakan anak mengendalikan dan mengekang perilaku yang diinginkan, seperti yang dikemukakan leh "urlck 8+??>< 19, yaitu<4 a. Peraturan
mempunyai
nilai
pendidikan,
sebab
peraturan
memperkenalkan pada anak perilaku yang disetujui leh anggta kelmpk tersebut. Misalnya anak belajar dari peraturan tentang memberi dan mendapat bantuan dalam tugas seklahnya, bah2a menyerahkan tugasnya sendiri merupakan satu-satunya cara yang dapat diterima di seklah untuk menilai prestasinya. b. Peraturan membantu mengekang perilaku yang tidak diinginkan. (gar tata tertib dapat memenuhi kedua !ungsi di atas, maka peraturan atau tata tertib itu harus dimengerti, diingat, dan diterima leh indi;idu atau sis2a. 'ila tata tertib diberikan dalam kata-kata yang tidak dapat dimengerti, maka tata tertib tidak berharga sebagai suatu pedman perilaku.
'erdasarkan peran dan !ungsi tata tertib seklah yang telah dijelaskan, maka penulis mengemukakan bah2a tata tertib seklah berperan sebagai pedman yang mengatur seluruh perilaku 2arga seklah. /edangkan !ungsi tata tertib seklah adalah mendidik dan membina perilaku sis2a di seklah, karena tata tertib berisikan keharusan yang harus dilaksanakan leh sis2a. /elain itu tata tertib juga ber!ungsi sebagai pengendali bagi perilaku sis2a, karena tata tertib seklah berisi larangan terhadap sis2a tentang suatu perbuatan dan juga mengandung sanksi bagi sis2a yang melanggarnya.
34
E.'. %urlock ,8$& .Psiklgi Perkembangan Edisi .#akarta
33
5) Sikap Kepatuhan Sis2a te*ha+ap Tata Te*ti +i Sekolah
$epatuhan sis2a terhadap tata tertib seklah yang seharusnya bersumber dari dalam dirinya dan bukan karena paksaan atau tekanan dari pihak lain. $epatuhan yang baik adalah yang didasari leh adanya kesadaran tentang nilai dan pentingnya peraturan-peraturan atau laranganlarangan yang terdapat dalam tata tertib tersebut. Menurut %jahiri 8+?1< 39, tingkat kesadaran atau kepatuhan seserang terhadap tata tertib, meliputi<4 a. Patuh karena takut pada rang atau kekuasaan atau paksaan. b. Patuh karena ingin dipuji. c. Patuh karena kiprah umum atau masyarakat. d. Taat atas dasar adanya aturan dan hukum serta untuk ketertiban. e. Taat karena dasar keuntungan atau kepentingan. !. Taat karena hal tersebut memang memuaskan baginya. g. Patuh karena dasar prinsip ethis yang layak uni;ersal.
'erdasarkan pendapat tersebut, penulis menyimpulkan bah2a kesadaran seserang khususnya sis2a untuk mematuhi aturan atau hukum memang sangat penting. /elain bertujuan untuk ketertiban juga berguna untuk mengatur tata perilaku sis2a agar sesuai dengan nrma yang berlaku.
D. Implementasi Reward +an Punishment 1. P*oses Implementasi Reward +an Punishment +alam Meningkatkan Ke+isiplinan Sis2a
%alam menanamkan sikap disiplin perlu adanya suatu penerapan
35
D!ahiri, (.$sasih. $&*9. /trategi Pengajaran, (!ekti!, Nilai Mral 5T dan. :ames dalam 5T. 'andung< PMP$N 7P&P/ &$&P 'andung.
34
dan usaha dari para guru yang dapat memberikan mti;asi 8karena mti;asi secara sederhana adalah hasil dari reinforcement 9, peserta didik yang disiplin akan menjadi bagian yang penting dalam dirinya. Penerapan dalam penanaman dan peningkatan kedisiplinan dapat berupa adanya tata tertib, reward dan punishment. /ebagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan peserta didik, para guru membuat penerapan yang nantinya dapat menjadikan peserta didik bertindak sebagaimana mestinya berlaku di seklah. Tidak hanya di seklah, melainkan di luar seklah pun mereka akan dapat berperilaku baik. %engan penerapan reward dan punishment akan membuat mereka bisa bertanggung ja2ab atas perbuatan yang mereka lakukan. Penerapan reward dan punishment yang dibuat senantiasa untuk memberikan pengarahan terhadap peserta didik bah2a perbuatan yang salah akan mendapat punishment dan begitu juga jika peserta didik mentaati peraturan, maka mereka akan berhasil mele2ati peraturan peraturan yang dirasa berat. /ehingga akan membuat peserta didik mudah untuk melakukan akti!itas sehari-hari. 'erdasarkan hasil 2a2ancara yang diperleh leh penulis di lapangan, prses dari implemetasi reward dan punishment untuk meningkatkan kedisipilnan peserta didik, yang dilakukan guru yaitu< guru memperkenalkan tata tertib peserta didik yang ada di seklah untuk dilaksanakan leh peserta didik. $emudian memberi mti;asi kepada peserta didik, agar selalu menaati peraturan dan juga para peserta didik tidak merasa terbebani akan peraturan yang dibuat Peranan reward dalam meningkatkan kedisiplinan cukup penting terutama sebagai !aktr eksternal dalam mempengaruhi dan mengarahkan perilaku peserta didik . )ntuk itu, reward dalam suatu prses kedisiplinan juga dapat menimbulkan mti;asi belajar peserta didik dan dapat mempengaruhi perilaku psiti! dalam merubah perilaku peserta didik. "al ini sesuai dengan pendapat /uharsimi (rikunt yang harus diperhatikan leh guru dalam memberikan reward kepada sis2a yaitu reward diberikan
35
harus disesuaikan dengan situasi dan kndisi sis2a, sehingga ketika guru memberikan reward tidak sembarang sis2a yang diberi.40 Pemberian reward terhadap peserta didik sangat berpengaruh sekali. Mereka peserta didik akan menjadi termti;asi, sehingga mereka yang belum pernah mendapatkan reward akan berlmba-lmba dan bersaing dalam hal yang psiti!. Maka tidak salah jika para guru memberikan reward kepada peserta didik untuk menumbuhkan rasa tanggung #a2ab mereka kepada peraturan seklah. Prses penerapan punishment dalam meningkatkan kedisiplinan, hal tersebut dilakukan leh para guru untuk memberikan jera bagi mereka agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. %an dari pemberian punishment
#uga dapat
meningkatkan stimulus
untuk
melakukan
kedisiplinan. "al ini didukung leh ".M. (ri!in mengutip dari (bu "asan (labisyi (l- aeru2any, menganjurkan agar
para pendidik tidak
memukul anak lebih dari +> kali, dan sebaiknya 4 kali pukulan. Pukulan lebih dari 4 kali didasarkan atas kadar pengetahuan anak yang paling penting tujuan punishment dengan pukulan itu dapat menimbulkan rasa #era dari perbuatan negati!. Menghukum anak tidak benar #ika didasarkan pada kemarahan.46 #adi, dengan penerapan punishment diharapkan leh para pendidik untuk tidak memberikan punishment yang terlalu keras, agar dampak yang ditimbulkannya tidak akan menjadikan peserta didik merasa takut.
2. Keleihan
+an
Keku*angan
Implementasi
Reward
+an
Punishment untuk Meningkatkan Ke+isiplinan pese*ta +i+ik
%alam penerapan reward dan punishment perlu kita ketahui bah2a terdapat kelebihan dan juga kekurangan. Pemberian reward pada peserta 36
/uharsimi (rikunt, Mana!emen Pen2a!aran Secara Manusiawi . Ygyakarta < Rieneka ipta. +?1>, hal. +0 37 ".M. (ri!in, 6lmu Pendidikan 6slam :in!auan :eoritis dan Praktis +erdasar kan Pendekatan 6nterdisipliner, 8#akarta< PT 'umi (ksara, 3>++9, hal. +?
36
didik bisa terdapat kelebihan apabila kita serang pendidik memberikan reward kepada peserta didik yang memang mereka dapat berperilaku baik, sehingga dapat memti;asi mereka untuk tetap berperilaku sesuai dengan harapan pendidik. Pemberian reward pun harus sesuai dengan kndisi dan situasi peserta didik. /erang pendidik harus mengetahui reward apa yang memang pantas untuk diberikan kepada peserta didik, sehingga reward itu akan berman!aat bagi dirinya kelak. /uharsimi (rikunt berpendapat pada implikasi pemberian reward dapat berpengaruh lebih baik apabila berpengaruh pada peserta didik yang mampu untuk berusaha mempertahankan prestasinya, selain itu dapat berpengaruh terhadap ji2a anak yang dididik untuk melakukan hal yang psiti! dan juga berpengaruh terhadap peserta didik yang lain untuk dapat meraih reward . /elain
dari
kelebihan,
reward juga
terdapat
kekurangan.
Pemberian reward tidak semata-mata hanya karena hasil yang dicapai peserta didik, melainkan dengan hasil yang telah dicapai leh peserta didik , juga mampu membentuk karakter dan kemauan peserta didik lebih baik dan lebih keras. "al tersebut didukung leh (rmai (rie! yang berpendapat bah2a pemberian reward yang bernilai negati! apabila kemampuan peserta didik itu #auh lebih baik dari peserta didik yang lain.41 #adi, reward adalah penghargaan yang diberikan kepada peserta didik atas prestasi, ucapan dan tingkah laku psiti! dari peserta didik. eward dapat memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap ji2a peserta didik untuk melakukan perbuatan yang psiti! dan bersikap prgresi!. %isamping itu juga dapat men#adi pendrng bagi peserta didik lainnya untuk mengikuti anak yang telah memperleh pu#ian dari gurunya, baik dalam tingkah laku, span santun ataupun semangat dan mti;asinya dalam berbuat yang lebih baik. Namun tidak dapat dihindari bah2a metde ini juga memiliki 38
(rmai (rie!, Pen2antar 6lmu dan Metodolo2i Pendidikan 6s lam, 8#akarta< 3>>39, hal +44
37
kelemahan diantaranya dapat menimbulkan nilai negati! apabila guru melakukannya
tidak
secara
pr!essinal,
sehingga
mungkin
bisa
mengakibatkan murid merasa bah2a dirinya lebih tinggi dari temantemannya 8smbng9. @leh karena itu, aplikasi reward haruslah berdasarkan kepada beberapa ketentuan yang telah ditentukan. %ari hasil 2a2ancara yang diperleh penulis di lapangan, kelebihan dan kekurangan dari pemberian reward yaitu, ketika guru memberikan reward kepada peserta didik yang berdisiplin pasti akan mempunyai kelebihan dan kekurangan. %ari kelebihannya mereka men#adi lebih bersemangat dan termti;asi untuk selalu berdisiplin. $emudian dari kekurangannya yaitu, kesmbngan akan muncul bagi mereka yang mendapatkan suatu reward yang memang mereka hanya meman!aatkan kepintarannya, dan tidak sama sekali menggunakan adabnya. /eperti yang terdapat dalam kata mutiara yang berbunyi %
%.
#adi, haruslah kita mengikutsertakan adab untuk segala sesuatu yang terjadi di kehidupan sehari-hari. $emudian selain reward ada punishment,
dimana punishment juga
mempunyai
kelebihan
dan
kekurangan. Peserta didik akan lebih berhati-hati dalam bertindak. $arena segala perbuatan pasti ada hikmahnya dan akibatnya. #ika menanamkan sesuatu yang baik maka akan membuahkan hasil yang baik pula dan begitu sebaliknya. %alam pemberian punishment memiliki yang berbeda pada setiap indi;idu yang men#adikan punishment sebagai pembela#aran, akan tetapi ada pula yang men#adikannya sebagai mdel yang bedampak pada perilakunya di masa yang akan datang. Punishment yang bernilai psii! dapat memperbaiki 2atak dan kepribadian peserta didik, meskipun hasilnya belum tentu dapat diharapkan.
Penjelasan
di
atas
dikemukakan
leh
(rmai
(rie!
yang
menjelaskan bah2a punishment dapat menjadikan perbaikan-perbaikan terhadap kesalahan peserta didik, kemudian peserta didik tidak lagi
38
melakukan kesalahan yang sama dan akan merasa bersalah, sehingga peserta didik akan menghrmati dirinya. /elanjutnya dari dampak psiti! ada juga kekurangan dari pemberian punishment. Yaitu, ketika serang peserta didik mendapatkan punishment pasti di benak mereka merasa malu terhadap teman-temannya dan akhirnya di kucilkan. $etika mereka sudah tidak tahan dengan keadaan di seklah mereka ber!ikir untuk kabur, yang demikian itu adalah salah satu dari kekurangannya. Penjelasan di atas di dukung leh M. Ngalim Pur2ant yang mengatakan bah2a punishment dapat menimbulkan perasaan dendam pada rang yang dihukum. (kibat ini harus di hindari karena hal ini akibat dari punishment yang se2enang-2enang tanpa tanggung #a2ab, kemudian men#adikan peserta didik pandai untuk menyembunyikan kesalahannya. Pemberian punishment haruslah ditempuh sebagai jalan terakhir dalam prses pendidikan. /erang pendidik yang bi#aksana tidak seenaknya mengaplikasikan punishment !isik kepada anak didiknya kecuali hanya sekedarnya sa#a dan sesuai dengan kebutuhan. /elamanya ia lebih mendahulukan pendekatan reward yang dapat mendrng semangat dan mti;asi anak didik untuk belajar. /ebaliknya punishment #ustru akan meninggalkan pengaruh buruk pada ji2a anak sehingga mengahalanginya untuk paham dan mengerti, bahkan dapat mematikan semangatnya untuk berlaku disiplin dan prgresi!.
". Hasil Implementasi Reward +an Punishment untuk Meningkatkan Ke+isiplinan Pese*ta Di+ik
%alam penerapan reward dan punishment untuk meningkatkan kedisiplinan santri di seklah, para guru sangat mengupayakan sekali, sehingga peserta didik akan lebih termti;asi dan juga bertanggung ja2ab atas perbuatan yang dilakukan se2aktu kegiatan di seklah berlangsung. 'erdasarkan hasil 2a2ancara di lapangan bah2a penerapan reward dan punishmnet yang telah penulis ketahui melalui implementasi reward
39
dan punishment, yaitu sudah berjalan dengan baik, akan tetapi belum maksimal. %ikarenakan masih ada beberapa peserta didik yang melanggar tata tertib kedisiplinan seklah, dan juga para peserta didik belum menyadari akan arti dari kedisiplinan. Mereka yang mengetahui akan pentingnya kedisiplinan akan berusaha untuk selalu mematuhi tata tertib yang di buat seklah, sehingga dengan adanya reward dan punishment itu akan merubah perilaku para peserta didik. (gar peserta didik dapat berperilaku baik sesuai dengan harapan yang diinginkan leh pihak seklah dan juga pihak rang tua. Punishment dikatakan berhasil, bilamana dapat membangkitkan perasaan bertbat, penyesalan akan perbuatannya, di samping hal di atas, punishment dapat pula menimbulkan hubungan dengan rang de2asa terputus, tidak 2ajar, karena dengan punishment itu anak merasa dirinya tidak dicintai leh pendidiknya, maka merasa bah2a hubungan cinta itu terputus, dan diterimanya punishment itu, anak didik merasa bah2a harga dirinya atau martabat pribadinya terlanggar, anak merasa mendapatkan penilaian yang tidak 2ajar.4? %engan demikian, harus diperhatikan leh pendidik karena dari segi psiklgis. Punishment di atas ini sangat berbeda dengan punishment yang menimbulkan rasa penyesalan itu. Punishment yang menyebabkan retaknya hubungan anak didik dengan pendidik harus dihindarkan, sedangkan punishment yang diberikan harus dapat membangkitkan rasa kesusilaan.
E. Punishment 1ang Dila*ang +an 1ang Men+i+ik
/erang guru yang sukses tidak dibenarkan memberikan sanksi !isik. Aalaupun itu terpaksa dilakukan, tidak bleh terlalu keras dan baru bleh 39
(bu (hmadi dan Nur )hbiyati, 6lmu Pendidikan , 8#akarta < PT Rineka ipta, 3>>+9, hal. +3
40
dilakukan jika memang benar-benar diperlukan. %ia juga diharapkan untuk selalu mendahulukan memberi hadiah daripada memberi sanksi. &ni penting untuk selalu memberi pengaruh yang buruk bagi ji2a sis2a. "al ini juga dapat membunuh semangat berprestasi dan maju dalam ji2a sis2a. 'anyak sis2a yang akhirnya meninggalkan bangku seklah lantaran melihat keras hati dan kese2enang-2enangan yang dilakukan leh sebahagian gurunya. Para sis2a telah terbiasa memberi label serang guru yang keras hati sebagai guru yang se2enang-2enang. /erang
guru
yang
bijaksana
sudah
sepatasnya
menghindari
memberikan banyak sanksi atau hukuman apalagi yang berupa sanksi !isik. (da beberapa resik yang mungkin akan didapat leh serang guru pada saat ia memberikan sanksi kepada anak didiknya. (ntara resik tersebut adalah sebagai berikut < +. Prses belajar mengajar mengalami kendala, tidak hanya bagi sis2a yang bersangkutan, tetapi juga menghambat prses belajar bagi sis2a yang lain. 3. "ubungan si guru dan sis2a yang mendapat sanksi pastilah akan berdampak buruk pada semua 4. Pemahaman pelajaran tidak bisa diterima sepenuhnya leh sis2a yang mendapat sanksi . Pemikiran guru tidak berkembang lagi pada saat melaksanakan sanksi itu . "al ini juga berimbas pada sis2a yang lain pada saat menerima pelajaran 0. :uru sudah terlihat tidak terhrmat dan tidak terhargai di depan para muridnya. Memberikan sanksi atau punishment kepada sis2a memang diperlukan untuk membuat e!ek jera sehingga sis2a tidak melakukan pelanggaran yang terulang kembali. Namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian punishment, ada punishment yang dilarang da nada pula punishment yang mendidik. $edua hal tersebut akan dibahas sebagai berikut < %) Punishment 1ang Dila*ang
/atu peraturan atau tata tertib mungkin akan dilanggar anak, dan pelanggaran menyebabkan adanya hukuman yang merupakan akibat atau
41
knsekuensi dari suatu kesalahan. Namun perlu diingat bah2a hukuman harus
bersi!at
mendidik,
dan
memberitahu
kesalahannya
serta
menyadarkan dan melatih anak-anak untuk tunduk serta patuh para peraturan yang telah ditetapkan. "ukuman diberikan dengan maksud memperbaiki dan mendidik ke arah yang baik, (bdullah Nashih )l2an menyatakan K diberikan kesempatan kepada anak didik untuk bertbat dari apa yang dilakukannya, memberi kesempatan untuk minta maa! dan untuk memperbaiki kesalahannya.> a. Memperbaiki tingkah laku dan perbuatan anak b. Menimbulkan kreksi terhadap dirinya sendiri c. Mengarahkan anak agar dapat mengendalikan dan menginsya!i bah2a setiap perbuatan yang menyebabkan dia terhukum itu tidak baik (gar hukuman itu bersi!at sebagai satu perbuatan paedaggik, hendaknya mempunyai tujuan sebagai berikut < "ukuman tidak bleh dilakukan dengan memperlihatkan kekerasan dan sebagai tindakan balas dendam. "ukuman yang semacam itu menurut %jaka s tidak memperbaiki, tetapi menyakiti hati anak, jadi tidak mendidik. @leh karena itu pendidik, harus dapat menahan hati dan bersabar. %alam dunia pendidikan ada beberapa syarat dalam memberikan hukuman, yaitu < + a.
"ukuman harus sesuai dengan kesalahan anak didik
b.
hukuman harus adil
c.
"ukuman harus diberikan agar anak didik mengerti benar apa sebabnya ia dihukum dan apa maksud hukuman itu
d.
"ukuman diberikan harus dalam keadaan tenang
e.
"ukuman harus disertai dengan penjelasan, sebab bertujuan untuk memperbaiki akhlak
!.
"ukuman harus diakhiri dengan pemberian ampunan
g.
"ukuman diberikan jika terpaksa atau sebagai alat pendidikan terakhir
40
;bdullah 7ashih
41
42
h.
Yang berhak memberikan hukuman hanyalah rang yang cinta pada anak saja, kalau tidak berdasarkan cinta maka hukuman atau bersi!at balas dendam. )ntuk memperkuat uraian di atas, akan dikemukakan pendapat
beberapa ahli pendidikan tentang syarat-syarat dalam memberikan hukuman.
Menurut
Ngalim
Pur2ant,
ada
empat
syarat
dalam
memberikan hukuman < a.
"ukuman harus ada hubungannya dengan kesalahan
b.
"ukuman harus disesuaikan dengan kepribadian dan usia anak
c.
"ukuman harus diberikan dengan adil
d.
:uru harus sanggup memberikan maa! setelah hukuman itu dijalankan. %jaka s mengemukan beberapa syarat dalam memberikan
hukuman yaitu < a.
Memberikan hukuman hendaknya dalam keadaan tenang, supaya dapat mempertimbangkannya.
b.
Mti! manakah yang mendrng anak itu melakukan perbuatan salah itu.
c.
Masuk tipe manakah anak ituO (dakah hukuman itu berkesesuaian
d.
(dakah setimpal dengan pelanggarannyaO
e.
(dakah adil hukuman itu O
!.
(dakah hubungan antara pelanggaran dengan hukumanO
Muhammad #ameel een mengungkapkan, pada saat guru atau pendidik terpaksa memberikan sanksi atau hukuman, ia sebaiknya dapat menghindari beberapa hal sebagai berikut < a.
3
Memukul 2ajah anak. "al ini tidak jarang kita temui di masyarakat atau di rumah-rumah tangga, juga di seklah-seklah, bahkan ada yang sampai pukulan tersebut mengenai mata ada telinga dan
42
Muhammad -ameel 3eeno . 3>>. Resep Menjadi Pendidik /ukses< 'erdasarkan. Petunjuk (luran dan Teladan Nabi Muhammad. #akarta< Penerbit. "ikmah 8PT MiDan Publika9.
43
mengakibatkan indra anak terganggu. @leh itu leh para pemerhati pendidikan dan kesehatan ini satu hal yang sangat dilarang dan harus dihindari. b.
Terlalu keras, serang pendidik yang keras pada saat memukul akan disebut leh murid-muridnya sebagai serang yang kasar dan Dalim. /ebutan dan gelar demikian suatu tanda buruk dan ketidak senangan anak terhadap si guru. Nabi
Muhammad /(A mengatakan
sesungguhnya pada kelemah lembutan ada kebajikan, inilah yang mestinya ditampilkan. c.
$ata-kata yang tidak pantas. $ata-kata yang tidak pantas adalah katakata yang buruk dan sangat menyakitkan psiklgi serang anak, bahkan ada anak yang mengatakan ia lebih baik dipukul daripada dikatakan dengan bahasa-bahasa yang buruk serta menyinggung perasaan 'ila
guru
mengucapkan
kata-kata
yang
tidak baik akan
mengakibatkan si anak tidak mau lagi mengikuti pelajaran, atau berlaku menyimpang dan menyele2eng sebagai reaksi dari kekesalannya. (da sebagian guru yang suka mencela, mencaci dan mengatakan anak dengan kata-kata yang kasar pada serang sis2a yang berbuat salah. Para sis2a yang lain merasa iba melihatnya, pastilah semua itu akan berpengaruh pada ji2a sis2a-sis2anya. $ebiasaan itupun pada gilirannya akan tertanam dalam ji2a si murid. Merekapun menginguti apa yang sering dilakukan leh gurunya itu dalam perilaku dan tindakan mereka. Merekapun menjadi rang yang serng marah, mencela, mencaci dan semacamnya.
#) Punishment 1ang Men+i+ik
(da beberapa sanksi mendidik yang sekaligus dapat dipergunakan leh para pendidik untuk menghukum sis2a-sis2a yang melanggar peraturan dan disiplin belajar. /anksi-sanksi ini merupakan sanksi mendidik yang tidak beresik.
44
a.
'ermuka masam serang guru dapat saja kadang-kadang bermuka masam di hadapan anak didiknya jika mereka berbuat kegaduhan, atau terhadap anak yang melakukan kesalahan dan melanggar peraturan. Tentu ini lebih baik daripada memukul atau menendang si anak, dengan cemberut atau bermuka masam secara psiklgis sudah memukul perasaannya dan membuatnya malu dengan ka2an-
b.
ka2annya yang lain. Membentak pada 2aktu anak melakukan suatu pelanggaran atau kesalahan
alangkah
lebih
mendidiknya
bila
serang
guru
menghukumnya dengan bentakan. 'entakan dimaksud adalah dengan kata-kata keras dan mengejutkan dan tertuju kepada dia yang melakukan kesalahan, bisa juga berbentuk kata-kata teguran akan c.
kelakuan yang salah yang dilakukannya. Melarang melakukan sesuatu Melarang melakukan sesuatu adalah hukuman yang ringan dan mendidik, misalnya ada anak yang terlambat datang ke seklah, dia dihukum untuk tidak bleh ikut belajar pada jam pertama. &ni bentuk hukuman yang lebih menyentuh dan memberikan kesadaran jika ini
d.
tetap dilakukan dia akan rugi dengan sendirinya. 'erpaling dan tidak menyapa dengan segala kemungkinan yang dimiliki serang pendidik, ia hendaknya berpaling dari anak atau muridnya pada saat ia mengetahui anak atau muridnya itu berdusta atau melakukan kesalahan. %engan guru berpaling, sis2a akan merasa ia telah melakukan kesalahan.
45
BAB I" PENUTUP
A) Kesimpulan %ari pembahasan tersebut didapatkan hasil bah2a reinforcement (reward and punishment) dapat digunakan dalam pembelajaran. #ika diterapkan secara tepat, pr!esinal dan prprsinal atau secara seimbang, maka hal tersebut dapat meningkatkan mti;asi belajar sis2a dan melatih mereka memiliki rasa tanggung ja2ab atas segala hal yang mereka lakukan. Aalaupun bukan satu-satunya !aktr yang mempengaruhi keberhasilan prses belajar mengajar di seklah, pemberian peneguhan 8 reinforcement ) psiti! (reward. ganjaran ) dan negati! (punishment C hukuman ) secara prprsinal akan berpengaruh pada kndisi psiklgis dan mti;asi belajar sis2a di kelas, sebab dengannya sis2a merasa bah2a segala usaha dan kerja kerasnya begitu dihargai leh guru dan mereka pun mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang mereka butuhkan guna menumbuhkan semangat belajarnya di kelas, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditentukan dapat tercapai.
B) Sa*an
/aran–sara penulis tujukan kepada pendidik yang bertugas mendidik serta mengarahkan tingkah laku anak dan membentuk kepribadiannya yang sempurna dan berakhlak mulia. Pendidik yang selama ini kurang memahami akan pentingnya hukuman dan ganjaran seygyanya harus lebih berhati-hati dalam menerapkan metde ini. "ukuman dan ganjaran tetap penting untuk diterapkan
dengan catatan
harus
memperhatikan
syarat-syarat
dalam
menerapkannya. /ehingga, dampak negati! dari juga ganjaran 8reward) dan hukuman 8 punishment) dapat dihindari. %engan adanya makalah ini, diharapkan pemahaman pendidik terhadap metde pendidikan khususnya metde reward dan punishment akan meningkat. /ehingga tidak ada lagi kita dengar banyaknya kasus yang memberitakan tentang penyalahgunaan hukuman khususnya dalam dunia pendidikan.
46
DA(TAR PUSTAKA
(.M.
/ardiman. 3>>6. 6nteraksi 'andung
dan
Motivasi
+ela!ar
Men2a!ar .
(bdullah Nashih )l2an. $&&&. Pendidikan ;nak dalam 6slam. #akarta< Pustaka. (mani. (bu (hmadi dan Nur )hbiyati. 3>>+. 6lmu Pendidikan. #akarta < PT Rineka ipta. (nn, 3>>1. The 'asics ! Philsphy< -ean-ac/ues ousseau GnlineH (rmai (rie!, 3>>3. Pen2antar 6lmu dan Metodolo2i Pendidikan 6slam. #akarta 'aharuddin dan Aahyuni. 3>+> . :eori +ela!ar dan Pembela!aran. #gjakarta< (r-. RuDD Media. %alyn. 3>+>. Psikolo2i Pendidikan. #akarta< Rineka ipta hlmn 4> %epartemen Pendidikan dan $ebudayaan. +??1. 0amus +esar +ahasa 6ndonesia. Penerbit 'alai Pustaka, #akarta. %epdikbud. +??4. 4awasan 4iyatamandala. %epdikbud. %jahiri, (.$sasih. +?1. Strate2i Pen2a!aran, ;fektif, 7ilai Moral 5=: dan. Games dalam 5=: . 'andung< PMP$N 7P&P/ &$&P 'andung. %jaka , s. +?61. Rangkuman &lmu Pendidikan. Mutiara< #akarta. %jamarah, /yai!ul 'ahri dan (s2an ain. 3>+>. Strate2i +ela!ar Men2a!ar . #akarta< Rineka ipta. %urkheim, E. +??>. Pendidikan Moral >Suatu Studi :eori dan ;plikasi Sosiolo2i. Pendidikan?. #akarta< PT. :elra (ksara Pratama. E.'."urlck, +??>. Psikolo2i Perkemban2an @disi 9.#akarta>0. Guruku Muhammad Saw. #akarta< :ema lnsani, ".M. (ri!in, 3>++. 6lmu Pendidikan 6slam :in!auan :eoritis dan Praktis +erdasarkan Pendekatan 6nterdisipliner. #akarta< PT 'umi (ksara "amalik, @emar. 3>>?. Pendekatan 'andung
baru
Strate2i
+ela!ar
Men2a!ar .
&kbar, Yanuar. "#$". Metode Penelitian Sosial 0ualitatif. 'andung< Re!ika. &smed /yari!, %rs. %an Na2as Risa, %rsB +?60. ;dministrasi Pendidikan Sekolah Dasar, ... 0amus +esar +ahasa 6ndonesia @disi . #akarta < 'alai Pustaka $halsa, /. /iriNam. "##*. Pen2a!aran Disiplin dan %ar2a Diri.#akarta< &ndeks.
47