REFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH
KELOMPOK NAMA 1. M. NUR CHANIAGO 2. ANUGERAH AKBAR A.P 3. RIFANDRA ADWITIA
NIM 15043059 15043069 15043099
DOSEN MATA KULIAH ! "ITA FITRI SARI# S.E.#M.SI.
FAKULTAS EKONOMI UNI"ERSITAS NEGERI PADANG 201$
KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Dengan Dengan menyebu menyebutt nama nama Allah Allah SWT. SWT., Yang Maha Maha Pengas Pengasih ih Lagi Lagi Maha Maha Penyayang kami haturkan puji syukur atas kehadirat-ya yang telah melimpahkan !ahmat, !ahmat, "idayah "idayah dan #nayah-ya #nayah-ya kepada kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan menyelesaikan makalah yang berjudul !e$%rmasi Manajemen &euangan Daerah. Adapun makalah tentang !e$%rmasi Manajemen &euangan Daerah ini telah kami usahaka usahakan n semaksim semaksimal al mungki mungkin n dengan dengan bantuan bantuan berbag berbagai ai pihak pihak sehing sehingga ga dapat dapat memper memperlan lan'ar 'ar pembua pembuatan tan makalah makalah ini, ini, untuk untuk itu kami kami tidak tidak lupa lupa menyamp menyampaik aikan an banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami kami dalam pembuatan makalah ini. amun tidak lepas le pas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bah(a ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun dari segi lainnya. )leh karena itu deng dengan an lapa lapang ng dada dada dan dan tang tangan an terb terbuk ukaa kami kami membu membuka ka seleb selebar ar-l -leb ebar arny nyaa bagi bagi pemba'a yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhirny Akhirnyaa penyu penyusun sun mengha mengharap rapkan kan sem%ga sem%ga dari dari makalah makalah tentang tentang !e$%rm !e$%rmasi asi Manajemen &euangan Daerah ini dapat diambil hikmah dan man$aatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pemba'a.
Padang, *+ ebruari */
Penyusun
DAFTAR ISI
&ATA &ATA P01ATA! P01ATA!................ ....... ................. ................ ................ ............... ......... 0rr%r2 !e$eren'e s%ur'e n%t $%und DATA! #S#................ ........ ................ ................ ................ ................ ............. .......... ........ ... 0rr%r2 !e$eren'e s%ur'e n%t $%und 3A3 # P0DA"4L4A............................................. ............................................................................................. ................................................ 5 A. LATA! 30L 30LA& A&A A1................ ........ ................ ................. ................. ................ ................ ................ ................ ............. .......... .......... ......... .... 5 3. !4M4 !4M4SA SA MASA MASALA LA" "....... .... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ... 0rr%r2 !e$eren'e s%ur'e n%t $%und 6. T474 T474A A P04 P04L# L#SA SA ..... .. ...... ..... ..... ...... ...... ..... ..... ...... ..... .... .... .... .... .. 0rr%r2 !e$eren'e s%ur'e n%t $%und 3A3 3A3 ## P0 P0M3A" M3A"A ASA SA................ ........ ................ ................ ................. ................. ................ ................ ................ ................ .............. ........... .......... ....... .. 8 A. P0!&0M3A1A P0!&0M3A1 A !0)!MAS# MAA70M0 MAA7 0M0 &04A1A DA0!A" DA0!A "8 3. ASP0& 4TAMA !0)!MAS# MAA70M0 &04A1A DA0!A" D A0!A" .... .. ....9 3A3 ### P04T4P.................... P04T4P ........................................... .............................................. .......................................................... ................................... 5 DATA!P4STA&A DATA!P4STA&A................ ........ ................ ................ ................ ................ ................. ................. ................ ................ ................ ................ .......... .. 8
BAB I PENDAHULUAN A. L%&%' B()%*%+,
Masalah Manajemen Manajemen keuangan keuangan daerah tidak terlepas dari peren'anaan peren'anaan dan pelaksanaan anggaran daerah %leh pemerintah daerah demi me(ujudkan pelayanan publik yang sebaik-baiknya. Di era %t%n%mi ini, masing-masing daerah memilik memilikii hak dan ke(ajib ke(ajiban an untuk untuk mengat mengatur ur dan mengur mengurus us sendiri sendiri urusan urusan pemerintahannya untuk meningkatkan e$isiensi dan e$ekti$itas penyelenggaraan pemerintahan. &ualitas pelayanan yang baik tergantung pada kelan'aran pemerintah daerah dalam hal pendanaan untuk belanja dan membiayai semua akti:itas kepemerintahan. 3anyaknya akti:ititas yang harus didanai dan dengan terbatasnya terbatasnya sumber dana, mengharuskan mengharuskan pemerintah daerah untuk untuk lebih bijak dalam dalam memb membel elan anjak jakan an sumb sumber er dana danany nya. a. )pti )ptima mali lisas sasii sumb sumber er dana dana haru haruss dilakukan sebaik mungkin guna ketersediaannya kepada satuan-satuan kerja yang memberikan pelayanan kepada publik. 4ntuk men'apai pengel%laan keuangan daerah yang e$ekti$, e$ekti$, e$isien, e$isien, transparan, transparan, dan akuntabel, akuntabel, bupati;(ali bupati;(alik%ta k%ta (ajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Tuntutan transparansi dan akuntabilitas pada lap%ran keuangan pemerintah daerah harus diimbangi dengan adanya suatu sistem yang mengatur dan mengel%la keuangan daerah daerah.. Penerap Penerapan an sistem sistem pengen pengendal dalian ian intern intern pemerin pemerintah tah
. 3agaimana perkembangan !e$%rmasi Manajemen &euangan Daerah > . Apasajakah Aspek-aspek utama !e$%rmasi Manajemen &euangan Daerah> C. T--%+ P(+-)/%+
. 4ntuk mengetahui bagaimana perkembangan re$%rmasi keuangan daerah. 4
. Mampu memahami aspek utama re$%rmasi keuangan daerah.
BAB II PEMBAHASAN
Perkembangan sistem tata kel%la pemerintahan di #nd%nesia dalam satu dasa(arsa terakhir <++9= s.d. **9= mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dalam Dalam kuru kurun n yang yang relat relati$ i$ singk singkat at,, pemeri pemerint ntah ah #nd% #nd%ne nesia sia tela telah h mele( mele(at atii seran serangk gkai aian an pr%s pr%ses es r (akt (aktue ue$% $%rm rmas asii sekt sekt%r %r publ publik ik,, khus khusus usny nyaa re$% re$%rm rmasi asi manajemen manajemen keuangan keuangan daerah. daerah. Pada dasarnya dasarnya re$%rmasi re$%rmasi manajemen manajemen keuangan keuangan daerah daerah tersebu tersebutt merupa merupakan kan suatu suatu berkah berkah (blessing in disquesed) disquesed) dari gerakan re$%rmasi yang digel%rakan pada tahun ++9 setelah #nd%nesia mengalami &risis multidimensi. T%nggak sejarah re$%rmasi manajemen keuangan daerah ditandai dengan dengan pelaks pelaksana anaan an %t%n%m %t%n%mii daerah daerah dan desentr desentrali alisasi sasi $iskal $iskal yang yang dimula dimulaii 7anuari **. Tujuan pelaksanaan %t%n%mi daerah tersebut se'arah umum adalah untuk meningkatkan kemandirian daerah, meningkatkan resp%nsi:itas pemerintah terhadap kebutuhan publik, meningkatkan partisi:asi publik dalam pembangunan daer daerah ah,, meni mening ngka katk tkan an e$isie e$isiens nsii dan dan e$ekt e$ekti: i:it itas as peng pengel el%l %laan aan keua keuang ngan an dan dan pelayanan publik, serta mend%r%ng dem%kratisasi dem%kratisasi di daerah. A. P('*(% P('*(%+,%+ +,%+ R('%/ R('%/ M%+%( M%+%((+ (+ K( K(-%+,% -%+,%+ + D%('% D%('%
!e$%rmasi manajemen keuangan daerah di #nd%nesia dapat dikatakan 'ukup terlamb terlambat at hampir hampir dua dasa(a dasa(arsa rsa diband dibanding ingkan kan dengan dengan re$%rm re$%rmasi asi yang yang telah telah dilakukan %leh negara-negara maju di 0r%pa dan Amerika Serikat. Pemerintah #nd%nesia #nd%nesia juga termasuk terlambat terlambat jika dibandingk dibandingkan an dengan dengan negara tetangga seperti Malaysia, ilipina, Singapura, dan Selandia 3aru yang sudah sejak tahun +/*an dan +9*an telah melakukan serangkaian re$%rmasi dibidang manajemen keuangan keuangan publik. publik. Singapura Singapura misalnya, telah menggunak menggunakan an anggaran anggaran berbasis berbasis kinerja (peformance budget) sejak budget) sejak tahun +9*an, sedangkan pemerintah daerah di #nd%ne #nd%nesia sia baru baru menerap menerapkan kanny nyaa pada pada tahun tahun **. **. Pemerin Pemerintah tah #nggri #nggriss telah telah memulai mere$%rmasi sekt%r publiknya dengan k%nsep New k%nsep New Public Management 5
sejak tahun +9*an. Amerika Serikat menggunakan anggaran dengan pendekatan Planning
++*an. Meskipun relati$ terlambat, re$%rmasi manajemen keuangan sekt%r publik di #nd%nesia dapat dikatakan mengalami kemajuan yang 'ukup pesat. 7ika dilihat dari aspek hist%ris, hist%ris, perjalanan re$%rmasi manajemen manajemen keuangan keuangan daerah di #nd%nesia dapat dibagi dalam tiga $ase, yaitu2 = era pra-%t%n%mi daerah dan desentralisasi $iskal <+/5-+++=, = era transisi %t%n%mi <***-**=, dan = era era
pas' pas'at atra rans nsis isii
<** <**55-se seka kara rang ng=. =.
0ra 0ra
prapra-%t %t%n %n%m %mii
daer daerah ah
merup erupak akan an
pelaksanaan %t%n%mi ala ala )rde 3aru berdasarkan 44 %. 8 Tahun +/5 yang bersi$at sentralistis,to sentralistis,top p down down plan planni ning ng dan budgeting , penggu penggunaa naan n anggar anggaran an tradisi% tradisi%nal nal,, reBim reBim anggar anggaran an berimb berimbang ang (balance (balance budget), budget), sistem pembekuan pembekuan tung tungga gall (single (single entry) dan dan akut akutan ansi si basi basiss kas (cash basis) basis) Selama masa pra%t%n%m %t%n%mii daerah daerah dan desent desentral ralisas isasii $iskal $iskal tersebu tersebutt prakti praktiss belum belum ada sistem sistem akut akutan ansi si keua keuang ngan an daer daerah ah yang ang baik baik,, yang ang ada ada baru baru seba sebata tass tata tata buku buku.. Pengel Pengel%la %laan an keuang keuangan an daerah daerah mendas mendasark arkan an pada pada buku buku Manual Manual Admi Adminis nistras trasii &euang &euangan an Daerah Daerah
sebaga sebagaima imana na dalam dalam Manual Manual Admin Administr istrasi asi &euang &euangan an Daerah Daerah menjadi menjadi sistem sistem akun akunta tans nsi, i, peme pemerin rinta tah h meng mengelu eluark arkan an &epm &epmen enda dagr grii %. %. + Tahun hun ** **.. &%pmendagri %. + Tahun ** tersebut menjadi era transisi %t%n%mi menuju sistem yang lebih ideal.
0ra transisi %t%n%mi adalah masa antara tahun *** hingga ** yang merupakan masa a(al implementasi %t%n%mi daerah. Masa transisi %t%n%mi ini ditandai dengan masih belum mantapnya hukum, kelembagaan, in$rastruktur, dan sumber daya manusia
regulat regulations) ions)
mulai mulai dari dari
peren peren'an 'anaa aan, n,
pelak pelaksan sanaan aan,,
pelap pelap%r %ran an,,
pengauditan, dan e:aluasi kinerja atas pengel%laan keuangan daerah. Paket peraturan perundangan yang merupakan merupakan omnibus regulations itu antara lain2 .
44 %. %. / Tahun ahun ** ** tentang tentang &euangan &euangan egara egara yang menggantik menggantikan an paket paket peraturan perundangan yang <#6W= (arisan Pemerintahan "india 3elanda. 3elanda.
.
44 %. %. Tah Tahun un **5 **5 tentan tentang g Pemben Pembendah daharaa araan n egara. egara.
.
44 %. 8 8 Tahu Tahun n **5 **5 Tenta Tentang ng Pemeriksaa Pemeriksaan n Pengel%laan Pengel%laan dan dan Tan Tanggun ggung g 7a(ab &euangan egara.
5.
44 %. %. 8 Tahun ahun **5 **5 tentang tentang Sistem Peren'anaan Peren'anaan Pemban Pembanguna gunan n asi%nal. asi%nal.
8.
44. %. %. Tahu Tahun n **5 **5 tentang tentang Pemerintahan Pemerintahan Daerah
?.
44 %. Tahun ahun **5 tentang tentang Perimbanga Perimbangan n &euang &euangan an antara Pemerintah Pemerintah Pusat dan Daerah < re:isi 44 %. 8 Tahun +++=.
7
/.
PP %. 5 Tah Tahun un **8 **8 tentang tentang Standar Standar Akunta Akuntansi nsi Pemerint Pemerintah. ah.
9.
PP %. 89 Tahun Tahun **8 tentang tentang Pengel% Pengel%laan laan &euangan &euangan Daerah.
+.
PP %. 9 Tahu Tahun n **? **? tentang tentang Lap%ran Lap%ran &euangan &euangan dan &inerja &inerja #nstansi #nstansi Pemerintah.
*. PP %. 0 Tahun Tahun **/ **/ tentang Lap%ran Lap%ran Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Daerah P'%&+ D%('%
T'%+// &+
P%/;%&'%+//
7%+ D(/(+&'%)/% D(/(+&'%)/%
8R('%/ T%% 1:
O&+ 8R('%/
F/*%)
T%% 2:
44 %. / Thn ** 44 %. 44 %. 8 Thn +/5
Thn **5
44 %. Thn +++
44 %. 8 Thn **5
44 %. 8 Thn +++
44 %. 8 Thn **5 44 %. Thn **5 44 %. Thn **5
8
PP %. 8 Thn +/8
PP %. *8 Thn ***
44 %. 5 Thn **8
PP %. ? Thn +/8
PP %. *9 Thn ***
44 %. 89 Thn **8
Manual Administrasi
&epmendagri %. +
Permendagri %. Tahun **?
&euangan Daerah
Thn **
menjadi Permendagri
Peraturan Daerah 2
%. 8+ Tahun **/=
P%k%k-p%k%k Pengel%laan &euangan Daerah
Peraturan &D"
B. A/(* A/(* U&%% U&%% R('%/ R('%/ M%+% M%+%((+ ((+ K(-%+,%+ K(-%+,%+ D%('% D%('%
Aspek 4tama !e$%rmasi Manajemen &euangan Daerah meliputi 2 P('-%%+ S/&( A+,,%'%+ Perubahan system anggaran traisi%nal menjadi system anggaran berbasis
prestasi kerja. Perubahan system penganggaran ini meliputi perubahan dalam pr%ses penganggaran dan perubahan struktur anggaran. Perubahan system ini tidak tidak hanya hanya menya menyangk ngkut ut pr%ses pr%ses pengan pengangg ggaran aranny nyaa saja, saja, tapi tapi juga juga perub perubaha ahan n struktur anggaran. Struktur anggaran dirubah dari struktur anggaran tradisi%nal menjadi penganggaran berbasis kinerja. Penggu Penggunaa naan n system system pengan pengangga ggaran ran kinerja kinerja di pemeri pemerintah ntah daerah daerah telah telah memba(a memba(a perubahan perubahan yang radikal radikal terkait terkait dengan dengan perubahan perubahan dalam peren'anaan peren'anaan anggar anggaran, an, pengis pengisian ian anggar anggaran, an, dan pelap% pelap%ran ran anggar anggaran. an. Se'ara Se'ara manajer manajerial ial perubahan struktur ini berpengaruh terhadap perubahan paradigma anggaran, sedangkan se'ara teknis berpengaruh pada k%de rekening anggaran dan tata 'ara pen'atatannya. Pada anggaran tradisi%nal, kinerja anggaran diukur dari sisi inputnya, yakni dilihat dilihat dari kemampuann kemampuannya ya dalam penyerapan penyerapan anggaran. anggaran. Anggaran Anggaran yang tidak terserap
P('-%%+ K()(%,%%+ P(+,()%)%%+ K(-%+,%+ D%('% Peru Peruba baha han n kelem kelemba baga gaan an peng pengel el%l %laan aan keua keuang ngan an daera daerah h dari dari syste system m
sent sentra rali lisi sias asii
pada pada
bagi bagian an
keua keuang ngan an
se'r se'ret etar aria iatt
desentralisasi ke masing-masing satuan kerja.
daer daerah ah
menj menjad adii
syst system em
Penataan ulang kelembagaan pengel%laan keuangan daerah itu bukan saja untuk menyesuaikan system anggaran yang baru, tapi juga dimaksudkan untuk mend menduk ukun ung g
ter' ter'ap apai ainy nyaa
tuju tujuan an
desn desntr trali alisa sasi si
$is'a $is'al. l.
3ebe 3eberap rapaa
peru peruba baha han n
kelembagaan pengel%laan keuangan daerah tersebut antara lain2 a.
Perubahan Perubahan pengel%laa pengel%laan n keuangan keuangan di pemerintah pemerintah daerah dari system
sent sentra rali lisa sasi si pada pada 3agi 3agian an &eua &euang ngan an Sekr Sekret etar aria iatt
Daer Daerah ah menja enjadi di syst system em
desent desentral ralisas isasii ke masing masing-mas -masing ing satuan satuan kerja. kerja. &%nsek &%nsekuen uensin sinya ya setiap setiap Satuan Satuan &erja &erja Perangk Perangkat at Daerah Daerah harus harus menye menyeleng lenggar garaka akan n akunta akuntansi nsi dan menyu menyusun sun lap%ran keuangan satuan kerja bersangkutan yaitu Lap%ran !ealisasi Anggaran, era'a, dan 6atatan Atas Lap%ran &euangan. 3agian &euangan <3P&D= selanjutnya bertugas mengk%ns%lidasikan lap%ran keuangan seluruh satuan kerja yang ada menjadi Lap%ran &euangan Pemerintah Daerah. b. .
Pejabat yang terkait dengan pengel%laan keuangan daerah meliputi meliputi 2 &epala Daerah selaku Pemegang &ekuasaan Pengel%laan &euangan
.
Daerah Sekretariat Daerah selaku &uasa Pemegang &ekuasaan Pengel%laan &euangan
.
Daerah sekaligus merupakan &%%rdinat%r Pengel%laan
&euangan Daerah &epala 3adan Pengel%la &euangan Daerah <3ir%;3agian &euangan= selaku Pejabat Pengel%la &euangan Daerah
5.
merupakan 3endahara 4mum Daerah <34D= &epala Satuan &erja Perangkat Daerah selaku Pengguna Anggaran;
8. ?.
Pengguna 3arang &uasa Pengguna Anggaran; &uasa Pengguna 3arang Pejabat Penatausahaan &euangan Satuan &erja Perangkat Daerah
/. 9. +.
P('-%%+ S/&( A*-+&%+/ K(-%+,%+ D%('% Perubahan system akuntansi dari system tata buku tunggal < single < single entry
boo!!eeping) menjadi boo!!eeping) menjadi sistem tata buku berpasangan
4ntuk meningkatkan meningkatkan transparasi dan akuntabilit akuntabilitas as publi' publi' dalam rangka mend menduk ukun ung g pela pelaks ksan anaa aan n %t%n %t%n%m %mii daer daerah ah dan dan desen desentr trali alisa sasi si $is'a $is'al, l, maka maka diperlukan re$%rmasi akuntansi se't%r publi' di #nd%nesia.
Aspek yang diperlukan dalam re$%rmasi akuntansi adalah perlunya dimiliki standar standar akunta akuntansi nsi pemeri pemerintah ntahan an dan perlun perlunya ya dilaku dilakukan kan peruba perubahan han sistem sistem akuntansi, yaitu perubahan dari single dari single entry menjadi entry menjadi double entry" #ingle #ingle entry entry pada pada a(al a(alny nyaa digu diguna naka kan n sebag sebagai ai dasar dasar pemb pembuk ukua uan n di pemerintahan karena 'ukup mudah dan praktis. amun karena single entry tidak entry tidak dapat memberikan in$%rmasi yang k%mprehensi$ dan men'erminkan kinerja yang sesungguhnya. Maka beralihlah dari sistem single sistem single entry ke entry ke double entry. entry. $ouble entry ditujukan untuk menghasilkan lap%ran keuangan yang lebih mudah untuk dilakukan audit dan pela'akan antara bukti transaksi, 'atatan, dan keberadaan keberadaan akekayaan, akekayaan, utang, dan ekuitas %rganisasi. %rganisasi. Dengan sistem ini maka pengukuran kinerja dapat dilakukan se'ara lebih k%mprehensi$. k%mprehensi$. P('-%%+ B%// P(+;%&%&%+ A*-+&%+/ 3asis kas ini dinilai mengandung banyak kelemahan. Memang setiap basis
akun akunta tans nsii yang yang digu diguna naka kan, n, baik baik basi basiss kas, kas, basis basis kas kas m%di$ m%di$ik ikasi asian an,, akru akrual al m%di$i m%di$ikas kasian ian maupun maupun basis basis akrual akrual masing masing-ma -masing sing memili memiliki ki keungg keunggula ulan n dan kelemahan. Perubahan teknik akuntansi dari basis kas menjadi akrual bertujuan agar pemerintah daerah dapat menghasilkan lap%ran keuangan yang lebih dapat diper'a diper'aya ya,, akurat akurat,, k%mpreh k%mprehens ensi$, i$, dan rele:an rele:an untuk untuk pengam pengambil bilan an keputu keputusan san ek%n%mi, s%'ial, dan p%litik. P('-%%+ 7%' B%// K%/ M(+-- A*'-%) 8C%/ T<%'7/ A;;'-%): Perubahan basis akuntansi dari basis kas <'ash basis= menjadi basis akrual
(accrual basis)" 3asis 3asis akun akunta tans nsii meru merupa pakan kan dasar dasar akun akuntan tansi si yang yang mene meneta tapk pkan an kapa kapan n transaksi-transaksi yang berpengaruh terhadap keuangan %rganisasi harus diakui; dibuku dibukukan kan untuk untuk tujuan tujuan pelap% pelap%ran ran keuang keuangan. an. Ada beberap beberapaa basis basis pen'at pen'atatan atan akuntansi yang bias dipilih %leh pemerintah daerah, diantaranya 2 %" . . &"
Akuntansi basis kas (cash basis) Akuntansi basis kas m%di$ikasian (modified cash basis) Akuntansi basis akrual m%di$ikasian (modified accrual basis) Akuntansi basis akrual (accrual basis)
11
&eempat pendekatan ini pada dasarnya bersi$at '%ntinuum dari basis kas sampai basis akrual. Perbedaan 3asis kas Akuntansi tersebut berkaitan dengan
penetapan (aktu pengakuan dan pengukuran suatu transaksi (tim (timin ing g of recognition)" 3asis 3asis &as &as meng mengak akui ui dan dan men' men'at atat at tran transk skasi asi pada pada saat saat kas kas dite diterim rima; a; dike dikelu luar arka kan. n.
3asi 3asiss &as &as tida tidak k men' men'at at utan utang, g, piut piutan ang g dan dan akti akti:a :a se'ar se'araa
k%mprehensi$. Akuntansi basis kas digunakan untuk menunjukan ketaatan pada anggaran belanja (spending limits). limits). Akuntansi Akuntansi basis kas mempunya mempunyaii kelemahan, kelemahan, yaitu yaitu meng menghas hasil ilka kan n lap% lap%ra ran n keua keuang ngan an yang yang kura kurang ng k%mp k%mpre rehe hens nsi$ i$ untu untuk k pengambilan keputusan serta tidak dapat menggambarkan kinerja %rganisasi se'ara lebih baik. Dan tidak mampu memberikan in$%rmasi aset, utang-piutang, dan ekuitas se'ara k%mprehensi$. 3asis 3asis Akrua Akruall mengak mengakui ui transak transaksi si keuang keuangan an pada pada saat terjadi terjadiny nya, a, yaitu yaitu keti ketika ka suda sudah h menj menjad adii hak hak atau atau ke(a ke(aji jiba bann nnya ya mesk meskip ipun un belu belum m dite diteri rima ma;; dikeluarkan kasnya. Dengan basis akrual %rganisasi akan mengakui adanya utang, piutang dan asset. Pemerintah daerah bias saja langsung pindah dar basis kas ke basis akrual. amun &epmendagri %. + Tahun Tahun ** mengatur pemerintah daerah untuk menggunakan basis kas m%di$ikasian, yaitu k%mbinasi dasar kas dengan akrual. 3erdasrkan basis kas tersebut, transaksi penerimaan kas atau pengeluaran kas dibuku dibukukan kan pada pada saat uang uang diterim diterima; a; dibay dibayarka arkan n
basis akuntansi bukan sekedar masalah teknis akuntansi, yaitu bagaimana men'atat transaksi dan menyajikan lap%ran keuangan, tapi yang lebih penting adal adalah ah baga bagaim iman anaa
mene menent ntuk ukan an kebi kebija jaka kan n
akun akunta tans nsii
(accou (accountin nting g
policy policy), ),
perlakuan akuntansi untuk suatu transaksi (acc (accou ount ntin ing g trea treatm tmen ent) t),, pilihan akun akunta tans nsii (accou (accountin nting g choice) choice) dan mendesain; mendesain; menganalisi menganalisiss sistem akuntansi akuntansi yang ada. Masih Masih terd terdap apat at bebe bebera rapa pa perm permasa asala laha han n yang yang akan akan diha dihada dapi pi apab apabil ilaa menggu menggunak nakan an se'ara se'ara langsu langsung ng akunta akuntansi nsi basis basis akrual akrual.. "al ini terkait terkait dengan dengan de$inisi, pengakuan, pengukuran serta kebijakan akuntansi asset, m%dal
Masalah SDM terkait dengan dengan masih masih kurangnya kurangnya tenaga akuntan akuntan di di daerah. daerah.
.
Masih Masih rendah rendahny nyaa dukunga dukungan n Tek Tekn%l n%l%gi %gi #n$%rm #n$%rmasi asi di daerah daerah..
13
.
Masih rendahnya rendahnya tingkat tingkat pengg penggunaan unaan lap%ran lap%ran keuang keuangan an daerah daerah untuk untuk pengambilan keputusan.
5.
3elu 3elum m adan adany ya peng pengha harg rgaa aan n (reward) y (reward) yang ang masih memadai memadai bagi daerah yang memiliki sistem in$%rmasi akuntansi daerah yang baik.
8.
Masih tingginya tingginya an'aman an'aman k%rupsi k%rupsi sistematik sistematik di daerah daerah yang yang dapat dapat mengga menggagalkan galkan implementasi akrual.
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN
Tujuan pelaksanaan %t%n%mi daerah adalah me(ujudkan sistem tata kel%la pemerintah yang baik
Diharapkan dengan adanya re$%rmasi ini, pengel%laan keuangan daerah dapat berjalan dengan lebih baik sehingga tidak ada lagi penyimpangan penyimpangan yang dilakukan %leh %knum yang tidak bertanggung ja(ab dan menyebabkan masih t ingginyan an'aman k%rupsi sistematik di daerah sehingga dapat menggagalkan implementasi akrual. 14
DAFTAR PUSTAKA
Mahmudi <**+= C Mana'emen euangan $aerah $aerah 3uku Seri Membudayakan Akuntabilitas Publik, Y%gyakarta2 Y%gyakarta2 0rlangga.
15