13
MAKALAH
KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Manajemen Keuangan 1 + Asistensi
Dosen Pengampu : Muhammad Aris Safii, M.E.I
Oleh:
Ainun Najib (2013115271)
Sukirno (2013116111)
Nur Laili Fajriyah ( 2013116141)
Alfian Bramantya Putra (2013116152)
KELAS D
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala nikmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul "Konsep Manajemen Keuangan" dapat di selesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi dan junjungan kita, Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.
Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu penyusunan makalah dan telah memberi motivasi untuk pembuatan makalah ini.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah dengan sebaik-baiknya. Di samping itu apabila dalam makalah didapati kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah berikutnya. Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat.
Pekalongan, 30 Agustus 2017
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan Pembahasan 1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 2
Sumber Dana Perusahaan 2
Sejarah Perkembangan Manajemen Keuangan 5
Peranan Manajer Keuangan 6
Nilai Perusahaan 7
Pihak – Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan 8
BAB II PENUTUP
Kesimpulan 12
Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Setiap individu pasti memiliki manajemen dalam menjalankan aktivitas hidupnya. Dengan adanya manajemen, maka diharapkan semua aktivitas dapat dilakukan dengan sistematis atau berurutan, maksimal sehingga mendapatkan hasil yang baik. Sebuah organisasi atau pun perusahaan tentunya membutuhkan adanya manajemen untuk mengatur kinerja dari anggota agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan dan mendapatkan hasil kerja yang baik. Salah satu manajemen yang penting ialah adanya manajemen keuangan dalam suatu organisasi ataupun perusahaan.
Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva. Khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaannya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersesbut. Seorang manajemen keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Rumusan Masalah
Apa pengertian dan fungsi manajemen keuangan?
Dari mana sumber dana perusahaan?
Bagaimana sejarah perkembangan manajemen keuangan?
Apa peranan manajer keuangan?
Siapa pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan?
Tujuan Masalah
Mendeskripsi pengertian dan fungsi manajemen keuangan.
Mendeskripsi sumber dana perusahaan.
Mendeskripsi sejarah perkembangan manajemen keuangan.
Mendeskripsi peranan manajer keuangan.
Mendeskripsi nilai perusahaan.
Mendeskripsi pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan diartikan sebagai manajemen dana, baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif, pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi secara efisien, dan pengelolaan aktiva dengan tujuan yang menyeluruh. Dengan demikian, fungsi pembuatan keputusan dari manajemen keuangan dapat di bagi menjadi tiga area utama, yaitu keputusan investasi atau penggunaan dana, keputusan pendanaan atau mendapatkan dana dan keputusan manajemen aktiva, termasuk mengatur pembagian keuntungan.
Fungsi manajemen keuangan adalah merencanakan perolehan dan penggunaan dana untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Kegiatannya meliputi perencanaan sumber keuangan, perencanaan alokasi keuangan, serta penentuan struktur aktiva, keuangan, dan modal perusahaan.
Sumber Dana Perusahaan
Agar suatu perusahaan dapat menjalankan kegiatan perekonomian secara lancar, maka manajer keuangan harus dapat berfikir keras untuk mencari darimana sumber dana perusahaan didapat.
Sumber dana itu sendiri merupakan bentuk - bentuk dana yang dapat dimanfaatkan perusahaan baik berasal dari perusahaan lain atau perusahaan sendiri dengan memberikan imbalan tertentu. Sumber dana perusahaan secara umum dapat dikelompokkan menjadi sumber dana jangka pendek, sumber dana jangka menengah, dan sumber dana jangka panjang.
Sumber Dana Jangka Pendek
Sumber dana jangka pendek merupakan pendanaan yang harus dibayar kembali dalam satu tahun atau kurang. Perusahaan biasanya menggunakan sumber dana jangka pendek untuk modal kerja karena sumber dana ini harus segera dibayar dalam waktu setahun atau kurang. Contoh sumber dana jangka pendek ini adalah kredit perdagangan, pinjaman bank jangka pendek, surat berharga komersial, serta pendanaan piutang dan persediaan.
Sumber Dana Jangka Menengah
Sumber dana jangka menengah adalah sumber dana atau pendanaan yang mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun dan kurang dari lima tahun. Kebutuhan jangka menengah diperlukan karena adanya kebutuhan yang tidak dapat dipnuhi dengan sumber dana jangka pendek di suatu pihak dan juga sulit dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang di pihak lain. Contoh sumber dana jangka menengah adalah Term Loan, Equipment Loan, Leasing.
Sumber Dana Jangka Panjang
Pendanaan dalam jangka panjang pada umumnya menunjukkan pendanaan yang jangka waktu temponya lebih dari lima tahun. Pendanaan jangka panjang terutama terdiri dari obligasi. Pendanaan jangka panjang seringkali digunakan untuk mendanai aser yang masa pakainya jangka panjang seperti Tanah, Mesin, Pabrik atau Proyek – proyek konstruksi.
Adapun sumber dana yang ditinjau dari asalnya pada dasarnya dibedakan menjadi :
Sumber Intern
Dana yang berasal dari sumber intern adalah dana atau modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri dalam perusahaan seperti laba ditahan (retained earning), dan penyusutan (depreciation). Besarnya laba ditahan / cadangan dipengaruhi oleh besarnya laba yang diperoleh selama periode tertentu, devident policy dan plowing back policy yang dijalankan oleh perusahaan. Meskipun jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu besar, tetapi oleh karena perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian besar dari laba tersebut dibagikan sebagai deviden, maka bagian laba yang ditahan akan kecil jumlahnya, dan sebaliknya laba ditahan akan cenderung besar kalau perusahaan mengambil kebijakan penanaman kembali dalam perusahaan yang besar.
Sumber intern selain berasal dari laba ditahan / cadangan juga berasal dari depresiasi. Besarnya depresiasi setiap tahunnya tergantung pada metode depresiasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sementara sebelum depresiasi tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun waktunya terbatas sampai pada penggantian ativa tetap tersebut. Selama waktu itu, depresiasi merupakan sumber dana atau modal di dalam perusahaannya sendiri.
Sumber Ekstern
Sumber ekstern (external sources) adalah sumber dana yang berasal dari luar perusahaan. Dana yang berasal dari sumber ekstern adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan. Dana atau modal yang berasal dari para kreditur merupakan hutang bagi perusahaan yang bersangkutan dan modal yang berasal dari kreditur disebut sebagai modal asing.
Dana atau modal yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan, dan dana ini akan menjadi modal sendiri dalam perusahaan tersebut. Metode pembelanjaan dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik atau calon pemilik tersebut disebut pembelanjaan sendiri (equity financing). Dengan demikian maka dana yang berasal dari sumber ekstern adalah terdiri dari modal asing dan modal sendiri.
Sejarah Perkembangan Manajemen Keuangan
Di dalam perkembangannya, manajemen keuangan telah banyak mengalami perubahan. Manajemen keuangan pertama kali diperkenalkan sekitar tahun 1900-an.Waktu itu manajemen keuangan di kenal dengan manajemen pembelanjaan, karena orientasi manajemen keuangan menekankan pada bagaimana cara mendapatkan dana.
Menjelang tahun 1920-an perubahan belum banyak terjadi, manajemen keuangan masih menitikberatkan pada surat-surat berharga. Laporan akuntansi dan catatan finansial belum bisa diandalkan sehingga banyak perusahaan-perusahaan yang mengalami kesulitan di dalam mendata keuangannya. Pada waktu itu, laporan atau catatan yang ada hanya sekedar memenuhi peraturan-peraturan yang mengharuskan perusahaan untuk memilikinya.
Pada tahun 1930-an, terjadi perubahan yang sangat radikal. Kegagalan-kegagalan dalam dunia usaha pada masa itu memaksa untu dilakukannya pembahasan mengenai manajemen pembelanjaan. Pda masa itu, manajemen keuangan masih bersifat deskriptif dan menfokuskan pada masalah-masalah hukum,namun penekanannya berubah dari usaha-usaha perluasan ke usaha-usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Selama tahun 1940 sampai awal tahun 1950-an manajemen keuangan di ajarkan sebagai suatu deskriptif dan subjek institusi yang lebih menekankan pada sudut pandang pihak luar perusahaan daripada manajer.Tahun 1950-an manajemen keuangan mengalami perubahan , khususnya mengenai penekanan fungsi manajemen keuangan dari "Usaha-Usaha Memperoleh Dana" beralih pada "Usaha-Usaha untuk Menggunakan Dana", atau dari fungsi pembelanjaan menjadi fungsi investasi.
Pada tahun 1952, Harry Markowitz merumuskan portfolio theoryI yang kemudian di kembangkan oleh Sharpe, Litner, Treynor pada tahun 1950-an dengan "Capital Asset Pricing Mode"" CAPM-nya.Teori dan model tersebut digunakan untuk merumuskan penanggulangan risiko yang relevan untuk investasi.
Tahun 1970-an muncul "Arbitrage Pricing Theory" dan "Option Pricing Theory". Arbitrage Pricing Theory memberikan alternatif untuk menaksir harga aktiva, selain CAPM.Sedangkan Option Pricing Theory menjelaskan suatu option yang di taksir nilainya. Opsi adalah suatu hak untuk menjual atau membeli suatu aset dengan harga tertentu selama jngka waktu tertentu pula. Pada tahun 1980-an munculnya teknik pembiayaan yang inovatif. Misalnya, pasar untuk obligasi yang beresiko tinggi dan berpenghasilan tinggi dikembangkan guna membiayai merger dan usaha manajemen untuk membeli perusahaan sendiri. Pada tahun 1990-an, fokus manajemen keuangan ditekankan pada keputusan manajerial dalam memilih aktiva serta kewajiban, tujuannya memaksimalkan nilai perusahaan dan kemakmuran para pemegang saham. Namun dalam beberapa tahun terakhir , gobalisasi bisnis dan peningkatan penggunaan teknologi informasi menjadi sangat penting.Tampaknya masalah tersebut akan berlanjut pada masa yang akan datang.
Peranan Manajer Keuangan
Manajer keuangan di sini dimaksudkan sebagai manajer perusahaan yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting mengenai ivestasi dan pendanaan. Berkaitan dengan pengambilan keputusan investasi, manajer keuangan akan terlibat secara langsung dalam perencanaan dan pengendalian penggunaan dana.
Saat ini manajer keuangan tidak hanya memfokuskan diri pada manajemen keuangan saja tetapi terlibat juga di dalam manajemen secara umum. Gabungan dari semakin kuatnya persaingan diantara perusahaan dengan inflasi yang terus meningkat, kemajuan teknologi yang memerlukan modal besar, masalah lingkungan energi, sosial, peraturan pemerintah, dan keterlibatan operasi perusahaan. Secara internasional kesemua ini menyebabkan manajer keuangan memerlukan fleksibilitas ke general majemen untuk mengantisipasi perkembangan yang terjadi.
Dua fungsi pokok perhatian manajer keuangan yang menjadi fokus utama, yaitu; (1) mendapatkan dana dengan cara yang paling menguntungkan, dan (2) pengalokasian dana secara efisien dalam perusahaan. Kedua fungsi ini sebagai saran untuk mencapai sasaran kekayaan bagi pemegang saham.
Dalam rangka mencapai dua hal di atas, maka tanggung jawab manajer keuangan dalam organisasi bisnis sangat besar peranannya dalam menentukan kebijakan yang akan diambil oleh perusahaan, karena ia mempunyai dampak terhadap semua bidang perusahaan, seperti pemasaran, operasi, akuntansi, riset & pengembangan, serta personalia. Berkaitan dengan itu ada empat tanggung jawab utama manajer keuangan, yaitu:
Peramalan dan perencanaan. Manajer keuangan harus berinteraksi dengan eksekutif lainnya dalam perusahaan dan bersama-sama merencanakan bentuk posisi masa depan perusahaan.
Keputusan investasi dan permodalan. Atas dasar perencanaan jangka panjang, manajer keuangan harus menghimpun dana modal yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan. Sebuah perusahaan yang berhasil biasanya dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi dalam penjualan dan hal ini memerlukan peningkatan investasi dalam pabrik, peralatan dan aktiva.
Koordinasi dan pengawasan. Manajer keuangan harus berinteraksi dengan eksekutif lainnya dalam perusahaan agar operasional perusahaan dapat seefisien mungkin.
Berhubungan dengan pasar finansial. Setiap perusahaan akan sangat tergantung pada pasar finansial umumnya, dimana dana dihimpun, sekuritas perusahaan diperdagangkan dan para penanam modal mendapat imbalan atau balas jasa.
Nilai Perusahaan
Dalam menjalankan perannya, manajer keuangan yang berada pada posisi diantara operasi perusahaan dan pasar modal berpedoman pada tujuan normatif. Adapun tujuan normatif dalam maajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau kemakmuran para pemegang saham. Untuk mewujudkan hal itu maka para manajer keuangan mesti menjalankan keputusan-keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden berdasarkan rasionalitas efisiensi. Agar dapat menjalankan perannya dengan baik maka pemahaman tentang nilai perusahaan mesti perlu dimengerti dengan benar. Kita dapat mengatakan bahwa peningkatan nilai perusahaan berarti juga peningkatan harga saham, dalam hal ini sebenarnya pengertian nilai perusahaan adalah tidak sama dengan harga saham.
Nilai perusahaan adalah sama dengan harga saham, yaitu apabila jumlah lembar saham dikalikan dengan nilai pasar (market value) per lembar ditambah dengan nilai pasar hutang, dimana apabila kita anggap konstan nilai hutang, maka setiap peningkatan harga saham dengan sendirinya akan meningkatkan nilai perusahaan. Inilai sebenarnya mengapa kita katakan peningkatan nilai perusahaan adalah sama dengan peningkatan harga saham. Manajer keuangan yang menginginkan kemajuan perusahaannya tidak hanya memperhatikan kepentingan pemegang saham saja tetapi juga kepentingan buruh, manajemen, kreditor, penyedia dan para pelangan.
Pihak-Pihak Yang Memerlukan Laporan Keuangan
Mengacu pada pendapat Munawir dan IAI, pihak – pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan secara garis besar dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu :
Pemakai Internal
Pemilik perusahaan
Pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaannya, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada orang lain seperti perseroan, karena dengan laporan tersebut pemilik perusahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manager dalam memimpin perusahaannya dan kesuksesan seorang manager biasanya dinilai dengan laba yang diperoleh perusahaan. Selain itu, laporan keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk menilai hasil-hasil yang telah dicapai, dan untuk menilai kemungkinan hasil-hasil yang akan dicapai dimasa yang akan datang sehingga bisa menaksir bagian keuntungan yang akan diterima dan perkembangan harga saham yang dimilikinya.
Manager atau pimpinan perusahaan
yang terpenting bagi management adalah bahwa laporan keuangan merupakan alat untuk mempertanggung-jawabkan kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaannya periode yang baru lalu akan dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaannya yang lebih tepat. Disamping itu, laporan keuangan akan dapat digunakan oleh manager untuk :
Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan
Untuk mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan
Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggung jawab
Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
Pemakai Eksternal
Investor
Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.
Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen sangat di perlukan terutama dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan adanya manajemen yang baik, maka kegiatan perencanaan, pelaksanaan, sampai pada penghasilan suatu tujuan ataupun barang akan di capai dengan baik dan maksimal, dan dengan danya manajemen maka perusahaan akan dapat mencapai tujuan yang di inginkan dengan langkah yang tepat.
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif-efektifnya, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Dalam prakteknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik perulah kita untuk mengindentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.
Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Kamaludin & Dr. Rini Indriani.2011.Manajemen Keuangan:Konsep Dasar dan Penerapannya.Bandung:Mandar Maju
Sudana I Made.2011.Manajemen Keuangan Perusahaan.Ciracas Jakarta.Erlangga
Eugene F. Brigham & Joel F. Houston.2001.Manajemen Keuangan.Ciracas Jakarta:Erlangga
Moelyadi.2006.Manajemen Keuangan1: pendekatan Kuantitatif dan kualitatif.Malang:Bayumedia Publising.
Marwan Setiawan.2012. Pihak – Pihak yang Menggunakan Laporan Keuangan. http://bangvandawablog.blogspot.co.id/2012/09/pihak-pihak-yang-menggunakan-laporan-keuangan.html, 2 September 2017.