MAKALAH SISTEM REPRODUKSI “ ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMSI “ Dosen Pengajar : Siti Muniroh, S.Kep.Ns.
Kelompok 03 : 1. '. 3. +.
A!" A!"# # T$ T$# Le%& Le%&"$ "$## M(%l# M(%l#m" m"&( &( N($ N($ Ro)#m Ro)#m") ") HB. De De*$# R(%m#"
,AKULTAS ,AKULTAS ILMU I LMU KESE KESEHAT HATAN AN PRODI S1 KEPERAWATAN UNI-ERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM OMBANG/ '013 Page 1
LEMBAR PENGESAHAN
M"k"l") S#%&em Rep$o(k%# “A%()" Kepe$""&" I2( H"m#l De" P$eekl"m%#4 D# ,"k(l&"% Ilm( Ke%e)"&" P$o# S1 Kepe$""&" U#5e$%#&"% Pe%"&$e T## D"$(l Ul(m T")( Pel"!"$" '0136'01+
D#%(%( Ole) :
Kelompok 03 1. '. 3. +.
A!" A!"# # T$ T$# Le%& Le%&"$ "$## M(%l# M(%l#m" m"&( &( N($ N($ Ro)#m Ro)#m") ") HB. De De*$# R(%m#"
#%e&(!(# " #%")k" p"" Sep&em2e$ '013
MEN7ETUUI 6 MENGESAHKAN
Do%e Pe"!"$ " Do%e Pem2#m2#
Siti Muniroh, S.Kep.Ns.
Page 2
LEMBAR PENGESAHAN
M"k"l") S#%&em Rep$o(k%# “A%()" Kepe$""&" I2( H"m#l De" P$eekl"m%#4 D# ,"k(l&"% Ilm( Ke%e)"&" P$o# S1 Kepe$""&" U#5e$%#&"% Pe%"&$e T## D"$(l Ul(m T")( Pel"!"$" '0136'01+
D#%(%( Ole) :
Kelompok 03 1. '. 3. +.
A!" A!"# # T$ T$# Le%& Le%&"$ "$## M(%l# M(%l#m" m"&( &( N($ N($ Ro)#m Ro)#m") ") HB. De De*$# R(%m#"
#%e&(!(# " #%")k" p"" Sep&em2e$ '013
MEN7ETUUI 6 MENGESAHKAN
Do%e Pe"!"$ " Do%e Pem2#m2#
Siti Muniroh, S.Kep.Ns.
Page 2
KATA PENG PENGANTAR ANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada aktunya. Kamii men Kam menyad yadari ari sepe sepenuh nuhny nyaa mas masih ih !an !anya yak k terd terdapa apatt kel kelema emahan han dan kek kekura uranga ngan n dalam penyusunan makalah ini, !aik dari isi maupun penulisannya. "ntuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang !ersi#at mem!angun senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan makalahini di masayang akan datang. Pada kesempatan kesempatan ini kami mengu$apkan mengu$apkan terima kasih yang se!esar%!esarny se!esar%!esarnyaa atas segala !antuan semuapihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
&om!ang, Septem!er '()*
Penyusun
Page 3
DA,TAR ISI Halaman Judul ..........................................................
1
Kata Pengantar ........................................................
2
Lembar 3
Pengesahan..........................................................................
Daftar Isi ..................................................................
4
BAB I PEDAH!L!A 1.1. Latar Bela"ang .............................................. 1 1.2. #umusan $asalah................................................................. % 1.3. &u'uan .......................................................
(
BAB II K)*EP DA*A# 2.1 De+nisi Pree"lamsia .......................................
,
2.2 Eti-l-gi...........................................................
2.3 &anda dan /e'ala.............................................
0
2.4 Klasi+"asi ......................................................
0
2.% $anifestasi Klinis ................................................................. 11 2.( Pat-+si-l-gi ...................................................
11
2., K-mli"asi .....................................................
14
2.
Penatala"sanaan
2.0
Penegahan
..................................................................
1% .........................................................................
1 BAB III K)*EP A*!HA KEPE#AA&A 3.1 Peng"a'ian .....................................................
2
3.2 Diagn-sa dan Inter5ensi..................................
23
3.3 E5aluasi .........................................................
32
Page 4
BAB I6 PE!&!P 4.1 Kesimulan......................................................
34
4.2 *aran ..............................................................
3%
DA7&A# P!*&AKA .....................................................
3(
/l-sarium 3,
.......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN 1.1 L"&"$ Bel"k"
Di +ndonesia Preeklampsia merupakan salah satu penye!a! utama kematian maternal dan perinatal di +ndonesia.P- diklasi#ikasikan kedalam penyakit hypertensi yang dise!a!kan karena kehamilan.Pditandai oleh adanya hipertensi sedang%!erat, edema, dan proteinuria yang masi#.Penye!a! dari kelainan ini masih kurang dimengerti, namun suatu keadaan patologis yang dapat diterima adalah adanya iskemia uteropla$entol. Dari kasus persalinan yang diraat di rumah sakit *% / merupakan kasus pre eklampsia atau eklampsia 0 Manua!a, )112 3. Dari kasus terse!ut 4 / terjadi pada semua persalinan, )' / terjadi pada primi gra5ida. Masih tingginya angka kejadian ini dapat dijadikan se!agai gam!aran umum tingkat kesehatan i!u !ersalin dan tingkat kesehatan masyarakat se$ara umum. Terjadi kurang dari / dalam ke!anyakan populasi, dan studi propekti# terkini menunjuhkankan insiden di!aah ','/, !ahkan pada populasi primigra5ida yang diketahui pre5alensinya le!ih tinggi 06iggins et al., )1173. Sampai '(/ dari semua i!u hamil akan mengalami hipertensi selama kehamilan, dari mereka kurang dari )(/ yang menderita penyakit serius ini. 8am!aran umum dari i!u hamil yang mengalami preeklamsi umumnya $enderung mengalami peru!ahan #isik seperti terdapat odem di mata, ektremitas atas dan !aah. "rinenya mengandung !anyak protein. +!u hamil dengan preeklamsi akan memiliki dampak !uruk terhadap semua organ dalam tu!uh, seperti akan mengganggu organ hati, mata, ginjal. Dan !erdampak pada janin yakni kematian dalam uterus, as#iksia neonatorum, dan #etal distress. Page 5
Solusi untuk preeklamsi umunya jika preeklamsi yang dialami dalam klasi#ikasi ringan hanya disarankan untuk istirahat yang $ukup, diet regular, pem!erian o!at #eno!ar!ital dan yang terpenting adalah selalu melakukan pemeriksaan antenatal. &ika preeklamsi yang dialami termasuk dalam klasi#ikasi !erat maka tindakan ynag di!erikan yaitu peraatan raat inap dan pem!erian MgS9. Pemeriksaan antenatal yang teratur dan se$ara rutin men$ari tanda preeklampsia sangat penting dalam +ndonesia usaha pen$egahan preeklampsia !erat, di samping pengendalian terhadap #aktor%#aktor predisposisi yang lain Preeklampsia adalah penyakit pada anita hamil yang se$ara langsung dise!a!kan oleh kehamilan. Pre%eklampsia adalah hipertensi disertai proteinuri dan edema aki!at kehamilan setelah usia kehamilan '( minggu atau segera setelah persalinan. 8ejala ini dapat tim!ul se!elum '( minggu !ila terjadi.Preeklampsia hampir se$ara eksklusi# merupakan penyakit pada nullipara.-iasanya terdapat pada anita masa su!ur dengan umur ekstrem yaitu pada remaja !elasan tahun atau pada anita yang !erumur le!ih dari * tahun. Pada multipara, penyakit ini !iasanya dijumpai pada keadaan%keadaan !erikut : ). Kehamilan multi#etal dan hidrops #etalis. '. Penyakit 5askuler, termasuk hipertensi essensial kronis dan dia!etes mellitus. *. Penyakit ginjal.
1.' R(m(%" M"%"l")
).
Apa de#inisi dari preeklamsi ;
'.
Apa etiologi dari preeklamsi ;
*.
Apa tanda dan gejala preeklamsi ;
.
&elaskan pato#isiologi dari preeklamsi ;
.
Apa sajakah penatalaksanaan dari preeklamsi ;
4.
-agaimana asuhan keperaatan yang di!erikan kepada pasien preeklamsi ;
1.3 TUUAN 1. Tujuan umum Dapat mem!erikan asuhan keperaatan pada i!u hamil dengan preeklamsi. '. Tujuan khusus a. Dapat mengetahui de#inisi preeklamsi. Page 6
!. Dapat mengetahui etiologi preeklamsi. $. Dapat menjelaskan tanda dan gejala preeklamsi. d. Dapat menjelaskan pato#isiologi preeklamsi. e. Dapat menjelaskan penalalaksanaan preeklamsi. #. Dapat mem!erikan asuhan keperaatan pada i!u hamil dengan preeklamsi. BAB II KONSEP DASAR
'.1. De*##%#
Preeklamsia adalah penyakit dengan kriteria minimum : tekanan darah < )(=1( mm6g setelah umur kehamilan '( minggu, disertai dengan proteinuria < *(( mg=' jam atau dipsti$k le!ih < > ) 0Tau#an Nugroho.'()' ? )3. Preeklamsi diketahui dengan tim!lnya hipertensi, proteinuria dan oedem pada seorang gra5ida yang tadinya normal. Penyakit ini tim!ul sesudah minggu ke '( dan paling sering terjadi pada primigra5ida yang muda 0-agian 9!stetri @ 8inekologi K "npad.)12? 1)3. Preeklamsi adalah hipertensi dengan proteinuria= edema yang terjadi setelah minggu gestasi ke '(. 8ejala dapat terjadi le!ih aal dengan mola hidatidi#orm 0Beeder.'())? '*13. Preeklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi, edema, dan proteinuria 0kamus saku kedokteran Dorland 3. '.'. Eolo#
Preeklamsia ialah suatu kondisi yang hanya terjadi pada kehamilan manusia. Tanda dan gejala tim!ul hanya selama masa hamil dan menghilang dengan $epat setelah janin dan plasenta lahir. Dan tidak ada pro#il tertentu yang mengidenti#ikasi anita yang akan menderita preeklamsia. Akan tetapi, ada !e!erapa #aktor resiko tertentu yang !erkaitan dengan !erkem!angan penyakit : primigra5ida, grand multigra5ida, janin !esar, kehamilan dengan janin le!ih dari satu, mor!id o!esitas. Kira%kira 2/ preeklamsia terjadi pada kehamilan pertama. Preeklamsia terjadi pada )/%'(/ kehamilan dengan janin le!ih dari satu dan *(/ pasien mengalami anomali rahim yang !erat. Pada i!u yang Page 7
mengalami hipertensi kronis=penyakit ginjal, insiden dapat men$apai '/ 0Cuspan, )11)3. 0-o!ak, Keperaatan Maternitas, '(( :4*(3. Penye!a! pre%eklamsia sampai sekarang !elum !isa diketahui . Keaadan ini merupakan tantangan !agi kita agar kita senantiasa aspada agar dapat menegakkan diagnosa preeklamsia sedini mungkin .9leh karena kita harus selalu aspada !ila kita menghadapi i!u hamil yang mengidap #aktor !erikut
yang dapat mempengaruhi
terjadinya pre% eklamsia. aktor resiko antatara lain? a.
Primigra#ida , terutama primigra#ida tua dan primigra#ida muda
!.
Kelompok sosial ekonomi rendah.
$.
6ipertensi essensial .
d.
8injal kronik.
e.
Dia!etes mellitus.
g.
Polihidramnion.
h.
9!esitas.
i.
Molahidatidosa.
j
Biayat pre%eklamsia pada kehamilan yang lalu atau pada keluarga.
0Wiknjosastro, )117 ? '2* 3 aktor resiko preeklamsia : a.
Primigra5ida.
!.
Biayat preeklamsia pada kehamilan se!elumnya.
$.
Tekanan darah yang meningkat pada aal kehamilan dan !adan yang gemuk.
d.
Ada riayat preeklamsia pada keluarga.
e.
Dia!etes pregestasional.
#.
Sindroma anti#os#olipid.
g.
Penyakit 5askular= jaringan ikat.
h.
"sia maternal yang lanjut * tahun.
0Tau#an Nugroho.'()' ? *3
Page 8
tiologi penyakit ini sampai saat ini !elum diketahui dengan pasti. -anyak teori E teori dikemukakan oleh para ahli yang men$o!a menerangkan penye!a!nya. 9leh karena itu dise!ut Fpenyakit teoriG namun !elum ada mem!erikan jaa!an yang memuaskan. Tetapi terdapat suatu kelainan yang menyertai penyakit ini yaitu : % Spasmus arteriola % Betensi Na dan air % Koagulasi intra5askuler Walaupun 5asospasme mungkin !ukan merupakan se!a! primer penyakit ini, akan tetapi 5asospasme ini yang menim!ulkan !er!agai gejala yang menyertai eklampsia 09!stetri Patologi : )123
'.3. T"" " e!"l"
a. 6ypertensi : gejala yang paling dulu tim!ul ialah hypertensi yang terjadi sekonyong%konyong, se!agai !atas diam!il tekanan darah )( mm systolis dan 1( mm diastolis tapi juga kenaikan systolis *(mm= diastolis ) mm diatas tekanan yang !iasa merupakan pertanda. Tekanan darah dapat men$apai )2(=))( mm6g tapi jarang men$apai '((mm6g. &ika tekanan darah mele!ihi '(( mm6g maka se!a!nya !iasanya hypertensi essentialis. !. 9dema : tim!ulnya oedema didahului oleh tam!ah !erat !adan yang !erle!ihan. Penam!ahan !erat H kg pada seorang yang hamil dianggap normal, tapi kalau men$apai ) kg seminggu= * kg dalam se!ulan preeklamsi harus di$urigai. Tam!ah !erat !adan yang sekonyong%konyong ini dise!a!kan oleh retensi air dalam jaringan dan kemudian !aru oedema nampak. 9edema ini tidak hilang dengan istirahat. $. Proteinuria : karena 5asospasmus pem!uluh darah ginjal. Proteinuria !iasanya tim!ul le!ih lam!at dari hypertensi dan tam!ah !erat. d. 8ejala su!jekti# : %
Sakit kepala yang keras karena 5asospasmus= oedema otak : &arang ditemukan pada kasus ringan, tetapi akan sering terjadi pada kasus% kasus yang !erat. Nyeri kepala sering terjadi pada daerah #rontal dan oksipital dan tidak sem!uh dengan pem!erian analgesi$ !iasa. Page 9
%
Sakit di ulu hati karena regangan selaput hati oleh hemorrhagia= oedema, atau sakit karena peru!ahan pada lam!ung.
%
8angguan penglihatan : penglihatan menjadi ka!ur, kadang%kadang pasien !isa !uta. 8angguan ini dise!a!kan 5asospasmus, oedema= a!latio retinae. Peru!ahan%peru!ahan ini
dapat
dilihat
dengan
opthalmoskop. 0-agian 9!stetri @ 8inekologi K "npad.)12? 1*3. '.+. Kl"%#*#k"%#
Preeklamsia di!agi menjadi ' golongan, yaitu se!agai !erikut : a. P$eekl"mp%#" R#" : timbulnya hipertensi yang disertai protein urine dan odem setelah kehamilan 20 minggu. •
Tekanan darah < )(=1( mm6g sampai I )4(=))(mm6g atau le!ih yang diukur pada posisi !er!aring terlentang? atau kenaikan diastolik ) mm6g atau le!ih? atau kenaikan sistolik *( mm6g atau le!ih .Jara pengukuran sekurang% kurangnya pada ' kali pemeriksaan dengan jarak periksa ) jam, se!aiknya 4
jam. •
dema umum, kaki, jari tangan, dan muka? atau kenaikan !erat ) kg atau le!ih
per minggu. •
Proteinuria : < *(( mg=' jam atau dipsti$k < > ) urin kateter atau midstream.
b. P$eekl"mp%#" Be$"&: suatu komplikasi kehamilan diatas 20 minggu/ lebih, yang ditandai dengan timbulnya hipertensi > 16/110 mmHg disertai protein urine dan atau oedem. •
Tekanan darah < )4(=))( mm6g atau le!ih.
•
Proteinuria < gr atau le!ih per liter=' jam atau dipsti$k < > .
•
9liguria, yaitu jumlah urin kurang dari ((%(( $$= ' jam.
•
Kenaikan kreatinin serum.
•
Adanya gangguan sere!ral dan gangguan 5isus : peru!ahan kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan pandangan ka!ur.
Page 10
Basa nyeri pada epigastrium dan nyeri kuadran atas a!domen :
•
dise!a!kan teregangnya kapsula Gilsone. Nyeri dapat se!agai gejala aal rupture hepar. •
8angguan #ungsi hepar : peningkatan S89T dan S8PT.
•
6emolisis mikroangiopatik.
•
Trom!ositenia : I)((.((( sel=mm *.
•
Sindroma 6P 06emolysis, le5ated i5er nLyme, o Platelete Jount3.
•
Adanya gejala +mpending klamsia : nyeri kepala, mata ka!ur,
mual
dan muntah, nyeri epigastrium. •
Terdapat edema paru dan sianosis.
0Tau#an Nugroho.'()' ? %73 '.8. M"#*e%&"%# kl##%
Preeklamsia di$irikan dengan adanya peningkatan tekanan darah, protein uria dan atau odema 0peningkatan !erat !adan3 setelah minggu ke '( kehamilan pada gra5ida yang se!elumnya normal. a3 Tekanan darah Peningkatan tekanan darah ,merupakan tanda peringatan aal yang penting pada pre%eklamsia. Tekanan diastolik merupakan tanda prognosti$ yang le!ih handal di!andingkan dengan tekanan sistolik . Tekanan diastolik se!esar ) mm6g ata u le!ih yang menetap menunjukan keadaan a!normal 0Junningham et al., )11*3. !3 Kenaikan berat badan Peningkatan !erat !adan0 --3 yang ti!a E ti!a dapat mendahului serangan pre E eklamsia dan kenaikan !erat !adan 0 --3 yang !erle!ihan merupakan tanda pertama pre% eklamsia pada se!agian anita. Peningkatan -- normal adalah (, kg perminggu. -ila ) kg dalam seminggu= * kg dalam se!ulan maka mungkin terjadinya pre% eklamsia harus di$urigai. Peninggkatan -- terutama dise!a!kan karena retensi $airan dan selalu dapat ditim!ulkan se!elum tim!ul gejala edema yang terlihat jelas seperti kelopak mata yang mem!engkak atau jari tangan yang mem!esar 0Junningham et al., )11*3.
Page 11
$3 Proteinuria Pada pre%eklamsi ringan proteinuria hanya minimal positi# satu atau positi# dua atau tidak ada sama sekali. Pada kasus !erat proteinuria dapat ditemukan dan dapat men$apai %)( gr=lt per ' jam. Proteinuria hampir selalu tim!ul kemudian, di!andingkan hipertensi dan kenaikan -- yang !erle!ihan 0S$ott, )13. 0Beeder. '())? ''3
'.9. P"&o*#%#olo#
asokontriksi arteriol, 5asospasme sistemik, dan kerusakan pem!uluh darah merupakan karakteristik terjadinya P+6 0 Pregnancy Induced Hypertension= 6ipertensi aki!at kehamilan3. Sirkulasi arteri terganggu karena adanya segmen yang menyempit dan mele!ar yang !erselang%seling. Kerja 5asospatik terse!ut merusak
pem!uluh darah
aki!at adanya penurunan suplai darah dan penjepitan pem!uluh darah di area tempat terjadinya pele!aran. Apa!ila terjadi kerusakan pada endotelium pem!uluh darah? trom!osit, #i!rinogen dan hasil darah lainnya akan dilepaskan ke dalam interendotelium. Kerusakn pem!uluh darah akan mengaki!atakan peningkatan permea!ilitas al!umin dan akan mengaki!atakan perpindahan $airan dari ruang intra5askular ke ruang ekstra5akular yang terlihat se$ara klinis se!agai edema. Proteinura mungkin dise!a!kan oleh 5olume 5askular aki!at adanya retensi air sekunder karena penurunan #ungsi glomerulus 0Beeder. '())? '(%')3. Pra% eklamsia terjadi spasme pem!uluh arterial yang diikuti dengan tim!ulnya retensi air . Pada !iopsi ginjal ditemukan spasme yang he!at dari arteriola gromorulus. Pada !e!erapa kasus lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah merah . &adi semua arteriola dalam tu!uh mengalami spasme , maka tekanan darah dengan sendirinya akan meningkat drastis, se!agai dampak mekanisme pertahanan tu!uh untuk mengatasi kenaikan tahan peri#er agar ke!utuhan oksigen dalam jaringan dapat dipenuhi . Sedangkan kenaikan !erat !adan dan oedama yang dise!a!kan penim!unan air yang !erle!ihan dalam ruangan interstisial !elum diketahui se!a!nya , mungkin dise!a!kan oleh retensi garam air . Proteinura mungkin dise!a!kan oleh spasmus arteriola sehingga terjadi peru!ahan pada glomerulus Page 12
Pada pre eklampsia terjadi spasme pem!uluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada !iopsi ginjal ditemukan spasme he!at arteriola glomerulus. Pada !e!erapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. &adi jika semua arteriola dalam tu!uh mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik se!agai usaha untuk mengatasi tekanan peri#er agar oksigenasi jaringan dapat di$ukupi. Sedangkan kenaikan !erat !adan dan edema yang dise!a!kan oleh penim!unan air yang !erle!ihan dalam ruangan interstitial !elum diketahui se!a!nya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat dise!a!kan oleh spasme arteriola sehingga terjadi peru!ahan pada glomerulus 0Sinopsis 9!stetri, &ilid +, 6alaman )113. Peru!ahan pada organ : ). Meta!lisme air dan elektrolit Pada pre E eklmpsi tidak dijumpai peru!ahan yang nyata pada meta!olisme air, elektrolit, kristaloid dan protein serum. &adi, tidak terjadi gangguan kesem!angan elektrolit. 8ula darah, kadar natrium !ikar!onat, dan Ph darah !erada pada !atas normal. Pada preeklamsi !erat dan eklamsi, kadar gula darah naik sementara, asam laktat dan asam organik lainnya naik, sehingga $adangan alkali akan turun.keadaan ini !iasanya dise!a!kan oleh kejang%kejang. '. Mata Dapat dijumpai adanya edema retina dan spasme pem!uluh darah. Selain itu dapat terjadi a!lasio retina yang dise!a!kan oleh edema intraokuler dan merupakan salah satu indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan. 8ejala lain yang menunjukkan pada preeklampsia !erat yang mengarah pada eklampsia adalah adanya skotoma, diplopia dan am!liopia. 6al ini dise!a!kan oleh adaanya peru!ahan peredaran darah dalam pusat penglihatan dikorteks sere!ri atau didalam retina 0Bustam,)1123. *. 9tak Pada pre E eklampsi aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam !atas E !atas normal. Pada pre E eklampsi resistensi pem!uluh darah meninggi, ini terjadi pula pada pem!uluh darah otak. 9edema yang terjadi pada otak dapat mengaki!atkan gangguan usus. . Plasenta dan rahim
Page 13
Aliran darah ke plasenta menurun dan menye!a!kan gangguan pada plasenta, sehingga terjadi gangguan pertum!uhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi gaat janin. Pada preeklampsia dan eklampsia sering terjadi peningkatan tonus rahim dan kepekaan terhadap rangsangan, sehingga terjad partus prematur. 4. Paru%paru Kematian i!u pada preeklampsia dan eklampsia !iasanya dise!a!kan oleh edema paru yang menim!ulkan dekompensasi kordis. -isa juga karena aspirasi pnemonia atau a!ses paru. 7. 8injal Pada ginjal terjadi sedikit pem!engkakan pada glomelurus. iltrasi glomelurus !erkurang oleh karena aliran ginjal menurun. 6al ini menye!a!kan #iltrasi natrium melalui glomelurus menurun, se!agai aki!atnya terjadi retensi garam dan air. 0Mo$htar )11*? ''(3.
Tekanan Darah%5asospasme
Per#usi plasenta menurun
Akti5asi sel endotelium
asokontriksi
Kaskade akti5asi koagulasi
Bedistri!usi $airan intra5askular
Penurunan organ per#usi
'.. Kompl#k"%#
a.
Pada i!u Aal : •
klamsia. Kejang meningkatkan kemungkinan mortalitas maternal )( kali lipat. Penye!a! kematian maternal karena eklamsia adalah : kolaps sirkulasi 0henti
Page 14
antung, edema pulmo dan syok3, perdarahan sere!ral dan gagal ginjal. Kejang meningkatkan kematian #etal ( kali lipat, !iasanya dise!!akan oleh hipoksia, asidosis dan aslusio plasenta. •
Perdarahan post partum.
•
Toksik delirium.
•
uka karena kejang, !erupa laserasi !i!ir= lidah dan #raktur 5erte!ra.
•
Aspirasi pneumonia.
!.Pada &anin
Terham!atnya pertum!uhan dalam uterus 0+"8B:+ntraliterina 8roth
Betardation3.
Prematur.
Asphiksia neonatum.
Kematian dalam uterus.
Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.
'.;. Pe"&"l"k%""" A. P$eekl"m%#" R#"
Baat jalan :
%
+stirahat 0tirah !aring3 di tempat tidur dengan !er!aring pada sisi tu!uh menye!a!kan pengaliran darah ke plasenta meningkat, aliran darah ke ginjal le!ih !anyak, tekanan 5ena pada ekstremitas !aah turun dan rea!sor!si $airan di daerah terse!ut !ertam!ah. Selain itu, juga mengurangi ke!utuhan 5olume darah yang !eredar.
%
Diet reguler : terhadap garam.
%
Tidak perlu pem!erian diuretik, antihipertensi. Se!enarnya tidak dianjurkan karena o!at%o!at terse!ut tidak menghentikan proses penyakit dan juga tidak memper!aiki prognosis janin. Selain itu, pemakaian o!at%o!atan terse!ut dapat menutupi tanda dan gejala preeklamsi !erat.
Page 15
%
Pem!erian #eno!ar!ital *O*( mg sehari akan menenangkan penderita dan dapat juga menurunkan tekanan darah.
%
Kunjungan ke rumah sakit tiap minggu.
Baat inap : indikasi preeklamsi ringan raat inap :
%
6ipertensi yang menetap selam ' minggu.
%
Proteinuria menetap selam ' minggu.
%
6asil test la!oratorium yang a!normal.
%
Adanya gejala=) tanda=le!ih preeklamsia !erat.
9!stetrik :
%
"mur kehamilan I*7 minggu : !ila gejala tidak mem!uruk, kehamilan dapat dipertahankan sampai aterm.
%
"mur kehamilan *7 minggu : )3 jika ser5iks matang, pe$ahkan ketu!an dan induksi persalinan dengan oksitosisn=prostaglandin, '3 3 jika ser5iks !elum matang, lakukan pematangan dengan prostaglandin=kateter oley=lakkan seksio sesarea.
B. P$eekl"m%#" Be$"&
Ditinjau dari umur kehamilan dan perkem!angan gejala%gejala preeklampsia !erat selama peraatan maka peraatan di!agi menjadi : a. Peraatan akti# yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditam!ah pengo!atan medisinal. ). Peraatan akti# Sedapat mungkin se!elum peraatan akti# pada setiap penderita dilakukan pemeriksaan #etal assesment 0NST dan "S83. +ndikasi :
+!u "sia kehamilan *7 minggu atau le!ih Adanya tanda%tanda atau gejala impending eklampsia, kegagalan terapi konser5ati# yaitu setelah 4 jam pengo!atan meditasi terjadi kenaikan desakan darah atau setelah ' jam peraatan medisinal, ada gejala%gejala status uo 0tidak ada per!aikan3
&anin 6asil #etal assesment jelek 0NST 0Non Stress Test3 dan "S83 Adanya tanda +"8B 0janin terham!at3
a!oratorium Page 16
Adanya F6P SyndromeG 0hemolisis dan peningkatan #ungsi hepar, trom!ositopenia3 '. Pengo!atan mediastinal Pengo!atan mediastinal pasien preeklampsia !erat adalah :
Segera masuk rumah sakit.
Tirah !aring miring ke satu sisi. Tanda 5ital perlu diperiksa setiap *( menit, re#leks patella setiap jam.
+n#us deOtrose / dimana setiap ) liter diselingi dengan in#us B 04(%)' $$=jam3 (( $$.
Diet $ukup protein, rendah kar!ohidrat, lemak dan garam.
Pem!erian o!at anti kejang magnesium sul#at 0MgS93 : i. Dosis aal sekitar gr MgS93 + 0'(/ dalam '( $$3 selama ) gr=menit kemasan '(/ dalam ' $$ larutan MgS9 0dalam *% menit3. Diikuti segera gram di pantat kiri dan gr di pantat kanan 0(/ dalam )( $$3 dengan jarum no ') panjang *,7 $m. "ntuk mengurangi nyeri dapat di!erikan Oylo$ain '/ yang tidak mengandung adrenalin pada suntikan +M kurang le!ih )( menit. -okong kanan menit dan !okong kiri menit.
ii. Dosis ulang : di!erikan gr +M (/ 0karena ke$epatan a!sorpsi o!at ini tidak dapat di kontrol, suntikannya sakit dan !isa menim!ulkan nekrosis3 setelah 4 jam pem!erian dosis aal lalu dosis ulang di!erikan gram +M setiap 4 jam dimana pem!erian MgS9 tidak mele!ihi '%* hari. iii. Syarat%syarat pem!erian MgS9 Tersedia antidotum MgS9 yaitu $al$ium glu$onas )(/ ) gr 0)(/ dalam )( $$3 di!erikan + dalam * menit. Be#leks patella positi# kuat. rekuensi pernapasan le!ih )4 O=menit. Produksi urin le!ih )(( $$ dalam jam se!elumnya 0(, $$=Kg--=jam3 i5. MgS9 dihentikan !ila : Ada tanda%tanda kera$unan yaitu kelemahan otot, re#leks #isiologis menurun, #ungsi jantung terganggu, depresi SSP, kelumpuhan dan selanjutnya dapat menye!a!kan kematian karena kelumpuhan otot pernapasan karena ada serum )( " magnesium pada dosis adekuat adalah %7 m=liter. Be#leks Page 17
#isiologis menghilang pada kadar 2%)( m=liter. Kadar )'%) m=liter dapat terjadi kelumpuhan otot pernapasan dan ) m=liter terjadi kematian jantung. -ila tim!ul tanda%tanda kera$unan MgS9 : % 6entikan pem!erian MgS9 % -erikan $al$ium glu$onase )(/ ) gr 0)(/ dalam )( $$3 se$ara + dalam aktu * menit % -erikan oksigen % akukan pernapasan !uatan MgS9 dihentikan juga !ila setelah jam pas$a persalinan sedah terjadi per!aikan 0normotensi3. !. Deuretikum tidak di!erikan ke$uali !ila ada tanda%tanda edema paru, payah jantung kongesti# atau edema anasarka. Di!erikan #urosemid injeksi ( mg +M. $. Anti hipertensi di!erikan !ila : ). Desakan darah sistolik )2( mm6g, diastolik ))( mm6g atau MAP le!ih )' mm6g. Sasaran pengo!atan adalah tekanan diastolik I)( mm6g 0!ukan I 1( mm6g3 karena akan menurunkan per#usi plasenta. '. Dosis antihipertensi sama dengan dosis antihipertensi pada umumnya. *. -ila diperlukan penurunan tekanan darah se$epatnya dapat di!erikan o!at%o!at antihipertensi parenteral 0tetesan kontinyu3, $atapres injeksi. Dosis yang dapat dipakai ampul dalam (( $$ $airan in#us atau press disesuaikan dengan tekanan darah. . -ila tidak tersedia antihipertensi parenteral dapat di!erikan ta!let antihipertensi se$ara su!lingual diulang selang ) jam, maksimal % kali. -ersama dengan aal pem!erian su!lingual maka o!at yang sama mulai di!erikan se$ara oral 0syaki! !akri,)1173 d. Peraatan konser5ati# yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditam!ah pengo!atan medisinal. ). +ndikasi : !ila kehamilan paterm kurang *7 minggu tanpa disertai tanda%tanda inpending eklampsia dengan keadaan janin !aik.
Page 18
'. Pengo!atan medisinal : sama dengan peraatan medisinal pada pengelolaan akti#. 6anya loading dose MgS9 tidak di!erikan +, $ukup intramuskular saja dimana gram pada pantat kiri dan gram pada pantat kanan. *. Pengo!atan o!stetri :
Selama peraatan konser5ati# : o!ser5asi dan e5aluasi sama seperti peraatan akti# hanya disini tidak dilakukan terminasi.
MgS9 dihentikan !ila i!u sudah mempunyai tanda%tanda preeklampsia ringan, selam!at%lam!atnya dalam ' jam.
-ila setelah ' jam tidak ada per!aikan maka dianggap pengo!atan medisinal gagal dan harus diterminasi.
-ila se!elum ' jam hendak dilakukan tindakan maka di!eri le!ih dulu MgS9 '(/ ' gr +.
e. Penderita dipulangkan !ila :
Penderita kem!ali ke gejala%gejala = tanda%tanda preeklampsia ringan dan telah diraat selama * hari.
-ila selama * hari tetap !erada dalam keadaan preeklamsia ringan : penderita dapat dipulangkan dan diraat se!agai preeklampsia ringan 0diperkirakan lama peraatan )%' minggu3.
'.<. Pen$egahan Preeklampsia
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan !ermutu se$ara teliti, mengenali tanda%tanda sedini mungkin 0preeklampsi ringan3, lalu di!erikan pengo!atan yang $ukup supaya penyakit tidak menjadi le!ih !erat. 6arus selalu aspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi kalau ada #aktor% #aktor predisposisi. -erikan penerangan tentang man#aat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta kar!ohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan !erat !adan yang !erle!ihan.
Page 19
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Pek"!#" D"&" S(2!ek* Page 20
). -iodata Jantumkan !iodata klien se$ara lengkap yang men$akup "mur
: pada anita hamil !erusia Q ' tahun insiden le!ih tiga kali lipat.
Pada anita hamil !erusia < * tahun dapat terjadi hipertensi laten. '. Keluhan utama Pasien dengan hipertensi pada kehamilan didapatkan keluhan !erupa seperti sakit kepala terutama area kuduk !ahkan mata dapat !erkunang%kunang, pandangan mata ka!ur, proteinuria 0protein dalam urin3, peka terhadap $ahaya, nyeri ulu hati. *.
Biayat penyakit sekarang -iasanya akan diaali dengan tanda%tanda mudah letih, nyeri kepala 0tidak hilang dengan analgesik !iasa 3, diplopia, nyeri a!domen atas 0epigastrium3, oliguria 0I(( ml= ' jam3serta nokturia, peningkatan tensi, oedema, pusing, mual muntah, penglihatan ka!ur dan se!againya. Perlu juga ditanyakan apakah klien menderita dia!etes, penyakit ginjal, rheumatoid arthritis, lupus atau skleroderma, perlu ditanyakan juga mulai kapan keluhan itu mun$ul. Apa tindakan yang telah dilakukan untuk menurunkan atau menghilangkan keluhan%keluhan terse!ut.
.
Biayat penyakit dahulu Perlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit seperti kronis hipertensi 0tekanan darah tinggi se!elum hamil3, 9!esitas, ansietas, angina, dispnea, hematuria, kemungkinan klien mempunyai riayat pre%eklamsia pada kehamilan terdahulu, DM.
.
Biayat Kehamilan Biayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion serta riayat kehamilan dengan preeklampsia atau eklampsia se!elumnya.
4.
Biayat penyakit keluarga Kemungkinan i!u dari i!u hamil saat ini dahulu mempunyai riayat preeklampsia dan eklampsia dalam keluarga.
7.
Biayat psikososial -iasanya klien preiklampsia ini !erada dalam kondisi emosi yang tidak sta!il dapat menye!a!kan mudah marah, ke$emasan akan keadaan dirinya dan keadaan janin dalam kandungannya, dia takut anaknya nanti lahir $a$at atau meninggal dunia, sehingga ia takut untuk melahirkan. 9leh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi resikonya. Page 21
2.
Data
Sosial
konomi
Pre%eklampsia !erat le!ih !anyak terjadi pada anita dari golongn ekonomi rendah dimana mereka kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan juga kurang melakukan peraatan antenatal yang teratur. 1. Pola Akti5ias Sehari%hari a.
Sirkulasi: •
Peningkatan TD menetap mele!ihi nilai dasar setelah '( mgg kehamilan.
•
Biayat hipertensi kronis.
•
•
Nadi mungkin menurun. Dapat mengalami memar spontan, perdarahan lama, atau epistaksis 0trom!ositopenia3.
!.
Pola eliminasi: •
$.
ungsi ginjal mungkin menurun 0kurang dari (( ml=' jam 3 atau tidak ada.
Pola makan dan $airan: •
Mual = muntah.
•
Penam!ahan !erat !adan
•
Malnutrisi 0kele!ihan atau kurang !erat !adan '(/ atau le!ih !esar3? masukan protein= kalori kurang.
•
dema mungkin ada, dari ringan sampai !erat= umum dan dapat meliputi ajah, ekstermitas, dan sistem organ 0mis: hepar, otak3
•
Dia!etes mellitus.
d. Neurosensori: •
Pusing, sakit kepala #rontal.
Page 22
e.
•
Diplopia, penglihatan ka!ur.
•
6iperre#leksia
•
Periode kehilangan kesadaran.
Nyeri = Ketidaknyamanan: •
#.
Perna#asan : •
g.
Nyeri epigastrik 0region kuadran atas kanan 3
Perna#asan mungkin kurang dari )=menit, dispnea
Pola seksual : •
Kapan teakhir !erh!ungan seksual ;
D"&" O2!ek*
%
+nspeksi : edema yang tidak hilang dalam kurun aktu ' jam
%
Palpasi : untuk mengetahui T" 0Tinggi undus "teri3, letak janin, lokasi edema
%
Auskultasi : mendengarkan D&& untuk mengetahui adanya #etal distress
%
Perkusi : untuk mengetahui re#leks patella se!agai syarat pem!erian SM 0 jika re#leks > 3
)(. Pemeriksaan #isik Keadaan "mum
: emah
Kepala
: Sakit kepala, ajah oedema
Mata
: Konjungi5a anemis oedema pada retina
eher
: Kuduk terasa !erat
Kardio5askuler
: 6ipertensi, mudah terkejut
Pen$ernaan=a!domen
: Nyeri daerah epigastrium,anoreksia, mual dan muntah
kstremitas
: 9edema pada kaki dan tangan serta jari%jari
Sistem persyara#an
: 6iperre#leksi, re#leks klonus pada kaki positi#
8enito urinaria
: 9liguria. Proteinuria
Pemeriksaan janin
:-unyi jantung janin tidak teratur, gerakan janin melemah
Page 23
)). Pemeriksaan penunjang= la!oratorium A.
Pemeriksaan la!oraturium 1.
Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan daeah
a3
Penurunan haemoglo!in 0nilai rujukan atau kadar normal haemoglo!in untuk
anita hamil adalah )'%) gr /3 !3
6ematokrit meningkat 0nilai rujukan *7%* 5ol /3
$3
Trom!osit menurun 0nilai rujukan )(%( ri!u=mm*3. Trom!ositopenia
menggam!arkan preeklamsia !erat. 2.
Urinalisi
Ditemukan protein dalam urin 3.
Pemeriksaan ungsi hati
a3
-iliru!in meningkat 0 N RI) mg=dl3
!3
D6 0 la$ti$ dehydrogenase3 meningkat. Menggam!arkan adanya hemolisis.
$3
Aspartate Aminotrans#erase 0AST3 4( u=l
d3
Serum 8lutami$ Pyru5i$ Transaminate 0 S8PT 3 meningkat 0 NR )%u=ml3
dan Serum 8lutami$ 9Oaloa$eti$ Transaminase 0 S89T 3 meningkat 0N R I*) u=l3. Menggam!arkan preeklamsia !erat dengan gangguan #ungsi hepar. #3
Total protein serum menurun 0 N R 4,7 E 2,7 g=dl3
!.
Tes kimia darah
Asam urat meningkat 0 NR ', E ',7 mg=dl3 -.
Badiologi 1"
Ultrasonograi
Ditemukannya retardasi pertum!uhan intra uterin Perna#asan janin lam!at, akti#itas janin lam!at, 5olume $airan ketu!an sedikit. Terlihat kehamilan kem!ar 2"
Kardiotograi
Diketahui denyut jantung !ayi lemah.
3.'. D#"o%" Kepe$""&" " I&e$5e%#
Page 24
)3 Kele!ihan 5olume $airan intertisial !erhu!ungan dengan peru!ahan permi!ilitas pem!uluh darah, peningkatan retensi air, peningkatan a!sorpsi Na. DS : pasien mengatakan sedikit sesak di dadanya dan sering meras mual. D9 : TD naik, edema, distensi 5ena jugularis, oliguria, gelisah, -- naik. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama )O' jam 5olume $airan kem!ali seim!ang. Kriteria hasil : TD normal, pasien tidak edema, ajah pasien terlihat tenang, -normal, !erat jenis urine dalam keadaan normal, pasien tidak mengalami mual dan dispnea. No
I&e$5e%#
R"%#o"l
)
Monitor dan $atat intake dan
dengan memonitor intake dan output
output setiap hari.
diharapkan dapat diketahui adanya keseim!angan $airan dan dapat diramalkan keadaan dan kerusakan
'
Monitor 5ital sign, $atatan
glomerulus. Dengan memonitor 5ital sign dan
pengisian kapiler.
pengisian kapiler dapat dijadikan pedoman untuk pegganti $airan atau
*
Monitor atau tim!ang !erat
menilai respon dari kardio5askular. !erat !adan klien dapat diketahui
!adan klien.
!erat !adan yang merupakan indi$ator yang tepat untuk
mrnunjukan keseim!angan $airan. Keadaan oedema merupakan
9!ser5asi keadaan oedema.
indi$ator keadaan $airan dalam tu!uh.
-erikan diit rendah garam
Diit rendah garam akan mengurangi
sesuai dengan kola!orasi
terjadinya kele!ihan $airan.
dengan ahli giLi. 4
Kaji distensi 5ena jugularis dan
Betensi $airan yang !erle!ihan !isa
peri#er.
dimani#estasikan dengan pele!aran 5ena jugularis dan oedema peri#er.
Page 25
7
Kola!orasi dengan dokter
Diuretika dapat meningkatkan
dalam pem!erian diuretika.
#iltrasi glomerulus dam mengham!at penyerapan sodium dan air dalam tu!ulus ginjal.
'3 8angguan per#usi jaringan !erhu!ungan dengan terjadinya 5asospasme arterional aki!at preeklamsia. DS : klien mengeluh ekstremitas dingin. D9
:
edema,
nadi
melemah,
JBT
*
detik.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama )O' jam diharapkan meningkatkan per#usi jaringan. Kriteria hasil : menunjukkan keseim!angan $airan, nadi normal, edema tidak nampak, JBT I ' detik, akral hangat. No
I&e$5e%#
R"%#o"l
)
Monitor intake dan outout
Dengan memonitor intake dan
setiap hari.
output maka akan dapt diketahui tingkat toleransi= #ungsi tu!uh.
'
Kontrol tetesan in#us MgS9.
Jairan MgS9 !erguna untuk mengurangi 5asospasme, dengan menurunnya 5asospasme akan mem!antu meningkatkan per#usi ginjal, mo!ilisasi $airan ekstra5askuler dan diuresis sehingga
*
-eritahu pasien untuk monitor
oedema dapat dikurangi. Dengan memonitor oedema yang
oedema yang tampak.
tampak dapat diketahui keadaan oedema merupakan indi$ator keadaan $airan tu!uh.
Page 26
Anjuran klien untuk istirahat
Dengan istirahat tidur dengan posisi
atau tidur dengan posisi
!er!aring pada salah satu sisi
!er!aring pada salah satu sisi
tu!uhnyaakan memaksimalkan
tu!uhnya.
aliran darah dan meningkatkan
Kontrol ital Sign se$ara
diuresis. dengan mengontrol 5ital sign dapat
-erkala.
diketahui keadaan umum klien dan dapat menentukan tindakan
4
7
Kola!orasi pem!erian +
selanjutnya. meminimalkan #luktuasi dalam
larutan elektrolit.
aliran 5askuler.
Kola!orasikan untuk ukuran
Penurunan #ungsi dan ukuran
plasenta dengan menggunakan
plasenta dihu!ungkan dengan 6KK.
"S8.
*3 Besiko $edera 0janin3 yang !erhu!ungan dengan per#usi plasenta yang tidak adekuat. DS : pasien mengeluh pusing. D9 : gangguan #aktor koagulasi, malnutrisi, perdarahan. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama )O' jam janin tidak akan mengalami $edera. Kriteria hasil : Tidak ada kematian janin, nutrisi i!u dan janin ter$ukupi, i!u tidak pusing lagi. No
I&e$5e%#
R"%#o"l
)
+stirahatkan klien.
Dengan mengistirahatkan klien diharapkan meta!olisme tu!uh menurun dan peredaran darah keplasenta menjadi adekuat sehingga ke!utuhsn oksigen untuk janin dapat dipenuhi.
'
Anjurkan klien tidur miring
Dengan tidur miring kekiri
kekiri.
diharapkan 5ena $a5a di!agian kanan tidak tertekan oleh uterus yang mem!esar sehingga aliran darh Page 27
*
ke palasenta menjadi lan$ar. Dengan memonitor tekanan darah
Monitor tekanan darah klien.
klien dapat diketahui keadaan aliran darah ke p?asenta seperti tekanan darah tinggi, aliran darah ke plasenta !erkurang sehingga suplay oksigen
ke janin !erkurang. Dengan memonitor !unyi jantung
Monitor !unyi &antung klien.
janin dapat diketahui keadaan jantung janin lemah atau menurun menandakan suplay oksigen keplasenta !erkurang sehingga dapat
diren$anakan tindakan se!elumnya. menurunkan tonus arteri dan
-eri o!at anti hipertensi.
menye!a!kan penurunan a#terload jantung dengan 5asodilatasi pem!uluh darah sehingga tekanan darah turun. Dengan menurunnya tekanan darah sehingga aliran darah keplasenta menjadi adekuat. 3 Besiko tinggi terjadinya kejang pada i!u !erhu!ungan dengan penurunan #ungsi organ 05asospasme dan peningkatan tekanan darah3. DS : pasien mengatakan !adanya demam. D9 : penurunan kesadaran, TT a!normal 0$enderung naik3, s uhu naik. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama )O' jam tidak terjadi kejang pada i!u. Kriteria 6asil : % Kesadaran : $ompos mentis, 8JS : ) 0 %%4 3 % Tekanan Darah : )((%)'(=7(%2( mm6g Suhu : *4%*7 J % Nadi : 4(%2( O=mnt BB : )4%'( O=mnt No
I&e$5e%#
R"%#o"l
Page 28
)
Monitor tekanan darah tiap
Tekanan diastole ))( mm6g dan
jam.
sistole )4( atau le!ih merupkan indikasi dari P+6.
' *
Jatat tingkat kesadaran pasien.
Penurunan kesadaran se!agai
Kaji adanya tanda%tanda
indikasi penurunan aliran darah otak. 8ejala terse!ut merupakan
eklampsia 0 hiperakti#, re#lek
mani#estasi dari peru!ahan pada
patella dalam, penurunan
otak, ginjal, jantung dan paru yang
nadi,dan respirasi, nyeri
mendahului status kejang.
epigastrium dan oliguria 3. -erikan in#ormasi pentingnya
Keterlam!atan tindakan=aitan
klien melaporkan tanda=gejala
progresi# gejala yang dapat
yang !erhu!ungan dengan SSP. akukan tindakan untuk
mengaki!atkan kejang t Menurunkan #aktor lingkungan yang
menurunkan kemungkinan
dapat merangsang kepekaan
kejang? mis., pertahankan
sere!rum dan penye!a! kejang.
lingkungan tenang dan lampu temaram, !atasi pengunjung, ren$anakan dan atur peraatan 4
dan tingkatkan istirahat. Pada kejadian kejang Mempertahankan jalan na#as dengan miringkan klien : pasang jalan
menurunkan risiko aspirasi dan
na#as=!lok gigitan !ila mulut men$egah lidah menyum!at jalan rileks: hisap daerah naso#aring, na#as. Memaksimalkan oksigenasi. sesuai
indikasi?
!erikan 0$atatan: aspada dengan
oksigen? lepaskan pakaian yang penggunaan jalan na#as=!lok ketat?
jangan
mem!atasi gigitan ? jangan men$o!anya !ila
gerakan ? dan dokumentasikan masalah
motorik,
kejang,
dan
rahang keraas karena dapat terjadi
durasi $edera3 perilaku
pas$akejang.
Page 29
7
Monitor dan
adanya
gejala
tanda%tanda Kejang akan meningkatkan
persalinan
atau kepekaan uterus yang akan
adanya kontraksi uterus. 2
Kola!orasi dalam
1
memungkinkan terjadinya
dengan
persalinan. dokter Anti hipertensi untuk menurunkan
pem!erian
anti tekanan darah untuk men$egah
hipertensi.
terjadinya kejang.
-erikan MgS9 +.M atau +
MgS9, depressan SSP, menurunkan pelepasan asetikolin, mem!lok transmisi neuromuskular, dan men$egah kejang.
3 Ketidakseim!angan nutrisi kurang dari ke!utuhan !erhu!ungan dengan tidak adekuatnya intake makanan yang dimani#estasikan dengan mual dan anoreksia DS : pasien mengatakan nyeri di daerah epigastrium D9 : na#su makan menurun, porsi makan tidak diha!iskan, konjungti5a anemis, muntah, terlihat lemas, anoreksia. T(!(" Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama )O' jam na#su makan pasien meningkat atau normal. K$#&e$#" )"%#l : na#su makan meningkat=normal, pasien tidak nyeri di epigastrik, konjungti5a normal 0pink3, porsi makan diha!iskan. No )
+nter5ensi Kaji asupan makanan yang
Basional Dengan mengkaji asupan makanan
dikonsumsi klien terhadap
terhadapklien dapat diketahui
ke!utuhan klien
jumlah makanan yang dikonsumsi hingga dapat ditetapkan inter5ensi
'
Anjurkan klien mengkonsumsi
selanjutnya Makanan yang tinggi kalori di!utukhan
makanan tinggi kalori tinggi protein
untuk sum!er energi.Sedangkan makanan yang tinggi protein !er#ungsi untuk mengganti sel%sel yang telah
*
6indari makanan yang merangsang
rusak. makanan yang merangsang dapat
seperti lemak.
menim!ulkan peningkatan peristalti$, dan dengan meningkatnya peristalti$ Page 30
usus dan lam!ung akan menye!a!kan
-eritahu pasien untuk mengha!iskan makanannya
akan termoti5asi untuk mengha!iskan
Anjurkan klien untuk
diitnya. -ila lam!ung di!iarkan kosong akan
mengkonsumsi makanan selingan
meningkat produksi asam lam!ung,
lainnya tapi tidak !ertentangan
peningkatan asam lam!ung akan
dengan diitnya dan jangan !iarkan
menim!ulkan rasa mual.
perut kosong. Kola!orasi dengan ahli giLi untuk
), g=kg masukan setiap hari $ukup
4
na#su makan !erkurang. Dengan dorongan yang di!erikan, klien
pem!erian protein
untuk menggantikan kehilangan protein dalam urin dan memungkinkan tekanan onkotik serum normal.
43 Ke$emasan tingkat sedang : takut kegagalan kehamilan !erhu!ung dengan kurangnya pengetahuan. DS : pasien mengatakan khaatir tentang keadaan kehamilannya. D9 : terlihat gelisah, sulit tidur, ajah tegang, pasien !anyak !ertanya mengenai kehamilannya. Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 'O' jam ke$emasan klien dapat teratasi. Kriteria hasil : pasien mengatakan perasaannya sudah mulai tenang, tidak insomnia,
ajah
tidak
tegang,
pasien
mengerti=mengetahui
keadaan
kehamilannya. No )
+nter5ensi -ina hu!ungan yang
Basional Dengan mem!ina hu!ungan yang
menyenangkan dan saling per$aya
menyenangkan dan saling per$aya diharapkan akan menim!ulkan rasa per$aya klien terhadap peraat sehingga akan ter!entuk suatu komunikasi yang lan$ar dan ini akan mempermudah dalam
'
-erikan perhatian pada klien dan
Page 31
pen$apaian tujuan. Klien merasa diperhatikan dan
tunjukan sikap yang !ersaha!at.
mempunyai taman yang akan mem!antu sehingga menim!ulkan rasa per$aya terhadap peraat yang dapat mengurangi
*
ke$emasan klien. Dengan mengontrol 5ital sign akan
Kontrol 5ital sign
diketahui peru!ahan 5ital yang dapat menjadi gam!aran tingkat ke$emasan klien klien sehingga dapat ditetapkan
&elaskan pada klien tentang
inter5ensi selanjutnya. penjelasan yang ringkas dan jelas
penye!a! penyakitnya, hal%hal yang
mengenai penyakitnya, penye!a!
dapat memper!uruk keadaan
penyakit dan prosedur pengo!atan,
penyakitnya, Prosedur peraatan
mem!erikan pengertian pada klien
dan pengo!atan serta hal%hal yang
sehingga persepsi yang keliru dan
harus dipatuhi klien selama
mem!ingungkan dapat dihindari dengan
mengalami peraatan
demikian ke$emasan klien dapat
Moti5asi klien agar mau
!erkurang. Dengan mengekspresikan perasaan
mengekspresikan perasaannya
diharapkan klien merasa sedikit lega
se$ara 5er!al.
telah mengungkapkan masalahnya sehingga akan mengurangi ke$emasan klien.
4
-eri therapy sentuhan
Dengan terapi sentuhan diharapkan klien merasa masih ada yang memperhatikannya sehingga klien tidak merasa sendiri dalam menghadapi masalahnya.
73 Kurang pengetahuan !erhu!ungan dengan kuranganya sum!er in#ormasi tentang penyakit yang di alami. DS : pasien mengungkapkan masalahnya se$ara 5er!al. D9 : apatis, terlihat !ingung, tidak mengikuti perintah=intruksi yang telah dijelaskan=dianjurkan. Page 32
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperaatan pasien mengerti= memahami tentang penyakitnya. Kriteria hasil : tidak apatis, tidak terlihat !ingung, mengikuti perintah=intruksi yang telah dijelaskan=dianjurkan. No )
+nter5ensi Kaji pengetahuan
Basional Mem!uat data dasar dan mem!erikan
klien=pasangan
in#ormasi tentang !idang mana yang
tentang
proses penyakit.
mem!utuhkan pem!elajaran, penerimaan in#ormasi dapat meningkatkan pemahaman dan menurunkan rasa takut, mem!antu memudahkan ren$ana
'
*
-erikan in#ormasi tentang tanda dan
tindakan untuk klien. Mem!antu menjamin !aha klien
gejala yang mengindikasikan kondisi
men$ari tindakan pada aktu yang tepat
yang semakin !uruk dan intruksikan
dan men$egah mem!uruknya status
kapan klien mem!eri tahu peraat.
kondisi preeklamsia=komplikasi
Pertahankan supaya klien tetap
tam!ahan. Basa takut dan ansietas dapat menyatu
mendapat in#ormasi tentang kondisi
!ila klien=pasangan tidak dapat in#ormasi
kesehatan, hasil test dan kesejahteraan
yang adekuat tentang keadaan dari
janin.
proses penyakit=dampak pada klien dan janin.
3.3. E5"l("%#
)3 Klien
dapat
mengidenti#ikasi
tanda
dan
gejala
per!urukan
penyakit
dan
melaporkannya dengan $epat. '3 Klien dapat menanyakan e#ek penyakitnya pada hasil akhir perinatal, ren$ana pengo!atan dan kemungkinan komplikasi. *3 Klien
memperlihatkan
kepatuhan
dengan
ren$ana
pengo!atan
yang
telah
diprogramkan. 3 Klien mempertahankan per#usi jaringan yang adekuat dan oksigen ke unit maternal% janin. 3 Klien melahirkan !ayi yang sehat= !ayi yang hampir aterm. 0Beeder.'())? ')3. Page 33
BAB IPENUTUP
+.1. Ke%#mp(l"
Page 34
Preeklamsia adalah penyakit dengan kriteria minimum : tekanan darah < )(=1( mm6g setelah umur kehamilan '( minggu, disertai dengan proteinuria < *(( mg=' jam atau dipsti$k le!ih < > ) 0Tau#an Nugroho.'()' ? )3. Preeklamsi diketahui dengan tim!lnya hipertensi, proteinuria dan oedem pada seorang gra5ida yang tadinya normal. Penyakit ini tim!ul sesudah minggu ke '( dan paling sering terjadi pada primigra5ida yang muda 0-agian 9!stetri @ 8inekologi K "npad.)12? 1)3.
Preklampsia !erat terutama ditentukan oleh adanya peningkatan tekanan darah yaitu )4(=))( mm6g atau le!ih. Dan yang menjadi indi$ator utama yaitu tekanan darah diastoli$ oleh karena tekanan diastoli$ mengukur tahanan peri#er dan tak tergantung pada keadaan emosional pasien. "ntuk tnda dan gejala pre eklampsia yang lain se!agai tanda dan gejala yang menyertai yang menandakan prognosis menjadi le!ih !uruk. Diharapkan dengan menegakkan diagnosa yang teapat dapat meghasilkan suatu hasil yang sesuai dengan ke!utuhan i!u hamil dengan gangguan preeklamsia. Masalah%masalah keperaatan yang tim!ul pada i!u !ersalin dengan Pre% klampsia !erat le!ih kompleks, hal ini dikarenakan masalah yang mun$ul !isa !erasal dari patogenesis Pre%klampsia itu sendiri maupun dari proses persalinan.
Penetapan ren$ana peraatan yang sesuai dengan masalah yang tim!ul pada i!u !ersalin dengan Pre%klampsia !erat serta tindakan keperaatan yang e#ekti# untuk mengatasi masalah keperaatan terse!ut akan dapat men$egah prognosis yang le!ih !uruk, yaitu tim!ulnya kejang. 9leh karenanya diperlukan o!ser5asi ketat dan terapi yang tepat serta skill yang pro#essional !aik dari dokter maupun peraat. 6al ini mengingat penatalaksanaan yang pada umumnya !erakhir dengan tindakan operati#.
+.'.
S"$"
Page 35
Dengan !esarnya pengaruh atau komplikasi dari preeklampsi terhadap tingginya tingkat kematian !umil dan janin , sudah selayaknya dilakukan suatu upaya untuk men$egah dan menangani kasus preeklampsi . Keperaatan !umil dengan preeklampsi merupakan salah satu usaha nyata yang dapat dilakukan untuk men$egah tim!ulnya komplikasi se!agai aki!at lanjut dari preeklampsi terse!ut.
Page 36
DA,TAR PUSTAKA
-agian 9!stetri @ 8inekologi K "npad -andung.)12. #bstetri Patologi.-andung : J. u!k Agung. -o!ak, +rene M.'((.-uku Ajar Keperaatan Keperaatan Maternitas disi . &akarta : 8J. Jhapman, i$ky. $suhan Kebidanan%Persalinan&Kelahiran. &akarta : 8J. Jorin, liLa!eth &. '((). 'uku (aku Patoisiologi. &akarta : 8J. Doenges, Marilynn . )encana $suhan Kepera*atan.'(((.&akarta : 8J. Dorland.)112. Kamus (aku Kedokteran. &akarta : 8J. 8reen!erg, Mi$hael +.Teks%Atlas Kedokteran Kedaruratan &ilid '.&akarta : rlangga. 6e##ner, inda &.At a 8lan$e Sistem Beproduksi.&akarta : rlangga. Mo$htar, Bustam.(inopsis #bstetri. &akarta : 8J. Nugroho, Tau#an.'()'. Patologi Kebidanan.ogyakarta : Nuha Medika. Beeder, dkk.'()).Keperaatan +aternitas ,olume 2 -disi 1. &akarta : 8J. Wilkinson, &udith M.'((7. 'uku (aku /iagnosa Kepera*atan -disi 0 . &akarta : 8J. Wiknjosastro, 6ani#a.'((. Ilmu Kebidanan -disi 3 etakan 0 .&akarta Pusat : ayasan -ina Pustaka Sarono Prairohardjo.
Page 37