MAKALAH
PERUBAHAN KURIKULUM
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengembangan Kurikulum PAI
Dosen Pembimbing: Afiful Ihwan, M.Pd.I
OLEH : Kelompok 5
Saiful Bahrodin : 2014471984
Sri Utami : 20144711011
Anta : 20144719655
Anisa Chusnul Chotimah : 2014471994
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAIM TULUNGAGUNG
September 2015
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI ini.
Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban kami sebagai mahasiswa serta agar mahasiswa yang lain dapat melakukan kegiatan seperti yang kami lakukan. Dalam tugas ini kami akan membahas mengenai "Perubahan Kurikulum".
Dengan ini tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ketua STAIM Tulungagugng Bapak Nurul Amin. M.Ag
2. Dosen mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI, Bapak Afiful Ihwan, M.Pd.I selaku pembimbing.
3. Serta kepada semua pihak yang tentunya begitu banyak membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini.
Sebagaimana hadis Rosullulloh, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Kami sadari tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan kami.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga tugas ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Tulungagung 24 September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
DaftarIsi iii
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan Makalah 2
BAB II. PEMBAHASAN.
Kurikulum dan perubahan kurikulum 3
Tujuan pendidikan....................................................................... 3
Materi pembelajaran .................................................................. 3
Strategi pembelajaran ................................................................ 5
Faktor yang pempengaruhi perubahan kurikulum 5
Falsafah pendidikan 5
Kehendak Masyarakat 5
Politik 6
Faktor perkembangan negara dan perkembangan dunia 6
Faktor perubahan sosial 7
Faktor perkembangan ilmu dan kepentingan 7
Alasan dan tujuan perubahan kurikulum 7
Dampak perubahan kurikulum 8
Perubahan kurikulum di Indonesia 8
Kurikulum 1947 8
Kurikulum 1952 8
Kurikulum 1964 8
Kurikulum 1968 8
Kurikulum 1974 8
Kurikulum 1984 8
Kurikulum 1994 8
Kurikulum 2004 8
Kurikulum 2006 8
BAB III PENUTUP 15
Kesimpulan 15
Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah bekal terbaik bagi manusia dalam mengarungi kehidupan ini. Dengan pendidikan orang akan mengerti segala hal terkait pengetahuan untuk mamecahkan berbagai problamatika keehidupan. Secara lingkup terbatas seseorang bisa belajar sesuai kehendaknya tanpa batasan tertentu. Namun jikaberbicara dalam sekup umum apalagi dalam kaitan bermasyarakat, terlebih dalam intansi pendidikan yang di kelola lembaga atau negara di perlukan adanya kurikulum pendidikan. Kurikulum pendidikan ini mencerminkan kondisi masyarakat dimana diterapkan kurikulum pendidikan tersebut. Sedikit banyak kurikulum pendidikan akan mempengaruhi gerak dan kemajuan suatu negara .
Dalam kesempatan ini kami akan menjelaskan tentangg kurikulum dan perubahanya, serta alasa, dampak perubahan kurikulum bagi suatu obyek masyarakat yang di terapkan suatu kurikulum pendidikan tertentu.
B . Rumusan Masalah
Kurikulum Dan Perubahan Kurikulum
Faktor yang mempengaruhi Perubahan Kurikulum
Alasan dan tujuan perubahan kurikulum.
Dampak Perubahan Kurikulim.
Perubahan Kurikulum Di indonesia
C.Tujuan Makalah
Mahasiswa faham tentang Kurikulum Dan Perubahan Kurikulum
Mahasiswa faham tentang Faktor yang mempengaruhi Perubahan Kurikulum
Mahasiswa Mengetahui tentang Alasan dan tujuan perubahan kurikulum.
Mahasiswa Mengetahui tentang Dampak Perubahan Kurikulim.
Mahasiswa Mengetahui tentang Perubahan Kurikulum Di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Kurikulum dan Perubahan Kurikulum
Yang di maksud kurikulum dalam kamus besar indonesia adalah perangkat mata pelajaran yg diajarkan pada lembaga pendidikan .Suatu kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara dua periode tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja, tentunya menuju movement yang lebih baik atau perubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi keadaan.
Adapun perubahan komponen kurikulum pendidikan terjadi manakala ada perubahan komponen komponen sebagai berikut.
1. Tujuan Pendidikan
Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat dilihat secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa: " Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.".
Namun Jika kita menengok Lembaga Pendidikan Non formal mereka akan memiliki tujuan tujuan yang berbeda sesuai dengan Visi Misi dan idiologi yang di emban.
2. Materi Pembelajaran
Berkenaan dengan penentuan materi pembelajaran, pendidik memiliki wewenang penuh untuk menentukan materi pembelajaran, sebagaimana yang telah diterapkan dalam Kurikulum yang berlaku, yaitu kesesuaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran. Dalam prakteknya untuk menentukan materi pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal berikut:
Sahih (valid); dalam arti materi yang dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. Di samping itu, juga materi yang diberikan merupakan materi yang aktual, tidak ketinggalan zaman, dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan.
Tingkat kepentingan; materi yang dipilih benar-benar diperlukan peserta didik. Harus memenuhi kepentingan pada zamanya. Mana kala materi tidak adakaitan dengan kepentingan di zamanya maka materi tersebut harus di ruba atau di eliminasi.
Kebermaknaan; materi yang dipilih dapat memberikan manfaat akademis maupun non akademis. Manfaat akademis yaitu memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan lebih lanjut. Sedangkan manfaat non akademis dapat mengembangkan kecakapan hidup dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Layak dipelajari; materi memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit) maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan materi dan kondisi setempat.
Menarik minat; materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi peserta didik untuk mempelajari lebih lanjut, menumbuhkan rasa ingin tahu sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.
3. Strategi pembelajaran
Setiap kelompok sekumpulan orang atau negara akan memiliki perbedaan pandangan,pemikiran,perasaan,peraturan, dan idiologi Kehidupan. Seorang akan berbuat sesuai pandangan,pemikiran,perasaan,peraturan, dan idiologi .
Dari sinilah akan muncul perbedaan tujuan dalam kehidupan termasuk didalamya kurikulum pendidikan yang di pakai di sesuaian denaga pandangan, ideologi masyarakat tersebut. Setrategi pembelajaran akan di rubah mengikuti perkembangah yang berlaku dengan tidak melupakan pandangan dan ideologi yang berlaku dalam komunitas masyarakat dan bangsa tersebut.
Faktor yang mempengaruhi Perubahan Kurikulum
Pendidikan adalah sesuatu yang akan berjalan terus tanpa ada batasan, selama masih ada kehidupan manuasia akan terus belajar dan mengembangkan ilmu dan pendidikan. Di dalam perjalananya pendidikan akan berubah di pengaruhi fakator faktor sebagai berikut.
Falsafah pendidikan
Dalam Kamus besar Indonesia falsafah adalah anggapan, gagasan, dan sikap batin yg paling dasar yg dimiliki oleh orang atau masyarakat; pandangan hidup;Falsafah negara memainkan peranan yang penting dalam memberikan corak sistem pendidikan di sesebuah negara, falsafah Pancasila di Indonesia akan menentukan arus yang berbeda denga falsafah bangsa lain .
Kehendak masyarakat
Globalisasi dan perubahan budaya memaksa masyarakat untuk berkembang dan menentukan pilihan untuk kemajauanya sekat sekat bangsa akan di hilangkan. Dari sinilah masyarakat akan berubah mengikuti perubahan sehimgga kurikulim pendidikan akan beruba sesuai kehendak masyarakat.
Faktor politik
Politik Adalah Pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan atau sistem pemerintahan. Dalam persepektif Islam Politik adalah pemeliharaan urusan umat di dalam maupun luar negeri, dan dilakukan oleh negara bersama umat. Negara melaksanakan pengaturan secara praktis, sedangkan umat mengoreksi negara dalam pelaksanaannya. Karna pendidikan merupakan bagian pengurusan dari masyarakat maka setiap rezim akan memiliki kebijakan kebijakan terkait pendidikan yang di tempuh. Sebagai ontoh Pada masa orde lama arah kurikulum pendidikan cendrung mengarah pada pandangan sosialis. Sedng era orde baru pendidikan yang did bangaun mengarah kepada pendidikan Kapitalis. Demikian seterusnya dengan pemimpin pemimpin setelah orde lama dan orde baru.
Faktor pembangunan negara dan perkembangan dunia.
Perkembangan kurikulum juga dipengaruhi oleh faktor pembangunan negara dan perkembangan dunia. Negara yang ingin maju dan membangun akan selalau merubah kurikulum pendidikanaya agar dinamis mengikuti perkembangan zaman. Oleh itu ia harus menyesuaiakan mengikut perkembangan zaman dan kemajuan sains dan teknologi.
Kenyataan di atas jelas menunjukkan bahwa perkembangan teknologi telah membawa perubahan yang pesat pada kehidupan manusia di muka bumi ini. Oleh itu perkembangan kurikulum haruslah sejajar dengan pembangunan negara dan perkembangan dunia.
Faktor perubahan sosial.
Sisten sosial adalah sistem yang mengatur interaksi dan hubungan masyarakat dengan sudut pandang tertentu, lebih sepesifik mengatur hubungan antar indifidu dimasyarakart denga indi fidu laian agar terbentuk interaksi yang manusiawi, juga untuk mengatur agar masyarakat terhindar dari kerusakan. Sistem sosial ini lebih mengarah pada mental dari pada teknis . semakin berkembangnya uatu masyarakat dan berkembangnya teknologi akan mempengaruhi pola fikir dan mentalitas suatu masyarakat. Dulu mingkin jarng kita jumpai kenakalan remaja dan kerusakan remaja. Dengan berkembangnya informasi menyebabkan pergeseran nilai dan moralitas. Untuk membentengi kemrosotan moral ini diperlukan pendidikan sosial yang otomatis berpengaruh pada kurikulum pendidikan.
Faktor perkembangan ilmu dan kepentingannya
Zaman dan masa selalu berkembang silih berganti tiap masa akan di jalani generasi dengan kemampuan berbeda dan teknologi berbeda, seara normal masa sekarang dan masa depan akan memiliki teknologi yang semakin maju dan bidang ilmu yang bertambah. Semua ini menuntut adanya perubahan kurikulim untuk mengikuti perkembangan ilmu dan kepentinganya untuk manfaat manusia.
C Alasan dan tujuan perubahan kurikulum.
Pada dasarnya tujuan pemerintah mengganti kurikulum dalam pendidikan tidak lain adalah karna ingin memperbaiki mutu pendidikan supaya bisa berkembang lebih baik dari sebelum nya. Ttapi perubahan itu harus terukur dan tidak serampangan.perubahan harus mengikuti kualaitas peserta didik, guru bembimbing, fasilitas sekolah dan lembaga pendidikan yang layak. Secara global perubahan kurikulum harus memhatikan sistemik dan teknik permasalahan pendidikan. Baru di katakan perubahan mengarah pad kondisi yang lebih baik. Jika tidak dilakukan maka perubahan akan menghantarkan pada kerusakan sistem pendidikan yang mengarahkan pada kemunduran pendidikan.
Dampak Perubahan Kurikulim.
Segala perubaan akan menghasilkan dampak bisa negatif dan bisa positif. Penerapan kurikulum jika tidak di tanganai dengan penanaganana yang khususu akan menyebabkan kekacauan dalam dunia pendidikan. Sebagai penggambaran yang nyata di indonesia dari perubahan kurikulum pendidikan yang bergonta ganti bukan hanya memberikan dampak negatif terhadap siswa yang semakin merendah prestasi nya sebetulnya perubahan ini juga dapat berdampak pada sekolah ,yaitu pada tujuan atau visi sebuah sekolah juga akan ikut ikutan kacau.
Contoh saja bila sebuah sekolah memiliki satu tujuan atau sati visi tentu sekolah tersebut akan berusaha untuk mencapai tujuan nya, dan untuk memenuhi sebuah visi tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat, ketika mereka telah memfokuskan diri pada visi yang telah di susun secara tiba tiba kurikulum di ganti tentu sekolah tersebut harus mengganti tujuan yang ingin di capai. Mungkin pemerintah merasa bahwa perubahan kurikulum dapat memberi perubahan yang lebih baik pada mutu pendidikan, tapi nyata nya tidak demikian.
Perubahan Kurikulum Di indonesia
PERJALANAN kurikulum pendidikan nasional yang dimulai sejak tahun 1945 telah beberapa kali mengalami perubahan seperti tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan yang sudah disiapkan oleh Pemerintahan Presiden Susili Bambang Yudhoyono melalui Kurikulum Tahun 2013 meski urung diterapkan.
Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat.
Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945. Perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. Perubahan kurikulum tersebut tentu disertai dengan tujuan pendidikan yang berbeda-beda, karena dalam setiap perubahan tersebut ada suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai untuk memajukan pendidikan nasional kita.
Perubahan kurikulum di dunia pendidikan Indonesia beserta tujuan yang ingin dicapai dapat diuraikan sebagai berikut:
Kurikulum 1947
Kurikulum pertama pada masa kemerdekaan namanya Rencana Pelajaran 1947. Ketika itu penyebutannya lebih populer menggunakan leer plan (rencana pelajaran) ketimbang istilah curriculum dalam bahasa Inggris. Rencana Pelajaran 1947 bersifat politis, yang tidak mau lagi melihat dunia pendidikan masih menerapkan kurikulum Belanda, yang orientasi pendidikan dan pengajarannya ditujukan untuk kepentingan kolonialis Belanda. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila.
Situasi perpolitikan dengan gejolak perang revolusi, maka Rencana Pelajaran 1947, baru diterapkan pada tahun 1950. Oleh karena itu Rencana Pelajaran 1947 sering juga disebut kurikulum 1950. Susunan Rencana Pelajaran 1947 sangat sederhana, hanya memuat dua hal pokok, yaitu daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, serta garis-garis besar pengajarannya.
Rencana Pelajaran 1947 lebih mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara, dan bermasyarakat, daripada pendidikan pikiran. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian, dan pendidikan jasmani. Mata pelajaran untuk tingkat Sekolah Rakyat ada 16, khusus di Jawa, Sunda, dan Madura diberikan bahasa daerah. Daftar pelajarannya adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi, Sejarah, Menggambar, Menulis, Seni Suara, Pekerjaan Tangan, Pekerjaan Keputrian, Gerak Badan, Kebersihan dan Kesehatan, Didikan Budi Pekerti, dan Pendidikan Agama. Pada awalnya pelajaran agama diberikan mulai kelas IV, namun sejak 1951 agama juga diajarkan sejak kelas 1.
Garis-garis besar pengajaran pada saat itu menekankan pada cara guru mengajar dan cara murid mempelajari. Misalnya, pelajaran bahasa mengajarkan bagaimana cara bercakap-cakap, membaca, dan menulis. Ilmu Alam mengajarkan bagaimana proses kejadian sehari-hari, bagaimana mempergunakan berbagai perkakas sederhana (pompa, timbangan, manfaat bes berani), dan menyelidiki berbagai peristiwa sehari-hari, misalnya mengapa lokomotif diisi air dan kayu, mengapa nelayan melaut pada malam hari, dan bagaimana menyambung kabel listrik.
Pada perkembangannya, rencana pelajaran lebih dirinci lagi setiap pelajarannya, yang dikenal dengan istilah Rencana Pelajaran Terurai 1952. "Silabus mata pelajarannya jelas sekali. Seorang guru mengajar satu mata pelajaran". Pada masa itu juga dibentuk Kelas Masyarakat yaitu sekolah khusus bagi lulusan SR 6 tahun yang tidak melanjutkan ke SMP. Kelas masyarakat mengajarkan keterampilan, seperti pertanian, pertukangan, dan perikanan. Tujuannya agar anak tak mampu sekolah ke jenjang SMP, bisa langsung bekerja.
Kurikulum 1952
Setelah Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Di penghujung era Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.
Kurikulum 1964
Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama Rentjana Pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yang meliputi pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral. Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmani. Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.
Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif. "Yang melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu MBO (management by objective) yang terkenal saat itu. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam ProsedurPengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
Kurikulum 1984 (Kurikulum CBSA)
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut "Kurikulum 1975 yang disempurnakan". Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).
Kurikulum 1984 ini berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa.
Pembelajaran matematika pada era 1980-an merupakan gerakan revolusi matematika. Revolusi ini diawali oleh kekhawatiran negara maju yang akan disusul oleh negara-negara terbelakang saat itu, seperti Jerman barat, Jepang, Korea, dan Taiwan. Pengajaran matematika ditandai oleh beberapa hal yaitu adanya kemajuan teknologi muthakir seperti kalkulator dan komputer.
Perkembangan matematika di luar negeri tersebut berpengaruh terhadap matematika dalam negeri. Di dalam negeri, tahun 1984 pemerintah melaunching kurikulum baru, yaitu kurikulum tahun 1984. Alasan dalam menerapkan kurikulum baru tersebut antara lain, adanya sarat materi, perbedaan kemajuan pendidikan antar daerah dari segi teknologi, adanya perbedaan kesenjangan antara program kurikulum di satu pihak dan pelaksana sekolah serta kebutuhan lapangan dipihak lain, belum sesuainya materi kurikulum dengan tarap kemampuan anak didik. Dan, CBSA (cara belajar siswa aktif) menjadi karakter yang begitu melekat erat dalam kurikulum tersebut.
Dalam kurikulum ini siswa di sekolah dasar diberi materi aritmatika sosial, sementara untuk siswa sekolah menengah atas diberi materi baru seperti komputer. Hal lain yang menjadi perhatian dalam kurikulum tersebut. Langkah-langkah agar pelaksanaan kurikulum berhasil adalah melakukan hal-hal sebagai berikut;
a. Guru supaya meningkatkan profesinalisme
b. Dalam buku paket harus dimasukkan kegiatan yang menggunakan kalkulator dan computer
c. Sinkronisasi dan kesinambungan pembelajaran dari sekolah dasar dan sekolah lanjutan
d. Pengevaluasian hasil pembelajaran
e. Prinsip CBSA di pelihara terus
Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. Tujuan pengajaran menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
Kurikulum 2004 (KBK)
Kurikukum 2004 ini lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar performance yang telah ditetapkan. Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman pembelajaran.
Kurikulum 2006 (KTSP)
Kurikulum 2006 ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan, muncullah KTSP. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada.
Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari urain di atas bisa di simpulakan bahwa setiap bangsa masyarakat punya kurikulum dan kurikulum akan selalu berubah mengikuti perubahan dan kebutuhn masyarakat tersebut. Di indonesia kurikulum selalau berubah mengikuti zaman dan kepentingan pilitik pemerintah. Dan sebagai paraktisi penddik hendaknya kita selalu siap menghadapi perubahan.
B. Kritik dan saran.
Sebagai manusia dan mahasiswa kami tak lepas dari kesalaan dan kekeliruan. Makalah ini kamai ambil dari beberapa buku dan blog seta narasi yang tidak merubah makna.
DAFTAR PUSTAKA
Sejarah daulah Islam , hti pres jakarta 2012
Peraturan Hidup dalam Islam Anabhani hti pres jakarta 2012
KKBI kamus besar bahasa indonesia offlain
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf undang undan pendidikan bab II dasar dan dan fungsi tujuan pendidikan hal hal 4
http://mujahid.tripod.com/math4.html
KKBI kamus besar bahasa indonesia offlain
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf undang undan pendidikan bab II dasar dan dan fungsi tujuan pendidikan hal hal 4
Anabhani Sejarah daulah Islam , hti pres jakarta 2012
http://mujahid.tripod.com/math4.html
KKBI kamus besar bahasa indonesia offlain
212 Peraturan Hidup dalam Islam
http://mujahid.tripod.com/math4.html