BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Perumahan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Rumah atau tempat tinggal, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Keadaan perumahan adalah salah satu faktor yang menentukan keadaan higiene dan sanitasi lingkungan. Seperti yang dikemukakan oleh WHO bahwa perumahan yang tidak cukup dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya kejadian penyakit dalam masyarakat. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni. Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur” Perumahan yang memenuhi syarat kesehatan merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki kesehatan. Di Indonesia terutama di pedesaan, soal perumahan masih belum memenuhi syarat syarat perumahan sehat. Tetapi di kota kota besar hal ini sudah ada kemajuan yang cukup, walaupun di berbagai tempat masih terdapat pula perumahan yang sama sekali tidak memenuhi syarat yang lazimnya disebut sl um (gubug-gubug).
1.2. TUJUAN a. tujuan umum
agar mahasiswa mampu menganalisa permasalahan yang ada pada setiap program wajib puskesmas.
b. tujuan khusus 1
mahasiswa mampu menentukan besarnya masalah sesuai dengan target dan pencapaian.
Mahasiswa mampu menentukan prioritas permasalahan berdasarkan kategori yang ditentukan
Mahasiswa mampu menentukan prioritas permasalahan berdasarkan system scoring
Mahasiswa mampu menetukan apa penyebab terjadinya permasalahan yang timbul sesuai dengan “Fish Bone analisa”.
Mahasiswa mampu untuk menentukan penyebab masalah yang dianggap paling mungkin.
Mahasiswa mampu menentukan pemcahan permasalahan yang paling mungkin dilakukan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang timbul.
1.3. MANFAAT
Agar mahasiswa mampu mencari masalah
Agar mahasiswa mampu menganalisa penyebab masalah
Agar mahasiswa mampu mengatasi permasalahan yang timbul
2
BAB II DATA PUSKESMAS
No.
Indikator
Pencapaian
1
Cakupan Kunjungan bumil K4
97,74
2
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kes
96
3
Cakupan kunjungan Bayi
95,85
4
Jumlah seluruh peserta aktif
95,85
5
cakupan pelayanan pra usila dan Usila
94,97
6
Balita BGM
94,44
7
Tempat-tempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi T2PM yg memenuhi syarat sanitasi*
8
91,67 91,4
9
Rumah sehat
89,55
10
Penduduk yg memanfaatkan jamban
87,91
11
Cakupan suspek tb paru*
86,12
12
Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection Rate) Cakupan balita dg pneumoni yg ditemukan/
13
84,78 78,72
14
DPT 1*
77,79
15
Polio 1*
74,63
16
Polio 4*
62,7
17
Hepatitis B1 ( 0 - 7 Hr)*
60,21
18
Hepatitis B1 total*
56,71
19
Rumah tangga sehat
51,7
20
Bayi yg dapat ASI eksklusif
43,99
21
Posyandu purnama (indikator 2008)
42,24
22
Jumlah kader terlatih*
37,62
23
pembinaan dokter kecil*
28,58
24
deteksi kasus baru dan lama p2ptm
20
25
Hipertensi
4,26
26
Gg mental > 15 th
1,39 3
27
Kecelakaan Lalu Lintas
0,93
28
Diabetes Melitus
0,63
29
UKGS tahap 3*
0,03
30
Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum
0,002
4
BAB III IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI MASALAH & MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
3.1. KRITERIA A BESARNYA MASALAH a. Besar masalah No
Program
Pencapaian
Besar masalah
(< 100%)
1
2 3 4 5 6
7
8 9
10 11
12
13 14 15 16 17
Cakupan Kunjungan bumil K4 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kes Cakupan kunjungan Bayi Jumlah seluruh peserta aktif cakupan pelayanan pra usila dan Usila Balita BGM Tempat-tempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi T2PM yg memenuhi syarat sanitasi* Rumah sehat Penduduk yg memanfaatkan jamban Cakupan suspek tb paru* Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection Rate) Cakupan balita dg pneumoni yg ditemukan/ DPT 1* Polio 1* Polio 4* Hepatitis B1 ( 0 - 7 Hr)*
96
4
94,97
5,03
91,4
8,6
87,91
12,09
37,62 97,74
62,38 2,26
91,67
8,33
60,21 62,7
39,79 37,3
94,44
5,56
56,71
43,29
28,58
71,42
1,39 95,85 78,72 86,12
98,61 4,15 21,28 13,88
77,79
22,21 5
18 Hepatitis B1 total* Rumah tangga 19 sehat Bayi yg dapat ASI 20 eksklusif Posyandu purnama 21 (indikator 2008) Jumlah kader 22 terlatih* pembinaan dokter 23 kecil* deteksi kasus baru 24 dan lama p2ptm 25 Hipertensi 26 Gg mental > 15 th Kecelakaan Lalu 27 Lintas 28 Diabetes Melitus 29 UKGS tahap 3* Pelayanan gangguan jiwa di 30 sarkes umum
95,85
4,15
74,63
25,37
43,99
56,01
89,55
10,45
84,78
15,22
51,7
48,3
42,24 4,26 0,002
57,76 95,74 99,998
0,03 0,63 20
99,97 99,37 80
0,93
99,07
b. Jumlah Kelas & Interval Jumlah kelas: K = 1+ 3,3 Log 30 K = 1+ 3,3(1,48) K = 1 + 4,88 K = 5,88 Interval : Interval = Interval =
–
Interval = 16,62
6
c. Besarnya masalah (6 kelas) Masalah Kesehatan
Cakupan Kunjungan bumil K4 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kes Cakupan kunjungan Bayi Jumlah seluruh peserta aktif cakupan pelayanan pra usila dan Usila Balita BGM Tempattempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi T2PM yg memenuhi syarat sanitasi* Rumah sehat Penduduk yg memanfaatkan jamban Cakupan suspek tb paru* Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection
Besarnya masalah terhadap presentase pencapaian
Nilai
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
Interval
1
2
3
4
5
6
2,26-
18,89-
25,52-
52,25-
68,78-
85,41-
18,88
35,51
52,14
68,77
85,40
102,03
1
1
1
1
4
1
1
3
3
1
3
5
7
Rate) Cakupan balita dg pneumoni yg ditemukan/ DPT 1*
Polio 4* Hepatitis B1 ( 0 - 7 Hr)* Hepatitis B1 total* Rumah tangga sehat Bayi yg dapat ASI eksklusif Posyandu purnama (indikator 2008) Jumlah kader terlatih* pembinaan dokter kecil* deteksi kasus baru dan lama p2ptm Hipertensi Gg mental > 15 th Kecelakaan Lalu Lintas Diabetes Melitus UKGS tahap 3* Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum
1
Polio 1*
6
2
1
2
1
2
4
1
1
3
4
6
6
6
6
5
6
8
3.2. KRITERIA B KEGAWATAN MASALAH Masalah kesehatan
Cakupan Kunjungan bumil K4 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kes Cakupan kunjungan Bayi Jumlah seluruh peserta aktif cakupan pelayanan pra usila dan Usila Balita BGM Tempat-tempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi T2PM yg memenuhi syarat sanitasi* Rumah sehat Penduduk yg memanfaatkan jamban Cakupan suspek tb paru* Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection Rate) Cakupan balita dg pneumoni yg ditemukan/ DPT 1* Polio 1* Polio 4* Hepatitis B1 ( 0 - 7 Hr)* Hepatitis B1 total*
Biaya yang
Kegawatan
Tingkat urgensi
4
4
3
11
4
5
2
11
4
4
3
11
2
2
4
6
3
3
3
9
5
5
2
14
2
2
3
7
2
2
3
7
3
3
2
8
1
1
4
6
4
4
3
11
4
4
2
10
5
5
2
14
5
5
4
14
5
5
4
14
5
5
4
14
5
5
4
14
5
5
4
14
dikeluarkan
Nilai
9
Rumah tangga sehat Bayi yg dapat ASI eksklusif Posyandu purnama (indikator 2008) Jumlah kader terlatih* pembinaan dokter kecil* deteksi kasus baru dan lama p2ptm Hipertensi Gg mental > 15 th Kecelakaan Lalu Lintas Diabetes Melitus UKGS tahap 3* Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum
3
3
5
10
4
4
5
13
4
5
3
12
4
4
3
11
3
2
4
9
4
5
2
11
4
4
3
11
4
5
2
13
4
4
3
11
4
2
2
8
3
3
3
9
4
4
3
11
Kegawatan: Sangat gawat
:5
Gawat
:4
Cukup gawat
:3
Kurang gawat
:2
Tidak gawat
:1
Tingkat urgensi Sangat mendesak
:5
Mendesak
:4
Cukup mendesak
:3
Kurang mendesak
:2
Tidak mendesak
:1
Tingkat biaya Sangat murah
:5
Murah
:4 10
Cukup murah
:3
Mahal
:2
Mahal sekali
:1
3.3. KRITERIA C KEMUDAHAN DALAM PENANGGULANGAN Masalah
Cakupan Kunjungan bumil K4 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kes Cakupan kunjungan Bayi Jumlah seluruh peserta aktif cakupan pelayanan pra usila dan Usila Balita BGM Tempat-tempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi T2PM yg memenuhi syarat sanitasi* Rumah sehat Penduduk yg memanfaatkan jamban Cakupan suspek tb paru* Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection Rate) Cakupan balita dg pneumoni yg ditemukan/ DPT 1* Polio 1* Polio 4* Hepatitis B1 ( 0 - 7 Hr)* Hepatitis B1 total* Rumah tangga sehat Bayi yg dapat ASI eksklusif Posyandu purnama (indikator 2008) Jumlah kader terlatih* pembinaan dokter kecil* deteksi kasus baru dan lama p2ptm Hipertensi Gg mental > 15 th
Nilai
3 4 3 4 3 1 3 3 2 4 2 2 2 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 2 3 2 11
2
Kecelakaan Lalu Lintas
3
Diabetes Melitus UKGS tahap 3*
3 2
Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum Keterangan:
Sangat mudah
:5
Mudah
:4
Cukup mudah
:3
Sulit
:2
Sangat sulit
:1
3.4. KRITERIA D PEARL faktor Masalah
Cakupan Kunjungan bumil K4 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kes Cakupan kunjungan Bayi Jumlah seluruh peserta aktif cakupan pelayanan pra usila dan Usila Balita BGM Tempattempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi
P
E
A
R
L
Hasil kali
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
T2PM yg memenuhi syarat sanitasi* Rumah sehat Penduduk yg memanfaatkan jamban Cakupan suspek tb paru* Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection Rate) Cakupan balita dg pneumoni yg ditemukan/ DPT 1* Polio 1* Polio 4* Hepatitis B1 ( 0 - 7 Hr)* Hepatitis B1 total* Rumah tangga sehat Bayi yg dapat ASI eksklusif Posyandu purnama (indikator 2008) Jumlah kader terlatih* pembinaan dokter kecil* deteksi kasus baru dan lama p2ptm Hipertensi Gg mental > 15 th Kecelakaan Lalu Lintas
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
Diabetes Melitus UKGS tahap 3* Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum Keterangan:
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Propriety (Kesesuaian)
Economic (Ekonomi Murah)
Acceptability (Dapat Diterima)
R esources Availability (Tersedianya Sumber)
Legality (Legalitas Terjamin)
1 = dapat dilaksanakan 0 = tidak dapat dilaksanakan
3.5. PRIORITAS MASALAH Rumus Nilai Prioritas Dasar ( NPD ) = (A+B) x C Nilai Prioritas Total (NPT) = (A+B) x C x D
Masalah
Cakupan Kunjungan bumil K4 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kes Cakupan kunjungan Bayi Jumlah seluruh peserta aktif
Urutan
A
B
C
D
NPD
NPT
1
11
3
1
36
36
19
1
11
4
1
48
48
10
1
11
3
1
36
36
18
1
6
4
1
28
28
27
Prioritas
14
cakupan pelayanan pra usila dan Usila Balita BGM Tempattempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi T2PM yg memenuhi syarat sanitasi* Rumah sehat Penduduk yg memanfaatkan jamban Cakupan suspek tb paru* Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection Rate) Cakupan balita dg pneumoni yg ditemukan/ DPT 1* Polio 1* Polio 4* Hepatitis B1 ( 0 - 7 Hr)* Hepatitis B1 total* Rumah tangga sehat Bayi yg dapat ASI eksklusif Posyandu purnama (indikator 2008) Jumlah kader terlatih* pembinaan dokter kecil*
4
9
3
1
39
39
15
1
14
1
1
15
15
30
1
7
3
1
24
24
28
3
7
3
1
30
30
24
3
8
2
1
22
22
29
1
6
4
1
28
28
26
3
11
2
1
28
28
25
5
10
2
1
30
30
23
6
14
2
1
40
40
13
1
14
5
1
75
75
5
2
14
5
1
80
80
2
1
14
5
1
75
75
4
2
14
5
1
80
80
1
1
14
5
1
75
75
3
2
10
4
1
48
48
9
4
13
4
1
68
68
6
1
12
3
1
39
39
14
1
11
3
1
36
36
17
3
9
4
1
48
48
8
15
deteksi kasus baru dan lama p2ptm Hipertensi Gg mental > 15 th Kecelakaan Lalu Lintas Diabetes Melitus UKGS tahap 3* Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum
4
11
2
1
30
30
22
6
11
3
1
51
51
7
6
13
2
1
38
38
16
6
11
2
1
34
34
21
6
8
3
1
42
42
12
5
9
3
1
42
42
11
6
11
2
1
34
34
20
Urutan prioritas masalah Urutan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Masalah - Hepatitis B1 ( 0 - 7 Hr)* - Polio 1* - Hepatitis B1 total* - Polio 4* - DPT 1* Bayi yg dapat ASI eksklusif Hipertensi pembinaan dokter kecil* Rumah tangga sehat Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kes UKGS tahap 3* Diabetes Melitus Cakupan balita dg pneumoni yg ditemukan/ Posyandu purnama (indikator 2008) cakupan pelayanan pra usila dan Usila Gg mental > 15 th Jumlah kader terlatih*
16
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Cakupan kunjungan Bayi Cakupan Kunjungan bumil K4 Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum Kecelakaan Lalu Lintas deteksi kasus baru dan lama p2ptm - Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection Rate) T2PM yg memenuhi syarat sanitasi* - Cakupan suspek tb paru* Penduduk yg memanfaatkan jamban Jumlah seluruh peserta aktif Tempat-tempat umum(TTU) yg memenuhi syarat sanitasi Rumah sehat Balita BGM
17
BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
4.1. KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH MANAJEMEN PUSKESMAS DENGAN PENDEKATAN SISTEM Input Man
Kelebihan
Petugas
Kekurangan
kesehatan
Tenaga kesehatan
dipuskesmas salaman 1
kurang memadai
peduli pada kebersihan
dilihat dari jumlah
dan
tenaga kesehatan
keindahan
dari
lingkungannya.
diwilayah puskesmas
Petugas
salaman 1 yang
mempunyai
keterampilan
untuk
berkaitan dengan
menggerakkan
orang
program rumah sehat
lain untuk tercapainya
-
5 dokter umum
program rumah sehat.
-
16 perawat kesehatan
Petugas kesehatan ahli dalam
-
pembinaan
5 pembantu perawat
masyarakat. -
Sanitarian 1
Sementara wilayah kerja disalaman 1 terdapat 10 desa yg terdiri dari 11.618 KK jadi cakupan wilayahnya terlalu luas
Peserta rata – rata kurang berpendidikan karena warga yang
18
mempunyai SMP keatas sebanyak 26,07 %.
Money
Tersedianya dana
yang
yang
rendah
dari
dari
warga
memadai puskesmas
dilihat
dilihat
Method
dari
dari
pekerjaan warga
sumber
sebanyak
pendanaan
89,33%
puskesmas
berpenghasilan
salaman 1.
rendah.
Adanya
petugas
Tidak
semua
sanitarian
masyarakat
dipuskesmas salaman
mengikuti
1
rumah sehat karena
yang
membantu
mengawasi dalam
Pendapatan
warga
mau program
ketidaktahuan
mewujudkan
masyarakat
yang
rumah sehat.
dikarenakan
rata –
Kesehatan lingkungan
rata
mereka
merupakan salah satu
berpendidikan
program wajib dari
kurang.
puskesms salaman 1 Material
Adanya
klinik
sanitasi
pada
Masih
tidak
terjangkaunya
puskesmas
material
salaman 1
pembuatan
Terdapatnya
rumah
material
dari masyarakat
cukup
yang karena
dari puskesmas
sehat
karena pendapatan
19
sendiri
ekonomi
membantu
mereka
masyarakat
rendh
sendiri
yang
dalam
pembuatan sumur, penampungan air
hujan
dan
sarana lain agar lingkungan bersih
dan
sehat. Machine
Terdapatnya angkutan yang memadai untuk mereka yang ingin membeli material untuk pembuatan rumah sehat
LINGKUNGAN
Terdapat
Ingkungan yang
pembuangan
kurang
sampah
karena
yang
bersih
memadai dilihat
kurangnya
dari
ekonomi
program
sanitasi
tingkat
puskesmas
pendidikan
salaman 1
mereka.
dan
20
Proses P1 (perencanaan )
Kelebihan
Kekurangan
Akan diadakannya sosialisi mengenai
Membutuhkan dana
rumah sehat di
yang cukup besar
pemukiman padat
dalam mewujudkan
penduduk
rencana.
Mengajukan proposal
Membutuhkan waktu
untuk membuat rumah
cukup lama dalam
murah bagi
pengajuan prorposal
masyarakat dengan
ke pusat.
keadaan khusus (
Diperlukan kerja sama
rumah di luar
antar lintas sector.
persyaratan : gorong-
Contohnya : dinas
gorong, pemukiman)
pekerjaan umum.
Mengajukan proposal untuk pengadaaan air bersih. Pengadaan jamban umum di daerah padat penduduk. Pengadaan tempat sampah organic dan anorganik di kampong-kampung/ pada rumah susun/ pada pemukiman Mengadakan lomba rumah sehat (dimamna rumah harus memenuhi persyaratan rumah sehat) 21
Membentuk kader di kampung untuk memantau rumah penduduk dalam mewujudkan karakter rumah sehat. P2 (penggerak, pelaksanaan)
Penggerak :
Penggerak :
Banyak ahli dari
Masih kekurangan
berbagai sector yang
pembicara/ informan.
ikut berpartisipasi
Dalam pemlihan kader
dalam sosilisai.
tidak ada persyaratan
Kader-kader di
tertentu, hanya
berbagai kampong
sukarela.
sudah terbentuk dan akan mulai melaksanakan tugasnya masingmasing. Acara di dukung oleh berbagai pihak (baik oleh sector negri ataupun swasta). Pelaksanaan :
Pelaksanaan :
Pada saat survey
Survey ke lapangan
banyak warga yang
(pemukiman ) sudah
terlihat mandi,
dikukan 1 minggu
mencuci pakaian,
sebelum sosialisasi.
prabotan , dan kakus
Survey dilakukan
di satu sungai yang
secara mendadak.
sama.
Sosialisasi sudah di
Pada saat survey
lakukan di
kerumah penduduk,
pemukiman : dasan
banyak penduduk
agung, si peresak
yang menolak untuk
22
kecamatan narmada
diperiksa keadaan
dan banyak warga
rumahnya.
yang ikut
Semua pelaksanaan
berpartisipasi.
membutuhkan waktu
Pada saat sosialisai
yang relative lama.
diikuti dengan
Pada saat sosialisasi
pembagian 10 buah
warga meminta
tempat sampah
adanya uang
masing-masing tempat
registrasi.
sampah organic dan
Banyak warga yang
anorganik.
tidak tertib mengikuti
Pembuatan jamban
sosialisai.
umum sedang dalam
Banyak warga yang
proses pembangunan
tidak setuju untuk
dan berkerjasama
pengadaan rumah
dengan dinas
murah karena sudah
pembangunan umum
nyaman dengan
dan di bantu oleh
tempat tinggalnya
warga sekitar. Akan di
sekarang.
buatkan 5 jamban
Warga yang belum
umum di masing-
mengerti dengan
masing pemukiman
sampah organic dan
akan di bangun di
sampah anorganik.
lahan kosong. Pengadaan air bersih masih dalam proses dan bekerjasama dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) . Peresmian pembukaan pengadaan lomba rumah sehat 2013
23
akan diselenggarakan di kecamatan dasan agung dan dusun peresak kemudian akan di nilai 1 bulan kemudian yaitu pada tanggal 20 april 2013 oleh kader-kader yang sudah dipilih.
P3 (pengawasan, penilaian, pengedalian)
Pengawasan :
Pengawasan:
Pada saat survey
Anak-anak kecil
kembali sudah sedikit
masih suka mandi di
wargalagi yang
sungai.
mandi, kakus, dan
Di tempat sampah
mencuci di sungai.
masih bercampur
Pembangunan jamban
antara sampah organic
sudah selesai.
dan anorganik.
Pengadaan air bersih
Pada saat survey
sudah tersedia.
kerumah-rumah
Pada saat survey
ventilasi belum cukup
kerumah penduduk,
memadai.
terlihat rumah bersih. Banyak warga yang sangat memanfaatkan air bersih untuk memasak dan minum. Penilaian :
Sudah didapatkan
Penilaian :
hasil pelaporan lomba
Warga yang mengeluh
rumah sehat oleh
air yang dipasok
kader-kader. Dan
PDAM, sering mati.
hadiah sudah
Tempat sampah yang
24
diberikan sesuai dana
kurang dimanfaatkan.
yang disediakan oleh
Tempat sampah yang
pihak penyelanggara
hilang.
dan disaksikan oleh
Pada saat penggunaan
kepala camat.
jamban, sering kali
Pembuatan jamban
kotor.
sudah sesuai dengan
Kader mengajukan
persyaratan.
proposal untuk
Pasokan air sudah
pengadaan gaji untuk
masuk ke rumah-
kader.
rumah warga.
Pengendalian :
Banyak warga yang
Pengendalian :
-
merasakan manfaat program rumah sehat . Warga dihimbau untuk tetap membuang sampah pada tempat yang sesuai. Setiap bulan akan diadakan program gotong royong dikampung dan masjid-masjid terdekat yang akan di pantau oleh kaderkader. Akan diadakan larangan mandi, kakus, dan mencuci di sungai.
25
4.2. ANALISIS PENYEBAB MASALAH (FISH BONE ANALYSIS)
MONEY
METHODE
PENDAPATAN RENDAH
MAN
MSYR TDK DTG
PENDIDIKAN
PGRAHAN
RENDAH
RUMAH SEHAT TIDAK
KURANG
TERJANGKAU
BERSIH
LINGKUNGAN
NYA
MACHINE
MATERIAL
4.3. PENYEBAB MASALAH YANG PALING MUNGKIN a. Masyarakat tidak peduli akan kebersihan rumah b. Kurangnya pendidikan masyarakat c. Biaya pembangunan rumah sehat yang banyak dan penghasilan kurang d. Lingkungan kurang bersih e. Material tidak dapat terjangkau 4.4. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH a. Tidak peduli akan kebersihan Pemecahan : 1. penyuluhan 2. kunjungan kerumah – rumah 3. demostrasi rumah sehat b. kurangnya pendidikan masyarakat Pemecahan: 26
1. penyuluhan 2. diberikan pelatihan c. Biaya yang banyak dan penghasilan kurang Pemecahan: 1. mengadakan pelatihan/memberikan keterampilan 2. koperasi simpan pinjam d. Lingkungan kurang bersih Pemecahan: 1. Gotong royong 2. pengadaan tempat sampah organik dan no oranik e. Material yang tidak terjangkau Pemecahan: 1. pinjaman 2. pengadaan rumah murah
4.5. SKALA PEMECAHAN MASALAH Peneyelesaian masalah
M
I
V
C
M.I.V/C
Penyuluhan
5
5
3
1
75
kunjungan kerumah – 4
4
4
2
32
3
3
4
6,75
simpan 3
3
3
5
5,4
tempat
5
5
5
2
62,5
rumah
5
5
5
5
25
5
5
2
1
50
rumah & demonstrasi mengadakan pelatihan 3 &
memberikan
keteramplan
Koperasi pinjam Pengadaan sampah Pengadaan murah Gotong royong
27
Urutan prioritas pemecahan masalah No Urutan 1 2 3 4 5 6 7
Pemecahan masalah Penyuluhan Pengadaan tempat sampah Gotong royong kunjungan kerumah – rumah & demonstrasi Pengadaan rumah murah mengadakan pelatihan keteramplan Koperasi simpan pinjam
&
memberikan
4.6. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Di lihat dari tabel scoring diatas, penyuluhan memiliki skala yang besar, maka dari itu di ambilah penyuluhan sebagai langkah untuk menanggulangi masalah kesehatan yang terjadi.
28
BAB V PENUTUP
5.1. KESIMPULAN Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan (PMPK) dalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metoda tertentu untuk menentukan urutan dalam pemecahan suatu masalah sampai membuat plan of action. Tahapan dari PMPK terdiri dari
Identifikasi masalah, Analisis masalah,
Alternatif pemecahan masalah dan yang terakhir dapat menetapkan keputusan. Untuk mengidentifikasi suatu masalah hal yang harus dilakukan adalah menentukan besarnya suatu masalah, menentukan besarnya gegawatan suatu masalah, menentukan kemudahan dalam penanggulangan suatu masalah, dan menentukan PEARL faktor. Setelah masalah teridentifikasi maka di cari prioritas masalahnya dengan cara mengolah seluruh angka yang di dapat. Masalah yang di dapat dapat di cari alternatif pemecahan masalahnya dan di lakukan scoring untuk menentukan masalah mana yang paling murah. Dari scoring kami simpulkan untuk mengambil “penyuluhan” sebagai pemecahan masalah yang akan di lakukan.
29
LAMPIRAN 1
Puskesmas Salaman, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 2013
30
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan tema “ Pencapaian Target Program Wajib Puskesmas Salaman Khususnya Program Kerja
Rumah Sehat” . Kegiatan ini merupakan perwujudan niat tulus dan semangat kerjasama, untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2015. Proposal ini terdiri dari latar belakang kegiatan, konsep kegiatan, jadwal acara, dan anggaran dana agar semua pihak dapat mengetahui dengan jelas gambaran jalannya kegiatan ini. Harapan kami dengan adanya proposal ini dapat memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada kami sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar. Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami membuka saran dan kritik demi kelancaran kegiatan ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam menyukseksan kegiatan ini.
Jawa Tengah, 19 Maret 2013
Panitia
31
32
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi BAB I
…………………………………………………………….... .............. 2
……………………………………………………………........................... 3 PENJELASAN UMUM
1.1 Latar Belakang Kegiatan.................................................................................4 1.2 Tujuan Kegiatan.............................................................................................. 4 1.3 Landasan Kegiatan..........................................................................................5 1.4 Konsep Kegiatan............................................................................................ 5 1.5 Nama Kegiatan................................................................................................ 5 1.6 Tema Kegiatan............................................................................................... 5 1.7 Peserta Kegiatan..............................................................................................5 1.8 Pelaksanaan Kegiatan...................................................................................... 6 BAB II
PENJELASAN KEGIATAN
2.1 Penyuluhan Rumah Sehat 2013....................................................................... 8 BAB III KEPANITIAAN............................................................................................... 10 BAB IV ANGGARAN DANA........................................................................................ 12 BAB V PENUTUP ...........................................................................................................13 LAMPIRAN
33
BAB I PENJELASAN UMUM
1.1
LATAR BELAKANG KEGIATAN
Perumahan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia disamping sandang dan pangan. Masalah perumahan merupakan masalah yang mempunyai pengaruh didalam kehidupan manusia sehari-hari. Akhir – akhir ini dengan bertambahnya populasi manusia, dan kurangnya lahan untuk membangun rumah, sehingga sering muncul masalah kesehatan pada rumah dan lingkungannya. Kegiatan penyuluhan ini merupakan sala satu penunjang kegiatan yang di lakukan oleh puskesmas Salaman yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan perumahan agar menurunkan angka kesakitan dari penyakit-penyakit menular seperti TCB, malaria, muntaber, dll. Lingkungan Salaman, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang kami jadikan objek kajian dalam penyuluhan ini karena berkaitan erat dengan buruknya masalah kesehatan yang ada di daerah Salaman.
1.2
TUJUAN KEGIATAN
a. Demi tercapainya target Standar Pelayanan Minimal di bidang Pelayanan Masyarakat khususnya Program Promosi Kesehatan yaitu Rumah Sehat 2013. b. Memberi wawasan kepada warga di Kelurahan Salaman mengenai Rumah Sehat. c. Memberi
pengetahuan
kepada
warga
di
Kelurahan
Salaman
mengenai
karakterisitik / persyratan Rumah Sehat. d. Dapat menurunkan angka kesakitan penyakit menular seperti diare, TBC, dan lain-lain. e. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama warga Salaman agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan mutu kesehatan.
34
1.3
LANDASAN KEGIATAN
a. Keputusan Menteri Kesehatan
No. 1457/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota. b. Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI.
No.
1193/MENKES/SK/X/2004
tentang
pelaksanaan program Promosi Kesehatan di Daerah (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) c. Program kerja wajib Puskesmas Salaman sesuai SPM (standar pelayanan minimal) dibidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
1.4
KONSEP KEGIATAN
(Terlampir)
1.5
NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini adalah “Penyuluhan Rumah Sehat 2013” yang dilakukan di aula kantor lurah lingkungan Salaman, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang.
1.6
TEMA KEGIATAN
Tema umum kegiatan ini adalah “ Pencapaian Target Program Wajib
Puskesmas Salaman Khususnya Program Kerja Rumah Sehat ”
1.7
SASARAN KEGIATAN
Peserta Penyuluhan Rumah Sehat 2013 dengan tema “ Pencapaian Target
Program Wajib Puskesmas Salaman Khususnya Program Kerja Rumah Sehat ” diikuti oleh masyarakat terutama warga Lingkungan Salaman.
1.8
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada: Hari
: Minggu,
Tanggal
: 24 Maret 2013
Waktu
: 09.00 WITA – selesai*
35
Tempat
: Aula Kantor Lurah Salaman, lingkungan Salaman, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang
36
BAB II PENJELASAN KEGIATAN
2.1
PENYULUHAN RUMAH SEHAT 2013 Topik
“Rumah Sehat 2013”
Latar Belakang
Penyuluhan merupakan salah satu usaha edukatif yang bisa kita laksanakan untuk meningkatkan pemahaman tentang Rumah Sehat, karena dengan penyuluhan, suasana berjalan santai, serius, dengan gaya bahasa yang persuasif, asyik didukung dengan perlengkapan penyuluhan yang mendukung isi penyuluhan tersebut. Diskusi pada proses penyuluhan pun juga dapat terjalin antara audiens dan penyuluhnya sehingga penyuluhan menjadi pilihan pada kegiatan ini.
Tujuan
Memberi wawasan kepada warga mengenai Rumah Sehat.
Memberi pengetahuan kepada warga mengenai karakterisitik / persyratan Rumah Sehat.
Dapat
menurunkan
angka
kesakitan
penyakit
menular seperti diare, TBC, dan lain-lain. Metodologi :
Hari/Tanggal
: 24 Maret 2013
Waktu
: 09.00 s.d selesai*
Tempat
: Aula Kantor Lurah Salaman,
lingkungan Salaman, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Sasaran Hasil yang diharapkan
Warga Lingkungan Salaman Kec. Ampenan
Warga mendapatkan pengetahuan tentang karaktristik /syarat rumah sehat.
37
Warga dapat menerapkan pengetahuannya tentang rumah sehat dalam kehidupannya.
2.2 SUSUNAN ACARA
(Lampiran 2)
2.3 DRAFT PENYULUHAN
(Lampiran 3)
38
BAB III KEPANITIAAN
Pelindung/ penasehat
dr. Iing
dr. Ananta
Penanggung jawab
Dr. Hartoyo, M.Kes ( Kepala Puskesmas Salaman) Organizing Comitte (OC)
Ketua
: dr. Yayan Ari Kurniawan
Wakil ketua
: dr. Mustafa Holidi
Sekertaris
: dr. Ni Luh Putu Ayu Septhiari Artati
Bendahara
: Cinta laura
Divisi Acara :
dr. Pande Tiara Maharani
dr. Made Ayu Mirah Wulandari
Arif Hidayatullah
Divisi Konsumsi :
dr. Erika Sonarizanti
Komang Ayu Intan Maharani
Nila Maheswari
Divisi Publikasi & Dokumentasi :
dr. Elok Izawati 39
Juniawan Apriyandi
Made Wirya Putra
Divisi Keamanan :
Dewa Ardinata
Agus Suartana
Erwin Juanda
Teguh Kurniawan
Divisi Perlengkapan dan transportasi :
dr. Ririn Septemi
dr. Made Dwi Juniartha S
Krisna Maharama
Gilang Putra
Rio Rifqi Hidayatullah S. Kep
40
BAB IV ANGGARAN DANA
No I
II
Anggaran
Rincian
Jumlah
a. Mobil
@200.000
200.000
b. Sepeda Motor
@50.000
50.000
300 x @5000
1.500.000
300 x @15.000
4.500.000
a. Sepanduk
2 x @150.000
300.000
b. Kursi
300 x @1000
300.000
c. Sound System
2 x @200.00
400.000
d. Camera
@200.000
200.000
e. Baterai
4 x @5000
TRANSPORTASI
KONSUMSI
a. Snack b. Nasi Kotak III
PERLENGKAPAN dan PERALATAN
IV
DOKUMENTASI
V
ACARA
a. Door Prize IV
DANA TAK TERDUGA
JUMLAH
150.000
400.000 1.000.000 Rp. 9.000.000
41
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat, untuk digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Rumah Sehat yang pada dasarnya kegiatan ini akan berhasil dengan adanya
bantuan, dukungan, dan partisipasi berbagai pihak yang ikut serta dan terlibat dalam menyukseskan acara ini. Semoga petunjuk, bimbingan, dan kekuatan senantiasa Tuhan Yang Maha Esa berikan kepada kita semua, serta meridhoi setiap niat baik dan amal kita. Amin.
Hormat kami, Jawa Tengah, 24 Maret 2013
Panitia Pelaksana “Penyuluhan Rumah Sehat 2013”
Ketua
Sekretaris
dr. Yayan Ari Kurniawan
dr. Ni Luh Putu Ayu Septhiari A
NIP. 01006000713
NIP. 01006004913
Mengetahui, Penanggung Jawab
Dr. Hartoyo, M.Kes
42
LAMPIRAN 2 SUSUNAN ACARA
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Waktu
Acara
Penanggung Jawab
08.00-09.00
Persiapan
Panitia
09.00-09.30
Registrasi Peserta
Panitia
09.30-10.00
Pembukaan
MC (mirah waw)
10.00-10.15
Sambutan
dr. Hartoyo M,Kes
10.15-11.00
Materi Penyuluhan
dr Tiara
11.00-11.15
Sesi tanya jawab
MC,dr Hartoyo M,Kes dan dr Tiara
7. 8. 9.
11.15-12.00
ISOMA
Panitia + Peserta
12.00-12.15
Pembagian DoorPrize
Panitia + Peserta
12.15-selesai
penutup
Dr Holid
43
LAMPIRAN 3
DRAFT PENYULUHAN
1. Karakteristik Rumah Sehat
a. LINGKUNGAN RUMAH. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan rumah apabila menghendaki suatu linkungan yang baik dan sehat adalah :
Sampah – sampah di tempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuang dilokasi pembuangan sampah (yang jauh dari lingkungan tempat tinggal), atau dengan pembuatan lubang sampah, dengan menimbun atau dikelolah untuk dibuat pupuk kandang.
Genangan air, air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu, karena dapat dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk, masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan parit – parit atau selokan agar air dapat mengalir.
Sumber Air (sumur), konstruksinya baik dan memenuhi syarat, perlu diperhatikan saat membuat sumur, jarak minimal dari sumber air kotor (septick tank, sumur resapan, saluran air kotor yg tidak kedap air) adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar.
Tanaman disekitar rumah, pepohonan yang rindang akan mengakibatkan lingkungan yang gelap dan lembab, diusahakan agar sinar matahari pagi dapat menyinari rumah, tanpa terhalang oleh pepohonan
Kandang hewan (biasanya untuk rumah di pedesaan), letaknya diusahakan agar tidak terlalu dekat dengan rumah terutama pembuangan kotoran, dapat dibuatkan tempat – tempat tertentu.
b. KONSTRUKSI RUMAH
Konstruksi Bambu. Apabila usuk menggunakan bambu, harus diperhatikan dalam pemotongan bambu, diusahakan pemotongannya tepat pada ruas, bila tidak ujung bambu, agar tidak lembab dan menjadi sarang tikus.
Lantai rumah. Harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi setempat, lantai harus lebih tinggi dari muka tanah.
Penempatan langit-langit.
44
Dibuat sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang antara, adanya ruang tersebut antara atap dan langit-langit, agar orang dapat masuk kedalamnya untuk membersihkan ruang dan perbaikan.
Dinding Rumah. Apabila dibuat dinding rangkap tidak boleh ada ruang antara, karna akan menjadi sarang tikus, dan bila terbuat dari bata atau sejenisnya diusahakan menggunakan komposisi campuran yg benar dapat dilihat disini.
Sudut Kemiringan atap. Kemiringang atap disesuaikan dengan bahan yang akan dipakai, agar air hujan dapat mengalir dengan baik. Atap dari bahan alam = 30 derajat Atap genteng = 25 derajat Atap asbes,seng = 15 derajat.
c. KEBUTUHAN UDARA
Pada daerah tropis, setiap orang membutuhkan hawa udara 500 lt/jam sampai dengan 1500 lt/jam.
Kecepatan angin atau udara yang melaluli ventelasi pada ketinggian 2 meter dari muka tanah rata-rata sekitar 0,01 – 0,5 m/lt. Pada rumah sehat kebutuhan udara tersebut dapat dipenuhi dengan memperhatikan lubang ventelasi pada rumah tersebut, dengan cara perhitungan sebagai berikut : Q = K.A Q = Volume udara dalam ruangan A = Luas lubang ventelasi Koefesien K = (0,6 – 0,8 untuk arah angin ventelasi), (0,3 – 0,4 untuk arah angin dating bersudut 45 o).
d. KEBUTUHAN CAHAYA
Kebutuhan cahaya (Er). i.
Ruang gambar = 300 lux
ii.
Ruang Sekolah= 150 lux
iii. Ruang kediaman= 125 lux Perbandingan luas jendela dengan luas lantai :
45
Ruang kerja , luas jendela 1/5 a 1/3 luas lantai Ruang sekolah, luas jendela 1/6 a 1/3 luas lantai Ruang kediaman, luas jendela 1/8 a 1/6 luas lantai Ruang orang sakit, luas jendela 1/5 a ¼ luas lantai Sudut datang lebih besar atau sama denga 27 derajat. Sudut lihat lebih besar 5 derajat.
2. Cara Memillih Rumah Sehat
a. Rumah Sehat Rumah harus difungsikan sebagai tempat terapi fisik dan mental seluruh penghuni rumah. Rumah harus sehat sehingga penghuni rumah jadi ikut sehat. Dengan segala keterbatasan anggaran uang dan lahan, berbagai desain rumah hemat yang sehat, produktif, dan ramah lingkungan mulai ditawarkan, dan itu tidak selalu harus mahal, asalkan tahu kiat-kiatnya. Keluarga yang hendak membeli rumah akan lebih bijaksana jika memilih rumah tumbuh atau rumah tingkat siap pakai. Sebab, setelah dihitung-hitung, peningkatan rumah standar menjadi rumah tingkat biayanya tetap lebih besar ketimbang membeli rumah tumbuh atau rumah tingkat sejak awal. Perhatikan pula kualitas dan struktur bangunan rumah. Luas lahan dan anggaran biaya yang terbatas mendorong penghuni rumah untuk mengoptimalkan fungsi rumah. Penggabungan fungsi-fungsi ruang mulai dari carport, teras, dan taman depan menjadi ruang tamu umum sekaligus tempat nongkrong anak-anak. Ruang tamu keluarga dan ruang makan sekaligus ruang bermain anak-anak. Penyatuan ruang makan, dapur, teras, dan taman belakang yang membatasi ruang cuci dan menjemur pakaian. Rumah sehat akan semakin berfungsi baik dengan didukung taman yang menghadirkan suasana alami yang sejuk dan teduh. Rumah taman akan menyatukan seluruh ruangan dan bangunan rumah dengan lingkungan sekitar. Dominasi warna hijau akan memberikan suasana tenang dan nyaman. Selingan aromatik tanaman dan warna-warni tanaman berbunga dan atau berdaun indah akan menambah keceriaan dan kehangatan rumah.
46
Kehadiran kolam air yang berisikan ikan dan tanaman air yang berupa kolam yang besar, tempayan atau gerabah, hingga kolam akuarium dilengkapi tanaman air seperti teratai, papirus atau eceng gondok, dan sereh, dapat pula memberikan ketenangan. Untuk
mewujudkan
lingkungan
perumahan
yang
sehat
harus
memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan, getaran dan radiasi, sarana dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan sampah, jalan, tempat bermain, dan sebagainya), binatang penular penyakit (vektor), dan penghijauan. Bila lingkungan perumahan tidak diperhatikan, maka dapat memudahkan terjadinya penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam berdarah, malaria, typhus, leptospirosis, dan dapat menyebabkan kecelakaan seperti kebakaran, tertusuk paku atau kaca, terpeleset, terantuk, dan sebagainya. 3. Penyehatan perumahan
a.
Rumah Sehat Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga serta memenuhi syarat kesehatan. Rumah sehat secara sederhana adalah rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan hidup sehari-hari dengan ukuran yang memadai, anatara lain :
Kamar tidur
Ruang Makan/keluaraga
Dapur
Kamar mandi
Jamban / WC
Tempat cuci pakaian
Syarat Rumah Sehat :
Bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
Lantai sebaiknya yang kedap air, dinding kuat dan tidak lembab serta berwarna cerah
47
b.
Memiliki ruang-ruangan yang tertentu
Pencahayaan alam atau buatan harus cukup
Suhu antara 18 o – 30oC
Memiliki Ventilasi
Kesehatan Lingkungan Perumahan Lingkungan perumahan yang memiliki persyaratan kesehatan, antara lain :
tidak terletak pada daerah rawan bencana
Kualitas air tanah dan air minum harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan.
Sarana dan prasarana lingkungan harus bagus.
Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan pembuangan sampah tidak mencemari air tanah, tidak berbau, tidak dipakai untuk sarang penyakit, dan lain-lain.
Penghijauan
c. Rumah Yang Tidak Sehat Dan Akibatnya. Rumah dengan kondisi berikut :
Kotor
Ruangan pengap, lembap.
asap dapur tidak keluar dari rumah
sampah menumpuk
kamar mandi dan tempat air tidak bersih.
Lantai kamar mandi berlumut
penggunaan alat elektronik yang tidak tepat d. Upaya Agar Rumah Menjadi Sehat Yang perlu dilakukan agar rumah menjadi sehat :
membuka jendela kamar setiap pagi dan siang
Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari.
Kamar mandi dijaga kebersihannya setiap hari.
Membuang sampah pada tempatnya 48
Mendapat penerangan yang cukup
Dinding diusahakan terang.
Menata rapi barang di rumah
Melakukan penghijauan pada halaman
Menguras bak mandi
e. Manfaat Rumah Sehat
Untuk tempat beristirahat, tempat tinggal dan kegiatan hidup harian
Melindungi manusia dari cuaca baik / buruk
Mencegah penyebaran penyakit menular.
Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar.
Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya.
1. UDARA Udara ambien harus dijaga kualitasnya dan harus mengandung sejumlah zat yang dibutuhkan oleh makhluk hidup seperti ozon untuk melapisi sinar ultraviolet dan sinar kosmis, gas rumah kaca untuk menghangatkan suhu bumi, oksigen untuk pernapasan, CO2 dan air untuk fotosintesis, serta nitrogen, belerang dan karbon untuk senyawa bio molekul. Disamping itu udara harus bebas radiasi dan tidak mengundang polutan yaitu zat-zat yang berbahaya lagi kelangsungan makhluk hidup. Pencemaran udara menurut tempat.
Pencemaran udara outdoor yaitu yang mempengaruhi kualitas udara ambien.
Pencemaran udara indoor yaitu yang mempengaruhi kualitas udara ruangan berasal dari aktivitas manusia di dalam rumah, sekolah, kantor, dan sebagainya seperti asap dapur, asap rokok, pemakaian obat nyamuk, cat kayu dan cat tembok, bahan / material bangunan. Dampak pencemaran udara di dalam ruangan lebih berbahaya karena adanya pengaruh suhu, kelembaban, pencahayaan dan erat kaitannya dengan pertumbuhan bakteri mycrobacterium, tubercolosis, streptococcus, pneunomia, dan sebagainya.
49
2. RADIASI Radiasi merupakan faktor resiko karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, oleh karena itu di dalam rumah harus diupayakan pengendalian agar pejanan yang diterima seminimal mungkin. Sumber Radiasi Di Dalam Rumah
Radiasi medan listrik
Radiasi cahaya tampak
Radiasi gelombang mikro
Radiasi gas rodon dan thoron
Dampak Radiasi Dapat menyebabkan rasa letih, hilang nafsu makan, mual, muntah, ranbut rontok, kemandulan, kematian sel-sel tubuh, gangguan sistem darah, sistem reproduksi, sistem syaraf, sistem endokrim, sistem kardiovaskuler dan dampak psikologis/ rasa takut. Cara Pengendalian Dampak Radiasi
Radiasi medan listrik, medan magnet dan kerapatan daya dari pesawat televisi. Menonton tv sebaiknya pada jarak terhadap layar minimal 4x
diagonal atau menjaga jarak terhadap layar minimal 2 meter. Berada di depan layar televisi tidak melebihi 4 jam secara terus
menerus. Tidak berada pada belakang tabung monitor komputer kurang dari 1
meter. radiasi medan listrik, medan magnet dan daya kerapatan dari
computer Menggunakan komputer tidak melebihi dari 4 jam per hari
(sebaiknya diselingi istirahat setap 1 jam. Menggunakan alat pelindung pada layar komputer. radiasi gelombang mikro dari oven mikrowave (alat pengering/
pemanas )
50
Tidak berada di dekat oven mikrowave dalam keadaan hidup kurang
dari 20 cm. Tidak membuka mikrowave pada saat hidup/ berfungsi. radiasi cahaya tampak, ultraviolet dan infra merah dari matahari Dilarang berjemur pada siang hari (setelah jam 11.00) Menggunakan pelindung diri seperti topi, payung dan cream yang
mengandung tabir surya. radiasi cahaya tampak pada peralatan las listrik/ karbit Menggunakan pelindung mata/ kaca mata las untuk pekerja las. Bekerja tidak terus menerus atau non-stop. radiasi gelombang mikro (kerapatan daya) dari telepon seluler Menggunakan hear-set sewaktu menggunakan telepon seluler. Jangan digunakan saat sinyal rendah. Pengguna telepon seluler dibatasi bagi anak-anak dan remaja. Membawa dan menyimpan telepon seluler sebaiknya jauh dari organ
reproduksi seperti saku samping dan saku depan. Pengguna telepon seluler sebaiknya dibatasi. radiasi gas rodon dan thoron dari tanah, air, bahan bangunan dan gas
elpiji Peredaran udara di dalam rumah harus lancar, ventilasi memenuhi
syarat kesehatan dan jendela dibuka setiap hari. Menggunakan kipas angin/ fan/ exhausfan.
3. VEKTOR Keberadaan vektor di dalam dam di luar rumah perlu diawasi karena serangga/ binatang pengerat seperti tikus mempunyai peran penting di dalam penularan berbagai jenis penyakit. Adapun jenis vektor dan penyakit ditularkan adalah sebagai berikut : Nyamuk
aedes aegypty > demam berdarah
culex quinques > filarial
lalat : musca domestica > dysentri, diare, typhoid (lalat rumah) kecoa : blatella germanica > dysentri, diare, typhoid, cholera (kecoa jerman) tikus : rattus-rattus diardi > pes, murine typhus (tikus rumah). 51