MAKALAH MAKALAH PENYAKIT PENYAKIT HEPA H EPATITIS TITIS
DISUSUN OLEH:
1. ZULFIA ZULFIANI NI 2. FIRA ALFA ALFARIND RINDAH AH
K11 K11113068 3068 K11 K11113364 13364
DEPARTEMEN DEPARTEMEN EPIDEMIOLOGI EPI DEMIOLOGI PROGRAM STUDI KESEHATAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS FAKULTAS KESEHATAN K ESEHATAN MASYARAKAT MAS YARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Bela Belaka kang ng Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dan Hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E sering muncul muncul sebagai keadian luar biasa, ditularkan secara ditularkan secara fecal oral dan biasanya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, bersi!at akut dan dapat sembuh dengan baik. "edangkan Hepatitis B, C dan D #arang$ ditularkan secara parenteral, secara parenteral, dapat menadi kronis dan menimbulkan cirrhosis dan lalu kanker hati. %irus Hepatitis B telah mengin!eksi seumlah & milyar orang di dunia, sekitar &'( uta orang di antaranya menadi pengidap Hepatitis B kronik, sedangkan untuk penderita Hepatitis C di dunia diperkirakan se besar )*( uta orang. "ebanyak ),+ uta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya karena Hepatitis #emenkes -I, &()'$. Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B, terbesar kedua di negara South East Asian Region #"EA-$ setelah yanmar. Berdasarkan hasil -iset esehatan Dasar #-iskesdas$, studi dan ui saring darah donor PI maka diperkirakan di antara )(( orang Indonesia, )( di antaranya telah terin!eksi Hepatitis B atau C. "ehingga saat mi diperkirakan terdapat &/ uta penduduk Indonesia yang terin!eksi Hepatitis B dan C, )' uta di antaranya berpotensi untuk menadi kronis, dan dan yang kronis tersebut ),' uta uta orang orang berpot berpotens ensii untuk untuk menderi menderita ta kanker kanker hati. hati. Besaran Besaran masalah masalah tersebut tentunya akan berdampak sangat besar terhadap masalah kesehatan masyarakat, produkti!itas, umur harapan hidup, dan dampak sosial ekonomi Iainnya #emenkes -I, &()'$. elihat elihat kenyat kenyataan aan bah0a bah0a Hepatit Hepatitis is merupa merupakan kan masala masalah h kesehat kesehatan an masyarakat yang serius baik di tingkat nasional maupun global, maka pada tahun tahun &()( pada sidang sidang 1HA 1HA (W (Wo orld Health Assembly) Assembly) ke 23 di 4ene5a tang tanggal gal &( ei ei &()( &()(,, Indo Indone nesia sia bersa bersama ma Bra6i Bra6ill dan dan Colo Colomb mbia ia men menad adii sponso sponsorr utama utama untuk untuk keluar keluarny nyaa resolus resolusii tentang tentang Hepati Hepatitis tis 5irus, 5irus, sebagai sebagai Global Global Public Public Health Health oncern oncern!! 7sulan ini diterima dan keluarlah resolusi
1
tentang Hepatitis nomor 23.)/ yang menyatakan bah0a Hepatitis 5irus merupakan salah satu agenda prioritas dunia dan tanggal &/ 8uli ditetapkan sebagai hari Hepatitis "edunia #emenkes -I, &()'$. "eak keluarnya resolusi tersebut, setiap dua tahun sekali dilakukan e5aluasi tingkat global tentang respon pengendalian Hepatitis bagi negara 9negara anggota 1H: #World Health "rgani#ation$. 7ntuk akselerasi program pengendalian Hepatitis tingkat global, berdasarkan e5aluasi respon seak keluarnya resolusi 23.)/, maka Indonesia bersama )' negara lain, pada sidang 1HA bulan ei &()', mengusulkan resolusi untuk pengendalian Hepatitis 5irus, yaitu keluarlah resolusi 2*.* tentang aksi konkrit dalam pengendalian Hepatitis #emenkes -I, &()'$. B. -umusan asalah ). &. 3. '. +.
Apakah etiologi penyakit Hepatitis; Bagaimana cara penularan penyakit Hepatitis; Bagaimana tanda dan geala penyakit Hepatitis; Bagaimana gambaran Epidemiologi penyakit Hepatitis; Bagaimana pengendalian penyakit Hepatitis di Dinas esehatan;
C.
7ntuk mengetahui etiologi penyakit Hepatitis 7ntuk mengetahui cara penularan penyakit Hepatitis 7ntuk mengetahui tanda dan geala penyakit Hepatitis 7ntuk mengetahui gambaran Epiemiologi penyakit Hepatitis 7ntuk mengetahui pengendalian penyakit Hepatitis di Dinas esehatan
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Etiologi lstilah =Hepatitis> dipakai untuk semua enis peradangan pada sel9sel hati, yang bisa disebabkan oleh in!eksi #5irus, bakteri, parasit$, obat9obatan #termasuk obat tradisional$, konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimmune. Ada + enis Hepatitis %irus yaitu Hepatitis A, B, C, D, dan E. Antara Hepatitis yang satu dengan yang la in tidak saling berhubungan. ). Hepatitis A Penyebab penyakit adalah 5irus Hepatitis A #%HA$, termasuk !amili picorna5iridae berukuran &* nanometer, genus hepato5irus yang dikenal sebagai entero5irus *&, mempunyai ) serotype dan ' genotype, merupakan -?A 5irus. %irus Hepatitis A bersi!at termostabil, tahan asam dan tahan terhadap empedu. %irus ini diketahui dapat bertahan hidup dalam suhu ruangan selama lebih dari ) bulan. Peamu in!eksi %HA hanya terbatas pada manusia dan beberapa binatang primata. %irus dapat diperbanyak secara in 5itro dalam kultur sel primer monyet kecil atau secara in5i5o pada simpanse. &. Hepatitis B Penyebab penyakit adalah 5irus Hepatitis B #%HB$ yang termasuk !amili Hepadna5irus dan berukuran sangat kecil #'& nm$. %irus Hepatitis B merupakan 5irus D?A dan sampai saat ini terdapat / genotip %HB yang telah teridenti!ikasi, yaitu genotip A@H. %HB memiliki 3 enis mor!ologi dan mampu mengkode ' enis antigen, yaitu HBsAg, HBeAg, HBcAg, dan HBAg. %irus Hepatitis B yang mengin!eksi manusia bisa uga mengin!eksi simpanse. %irus dari Hepadna5irus bisa uga ditemukan pada bebek, marmut dan tupai tanah, namun 5irus tersebut tidak bisa mengin!eksi manusia.
3. Hepatitis C
3
Penyebab utamanya adalah sirosis dan kanker hati. Penyebab penyakit Hepatitis C adalah 5irus Hepatitis C #%HC$ yang termasuk !amili la5i5iridea genus Hepaci5irus dan merupakan 5irus -?A. "etidaknya 2 genotip dan lebih dari +( subtipe %HC yang berbeda telah ditemukan. '. Hepatitis D Penyebab Hepatitis D adalah 5irus hepatitis delta #%HD$ yang ditemukan pertama kali pada tahun )**, berukuran 3+93* nm dan mempunyai antigen internal yang khas yaitu antigen delta. %irus ini merupakan 5irus -?A dengan de!ek, artinya 5irus ini tidak mampu bereplikasi secara sempurna tanpa batuan 5irus lain, yaitu 5irus Hepatitis B. Hal ini dikarenakan %HD tidak mampu mensintesis protein selubungnya sendiri dan bergantung ada protein yang disintesis %HB, termasuk HBsAg. aka dari itu, in!eksi %HD hanya bisa teradi pada penderita yang uga terin!eksi %HB pada saat bersamaan atau sudah terin!eksi kronik oleh %HB. 4enom %HD terdiri dari ).*(( pasangan basa yang merupakan umlah pasangan basa terkecil untuk 5irus pada he0an. . Hepatitis E Penyebab Hepatitis E adalah 5irus Hepatitis E #%HE$, sebuah 5irus -?A berbentuk s!eris. %HE termasuk dalam !amili Hepe5iridiea genus Hepe5irus. %irus ini a0alnya disebut sebagai penyebab enterically transmitted non$A non$% Hepatitis #E<9?A?B$. Baru pada tahun )/3 5irus ini berhasil diidenti!ikasi dan dinamai 5irus Hepatitis E. B. Cara Penularan ). Hepatitis A Penularannya melalui fecal oral! "umber penularan umumnya teradi karena pencemaran air minum, makanan yang tidak dimasak, makanan yang tercemar, sanitasi yang buruk, dan personal hygiene rendah. %irus ini masuk kedalam saluran pencernaan melalui makanan dan minuman yang tercemar tina penderita %HA. %irus kemudian masuk ke hati melalui peredaran darah untuk selanutnya mengin5asi sel9sel hati #hepatosit$, dan melakukan replikasi di hepatosit. 8umlah 5irus yang tinggi dapat ditemukan dalam tina penderita seak 3 hari sebelum muncul geala hingga )9& minggu setelah munculnya geala kuning pada penderita. 4
In!eksi Hepatitis A sering teradi dalam bentuk eadian Luar biasa #LB$ dengan pola common source, umumnya sumber penularan berasal dari air minum yang tercemar, makanan yang tidak dimasak, makanan yang tercemar, dan sanitasi yang buruk. "elain itu, 0alaupun bukan merupakan cara penularan yang utama, penularan melalui trans!usi atau penggunaan arum suntik bekas penderita dalam masa inkubasi uga pernah dilaporkan. &. Hepatitis B %irus Hepatitis B dapat ditemukan pada cairan tubuh penderita seperti darah dan produk darah, air liur, cairan serebrospinalis, peritonea, pleural, cairan amniotik, semen, cairan 5agina dan cairan tubuh lainnya. ?amun tidak semuanya memiliki kadar 5irus yang in!eksius. "ecara umum, penularan bisa teradi secara 5ertikal maupun hori6ontal. 7ntuk saat ini, penularan %HB yang utama diduga berasal dari hubungan intim dan transmisi perinatal.
5
Cara penularan %HC yang paling umum adalah secara parenteral, yaitu berkaitan dengan penggunaan bersama arum suntik yang tidak steril terutama pada pengguna obat9obatan terlarang, tato, tindik, penggunaan alat pribadi seperti pisau cukur, sikat gigi bersama penderita, trans!usi darah, operasi, transplantasi organ, dan melalui hubungan seksual. %HC adalah penyebab utama dari Hepatitis yang diderita setelah trans!usi
darah.
1alaupun
begitu,
peraturan
yang
memperketat
pemeriksaan darah bagi donor darah telah menurunkan risiko in!eksi secara drastis. Penularan dapat teradi dalam 0aktu ) minggu atau lebih setelah timbulnya geala klinis yang pertama pada penderita. Penularan 5ertikal dari ibu ke bayi selama proses kelahiran sangat arang #sekitar +92$ dan menyusui tidak meningkatkan resiko penularan %HC dari seorang ibu yang terin!eksi ke bayinya. Hepatitis C tidak dapat menular melalui abat tangan, ciuman, dan pelukan. '. Hepatitis D %HD ditularkan dengan cara yang sama dengan%HB, yaitu le0at paanan terhadap caian tubuh penderita Hepatitis D. Cara penularan yang paling utama diduga melalui alur parenteral. +. Hepatitis E %HE ditularkan melalui alur fecal oral . Air minum yang tercemar tina merupakan media penularan yang paling umum. Penularan secara perkutan dan perinatal uga pernah terdokumentasi. Berbagai penelitian terbaru uga menunukkan kemungkinan transmisi secara #oonotic dari babi, rusa, dan he0an9he0an pengerat.
C.
6
kecil ber0arna seperti teh, dan tina ber0arna pucat. In!eksi pada anak berusia diba0ah + tahun umumnya tidak memberikan geala yang elas dan hanya )( yang akan memberikan geala ikterus. Pada anak yang lebih tua dan de0asa, geala yang muncul biasanya lebih berat dan ikterus teradi pada lebih dari *( penderita. &. Hepatitis B "eseorang yang terin!eksi %HB bisa mengalami Hepatitis B akut. Penderita yang mengalami Hepatitis B akut akan mengalami geala prodromal yang sama dengan Hepatitis akut umumnya, yaitu kelelahan, kurangnya na!su makan, mual, muntah, dan nyeri sendi. 4eala9geala prodromal ini akan membaik ketika peradangan hati, yang umumnya ditandai dengan geala kuning timbul. 1alaupun begitu, *( penderita Hepatitis akut ternyata tidak mengalami kuning. "ebagian dari penderita Hepatitis B akut lalu akan mengalami kesembuhan spontan, sementara sebagian lagi akan berkembang menadi Hepatitis B kronik. emungkinan menadi sirosis atau kanker hati, seringkali tidak menunukkan geala apapun dan tidak mengalami penurunan kemampuan bekera. 3. Hepatitis C "ebagian besar #($
kasus
Hepatitis
C
akut
bersi!at
asimptomatik. eadian Hepatitis !ulminan uga sangat kecil pada in!eksi %HC. 1alaupun begitu, sebagian kecil penderita bisa saa mengalami geala prodromal seperti pada in!eksi 5irus pada umumnya. "ebagian besar #/($ dari penderita yang mengalami Hepatitis C akut ini akan berkembang menadi Hepatitis C kronik yang umumnya uga bersi!at asimptomatik. "ekitar &(93( dari umlah ini akan berkembang menadi sirosis hati dalam 0aktu &(93( tahun. erusakan hati ini bersi!at progresi! lambat sehingga seringkali penderita yang terin!eksi %HC pada usia lanut serngkali tidak mengalami gangguan hati sama sekali seumur hidupnya. '. Hepatitis D Peralanan penyakit Hepatitis D mengikuti peralanan penyakit Hepatitis B. Artinya, bila Hepatitis B yang diderita penderita bersi!at akut dan lalu sembuh, %HD uga akan hilang seluruhnya. ?amun bila %HD
7
mengin!eksi penderita yang sudah menderita Hepatitis B kronik, maka penderita tersebut uga akan menderita Hepatitis D kronik. 4eala in!eksi Hepatitis D sama persis dengan Hepatitis B, namun kehadiran 5irus ini terbukti mempercepat proses !ibrosis pada hati, meningkatkan risiko kanker hati, dan mempercepat dekompensasi pada keadaan sirosis hati. +. Hepatitis E In!eksi Hepatitis E selalu bersi!at akut dan geala in!eksi ini ber5ariasi dari subklinis sampai !ulminan. emungkinan Hepatitis !ulminan karena in!eksi %HE saat ini tercatat (,+93. emungkinan ini terutama meningkat pada ibu hamil di mana angka kematian mencapai &(. 4eala yang mungkin muncul pada Hepatitis E akut tidak berbeda dengan Hepatitis akut lainnya, yaitu lemas, penurunan na!su makan, demam, nyeri perut, mual, muntah, dan kuning. Bila dibandingkan dengan Hepatitis A, Hepatitis E akut cenderung lebih parah secara klinis, dengan risiko koagulopati dan kolestasis teradi pada kurang lebih +( penderita. asa penularan Hepatitis E yang pasti masih belum diketahui, namun D?A %HE dapat ditemukan dalam tina penderita seak a0al penyakit dan bisa bertahan sampai )92 minggu setelah geala mulai muncul.
D. 4ambaran Epidemiologi Penyakit Hepatitis ). Distribusi Hepatitis di Indonesia a. Aspek :rang #person$
8
)
menunukkan
karakteristik pre5alensi
Hepatitis
tertinggi terdapat pada kelompok umur '+9+' dan 2+9 *' #),'$. Penderita
Hepatitis
baik
pada
laki9laki
maupun
perempuan,
proporsinya tidak berbeda secara bermakna. 8enis pekeraan uga mempengaruhi pre5alensi Hepatitis, penderita Hepatitis banyak ditemukan pada petaniFnelayanFburuh dibandingkan enis pekeraan yang lain.
9
!. A"#$% T$'( )#*'+$,
Berdasarkan tabel di atas terlihat bah0a total LB Hepatitis A pada tahun &()3 di 2 pro5insi dan )) kabupatenFkota seumlah '+ kasus, kematian dan C- (.
10
+. A"#$% -'%( )(/&$,
Berdasarkan gra!ik di atas dapat dilihat pada tahun &((*, lima pro5insi dengan pre5alensi Hepatitis tertingggi adalah ?usa
pada
tahun
&()3
lima
pro5insi
dengan pre5alensi tertinggi yaltu ?usa
"elatan,
"ula0esi
dan
aluku
7tara. Pada tahun &()3 ada )3 pro5insi yang memiliki angka pre5alensi
di
atas
rata9nata
nasional
yaitu
?usa
"ula0esi
7tara,
Aceh,
?usa
11
&. DeterminanFaktor -isiko a. ondisi Lingkungan Diantara beberapa enis penyakit Hepatitis, Hepatitis A dan Hepatitis E mempunyai mekanisme penularan oro$fecal #ditularkan melalui makanan danFatau minuman yang sudah terkontaminasi tina # faeces$ yang mengandung 5irus Hepatitis A maupun E$. Hal ini sangat berhubungan dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, seperti kurangnya penyediaan air bersih, pembuangan air limbah dan sampah yang tidak saniter, kebersihan perorangan dan sa nitasi yang buruk. b! Perilaku Berisiko -isiko tinggi terhadap Hepatitis A dan Hepatitis E, terdapat pada G )$ :rang yang mengunungi atau tinggal di negara endemis Hepatitis A dan Hepatitis E. &$
Anak yang dilahirkan dari ibu penderita Hepatitis B. Pasangan Penderita Hepatitis B. :rang yang sering berganti pasangan se. " # 'an Se 'an$. ID7s # n*ection +rug ser $. ontak serumah dengan penderita. Penderita hemodialisis. Pekera kesehatan, petugas laboratorium. Berkunung ke 0ilayah dengan endemisitas tinggi. -isiko tinggi terhadap Hepatitis C terdapat pada G
)$ Pengguna arum suntik tidak steril #tato, tindik$. &$ Pengguna obat obatan terlarang dengan cara ineksi. 3$ Pekera yang berhubungan dengan darah dan produk darah penderita %HC. '$ Penderita HI%.
12
+$ Bayi yang lahir dari ibu penderita %HC. Adapun risiko tinggi terhadap Hepatitis D terdapat pada orang yang kontak langsung dengan darah penderita Hepatitis D. c. "osial Ekonomi Daerah dengan tingkat sosial ekonomi penduduk yang rendah, mempunyai sanitasi lingkungan yang rendah pula. Pola penularan Hepatitis A dan Hepatitis E yang melalui oro$fecal sangat dipengaruhi kualitas sanitasi lingkungan setempat, sehingga penduduk yang tinggal di daerah endemis dan atau daerah dengan kualitas sanitasi yang rendah akan mempunyai risiko lebih besar untuk menderita Hepatitis A maupun Hepatitis E. 3. 7paya Pencegahan a. Health Promotion #promosi kesehatan$ Promosi kesehatan adalah upaya
untuk
meningkatkan
pengetahuan, perubahan perilaku, keterampilan, dan komitmen dalam penyelenggaraan
penanggulangan
Hepatitis
%irus,
sehingga
masyarakat memahami Hepatitis %irus secara baik dan benar dan mampu untuk mengakses terhadap upaya perlindungan khusus, pemberian imunisasi, mengetahui dan memahami cara pencegahan untuk dirinya, orang lain, dan masyarakat luas, serta mencegah teradinya stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan Hepatitis %irus. "elain itu, peningkatan komitmen bagi para pemimpin diperlukan dalam mendukung upaya penanggulangan Hepatitis %irus ini. Promosi kesehatan dilakukan terhadap masing9masing enis Hepatitis %irus berdasarkan cara penularannya, melalui kegiatan sebagai berikut.
)$ Hepatitis A dan Hepatitis E 7paya promosi kesehatan yang dapat dilakukan antara lainG a$ Ad5okasi dan sosialisasi Ad5okasi dan sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman
mengenai
pentingnya
menaga
kebersihan
13
perorangan dan lingkungan, mengingat enis Hepatitis %irus ini dapat menimbulkan LB. :leh karena itu, kebiasaan cuci tangan pakai sabun #C, yaitu sebelum makan, sebelum mengolah dan menghidangkan makanan, sebelum menyusui bayi, sebelum memberi makan bayiFbalita, sesudah buang air besarFkecil, dan sesudah memegang he0anFunggas, sangat penting untuk mencegah penularan Hepatitis A dan Hepatitis E. egiatan ad5okasi dan sosialisasi ini diutamakan pada para pengambil keputusan, penentu kebiakan, dan penyandang dana yang diharapkan memberikan dukungan, baik secara politis, kebiakan, maupun dana, untuk me0uudkan Program Penanggulangan Hepatitis di 0ilayahnya, seperti 4ubernur, BupatiF1alikota, DP-D Pro5insidan abupatenFota, Bappeda Pro5insi dan abupatenFota, Camat, pengelola media cetak dan elektronika, dunia. b$ Inter5ensi Perubahan Perilaku. Inter5ensi perubahan perilaku adalah upaya yang dilakukan agar masyarakat dalam kesehariannya melakukan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari tertular dan menularkan hepatitis 5irus ini. egiatan dalam inter5ensi perubahan perilaku berupa promosi kesehatan dan bagaimana hidup sehat, di!okuskan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat, kebersihan diri, lingkungan, dan tata cara pengelolaan pangan yang higienis dan saniter, dan hal9hal lain. Dalam pengelolaan makanan yang higienis dan saniter, antara lain dengan memperhatikan bahan, alat, dan tempat yang digunakan.
Penamah
pangan
agar
senantiasa
menaga
kebersihan pangan, memisahkan bahan pangan matang dan mentah, memasak makanan sampai matang, menyimpan makanan pada suhu aman, menggunakan air bersih dan bahan pangan yang baik.ebiasaan lain yang perlu dipelihara adalah 14
buang air besar dengan cara9cara yang saniter, yaitu membuang tina di amban saniter. Petugas kesehatan yang bertugas di !asilitas pelayanan kesehatan 0aib memberikan penyuluhan dan konsultasi agar masyarakat memperoleh 0a0asan dan pemahaman yang benar dalam kegiatan mencegah penyebaran Hepatitis A dan Hepatitis E di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat
#"
merupakan alternati! yang baik dalam pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat agar tumbuh kembang kemandirian masyarakat guna mencegah Hepatitis A dan Hepatitis E. &$ Hepatitis B, Hepatitis C,dan Hepatitis D 7paya promosi kesehatan yang dapat dilakukan antara lainG a$ Ad5okasi dan "osialisasi Ad5okasi dan sosialisasi tentang Hepatitis B, Hepatitis C, dan Hepatitis D, yaitu upaya untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan komitmen bagi masyarakat, petugas
kesehatan,
pengambil
keputusan
dan
tokoh
masyarakat tentang cara penularan, cara pencegahan termasuk perlindungan khusus dan pengurangan dampak buruk, deteksi dini,
akses
layanan,
penanggulangannya,
dan
sehingga
dukungan uni-ersal
terhadap
access
bagi
pelaksanaan penanggulangan Hepatitis %irus dapat dipenuhi dan dirasakan oleh masyarakat. Para pengambil keputusan perlu dilakukan ad5okasi sehingga didapatkan dukungan yang optimal untuk mendukung upaya
pengendalian
Hepatitis
ini."edangkan
sosialisasi
dilakukan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui dengan baik tentang Hepatitis B, Hepatitis C, dan Hepatitis D sertacara
penularan
perlindungan
khusus,
dan
pencegahannya,
pengurangan
dampak
melakukan buruk,
dan
imunisasi,menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat terutama pada
kelompok
masyarakat
berisiko,
seperti
15
menghindaripenggunaan arum suntik, alat kesehatan, dan alat lain yang menimbulkan luka pada tubuh, yang tidak steril, mencegah perilaku seksual berisiko, tidak bertukar sikat gigi, pisau cukur, dan alat tattoo, serta menghindari perilaku berisiko lainnya yang berpotensi menularkan Hepatitis B dan Hepatitis C, melakukan deteksi dini, dan mengetahui apa yang harus dilakukan apabila terin!eksi atau berisiko. b$ Inter5ensi Perubahan Perilaku Inter5ensi perubahan perilaku dilakukan penyuluhan,
pendampingan,
pemberian
melalui
konseling,
dan
penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung perubahan perilaku yang dilakukan. Inter5ensi perubahan perilaku dilakukan pada kelompok populasi berisiko tinggi
maupun
kelompok
populasi
ra0an
tertular
dan
menularkan penyakit ini. c$ Pemberdayaan asyarakat Pemberdayaan masyarakat bertuuan agar masyarakat atas
kesadarannya
dapat
berpartisipasi
akti!
dalam
penanggulangan Hepatitis %irus sesuai dengan kapasitas masyarakat tersebut. Pemberdayaan
masyarakat
dapat
dilakukan
pada
seluruh komponen masyarakat dengan membentuk kelompok sebaya # peer group$ atau supporting group sebagai moti5ator dan sumber in!ormasi untuk meningkatkan akses pelayanan serta merubah perilaku, dan menadi rela0an pendamping orang dengan Hepatitis %irus. b. Specifi& Protection #perlindungan spesi!ik$ Perlindungan khusus adalah upaya yang dilakukan agar masyarakat
dapat
terlindungi
dari
penularan
Hepatitis
%irus.
Perlindungan khusus dapat dilakukan melalui kegiatan pengurangan dampak buruk, sepertiG 1, Penggunaan kondom Penggunaan kondom terutama dituukan bagi kelompok masyarakat yang memiliki hubungan seksual berisiko.
16
2, Pengunaan alat pelindung diri #APD$ Penggunaan APD di0aibkan bagi petugas kesehatan atau
masyarakat yang melakukan akti!itas berisiko, seperti memakai masker dan sarung tangan, dan bau dan kacamata pelindung. 3, enghindari penggunaan arum suntik dan alat kesehatan peralatan lainnya yang tidak steril asyarakat 0aib menghindari penggunaan arum suntik secara bergantian atau tidak steril, terutama pada kelompok pengguna ?APA suntik, pengguna tattoo, tindik, dan akupunktur. Peralatan lainnya seperti misalnya untuk tindik, peralatan pada kedokteran gigi, operasi, hemodialisis, dll '$ Pemberian Imunisasi Pemberian imunisasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk melakukan pencegahan teradinya penularanHepatitis %irus. Pemberian imunisasi hanya dilaksanakan untuk Hepatitis A dan Hepatitis B. a$ Imunisasi Hepatitis A dilakukan dengan cara pemberian 5aksin Hepatitis A sebanyak dua kali dengan arak 2 sampai )& bulan terhadap masyarakat di atas usia & tahun. Imunisasi hepatitis A dilakukan secara sukarela. b$ Imunisasi Hepatitis B untuk bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg negati! atau status HBsAg ibu tidak diketahui diberikan 5aksin hepatitis B sesegera mungkin #sangat dianurkan imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir diberikan pada bayi usia J&' am sesudah kelahiran #HB9($ bersamaan dengan pemberian 5itamin )$.Pemberian imunisasi ini kemudian dilanutkan sesuai program imunisasi nasional, yaitu usia bayi & bulan, 3 bulan, dan ' bulan. Imunisasi Hepatitis B mampu memberikan perlindungan terhadap
in!eksi
Hepatitis
B
selama
lebih
dari
&(
tahun.eberhasilan imunisasi dinilai dari terdeteksinya anti9 HBs di serum penderita setelah pemberian imunisasi Hepatitis B lengkap #39' kali$.
17
Apabila bayi lahir dari ibu dengan HBsAg positi! maka imunisasi dengan immunoglobulin harus diberikan J&' am dari kelahirannya, bersamaan dengan HB9(, dilanutkan sesuai program imunisasi nasional, yaitu usia bayi & bulan, 3 bulan, dan ' bulan."elanutnya pada saat bayi tersebut berusia @ )& bulan dilakukan pemeriksaan HBsAg dan titer anti HBs. Pemberian imunisasi Hepatitis B pada pada kelompok masyarakat berisiko tinggi, seperti kelompok populasi yang melakukan praktik seksual berisiko pengguna ?APA suntik petugas kesehatan, mahasis0aFpelaar sekolah kesehatan seperti pera0at, bidan analis, laboran orang dekatFkeluargaFtinggal serumah pasangan orang dengan Hepatitis B orang dengan ri0ayat keluarga Hepatitis B dan orang dengan In!eksi enular "eksual #I"$. elompok masyarakat yang belum dan atau yang tidak lengkap mendapat imunisasi HepatitisB pada saat lahir, dilakukan pemeriksaan HBsAg dan anti HBs sebelum diberikan imunisasi. Apabila hasil pemeriksaan keduanya negati! maka dianurkan imunisasi Hepatitis B seumlah 3 dosis dengan ad0al ( bulan, ) bulan, dan 2 bulan. c. Early +iagnosis and Prompt .reatment #diagnosis dini dan pengobatan secara cepat dan tepat$ ', Hepatitis A Penemuan kasus Hepatitis A dilakukan melalui orang yang mempunyai geala ikterik dan urine seperti air teh. Diagnosis Hepatitis A ditegakkan selain adanya geala klinis yang kadang tidak muncul, berdasarkan hasil pemeriksaan Ig9anti %HA serum penderita reakti!. !, Hepatitis B dan Hepatitis C Deteksi dini hanya dilakukan pada Hepatitis B dan Hepatitis C, secara akti! dan pasi! terhadap kelompok berisiko tinggi, yaituG /. Ibu Hamil adalah ibu yang mengandung anin di dalam //.
rahim dari hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma Petugas esehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan, memiliki pengetahuan 18
danFatau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang
memerlukan
ke0enangan
dalam
menalankan pelayanan kesehatan dan kontak langsung ///.
dengan darah dan cairan tubuh pasien ahasis0aFPelaar esehatan adalah orang yang belaar di perguruan tinggi atau " bidang kesehatan khususnya
/.
kedokteran, kepera0atan, kebidanan, dan analis kesehatan 1anita Penaa "eks #1P"$ adalah 0anita yang melakukan praktek seks komersial baik secara langsung
.
maupun terselubung Pengguna ?ap6a "untik #Penasun$ adalah mereka yang menggunakan ?ap6a #narkotika, psikotropika dan 6at
/.
adikti! lain$yang disuntikkan 1aria adalah kependekan dari 0anita9pria, yang berarti pria yang beri0a, bertingkah laku, berpenampilan serta mempunyai perasaan seperti 0anita, yang mempunyai
//.
perilaku seks berisiko Lelaki "eks dengan Lelaki #L"L$F4ay adalah Laki9laki bukan 0aria yang mengakui dirinya pernah melakukan
///.
kontak seksual dengan sesama laki9laki danFatau 0aria 1arga Binaan Pemasyarakatan#1BP$ adalah pria dan 0anita yang sudah di5onis menalani hukuman yang berada di LAPA"#Lembaga Pemasyarakatan$ yang ada di
/.
Indonesia Pasien linik In!eksi enular "eksual #I"$ adalah setiap
.
orang yang didiagnosis sebagai penderita I" :rang dengan In!eksi HI% adalah orang yang telah
/.
terin!eksi HI% Penerima Layanan Hemodialisi s adalah setiap orang dengan
keadaan
gagal
ginal
menerima
layanan
pembersihan darah dimana darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang disebut dialy#er dan
19
//.
PasanganFeluarga
yang
"erumah
dengan
Penderita Hepatitis B adalah apabila salah seorang anggota pasangan atau anggota keluarga ada yang menderita ///.
hepatitis B. :rang dengan ri0ayat keluarga terin!eksi Hepatitis B, yaitu orang dengan keluarga dekat seperti ayah kandung
dan ibu kandung dengan ri0ayat terin!eksi Hepatitis B d. +isabillity /imitation #pembatasan kecacatan$ +isability /imitation atau pembatasan kecacatan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan ber!ikir dan bekera yang diakibatkan oleh penyakit hepatitis. 7saha ini merupakan lanutan dari usaha early diagnosis and promoti! treatment yaitu dengan pengobatan dan pera0atan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat # tidak teradi komplikasi $. Bila sudah teradi kecacatan maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertambah berat dan !ungsi dari alat tubuh yang cacat ini dipertahankan
semaksimal
mungkin.
+isability
limitation
termasukG a$ Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan. Hepatitis dapat berlangsung singkat #akut$ kemudian sembuh total. ?amun dapat pula berkembang menadi masalah menahun #kronis$.
hepatitis kronis$ melakukan pengobatan secara menyeluruh dan tuntas. Bila perlu, check up secara rutin ke dokter untuk pemberian 5itamin agar hati ber!ungsi dengan baik kembali. b$ Pengadaan
dan
peningkatan
!asilitas
kesehatan
dengan
melakukan pemeriksaan lanut yang lebih akurat seperti pemeriksaan laboratorium dan pemerikasaan penunang lainnya agar penderita dapat sembuh dengan baik dan sempurna tanpa ada komplikasi lanut. c$ Penyempurnaan pengobatan agar tidak teradi komplikasi asyarakat diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat dan benar oleh tenaga kesehatan agar penyakit yang dideritanya tidak mengalami komplikasi. "elain itu untuk mencegah teradinya komplikasi maka penderita yang dalam tahap pemulihan, dianurkan untuk berkunung ke !asilitas kesehatan secara rutin untuk melakukan pemeriksaan rutin agar penderita sembuh secara sempurna. e. Rehabilitation #rehabilitasi$ -ehabilitasi adalah usaha untuk mencegah teradinya akibat samping dari penyembuhan penyakit K pengembalian !ungsi !isik, psikologik dan sosial.
!ungsi
kehidupannya.
Dalam
penyembuhan
penyakit hepatitis, proses rehabilitasi meliputiG a$ -ehabilitasi mental, yaitu rehabilitasi agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalan hubungan perorangan dan sosial
21
secara memuaskan. "eringkali bersamaan dengan teradinya cacat badaniah muncul pula kelainan9kelainan atau gangguan mental. 7ntuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kei0aan sebelum kembali ke dalam masyarakat. "eperti pada penderita hepatitis yang mengalami penurunan semangat hidup, penderita harus menalani rehabilitasi mental untuk mengembalikan semangat hidup. b$ -ehabilitasi sosial 5okasional, dilakukan agar bekas penderita menempati suatu pekeraanFabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kera yang semaksimal9maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidakmampuannya. c$ -ehabilitasi aesthetis, yaitu usaha rehabilitasi aesthetis yang dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, 0alaupun kadang9kadang !ungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnyaG penggunaan mata palsu. "eperti pada penderita hepatitis yang tidak memungkinkan hatinya bekera secara normal seperti orang yang sehat. E. 7paya pengendalian penyakit hepatitis di Dinas esehatan ).
logistik
Hepatitis
untuk
tingkat
kabupatenFkota. e. elakukan pemantauan terhadap pengendalian Hepatitis di tingkat kabupatenFkota. !. elakukan rekapitulasi pencatatan dan pelaporan Hepatitis di tingkat propinsi.
22
g. emberikan umpan balik hasil kegiatan. &. abupatenFota a. Dinas esehatan abupatenFota adalah
pelaksana
upaya
pengendalian Hepatitis di tingkat kabupatenFkota. b. elakukan pembinaan pada unit pelayanan kesehatan dalam upaya peningkatan kinera pelaksanaan pengendalian Hepatitis c. Penyediaan, penyimpanan serta pendistribusian logistik Hepatitis.
23