MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN “MANAJEMEN “MANAJEMEN DAN MANAJER”
Dosen Pembimbing : Teguh Hendra, SE. MM Di Susun Oleh : Eka Deswita Sari (140853112063) Siti (087655555555) Yuherni (140853112088) PROGRAM STUDI S1 EKONOMI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) RIAU 2014/2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillai rabbil alamin, puji syukur kehadirat allah swt atas berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Manajemen Dan Manajer ”. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Manajemen pada program S1 EKONOMI STIE RIAU TAHUN 2014. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan terwujud tanpa keterlibatan berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan , masukan, dan bantuan sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Makalah ini tentu masih memiliki kekurangan, oleh karena itu masukan, kritikan dan saran sangat di harapkan demi perbaikan kualitas pembuatan maklah di masa yang akan datang.
Pekanbaru, 13 Oktober 2014
(Penulis)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ B. Rumusan Masalah........................................................................................... C. Tujuan Penulisan............................................................................................. 1. Tujuan umum 2. Tujuan khusus BAB II PEMBAHASAN
A. Manajemen Dan Manajer 1. Tingkatan Manajemen............................................................................... 2. Manajer Fungsional Dan Umum............................................................... 3. Kegiatan-Kegiatan Manager...................................................................... 4. Keterampilan Manajerial............................................................................ BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………. B. Saran ………………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pertama, sebelum pengertian tentang manajemen dan manajer, kita mencoba melihat atau membahas gambaran umum tentang manajemen. Sebenarnya manajemen memiliki arti yang sangat luas tergantung dimana kita meletakan kalimat manajemen tersebut, bisa berhubungan dengan akutansi, perusahaan, organisasi, pribadi dan lain sebagainya. Dalam kehidupan pribadi kita sehari-hari sebenarnya terdapat fungsi dan bentuk manajemen pribadi. Contohnya kegiatan kita sehari-hari dari pagi, siang, sore, malam hinga pagi lagi. Mulai dari bangun tidur apa yang kita pikirkan ? setiap orang berbeda-beda apa yang mereka pikirkan setelah bangun tidur, misalnya kita bersyukur, menanyakan jam berapa ini, setelah itu kita merencanakan habis ini salat, mandi, makan, setrika baju, berangkat sekolah atau kerja dan seterusnya. Maka akan terjadilah sebuah schedule atau tata urutan kegiatan dari pagi hingga pagi lagi walaupun hanya dalam pikiran kita saja. Secara tidak langsung hal inilah yang disebut kita sedang memanajemen diri kita sendiri untuk melaksanakan schedule tersebut. Walaupun dalam prakteknya kita bisa melaksanakan secara urut atau acak schedule tersebut, akan tetapi pasti akan dilakukan. Secara tidak langsung juga kita telah menjadi manajer untuk diri kita sendiri. Manajemen berhubungan dengan organisasi atau adanya sekumpulan orang lebih dari satu. Dalam manajemen juga memiliki aspek pendukung yang berkaitan, aspek tersebut adalah administrasi dan kepemimpinan. Kenapa manajemen membutuhkan dua aspek tersebut ? sebab manajemen membutuhkan kepemimpinan untuk
melaksanakan tahap-tahap manajemen dan manajemen juga menbtuhkan administrasi guna memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan tahap-tahap manajemen. B. RUMUSAN MASALAH
Makalah ini akan membahas pengertian manajemen dan manajer serta Tingkatan Manajemen, Manajer Fungsional Dan umum, Kegiatan-Kegiatan Manager, Keterampilan Manajerial. C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum Memahami pengertian manajemen dan manajer serta Tingkatan Manajemen, Manajer Fungsional Dan Hukum, Kegiatan-Kegiatan Manager, Keterampilan Manajerial. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pengertian manajemen dan manajer b. Untuk mengetahui tinkatan manajemen c. Untuk mengetahui manajer fungsional dan umum d. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan manajer e. Untuk mengetahui kemampuan manajerial
BAB II PEMBAHASAN
A. MANAJEMEN DAN MANAJER
Secara umum
“manajer” berarti setiap orang yang mempunyai tanggung
jawab atas bawahan dan sumber daya sumber daya organisasi lainnya. Seperti halnya manajemen dapat diketemukan di semua organisasi manusia, manajer ada dalam semua tipe organisasi. Ada banyak tipe manajer dengan tugas-tugas dan tanggun jawab yang berbeda-beda. Dalam bab ini akan dibahas bermacam tipe manajer yang ada, fungsi-fungsi yang dilaksaanakan, kegiatan-kegiatan manajer dan berbagai keterampilan yang dibutuhkan oleh para manajer. Manajer dapat diklarifikasikan dengan dua cara : menurut tingakatan mereka dalam organisasi , rendah, menengah, dan tinggi. Dan kegiatan kegiatan organisasi untuk mana mereka bertanggung jawab manajer umum dan fungsional. 1. Tingkatan manajemen
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga golongaan yang berbeda : a. Manajer lini (pertama) Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, disebut manajemen lini/garis pertama (first line atau first level). Para manajer ini sering disebut dengan kepala atau pimpinan (leader), mandor (foremen), dan penyelia (supervisors). Sebagai contoh adalah mandor dalam pabrik, kepala seksi yang langsung membawahi
tenaga pengetik dan pembukuan dalam kantor yang besar, dan penyelia teknik dalam suatu departemen riset. b. Manajer menengah. Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah bawahi dan mengarahkan kegiatankegiatan para msyarakat lainnya dan kadang kadang juga kariawan operasional. Sebutan lain bagi manajer menengah adalah manajer departemen, kepala pengawas (superintendent), dan sebagainya. Sebagai contoh kepala bagian yang membawahi nenerapa kepala seksi, atau kepala sub divisi perusahaan yang membawahi beberapa kepala bagian. c. Manajer puncak Klarifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Manajemen
puncak
bertanggung
jawab
atas
keseluruhan
manajemen
organisasi. Sebutan khas bagi manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala devisi, wakil presiden senior, dan sebaagainya. Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan. Ada dua fungsi utama manajermen, yaitu manajemen administratif dan manajemen operatif. Manajemen administratif lebih berurusan dengan penetaoan tujuan dan kemudian perencanaan, penyusunan
kepegawaian,
dan
pengawasan
kegiatan-kegiatan
yang
terkoordinasi untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajemen operatif lebih mencakup kegiatan motivasi, supervisi, dan komunikasi dengan para karyawan untuk mengarahkan mereka mencapai hasil-hasil secara efektif. Pada tingkatan manajemen rendah, para manajer akan banyak melaksanakan
fungsi manajemen operatif. Semakin tinggi tingkatannya, mereka menjadi lebih terlibat dengan manajemen administratif. 2. Manajer Fungsional dan Umum
Atas dasar ruang lingkup kegiatan yang dikelola, para manajer dapat pula diklarifikasikan sebagai manajer fungsional atau manajer umum. Manajer fungsional mempunya tanggung jawab hanya atas satu kegiatan organisasi, seperti produksi, pemasaran, keuangan, kepegawaian (personalia), atau akutansi.
Kegiatan-kegiatan
dari fungsi-fungsi lainnya ada di bawah tanggung jawab manajer-manajer fungsional lainnya. Sebagai contoh, manajer pemasaran bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan distribusi tetapi harus meminta bantuan kepada manajer personalia untuk masalah-masalah tenaga penjualannya. Pada tngkatan manajemen yang lebih tinggi, manajer umum,
mengatur,
mengawasi dan bertanggung jawab atas satuankerja keseluruhan atau divisi operasi yang mencakup semua atau beberapa kegiatan-kegiatan fungsional satuan kerja. Dalam pembahasan ini akan diperinci lima fungsi yang menurut penulis paling penting, planing, organizing, stafing, leading, dan controling kegiatan-kegiatan organisasi. Perincian lebih detail ada pada bagian-bagian selanjutnya. 1) Perencanaan Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Disamping itu, rencana memungkinkan. a). Organisasi bisa memperoleh dan mengikat suberdaya-sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.
b). Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih, dan c). Kemajuan dapat dimonitor dan diukur, sehingg tindakan korektif dapat diambil bila tingkat keajuan tidak memuaskan. Perencanaan (planing), adalah : 1). Pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan 2). Penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistim, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini. Dimulai oleh karya Frederick W. Taylor pada akhir tahun 1800 an, ada kecenderungan untuk mengalihkan fungsi perencanaan dari karyawan operasi ke manajer. Walaupun perencanaan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kegiatan-kegiatan para karyawan, hal ini merupakan suatu bagian yang terpadu (integral) dari jabatan manajer. Pada dasarnya perencanaan kreatif merupakan pekerjaan penentuan faktor-faktor, kekuatan, pengaruh dan hubunganhubungan dalam pencapaian tujuan yang telah ditet apkan. Semua fungsi lainnya sangat tergantung pada fungsi ini, dimana fungsi lain tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuaatan keputusan yang tepat, cermat dan kontinyu. Tetapi sebaliknya perencanaan yang baik tergantung perencanaan yang baik tergantung pelaksanaan efektif fungsifungsi lain. 2) Pengorganisasian Setelah para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencanarencana atau program-program untuk mencapainya, maka mereka perlu
merancang
dan
mengembangkan
suatu
organisasi
yang
akan
dapat
melaksanakan berbagai program tersebut secara sukses. Pengorganisasian (organizing) adalah : 1). Penentuan sumber daya sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi 2). Perancangan dan pengenmbangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat “membawa” hal-hal tersebut ke arah tujuan. 3). Penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian. 4). Pendelegasian, wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan. Manajer perlu mempunyai kemampuan untuk mengembangkan (dan kemudian memimpin) tipe organisasi yang sesuai dengan tujuan, rencana dan program yang telah ditetapkan. Perbedaan tujuan akan membutuhkan jenis organisasi yang berbeda pula. 3)
Penyusunan Personalia Penusunan personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. Dalam pelaksanaan fungsi ini manajemen menentukan persyaratan – persyaratan mental, phisik, dan emosional untuk posisi-posisi jabatan yang ada melalui analisa jabatan, deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan dan kemudian
menarik
karyawan
personalia
tertentu,
yang
diperlukan
seperti
keahlian,
dengan
karakteristik-karakteristik
pendidikan,
umur,
latihan
dan
pengalaman. Fungsi ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti pembuatan sistim penggajian untuk pelaksanaan kerja yang efektif, penilaian kariawaan untuk promosi, trasfer bahkan demosi dan pemecatan, serta latihan pengembangan karyawan. Beberapa literatur manajemen memasukan fungsi staffing sebagai bagian dari fungsi organizing. Ada juga yang menempatkan staffing sebagai hal yang terpisah dari fungsi manajemen dan memperlakukannya sebagai bagian dari fungsi kepemimpinan (leadership). Dalam pembahasan ini, fungsi staffing diuraikan terpisah sebagai salah satu fungsi manajemen, karena penulisan memandang bahwa perkembangan dunia bisnis (di mana sumber daya manusia merupakan kunci sukses perusahaan)
menyebabkan fungsi
tersebut menjadi semakin penting. 4) Pengarahan Sesudah
rencana
dibuat,
organisasi
di
bentuk
dan
disusun
personalianya , langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana, adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin. Fungsi leading sering disebut dengan bermacam-macam nama, antara lain leading directing, ,
motivating, actuating atau lainnya.
Bila
fungsi
perencanaan
dan
pengorganisasian
lebih
banyak
menyangkut aspek-aspek abstrak proses manajemen, kegiatan pengarahan langsung menyangkut orang-orang dalam organisasi. 5) Pengawasan Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan (controling),
atau
sekarang
banyak
duganakan
istilah pengendalian.
Pengawasan (controling) adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakan tujuan organisasi dicapai dengan efesien dan efektif. Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan tidak akan terjadi kembali. Fungsi pengawasaan pada dasarnya mencakup empat unsur yaitu 1. Penetapan standar pelaksanaan, 2. Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan , 3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan dan, 4. Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar. 3. Kegiatan-Kegiatan Manager