Rangkuman dari buku Pengantar Ekonomi Mikro oleh Sadono SukirnoDeskripsi lengkap
Rangkuman dari buku Pengantar Ekonomi Mikro oleh Sadono SukirnoFull description
pembahasan pengantar manajemenDeskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
(Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11Deskripsi lengkap
(Kel. 5) Ringkasan Pengantar Manajemen Stratejik Bab 8-11
Full description
Deskripsi lengkap
TUGAS PENGANTAR BISNISFull description
bisnis manajemenDeskripsi lengkap
TUGAS PENGANTAR BISNISDeskripsi lengkap
RingkasanFull description
Full description
GeografiFull description
Disusun Oleh: Paulo M.P. Harianja. Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Darma Agung, Medan, 2012.
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen
MAT MATA KULIAH KULI AH PENGANT PENG ANTAR AR MANAJEME MAN AJEMEN N Anggta Kelmp! " # Mu$amma% Rulis&a'
( )*+,++-..-)) /
# Nau0al 1a!$'i Na2n%'a
( )*+,++-..-)* /
# In%a$ Puspita Mela3
( )*+,++-..-)4 /
# A%i Lu$u' P'aset5
( )*+,++-..-+6 /
# I Putu Ge%e Su'5a A%n5ana
( )*+,++-..--- /
# Tsabat Asa%ulla$
( )*+,++-..--7 /
UNIVERSITAS AIRLANGGA 1AKULTAS EK8N8MI DAN 9ISNIS : PR8GRAM STUDI MANAJEMEN -)+,
PENGAM9ILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN
JENIS#JENIS KEPUTUSAN DAN MASALAHN;A Sebuah keputusan (decision) merupakan pilihan yang dibuat dari alternafalternaf yang ada. Pengambilan keputusan ( decision making) adalah proses dalam mengenali masalah-masalah dan peluang-peluang untuk kemudian dipecahkan. Pengambilan keputusan mengharuskan adanya usaha baik sebelum ataupun sesudah dibuatnya pilihan yang nyata.
Keputusan 5ang Te'p'g'am %an Ti%a! Te'p'g'am Keputusan-keputusan dalam manajemen biasanya dibagi kedalam dua kategori
:
yang
terprogram
dan
yang
dak
terprogram. Keputusan
5ang
te'p'g'am ( programmed decision) berada dalam situasi yang telah sering muncul hingga aturan-aturan dalam mengambil keputusan bisa dibuat dan diterapkan. Keputusan yang terprogram dibuat untuk menjaab persoalan-persoalan organisasi yang kerap kali terjadi.
Keputusan
3%a!
te'p'g'am (nonprogrammed decision)
diambil
untuk
menjaab situasi yang unik! sulit dikenali dan sangat dak terstruktur! serta membaa konsekuensi penng bagi organisasi. Sebagian besar keputusan dak terprogram berkaitan dengan perencanaan strategis karena ngkat kedakjelasannya yang nggi dan keputusan-keputusan yang harus diambil pun rumit.
Meng$a%api Kejelasan %an Ke3%a!jelasan Seap situasi saat pengambilan keputusan dapat diatur dalam sebuah skala sesuai dengan ketersediaan informasi dan kemungkinan akan kegagalan. "mpat posisi dalam skala tersebut adalah kejelasan! risiko! kedakjelasan! dan ambiguitas. Sementara keputusan yang terprogram dapat dibuat dalam situasi yang melibatkan kejelasan! sebagian besar situasi yang harus ditangani manajer seap hari terdiri atas sedaknya ngkat kedakjelasan dan mengharuskan adanya pengambilan keputusan yang dak terprogram.
Kejelasan Kejelasan (certainty )! arnya semua informasi yang diperlukan oleh pihak pengambil keputusan telah tersedia secara menyeluruh. #anajer mengetahui informasi tentang kondisi operasional! biaya dan kedakleluasaan sumber daya! dan seap ndakan dan hasil yang mungkin didapat. Risi! Risi! (risk ) arnya adalah baha sebuah keputusan harus memiliki tujuan-tujuan yang jelas dan informasi yang baik selalu tersedia! tetapi hasilnya di masa depan yang berhubungan dengan seap alternaf belumlah pas. Ke3%a!pas3an !e3%a!pas3an (uncertainty )! arnya adalah baha manajer mengetahui tujuan mana yang ingin dicapainya! tetapi informasi tentang alternaf-alternaf dan perisa di masa depan daklah lengkap. Ambiguitas
%an Kn
M8DEL PENGAM9ILAN KEPUTUSAN M%el 5ang I%eal %an Rasinal M%el !lasi! (classical model ) dalam pengambilan keputusan didasarkan pada asumsi ekonomi rasional dan keyakinan manajer tentang seper apakah seharusnya pengambilan keputusan yang ideal itu. "mpat asumsi yang menggaris baahi model ini adalah sebagai berikut: %. Pengambil keputusan bekerja untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah diketahui dan disepaka. #asalah-masalah harus dirumuskan dan ditentukan dengan tepat. &. Pengambil keputusan bekerja keras dalam kondisi kedakpasan! dengan mengumpulkan informasi yang lengkap. Semua alternaf dan hasil yang mungkin didapatkan harus diperhitungkan. '. kriteria untuk mengealuasi pilihan alternaf harus diketahui. Pengambil keputusan memilih alternae yang akan memaksimalkan laba bagi organisasi.
. Pengambil keputusan adalah orang yang rasional dan menggunakan logika untuk menetapkan nilai-nilai! membuat pilihan! mengealuasi alternaf! dan mengambil keputusan yang akan memaksmalkan pencapaian tujuan organisasi. #odel klasik dak benar-benar menggambarkan bagaimana cara manajer mengambil keputusan! seper dengan memberikan panduan dalam mendapatkan keluaran yang ideal bagi perusahaan. #odel klasik ini paling berguna jika diterapkan untuk keputusan terprogram dan untuk keputusan-keputusan dengan kepasan dan risiko yang jelas dimana terdapat informasi yang berhubungan dan kemungkinankemungkinan pun dapat diperhitungkan.
9agaimana!a$ Sebena'n5a Manaje' Mengambil Keputusan Pendekatan lain yang digunakan dalam pengambilan keputusan! yang disebut sebagai m%el a%minist'a30 (administrave model ) ! dianggap bersifat
%es!'ip30
(descripve)! #odel administraf mengenali keterbatasan yang dimiliki manusia dan lingkungan yang memengaruhi ngkat rasionalitas manajer dalam proses pengambilan keputusan.
Rasinal 5ang Te'batas %an Pemuasan! model administrf dalam pengambilan keputusan didasarkan pada karya *erbert $. Simon. Simon mengajukan dua konsep yang dapat berperan dalam membentuk model administraf: rasionalitas yang terbatas dan pemuasan. Rasinalitas 5ang te'batas (bounded raonality ) konsep baha manusia memiliki aktu dan kemampun kognif untuk memproses informasi dalam jumlah yang terbatas yang akan digunakannya dalam mengambil keputusan. Pemuasan (sasfcing) berar baha seorang pengambil keputusan memilih alternaf solusi pertama yang dapat memuaskan criteria minimal dalam membuat sebuah keputusan yang baik! meskipun solusi yang lebih baik bisa jadi akan terpikirkan nan. #odel administraf mengandalkan asumsi yang berbeda dari asumsi-asumsi pada model klasik dan model administraf ini berfokus pada faktor-faktor di organisasi yang memengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan indiidu. #enurut model administraf: %. +ujuan-tujuan dari pengambilan keputusan sering kali dak jelas! bertentangan dan kurang adanya konsensus di antara para manajer.
&. Prosedur rasional dak selalu digunakan! dan keka prosedur rasional digunakan! prosedur ini dibatasi hingga menjadi sebuah cara sederhana dalam memandang masalah yang dak menangkap kompleksitas dari hal-hal yang sebenarnya terjadi dalam organisasi. '. Pencarian untuk menemukan alternaf yang dilakukan oleh manajer bersifat terbatas karena manusia! informasi! dan sumber daya pun bersifat terbatas. . Sebagian besar manajer akhirnya melakukan pemuasan daripada mencari solusi yang paling baik! sebagian karena maanajer-manajer tersebut memiliki keterbatasan informasi dan sebagian lagi karena mereka hanya memiliki kriteria yang dak jelas untuk mencari solusi yang paling baik.
Intuisi (intuion) adalah pemahaman yang cepat terhadap situasi genng berdasarkan pengalaman di masa lalu tetapi tanpa pemikiran yang sadar. Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi daklah seenang-enang atau dak rasional karena didasarkan pada pengalaman akf selama bertahun-tahun yang memungkinkan manajer untuk menentukan solusi dengan cepat tanpa harus melalui perhitungan yang sangat saksama.
M%el Pli3! #odel Polik sangatlah berguna dalam membuat keputusan yang dak terprogram keka situasinya dak jelas! informasinya terbatas! dan adanya kon,ik anatara manajer tentang tujuan yang akan dicapai atau ndakan apa yang akan dilakukan. Sebuah !alisi (coalion) adalah sebuah aliansi dak resmi di anatara manajer-manajer yang medukung sebuah tujuan tertentu. Pembangunan koalisi memberikan kesempatan bagi manajer-manajer untuk berkontribusi dalam mengambil keputusan! dengan meningkatkan komitmen mereka pada alternaf yang akhirnya mereka pilih. #odel polik dimulai dengan empat asumsi dasar: %. rganisasi terdiri dari kelompok-kelompok dengan kepenngan! tujuan! dan nilainilai yang beragam. &. nformasi sering kali ambigu dan dak lengkap. '. Para manajer dak memiliiki aktu! sumber daya! atau kapasitas mental untuk mengenali semua dimensi masalah dan memproses semua informasi yang relean.
. #anajer terlibat dalam perdebatan untuk memutuskan tujuan-tujuan dan mendiskusikan alternaf-alternafnya. /iri-ciri #odel Pengambilan Keputusan Klasik! $dministraf! dan Polik
#odel Klasik
#odel $dministraf
#odel Polik
Permasalahan dan tujuan
Permasalahan dan tujuan
+ujuan yang banyak dan
yang jelas
yang dak jelas
bertentangan
Kondisi dengan kepasan
Kondisi dengan
Kondisi dengan
kedakpasan
kedakpasan0ambiguitas
nformasi yang lengkap
nformasi yang terbatas
Sudut pandang yang dak
akan alternaf dan
akan alternaf dan
konsisten! informasi yang
keluarannya
keluarannya
ambigu
Pilihan rasional oleh
Pilihan pemuasan untuk
+aar-menaar dan diskusi
indiidu untuk
menyelesaikan masalah
diantara anggota-anggota
memaksimalkan keluaran
dengan menggunakan
koalisi
intuisi
LANGKAH#LANGKAH DALAM MENGAM9IL KEPUTUSAN Pengenalan S5a'at#s5a'at Sebua$ Keputusan #anajer menghadapi syarat-syarat dalam mengambil sebuah keputusan dalam bentuk masalah maupun peluang. Sebuah masala$ ( problem) muncul keka pencapaian organisasi kurang dari tujuan yang telah ditentukan. $da beberapa aspek dari kinerja bisnis yang dak memuaskan. Sebuah peluang (opportunity ) muncul keka manajer melihat pencapaian yang potensial yang melebihi tujuan organisasi saat itu. #anajer melihat kemungkinan untuk meningkatkan kinerja di atas kinerja kerja yang selama ini telah dilakukan. Kesadaran akan masalah dan peluang merupakan langkah aal dalam rangkaian dan menuntut adanya pengamatan terhadap lingkungan internal dan eksternal akan persoalan-persoalan yang pantas diperhakan oleh para eksekuf.
Diagnsis %an Analisis Sebab#A!ibat Diagnsis adalah langkah dalam proses pengambilan keputusan di mana menejer nganalisis faktor-faktor sebab akibat penng yang berhubungan dengan situasi penng.
Pengembangan Alte'na30 +ahap berikutnya adalah membuat solusi alternaf yang akan menjaab kebutuhan yang ada dan memperbaiki sebab-sebab yang mendasarinya.
Pemili$an Alte'na30 5ang Di!e$en%a!i Setelah beberapa alternaf berhasil di kembangkan! organisasi harus memilih satu alternaf. Pilihan keputusan adalah seleksi dari arah ndakan alternaf yang paling menjanjikan. 1ang terbaik adalah yang solusinya paling sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai keseluruhan organisasi! serta mencapai hasil yang dikehendaki dengan menggunakan sumber daya paling sedikit.
Pene'apan Alte'na30 Te'pili$ +ahap
pene'apan (implementaon) adalah
tahap
di
mana
kemampuan
manejerial! administraf! dan persuasif yang dimiliki seorang manejer akan digunakan untuk menjamin baha
alternaf terpilih
akan dijalankan.
Keahlian dalam
berkomunokasi! memofasi! dan memimpin harus digunakan untuk meujudkan kepusan ini dan menggerakkan para pegaai untuk lebih berkomitmen.
E=aluasi %an Umpan 9ali! Pada tahap ealuasi! yang merupakan bagian proses pengambilan keputusan! para pengambil keputusan akan mendapatkan informasi tentang seberapa baiknya mereka menerapkan keputusan yang telah mereka ambil dan apakah penerapan ini efekf dalam mencapai tujuan mereka. 2mpan balik adlah hal yang penng karena pengambilan keputusan adalah proses yang berkelanjutan dan dak pernah berakhir. 2mpan balik memberikan informasi pada pengambil keputusan yang nannya bisa membentuk siklus pengambilan keputusan yang baru. Keputusan yang diambil bisa saja
gagal! karena manejer dapat menciptakan analisis permasalahan yang baru! mengealuasi alternaf-alternaf! dan menyeleksi alternaf yang baru.
KERANGKA KERJA KEPUTUSAN PRI9ADI 3agaimanapun! dak semua manejer membuat keputusan dengan cara yang sama. 3ahkan! perbedaan yang signi4kan membedakan cara-cara yang digunakan manejer dalam melakukan pendekatan terhadap masalah dan mengambil keputusan terkait
masalah
tersebut.
Perbedaan
ini
dapat
dijelaskan
dengan
konsep ga5a pengambilan !eputusan (decision styles ). 5aya pribadi pengambilan keputusan mengacu pada perbedaan di antara orang-orang yang berhubungan dengan cara mereka mengealuasi masalah! pengembangan macam alternaf! dan membuat pilihan. "mpat gaya pengambilan keputusan : %. 5aya direk ! digunakan oleh orang-orang yang lebih memilih solusi masalah yang sederhana dan jelas. #aneger yang menggunakan gaya ini seringkali mengambil keputusan dengan cepat! ia dak mau beruruaan dengan banyak informasi san mungkin hanya memperkirakan satu atau dua alternaf. &. #anejer dengan gaya analisis sering mempermbangkan solusi yang kompleks bedasarkan data sebanyak mungkin yang dapat mereka kumpulkan. rang-orang seper ini mempermbangkan dengan ha-ha. #eraka mencari keputusan terbaik yang mungkin ada berdasarkan informasi yang tersedia. '. orang-orang yang cenderung ke arah gaya konseptual juga senang memperhakan sejumlah
besar
informasi.
#anejer
yang
menggunakan
cara
ini
selalu
mempermbangkan alternaf yang banyak! dan senang menyelesaikan masalah dengan kreaf. . 5aya perilaku! adalah gaya yang digunakan oleh manejer yang memiliki perhaan mendalam terhadap orang lain sebagai indiidu. rang dengan gaya perilaku biasanya berhubungan dengan perkembangan pribadi orang lain dan dapat membuat keputusan yang dapat membantu orang lain mencapai tujuan mereka.
MENGAPA MANAJER MENGAM9IL KEPUTUSAN ;ANG SALAH> #anajer dihadapkan pada tuntutan untuk selalu membuat keputusan! mulai dari untuk menyelesaikan masalah kecil hingga menerapkan perubahan strategi besar. 3ahkan seorang manajer terbaik pun akan melakukan kesalahan. 6amun manajer dapat meningkatkan persentasinya dalam membuat keputusan yang tepat dengan memahami beberapa faktor yang menyebabkannya membuat keputusan yang dak tepat. 7engan menyadari enam keberatsebelahan di baah ini! manajer terbantu dalam membuat pilihan lebih seksama. %. Terpengaruh oleh kesan pertama. Keka sedang mempermbangkan sebuah keputusan! pikiran seringkali memberikan bobot yang dak sesuai terhadap informasi pertama yang diterimanya. Kesan! stasc! atau perhitungan pertama ini berndak sebagai jangkar bagi pemikiran dan penilaian kita selanjutnya. &. Membenarkan keputusan-keputusan yang lalu . 3anyak manajer yang jatuh kedalam jebakan dengan membuat pilihan yang membenarkan keputusankeputusannya yang lalu! bahkan jika keputusan-keputusan tersebut dak lagi sah. '. Melihat apa yang ingin dilihat . rang-orang seringkali mencari informasi yang mendukung insng dan sudut pandang yang mereka percaya dan menghindari informasi yang bertentangan dengan keyakinan mereka. Keberatsebelahan ini akan selalu memengaruhi arah manajer dalam mencari informasi! juga bagaimana manajer tersebut mengarkan informasi yang ia temukan. . Mempertahankan status quo . #anajer mungkin mendasarkan keputusannya pada apa yang telah berhasil di masa lalu dan gagal mengeksplorasi pilihan-pilihan baru! menggali informasi tambahan! atau menyelidiki teknologi-teknologi baru. 8. Terpengaruh oleh kerangka masalah . 9espons jkeputusan manajer dapat dipengaruhi oleh sekadar bagaimana masalah itu disampaikan dengan kata-kata. . Terlalu percaya diri . Sebagian besar orang memandang terlalu nggi terhadap kemampuannya dalam memperkirakan hasil yang dak pas. Sebelum mengambil keputusan! manajer memiliki ekspektasi yang dak nyata akan kemampuannya untuk memahami risiko dan membuat pilihan yang tepat.
PENGAM9ILAN KEPUTUSAN KEL8MP8K ;ANG IN8VATI1 7alam banyak industri! ngkat perubahan persaingan dan perubahan teknologi sangatlah besar sehingga peluang-peluang juga berlalu cepat! informasi yang jelas dan lengkap jarang tersedia! dan harga yang harus dibayar karena lambatnya mengambil keputusan adalah hilangnya bisnis atau jatuhnya perusahaan.
Mulaila$ %engan ?u'a$ Gagasan ?u'a$ gagasan (brainstorming) mengharuskan adanya sekelompok orang yang berkumpul secara langsung untuk memberikan alternaf-alternaf dengan cakupan yang sangat luas secara spontan untuk melakukan pengambilan keputusan. Kunci untuk melakukan
curah gagasan
yang efekf
adalah
baha
seap
orang
dapat
mengembangkan ide milik orang lain! semua ide dapat diterima! meskipun ide tersebut kedengaran gila! serta krik dan ealuasi daklah boleh disertakan. +ujuan dari curah gagasan adalah untuk mengumpulkan ide sebanyak mungkin. Sebuah pendekatan baru-baru ini! yaitu pendekatan brainstorming elektronik! memanfaatkan
pendekatan
kelompok
sekaligus
menghilangkan
beberapa
kekurangannya. ?u'a$ gagasan ele!t'ni! (electronic brainstorming)! yang terkadang disebut brainwring! mempersatukan orang-orang dalam sebuah kelompok interakf melalui jaringan computer.
Te'ibat %alam Pe'%ebatan 5ang Sengit Kunci yang penng dalam membuat keputusan yang lebih baik adalah dengan melakukan perdebatan yang sengit mengenai permasalahan yang ada. Perdebatan yang sengit dapat dipicu dengan beberapa cara. Salah satu caranya adalah dengan meyakinkan diri baha suatu kelompok itu memiliki perbedaan usia dan jenis kelamin! bidang keahlian! ngkatan hierarki! dan pengalaman kerja. Sebagian dari anggota kelompok bertugas sebagai penga@a'a ja$at (devil’s advocate )! yaitu pihak yang berperan sebagai pihak yang meregukan suatu perkiraan atau penegasan yang dibuat oleh kelompok tersebut. Pihak yang menjadi pengacara jahat dapat membuat kelompoknya berpikir ulang mengenai pendekatan yang di pakainya dalam menyelesaikan masalah dan menghindarkan kelompoknya dari ketergesaan dalam
menyimpulkan sesuatu. /ara lain untuk mendorong terjadinya kon,ik yang bersifat membangun adalah dengan menggunakan teknik yang disebut balas#membalas ( pointcounterpoint )! yang memecah kelompok menjadi dua subkelompok dan memberikan
tanggung jaab yang berbeda dan seringkali bertentangan pada kedua subkelompok tersebut. Kedua subkelompok tersebut kemudian mengembangkan dan bertukar pikiran serta membahas dan memperdebatkan berbagai pilihan hingga mereka sampai pada hingga mereka sampai pada pemahaman dan rekomendasi bersama.
Hin%a'i G'upt$in! G'upt$in!
adalah
kecenderungan
anggota
kelompok
untuk
dak
mengutarakan opini-opini yang bertentangan. Keka para anggota kelompok jatuh kedalam groupthink! hasrat untuk selalu harmonis mengalahkan permbangan untuk mendapatkan keputusan yang berkualitas. $nggota kelompok lebih memenngkan menjaga persatuan daripada meragukan permasalahan dan alternae secara realiss. Para anggota kelompok menyaring opini pribadinya dan segan member krik pada opini orang lain.
Ta$u Kapan Ha'us Gagal 7alam lingkungan yang bergerak cepat! manajer yang baik akan berani mengambil risiko dan belajar dari kesalahan! tetapi manajer yang baik juga dak ragu untuk menghenkan hal yang dak akan berhasil. Penelian telah menemukan baha manajer dan organisasi sering kali terus memberikan aktu dan uang untuk sesuatu yang sudah terbuk akan gagal. Kecenderungan ini dianggap sebagai !mitmen