MAKALAH PENTINGNYA “OPEN SOCIETY” BERDASARKAN PANCASILA UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA BARU
“Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila”
Dosen Mata Kuliah : Drs. Sigit Dwi Kusrahmadi, M.Si.
Disusun Oleh : Inggit Cahyo Saksono
17208241010 17208241010
Regina Valentines Sakkung
17208241017 17208241017
Michela Thea Wijaya
17208241031 17208241031
Kelas 1 A
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI PROGRAM PENDIDIKAN SENI MUSIK S1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang pentingnya “Open Society” berdasarkan Pancasila untuk mewujudkan Indonesia Baru. Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Yogyakarta, 16 November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
6
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN PENULISAN
1
PEMBAHASAN
2
A. PENGERTIAN “OPEN SOCIETY”
2
B. TUJUAN DI CIPTAKANNYA KONSEP “OPEN SOCIETY”..........................................................3 C. LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEWUJUDKAN “OPEN SOCIETY”..........................................................3 D. PARAMETER YANG HARUS ADA PADA “OPEN SOCIETY”..........................................................4 E. FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDORONG DALAM “OPEN SOCIETY”..........................................6 F.
HUBUNGAN “OPEN SOCIETY” TERHADAP TERBENTUKNYA MASYARAKAT SIPIL ..................................................6
G. HUBUNGAN “OPEN SOCIETY” TERHADAP “GOOD CETEZEN” (WARGA YANG BAIK)..............8 H. KEUNTUNGAN YANG AKAN DIPEROLEH JIKA TERJADI “OPEN SOCIETY” TERHADAP NEGARA BANGSA .......................................................9
BAB III
PENUTUP
22
KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA
23
SUMBER LAINNYA
23
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG “open society” sangat penting bagi masyarakat modern karena masyarakat modern memiliki pola hidup yang menuntut sebuah kebebasan. kebebasan untuk berpendapat dan berekspresi. Masyarakat modern juga menuntut adanya transparansi dan demokrasi, tidak terikat dengan peraturan yang otoriter. Selain itu pentingnya open society bagi masyarakat modren karena tidak ada diskriminatif antar masyarakat, menjunjung tinggi keadilan, rasa kemanusiaan yang tinggi, aktivitas dalam bermasyarakat berjalan dengan baik dan interaksi masyarakat tersebut lancar serta berpikir intergral dalam memecahkan suatu persoalan yang terjadi di lingkungan masyarakat tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian dari “open society” ? 2. Apakah tujuan di ciptakannya konsep “open society” ? 3. Apa saja langkah - langkah untuk mewujudkan “open society” ? 4. Parameter seperti apa yang harus ada pada “open society” ? 5. Apa saja faktor penghambat dan pendorong dalam “open society” ? 6. Bagaimana hubungan “open society” terhadap terbentuknya masyarakat
sipil ?
7. Bagaimana hubungan “open society” terhadap “good cetezen” ? 8. Apa keuntungan yang akan diperoleh jika terjadi “open society” terhadap negara bangsa ?
C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH 1. Memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. 2. Menjawab pertanyaan seputar materi mengenai masyarakat.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN “OPEN SOCIETY”
Masyarakat terbuka (Open Society) adalah masyarakat yang bebas dari pengaruh kekuasaan atau tekanan dari negara itu sendiri. Masyarakat berpartisipasi aktif. Misal dalam pengambilan keputusan, pemerintah transparan dalam pemerintahan (ada kesetaraan) pemerintah transparan dalam menjalankan pemerintahahnnya. Dan terwujudnya demokrasi serta kebebasan untuk berpendapat dan berekspresi. Masyarakat Terbuka juga berarti masyarakat yang mau menerima perubahan-perubahan,
bak
perubahan
budaya
maupun
perubahan
teknologi dan segala macam perubahan yang terjadi di lingkungannya. Dalam menerima perubahan, pada masyarakat terbuka dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : a. Masyarakat yang menerima perubahan dengan seleksi Dalam tipe masyarakat tersebut, perubahan yang ada disikapi dengan selektif. Artinya perubahan yang membawa dampak positif bagi nilai-nilai di masyarakat tersebut akan diterima dengan tangan terbuka, sebaliknya perubahan yang dapat menimbulkan rusaknya norma-norma sosial yang telah ada, akan ditolak keberadannya. Masyarakat ini tergolong sebagai masyarakat modern. Berikut adalah ciri-ciri masyarakat modern :
Sikap hidup yang dapat menerima hal-hal baru dan terbuka untuk perubahan.
Mempunyai keberanian untuk mengemukakan pendapat.
Lebih mengutamakan masa kini, dan sangat menghargai waktu.
Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
Yakin pada IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) daripada hal-hal gaib (mistik).
Penuh perhitungan dan percaya diri.
Menghargai harkat hidup orang lain.
Memiliki sikap keadilan dan pemerataan.
b. Masyarakat yang menerima perubahan tanpa seleksi Masyarakat yang menerima perubahan tanpa seleksi artinya semua unsur-unsur yang masuk dalam suatu masyarakat dianggap baik dan lebih maju, sehingga perlu diikuti, terutama unsur-unsur
budaya
dari
dunia
barat.
Hal
ini
karena
perkembangan IPTEK mereka demikian maju dan cepat. Keadaan ini membuat sebagian masyarakat lupa bahwa tidak semua yang datang dari barat merupakan hal-hal yang
modern .
Proses menerima semua unsur-unsur barat tanpa seleksi disebut westernisasi .
Padahal semua yang datang dari barat tidak dapat
digolongkan
modern. Pergaulan
bebas, seks bebas, merupakan
kerusakan moral dan tidak sesuai dengan nilai dan norma bangsa Indonesia. Modern tidak sama denga
westernisasi.
ini berarti tidak semua yang datang daru barat itu
Hal
modern .
Pada akhirnya, kita harus bersikap bijaksana, jangan sampai westernisasi
melunturkan nilai dan norma-norma baik yang
telah ada dan melekat pada diri kita.
B. TUJUAN DI CIPTAKANYA KONSEP “OPEN SOCIETY”
Tujuan di ciptakannya konsep “open society” adalah untuk mewujudkan
masyarakat
yang
transparan,
demokratis,
terciptanya
kebebasan untuk berpendapat dan berekspresi, dan penegakan hak asasi manusia, serta berwawasan luas untuk memajukan bangsa dan Negara.
Tujuan lain dari diciptakannya “open society” adalah untuk membentuk masyarakat yang memiliki kedewasaan dalam bersikap dan berpikir demokratis, Menghormati pluralitas dalam tatanan nasional, Memberi keempatan yang sama kepada individu lain untuk mengemukakan gagasan dan pendapatnya, Menghargai pendapat orang lain.
C. LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEWUJUDKAN “OPEN SOCIETY”
Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mewujdkan “open society” antara lain pemerintah harus memberi kebebasan bagi warga negaranya untuk menyampaikan aspirasi dan kebebasan berekspresi, pemerintah harus transparan dalam menjalankan pemerintahan, harus ada rasa saling menghargai dan rasa terbuka dari pemerintah, warganegara dan masing-masing individu, harus ada rasa saling menghormati hak asasi manusia masing-masing individu, dan rasa tanggung jawab pada kewajiban-kewajiban dalam segala aspek kehidupan.
D. PARAMETER YANG HARUS ADA DALAM “OPEN SOCIETY”
Parameter yang harus ada dalam “open society” yaitu demokrasi, kebebasan dan transparan. Karena “open society” merupakan suatu system untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis, transparan, bebas berekspresi dan mengeluarkan pendapat serta mandiri dan berwawasan luas. Parameter lain yang harus ada dalam Open society meliputi kekuasaan bisa dipertanggungjawabkan ke rakyat, dan kekuasaan merata (ada pembagian kekuasaan) dan tidak absolut.
E.
FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDORONG DALAM “OPEN SOCIETY”
Faktor penghambat dalam “open society”: 1.
Pemerintahan yang otoriter
2.
yang tidak bias menerima perubahan untuk terbuka
3.
Adat-adat atau kebiasaan yang melekat erat pada kehidupan masyarakat yang sulit untuk di tinggalkan.
Faktor pendorong dalam “open society”:
F.
1.
Keinginan untuk bebas
2.
Penegakan hak asasi manusia
3.
Keinginan untuk menambah wawasan
4.
demokrasi
HUBUNGAN
“OPEN
SOCIETY”
TERHADAP
TERBENTUKNYA
MASYARAKAT SIPIL
Hubungan
antara
“open
society”
terhadap
terbentuknya
Masyarakat sipil yaitu “open society” atau masyarakat terbuka yang cenderung bersifat bebas, transparan serta menjunjung tinggi demokrasi akan
mendorong
terbentuknya
masyarakat
madani
yang
bebas
menyampaikan aspirasi mereka, masyarakat yang bebas menyampaikan kritik dan pesan-pesan sosial, bebas berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan Negara, serta masyarakat yang mandiri untuk menciptakan Indonesia yang lebih maju.
G. HUBUNGAN “OPEN SOCIETY” TERHADAP “GOOD CETEZEN” ( WARGA NEGARA YANG BAIK ) Hubungan “open society” terhadap “good cetezen” atau warga negara yang baik yaitu masyarakat yang terbuka dapat menerima segala hal yang baru, menambah wawasan untuk kemajuan bangsa. Masyarakat terbuka menjunjung tinggi kebebasan untuk berpendapat dan berekspresi sehingga mereka bebas untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara. Partisipasi mereka sangat penting untuk kemajuan bangsa, dengan partisipasi tersebut mereka dapat menjadi warga negara yang baik.
H. KEUNTUNGAN YANG AKAN DIPEROLEH JIKA TERJADI “OPEN SOCIETY” TERHADAP NEGARA BANGSA Keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh jika terjadi “open society” terhadap negara bangsa antara lain demokrasi di Negara Indonesia akan berjalan dengan baik. Pola pikir masyarakat menjadi maju dan modern, adanya kebebasan untuk berekspresi dan kebebasan untuk berpendapat sehingga masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dengan lancar. Open society juga akan membuat Negara kita lebih mudah untuk mengawasi jalannya pemerintahan, open society akan membentuk masyarakat madani, masyarakat yang mandiri.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN “open society” merupakan system untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis, transparan dan memiliki kebebasan untuk berpendapat, berekspresi dan mendapatkan hak-haknya yang lain, “open society” sangat penting dalam suatu Negara untuk mewujudkan demokrasi, faktor penghambat dalam “open society” antara lain pemerintahan yang terlalu otoriter, sehingga warganegaranya tidak memiliki kebebasan untuk berpendapat dan berekspresi dan sulit untuk mendapatkan hak-haknya. Sedangkan factor pendorong “open society” yaitu adanya keinginan untuk mewujudkan Negara yamg demokratis.