27
MAKALAH MPKT-A
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU, KELOMPOK DAN MASYARAKAT
Anggota:
Amalia Rosa S. (1406556734)
Agnes Nabila (1406601435)
Haura Zahro (1406602564)
Nadira Nuri (1406558802)
Puja Andana (1406557081)
Ratu Mutiara P. (1406557926)
Rizky Wirottama M. (1406557850)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2015
ABSTRAK
Dunia ini luas, banyak beragam individu, masyarakat dan kebudayaan yang berbeda-beda. Kemampuan seorang individu dilihat oleh kecerdasaanya dalam 3 kategori. Setiap kelompok pasti ada tahap-tahap dalam pembentukan dan kenyamanan. Komunikasi adalah kunci dunia. Komunikasi membutuhkan komponen komunikasi yang baik. Tanpa komunikasi yang baik, maka eksistensi sebuah kebudayaan dapat terancam.
Kata Kunci: Individu, Masyarakat, Kebudayaan, Kecerdasaan dan Komunikasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah buku ajar 2 ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana, guna memenuhi tugas MPKT-A. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Depok, 18 April 2015
Penyusun
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL 1
ABSTRAK………………………………………………………………………… 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN 6
1.1 Latar Belakang 6
1.2 Tujuan Penulisan 6
1.3 Rumusan Masalah 7
BAB II PEMBAHASAN 8
2.1 Fungsi Otak 8
2.1.1 Jenis-Jenis Kecerdasan 9
2.2 Perbedaan Individual 10
2.2.1 Temperamen 12
2.3 Individu dan kelompok 14
2.4 Komunikasi 16
2.4.1 Kepimpinan 18
2.5 Pengertian Masyarakat 20
2.5.1 Fungsi Masyarakat 20
2.5.2 Masyarakat Berdasarkan Mata Pencahariannya 21
2.6 Memahami Konsep Kebudayaan 23
2.6.1 Wujud dan Unsur Universal Kebudayaan 24
BAB III PENUTUP 26
3.1 Kesimpulan 26
3.2 Saran 26
DAFTAR PUSTAKA 27
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui manusia adalah makhluk sosial, artinya kita selalu memperlukan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Walalupun tiap manusia sudah diberikan kemampuan dalam berpikir dan berinteraksi terhadap sendiri tetapi tidak semua tindakan di bumi ini memperlukan diri sendiri dan kita memperlukan bantuan atau interaksi dengan orang lain untuk mencapai suatu pencpaian tertentu.
Kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sudah bisa dilakukan beberapa bulan setelah kelahirannya, seperti contohnya suatu bayi yang baru saja lahir dia menangis karena itulah kemampuan dia dalam berinteraksi dengan lingkungan baru. Setelah itu kemampuan dia dalam berbicara dan berjalan pertama kali merupakan pencapaian suatu manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang hanya menggunakan kecerdasan tiap individu yang awaknya diturunkan kepadanya melalui orang tua-nya, kemudian secara bertahap bertambah berkat semakin banyak pengalaman yang dialami dalam berinteraksi terhadap dunia.
Dalam proses kelahiran suatu bayi juga tidak bisa dengan diri sendiri, seorang manusia di pertumbuhan bayi memperlukan orang lain yang bernama "orang tua" yang dapat membimbing mereka dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan awal didapatkan dari orang tua kemudian dia akan memperlukan bantuan orang lain diluar "orang tua" dalam menjalani interaksi terhadap tantangan yang disediakan oleh dunia ini
Tujuan Penulisan
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut.
Menambah pengetahuan pembaca akan kondisi manusia yang benar
Menambah pengetahuan pembaca akan kondisi setiap interaksi individu, kelompok dan masyarakat
Memberikan pengetahuan tentang macam-macam tipe kelompok dan langkah-langkah pembentukan kelompok
Memberikan upaya lebih mengetahui untuk berinteraksi kepada masyarakat
Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut.
Bagaimana pembentukan kelompok yang benar?
Apakah yang membedakan tiap individu?
Apakah yang mempengaruhi kecerdasan suatu individu?
Bagaimana cara melakukan komunikasi yang efektif?
Bagaimanakah evolusi interaksi masyarakat terhadap dunia berkembang?
Apakah kebudayaan mempengaruhi setiap aspek kehidupan dalam individu dan masyarakat?
BAB II
Pembahasan
Fungsi Otak
Tiga Serangkai Otak
Menurut MacLean (1990), otak berevolusi dalam tiga periode besar dan evolusi ini membentuk tiga lapisan, yaitu R-Complex, Limbic System, dan Neocortex.
R-Complex terdiri atas batang otak dan cerebellum; merupakan otak yang paling tua.Pada reptilian, otak ini paling dominan. Sehingga sering disebut Otak Reptil. Lapisan ini bertanggung jawab pada pola perilaku bawaan yang penting untuk kelangsungan hidup diri maupun spesies. Fungsinya antara lain mengendalikan semua gerakan involunter dari jantung, peredaran darah, reproduksi, dan sebagainya. Otak Reptil juga bertanggung jawab bagi pola perilaku bawaan yang penting bagi pertahanan diri. Saat individu hanya dikendalikan oleh Otak Reptilnya, ia bisa bertindak secara refleks untuk mempertahankan hidupnya tanpa memikirkan secara cermat apa yang akan dilakukannya saat keadaan darurat, bahaya, atau terdesak.
Bagian otak selanjutnya adalah sistem limbic. Bagian otak ini sering disebut dengan Otak Mamalia, karena berkembang pada masa awal evolusi mamalia. Sistem limbik memiliki dua struktur yang paling penting, yaitu Amygdala dan Hippocampus.
Amygdala merupakan sekelompok saraf yang berbentuk seperti kacang almond. Amygdala merupakan bagian otak yang berperan dalam melakukan pengolahan dan ingatan terhadap reaksi emosi. Amygdala berperan dalam mengolah dan merespon emosi yang kita terima dari orang lain. Amygdala sangat berperan terhadap kesehatan kita, dikarenakan amygdalea merespon dalam hal emosi negatif seperti takut, cemas, putus asa, kecewa, dan sebagainya. Pada manusia, amygdala membantu untuk memahami ekspresi dari orang yang dihadapinya. Kerusakan pada amygdala akan membuat individu tidak mampu berempati dengan orang lain.
Hippocampus memiliki peran khusus dalam ingatan (Bethus, Tse, & Morris dalam King, 2011). Hippocampus berperan penting dalam mengintegrasikan berbagai rangsangan yang terkait serta membantu dalam membangun ingatan jangka panjang. Hippocampus memiliki peran penting dalam proses belajar. Apa yang telah dipelajari dan diingat individu inilah yang nantinya akan turut mempengaruhi bagaimana seseorang mempresepsi segala sesuatu.
Neocortex adalah lapisan teratas yang mengelilingi Otak Mamalia dan hanya dimiliki oleh jenis mamalia sehingga disebut sebagai Otak Neomamalian. Neocortex mengendalikan keterampilan berpikir tingkat tinggi, nalar, pembicaraan, dan berbagai tipe kecerdasan lainnya. Saat menjumpai masalah rumit atau bahaya, Neocortex-lah yang paling cocok berfungsi. Hal itu disebabkan karena Neocortex dapat berperan dengan segala kecanggihannya untuk memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang sebaiknya tidak dilakukan.
Dua belahan Otak
Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan. Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, operasi aritmatika, dan masalah sekuensial. Mereka cenderung berpikir secara sistematis dan taat aturan, namun kadang terlalu kaku.
Sementara itu otak kanan sering dikaitkan dengan kreativitas karena sifatnya yang bebas dan terlepas dari aturan. Pada otak kanan ini terletak kemampuan intuitif, abstrak, pencerahan, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
Jenis-jenis Kecerdasan
Kecerdasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Intelegensi dan IQ, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan titik tuhan.
Hasil pengukuran intelegensi biasanya disebut disebut sebagai IQ. Seseorang dianggap pandai jika kemampuan analitikalnya tinggi. Sehingga Sternberg menyimpulkan bahwa ada tiga macam intelegensi pada manusia, yaitu kecerdasan analitikal yang banyak dirangsang di sekolah, kecerdasan praktikal yaitu dalam bermasyarakat, dan kecerdasan kreatif. Delapan kecerdasan itu adalah (1) linguistic, (2) matematik-logikal, (3) spasial, (4) kinestetik-jasmani, (5) musical, (6) interpersonal, (7) intrapersonal, dan (8) naturalistik.
Kecerdasan selanjutnya adalah kecerdasan emosional. Goleman (1996) mengajukan konsep kecerdasan emosional sebagai faktor yang lebih menentukan keberhasilan ketimbang kecerdasan atau intelegensi. Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan mudah mengarahkan kognisinya dalam berpikir dan memecahkan masalah sehingga intelegensi dapat berfungsi secara optimal.
Manusia cenderung untuk mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang terkait dengan sesuatu yang lebih besar dari dirinya, manusia memiliki kecenderungan dan kemampuan berpikir melampaui dirinya (transcendental). Kecenderungan ini dimiliki oleh kecerdasan spiritual. Bagian yang memungkinkan untuk berpikir secara transcendental adalah pada titik tuhan. Titik tuhan terletak pada lobus temporal, yaitu bagian otak yang terletak tepat di bawah pelipis. Ketika manusia sedang mempraktikan tradisi agama dengan intens, maka bagian ini akan aktif.
2.2 Perbedaan Individual
Manusia adalah makhluk yang kompleks, dimana dapat disebut sebagai makhluk yang dapat berfikir (homo sapiens); makhluk yang berbuat (homo faber); mahluk yang dapat dididik (homo educandum). Manusia merupakan kesatuan dari makhluk individu dan sosial, kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk Tuhan. Artinya manusia merupakan kesatuan individu yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Dalam hidup berkelompok manusia saling berinteraksi dan interaksi ini lebih efektif bila kita memahami diri sendiri dan orang lain. Memahami diri adalah memahami ciri-ciri kepribadian yang dapat mempengaruhi sikap, kecenderungan, dan perilaku kita. Ada berbagai teori kepribadian yang dapat membantu kita memahami keanekaragaman individu, yaitu salah satunya teori kepribadian Myers-Briggs.
Myers dan Briggs membangun sebuah Instrumen tes MBTI (Myers Briggs Type Indicator). MBTI ini mengidentifikasikan perilaku individu dalam 4 dimensi, yaitu :
(E) Ekstraversion / Introversion (I)
(S) Sensing / Intuition (N)
(T) Thinking / Feeling (F)
(J) Judging / Perceiving (P)
Dimensi Extraversion / Introvertion
Dimensi ini membahas mengenai bagaimana Individu berinteraksi dengan dunia dan dari mana asal energi yang dimilikinya. Extravert lebih tertarik dengan objek di luar dirinya. Umumnya mereka senang bergaul, bekerja dalam kelompok, dan berada dalam keramaian. Introvert lebih tertarik melakukan kegiatan sendiri dalam ketenangan.
Dimensi Sensing / Intuition
Dimensi ini membicarakan jenis informasi Yang mudah ditangkap oleh seseorang. Ada orang yang lebih mudah menangkap informasi dengan pancainderanya (Sensing). Ada pula orang yang lebih tertarik pada arti sebuah fakta dibanding fakta itu sendiri.
Dimensi Thinking / Feeling
Dimensi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan. Seorang Thinker biasa berpikir panjang sebelum mengambil keputusan, benar salahnya, baik buruknya, aturan-aturannya, semua dianalisi dengan cermat. Sedangkan seorang Feeler mengambil keputusan setelah memperhitungkan dampaknya bagi orang lain dan mengikuti suara hatinya.
Dimensi Judging / Perceiving
Dimensi ini membahas mengenai gaya hidup. seorang Judger cenderung hidup secara teratur dan lebih suka apabila kehidupannya terstruktur dengan jelas. Mereka juga senang mengambil keputusan. Sedangkan sorang Perceiver lebih senang hidup secara spontan dan lebih menyukai kehidupan yang luwes.
2.2.1 Temperamen
Temperamen dapat dijelaskan sebagai sebuah pola dari perilaku karakteristik yang merefleksikan kecenderungan-kecenderungan alamiah dari individu. Berdasrkan model MBTI, David Keirsey membagi 4 kelompok temperamen :
Guardian/Tradisionalis (SJ) ESTJ ISTJ ESFJ ISFJ
Artisans/Experiencers (SP) ESTP ISTP ESFP ISFP
Idealists (NF) ENFJ INFJ ENFP INFP
Rationals/Conceptualizers (NT) ENTJ INTJ ENTP INTP
Tempramen Pembimbing / Tradisionalis
Orang-orang yang memiliki temperamen pembimbing/Tradisionalis cenderung praktis dan terorganisir. Mereka juga teliti serta sistematis. Mereka sangat memperhatikan peraturan, kebijakan, dan jadwal yang ada.
Kekuatan : Suka memandu, memonitor, dan menjalankan aturan
Kelemahan : Kurang luwes dan kurang imajinatif
Temperamen Artis / Experiencers
Orang-orang yang memiliki temperamen ini cenderung tangkas dalam menangkap kesempatan. Mereka hidup untuk bertindak, mengikuti kata hati, dan demi masa kini.
Kekuatan : Bersifat luwes, berani, dan memiliki banyak akal
Kelemahan : Kurang bertanggung jawab, kurang dapat diandalkan, dan kekanak-kanakan
Temperamen Idealis
Orang-orang yang memiliki temperamen ini cenderung berbakat dalam membantu orang lain untuk tumbuh dan berkembang. Dan Mereka senang menggunakan kemampuan alami mereka untuk berhubungan dengan orang lain.
Kekuatan : Tau bagaimana meneluarkan potensi terbaik orang lain dan dapat memotivasi orang lain
Kelemahan : Mengambil keputusan berdasarkan perasaan dan mudah larut pada masalah orang lain
Temperamen Rasional / Konseptualis
Orang-orang yang memiliki temperamen ini cenderung penuh rasa ingin tahu dan berminat untuk terus menerus mendapat pengetahuan.
Kekuatan : - Dapat menjadi inovator yang hebat
- Unggul dalam membuat strategi
- Percaya diri, tangkas, dan imajinatif
Kelemahan : - Terlalu rumit untuk dipahami orang lain
- Mengabaikan detail-detail penting
- Dapat menjadi arogan, menarik diri, dan asik dengan dunianya sendiri
2.3 Individu dan Kelompok
Tahap perkembangan kelompok
Menurut Tuckman (dalam Suzanne Janasz, Keren Down, dan Beth Scheider, 2009) kelompok tumbuh dan berkembang melalui serangkaian tahapan berikut:
Tahap pertama: pembentukan (Forming)
Pada tahap ini anggota kelompok belum mengenal satu sama lain sehingga saling berkenalan, selain itu anggota kelompok akan terlibatdalam kegiatan seperti mendefinisikan tugas awal, membahasbagaimana pembagian tugas ruang lingkup serta tujuan tugas.
Tahap kedua: goncangan (Storming)
Pada tahap ini antar anggota kelompokmungkin timbul perbedaan seperti arah kepemimpinan, gaya kerja dan pendekatanserta presepsi tentang kualitas yang diharapkan dan produk akhir.
Tahap ketiga: Membangun Norma (Norming)
Tahapan ini kelompok mulai mematuhi pola perilaku yang dapat diterima oleh kelompok.
Tahap Keempat: Melakukan atau Melaksanakan (Performing)
Status anggota anggota kelompok sudah stabil, tugas sudah jela, dan perhatian anggota kelompok lebih pada ganjaran.
Tahap Kelima: Penangguhan (Adjouring)
Mengevaluasi kegiatan kelompok yang telah dilaksanakan
Tipe Kelompok
Kelompok Formal
Kelompok yang memiliki struktur organisasi tertentudan peraturan tegas yang sengaja dibuat oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar anggotanya
Kelompok Formal
Kelompok yang tidak memiliki struktur dan peraturan tertentu.
Tipe Kelompok Berdasarkan Efektifitasnya
Kelompok Pseudo
Kelompok Tradisional
Kelompok Efektif
Kelompok Kinerja Tinggi
Peran Presepsi dalam Hubungan Antarpribadi
Presepsi adalah proses mengorganisasi dan mengiterpretasikan informasi sehingga berarti (King, 2011). Presepsi mungkin saja tidak sesuai realitas tetapi presepsi menjadi penting karena biasanya perilaku individu didasari dari presepsinya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Presepsi;
Karakteristik dari individu
Karakteristik dari hal yang dipresepsi
Situasi atau kondisi
Dalam menilai orang lain sering kali seseorang berpresepsi secara spontan atau disebut jalan pintas.
Jalan pintas yang sering diambil:
Persepsi yang selektif
Individu mengintepretasi apa yang dilihatnya secara selektif berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikapnya namun membuang bagian yang dianggapnya tidak relevan
Proyeksi.
Mengatribusikan sikap, karakteristik, atau keterbatasannya sendiri pada orang lain.
Setreotipi
Menilai seseorang atau kelompok berdasarkan penilaian umum.
Halo-Effect
Perasaan positif mengenai sebuah karakteristik pada individu, yang mempengaruhi penilaiannya terhadap karakteristik yang lain.
2.4 Komunikasi
Definisi Komunikasi
Proses menggunakan pesan untuk menghasilkan makna
Pentingnya Komunikasi
Meningkatkan cara pandang pada diri sendiri
Meningkatkan tingkat keterbukaan terhadap persepsi orang lain
Meningkatkan pengetahuan tentang hubungan antar manusia
Mengajarkan tentang keterampilan hidup
Membuat kita mampu menerima perbedaan dan dunia yang sangat beragam
Komponen Komunikasi
Orang : (sumber/ penerima)
Pesan : ide atau perasaan yang ingin dikomunikasikan
(verbal/non verbal)
Saluran/media : sarana pengyampaian pesan ke penerima
Umpan balik : respon penerima terhadap pesan kepada sumber
(verbal/non verbal)
Kode : susunan sistematis yang digunakan untuk membuat
makna dalam pikiran
Encoding : ide/pemikiran kode
Decoding : proses menempatkan ide/pemikira
Kebisingan : gangguan pada proses encoding dan decoding
Tingkat Komunikasi
Intrapersonal : komunikasi dengan dirisendiri
Interpersonal : komunikasi dengan orang lain yang melibatka
rasa saling bergantung. Menuntut keterampilan
berbicara dan mendengar
Kelompok : (3-12 orang)
Publik : satu sumber mengirim pesan ke banyak penerima
melibatkan cara verbal dan non verbal
Massa : sumber dan sejumlah besar penerima yang
melibatkan mediator
Melalui komputer : melalui jaringan komputer
Jenis Komunikasi
Verbal : komunikasi yang meliputi suara, kata, bahasa dan
wicara.
Non verbal : komunikasi yang melibatkan cara-cara fisik seperti
nada, sentuhan, suara dan gerak tubuh yang juga
dapat berupa gerakan kreatif seperti menyanyi,
bermain musik, menari dan memahat
Tertulis : berupa tulisan kata-kata yang ingin disampaikan.
Visual : tampilan visual dari informasi seperti topografi,
fotografi, tanda,symbol dandesain.
HambatanKomunikasi
Fisik
Persepsi
Emosional
Budaya
Bahasa
2.4.1 Kempimpinan
Definisi Kepemimpinan
Suatu proses pengaruh social untuk memindahkan individu dan kelompok menuju pencapaian tertentu
Kemampuan untuk menggerakkan organisasi ke arah tingkat kerja yang lebih tinggi dengan mengubah visi menjadi tindakan yang signifikan
Karakteristik Kepemimpinan
Tertantang pada proses
Mengisnpirasi visi bersama secara jelas
Memungkinkan orang lain untuk bertindak
Model bagaimana kelompok berfungsi
Mendorong semangat kebersamaan
Cara Membangun Kelompok Efektif
Tetapkan sasaran kelompok yang jelas
Bangun komunikasi dua arah
Pastikan semua anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimipin dan berpartisipasi
Pastikan bahwa kekuasaan dibagi sesuai kebutuhan agar ada pola pengaruh yang variatif
Sesuaikan prosedur pengambilan keputusan dengan situasinya
Libatkan kontroversi yang konstruktif terhadap setiap gagasan untuk mencapai kesimpulan
Hadapi dan pecahkan konflik secara konstruktif
Strategi Menangani Konflik
Strategi Burung Hantu (kolaborasi)
Menghargai tujuan dan hubungan, keduanya sama penting dalam penyelesaian konflik dan menempuh langkah-langkah beresiko
Strategi Boneka Beruang (akomodasi)
Hubungan sangat penting dan tujuan memiliki tingkat kepentingan yang rendah. Individu yang menggunakan strategi ini cenderung mengorbankan tujuan sendiri
Strategi Hiu (konfrontasi)
Tujuan penting, hubungan tidak. Penyelesaian konflik biasanya melalui ancaman, agresifisik dan verbal, hukuman dan tindakan lain yang merugikan orang lain
Strategi Rubah (kompromi)
Tujuan dan hubungan sama pentingnya. Kedua pihak bertemu di jalan tengah dengan masing-masing tidak mendapatkan hasil yang maksimal (dalam hubungan dan tujuan
Strategi Kura-kura (menghindar)
Menarik diri dan tidak mementingkan hubungan dan tujuan tidak tercapai
2.5 Pengertian Masyarakat
Dalam Bahasa Arab musyarakat berarti ikut serta,dalam bahasa inggris society berarti teman etimologi sekelompok manusia yang saling berpartisipasi ,berteman dan bergaul.masyarakat merupakan sekelompok manusian disuatu tempat dengan waktu relatif sama
Menurut Mutakin ciri dari masyarakat
1. kumpulan manusia ang hidup bersama
2. bergaul dalam jangka waktu reltif lama
3. setiap anggotanya menyadari sebagai satu kesatuan
4. bersama membangun sebuah kebudayaan yang membut keteraturan dalam kehidupan bersama
2.5.1 Fungsi Masyarakat
Fungsi masyarakat sebagai individu antara lain:
1.sebaga wadah bagi individu-individu berkumpul dan berinteraksi
2.sebagaitempat dmana individu dapat memnunjukan eksistensinya dan menemukan makna dalam kehidupanya,termasuk untuk melakukan reproduksi dan regenerasi
3.sebagai tempat individu bereksperimen dan berkreasi mengembangkan kebudayaan
2.5.2 Masyarakat Berdasarkan Matapencahariannya
Masyarakat berdasarkan mata pencaharianya di kategorikan dalam masyarakat berburu meramu,masyarakat berladang ,masyarakat pertanian dengan sistem pengairan yang rumit dan masyarakat industri yang sekarang menunjukan perkembangan baru yaitu masyarakat post industri.
Masyarakat Berburu Dan Meramu(Hunting and gathering societis)
Masyarakat ini masih mengan dalkan alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup anggota kelompoknyakegiatan berburu binatang pada umumnya di lakukan oleh laki-laki sedagkan perempuan melakukan kegiatan meramu
Masyarakat Berladang dan Berternak
Dengan menanti hujan untuk menyuburkan tabah mereka dan menggunakan teknik pegolahan tanah yang sederhana.adapun kegiatan beternak adalah kegiatan memelihara binatang tertentu seperti sapi,domba,dan atau unggas
Masyarakat Pertanian
Pertanian adalah kegiatan bercocoktanam di suatu tempat dengan melakukan pengolahan tanah yang intensif dan menggunakan irigasi
Masyarakat Industri
Merupakan masyarakat yang telah menggunakan kemajuan di bidang teknologi untuk mengolah suatu barang mentah menjadi barang jadi dengan jumlah yang besardan berlipat-lipat dari kegiatan produks sebelumnya.
Masyarakart Post-Industri
Meruakan masyarakat yang ditandai dengan kemajuan teknologi di bidang informatikasehingga masyarakat post industri di sebut juga masyarakat post-modernisme
Masyarakat Berdasarkan lingkungan
Masyarakat berdasarkan letak geografis dan pengaruh lingkungannyasecara kasar dikategorikan kedalam tiga kelompok masyarakat agraris,masyarakat maritim dan masyarakat pedalaman
Masyarakat Agraris
Masyarakat yang sebagian besar bercocok tanam contoh : suku Jawa dan Bali
Ciri : memperhatikan sistem pemerintahan yang feodal dan di pengaruhi oleh kebudayaan hindu budha
Masyarakat Maritim
Mengandalkan alam (laut) sebagai sumber kegiatan ekonomi contoh : suku Makasar dan Bugis
Ciri : menetapkan sistem pemerintahan yang egaliter dipengaruhi kebudayaan islam
Masyarakat Pedalaman
Tidak tergolong masyarakat di atas. Disuatu tempat yang terisolisasi untuk menghindari perubahan zaman dan menjaga tradisi nenek moyang.
Masyarakat Tradisional Dan Masyarakt Modern
Perbedaan keduanya muncul akibat industrilisasi yang menyebabkan perubahan sosial.
Masyarakat Tradisional
Merupakan masyarakat yang masih memperthan kan kebudayaan lama ,dianggap menghambat pembangunan yang diarahkan kepada modernisasi,bisa saja memiliki semangat mnerima kebudayaan baru namun mempertimbangkanbatas-batas tertentu yang tidak menghilangkan ketradisionalanya.
Masyarakat Modern
Merupakan masyarakat yang telah menerima prubahan zaman dan kebudayaan baru dan lebih bersifat fleksibel
2.6 Memahami Konsep Kebudayaan
Pengertian Kebudayaan
Secara etimologi, kata "kebudayaan" berasal dari bahasa Sansekerta buddayah , yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi , yang berarti "budi" atau "akal". Kebudayaan bersifat multimakna maka setiap orang atau masyarakat dapat mendefinisikan konsep kebudayaan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman atau berdasarkankebudayaan yang mempengaruhi pemikiran mereka tentang kebudayaan itu. Pengertian kebudayaan yang paling umum dan paling luas adalah yang disampaikan oleh E.B. Tylor, di dalam bukunya "Primitive Culture" (1871 di dalam Widaghdo, 2001: 19), yaitu keseluruhan kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang serta kebiasaanyang di dapat manusia sebagai anggota masyarakat.
Fungsi dan Hakekat Kebudayaan
Soekanto (1990:214), mengemukakan kegunaan kebudayaan bagi manusia, yaitu untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan antarmanusia dan sebagai wadah darisegenap perasaan manusia. Lebih lanjut Soekanto menjelaskan hakekat kebudayaan, yaitu:
(1) Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
(2) Kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya manusia; meskipun tidak selalu demikian, karena dapat saja kebudayaan lahir dari manusia masa kini yangdapat disaksikan atau dialami oleh manusia yang telah lahir sebelum kebudayaan itu ada.
(3) Kebudayaan diperlukan oleh manusia
(4) Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban, tindakan yangditerima atau ditolak, tindakan yang dilarang atau yang diizinkan
(5) Kebudayaan tidak bersifat statis, melainkan dinamis, sebagai mana manusia danmasyarakat yang melahirkan kebudayaan itu juga bersifatdinamis.
2.6.1 Wujud dan Unsur Universal Kebudayaan
Wujud Kebudayaan
Wujud pertama, yaitu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan lain sebagainya. Wujud ini bersifat abstrak, karena berada dalam alam pikiran manusia(masyarakat).
Wujud kedua meliputi kompleks dari aktivitas serta tindakan berpola dari manusia. Wujud kedua ini disebut sistem sosial (social system), meliputi seluruh aktivitas manusiayang berinteraksi, berhubungan, bergaul satu sama lain dari detik ke detik, dari hari kehari, dan seterusnya, menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan yang berlaku.
Wujud ketiga, berupa hasil karya manusia yang berwujud benda-benda fisik atau artefak.
Unsur Universal Kebudayaan
Sistem organisasi sosial; berfungsi mengatur harmonisasi kehidupan masyarakatnya.
Sistem matapencaharian; Dalam rangka pemenuhan kebutuhan primer manusia mengolah sumber daya alam di sekitarnya. Oleh karena keadaan alam sekitar manusia bermacam-macam, manusia-manusia di berbagai tempat itu mengembangkan mata pencaharian yang berbeda-beda.
Sistem teknologi; dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempermudah kehidupan mereka, masyarakat mengembangkan alat-alat teknologi.
Sistem pengetahuan; Penemuan teknologi tidak terlepas dari sistem pengetahuan yang dimiliki dan dikembangkan oleh masyarakat.
Kesenian; unsur kebudayaan yang mengandung nilai keindahan. seni atau kesenian merupakan ungkapan yang menitikberatkan pada olah rasa manusia.
Bahasa; Bahasa yang digunakan oleh sekelompok masyarakat ini menjadi (meskipun tidak selalu) identitas masyarakat itu.
Religi; kepercayaan terhadap adanya suatu kekuatan gaib di luar manusia.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Kita sebagai sebuah individu dalam dunia yang memiliki masyarakat beragam dan luas ini harus mampu bisa berkelompok dengan individu lain sehingga kita bisa mengatasi setiap permasalahan dalam dunia ini dan mengatasinya dengan efisien dan cepat. Kemampuan seorang dalam berpikir akan dibantu oleh pemikiran individu lain sehingga setiap individu dalam kelompok mampu menutupi kekurangan suatu individu yang lain dan menjadikan keunggulannya. Manusia adalah makhluk social yang dimana kecerdasannya tidak hanya pada kecerdasan ilmu tetapi ada juga kecerdasan social yang dimana kita bisa lebih memadai dalam berbicara sehingga mengetahui bagaiman setiap masalah social bisa diselesaikan dan kecerdasan spiritual, dimana kita dapat mengetahuai ilmu-ilmu gaib yang telah menciptakan alam kesadaran kita. Setiap kebudayaan pastilah berbeda karena itu kita menjadi lebih antusias dalam bersosial dengan sesuatu yang berbeda atau baru.
Saran
Jangan menjadi anti-sosial karena kita tidak bisa hidup dengan orang lain, hidup penuh dengan beragam individu sehingga tidak mungkin kalau kita tidak mencoba untuk berinteraksi dengan individu yang beragam. Kecerdasan seseorang diperngaruhi oleh kemampuan dia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan pengalaman dari interaksi itu.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: BalaiPustaka
Mutakin, Awan, Dasim Budimansyah, & Gurniawan Kamil Pasya. 2004. Dinamika Masyarakat Indonesia . Bandung: PT Genesindo
Mutakin, Awan, DasimBudimansyah, &GurniawanKamilPasya. 2004. DinamikaMasyarakat Indonesia. Bandung: PT Genesindo
Singgih, Evita E, et al. 2013.Manusia Sebagai Individu, Kelompok dan Masyrakat. Depok: Universitas Indonesia