BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sekarang ini banyak orang memerlukan informasi sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat, sehingga segala perubahan yang sangat cepat dapat diketahui segera. Sebagai contoh dapat dilihat dari krisis ekonomi yang sedang dialami sekarang ini, dari permasalahan ini harga selalu berubah dengan cepat. Informasi semacam itu dapat segera diketahui baik dari media elektronik, seperti televisi, radio, internet, atau media cetak seperti majalah, koran dan sebagainya. Secara tidak langsung informasi tersebut dirasakan merupak kebutuhan utama.Salah satu penyampaian yang bertahan lama dan berjangkauan luas adalah melalui bacaan.Oleh karena itu, kita dituntut untuk mempunyai kemampuan membaca dan kemampuan-kemampuan penunjang lainnya, misalnya kemampuan berbahasa. Bebagai ungkapan yang dikemukakan oleh para ahli tentang pentingnya membaca antara lain, seperti yang dikemukakan oleh Tampubolong (1987 : 34) yang dengan tegas mengatakan bahwa dunia kita adalah dunia baca. Untuk mengetahui dari sebagian ilmu pengetahuan dan informasi lainnya, maka diperlukan membaca.Karena membaca kita dapat mengenal dunia baru disekitar kita, bangsa lain, dan sebagainya. Membaca
salah
satu
keterampilan
dalam
berbahasa
yang
perlu
diperhatikan.Terampil membaca menjadikan siswa memahami dengan baik semua materi pelajaran yang diajarkan. Hal ini menandakan bahwa pelajaran membaca pada bidang studi bahasa Indonesia Indonesia harus mendapat perhatian yang lebih besar. Membaca sebagai salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa, memegang peranan penting dalam pengajaran bahasa indonesia. Dikatakan penting karena, selain pelajaran menyimak, men yimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan membaca adalah salah satu alat yang sangat ampuh untuk memperoleh berbagai macam informasi tertentu, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, membaca adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat maju.Demikian pula dalam dunia pendidikan, peranan membaca sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa. Hal ini dapat dibuktikan bahwa semakin tinggi pemahaman siswa, semakin tinggi
pula pengetahuan yang dimilikinya. Dengan demikian minat baca dan kemampuan membaca siswa perlu ditumbuhkan sedini mungkin, agar siswa dapat memahami peranan dan fungsi membaca. Baik alat komunikasi maupun sebagai alat belajar untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas cakrawala keterampilannya. Dapat dikatakan bahwa anak didik yang mempunyai tingkat kemampuan membaca yang lebih tinggi akan lebih mudah memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang tertuang dalam media cetak atau media tulis. Berdasarkan
hal
tersebut,
pemerintah
telah
melakukan
upaya
untuk
membudayakan kebiasaan membaca di kalangan siswa maupun kalangan masyarakat luar, misalnya dengan mendirikan perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum, mengadakan pameran buku, dan seminar yang bertujuan untuk menggairahkan minat baca siswa dan masyarakat pada umumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami mengambil beberapa permasalahan diantaranya : 1. Apakah Hakikat Membaca ? 2. Apa Tujuan dari Membaca ? 3. Apa Fungsi dari Membaca ? 4. Apakah Teori Membaca ?
1.1 Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini, kami memiliki beberapa tujian diantaranya : 1. Untuk Mengetahui Hakikat Membaca. 2. Untuk Mengetahui Tujuan Membaca. 3. Untuk Mengetahui Fungsi Membaca. 4. Untuk Mengetahui Teori membaca.
1.2 Manfaaat
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang Konsep Dasar dan Teori Membaca, khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Membaca Cepat
Membaca Cepat adalah sistem membaca dengan memperhitungkan waktu baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya. Apabila waktu bacanya semakin sedikit dan tingkat pemahamannya semakin tinggi, maka dikatakan bahwa kecepatan baca orang tersebut semakin meningkat. Pada umumnya orang yang belum pernah mendapat latihan membaca pasti memiliki kecepatan baca yang lebih rendah dari kemampuannya. Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kecepatan baca seseorang, antara lain 1. Kebiasaan lama yang telah mendarah daging seperti menggerakkan bibir untuk melafalkan, menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, dan menggunakan jari atau benda untuk menunjuk kata-kata yang dibacanya. 2. Tidak agresif (tidak bersemangat) dalama usaha memahami arti bacaan. 3. Persepsinya kurang sehingga lambat dalam menginterpretasikan apa yang dibacanya. Untuk meningkatkan kecepatan baca kita, pertama-tama kita perlu mengukur kecepatan baca kita. Untuk itu perlu diadakan pengukuran kecepatan baca kita. Rumusnya : (Jumlah kata yang dibaca dibagi jumlah detik untuk membaca dikalikan 60) dikalikan prosentase pemahaman. Kecepatan baca bergantung pada kebutuhan dan bahan yang dihadapinya. Pada umumnya kecepatan baca dapat dirinci sebagai berikut : 1. Membaca secara skimmming dan scannning (lebih dari 1000 kpm) Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk
mengenal bahan-bahan yang akan dibaca
mencari jawaban atas pertanyaan tertentu
mendapat struktur dan organisasi bacaan serta menentukan gagasan umum dari bacaan
2. Membaca dengan kecepatan tinggi (500 – 800 kpm) Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk
membaca bahan-bahan yang mudah dan telah dikenali sebelumnya
membaca novel ringan untuk mengikuti jalan ceritanya.
3. Membaca secara cepat (350 – 500 kpm) Biasanya digunakan untuk
membaca bacaan yang mudah dalam bentuk deskripsi dan bahan bahan nonfiksi lain yang bersifat informatif.
Membaca fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan mengantisipasi akhir cerita.
4. Membaca dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 kpm) Biasanya digunakan untuk
membaca fiksi yang komplek untuk analisis watak dan jalan ceritanya.
Membaca nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari hubungan, atau membuat evaluasi ide penulis.
5. Membaca lambat (100 – 125 kpm) Biasanya digunakan untuk
mempelajari bahan-bahan yang sulit dan untuk menguasai isinya.
Menguasai bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknis
Membuat analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik
Memecahkan persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat instruksional (petunjuk).
Pernahkan Anda bingung menghadapi buku tebal atau tumpukan buku yang harus dipahami dalam waktu cepat. Hal ini biasanya dialami ketika kita menghadapi ujian sekolah/kuliah, membuat karya ilmiah, menyiapkan bahan presentasi, atau mempelajari dokumen-dokumen penting. Padahal waktu Anda sangat terbatas. Rasanya tak mungkin buku itu bisa dibaca seluruhnya. Sementara Anda dituntut harus paham isi buku itu. Kondisi ini tak jarang membuat kita panik bahkan mungkin stress. Tahukan Anda bahwa kekuatan mata manusia sangat luar biasa dalam menangkap simbol-simbol verbal dan non verbal dalam tulisan. Bahkan berkat kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa, mata kita mampu mengalahkan kamera
secanggih apapun. Oleh karena itu sesungguhnya mata kita mampu menangkap cepat tulisan yang berupa simbol-simbol. Potensi inilah yang biasa dikembangkan untuk memahami isi bacaan secara cepat atau sering disebut membaca cepat (speed reading).
B. MANFAAT MEMBACA CEPAT
Berkaitan dengan membaca cepat, ada beberapa tujuan dan manfaat yang Anda peroleh, yaitu: 1. Mengenali topik bacaan
Jika Anda pergi ke toko buku atau perpustakaan, Anda ingin mengetahui apa yang dibahas dalam buku yang Anda pilih. Untuk keperluan ters ebut, Anda melakukan membaca cepat beberapa menit (knowsing ) untuk melihat bahan yang dibaca sekedar untuk mengetahui isi bacaan. Hal ini juga dapat dilakukan ketika akan memilih artikel dimajalah dan surat kabar (kliping ). 2. Mengetahui pendapat orang (opini)
Di sini Anda sudah mengetahui topik yang dibahas, selanjutnya Anda ingin mengetahui pendapat penulis itu terhadap masalah yang dibahas. Untuk itu, Anda tinggal membaca tulisan yang ada di tajuk surat kabar tersebut. Anda cukup membaca paragraf pertama atau akhir yang biasanya memuat kesimpulan yang dibuat oleh penulis (redaksi). 3. Mendapatkan bagian penting yang diperlukan
Anda perlu melihat semua bahan bacaan itu untuk melihat ide yang bagus, tetapi tidak perlu membaca setiap kata, kalimat, bahkan alinea sec ara lengkap. 4. Mengetahui organisasi penulisan
Dengan teknik membaca cepat maka dapat segera mengetahui urutan ide pokok dan cara semua materi disusun dalam kesatuan pikiran, serta mencari hubungn antarbagian dalam bacaan itu. 5. Melakukan penyegaran atas apa yang pernah dibaca
Misalnya dalam hal mempersiapkan ujian atau sebelum menyampaikan ceramah.
Albert dalam Harras (1997) mengemukakan tujuan utama dalam membaca cepat, yaitu:
1. Memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan singkat. 2. Menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan. 3. Menemukan/ menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan. Manfaat membaca cepat sebagai berikut: 1. Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara cepat dan efektif. 2. Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau bacaan. 3. Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memerhatikan atau membaca bagian yang tidak kita perlukan
A. TEKNIK MEMBACA CEPAT
Ada beberapa teknik membaca cepat yang lazim dipakai, di antaranya adalah: 1. Teknik SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite, Review = mempersiapkan diri, bertanya, membaca, mendasar, mengkaji ulang).
Teknik ini banyak dipakai oleh mahasiswa untuk keperluan meneliti isi buku tertentu untuk bahan penulisan makalah. 2. Teknik pelayapan ( skimming)
Teknik ini paling umum dipakai untuk pemahaman bagian-bagian isi buku dan bacaan lainnya. 3. Teknik pemindaian ( scanning)
Teknik ini merupakan teknik yang paling umum dipakai untuk pemahaman bagian-bagian isi buku dan bacaan lainnya. Mengingat judul bab ini adalah membaca cepat unuk pemahaman, teknik yang paling cocok disajikan di sini adalah teknik pelayapan ( skimming ) dan teknik pemindaian ( scanning ).
Pelayapan adalah teknik membaca untuk mendapatkan intisari suatu bacaan, ide pokok, dan detail penting. Ide pokok dan detail penting yang membentuk intisari itu dapat berada di bagian awal bacaan, di bagian tengah, atau di bagian akhir. Langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk mendapkan hasil yang maksimal dalam melakukan pelayapan ( skimming ) adalah yang dirinci sebagai berikut ini.
1. Buatlah pertanyaan tentang apa yang akan Anda cari (maksudnya: intisari, ide pokok, atau detail penting dari bacaan). 2. Bila yang Anda baca berupa buku, lihatlah daftar isi dan wacana pengantar. 3. Telusuri secara seksama dengan kecepatan tinggi setiap baris bacaan (bila bacaan singkat). Bila yang dibaca berupa buku, yang ditelusuri adalah alinea atau bahkan isi subbab-subbab. 4. Berhentilah bila telah menemukan hal yang dicari. 5. Selanjutnya, bacalah dengan kecepatan normal da n pahami bahan yang Anda peroleh.
Pemindaian adalah teknik membaca cepat untuk memperoleh informasi tertentu yang langsung kepada fakta khusus (spesifik) tanpa melalui informasi umum atau fakta umum. Contoh praktik pemindaian ( scanning ) dalam aktivitas sehari-hari adalah pada waktu kita mencari nomor telepon di buku telepon, mencari arti kat a dalam kamus, membaca daftar harga pada menu, melihat susunan acara tel evisi di koran, dll. Bila teknik pemindaian ( scanning ) akan dipakai untuk mengetahui isi buku, inilah langkah-langkah yang perlu ditempuh. 1. Lihat daftar isi dan wacana pengantar sekilas pintas. 2. Baca latar belakang penulis buku secara singkat. 3. Baca bagian pendahuluan secara singkat. 4. Cari judul bab dan subbab yang memuat informasi yang Anda perlukan (lihat daftar isi). 5. Baca kalimat atau alinea penting tentang informasi yang Anda perlukan. 6. Baca bagian penutup. 7. Lihat sekilas daftar pustaka dan indeks. 3. Teknik Membaca Cepat Ada dua macam teknik dalam membaca cepat, yaitu Skimming dan Scanning. Sesuai dengan topic yang akan dibahas dalam makalah ini. TEKNIK MEMBACA SKIMMING DAN SCANNING Sebuah buku dengan ketebalan 300 halaman, terdiri dari lebih kurang 350 ribu kata. Jika seseorang mahasiswa harus membaca beberapa judul buku untuk
tiap mata kuliah, berapa lama ia harus menekuninya? Sepanjang sisa hidupnya tidak akan selesai. Sesungguhnya, tidak setiap kata yang tercetak dalam sebuah buku itu harus dibaca, dan tidak detail buku harus dipelajari. Apa yang tercetak itu belum tentu benar dan belum tentu berharga untuk dibaca. Bahkan, sekalipun validitasnya telah diuji tidak dengan sendirinya lantas bermanfaat untuk kit abaca penting atau tidaknya apa yang tercetak itu bagi kita ditentukan oleh pertimbangan ini : apakah informasi dan gagasan yang ada itu penting dan relefan untuk kita? Apakah sesuai dengan tujuan kita membaca? Memang, adakalanya sebuah buku harus kit abaca secara keseluruhan, misalnya buku pegangan utama yang harus kita pelajari secara mendalam dan kita sendiri belum banyak mengetahui perihal yang dibahas di buku itu. Sementara untuk buku yang lain, suatu bagian ada kalanya perlu kita baca lebih dari satu kali secara mendalam, kita sesuaikan dengan kebutuhan kita akan tetapi, ada bagian lain yang harus kita lompati saja, karena tak aka nada gunanya jika kita baca. Cara membaca seperti itu apabila kita peraktekkan secara cerdik akan sangat besar manfa’atnya. Kita akan menyerap informasi dan gagasan dengan cepat dan sebanyak-banyaknya sesuai dengan tujuan kita. Jurus membaca yang sangat ampuh untuk mengatur kecepatan kita dalam membaca dan sangat efektif memberikan hasil seperti itu ada dua, yaitu : Skimming dan Scanning. A. Pengertian SKIMMING : Cara membaca efisien Yang dimaksud dengan skimming adalah tindakan mengambil intisari atau saripati dari suatu hal. Karena itu, Skimming bacaan bearti mencari hal-hal yang penting dari bacaan itu, yaitu ide pokok dan detail penting yang dalam hal ini tidak selalu dipermukaan (awal) tetapi terkadang ditengah atau didasar (bagian akhir). Skimming adalah membaca secara garis besar (sekilas) untuk mendapatkan
gambaran umum isi buku. Setelah itu kita melacak informasi yang ingin kita ketahui secara mendalam. Untuk memperlancar proses skimming maka lakukanlah terlebih dahulu membaca daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, judul atau sub judul, serta kesimpulan. Dari bagian-bagian buku ini minimal kita bisa menafsirkan apa inti dari isi buku yang akan kita baca ter sebut.
Banyak yang mengartikan skimming adalah sekadar menyapu halaman, sedangkan pengertian yang sebenarnya adalah suatu keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien, untuk berbagai tujuan, seperti hal berikut : 1. Untuk mengenal topic bacaan. 2. Untuk mengetahui pendapat orang (opini) 3. Untuk mendapat bagian penting yang kita perlu tanpa membaca seluruhnya 4. Untuk mengetahui organisasi penulis , urutan ide pokok dan cara semua itu disusun dalam kesatuan pikiran dan mencari hubungan antar bagian bacaan itu. 5. Untuk
penyegaran
apa
yang
pernah
dibaca,
misalnya
dalam
mempersiapkan ujian atau sebelum menyampaikan ceramah. Teknik ini biasanya dilakukan ketika kita mencari sesuatu yang khusus dalam teks. Sebagai gambaran teknik ini bisa diilustrasikan seperti kita mencari arti kata dalam kamus, atau mencari nomor telpon dalam buku telpon. Yang dimaksud skimming adalah mencari hal-hal penting dari bacaaan. Fungsi skimming adalah: 1. Untuk mengenali topik bacaan 2. Untuk mengetahui pendapat/opini orang 3. Untuk mendapatkan bagian penting yang kita butuhkan 4. Untuk mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok, dan cara berpikir penulis. 5. Untuk penyegaran apa yang pernah dibaca. Langkah-langkah skimming :
Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks tersebut.
Perhatikan ilustrasi (gambar/foto) agar Anda mendapatkan informasi lebih jauh tentang topik tersebut.
Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraf
Jangan membaca kata per kata.
Biarkan mata Anda melakukan skimming kulit luar sebuah teks.
Carilah kata kunci atau keyword-nya
Lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut GERAK MATA DALAM SKIMMING Mata bergerak di baris-baris pertama yang mengandung ide pokok bdari
paragraph, kemudian melompat (skipping) dan berhenti (fixate) dibeberapa fakta, detail tertentu yang penting dan menunjang ide pokok. Detail penting dapat ditunjukan oleh tipografi, atau tanda-tanda rincian. Apabila kita membaca suatu topic yang menjadi perhatian kita, detail dan ide pokok itu seperti dengan sendirinya menjadi perhatian kita dan mudah mengenalinya. Scanning adalah membaca suatu informasi dimana bacaan tersebut dibaca
secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi, sehingga dalam memahami bacaan tersebut kita dapat menghubungkan kalimat yang satu dengan kata-kata sendiri. Jadi dalam teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca. Biasanya kata-kata kunci yang menjadi perhatian pembaca. Sebagai gambaran nyata, teknik ini bias diilustrasikan seperti kita sedang membaca Koran, mencari judul-judul atau topic berita yang dianggap menarik. Langkah-langkah scanning :
Perhatikan penggunaan urutan seperti
‘angka’, ‘huruf’, ‘langkah’,
‘pertama’, ‘kedua’, atau ‘selanjutnya’.
Carilah kata yang dicetak tebal, miring atau yang dicetak berbeda dengan teks lainnya.
Terkadang penulis menempatkan kata kunci di batas paragraf Bacaan apa saja, baik itu buku, majalah, ataupun surat kabar harus kita baca
sesuai dengan tujuan kita. Kita tidak boleh diperbudak oleh apa yang tercetak dengan membaca semua yang ada. Kita harus berani menjadi tuan, dan bacaan itulan yang menjadi budak kita, bukan sebaliknya. Anda perlakukan seturut dengan maksud anda. Jika anda tidak membutuhkan fakta-fakta dan ditailnya, maka lompati fakta dan detail itu dan pusatkan perhatian untuk cepat menguasai ide pokoknya. Maka gunakan teknik membaca Skimming . Sebaliknya, jika
anda hanya membutuhkan suatu fakta tertentu saja, atau informasi tertentu saja, atau data statistic tertentu saja, misalnya, anda perlu melompati lainnya dan
langsung mencari ke hal tertentu itu saja. Maka dalam hal ini digunakan teknik membaca Scanning.
Jika anda mempunyai alasan yang tepat untuk melompati suatu bagian atau beberapa bagian dari bacaan yang anda hadapi, anda tidak akan kehilangan arti, bahkan anda mendapat keuntungan, yaitu cepat menyelesaikan bacaan dan menjadi bersemangat membaca bahan lain yang dengan demikian anda cepat menguasai informasi dan gagasan lebih banyak lagi. Sekalipun sebelum ini barang kali anda belum mempelajari Skimming dan Scanning, pasti anda pernah melakukannya terutama disaat anda dalam ketergesahan. Cara ini akan amat bermanfaat sekali jika anda secara lebih sadar melakukannya dalam situasi apapun dan untuk bacaan apapun, baik buku, surat kabar, surat-surat bisnis maupun bahan-bahan lain. 1. Bagian yang dapat dilompati
Beberapa bagian yang dapat dilompati dapat diuraikan di bawah ini: 1. Anda dapat melompati definisi, batasan tertentu atau keterangan dan detail yang telah anda ketahui dari buku lain, dan anda merasa telah cukup menguasainya. Akan tetapi, jangan melompati keseluruhan bagian itu, perhatikanlah
barangkali
ada
yang
mengandung
gagasan
baru,
layangkanlah pandangan dengan kecepatan tinggi ke paragraph-paragraf itu, barangkali ada gagasan baru. Dan lambatkan pada bagian yang mengandung gagasan baru itu, atau bagian yang menarik dan berharga untuk dibaca. 2. Anda dapat melompati bagian-bagian yang berisi informasi yang tidak memenuhi tujuan anda membaca. Misalnya, jika anda membaca suatu biografi dan anda membutuhkan pandangan politik orang tersebut, sedangkan bab pertama membicarakan detail kehidupannya di masa kecil, maka bagian ini dapat anda lompati. 3. Adakalanya penulis dalam membuat analisis permasalahan mengawalinya dengan beberapa contoh. Jika anda telah membaca satu atau dua contoh dan anda merasa sudah cukup menangkap idenya, maka anda dapat melompati contoh lainnya.
4. Ada juga penulis dalam mengawali bab baru menyajikan ringkasan bab sebelumnya. Jika anda baru saja membaca bab sebelumnya itu dan anda merasa cukup menguasainya, ringkasan itu dapat anda lompati. 2. Gerak mata dalam Skimming dan Scanning
Skimming dan Scanning bukanlah pekerjaan ringan. Kita harus bekerja keras, tidak boleh seenaknya atau santai dalam memperaktekan Skimming dan Scanning ini. Dengan demikian, daya guna cara membaca ini dapat kita rasakan. SCANNING : Cepat menemukan Informasi Scanning adalah suatu teknik membaca untuk mendapatkan suatu infiormasi tanpa membaca yang lain. Jadi langsung ke masalah yang dicari, yaitu : a. Fakta khusus b. Informasi tertentu Usaha untuk menemukan yang dicari itu, harus cepat dan akurat (100%). Dalam sehari-hari Scanning digunakan untuk : 1. Mencari nonor telepon 2. Mencari kata pada kamus 3. Mencari Entri pada Indeks 4. Mencari angka-angka statistic 5. Melihat acara siaran TV 6. Melihat daftar perjalanan Jenis-Jenis Scanning 1. Scanning Prosa Scanning prosa maksudnya adalah mencari informasi topic tertentu dalam sebuah bacaan, yaitu dengan mencari letak di bagian mana dari tulisan itu yang memuat informasi yang dibutuhkan. Caranya adalah sebagai berikut : 1. Anda mesti mengetahui kata kunci yang menjadi petunjuk (clue Words). Misalnya, untuk mengetahui suatu penduduk daerah tertentu dengan kata kunci : sukses, demografi, kependudukan, pemukiman, dan lain-lain. 2. Kenali Organisasi tulisan dan struktur tulisan, untuk memperkirakan letak jawaban. Lihat juga gambar, grafik, ilustrasi, table, tentunya jika ada hubungannya maka akan ada. Cobalah cari pula melalui daftar isi dan indeks.
3. Gerakkan mata secara sistematik dan cepat : seperti anak panah, langsung ketengah dan meluncur ke bawah atau dengan cara pola-S atau Zigzag 4. Setelah menemukan tempatnya, lambatkan kecepatan membaca untuk meyakinkan kebenaran apa yang anda cari. 2. Scanning Informasi Topik tertentu Untuk menulis suatu masalah yang akan menjadi suatu artikel yang utuh, atau suatu bagian dari buku, seorang penulis tidak dapat hanya mendasarkan diri pada satu sumber. Untuk mengumpulkan bahan-bahan mengenai topic tertentu, seorang penulis tidak perlu membaca seluruh bagian buku, tetapi cukup dengan scanning, menemukannya melalui daftar isi dan indeks, serta alat-alat visual, seperti grafik. Lokasi atau letak topic tertentu harus cepat ditemukan dengan mengantisipasi beberapa kemungkinan. Pencariaan itu harus cepat sekali dilakukan sehingga kita dapat beralih dari satu buku ke buku-buku yang lainnya. 3. Scanning Kata di Kamus Sementara membaca, jangan terlalu cepat melihhat kamus apabila menemui kata sulit karena selain mengganggu konsenterasi juga memperlambat membaca. Sedapat mungkin dikaitkan dalam konteks yang ada, tetapi apabila kata itu sangat vital untuk paragraph yang bersangkutan, dan ternyata sulit umtuk ditemukan dalam konteks, maka tidak ada salahnya dilihat dalam kamus. Usahakan suatu kali mempelajari terlebih dahulu kamus yang anda miliki. Kamus biasanya terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, isi dan tambahan 1. Hambatan membaca Orang yang tidak mendapat bimbingan, latihan khusus membaca cepat, sering mudah lelah dalam membaca lkarena lamban dalam membaca, tidak ada gairah, merasa bosan, tidak tahan membaca buku, dan terlalu lama untuk bias menyelesaikan sebuah buku yang tipis sekalipun. Yang termasuk kedalam hambatan membaca adalah sebagai berikut : 1. Membaca dengan bersuara (vokalisasi). Untuk menghilangkannya : tiuplah (bibir seperti bersiul) sementara membaca dan letakkan tangan di leher (tidak boleh terasa getaran).
2. Menggerakkan bibir. Untuk menghilangkannya : rapatkan bibir kuat-kuat, tekankan lidah ke langit-langit mulut atau mengunyah permen karet. 3. Menunjuk kata-demi kata dengan jari. Untuk menghilangkannya : kedua tangan memegang buku yang dibaca, memasukkan tangan ke dalam saku celana selama membaca. 4. Menggerakkan kepala dari kiri ke kanan, seperti dilakukan semasa kanakkanak, merupakan kebiasaan yang menghambat. Cara menghilangkannya : letakkan telunjuk jari ke pipi dan sandarkan siku tangan ke meja selama membaca. Apabila terasa tangan terdesak oleh gerakan kepala itu, sadarlah dan hentikan gerakan itu. 2. Model membaca cepat Sebelum berlatih membaca cepat, kita harus paham beberapa model membaca cepat. Ada tiga model yang biasa digunakan dalam membaca cepat, yaitu: 1. Model line by line Model line by line atau sering disebut model garis per garis. Membaca model ini kata-kalimat dalam bahan bacaan dibaca secara berurutan dari baris pertama hingga baris terakhir secara beurutan. Model ini biasanya digunakan untuk bacaan yang bersifat padat, materi bacaan yang relative baru (masih asing), atau banyak menggunakan kata-kata atau istilah asing. 2. Model Spiral Membaca cepat Model Spiral. Ketika membaca kita tidak membaca seluruh isi bacaan, tetapi dibaca secara gigzag seperti spiral. Penggabungan kata/kalimat dalam
bacaan
menggunakan
rasio
dan
pemikiran
kita,
sehingga
kita
mengimpulkan sendiri dari kata-kata kunci yang dibaca. 3. Model Melingkar Model melingkar atau mencari kata kunci. Di sini pembaca tidak membaca semua kata/kalimat dalam bacaan tetapi dicari kata kunci (key word). Kata-kata kunci ini menjadi acuan untuk memahami isi bacaan dan dihubungkan melalui logika dan pemikiran si pembaca. Model ini biasanya digunakan untuk membaca informasi yang sifatnya ringan. Milsanya membaca Koran, majalah, dll.
http://mjbrigaseli.blogspot.com/2014/03/makalah-membaca-cepat.html http://nengdwicokstr.blogspot.com/2012/03/makalah-membaca.html https://linggarpradani.wordpress.com/keterampilan-membaca/membaca-cepat/