MAKALAH MANUFAKTUR
Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Ulangan Akhir Semester (UAS)
DISUSUN OLEH: KELAS XII AKUNTANSI 1
1. ENDANG SAFITRI 2. HENI Z. 3. MITA JUMIATI
SMK NURUL HUDA SARIMULYO NGAWEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
i
MOTTO
Belajar adalah gerbang meraih sukses
Pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh yang bisa kita gunakan untuk mengubah dunia
Jika anda terjatuh tujuh kali, maka anda harus bangkit untuk yang kedelapan kali
Ingatlah bahwa punggung pisau pun jika diasah akan menjadi tajam
Cerdas dalam berpikir, cermat dalam bertindak
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami, serta tepat pada waktunya. Dalam Makalah ini akan membahas tentang Makalah Manufaktur. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang para pembaca untuk memberikan saran atau kritik yang dapat membangun kami. Akhir kata kami memohon maaf apabila dalam penulisan Makalah ini terdapat banyak kesalahan, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL -----------------------------------------------------------i MOTTO -------------------------------------------------------------------------ii KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------iii DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------iv BAB I PENDAHULUAN -----------------------------------------------------1 A. Latar Belakang ----------------------------------------------------------1 B. Rumusan Masalah -------------------------------------------------------2 C. Tujuan ---------------------------------------------------------------------2 BAB II PEMBAHASAN -----------------------------------------------------3 A. Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur -----------------------------3 B. Kelengkapan yang digunakan -----------------------------------------4 C. Pengertian Dan Penggolongan Biaya --------------------------------6 BAB III PENUTUP ------------------------------------------------------------20 A. Kesimpulan --------------------------------------------------------------20 B. Saran ----------------------------------------------------------------------20
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Perekonomian Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit akibat krisis yang terjadi pertengahan tahun 1997 dan sampai sekarang belum mengalami pemulihan secara total. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena menderita kerugian dan tidak bisa bertahan dalam perekonomian seperti ini. Maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan, baik yang menyangkut perencanaan maupun pengendaliannya. Selain itu di zaman perdagangan bebas ini, setiap perusahaan harus siap untuk bersaing dengan perusahaan perusahaan asing. Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu menjalankan aktivitas yang beragam. Setiap perusahaan akan berbeda cara perhitungan, terutama perusahaan manufaktur yang memproduksi dari barang mentah sehingga menjadi barang jadi, Dengan adanya makalah tentang perusahaan manufaktur ini diharapkan akan memberikan suatu pengetahuan yang terpadu dalam pengenalan kegiatan perusahaan manufaktur dengan lancar. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan perusahaan manufaktur adalah kesesuaian dan kecocokan antara sistem itu sendiri dengan aktivitas perusahaan. Salah satu aktivitas yang sering dilakukan adalah aktivitas yang berhubungan dengan Laporan keuangan perusahaan manufaktur. Laporan keuangan perusahaan manufaktur adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian dan pelaporan atas kejadian ekonomi dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Kegiatan dalam suatu perusahaan manufaktur yaitu untuk mencapai produksi dan produktifitas yang optimal agar dapat digunakan untuk pengambilan-pengambilan keputusan atau kebijakan dalam memilih alternative sehingga operasional produksinya dapat lebih efektif dan v
efesien. Konsep dasar dalam penyusunan laporan keuangan adalah penyediaan data yang akurat dan dapat dipercaya, serta dapat teruji kebenarannya sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.
B. MASALAH Saat ini banyak generasi muda terutama kalangan para pelajar yang tidak peduli dengan ilmu pengetahuan tentang perusahaan, padahal hal ini sangat penting untuk bekal para pelajar ketika bekerja di suatu perusahaan, berikut ini adalah masalah-masalah yang sebenarnya terjadi saat ini. 1. Apa itu akuntansi perusahaan manufaktur ? 2. Bagaimana kelengkapan yang digunakan perusahaan manufaktur? 3. Bagaimana sistem produksi dalam perusahaan manufaktur?
C. TUJUAN 1. Mengenal perusahaan manufaktur 2. Mengetahui cara menyusun laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur 3. Mengetahui sistem produksi di dalam perusahaan manufaktur.
vi
BAB II PEMBAHASAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAN MANUFAKTUR
A. AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Proses akuntansi dalam jenis perusahaan apapun pada dasarnya bertujuan
menyediakan
laporan
keuangan
untuk
memenuhi
kepentingan manajemen maupun kepentingan pihak ektern. Dalam hubungan dalam penyediaan laporan keuangan , sasaran akuntansi adalah transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan usaha pokok perusahaan manufaktur adalah mengelola bahan baku hingga menjadi produk yang siap untuk dijual, kemudian menjadi produk yang dihasilkan untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan manufaktur, pada dasarnya adalah selisih antara hasil penjualan (penghasilan) dengan harga pokok penjualan dan beban usaha lainnya. Dalam perusahaan manufaktur yang dijual adalah bahan yang dibuat sendiri sehingga harga pokoknya tergantung kepada biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembuatannya biaya-biaya yang bersangkutan kemudian
dikenal
dengan
biaya
produksi.
Biaya-biaya
yang
dikeluarkan untuk pembuatan produk dikelola dengan suatu sistem yang antara lain didukung dengan prosedur pencataan pengiktisaran biaya pembuatan produk merupakan bidang khusus dalam akuntansi yang disebut dengan akuntansi (cose accounting). Seperti disebutkan diatas perusahan manufaktur menjadi produk yang dihasilkan untuk memperoleh keuntungan terjadinya penghasilan
mengakibatkan
perubahan
pada
susunan
aktiva,
kewajiban dan ekuitas perusahaan pencatatan dan pengiktisaran transaksi
terjadinya
penghasilan
dan
transaksi
lainnya
yang
mengakibatkan perusahaan aktiva, bidang akuntansi keuangan (financial accounting).
vii
Kesimpulan dari keterangan diatas, dalam hubungan penyediaan laporan keuangan akuntansi yang diselengarakan dalam perusahaan manufaktur terdiriatas sebagai berikut: 1. Akuntansi biaya, kegiatan ini meliputi pencatatan pengiktisaran dan pelaporan transaksi-transaksi yang menyangkut biaya. Pembuatan produk kegiatannya bertujuan menyadiakan laporan biaya produksi untuk memenuhi kepentingan manajemen antara lain: informasi mengenai harga pokok produk yang dihasilkan. 2. Akuntansi
keuangan,
kegiatan
ini
meliputi
pencatatan
pengiktisaran dan pelaoran transaksi-transaksi yang menyangkut perubahan aktiva, kewajiban dan ekuitas . Perusahaan kegiatannya bertujuan
menyediakan laporan keungan untuk
memenuhi
kepentingan manajemen dan pihak ektern. Dalam pelaksanaanya kegiatan akuntansi keuangan nengunakan data yang dihasilkan dari proses akuntansi biaya, antara lain: menngenai harga pokok penjualan nilai persediaan produk jadi dalam penyusunan neraca
B. KELENGKAPAN YANG DIGUNAKAN Dalam perusahaan manufaktur yang menyelengarakan akuntansi secara manual, kelengkapan yang digunakan bergantung kepada karakteristik produksi perusahaan yang bersangkutan secara umum meliputi dokumen transaksi, buku jurnal, dan buku pembantu serta peralatan kantor yang digunakan untuk kegiatan menulis, menghitung, mengarsipkan dokumen dan kegiatan clerical lainnya. 1) Dokumen transaksi Formulir yang digunakan perusahaan manufaktur terdiri atas dokumen transaksi yang diperlukan dalam aktivitas pengolahan bahan baku menjadi produk yang siap untuk dijual. Dokumen transaksi non produksi seperti penjualan produksi, penerimaan piutang, pembayaran utang dan transaksi lainnya.
viii
Jenis-jenis transaksi yang digunakan antara lain: a. Faktur pembelian sebagai bukti transaksi pembelian bahan baku atau bahan pembantu. b. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, sebagai bukti transaksi pemakaian bahan baku atau bahan pembantu dalam proses produksi. c. Daftar gaji dan upah yang disusun berdasarkan kartu jam kerja sebagai bukti pemakaian tenaga kerja dalam proses produksi. d. Laporan produk selesai sebagai bukti pencatatan harga pokok produk jadi untuk di tranfer kegudang produk jadi. e. Faktur penjualan sebagai bukti transaksi penjualan produk yang dihasilkan. f. Bukti pengeluaran kas sebagai transaksi pembayaran gaji, hutang dan pembayaran lainnya. g. Bukti penerimaan kas sebagai bukti transaksi penerimaan kas dari piutang dan penjualan tunai dan penerimaan kas dari transaksi lainnya. 2) Buku-buku yang digunakan Buku-buku dan kartu yang digunakan untuk pencatatan aktivitas produksi maupun aktivitas non produksi antara lain: a. Jurnal pembeliaan untuk mencatatat transaksi pembeliaan bahan baku dan barang-barang lainnya. b. Jurnal pemakaian barang baku dan bahan pembantu untuk mencatat transaksi pemakaian bahan baku dan bahan pembantu dalam proses produksi. c. Kartu hadir, kartu jam kerja, daftar gaji dan upah. d. Jurnal penjualan utuk mencatat transaksi penjualan produk penghasilan. e. Jurnal pengeluaran kas dan penerimaan kas.
ix
f. Buku besar sebagai tempat mengolongkan dan pengiktisaran transaksi, baik transaksi yang menyangkut produksi maupun non produksi. g. Kartu persediaan, kartu utang dan kartu piutang sebagai buku-buku pembantu.
C. PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA 1. Pengertian Biaya Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diperlukan untuk memperoleh barang atau jasa yang secara langsung berhubung dengan usaha memperoleh penghasilan. Dalam pengertian tersebut yang dimaksud dengan sumber ekonomi adalah barang atau jasa yang mempunyai manfaat atau yang mempunyai sifat langka. Contoh: Suatu perusahaan memiliki persediaan bahan baku seharga Rp 20.000.000. Dari jumlah tersebut seharga 15.000.000 dialah dalam proses produksi. Harga pokok bahan baku yang diproses sebesar 15.000.000 merupakan sumber ekonomi dalam bentuk aktiva yang dikorbankan untuk mempermudah produk yang dijual. Artinya
berhubungan
langsung
dengan
usaha
memperoleh
penghasilan, harga pokok bahan baku yang dikorbankan sebesar 15.000.000 tersebut biaya bahan baku. Dalam hubungannya dengan penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode, biaya dibedakan antara lain sebagai berikut:
Biaya yang manfaatnya habis digunakan untuk memperoleh penghasilan pada periode saat terjadinya untuk biaya semacam ini digunakan biaya istilah biaya (expense). Contoh antara lain harga pokok produk yang dijual harga pokok penjualan.
x
Biaya yang manfaatnya akan digunakan untuk memperoleh penghasilan pada periode yang akan datang atau biaya yang manfaatnya belum dapat dinikmati (unekpired cost) biaya semacam ini diperlukan sebagai aktiva. Contoh: antara lain sediaan produk jadi akhir periode.
Akun-akun besar yang digunakan a. Akun sediaan bahan baku sebagai tempat pencatatan pembeliaan barang baku. b. Akun gaji dan upah sebagai tempat mencatat gaji dan upah yang terjadi dalam suatu periode baik upah bagian produksi maupun non produksi. c. Akun biaya overhead pabrik tempat menapung biaya-biaya produksi selain biaya tenaga kerja langsung. d. Akun barang dalam proses sebagai tempat penampung biaya produksi yang terjadi dalam suatu periode. e. Akun persediaan akun dalam proses sebagai proses mencatat harga pokok barang barang yang belum selesai diproses pada akhir periode. f. Sediaan produk jadi sebagai tempat mencatat harga pokok barang yang selesai diproses pada periode tertentu. g. Akun harga pokok penjualan sebagai tempat mencatat harga pokok yang dijual.
2. Pengolongan Biaya Dalam Perusahaan Manufaktur a) Pengolongan biaya berdasarkan fungsi-fungsi pokoknya. Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi
dalam hubungannya dengan baik memperoleh pesanan dan memenuhi pesanan. Contoh: biaya pemesanan pesawat. Biaya administrasi dan umum adalah biaya-biaya yang
terjadi dalam hubungannya dengan pengaturan, xi
pengawasan dan tata usaha organisasi perusahaan yang bersangkutan. Contoh: gaji direksi, biaya perlengkapan kantor, penyusutan Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam
hubungannya dengan proses pengelolaan bahan baku menjadi produk yang siap untuk dijual. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,biaya overhead pabrik
3. Pengolongan biaya berdasarkan hubungannya sesuatu yang dibiayai Biaya lansung adalah biaya yang terjadi karena ada sesuatu
yang dibiayai bahan baku dalam pembuatan produk. Biaya tersebut timbul karena ada yang yang dibiayai yaitu produk. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak bergantung
pada ada atau tidak adanya sesuatu yang dibiayai. Misalnya biaya penyusutan mesin dan biaya asuransi pabrik. Biaya biaya tersebut akan tetap terjadi walaupun tidak ada proses pembuatan produk Biaya produksi dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu: a. Biaya produksi langsung adalah biaya produksi yang dapat secara langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi atau dapat langsung dibebankan kepada produk. Oleh karena itu, biaya produksi langsung mudah ditelusuri melekatnya pada produk. Biaya produksi langsung terdiri atas sebagai berikut: Biaya bahan langsung yaitu semua bahan yang membentuk
suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari produk. Harga pokok
bahan
yang
bersangkutan
dapat
langsung
diperlakukan sebagai bagian dari harga pokok produk. contoh:
Papan kayu yang dipakai untuk membuat meja xii
Plat meja yang digunakan untuk kerangka mobil
Tanah liat yang digunakan untuk pembuatan genting
Biaya tenaga kerja langsung yaitu upah karyawan yang
secara fisik berhubungan langsung dengan pembuatan produk. Nilai jasa tenaga kerja yang bersangkutan dapat langsung diperlakukan sebagai bagian dari harga pokok produk. contoh:
upah seseorang tukang dalam pembuatan meja
upah yang dibayarkan perusahaan konfeksi tukang jahit
upah
yang
dibayarkan
kepada
perakit
kepada
perusahaan kara sori b. Biaya produksi tidak langsung atau disebut juga biaya overhead pabrik
(BOP)
adalah
biaya-biaya
yang
diperlukan
dalam
pembuatan produk sendiri biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Termasuk kedalam kelompok biaya produksi tidak langsung antara lain sebagai berikut: Bahan penolong, adalah bahan yang diperlukan dalam
pembuatan produk yang mengunakannya relatif kecil/ terlalu sulit
untuk
diperlakukan
sebagai
bahan
langsung.
Diperlakukan sebagai bahan penolong antara lain: pelekat dan tinta koreksi pada perusahaan percetakan, lem perekat paku kecil dan pilter pada perusahaan mobil. Tenaga kerja tidak langsung adalah gaji dan upah tenaga
kerja yang secara fisik tidak berhubungan langsung dengan pembuatan produk, misalnya: gaji mandor/ pengawas karyawan bagian produksi, gaji manager produksi dan gaji penjaga pabrik. Biaya produksi tidak langsung lainnya, misalnya: biaya
penerangan pabrik, biaya pembangkit tenaga listrik, biaya
xiii
penyusutan mesin, biaya penyusutan gedung, biaya reparasi, pemeliharaan mesin, biaya perlengkapan pabrik, dan sebagainya. Diaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung keduanya disebut biaya primer (primer cost) sementara biaya tenaga kerja langsung dan BOP keduanya disebut biaya konversi (conversion cost) Biaya primer
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja
B. overhead pabrik
Biaya konversi c. Pengolongan Biaya Berdasarkan Hubungannya Dengan Volume Kegiatan Berdasarkan hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya terbagi menjadi 3 : 1. Biaya tetap atau kontan adalah biaya yang sampai tingkat kejadiaan tertentu jumlahnya tetap, tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan. Termasuk ke dalam golongan biaya tetap, pajak antara lain biaya penyusutan aktiva tetap, pajak bumi & bangunan, amortisasi patent, biaya sewa & asuransi. 2. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah sebanding
(proporsional)
dengan
perubahan
volume
kegiatan. Termasuk ke dalam golongan ini adalah biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan bakar tenaga listrik dan uang lembur. 3. Biaya semi variabel adalah biaya-biaya yang mempunyai unsur-unsur yang tetap dan variabel, oleh karena itu biaya ini sering disebut biaya campuran (mixed cost).
xiv
Contoh: biaya semi variable antara lain biaya pengawasan, biaya pemeriksaan jasa bagian penggajian jasa bagian kalkulasi, biaya pemeliharaan & perbaikan mesin, biaya pemanasan & perbaikan penerangan, biaya listrik untuk penerangan. d. Penggolongan Biaya Berdasarkan Jangka Waktu Manfaatnya
Pengeluaran modal (capital expenditur) yang mempunyai manfaat lebih dari 1 periode akuntansi pada saat terjadi pengeluaran dibebankan sebagai aktiva dan dibebankan dalam tahun-tahun yang dinikmati manfaatnya dengan cara dialokasikan. Contoh: depresiasi, amortisasi, deplesi
Pengeluaran
pendapatan
(revenue
expenditure)
yaitu
pengeluaran yang mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. e. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh cara produksinya. Pada dasarnya, cara memproduksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu cara memproduksi atas dasar pesanan (custom produktion) dan atas dasar produksi massal (mass produktion) 1. Cara memproduksi atas dasar pesanan (custom produktion) Perusahaan yang melakukan produksinya berdasarkan pesanan, baru akan melakukan kegiatan produksi bila ada pesanan. Contoh: perusahaan percetakan dan perusahaan kapal terbang pada perusahaan semacam ini, setiap jenis atau unit barang yang dibuat mempunyai ciri-ciri (identitas) tersendiri yang berbeda dengan identitas jenis atau unit barang lainnnya. Dengan demikian, biaya produksi untuk setiap jenis barang yang dibuat akan berbeda dengan produksi barang jenis lainnya oleh karena itu untuk menentukan harga pokok barang yang dibuat biaya produksi untuk pembuatan setiap jenis barang harus dikumpulkan secara tersendiri.
xv
Metode
pengumpulan
biaya
yang
diterapkan
dalam
perusahaan semacam ini, disebut metode harga pokok pesanan (job order cost method) biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dan harga pokok persatuan dihitung dengan rumus sebagai berikut: Harga pokok persatuan = jumlah biaya produksi suatu pesanan : jumlah produk yang dipesan
2. Cara memproduksi atas dasar produksi massal (Mass production) Perusahaan
yang
melakukan
produksinya
berdasarkan
produksi massal, biasanya memproduksi massal untuk keperluan persediaan digudang. Dalam perusahaan semacam ini, barang diproduksi secara massal sehingga produksi yang dihasilkan merupakan produk standar yang mempunyai bentuk ukuran dan kualitas yang sama. Dengan demikian, harga pokok setiap unit yang dihasilkan juga akan sama untuk menghitung harga pokok setiap produk biaya produksi dikumpulkan untuk suatu periode tertentu, kemudian dibagi sama rata terhadap produk yang dihasilkan selama periode tersebut. Metode pengumpulan biaya yang diterapkan pada perusahan untuk menghasilkan satu jenis barang disebut metode harga pokok proses (process cost method) harga produk persatuan produksi dihitung dengan rumus sebagai berikut: Harga pokok per unit = jumlah biaya produksi selama periode tertentu : jumlah satuan produksi yang dihasilkan selama periode tertentu.
c. Kelengkapan Yang Di Perlukan Pada
Perusahaan
manufaktur
yang
menyelenggarakan
akuntansi secara manual, kelengkapan yang di perlukan dalam penerapan metode harga pokok pesanan,antara lain:
xvi
1. Buku jurnal pembelian, tempat mencatat transaksi pembelian
bahan baku, bahan penolong, dan barang-barang lainnya. 2. Buku jurnal pemakaian bahan baku, tempat mencatat harga
pokok bahan baku yang dipakai (biaya bahan baku) dalam suatu periode tertentu. 3. Kartu harga pokok produk, tempat mencatat biaya produksi
untuk tiap jenis produk, kartu tersebut berfungsi sebagai buku pembantu (rincian) harga pokok barang dalam proses. 4. Buku jurnal umum, dalam pencatatan biaya produksi
berfungsi sebagai tempat mencatat pembebanan biaya overhead pabrik, harga pokok produk dalam proses akhir periode. 5. Buku
jurnal khusus lainnya seperti jurnal penjualan,
penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. 6. Kartu sediaan bahan baku, kartu piutang, dan kartu hutang
sebagai buku pembantu. A. Pengolongan Dan Pembebanan Biaya Produksi Dalam perusahan yang membuat lebih dari satu jenis produk, biaya produksi untuk setiap jenis produk dikumpulkan secara individual. Untuk memudahkan pembebanan biaya kepada setiap jenis produk yang dibuat, biaya produksi secara garis besar digolongkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. 1. Biaya produksi langsung
Biaya produksi langsung terdiri atas biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang mudah ditelusuri melekatnya pada setiap produk yang dibuat. Oleh karena itu, baik biaya bahan langsung maupun biaya tenaga kerja langsung dapat secara langsung dihitung (diperlakukan) sebagai bagian dari harga pokok produk. Artinya biaya bahan langsung biaya tenaga kerja langsung xvii
yang dibebankan kepada produk adalah biaya yang sesungguhnya terjadi untuk pembuatan produk yang bersangkutan. 2. Biaya produk tidak langsung
Biaya yang termasuk kedalam golongan biaya produksi tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat secara langsung diperlakukan sebagai bagian dari harga pokok produk (dibebankan kepada produk) dalam perusahaan yang membuat lebih dari satu jenis produk banyak ditemukan biaya yang sulit ditelusuri melekatnya pada produk, atau terlalu rumit untuk secara langsung diprhitungkan sebagai bagian dari harga pokok tiap jenis produk yang dibuat. Sebagai contoh, pada perusahaan mebel yang membuat remari dan meja, akan sulit untuk menghitung harga plitur yang sesungguhnya habis digunakan untuk menyelesaikan sebuah lemari, atau untuk menghitung harga lem perekat yang sesungguhnya dipakai untuk menyelesaikan sebuah meja. Dalam penerapan metode harga pokok pesanan, pembebanan biaya produksi langsung atau biaya overhead pabrik (BOP) kepada produk, dihitung dengan tarif tertentu yang ditetapkan berdasarkan pengalaman produksi periode yang lalu. Misalnya pada periode periode yang lalu jumlah biaya overhead pabrik yang sesungguhnya rata-rata sebesar 40% dari pemakaian bahan baku. Artinya jika bahan baku yang dipakai untuk menyelesaikan produk A seharga Rp 1.000.000,00 maka BOP yang dibebankan pada produk A adalah 40% x Rp 1.000.000,00. Dari keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengumpulan biaya produksi metode harga pesanan mempunyai ciri-ciri (karakteristik) sebagai berikut:
xviii
Biaya produksi digolongkan menjadi dua golongan yaitu biaya
produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (BOP). Biaya produksi tidak langsung dibebankan kepada produk
berdasarkan tarif yang ditetapkan sebelum proses produksi, artinya bukan biaya yang sesungguhnya terjadi. Biaya
produksi
untuk
pembuatan
setiap
jenis
produk
dikumpulkan secara tersendiri. Harga pokok setiap jenis produk yang dibuat dihitung setelah
produk yang bersangkutan selesai diproses. Artinya tidak tiap akhir periode. Biaya produksi untuk menyelesaikan setiap jenis produk dicatat dalam kartu harga pokok. Dalam hal ini kartu harga pokok berfungsi sebagai tempat mencatat biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang sesunggguhnya terjadi. Semantara biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (BOP) yang dibebankan dicatat setelah produk yang bersangkutan selesai diproses. Dengan demikian apabila telah dicatat dalam kartu harga pokok produk yang bersangkutan. B. Penghitungan Dan Pencatatan Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan proses pengolahan bahan baku hingga menjadi produk yang siap untuk dijual. Secara umum terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik(BOP). Oleh karena itu kegiatan akuntansi biaya produksi secara garis besar meliputi kegiatan sebagai berikut. 1. Penghitungan dan pencatatan biaya bahan baku 2. Penghitungan dan pencatatan biaya tenaga kerja 3. Penghitungan dan pencatatan harga pokok produk selesai 4. Penghitungan dan pencatatan biaya overhead pabrik
xix
5. Penghitungan dan pencatatan harga pokok barang dalam proses akhir periode (barang yang pada akhir periode belum selesai diproses). 1. Penghitungan dan pencatatan biaya bahan baku a. Prosedur pemakaian bahan baku Pengeluaran bahan baku untuk dipakai dalam proses produksi melibatkan bagian produksi, bagian gudang, bagian kartu sediaan dan kartu biaya (harga pokok), serta bagian jurnal. Secara garis besar prosedur pengeluaran bahan baku dari gudang sebagai berikut. 1. Bagian produksi mengisi formulir bukti permintaan bahan baku sekurang kurangnya dalam rangkap 3 (tiga), kemudian diserahkan kepada bagian gudang. 2. Bagian gudang mengisi formulir bukti pengeluaran barang gudang sesuai dengan jenis dan kuantitas yang tertulis dalam bukti permintaan, juga dalam rangkap 3 (tiga). a) Lembar 1 bukti permintaan bahan bersama bukti pengeluaran barang gudang diserahkan kepada bagian kartu sediaan dan kartu harga pokok. b) Lembar 2 bukti permintaan bahan dan bukti pengeluaran barang gudang bersama bahan yang bersangkutan diserahkan kepada bagian produksi. c) Lembar 3 bukti permintaan bahan dan bukti pengeluaran barang gudang dicatat dalam kartu gudang, kemudian disimpan sebagai arsip. 3. Bagian kartu sediaan dan kartu harga pokok mengisi bukti permintaan bahan dan bukti pengeluaran barang gudang dengan harga satuan barang yang bersangkutan, mencatat dalam kartu sediaan dan kartu harga pokok produk yang dibuat. Kemudian bukti permintaan bahan dan bukti pengeluaran barang gudang yang bersangkutan diserahkan kepada bagiab jurnal untuk dicatat dalam buku jurnal. b. Penghitungan biaya bahan baku xx
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi (biaya bahan baku) bergantung kepada sistem pencatatan dan metode penilaian sediaan bahan baku yang diterapkan. Ada 2 macam sistem pencatatan sediaan bahan baku yang dapat digunakan yaitu sistem fisik (phycical sistem) dan sistem perpetual (perpetual system). Dalam penerapan metode harga pokok pesanan, sediaan bahan baku di catat, menurut sistem pencatatan perpetual. Artinya harga bahan baku pokok di hitung setiap terjadi pemakaian dalam proses produksi. Sementara metode penilaian yang dapat di gunakan adalah metode FIFO (MPKP), LIFO (MTKP) dan metode ratarata. c. Pencatatan Biaya Bahan Baku Dalam penerapan metode harga pokok pesanan biaya produksi di kumpulkan untuk masing-masing produk yang di buat, mutasi sediaan bahan baku di catat menurut sistem pencatatan perpetual. Oleh karena itu pencatan harga pokok bahan baku yang di pakai dalam proses produksi (Biaya Bahan Baku) selain di catat dalam jurnal, juga harus di catat dalam kartu sediaan bahan baku dan kartu harga pokok produk yang di buat. Seperti di sebutkan di muka bahwa dalam penerapan metode harga pokok pesanan, di gunakan sistem pencatatan perpetual. Artinya mutasi sediaan baik bahan baku maupun produk selesai di catat dalam akun sediaan. 2. Penghitungan dan pencatatan biaya tenaga kerja langsung a. Prosedur Perhitungan dan pencatatan biaya tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja langsung fisik terlibat dengan pembuatan produk. Biaya yang timbul karenanya merupakan biaya tenaga kerja utama yang dapat di telusuri melekatnya pada produk. Besarnya biaya xxi
tenaga kerja langsung dapat dihitung berdasarkan jam kerja, hari kerja, dan satuan produk. Dalam perusahaan yang membuat lebih dari satu jenis produk, untuk menghitung jumlah jam kerja yang dipergunakan dalam proses produksi, karyawan bagian produksi dilengkapi dengan kartu-kartu sebagai berikut. Kartu jam hadir (clock card). Kartu tersebut tiap hari
kerja dimasukkan ke dalam jam pencatat waktu (time clock) oleh karyawan yang bersangkutan pada saat datang, setelah istirahat, dan pada saat pulang. Kartu jam kerja (kartu tugas). Kartu ini diisi dengan
data jumlah jam kerja dan untuk pekerjaan dimana jam kerja itu digunakan. Prosedur penghitungan dan pencatatan biaya tenaga kerja langsung melibatkan bagian-bagian sebagai berikut: 1. Bagian Produksi 2. Bagian Gaji dan Upah 3. Bagian Hutang 4. Bagian Jurnal, Buku Besar, dan Laporan 5. Bagian Kartu Sediaan dan Kartu Harga Pokok b. Penyusunan daftar gaji dan upah Dalam perusahaan-perusahaan yang besar pada umumnya mempunyai departemen (bagian) yang khusus bertugas memberi gaji dan mengurus administrasi gaji dan upah pegawai. Bagian administrasi gaji dan upah bertugas antara lain mencatat penggolongan tugas, tarif upah untuk setiap pegawai, jumlah jam kerja atau hari kerja setiap pegawai, menghitung upah yang harus di bayar, mengatur pemotongan upah, membuat surat pernyataan upah untuk setiap pegawai yang memuat data upah kotor, potongan-
xxii
potongan termasuk PPH 21, dan jumlah upah bersih yang harus diterima paegawai yang bersangkutan. Daftar gaji dan upah dibuat tiap akhir periode tertentu, bergantung kepada sistem pengupahan yang digunakan misalnya mingguan atau bulanan. Daftar upah disusun berdasarkan data kartu jam hadir dan kartu tugas pegawai setelah data pada kedua kartu tersebut di cocokkan. Dialam daftar gaji dan upah diinformasikan mengenai gaji dan upah kotor tiap pegawai, potongan ptongan serta gaji dan upah bersih yang harus di terima masing-masing pegawai. c. Pencatatan biaya dan tenaga kerja langsung Daftar gaji dan upah dalam perusahaan manufaktur dapat saja memuat rincian gaji dan upah karyawan bagian produksi, bagian pemasaran dan bagian administrasi umum. Dalam hal demikian total dan upah kotor untuk karyawan semua bagian dicatat debet akun gaji dan upah. 3. Penghitungan dan pencatatan Biaya Overhead Pabrik yang di bebankan a. Penetapan Tarif Biaya Overhead Pabrik Beberapa pilihan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tarif BOP yang dibebankan antara lain: Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja langsung Jam Kerja Langsung
b. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik Mencatat BOP yang sesungguhnya Mencatat BOP yang dibebankan Mencatat selisih BOP
c. Penghitungan dan Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi d. Penghitungan dan Pencatatan Harga Pokok Barang Dalam Proses xxiii
e. Penghitungan biaya produksi apabila terdapat BDP awal periode
BAB III PENUTUP
xxiv
A. KESIMPULAN Berdasarkan pengamatan kita selama menyusun dan mencari sumber referensi makalah ini bahwa:
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang dari bahan baku, bahan setengah jadi sampai dengan barang jadi yang siap untuk di jual.
Setiap perusahaan manufaktur harus menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) dengan cara BBB+BTKL+BOP.
Setiap data laporan keungan perusahaan manufaktur harus valid, akurat, dapat dipercaya dan ada buktinya.
B. SARAN-SARAN
Proses penyelesaian Makalah harus diselesaikan tepat waktu dan akurat, untuk itu agar Penulis betul-betul lebih memiliki rasa tanggungjawab yang besar agar data tersebut dapat terselesaikan dengan baik.
Sebaiknya dalam suatu penyusunan makalah harus benar-benar jelas dan tidak membingungkan agar pembaca dapat mengerti apa yang dituliskan oleh Penulis.
xxv