MANAJEMEN SDM KEPERAWATAN DI RSUD DR.ACHMAD MOCHTAR KOTA BUKIT TINGGI
OLEH KELOMPOK Feny Marlena (1!1"1!#1!$ Daen% Ra&a'an Sal)& (1!1"1!#!*$ (1!1"1!#!*$ A+,r) D-r)+ (1!1"1!#1$ (1!1"1!#1$ Fanny K/rn)a Sar) (1!1"1!#1*$ (1!1"1!#1*$ A&r)n- (1!1"1!#1$ (1!1"1!#1$ P/0) S/) K/rn)a+) (1!1"1!#2$
DOSEN PEMBIMBING N+. Hen'r)a P/,ra3 M.Ke43 S4KMB
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN KEKHUSUSAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN MAN AJEMEN KEPERAWA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPE K EPERAW RAWAT ATAN AN UNI5ERSITAS ANDALAS PADANG !#16
1
KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Terlebih dahulu penulis panjatkan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas perlindunganNya yang telah memberikan kehidupan serta menuntun penulis sehingga pembuatan makalah ini dapat diselesaikan. Semua dari yang dipersembahkan ini merupakan hasil hasil dari dari pemaham pemahaman an dan pembel pembelajar ajaran an di progra program m pascasar pascasarjana jana magiste magisterr keperaw keperawata atan n kekh kekhus usus usan an kepe kepemi mimp mpin inan an dan dan mana manajem jemen en kepe keperaw rawat atan an.. Ada bany banyak ak rint rintan anga gan n dan dan hambatan silih berganti, namun di atas semuanya itu oleh pimpinanNya serta bantuan semua pihak akhimya penulisan makalah ini dapat diselesaikan dan dipersembahkan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan tugas Manajemen SM dan !erilaku "rganisasi. "rganisasi. Sebenarnya tidak mungkin untuk mengucapkan terima kasih dengan kata#kata dan tak ada satupun satupun yang yang dapat dapat kami kami berika berikan n sebaga sebagaii pengha pengharg rgaan aan,, betapa betapapun pun indah indah dan panjangnya. Meskipun demikian penulis merasa wajib menghaturkan terima kasih yang setulus#tulusnya kepada bapak Ns. $endria !utra, M.Kep, SpKM% selaku dosen pengajar mata kuliah Manajemen SM dan !erilaku "rganisasi.
!adang, &uni '()* Tim !enulis
2
BAB I PENDAHULUAN
A. La,ar Bela7an%
Sumber daya tenaga keperawatan merupakan tenaga paling yang paling banyak disuatu +umah Sakit sehingga perlu mendapatkan perhatian yang tinggi karena mereka merupakan aset yang sangat diperlukan. Menghadapi era globalisasi saat ini dimana masyarakat membutuhkan dan menuntut pelayanan yang proesional dan memuaskan, maka dibutuhkan tenaga yang mempunyai pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang memadai serta memiliki semagat pengabdian yang tinggi sesuai dengan bidang tugasnya masing - masing Surjawati, '(('/. !erawat disebutkan sebagai tenaga terpenting karena sebagian besar pelayanan rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. 0illes )112/ menyatakan bahwa 2( - *(3 pelayanan rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. %ahkan $uber )11*/ menyatakan bahwa 1(3 pelayanan rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. Tidak ada satupun rumah sakit yang tidak mempergunakan jasa perawat untuk memberikan pelayanan kepada klien. !erawat bekerja dan selalu bertemu dengan pasien selama '2 jam penuh dalam suatu siklus shit, karena itu perawat menjadi ujung tombak bagi suatu rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi merupakan rumah sakit umum daerah tipe % yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah %ukittinggi dan sekitarnya. %erbagai upaya telah dilakukan oleh +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan pelanggannya, salah satunya +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi membuat 5isi, misi, moto dan tujuan yang dapat menjadi moti5asi kepada seluruh karyawan.
B. T/0/an
). Mengidentiikasi kebijakan dan perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di +umah Sakit r. Achmad Mochtar %ukittinggi '. Mengidentiikasi pengembangan tenaga keperawatan +umah Sakit r. Achmad Mochtar %ukittinggi
3
6. Mengidentiikasi penempatan dan utilisasi tenaga keperawatan di +umah Sakit r. Achmad Mochtar %ukittinggi 2. Menganalisa berdasarkan konsep yang dipahami
4
BAB II KONSEP MANAJEMEN SUMBER DA8A KEPERAWATAN
A. Perenanaan Tena%a Ke4era9a,an
7ektiitas dan eisiensi ketenagaan dalam keperawatan sangat ditunjang oleh pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi perawat yang memadai. "leh karena itu perlu kiranya dilakukan perencanaan yang strategis dan sistematis dalam memenuhi
kebutuhan
tenaga
keperawatan.
!erencanaan
yang
baik
adalah
mempertimbangkan klasiikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan, metode pemberian asuhan keperawatan, jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta perhitungan jumlah tenaga keperawatan. 4ntuk itu diperlukan kontribusi dari manager keperawatan dalam menganalisis dan merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit rumah sakit. Adapun prinsip dasar perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan adalah8 a. isesuaikan dengan kebutuhan pembangunan kesehatan, baik lokal, nasional, maupun global. b. !endayagunaan SM#Kesehatan diselenggarakan secara merata, serasi, seimbang, dan selaras oleh !emerintah, masyarakat, dan dunia usaha. c. !enyusunan !erencanaan didasarkan pada sasaran upaya kesehatan nasional dan +encana !embangunan Kesehatan d. !emilihan metode perhitungan kebutuhan SM Kesehatan didasarkan pada kesesuaian metode dengan kemampuan dan keadaan daerah masing#masing 9angkah - langkah perencanaan tenaga keperawatan adalah seorang manajer harus mengidentiikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan, menentukan kategori yang dibutuhkan, menentukan jumlah tiap kategori, menerima dan menyaring tenaga keperawatan, menseleksi calon yang ada, menentukan tenaga keperawatan sesuai denga kebutuhan unit, memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan. alam menentukan kebutuhan tenaga keperawatan harus memperhatikan beberapa aktor yang terkait beban kerja perawat, diantaranya seperti berikut 8 a. ¨ah klien yang dirawat:hari:bulan:tahun dalam suatu unit. b. Kondisi atau tingkat ketergantungan klien. c. +ata#rata hari perawatan klien. 5
d. !engukuran perawatan langsung dan tidak langsung. e. ;rekuensi tindakan yang dibutuhkan. . +ata#rata waktu keperawatan langsung dan tidak langsung. g. !emberian cuti. Adapun klasiikasi tingkat ketergantungan klien menurut ouglas )1<2/ dalam Swansburg = Swansburg, )111/ adalah8 a. Kategori >8 perawatan mandiri memerlukan waktu ) - ' jam:hari b. Kategori >> perawatan partial, memerlukan waktu 6#2 jam:hari c. Kategori >>> 8 perawatan total: intensive care, memerlukan waktu ?#* jam:hari. Selain berdasarkan tingkat ketergantungan klien dalam menentukan perencanaan tenaga keperawatan, metoda penugasasn merupakan hal yang terpenting dalam perencanaan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan prima. &enis#jenis metode penugasan yang berkembang saat ini yaitu8 metode ungsional, metode tim, metode primer, metode kasus serta metode modular. @ara yang dilakukan untuk menghitung jumlah ada beberapa cara yaitu dengan cara metode ouglas yang menghitung jumlah tenaga berdasarkan
klasiikasi tingkat ketergantungan klien, sistem akuitis yang
menghitung jumlah tenaga berdasarkan klasiikasi tingkat ketergantungan klien setelah itu membagi presentasi untuk jumlah tenaga yang akan dinas pagi, sore dan malam, metode 0illies, metode Swansburg yang merekomendasikan untuk mambagi dinas pagi, sore dan malam dengan cara presentase. Selain perencanaan untuk tenaga keperawatan seorang manajer keperawatan harus tetap merencanakan disiplin ilmu lain seperti yang selalu berinteraksi dengan perawat di ruangan seperti dokter, ahli gii, armasi dan lain lain.$al ini pun sudah ada peraturan pemerintah yang mengatur terkait dengan perhitungan disiplin ilmu yang lain. alam perencanaan sumber daya manusia tersebut perlu adanya pengintergrasian perencanaan SM dengan
perencanaan pelayanan kesehatan, perencanaan untuk SM yang
terintegrasi8 tim multidisiplin, pengintergrasian proses perencanaan, sepanjang disiplin, region dan sektor. %erikut ini merupakan saran untuk rasio dokter dan perawat yang harus dipertimbangkan yaitu8 7esiensi maksimal dalam utilisasi dan penyebaran perawat dan dokter, mereka mempunyai kompetensi, pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk asuhan yang bermutu serta inra struktur kesehatan yang meliputi peralatan sesuai dengan tingkat pelayanan. alam perencanaan seorang manajer juga harus memperhatikan proses rekruitment pada tenaga kesehatan. Adapun metode rekruitment yang harus dilakukan yaitu8 6
pubilkasi, penjelasan tentang inormasi gaji, job deskripsi, kesempatan promosi, waktu bekerja, serta kondisi pekerjaan. alam proses rekruitment adanya sistem seleksi administrasi dan inter5iew. !ada saat hasil seleksi administrasi dan inter5iew sudah keluar maka tenaga kesehatan yang sudah diterima akan dilakukan orientasi terhadap pekerjaan serta bimbingan dari sta yang ada diruangan.
B. Ura)an Ja:a,an Tena%a Ke4era9a,an &abatan ;ungsional !erawat terdiri dari !erawat Terampil dan !erawat Ahli. %erikut ini jenjang jabatan perawat 8
a.
!erawat Terampil terdiri dari 8 ). !erawat !elaksana !emula !engatur Muda golongan ruang >>:a/ '. !erawat !elaksanaB !engatur Muda Tingkat l. golongan ruang >>:bB !engatur, golongan ruang ll:cB !engatur Tingkat >, golongan ruang >>:d / 6. !erawat !elaksana 9anjutanB!enata Muda, golongan ruang >>>:aB !enata Muda Tingkat >, golongan ruang >>>:b/ 2. !erawat !enyeliaB!enata, golongan ruang >ll:cB !enata Tingkat > golongan ruang
b.
>>>:d/ !erawat Ahli terdiri dari 8 1. !erawat !ertamaB!enata Muda, golongan ruang >>>:aB !enata Muda Tingkat >, golongan ruang >>>:b/ 2. !erawat MudaB!enata, golongan ruang >>>:cB !enata Tingkat >, golongan ruang >>>:d/ 3. !erawat MadyaB!embina, golongan ruang >C:aB !embina Tingkat l, golongan ruang >C:bB !embina 4tama Muda, golongan ruang >C:c/. ( PERMENPAN NO 25 TAHUN 2014 ). epkes +> pada tahun '((* menyusun pedoman jenjang karir bagi perawat, yang didalamnya
dijelaskan
penjengjangan
karir
perawat
proessional
yang
meliputi perawat klinik, perawat manajer, perawat manajer, perawat pendidik dan
perawat
peneliti. Selanjutnya, epkes +> mengatur jenjang karir proessional
perawat klinik ke dalam lima tingkatan, sebagai berikut8 ). !erawat Klinik > 4mum/. !erawat klinik > No5ice/ adalah perawat lulusan #>>> telah memiliki pengalaman kerja ' tahun tau Ners lulusan S#) Keperawatan plus pendidikan proesi/ dengan pengalaman kerja ( tahun, dan mempunyai sertiikat !K#> '. !erawat Klinik >> asar/ !erawat klinik >> Ad5ance %eginer/ adalah perawat lulusan
#>>>
Keperawatandengan pengalaman kerja ? tahun dan Ners lulusan S#)
7
Keperawatan plus pendidikan proesi/ dengan pengalaman kerja 6 tahun, dan 6.
mempunyai sertiikat !K#>> !erawat Klinik >>> 9anjut/ !erawat klinik >>> @ompetent/ adalah perawat lulusan #>>> Keperawatan denganpengalaman kerja 1 tahun atau Nets lulusan S#) Keperawatan plus pendidikanproesi/ dengan pengalaman klinik * tahun atau Ners Spesialis dengan pengalamankerja ( tahun , dan memiliki sertiikat !K#>>>. %agi lulusan #>>> Keperawatan yang tidak melanjutkan ke jenjang S#> Keperawatan tidak dapat
melanjutkan ke jenjang !K#>C dan seterusnya. 2. !erawat Klinik >C !K >C/ !erawat klinik >C Proficient / adalah Ners lulusan S#) Keperawatan plus pendidikan proesi/ dengan pengalaman kerja 1 tahun atau Ners Spesialis ?.
dengan pengalaman kerja ' tahun,dan memiliki sertiikat !K#>C. !erawat Klinik C !K C/ !erawat Klinik C 7Dpert/ adalah Ners spesialis dengan pengalaman kerja 2 tahun dan memiliki sertiikat !K#C. (en!an" #arir $era%at o&e' EPE* R+ ,ari s-/er PPN+)
C. Per),/n%an Ke:/,/an Tena%a Den%an Me,-'e S9an+:/r%
Swansburg )111/ menjelaskan bahwa kebutuhan tenaga perawat ditentukan oleh 6 hal yaitu jumlah rata#rata pasien tiap hari, jumlah jam perawatan per pasien setiap hari, dan jumlah jam kerja perawat per hari. +umus yang digunakan adalah 8 ¨ah rata#rata pasien:hari D jumlah jam perawatan:pasien: hari &am kerja: hari
D. Per),/n%an Ke:/,/an Tena%a Den%an Me,-'e WISN
or#&oa, +n,icators of *taffin" Nee, or#&oa, +n,icators of *taffin" Nee, merupakan metode perhitungan kebutuhan sumber daya manusia berdasarkan beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori SM kesehatan pada tiap unit kerja di asilitas pelayanan kesehatan. Metode ini seringkali digunakan di rumah sakit, puskesmas, dan dinas kesehatan. Kelebihan daripada metode E>SN adalah mudah dioperasikan, digunakan, diterapkan, komprehensi dan realistis epkes, '((2/. Menurut E$" '()(/ E>SN dapat membantu dalam meningkatkan keadilan dalam pembagian tugas kepada sta, memberikan cara terbaik dalam mengalokasikan tugas baru kepada kategori tenaga kesehatan yang berbeda, mengetahui jumlah sta yang dibutuhkan dalam melakukan suatu pekerjaan, dan merencanakan kebutuhan sta di masa mendatang.
8
Adapun langkah#langkah dalam melakukan perhitungan dengan metode E>SN yang dikutip dari E$" '()(/ adalah sebagai berikut 8 )/ Menentukan !rioritas &enis Tenaga Kesehatan dan 4nit Kerja di ;asilitas Kesehatan !ertama perlu dilakukan identiikasi terhadap seluruh jenis asilitas kesehatan, unit kerja yang ada, dan kategori SM yang bekerja pada asilitas kesehatan tersebut. Kemudian tentukan kategori SM yang memiliki masalah pada saat ini dan masa mendatang. ari hasil identiikasi permasalahan kategori SM yang telah dilakukan, dapat ditentukan suatu prioritas permasalahan yang nantinya akan diselesaikan dengan '/
menggunakan metode E>SN. Memperkirakan Eaktu Kerja yang Tersedia: A5ailable Eorking Time AET/ A5ailable Eorking Time adalah waktu yang tersedia untuk tenaga kesehatan dalam satu tahun untuk melakukan pekerjaan dengan memperhitungkan absensi resmi dan tidak resmi. A5ailable Eorking Time AET/ dapat dinyatakan dalam hari:tahun atau jam:tahun. 9angkah#langkah yang dilakukan dalam perhitungan AET yaitu 8 a. $itung jumlah hari kerja dalam setahun dengan mengalikan jumlah hari kerja b.
dalam satu minggu dengan jumlah minggu dalam satu tahun ?'/. $itung jumlah hari tidak bekerja seorang tenaga kesehatan dalam setahun. ¨ah hari tidak bekerja yang dimiliki dapat terdiri dari cuti sakit, cuti tahunan, pendidikan dan pelatihan, hari libur nasional, dan cuti bekerja tanpa alasan
pemberitahuan. Apabila mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan karena sulit memperoleh data yang akurat terkait absensi, yang dapat dilakukan adalah8 a. Mengumpulkan laporan administrasi dari kategori sta pada asilitas kesehatan b. c.
atau unit kerja. Menghitung jumlah absensi dari kategori sta yang telah ditentukan. Membagi total jumlah absensi dari suatu kategori sta dengan jumlah sta pada kategori tersebut sehingga akan diperoleh rata#rata jumlah absensi karena suatu
alasan. 4ntuk menghitung waktu yang tersedia untuk bekerja AET/ dapat digunakan rumus sebagai berikut 8 AET F GA - %H@HH7/ I ;J
Keterangan 8 A 8 jumlah hari kerja dalam setahun % 8 jumlah absensi karena hari libur nasional dalam setahun @ 8 jumlah absensi karena cuti tahunan dalam setahun 8 jumlah absensi karena cuti sakit dalam setahun 7 8 jumlah absensi karena cuti dengan berbagai alasan lainnya dalam setahun seperti cuti mengikuti pelatihan. ; 8 jumlah waktu kerja dalam satu hari. 9
6/
Mendeinisikan Komponen %eban Kerja Komponen beban kerja merupakan akti5itas terpenting yang dilakukan tenaga kesehatan dalam jadwal harian bekerja. Komponen beban kerja terdiri dari 8 a. Akti5itas utama pelayanan kesehatan Akti5itas yang dilakukan oleh seluruh sta dalam suatu kategori sta dan pada b.
akti5itas ini terdapat pencatatan yang rutin. Akti5itas penunjang Akti5itas yang dilakukan oleh seluruh sta dalam suatu kategori sta namun tidak
c.
dilakukan pencatatan rutin. Akti5itas tambahan Akti5itas yang tidak dilakukan oleh seluruh sta dan pada akti5itas ini tidak
diperlukan suatu pencatatan yang rutin. 2/ Menentukan Standar Akti5itas Standar akti5itas adalah waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja terlatih, terampil, dan mempunyai moti5asi untuk melakukan akti5itas sesuai dengan standar proesional pada lingkungan kerja setempat. Standar akti5itas terdiri dari standar layanan dan standar kelonggaran. Standar layanan adalah standar akti5itas pada akti5itas utama pelayanan kesehatan yang dapat dinyatakan dalam dua indikator yaitu sebagai unit time atau rata#rata waktu yang diperlukan seorang tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dan rate o working atau rata# rata jumlah akti5itas yang dapat diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan standar kelonggaran adalah standar akti5itas pada akti5itas penunjang dan tambahan yang terdiri dari dua jenis yaitu @ategory Allowance Standard @AS/ dan >ndi5idual Allowance Standard >AS/. @AS digunakan untuk menghitung waktu dari akti5itas yang dilakukan oleh seluruh sta dalam suatu kategori yang dinyatakan dalam persentase waktu kerja sedangkan >AS digunakan untuk menghitung waktu dari akti5itas yang tidak dilakukan oleh seluruh sta dalam ?/
suatu kategori dan dinyatakan dalam waktu kerja aktual. Menghitung %eban Kerja Standar: Standard Eorkload %eban kerja standar adalah jumlah akti5itas dalam suatu komponen beban kerja pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan oleh seorang tenaga kesehatan dalam satu tahun. !erhitungan beban kerja standar suatu pela yanan kesehatan tergantung dari waktu standar layanan tersebut dinyatakan dalam bentuk unit time atau rate o
*/
working. Menghitung ;aktor Kelonggaran: Allowance ;actor ;aktor kelonggaran terdiri dari @ategory Allowance ;actor @A;/ dan >ndi5idual Allowance ;actor >A;/. Kedua aktor ini dihitung secara terpisah. @A; merupakan aktor pengali yang diperlukan untuk menghitung jumlah tenaga kerja
10
yang diperlukan untuk melaksanakan akti5itas pelayanan kesehatan dan penunjang sedangkan >A; merupakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan akti5itas tambahan. alam perhitungan @A; menggunakan hasil dari @ategory Allowance Standard yang telah dihitung pada langkah sebelumnya dengan rumus 8 CAF = 1/{1-(Total CAS/100)}
Namun dalam perhitungan >A; menggunakan hasil dari >ndi5idual Allowance Standard dan A5ailable Eorking Time yaitu dengan rumus 8 >A; F >AS:AET
/
Menentukan ¨ah Tenaga Kerja yang ibutuhkan %erdasarkan E>SN alam langkah terakhir perhitungan menggunakan E>SN dilakukan tiga kegiatan perhitungan yang berbeda, yaitu 8 a.
Akti5itas utama pelayanan kesehatan A/ ¨ah beban kerja dalam satu tahun yang diperoleh melalui perhitungan statistik dibagi dengan standar beban kerja yang bersangkutan sehingga akan diperoleh jumlah tenaga kesehatan yang diperlukan untuk melakukan akti5itas tersebut. engan menjumlahkan seluruh kebutuhan pada setiap kegiatan maka akan diperoleh jumlah total tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan
b.
akti5itas utama pelayanan kesehatan. Akti5itas penunjang %/ ¨ah tenaga kerja yang dibutuhkan pada akti5itas utama pelayanan kesehatan dikalikan dengan @ategory Allowance ;actor sehingga akan diperoleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk melakukan akti5itas utama pelayanan
c.
kesehatan dan penunjang. Akti5itas tambahan @/ ¨ah kebutuhan sta yang telah diperoleh melalui perhitungan dengan dua langkah diatas kemudian dijumlahkan dengan >ndi5idual Allowance ;actor sehingga akan diperoleh jumlah total tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk
melakukan ketiga jenis akti5itas. %erdasarkan langkah#langkah diatas maka dapat digunakan rumus terakhir yaitu 8 Total Kebutuhan Tenaga Kerja yang dibutuhkan F A I % H @
Seringkali hasil yang diperoleh melalui perhitungan bukan merupakan bilangan bulat sehingga perlu dilakukan pembulatan. +ekomendasi pembulatan yang Total Kebutuhan Tenaga Kerja yang dibutuhkan F A I % H @ )1 diberikan yaitu dengan membulatkan bilangan ke atas apabila bilangan di belakang koma lebih dari bilangan di depan koma dan sebaliknya membulatkan ke bawah apabila bilangan di
11
belakang koma adalah bilangan kurang dari atau sama dengan bilangan di depan
koma. Menganalisis dan Menginterpretasi $asil dari !erhitungan E>SN alam menganalisis dan menginterpretasi hasil dilakukan
dengan
menggunakan dua indikator yaitu dierence dan ratio. ierence merupakan indikator dengan membandingkan perbedaan antara jumlah sta yang tersedia saat ini dengan jumlah sta yang dibutuhkan sehingga dapat diketahui apakah terjadi kondisi kelebihan atau kekurangan sta pada suatu asilitas kesehatan. +atio merupakan indikator dengan menilai beban kerja yang dialami oleh tenaga kesehatan dalam melakukan pekerjaan sehari#hari pada suatu asilitas kesehatan. +atio diperoleh dengan membagi jumlah sta yang tersedia saat ini dengan jumlah sta yang dibutuhkan. Apabila rasio yang diperoleh nilainya adalah satu maka tidak terjadi kelebihan atau kekurangan sta pada asilitas kesehatan tersebut. Apabila rasio yang diperoleh nilainya lebih dari satu maka terjadi kelebihan sta pada asilitas kesehatan tersebut, begitu pula sebaliknya bila rasio yang diperoleh nilainya kurang dari satu maka kondisi yang terjadi adalah kekurangan sta pada asilitas kesehatan tersebut. Semakin kecil rasio yang diperoleh maka semakin besar beban kerja yang dialami oleh tenaga kesehatan. E. Pen%e&:an%an SDM
!engembangan sumber daya manusia adalah suatu upaya untuk mengembangkan kualitas atau kemampuan sumber daya manusia melalui proses perencanaan pendidikan, pelatihan, dan pengelolaan tenaga atau pegawai untuk mencapai suatu hasil yang optimal Notoatmodjo, '((6/. Tujuan !engembangan Sumber daya manusia meliputi ' dimensi yaitu dimensi indi5idual dan dimensi institusional: organisasi. &enis !engembangan dikelompokkan atas 8 pengembangan inormal dan pengembangan ormal. Metode !engembangan sumber daya dapat dilakukan melalui 8 !rogram !elatihan atau Trainning dan !rogram !endidikan 0ary essler,'((*/. alam pengembangan karir ada prinsip# prinsip dalam pengembangan karir ppni, '(('/ yaitu B 6 sebagai entr of $ractice '()?LNers/. &enjang mempunyai makna kompetensi yang dimiliki. !erencanaan karir dimulai dengan menyusun rencana pengembangan karir, indi5idu ners mampu mengembangkan diri dan memiliki kepuasan kerja, ners menejer perlu menciptakan kondisi melalui penetapan atau koreksi terhadap 8 cemas dan ketidakpastian, ketidakmampuan memenuhi tujuan organisasi dan indi5idu, ketidakjelasan akan peran yang akan dimainkan, kebutuhan yang kontradiksi, hubungan antar manusia yang tidak 12
memuaskan, keraguan terhadap kebijakan atau peraturan yang berlalu, kompetesi yang tidak sehat, beban kerja berlebihan atau tidak digunakan secara optimal, keterlambatan perkembangan proesional dan indi5idu, dan tidak puas terhadap kualitas asosiasi. !engembangan karir membutuhkan upaya indi5idu dengan bantuan organisasi yang menghasilkan kepuasan kerja terhadap ners yang berpartisipasi akti dalam tugas organisasi yang dilaksanakan. Adapun tipe pengembangan karir dapat berupaB Training pengenalan induction training/, "rientasi orientation /, !endidikan ,ditempat kerja inser5ice edukation/, !endidikan berlanjut continuing edukation /, Training manajemen management training/ dan !engembangan organisasi organiation de5elopment/. F. Me&4er,aan7an SDM Ke4era9a,an
Menurut $ar5ard dalam purwoko, '(('/ alam mempertahankan SM ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai pemahaman berpikir dan bertindak, yaitu 8 9ingkungan 7ksternal dan >nternal. 9ingkungan eksternal antara lain adalahB dampak globalisasi dan pasar bebas, kemajuan teknologi komunikasi, ekonomi nasional: internasional, perubahan peraturan - perundangan dan perubahan partisipasi masyarakat. 9ingkungan internal antara lainB 0aya dan preerensi pemimpin, sumber#sumber keuangan, tujuan organisasi dan strategi dan perubahan angkatan kerja. ;aktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lainB uang, penghargaan , jam kerja dan penjadualan, terlalu banyak tanggung jawab dibandingkan dengan imbalan yang diterima, dan stres. $arapan ners lulusan baru yang dapat kita identiikasi adalah mereka menginginkan bekerja penuh waktu, bekerja siang hari atau sit sore, bekerja di +S dengan kapasitas medium ke besar, mendapatkan gaji yang memadai, lingkungan kerja yang menyenangkan, mencapai kepuasan diri dari pekerja yang dilakukan, mempunyai kesempatan melanjutkan pendidikan, menerima super5isi yang memuaskan dari pimpinan, dihargai dan dimoti5asi, dan mempunyai otonomi proesi
13
BAB III MANAJEMEN SUMBER DA8A KEPERAWATAN DI RSUD DR ACHMAD MOCHTAR BUKIT TINGGI
A. Ga&:aran U&/& R/&a Sa7),
+S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi merupakan rumah sakit umum daerah yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah %ukittinggi dan sekitarnya. %erbagai upaya telah dilakukan oleh +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan pelanggannya, salah satunya +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi membuat 5isi, misi, moto dan tujuan yang dapat menjadi moti5asi kepada seluruh karyawan. 1. 5)+)3 M)+)3 M-,,- 'an T/0/an Pelayanan RSUD Dr. A&a' M-,ar B/7),,)n%%) a. 5)+) Menjadikan +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi Sebagai Tempat Tujuan
!elayanan Kesehatan Yang %erkualitas dan Terjangkau di Kawasan +egional Sumatera. :. M)+) )/ Memberikan pelayanan kesehatan yang memenuhi harapan (service '/
ece&&ence) kepada seluruh lapisan masyarakat secara eekti dan eisien. Mempersiapkan pelayanan unggulan dengan SM yang berkualitas dan
6/
ramah. Mendidik dan melatih tenaga kesehatan serta mengadakan penelitian di
bidang kesehatan. 2/ Meningkatkan kemandirian rumah sakit dalam pengelolaan pelayanan kesehatan, administrasi dan manajemen. . M-,,Mengutamakan pelayanan yang ramah, cepat, tepat dan siap berkinerja terbaik. !. S,r/7,/r Or%an)+a+)
14
+S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi mempunyai struktur organisasi yang jelas dan tersosialisasi dengan baik Terlampir/ dan semua rawat inap non bedah sudah memiliki struktur organisasi di ruangan. ". Ke,ena%aan RSUD Dr. A&a' M-,ar B/7),,)n%%) a. %erdasarkan Status Kepegawaian ¨ah pegawai +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi berdasarkan status
kepegawaian, pada Agustus '()? terdapat 1,' 3 berstatus !NS dan @!NS, sedangkan non !NS ada '(,< 3. Ta:el ".1 J/&la Pe%a9a) RSUD Dr. A&a' M-,ar B/7),,)n%%) Ber'a+ar7an S,a,/+ Ke4e%a9a)an 4er A%/+,/+ Ta/n !#1
No ) '
Status !egawai !NS dan @!NS Non !NS Total
¨ah **2 )2 <6<
b. %erdasarkan &enis !endidikan %erdasarkan jenis pendidikan, tenaga keperawatan +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi dapat dilihat pada tabel berikut ini8 Ta:el ".! J/&la Tena%a Ke4era9a,an RSUD Dr. A&a' M-,ar B/7),,)n%%) Ber'a+ar7an Jen)+ Pen')')7an 4er A%/+,/+ !#1 !endidikan S!K S!+0 > Kebidanan >>> Keperawatan >>> Kebidanan >>> 0igi >>> Anestesi >>> +eraksionis >C Anestesi >C Kebidanan >C Teknik 0igi Serjana Kesehatan Masyarakat S) Keperawatan : Ners S' Keperawatan Anak S' Keperawatan Medical %edah S' Manajemen Keperawatan ¨ah *-/er ata e$e"a%aian R*U
!NS ) * 6 )61 '( 2 ) ) ? ) ) ) ) 6 )
Non !NS # # # 2 # # ) # # # # # '( # # #
¨ah ) * 6 )<* '( 2 < ) ) ? ) ) 1) ) 6 ) 621 r. Ac'a, Moc'tar -#ittin""i
Ta:el "." J/&la Ke,ena%aan RSUD Dr. A&a' M-,ar
15
B/7),,)n%%) A%/+,/+ !#1 N- Ke,ena%aan ). Ke+ea,an a. okter b. Keperawatan c. !enunjang
PNS
N-n PNS
J/&la
< '<) ))'
6 *< 26
<) 621 )??
S,r/7,/ral
'<
#
'<
A'&)n)+,ra+)
)*?
*(
''?
'.
6. J/&la 66 1; *"* *-/er ata e$e"a%aian R*U r. Ac'a, Moc'tar -#ittin""i . Fa+)l),a+ (Sarana 'an Pra+arana$ Pelayanan Ke+ea,an R/&a Sa7), +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi merupakan rumah sakit milik pemerintah
tipe % yang memiliki beberapa jenis pelayanan kesehatan dan juga menyediakan berbagai asilitas dipelayanan rawat inap, rawat jalan, 40, unit kamar bersalin, unit kamar operasi, dan pelayanan penunjang. a. Pelayanan Ra9a, Ina4 !elayanan +awat >nap memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 6(* tempat tidur dengan distribusi sebagai berikut 8 Ta:el ". D)+,r):/+) J/&la Te&4a, T)'/r D) Ra9a, Ina4 RSUD Dr. A&a' M-,ar B/7),,)n%%) N) ' 6 2 ? * < 1 )( )) )' )6 )2 )? )*
R/an% C>! @indua Mato C>! Ambun Sari Kelas %edah +uang %edah +uang >nterne !ria +uang >nterne Eanita +uang Kelas >nterne +uang T$T +uang !aru Kebidanan Anak !erinatologi &antung +uang Neurologi +uang Mata +uang >@4: >@@4 T-,al
Te&4a, T)'/r '* Tempat Tidur )* Tempat Tidur )) Tempat Tidur ?) Tempat Tidur )1 Tempat Tidur '( Tempat Tidur ' Tempat Tidur )' Tempat Tidur )< Tempat Tidur 6) Tempat Tidur )' Tempat Tidur '( Tempat Tidur )) Tempat Tidur )* Tempat Tidur )( Tempat Tidur * Tempat Tidur "#6 Te&4a, T)'/r
16
*-/er asi Re/an" R*U r. Ac'a, Moc'tar -#ittin""i 2014 :. Pelayanan Ra9a, Jalan !elayanan +awat &alan !oliklinik/ buka setiap hari Senin s:d Sabtu/. +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi memiliki )1 !elayanan rawat jalan poliklinik/ dengan ) tenaga spesialis dan * tenaga sub spesialis, yaitu 8 !oliklinik 8 Tenaga Spesialis 8 !oliklinik &antung ). Spesialis &antung !oliklinik Neurologi '. Spesialis Sara !oliklinik Kulit dan Kelamin 6. Spesialis Kulit dan kelamin !oliklinik %edah 2. Spesialis %edah !oliklinik Anak ?. Spesialis Anak !oliklinik Kebidanan dan *. Spesialis Kebidanan !enyakit kandungan !oliklinik !enyakit alam . Spesialis !enyakit alam !oliklinik Mata <. Spesialis Mata !oliklinik T$T 1. Spesialis T$T !oliklinik &iwa !sikiatri/ )(. Spesialis &iwa !oliklinik !aru )). Spesialis !aru !oliklinik 0igi dan Mulut )'. Spesialis +ehabilitas Medik !oliklinik !sikologi )6. Spesialis Anastesi !oliklinik +ahibilitasi )2. Spesialis +adiologi !oliklinik Serunai )?.Spesialis !atologi Anatomi !oliklinik M!K )*. Spesialis !atologi Klinik !oliklinik Tumbuh Kembang ). Spesialis 4rologi !oliklinik Akupuntur Tenaga Sub Spesialis terdiri dari 8 )/ Sub Spesialis %edah igesti5e '/ Sub Spesialis %edah "rthopedi 6/ Sub Spesialis 0ynecologi onkologi 2/ Sub Spesialis !enyakit alam dan !embuluh arah ?/ Sub Spesialis +etinologi */ Sub Spesialis 0igi "rthodonti . Pelayanan In+,),/+) Da9a, Dar/ra, !elayanan yang dilakukan pada >nstalasi gawat darurat dilakukan selama '2 jam dengan 6 shit. >nstalasi 0awat arurat +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi dilayani oleh dokter umum jaga gawat darurat, perawat dengan berbagai kualiikasi kedaruratan dan dokter spesialis konsulen. '. Pelayanan Ka&ar O4era+) 'an Ka&ar Ber+al)n e. Pelayanan Pen/n0an% Me')+ +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi memiliki pelayanan untuk penunjang medis diantaranya8 laboratorium, radiologi, armasi, gii, kamar jenaah, dan .
laundry. In')7a,-r Pelayanan RSUD Dr. A&a' M-,ar B/7),,)n%%) >ndikator merupakan alat yang digunakan sebagai acuan untuk mengetahui, mengukur atau melakukan e5aluasi terhadap pencapaian tujuan dan sasaran dari progrram yang dilaksanakan. >ndikator pelayanan rumah sakit juga dapat dipakai 17
untuk mengetahui tingkat pemanaatan, mutu dan eisiensi serta pemerataan pelayanan rumah sakit. Kinerja pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan oleh +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi dapat dilihat dari indikator pelayanan rumah sakit, berikut merupakan capaian pelayanan +S4 r. Achmad Mochtar %ukittinggi sampai tahun '()? 8
Ta:el ". Da,a )n')7a,-r Pelayanan Ke+ea,an RSUD Dr. A&a' M-,ar B/7),,)n%%) ,a/n !#11< !#1 N-
In')7a,-r
)
S,an'ar In')7a,-r *(# 3
!#11 *6,'(
Ta/n !#1! !#1" !#1 *6, *,*? ),6
%"+ (e, Occ-$anc Rate) ' %T" (e, T-rn 2(# 62,) 26,)* 2?,11 2,2' Over) ?(D:Tahun 6 9"S (en"t' Of *#1 $ari ?,*' ?,2' ?,6 ?,21 *ta) 2 T"> (T-rn Over )#6 $ari ',?1 6,( ',? ','( +nterva&) ? N+ (Net eat' O '? :ooo 2,)* 6,2 6,'* 6,12 Rate) * 0+ (6ross eat' O 2? :ooo <,)( ,(( ,)* ,6( Rate) *-/er +nsta&asi Re#a Me,i# R*U r. Ac'a, Moc'tar -#ittin""i
!#1 2,11
2(,6) ?,2 ),<* 2,*2 ,2(
B. Perenanaan SDM Ke4era9a,an
Aspek Kebijakan dan !erencanaan ). !erawat terlibat dalam perumusan kebijakan dan perencanaan program. Kebijakan perekrutan dan pengembangan tenaga perawat dilakukan oleh bidang keperawatan berkoordinasi dengan bagian SM sesuai kebijakan +S4. '. +S4 telah memiliki rencana strategik keperawatan dalam sistem pengembangan keperawatan yang tertuang dalam SA! strategic action planning/ yang telah dikembangkan +S4. 6. !erawat dilibatkan dalam perencanaan dan pengembangan inansial. !erencanaan SM Keperawatan di +S4 dengan metode /otto -$ hasil masukan dari masing#masing unit/. !erencanaan dari setiap unit dilakukan oleh Kepala Sta !erawat ;ungsional Ka S!;/ yang berkoordinasi dengan kepala ruangan dengan
mempertimbangkan klasiikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan
18
yang dibuat oleh epkes yaitu askep minimal, askep sedang, askep agak berat dan askep maksimal. 9ama rawatan Askep minimal
8
' jam :hari
9ama rawatan Askep sedang
8
6,(< jam:hari
9ama rawatan Askep agak berat 8
2,)? jam:hari
9ama rawatan Askep maksimal
8
*,)* jam:hari
Total 9ama rawatan perhari
8
jumlah pasien D lama rawatan:hari
¨ah perawat perhari
8
Total lama rawatan perhari 8 jam eekti
9oos day
8
$ari libur dalam ) tahun D ¨ah perawat $ari eekti dalam ) tahun
Tugas non keperawatan
8
¨ah perawat Hloosday / D '? 3
¨ah tenaga yang dibutuhkan 8
¨ah perawat H loos day H tugas nonperawat
Selain itu juga diperhatian metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan. $ampir semua ruang rawat +S4 menggunakan metode tim. Namun jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta perhitungan jumlah tenaga keperawatan direkap oleh bidang keperawatan. 4ntuk tahun '()* perencanaan ketenagaan keperawatan +S4. r. Achmad Mochtar %ukittinggi. >normasi dari %idang !erawatan dapat diterangkan8 ). Kekurangan tenaga keperawatan '. Kekurangan tenaga keperawatan di pelayanan 6. !enambahan tenaga tahun '()* minimal sudah mempertimbangkan penambahan @!NS dan Non !NS sesuai dengan kondisi keuangan +S 2. !enambahan tenaga di >%S:Anastesi untuk pengembangan pelayanan ruang ?. !enambahan tenaga di ruang >+& untuk pengganti yang pensiun Sebagai bagian dari perencanaan, setelah menentukan jumlah dan kategori tenaga keperawatan
yang
dibutuhkan
maka
Kepala
%idang
Keperawatan
dengan
berkoordinasi dengan %agian SM dan personalia melakukan seleksi tenaga Non !NS dengan tahapan8 ). !engumuman terbuka '. Tes Tulis, wawancara, uji kompetensi dan psiko test 6. !engumuman hasil seleksi 2. 9ayanan "rientasi
C. Per),/n%an Ke:/,/an Men%%/na7an De47e+ RI (!##$ 19
Menurut pedoman pelayanan keperawatan gawat darurat di rumah sakit yang dikeluarkan epkes +> '((?/ disebutkan bahwa untuk kebutuhan tenaga perawat di >nstalasi +awat &alan +> '((?/ digunakan rumus 8 F +erata jumlah pasien perhari/ D +erata &am +awat perpasien perhari/ H )?3 &am eekti perawat D *(
%erikut penjabaran jumlah kebutuhan tenaga perawat di ketiga poliklinik +S4 r. Achmad Mochtar %ukit Tinggi 8 I,e& P-l)7l)n)7 In,erne P-l)7l)n)7 0an,/n% +ata#rata pasien : <( orang : hari '( orang : hari hari !erhitungan <( D )? H )?3 '( D )? H )?3 kebutuhan tenaga * D *( * D *( F 6 # 2 orang F ) #' orang J/&la 4era9a, -ran% " -ran% ')r/an%an +aa, )n) (R*U. r. Ac'a, Moc'tar -#it Tin""i7 2015)
P-l)7l)n)7 Par/ '( orang : hari
'( D )? H )?3 * D *( F )#' orang -ran%
D. Per),/n%an Ke:/,/an Men%%/na7an Me,-'e S9an+:/r%
Kelompok menghitung kebutuhan perawat di ruang rawat inap %edah +S4. r. Achmad Mochtar %ukit Tinggi menggunakan metode Swansburg, yakni dengan kapasitas ?) tempat tidur, dengan rata#rata pasien per hari 6? orang, jumlah jam kontak langsung perawat#pasien ? jam:pasien:hari dengan * hari kerja:minggu. Maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut 8 •
Total jam perawat:hari
F ¨ah pasien D jumlah jam kontak perawat#pasien F 6? D ? F )? jam
•
¨ah perawat yang dibutuhkan per hari
F
Total jam perawat:hari ¨ah jam kerja:hari
F
)?
F
'? orang perawat:hari
!erawat diruang bedah berjumlah '' orang/ •
¨ah Shit per minggu F ¨ah perawat yang dibutuhkan:hari D &mlah shit dalam ) minggu F '? D
20
F )? shit:minggu •
¨ah !erawat yang dibutuhkan per minggu
F
¨ah shit:minggu ¨ah hari kerja:minggu
F
)? * hari
F
'1 orang perawat
&adi, total '1 orang perawat F '? orang perawat yang dibutuhkan:hari H 2 orang perawat cadangan. •
!embagian !roporsi dinas dalam ) hari B !agi 8 Sore 8 Malam F 23 8 6*3 8 )3 !agi
8 23 D '? F )),? F )' orang
Sore
8 6*3 D '? F 1 orang
Malam 8 )3 D '? F 2,'? F 2 orang E. Per),/n%an Ke:/,/an Men%%/na7an Me,-'e WISN
9angkah perhitungan kebutuhan tenaga berdasarkan metode E>SN, meliputi ? langkah 8 ). Menetapkan waktu kerja tersedia '. Menetapkan unit kerja dan kategori SM yang dihitung. 6. Menyusun standar beban kerja. 2. Menyusun standar kelonggaran. ?. Menghitung tenaga per unit kerja. •
Menetapkan waktu tersedia Ta:el ".6 Wa7,/ Ker0a Ter+e')a
Kode
;aktor
A $ari kerja % @uti tahunan @ !endidikan dan !elatihan $ari libur nasional 7 Ketidakhadiran kerja ; Eaktu kerja Eaktu Kerja Tersedia $ari Kerja Tersedia
Kategori SM !erawat r. Spesialis '*( '*( )' )' ? )( )1 )1 )( )' ')2 '( ),21< ),221
Keterangan $ari:tahun $ari:tahun $ari:tahun $ari:tahun $ari:tahun $ari:tahun &am:tahun $ari kerja:tahun
Eaktu kerja tersedia untuk kategori SM !erawat adalah ),(2 jam:tahun, atau ')6 hari kerja. Sedangkan kategori SM okter Spesialis %edah adalah ),*)* atau )<1 hari kerja:tahun.
21
4raian perhitungannya adalah sebagai berikut8 a/ Eaktu kerja tersedia untuk kategori SM 8 !erawat FG'*( # )'H?H)1H)(/J F ')2 hari kerja:tahun okter Sp. %edah F G'*( # )'H)(H)1H)'/J F '( hari kerja:tahun b/ $ari kerja tersedia untuk kategori SM 8 !erawat F ')2 hari:tahun/ D jam:hari/ F ),21< jam kerja:tahun okter Sp. %edah F '( hari kerja:tahun/ D jam:hari/ F ),221 jam kerja:tahun Menetapkan 4nit Kerja dan Kategori SM
•
Ta:el ".; Un), Ker0a 'an Ka,e%-r) SDM NA
Un), Ker0a >nstalasi +awat &alan
S/: Un), Ker0a !oli !enyakit alam
!oli
Kebidanan
Kandungan !oli %edah %
•
>nstalasi +awat >nap
). '. dan ). '. ). '. ). '. 6. 2. ?. *.
+awat >nap %edah
Ka,e%-r) SDM r. Sp. ! !erawat r. Sp. "bg %idan
r. Sp.%4 !erawat r. Sp. %4 r. Sp. %" r. Sp. Anastesi okter umum/ !lus !enata anestesi !erawat
Menyusun Standar %eban Kerja Ta:el ".* Ke%)a,an P-7-7 'an Ra,a
Kategori SM r. Sp.%
!erawat
4nit Kerja:Keg !okok +AEAT >NA! %7A$ Cisite pasien lama Cisite pasien baru Tindakan medik kecil
+ata#rata Eaktu
Standar %eban Kerja
'2,<2( )*,?*( *,*'2
2P )?P )?P
Tindakan Keperawatan 9angsung 8
22
Memberikan obat kepada pasien Memenuhi kebutuhan • cairan elektrolit dan nutrisi. Memenuhi kebutuhan • eliminasi %A% Memenuhi kebutuhan • eliminasi urine Memenuhi kebutuhan • integritas jaringan Memenuhi kebutuhan "' • Menyiapkan specimen lab • Memenuhi kebutuhan rasa • aman dan nyaman Transportasi pasien • Melakukan resusitasi • !erawatan jenaah • Melakukan tindakan 7K0 • Mengukur TTC • Cisite dokter • Menerima pasien baru • "bser5asi • !endidikan kesehatan • !ersiapan pasien operasi • Tindakan Keperawatan Tidak 9angsung 8 Melengkapi catatan medic • pasien:pendokumentasian Memenuhi kebutuhan • kebersihan dan lingkungan Administrasi • Timbang terima pasien • Sterilisasi alat • •
•
)*6<
)6(1),<'
)*6<
)*6'?,*
)*6<
*'),1?
)*6<
62?*,66
)*6< )*6< )*6<
612<( ?<1*,< ))<'<,?
)*6<
?1?*,6*2
)*6< )*6< )*6< )*6< )*6< )*6<
'6??<,*2 )?2( 11','6 '((?,2? <6(6,''* <2,(?2
)*6<
)1<(2,1)
)*6<
6<*,1'
)*6< )*6< )*6<
26<,2( )?'*,*< 2<<,((
Menyusun Standar Kelonggaran Standar kelonggaran disusun berdasarkan hal#hal berikut 8 a/ Sembahyang bagi yang muslim/ b/ Makan dan minum c/ Toilet d/ Telepon pribadi e/ usuk di nurse stasion / 0osok gigi
23
g/ 0anti baju
F. Pen%e&:an%an Dan Me&4er,aan7an SDM Ke4era9a,an
!rogram pengembangan SM keperawatan telah direncanakan %idang Keperawatan melalui pendidikan berkelanjutan dan pelatihan baik in 'o-se trainin" maupun yang di luar +S. !endidikan berkelanjutan untuk S' Keperawatan, S> Keperawatan, >>> Keperawatan tahun ini jalur !rogram khusus terakhir/. isamping itu juga ada rencana program untuk pelatihan. +ealisasi pendidikan dan pelatihan ini adalah koordinasi %idang Keperawatan dengan bagian iklat +S. !erencanaan pelatihan juga bersiat /otto -$7 usulan pelatihan yang dibutuhkan oleh unit disampaikan ke bidang iklat +S melalui bidang keperawatan. alam ) tahun ada sekitar )( kali pelatihan yang diikuti oleh perwakilan dari setiap ruangan. Namun dari wawancara dengan )( orang perawat, 2 orang
mengatakan pernah pelatihan dasar keperawatan, 6 orang mengatakan pernah
pelatihan tapi sudah sangat lama dan 6 orang lagi belum pernah pelatihan. alam pengembangan karir belum dikenal perbedaan perawat klinik > sd C, perawat pendidik,
perawat
manejer
dan
perawat
peneliti.
!emberian
jasa
pelayanan
mempertimbangkan golongan, lama masa tugas dan beban kerja di suatu ruangan. Sehingga perawat dengan pendidikan S!K yang sudah '? tahun bertugas bisa mendapatkan jasa pelayanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendidikan Ners tapi baru dinas 6 tahun. Kewenangan hampir tidak jelas, semua perawat dengan semua tingkatan pendidikan dan semua le5el bisa mengerjakan semua tindakan keperawatan dasar sampai tindakan keperawatan komplek. %entuk reward yang diberikan oleh pihak rumah sakit atau khususnya bidang keperawatan pernah diadakan pemilihan perawat berprestasi pada tahun '()' yang direncanakan akan diadakan setiap tahun, namun karena situasi hal tersebut belum terwujud kembali. G. Pene&4a,an Dan U,)l)+a+)
Kondisi saat ini8 !embagian jadwal dinas dilakukan dengan mempertimbangkan beban kerja ruangan dan pertimbangan kondisi kerja. Misalnya 8 +uang hanya memiliki ' orang pasien dengan tingkat ketergantungan parsial, perawat yang dinas malam tetap ' orang karena tidak mungkin dinas ) orang di ruangan yang sepi aktor keamanan dan kenyamanan perawat/. Sedangkan pada jadwal yang sama di ruang bedah wanita jumlah
24
pasien '? orang )2 askep berat, )) askep sedang dan sisanya askep minimal/ perawat yang bertugas hanya 6 orang. $al inipun terjadi di ruang 0ynekologi jumlah pasien ?orang tingkat ketergantungan minimal, perawat bertugas ' orang jam ''.(( perawat sudah bisa istirahat di kamar perawat. Selain itu seringkali perawat yang sudah dibekali dengan pelatihan khusus ternyata masih dilakukan mutasi ke tempat yang tidak sesuai dengan kompetensinya
H. Re%/la+).
Kondisi saat ini8 perawat belum semua yang
mempunyai S>! Surat >jin !erawat/
sebagai aspek legal secara administrati namun belum mempunyai dasar hukum keperawatan yang dapat melindungi perawat dalam melaksanaan asuhan keperawatan.
25
BAB I5 PEMBAHASAN
A. A+4e7 Ke:)0a7an 'an Perenanaan
Kemungkinan penyebab8 ). !erawat telah dilibatkan dalam semua kebijakan dikarena tingkat pendidikan perawat yang sudah mulai banyak S' dan S) keperawatan di le5el pimpinan. Selain itu, adanya bidang keperawatan dan komite keperawatan yang dikepalai oleh perawat menunjukkan eksistensi perawat di le5el pembuat kebijakan. '. Sumber daya manusia keperawatan mulai dilibatkan dalam perencanaan inansial, namun kebijakan realisasi perencanaan tersebut tergantung keputusan jajaran direksi.
B. A+4e7 Pen')')7an3 Pela,)an 'an Pen%e&:an%an SDM
Kemungkinan penyebab8 ). 4ji kompetensi bagi tenaga perawat belum ada standar dikarenakan belum jelasnya ketetapan pembagian kompetensi berdasarkan jenjang pendidikan. '. !erencanaan penganggaran hanya berokus pada kegiatan rutin. 6. Tingkat pendidikan perawat umumnya masih 6 dengan masa pengalaman kerja kurang dari ? tahun. engan sistem yang masih subjekti
sulit mendapatkan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
C. A+4e7 Pene&4a,an 'an U,)l)+a+)
Kemungkinan penyebab8 ). !elatihan ketrampilan belum merata untuk semua perawat terkait masalah perencaaan, serta moti5asi yang masih rendah. '. Super5isi belum optimal dikarenakan kurangnya jumlah super5isor dan tidak terencananya kegiatan super5isor
D. A+4e7 Re%/la+)
Kemungkinan penyebab adalah belum adanya 44 praktek keperawatan dan belum tersosialisasinya regulasi dalam praktek keperawatan kepeda seluruh perawat. ari 26
pemaparan di atas dapat direkomendasikan penyelesaian masalah yang ada yaitu perencanaan, pengembangan, penempatan dan utilisasi SM 8 ). !ihak manajemen melakukan pengkajian terhadap beban kerja setiap unit dan rata# rata jumlah pasien sehingga dapat dianalisa kebutuhan tenaga keperawatan secara tepat '. Melakukan super5isi secara berkala untuk mempertahankan kualitas pemberian pelayanan 6. Meningkatkan proses pembinaan sta oleh manajer lini pertama 2. Senantiasa meningkatkan kompetensi perawat melalui pelatihan#pelatihan yang terdistribusi untuk semua perawat ?. Menerapkan program pendidikan berkelanjutan bagi perawat#perawat rumah sakit. *. Memberikan reinorcement dukungan/ untuk lebih meningkatkan lagi pengetahuan dan keahlian. . Selalu ada telaah terhadap sta yang akan dimutasikan terkait dengan kesesuaian kompetensi yang dimiliki
27
BAB 5 PENUTUP
A. Ke+)&4/lan
0lobalisasi menjadikan masyarakat semakin kritis sehinggan perlunya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan. 7ektiitas dan eisiensi ketenagaan dalam keperawatan sangat ditunjang oleh pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi perawat yang memadai. !erencanaan yang baik mempertimbangkan klasiikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan, metode pemberian asuhan keperawatan, jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta perhitungan jumlah tenaga keperawatan. 4ntuk itu diperlukan kontribusi dari manager keperawatan dalam menganalisis dan merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit rumah sakit. 4ntuk meningkatkan kualitas pelayanan sangat diperlukan pengembangan sumber daya keperawatan di +S karena perawat merupakan tenaga terbesar di pelayanan kesehatan. +S juga harus memikirkan bagaimana strategi mencegah terjadinya turn o5er dengan cara memperhatikan kondisi internal dan eksternal serta memberikan kepuasan kerja dan lingkungan yang konduksi bagi perawat.
B. Saran
alam meningkatkan kulitas pelayanan kesehatan, +S perlu memperhatikan manajemen tenaga keperawatan dari mulai rekrutmen, orientasi, memberikan pendidikan dan pelatihan serta melibatkan perawat dalam membuat kebijakan dan pelatihan. +S mengupayakan agar tidak terjadinya turn o5er pada instansinya dengan meningkatkan kepuasan kerja perawat
28
DAFTAR PUSTAKA
epkes '(('/. *tan,ar Tena"a e$era%atan ,i R-a' *a#it . @etakan >. &akarta. epkes '((?/. *tan,ar Tena"a e$era%atan ,i R-a' *a#it . @etakan >>. &akarta. essler 0. '((*/. Mana!een *-/er aa Man-sia. 7disi Kesepuluh. &ilid ). Alih %ahasa8 !aramita +ahayu. Klaten8 >ndeks. $uber, iane '((*/. ea,ers'i$ an, N-rsin" 8are Mana"eent . !hiladelphia8 Saunders. 0illies, .A. )1<1/. N-rsin" Mana"eent a *ste A$$roac'. !hiladelphia8 E.%. Saunders. 0illies, .A. )112/. N-rsin" ana"eent7 a sste a$$roac'. Third 7dition. !hiladelphia 8 E% Saunders. 0illes, A. )11* /. Mana!een #e$era%atan s-at- $en,e#atan sste.ter!ea'an e,isi #e,-a. E.b. saunder8 >99ions $asibuan,S.! '((? / ana!een s-/er ,aa an-sia . &akarta 8 bumi aksara >lyas, yaslis. '((2 /. Perencanaan *M r-a' sa#it 9 teori7 eto,a ,an for-&a. epok8 pusat kajian ekonomi kesehatan ;KM 4> MarQuis, %.9. dan $uston, @.&. '(((/. ea,ers'i$s Ro&es an, Mana"eent :-nctions in N-rsin" 6rd ed/ !hiladelphia8 9ippincot - +a5en !ublisher +ahmawati '(( Perencanaan #e/-t-'an tena"a #e$era%atan ,i -nit #er!a %andung Sitorus, +. '((*/. Mo,e& Pra#ti# e$era%atan Profesiona& ,i R-a' *a#it . &akarta8 70@. Swansburg, +.@. = Swansburg, +.&. )111/. +ntro,-ctor ana"eent an, &ea,ers'i$ for n-rses. @anada 8 &ones and %arlett !ublishers Soeroso, S. '((6 /. Mana!een s-/er ,aa an-sia ,ir-a' sa#it. &akarta 8 70@ Siagian,S.! '((< /. Mana!een s-/er ,aa an-sia.&akarta 8 %umi aksara Swanburg +.@. '(((/. Pen"antar e$ei$inan ; Mana!een e$era%atan -nt-# Pera%at &inis. Alih %ahasa8 Suharyati Samba. &akarta8 70@. Yaslis, >. '((2/. Perencanaan *M r-a' sa#it. teori7 eto,a ,an for-&a. epok 8 ;KM4>.
29