YAYASAN SWADIRI BHAKTI AKADEMI TEKNIK PEMBANGUNAN NASIONAL JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI LAPANGAN DI SUSUN OLEH : MUHAMMAD AKBAR NIM : 09.02.0032
DIKECAMATAN BINUANG KABUPATEN TAPIN KAL – SEL
Banjarbaru 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR BAB BAB
I.
Penda endahu hulluan uan 1.1 1.1 Lata Latarr Bel Belakan akang g …………… …………… …………… ……………… ………… ……… ……… 1.2. 1.2. Maks Maksud ud dan dan Tuj Tujua uan n …… ………………… ……………… ……… …………… …………… … 1.3. 1.3. Meto Metode de penu penuli lisa san n ………… ……………… ………… ………… ………… ………… ………… …… 1.4. 1.4. Bat Batasan asan Mas Masal alah ah ……… ………………… ……………… ……… …………… ……………… ……..
1 1 2 2 2
BAB
II.
Tinjauan Umum 2.1. 2.1. Das Dasar Teor Teorii …… ……………… ……………… ………… ……… …………… ……………… ……… …. 2.2. 2.2. Geo Geolo logi gi Reg Regio iona nall Kali Kalima mant ntan an Sel Selat atan an ……… …………… ………… ……… … a. Geo Geollogi ogi daer daerah ah pem pemet etaa aan n ………… …………… …………… ……………… ……… … b. Stat tatigraf grafii ………… ……………… ……… …………… ……………… ……… …………… ………….. c. Stru Strukt ktur ur geol geolog ogii …… ……………… ……………… ……… …………… ……………… …….. ..
3 3 3 4 5 5
BAB
III.
Pembahasan Kegiatan Lapangan 3.1. Stasiun I 3.1. 3.1.1. 1. Sing Singka kapa pan n (Out (Out crop crop)) ………… ……………… ………… ………… ………… …… 3.1. 3.1.2. 2. Kesi Kesimp mpul ulan an ………… ……………… ………… ………… ………… ………… ………… …… 3.2. Stasiun II 3.2. 3.2.1. 1. Mor Morfo folo logi gi dae daera rah h perb perbuk ukit itan an ……… …………… ………… ………… …….. 3.2. 3.2.2. 2. Kesi Kesimp mpul ulan an ………… ……………… ………… ………… ………… ………… ………… …… 3.3. Stasiun III 3.3. 3.3.1. 1. Bent Bentan ang g alam alam sung sungai ai ………… ……………… ………… ………… ………… …….. 3.3. 3.3.2. 2. Kesi Kesimp mpul ulan an ………… ……………… ………… ………… ………… ………… ………… …… 3.4. Stasiun IV 3.4. 3.4.1. 1. Goa Goa bat batu u hap hapu u (Go (Goaa bat batu u gam gampi ping ng/K /Kap apur ur)) ……… ……….. .. 3.4. 3.4.2. 2. Kesi Kesimp mpul ulan an ………… ……………… ……… …………… ……………. …... ..
6
BAB
IV.
Penutup 4.1. Kes Kesimpula ulan ……… ……………………………………………… 4.2. Sar Saran-s n-saran ……… ………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN PETA
6 6 9 9 11 11 12 12
13 13
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan kuasa serta pertolongan-nyalah sehingga kami sebagai mahasiswa yang menjalankan praktikum dapat menyelesaikan laporan praktikum lapangan “Geomorfologi” ini sebagai mana mestinya. Dan para mahasiswa yang melaksanakan praktikum tidak lupa mengucapkan teima kasih yang sebesar besarnya,kepada : 1.
Bapak Ir. Haring saloh, selaku Direktur ATPN Banjarbaru.
2.
Bapak M.Yulian noor ST.MSi selaku dosen mata kuliah “Geomorfologi” di ATPN Banjarbaru.
3.
Para Para assist assisten en prakti praktikum kum “Geomo “Geomorfo rfolog logi” i” yang yang telah telah membant membantu u dan member memberika ikan n masukan pada kami.
4.
Serta rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyelesaian laporan praktikum “Geomorfologi” didaerah binuang dan sekitarnya.
Akhir kata kami sebagai mahasiswa yang melaksanakan praktikum berharap semoga nantinya dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Banjarbaru
Juli 2010
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Bekang
Sejarah tentang ilmu geomorfologi dikenal sejak zaman Yunani kuno. Pertama kali orang eropa memakai suatu istilah istilah dari isografi yang diartikan sebagai ilmu ilmu tentang isi rangkuman iklim, metereologi, metereologi, oceanografi, oceanografi, dan geografi. geografi. Tetapi para ahli Amerika Amerika cendeun cendeung g menggu menggunaka nakan n istila istilah h geomorf geomorfolo ologi, gi, karena karena ilmu ilmu ini sangat sangat erat erat kaitan kaitannya nya dengan ilmu geologi. Geoorfologi Geoorfologi berasal dari kata Yunani yang arti “Geo” adalah Bumi, “Morpho” “Morpho” adalah adalah bentuk, bentuk, serta serta “logos “logos”” juga juga adalah adalah ilmu, ilmu, jadi jadi geomor geomorfol fologi ogi berart berartii ilmu ilmu yang yang mempelajari tentang bentuk bumi atau roman muka bumi. Dan ilmuan teus meneliti tenang kejadian yang terjadi pada bumi ini,seprti gempa bumi, erosi, ledakan gunung berapi atau pngangkatan atau juga penurunan suatu dataran terjad dalam proses yang sangat lama serta kejadian yang lain, yang berhubungan dengan bumi. Pada Pada tahun tahun 485 485 – 425 425 SM, SM, muncu muncull perk perkir iraa aan n peru peruba baha han n yang yang terj terjad adii pada pada permukaan air laut sebagai salah satu gejalanya dalah sumber dari geologi dari mesir yang dikemukakan oleh Herodatus dan dia juga dikenal sebaga bapak GEOMORFOLO GEOMORFOLOG. G. Sedangkan filosopfi filosopfi yang lain juga seperti seperti Aristototele Aristototeles, s, Stablo, Senaca yang semuanya Menerangkan juga tentang gejala-gejala dialam sebagai suatu kutuka kutukan n tuhan tuhan atau atau dikena dikenall denagn denagn teori teori,, mala mala petaka. petaka. Kemudi Kemudian an muncul muncul filsa filsafat fat KATADSTROFISMA ( CUVEIR) padatahunn 1767 – 1832 yang menyaakan bahwa kajian ilmu geolog yang terbentuk secara mendadak, hal ini di dukung oleh beberapa kajian kajian ilmu ilmu geolog geologii yang yang terbent terbentuk uk secara secara cepat cepat sekali sekali,, sepert sepertii letusa letusan n gunung gunung api, api, longsor, aliran larva panas, daratan – daratan menurun pendapat ini terjadidialam. Bentuk roman muka bumi dapat dinyatakan dinyatakan dengan besaran dari ilmu matematis matematis sepert sepertii kita kita kenal kenal dalami dalamilmu lmu geomor geomorfol fologi ogi yang yang bersif bersifat at kuantit kuantitati atif, f, adapun adapun untuk untuk mempelajari dari permukaan bumi dipakai konsep morfologi yaitu : -Konsep kesinambungan Segala suatu gejal slamyang terjadi sekarang juga terjadi pada masa lampau, bias dalam intensitas yang sama atau berbeda. -Konsep kontrol morfologi Memp Mempel elaj ajar arii suat suatu u bent bentan ang g alam alam pada pada suat suatu u wila wilaya yah h deng dengan an mengontrol daerah tersebut.
Prosesgeomorfologi adalah perubahan yang trjadi secarafisik maupun kimiawi yang menybabkan perubahan bentuk muka bumi. Penyebab itu yaitu adanya tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut juga dengan tenaga eksogen, kedua tenaga ini
bekerja secara bersamaan bentuk muks bumi, tenaga eksogen untuk membagun dan sedangkan tenaga endogen cenderung merusak.
1.2.
Maksud da dan Tu Tujuan
Adapun maksud dan tujuan diadakan praktikum ini adalah memenuhi dri mata kuliah geomorfolog geomorfologii pada Akademi Akademi Teknik Pembangunan Nasional Banjarbaru. Banjarbaru. Tujuannya Tujuannya adalah agar kita dapat mengidentifiasi serta menggambar dan juga mengetahui tentang geomorfologi, seperti bentuk muka bumi dan sebagainya sehingga kita dapat mengetahui secara jelas dan rinci tentang geomorfolog terseut.
1.3.
Metode Penulisan
Metode penulisan yang dipakai adalahsesuai dengan apa yang ada ditulis, kemudian diberi pengertian sesuai yang tercamtum didalam buku panduan dan penulisan dilakukan secara objektif yang artinya sumberdata berasal dari buku panduan dan data lapangan yang dilakukan secara langsung.
1.4.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang didapatkan didalam laporan praktkum kali ini adalah mencakup materi tentang geomorfologi saja.
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1.
Dasar Teori
Struktur terdiri dari batuan sedimen dan metamorf, terdiri dari batuan gamping, batu kapur, lempung, lempung, batu bara dll….., dll….., cekungan Barito Barito dan cekungan Kutai cekungn tempat tempat batu bara terakumulasi. Batu bara yang kualitasnya sangat prospek. Formasi Tanjung dan Formasi Warukin diendapkan pada bagian dalam dan mendekati tepian cekungan. Formasi Dahor yang diendap diendapkan kan di pinggi pinggiran ran cekunga cekungan n adalah adalah sebaga sebagaii pembaw pembawaa lapisa lapisan n batubar batubaraa yang yang kurang kurang berkualitas serta sumberdayanya lebih kecil untuk skala eksploitasi yang lebih besar. Toporafi di wilaya wilayah h binuang binuang terdir terdirii atas atas daerah daerah morfol morfologi ogi perbuk perbukita itan, n, perbuk perbukita itan n bergel bergelomb ombang, ang, dan morfologi dataran.
2.2.
Geologi Regional Kalimantan Selatan
Propinsi Propinsi Kaslimantan Kaslimantan Selatan Selatan menempati menempati bagian tenggara pulau Kalimantan Kalimantan dengan beberapa pulau kecil yang secara geografis terletak pada posisi koordinat 114º19’13”-116º33’28” LS dan 1º21’1 1º21’19”9”-4º1 4º10’1 0’14” 4” BT. Bentan Bentang g alam alam Kalima Kalimanta ntan n Selata Selatan n cukup cukup beraga beragam m ditand ditandai ai dengan dengan bentuk bentuk adanya adanya pegunun pegunungan gan yang yang menemp menempati ati bagian bagian tengah tengah dan timur timur Kalima Kalimanta ntan n Selatan terpisah, Tepatnya menempati Tinggian Meratus, Gunung Kukusan (563m) dan Gunung Sebatung (725m). Pada sayap-sayap pegunungan ditempati secara berangsur perbukitan, daerah bergelombang dan dataran. Penelitian Geologi menunjukan bahwa daratan-daratan di Wilayah Propinsi Kalimantan Selatan disusun oleh berbagai macam batuan. Daerah Kalimantan Selatan mempunyai sejarah Geologi yang unik dan menarik. Unik karena sejarah geologi Kalimantan Selatan dimulai sejak Zaman Kapur Awal (144-166 Juta Tahun lalu) yang diawali dari kondisi lingkungan laut dalam. Menari Menarik k karena karena Bumi Bumi Kalim Kalimant antan an Selata Selatan n senant senantias iasaa dalam dalam keadaan keadaan labil labil akibat akibat geraka gerakanngerakan lempeng atau lapisan batuan dibawah permukaan Bumi. Tekt Tekton onik ik lemp lempen eng g meru merupa paka kan n sala salah h satu satu teor teorii geol geolog ogii yang yang dapa dapatt memb memban antu tu meme memeca cahka hkan n perm permas asal alaha ahan n geol geolog ogii Kali Kalima mant ntan an Sela Selata tan n sena senant ntia iasa sa dipe dipeng ngar aruh uhii adany adanyaa tumbukan antara lempeng Benua eurasia – Micro Sunda dan Lempeng Samudra Australia. Diawali pada Zaman Kapur awal (145 Juta tahun lalu) dimana oleh adanya tumbukan lempeng lempeng menyebabkan menyebabkan Kalimantan Kalimantan Selatan Selatan pada saat itu berada pada lingkungan lingkungan laut dalam, sedang daratan masih jauh berada di Wilayah Barat laut Kalimantan selatan. Bersamaan proses tektonik tersebut berlangsung proses pengendapan sedimen tertua di Kalimantan Kalimantan Selatan Selatan yaitu yaitu formasi formasi Paniungan. Zaman Kapur Tengah(110-90Jut Tengah(110-90Jutaa tahun lalu) aktivitas aktivitas Vulkanik. Vulkanik klasik klasik dan sedimentas sedimentasii batu gamping kelmpok kelmpok alino berlangsung. berlangsung. Tak lama kemudian disusul oleh adanya gerak tektonik cukup kuat untuk mengalihkan batuan beku ofiolit sebagai batuan kerak samudra ke atas kelompok alino. Zaman Kapur Atas kelompok alino, diterobos oleh batuan beku bersifat granit – basa dan segera sesudahnya diikuti oleh pengendapan Formasi Menungggul diatas kelompok batuan beku ofiolit tersebut. Akhir Akhir kapur kapur akhirn akhirnya ya terjad terjadii proses proses pengang pengangkat katan an yang yang menemp menempatk atkan an Kalima Kalimanta ntan n Selatan menjadi daratan untuk pertama kalinya. Zaman Tersier merupakan periode sedimentasi pada suatu paparan dimana daratan yang tadinya terbentuk terkikis oleh erosi. Akhir Akhir Miosen Miosen ditand ditandai ai dengan dengan pengang pengangkat katan an batuan batuan tua berumu berumurr kapur kapur membent membentuk uk tubuh Tinggian Meratus dan beberapa beberapa tinggian tinggian lainnya lainnya seperti Tinggian Kukusan dan Tinggian Tinggian Sebatung. Pada saat inilah Kalimantan Selatan secara regional menjadi daratan untuk kedua kalinya. Kala Pliosen sehingga Zaman Kuarter(2 juta tahun lalu hingga sekarang) proses erosi terus berlangsung pada bagian daratan termasuk puncak pegunungan. Pada gilirannya hasil erosi terendapkan sebagai kipas Alluvial Formasi Dahor dan diikuti pengendapan Aluvium seperti tampak tampak pada sekarang. Hasil Erosi selektif selektif pada akhirnya akhirnya memberikan kenampakan kenampakan adanya daerah pegunungan perbukitan,daerah bergelombang dan daratan di Kalimantan Selatan.
Berdasarkan geologi regional (Heryanto dan Sanyoto, 1987; Bishop, 1980; Damarwan Sumardi, drr., 1988) daerah penyelidikan termasuk kedalam Anak Cekungan Pasir bagian dari Cekungan Kutai dan Anak Cekungan Asam-Asam bagian dari Cekungan Barito. Cekungan Kutai membentang di sepanjang timur tepian benua (continental margin) Kalimantan. Di bagian barat Cekunga Cekungan n Kutai Kutai di batasi batasi oleh oleh tinggi tinggian an Kucing Kucing (Kucin (Kucing g High) High) dan paparan paparan sunda sunda (Sunda (Sunda Shield Shield), ), dan dipisa dipisahkan hkan dari dari Cekunga Cekungan n Tarakan Tarakan oleh oleh Pemata Pematang ng Mangkal Mangkaliha ihatt (Mangka (Mangkalih lihat at Ridge). Ridge). Dibagian selatan selatan Cekungan Kutai Kutai dipisahkan dipisahkan dari Anak Cekungan Cekungan Asam-Asam Asam-Asam dan Anak Cekungan Pasir oleh Pegunungan Meratus (Meratus Mountain). Cekungan Kuati terdiri atas batuan sedimen berumur Eosen dan sedimen Resen, tebal seluruhnya >9000 m, serta tersusun oleh batuan dasar cekngan berupa batuan beku dan batuan sedimen berumur Mesozoik/Tersier Awal (Darmawan sumardi, drr..,1988). Proses penurunan ceku cekunga ngan n (sub (subsi side dence nce)) yang yang yang yang terj terjadi adi sela selama ma Eose Eosen n Awal Awal hing hingga ga Olig Oligos osen en Bawa Bawah h menyebabkan adanya akumulasi lapian-lapisan ransgresi sedimen ke dalam Cekungan Kutai. Proses transgresi ini mencapai puncaknya pada Oligosen Akhir di bagian barat dan Miosen Awal di bagian timur Cekungan Kutai. Proses pengangkatan tektonik (tectonic uplift) Tinggian kucing yang terjadi selama waktu Oligosen akhir menyebabkan pengendapan lapisan regresi sedimen di Cekungan Cekungan Kutai. Kutai. Akhir dari proses ini, terjadi pengendapan pengendapan sedimen sedimen resen resen terutama terutama tersebar di sepanjang garis-pantai Kalimantan Timur. a. ) Geologi Daerah Pemetaan
Daerah silidiki telah dipetkan oleh penyidik sebelumnya yang termasuk pada peta geologi lembar banjamasin, skala 1:250.000 (sikumbang, drr 1994) dan peta geologi lembar binuang, skala skala 1:250. 1:250.000 000 (rusta (rustadi, di, drr., drr., 1995). 1995). Secara Secara region regional al daerah daerah selidi selidiki ki termas termasuk uk bagian bagian dari dari cekungan kutai dan cekungan betito. Cekungan-cekungan tersebut telah diketahui sebagai tempat terdap terdapat at endapan endapan-en -endapa dapan n batubar batubaraa yang yang ekonomi ekonomis. s. Lapisa Lapisan n batuan batuan dari dari Formas Formasii Tanjun Tanjung, g, Warukn dan Formasi Dahor adalah batuan pembawa batubara tersebut.
b.) Statigrafi
Pada Pada cekunga cekungan n Kutai Kutai terdapa terdapatt Formas Formasi-f i-form ormasi asi batuan batuan sedime sedimen n pembaw pembawaa lapisa lapisan n batubara. batubara. Formasi batuan sedimen sedimen tertua tertua yaitu yaitu Formasi Formasi Tanjung berumur berumur Eosen yang tidak selaras menindih alas-batuan berumur Pra-Tresie. Formasi Tanjung terdiri atas batuan sedimen klastika kontinen yang berselngan dengan material laut dan napal. Batuan sedimen dari Formasi Formasi Tanjung ini diendapkan diendapkan selama tahap awal terjadi transgrasi laut Tersier. Miosen Bawah. Formasi Formasi Berai terdiri terdiri atas lapisan tebal batugamping, batugamping, masif, berwarna abu-abu terang, terang, terdapat terdapat moluska dan koral. Sebaran Formasi Berai ini menerus ke arah selatan pada anak Cekungan Asam-Asam di Kalimantan Selatan. Formasi Warukin diendapkan selama proses regresi, menindih Formasi Berai. Formasi Warukin berumur Miosen Tengah hingga Miosen atas yang umumnya terdiri terdiri atas batuan sedimen Klasik berbutir halus, batulempung dan sedikit batulanau dan batupasir, serta lapisan batubara. Pada kala yang lebih muda diendapkn secara tidak selaras.
Formasi Dahor berumur Plio-Plistosen. Formasi Dahor terdiri dari atas batu pasir dan sedikit batuan sedimen klastik berbutir halus, serta lapisan lignit. Formasi Dahor ditindih oleh sedimen kuarter berupa sedimen klastik hasil rombakan batuan sebelumnya. c.) Struktur Geologi
Indi Indikas kasii stru strukt ktur ur geolo geologi gi dida didaer erah ah Binu Binuang ang dan dan Rant Rantau au sedi sediki kitt seka sekali li ters tersin ingk gkap ap kepermukaan. Hal ini disebabkan daerah studi ditutup oleh endapan aluvial yang cukup tebal. Dari bentang alam dan sebaran lapisan batuan struktur geologi regional memberikan indikasi pada daerah kajian. Indikasi Indikasi struktur perlpatan perlpatan yang secara umum mempunyai pola arah sumbu lipatan lipatan barat-dayabarat-dayatimurlaut dapat dijumpai dengan tersingkapnya endapan tua seperti Formasi Tanjung di lokasi bat batul ulic icin in,, dan dan batu batuan an PraPra-Te Ters rsie ierr di P. laut laut.. Sela Selain in itu itu kemir kemirin ingan gan lapi lapisa san n bauan bauan juga juga menunj menunjukka ukkan n adanya adanya strukt struktur ur lipata lipatan n dan sesar. sesar. Strukt Struktur ur geologi geologi lainya lainya yang yang tersin tersingka gkap p di sekitar sekitar batulicin batulicin berupa lipatan lipatan seret (drag-fold). (drag-fold). Struktur Struktur ini adlah sebagai sebagai indikasi indikasi adanya struktur lipatan dan sesar naik.
BAB III PEMBAHASAN KEGIATAN LAPANGAN
3.1. STASIUN I
3.1.1. Singkapan (out crop) Koordinat stasiun I tempat ditemukan singkapan LS 03°09’08” BT 155°06’58” dan peta geologi LS =0,49° BT=3,57°. Mempunyai morfologi kuat, Elevasi=52 m diatas permukaan laut dan terletak di formasi formasi Tanajung (tet) (tet) dengan Strike = 231°E danDip dan Dip = 23° dan tinggi singkapan 8,7 m. Litologi di daerah singkapan tersebut terdapat soil, lempung, batu pasir dan sisipan batubara. Vegetasi disekitar singkapan berupa pepohonan dan semak belukar,dan disana Ekosistem yang masih bagus.
3.1.2. Kesimpulan Singkapan meupakan batuan serta mineral-mineral yang timbul dari sisi gunung atau bukit. Terjadinya Terjadinya karenakan karenakan oleh karena adanya erosi dari tanah di permukaanny permukaannya, a, kare karena na adan adanya ya curah curah hujan hujan yang yang tingg tinggi, i, sert sertaa pengk pengkis isan an dari dari tana tanah h dipe diperm rmuka ukaan an.. Sehi Sehing ngga ga mine minera ral-m l-min iner eral al dan dan batu batuan an ters terseb ebut ut dapat dapat dlih dlihat at dari dari sisi sisi gunun gunung g atau atau bukit.Oleh karena suatu erosi tanah permukaan. Dari kegiatan kegiatan hasil penyelidikan penyelidikan disimpulkan disimpulkan bahwa formasi batuan batuan yang berkembang berkembang didaerah tersebut adalah sebagai berikut : Formasi Tanjung (Tet) tersusun oleh beberapa jenis batuan sedimen antara lain : 1.) Lapisan atas (Top soil)
Pasir kuarsa yang berwarna abu-abu sampai kuning kecoklatan, berbutir halus sampai kasar bentuk butir membulat tanggung dan mamiliki ketebalan bervariasi. 2.) Pasir Lempung
Meng Mengan andu dung ng mine minera rall kuar kuarsa sa yang yang berb berbut utir ir halu haluss-ka kasa sar, r, terd terdap apat at sisi sisipa pan n batulempung. Terdpat pada bagian atas formasi Tanjung.
tipi tipiss
3.) lempung
Warna Warna abu-abu abu-abu terang terang sampai sampai gelap, gelap, kekeras kekerasan an sedang sedang.. Pada Pada bidang bidang kntak kntak dengan dengan batubara banak terdapat cerat/pita karbon.
4.) Batubara
Warna Warna hitam, hitam, warna warna hitam hitam megkil megkilat at goresa goresan n hitam hitam kecokl kecoklata atan, n, keras, keras, cleat cleat sedang, mengandung sedikit mineral pyrite dan dammar, pecahan concoidal sampai subconcoidal.
5.) lempung
Warna Warna abu-abu abu-abu terang terang sampai sampai gelap, gelap, kekeras kekerasan an sedang sedang.. Pada Pada bidang bidang kntak kntak dengan dengan batubara banak terdapat cerat/pita karbon.
Out Crop STA 1
Out Crop STA 1
KETERANGAN
λλλλλλλλλλλλλλλλλλλ
TOP SOIL
λλλλλλ λλλλλλλλλλλλλλλλλ λλλ
−∙−∙−∙−∙−∙−∙− ∙−∙−∙−∙−∙−∙ −∙−∙−∙−∙−∙−∙− ∙−∙−∙−∙−∙−∙
PASIR LEMPUNG
----------------------------
LEMPUNG ---------------------------............................
............
PASIR SEDANG ............................
.................................... .........
PASIR HALUS .................................... ....... ...........................
...........................
PASIR KASAR ...........................
...........................
BATU BARA
--------------------------
LEMPUNG
------------------------------
3.2. STASIUN II
3.2.1. Morfologi daerah perbukitan Koord Koordin inat at stas stasiu iun n II LS=0 LS=03° 3°09 09’2 ’21, 1,8” 8” BT=11 BT=115° 5°06 06’5 ’53, 3,2” 2”dan dan peta peta geol geolog ogii LS=1,34° BT=3,28°. Dengan Kompas geologi Hunting lokasi : Puncak tertinggi pertama terdekat pada stasiun 1 stasiun 1 = 215º(Backshoot) dan 335 º(Backshoot) dari gunung damar. Memp Mempuny unyai ai morf morfol olog ogii berge bergelo lomb mban ang g kuat kuat,, Elev Elevas asii 102 m diat diatas as per permu muka kaan an laut laut,, terl terlet etak ak dian dianta tara ra form formas asii Tanj Tanjun ung g (tet (tet)) dan dan (Kvp (Kvpi) i).. Pergunu Pergunungan ngan dari dari arah arah timur timur dan dan tara, tara, perbuk perbukita itan n menjad menjadii satu, satu, lembah lembah
berhada berhadapan pan (sinkl (sinklin) in) dan berlaw berlawanan anan (Antik (Antiklin lin), ), perbuk perbukita itan n yang yang memili memiliki ki hubun hubungan gan batua batuan n yang yang sear searah ah (Hom (Homok okli lin) n),, term termas asuk uk dala dalam m batu batuan an beku beku vulkanik, dan vegetasi semak-semak. 3.2.2. Kesimpulan Morfol Morfologi ogi yang yang terbent terbentuk uk secara secara umum umum adalah adalah datara dataran n aluvia aluviall dan perbukitan bergelombang dengan kisaran ketinggian antara 50-550 m di atas muka laut. Tahapan sungai yang ada bervariasi dari tahapan muda ke tua, muda bagian hulu perbukitan dan tua pada daerah dataran atau muara sungai. Pola struktur struktur regional regional mempengaruhi mempengaruhi kondisi geologi geologi setempat setempat dengan sedikit sekali sekali pengaruh struktur lokal.
1
2
3
4
5
6
7
8
Foto diambil dari STA 2 (Berputar 360°)
3.3. STASIUN III
3.3.1. Bentang Alam Sungai Koordinat stasiun III LS=03°09’18,5” BT=115°06’16,9” dan peta geologi LS=1,14° LS=1,14° BT= 1,04° Elevasi=42 Elevasi=42 m diatas permukaan permukaan laut. Tempat sungai sungai stadia tua di tandai dengan aliran air yang deras dari arah hulu ke hilir,air yang berbau asam,lapisan batuan yang kecil kurang dari 3 cm dan lebih dari 3 cm dan terletak pada pormasi Kvpi. 3.3.2. Kesimpulan
Bentang alam sungai adalah dimensi panjang,lebar,dan tinggi sungai.Dalam parameternya bentang alam ini dapat dijelaskan tentang bagian–bagian dan bentuk –bentuk dan pola–pola aliran sungai dengan beberapa macam stadia khususnya pada masalah yang berkaitan dengan sungai.
Sungai stadia Dewasa
Sungai stadia Dewasa
3.4. STASIUN IV
3.4.1. Goa Batu Hapu (Goa batu kapur/gamping) Koordinat stasiun IV LS=03°07’36,3” BT=115°10’33,2” dan peta geologi LS=2,23° BT=2,64°. Elevasi 71 m diatas permukaan laut. Terletak pada pormasi berai. Batu gamping yang terdapat terdapat pada goa batu hapu sangat mudah mudah bereaksi bereaksi dengan adanya lubang-luba lubang-lubang ng hole. Di goa batu hapu terdapat pula batu gamping yang terjadi setelah pelapukan dan sesudah pelapukan. Terdapat stalagtit dan stalagmid dipintu masuk goa serta didalam goa, stalagtit dan stalagmid terjadi dari hasil pelapukan batu gamping (Batu Kapur). Didalam goa terdap terdapat at sarang sarang kelela kelelawar war dan ditana ditanah h atau atau lantai lantai goa terdapa terdapatt kotora kotoran n kelela kelelawar war.. Vegetasi Vegetasi diatas bukit dan lereng batu gamping terdapat pohon-pohon, pohon-pohon, semak belukar, dan lain-l lain-lain ain.. Goa batu batu hapu hapu mempuny mempunyai ai pilarpilar-pil pilar ar yang yang indah indah hasil hasil dari dari pelapu pelapukan kan batu batu gamping. 3.4.2. Kesimpulan Pembentukan batu gamping di goa batu hapu membutuhkan waktu yang sangat lama, mungkin terjadi berjuta-juta tahun yang silam dan sekarang terdapat adanya goa batu kapur yang datangnya melalui peroses yang begitu sangat lama. Pembentukan stalagtit dan stalagmid terjadi karena curah hujan yang masuk melalui celah-celah singkapan (out crop) batu gamping hasilnya terjadi pelapukan.
Pilar yang terdapat didalam goa batu hapu
Pilar yang terdapat didalam goa batu hapu
BAB IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Jadi dalam praktikum ni yang di jumpai di lapangan, out crop (singkapan) dari batuan yang banyak di temukan temukan di daerah perbukitan, perbukitan, dimana singkapan tersebut tersebut terjadi terjadi karena proses endapan delta. Di atas bukit kami dapat melihat perbukitan yang memiliki hubungan yang searah, batuan beku vulkanik dan terletak diantara Tet dan Kvpi. Di jumpai pula sungai dengan strukturnya yang mempunyai ciri dari sungai stadia muda, di tambah aliran yang deras dari arah hulu ke hilir, air yang terdapat disungai berbau, dan terjadinya gangguan terbalik di tandai adanya kekar pada batuan yang ada disungai. 4.2. SARAN-SARAN
Untuk praktikum lapangan yang di adakan di areal Binuang, tepatnya di goa batu hapu, saya saya sebagai sebagai prakti praktikan kan menguc mengucapka apkan n banyak banyak-ba -banya nyak k terima terimakas kasih ih atas atas kesemp kesempata atan n pembelajaran yang di berikan, dan mengenal macam-macam istilah dan kaitan yang ada di dunia pertambangan. Saya sebagai praktikan mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada kepada Assist Assisten en dan DosenDosen-dos dosen en yang yang telah telah membim membimbin bing, g, sekian sekian dan terima terimakas kasih, ih, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA -
Buku panduan praktikum geomorfologi ATPN Banjarbaru.
-
Dosen dan team Assisten pengarah praktikum lapangan geomorfologi 2007 ATPN Banjarbaru.