MAKALAH KOSMATOLOGI
Tentang: P omade omade
Disusun Oleh :
RAHMA DENIA PUTRI 16160043
PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS PADANG 2018
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL / COVER ..................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................................. KATA PENGANTAR ................................................................................................... PENDAHULUAN..........................................................................................................
Latar belakang.....................................................................................................
Rumusan masalah ...............................................................................................
Tujuan masalah.................................................................................................... PEMBAHASAN ........................................................................................................... - Struktur rambut................................................................................................... - Defenisi pomade......................................................................................................... - Sejarah pomade......................................................................................................... Fungsi pomade......................................................................................................... - Bahaya pomade.......................................................................................................... Peryaratan pomade................................................................................................... - Jenis jenis pomade...................................................................................................... - Komponen utama dalam sediaan pomade.................................................................. Zat Tambahan Dalam Sediaan pomade.................................................................. Formulasi sediaan pomade...................................................................................... - Evaluasi sediaan pomade........................................................................................... PENUTUP ....................................................................................................................
KESIMPULAN ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................
Kata Pengantar
Puji dan syukur marilah kita persembahkan ke hadirat ALLAH SWT yang maha kuasa , atas izin NYA lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul, POMADE sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat beriringan salam kami hanturkan kepada Nabi besar kita Muhammad SWA. Semoga rahmat dan hidayah nya selalu bercucuran kepada kita selaku umat nya pengikut yang setia sampai akhir zaman. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dari dosen Kosmetologi. Tetapi bukan hanya untuk itu , makalah ini juga bertujuan untuk menambah pemahaman dan pengetahuan pembaca tentang POMADE. Selain itu kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna , maka dari itu kami sebagai penulis membutuhkan saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Gaya rambut merupakan bagian dalam gaya hidup. Gaya rambut juga merupakan bagian dalam fashion. Gaya pada rambut mempengaruhi kepribadian seseorang. Tentu pemilihan gaya rambut yang tepat merupakan hal terpenting bagi seorang sosialita. Gaya rambut sebenarnya punya istilah tersendiri, yaitu gaya rambut pompadour. Banyak yang menganggap gaya rambut ini muncul dari genre musik rockabilly di tahun 1950-an. Hingga di tahun '80-an, budaya rockabilly sedikitsedikit diadaptasi oleh para punk rocker. Hasilnya, para punk rock juga bergaya rambut mohawk atau spike, tetapi juga klimis macho. Banyaknya gaya rambut pompadour sekarang ini dipicu oleh banyak munculnya barber shop yang membawa budaya rockabilly, budaya campuran dan punkrock. Dari California, akhirnya fenomena barber shop tersebut menyebar ke Eropa, Jepang dan terakhir Asia. Sebagai upaya menyempurnakan menampilan gaya rambut diatas, maka banyak masyarakat menggunakan minyak rambu jenis Pomade. Pomade adalah sejenis minyak rambut yang dibuat dari zat berminyak atau sejenis bahan dari wax (lilin) yang digunakan untuk penataan gaya rambut. Penggunaan pomade itu sendiri adalah digunakan untuk membuat rambut agar terlihat lebih licin, mengkilap, dan tidak kering. Asal mula nama pomade ini berasal dari kata bahasa Inggris “pomade” berasal dari bahasa Perancis yang berarti pomade “salep”, itu sendiri berasal dari bahasa Latin pomum (buah, apel) melalui Pomata Italia atau pomo (yang berarti “apel” sebagai resep salep asli terkandung tumbuk apel). Pomade modern mungkin mengandung wewangian, akan tetapi mereka biasanya tidak beraroma buah-buahan. Pada abad ke-19, Lemak beruang biasanya menjadi bahan pomade utama. Pada abad ke-20 awal pomade termasuk Merek “Murray’s” menjadi unggulan saat itu. Pomade Murray’s adalah salah satu produk penata rambut lebih cenderung kepada pria yang paling dikenali, karena produk penata rambut ini sudah dikenali dari jaman dahulu seperti tahun 1900-an. Hair styling Pomade Murray’s berbahan dasar minyak kelapa, lanolin, wax dan parfum atau fragrance, Pomade Murray’s ini membuat rambut tampak mengkilap, licin, rapih, lebat, dan tampak basah alami, produk ini khas digunakan pria sejak jaman dahulu hingga sekarang, pomade khas untuk gaya rambut yang rapih dan tersisir. Seiring berjalannya waktu peningkatan penjualan Pomade di Indonesia sangat besar terlihat pertumbuhannya. Hal ini terjadi ketika banyak munculnya produk dalam negri, bersaing dengan produk luar negri. Semakin menjamurnya produk-produk baru Pomade menjadikan ancaman persaingan nama merek dan promosi yang berimbas pada penjualan. Pomade dibagi menjadi dua jenis yaitu oil based dan water based untuk oil based merupakan material mengandung minyak dan lapisan lilin sedangkan water based mengandung material cairan dan lilin. keduanya hampir sama membuat tatanan rambut terlihat lebih rapi, licin dan mengkilat. Pada oil based di bagi menjadi dua jeni lagi, yaitu organik pomade dan non organik pomade. Untuk pomade organik bahan yang di gunakan adalah material miyak-minyak organik seperti minyak zaitun, minyak kemiri, minyak sawit,
minyak nabati dan lain sebagainya. Pomade non organik menggunakan material minyak bumi seperti minyak castrol, minyak ptroleum dan lain sebagainya. 2. Rumusan masalah
bagaimana struktur rambut?
Apa itu pomade?
Apa Sejarah pomade?
Apa apa saja manfaat pomade?
Apa apa saja bahaya pomade?
Apa apa saja peryaratan pomade?
Apa apa saja Jenis jenis pomade?
Bagaimana komponen utama dalam pomade?
bagaimana Zat Tambahan Dalam Sediaan pomade?
bagaimana Formulasi sediaan pomade?
Bagaimana Evaluiasi sediaan pomade? 3. Tujuan masalah Mengetahui struktur rambut
Mengetahui defenisi pomade
Mengetahui Sejarah pomade
Mengetahui Fungsi pomade
Mengetahui bahaya pomade
Mengetahui peryaratan pomade
Mengetahui Jenis jenis pomade
Mengetahui komponen utama dalam pomade
Mengetahui Zat Tambahan Dalam Sediaan pomade
Mengetahui Formulasi sediaan pomade
Mengetahui Bagaimana Evaluiasi sediaan pomade
BAB II PEMBAHASAN
1. Bentuk rambut Rambut tmbuh diatas kulit dan akarnya tertanam didalam kulit ,sel dan perubahan biologis lainnya terdapat dalam akar yang menentukan pertumbuhan dan perontokan rambut. Reaksi biokimia yang mempengaruhi pertumbuhan rambut terletak di bagian bawah akar. Akar rambut terletak dalam folikel rambut, yaitu bagian bawah yang disebut bulbus,terdiri dari sel lunak berbentuk hampir bulat.tancapan papila rambut di mna terdapat syaraf yang dialiri darah,sensitif terdapat angin sentuhan atau tarikan . rambut terbentuk dalam papila dan pada jaringan ini terus menerus terjadi pembelahan sel yang kemudian mendorong ke luar sel keratin dari folikel. Pertumbuhan akar rambut (folikel) pada awalnya mendorong pertumbuhan rambut. Kemudian akar mulai menyusut (rambut rontok).warna rambut ditetapkan oleh pigmen melanin yang terpapar didalam korteks.pigmen melanin berwarna hitam kecoklatan sampai kuning merah.pigmen disintesis didalam sel melanasit yang terdapat dalam akar bagian bawah dan dialirkan ke sel korteks.semua jenis pigmen terbentuk dari asam amino tirosin .bila enzim enzim tirosinase tidak ada maka rambut akan menjadi putih.tangkai rambut atau rambut terdiri dari kutikula,korteks,dan medula. 2. Sejarah pomade
Minyak rambut atau yang saat ini tren disebut sebagai pomade adalah benda s erbaguna dari semua produk penataan rambut laki-laki. Pomade berbeda dari gel dan hair spra y. Perbedaannya adalah pomade tidak kering, memberikan kes an mengilap dan tampak basah, gaya klimis rambut yang sangat populer sekarang. Namun, banyak yang tidak tahu asal-usul pomade. Minyak ini tidak sekadar kosmetik rambut yang muncul belakangan. Jauh sebelumnya, kelahiran pomade dapat ditelusuri. Istilah Bahasa Inggris pomade berasal dari Bahasa Perancis pommade, yang artinya 'salep'. wewangian. Pemakaian pomade bermula sejak tahun 1800-an. Selama abad ini, lemak beruang Pomade modern saat ini mengandung bahan adalah item yang paling umum digunakan. Di awal abad ke-20, bahan lainnya seperti petroleum jelly, lilin lebah, dan lemak babi menggantikan lemak beruang. Pomade dulunya lebih populer daripada saat ini. Untuk menciptakan model rambut klimis pada laki-laki, beragam produk dan merek pomade yang dipasarkan. Di pertengahan abad ke20 tren pomade begitu populer. Contoh paling umum gaya rambut yang cocok menggunakan pomade adalah pompadour, rambut tersapu tinggi ke atas seperti gaya rambut Madame de Pompadour istri King Lous XV. Selebriti yang memakai model ini adalah Elvis Presley. Model rambut lain yang pas dengan pomade adalah quiff. Model ini menggabungkan model pompadour pada 1950-an dan gaya mohawk. Cirinya adalah rambut di bagian depan kepala disikat ke atas. Lalu model duck tail yang populer di era 50-an dengan gaya rambut disisir ke
belakang, seperti rambut John Trovolta di film populer Grease di pada '78.Berlimpahnya lakilaki memakai pomade melahirkan sebutan khusus bagi mereka, yaitu ‘greasers’. Pada masa itu laki-laki memakai pomade yang sangat banyak untuk menahan rambut tidak berubah bentuk. Dalam perkembangannya, terutama dalam budaya urban dewasa ini, lakilaki memakai pomade untuk bergaya. 3. Pengertian pomade Pomade adalah produk yang digunakan untuk membuat rambut tampak basah dan berkilau. Pomade digunakan untuk rambut yang ingin tampak, rapi, klimis, dan terawat. Pomade membuat rambut menjadi tampak basah dan cocok digunakan untuk mereka yang memiliki rambut kering. Gaya rambut yang biasa digunakan dengan memakai pomade adalah gaya slicked back atau disisir ke belakang.Pomade berbahan dasar minyak dan memiliki keunggulan dalam mempertahankan dan memuat rambut berkilau. Selain itu dengan menggunakan pomade, rambut juga jadi lebih mudah untuk diatur dan juga lebih awet ketika tersentuh air. Namun pengembangan terbaru memunculkan pomade yang terbuat dari air dan gampang untuk dicuci.
4. Manfaat dan Kegunaan Pomade 1. Membuat Rambut Lebih Klimis (Licin) Saat tampil di depan umum seperti presentasi dan sebagainya, umumnya orang ini selalu tampil dan terlihat rapi, salah satunya yaitu rambut yang rapi. Nah, kegunaan Pomade adalah bisa membuat rambut jadi rapi, licin, dan terlihat basah alami. 2. Mempertahankan Posisi Rambut Pomade bisa membuat tatanan gaya rambut bertahan selama seharian penuh, walaupun mengunakan helm atau topi, cukup dirapikan kembali dengan sisir, maka gaya rambut akan kembali seperti semula.Perlu diketahui juga, bila mengunakan Pomade sebagai minyak rambut, tatanan gaya rambut bisa bertahan selama 3 hari bila tidak dibilas. 3. Bisa dengan Mudah Membuat Gaya Rambut Kegunaan Pomade lainnya, yaitu bisa dengan mudah membuat gaya rambut yang baru, walaupun jenis rambut yang kamu miliki termasuk jenis rambut yang susah diatur. Tapi dengan Pomade, jenis rambut yang susah diatur akan jadi mudah diatur sesuai dengan keinginanmu. 5. Kekurangan dan efek samping mengunakan Pomade
1. Bisa Membuat Warna Hitam Rambut Berubah jadi Merah Jika terlalu sering mengunakan Pomade, apalagi setiap hari, kemungkinan terbesar warna hitam alami pada rambut akan berubah jadi agak kemerah-merahan dan keri ng.
2. Bisa juga Menimbulkan Kerontokan pada Rambut Pomade diyakini memiliki efek yang kuat melebihi jel rambut biasa, makanya pemakaian Pomade yang berlebihan bisa menimbukan kerontokan pada rambut.Selain itu, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Pomade juga bisa menyebabkan kerontokan rambut. Jadi perhatikan baik-baik komposisi Pomade yang kamu gunakan, kalau kamu alergi terhadap salah satu bahannya, bisa jadi itu adalah penyebab kerontokan rambutmu. 3. Membuat Kepala jadi Pusing Yang bisa membuat kepala jadi pusing saat memakai Pomade, kemungkinan terbesar adalah baunya. Bau wangi pada Pomade bertujuan agar banyak yang menyukai dengan Pomade tersebut hingga akhirnya membeli dan memakainya. Walaupun tidak beracun dan tidak berbahaya, faktanya sebuah fragrance (Parfum) bisa mengunakan 3000 bahan dalam pembuatannya, dimana sebagian besar adalah sintetis, dan beberapa diantara bahan tersebut bisa membuat kepala pusing. 4. Bisa Membuat Tumbuhnya Jerawat Jerawat yang disebabkan pemakaian Pomade, kemungkinan adalah karena ketidakcocokan kulit terhadap Pomade yang berbahan oil dan petrolatum sehingga membuat jerawat tumbuh di area yang sering tersentuh Pomade seperti kulit kepala, dahi, dan sebagainya.Jika kamu mengalami masalah ini dan tidak ingin berhenti mengunakan Pomade sebagai minyak rambut, ada baiknya pilihlah Pomade yang berbahan dasar air, dimana Pomade dengan bahan dasar air jauh lebih kecil menimbulkan masalah ini. 5. Bisa Muncul Ketombe Sama halnya dengan poin yang diatas, pemyumbatan pori-pori yang membuat munculnya ketombe saat memakai Pomade. Sebab beberapa jenis Pomade mengandung mineral minyak yang bisa menghalangi dan menyumbat pori-pori kepala.
6. Formula FORMULASI Aqua
50%
PEG
15%
Cetyl alkohol
8%
Glicerin
3%
Propylen Glycol
2%
Metil paraben
0,1%
Propyl paraben
0,1%
Parafin
10%
Cera alba
15%
Tween 80
5%
Parfume
2%
Colouring agent
1%
castor oil
2%
Alpha tokoferol
0,5%
Pomade
ad
50
Monorafi bahan 1.
Aqua Pemerian Titik didih Titik beku
: cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa : 100 C :0C
2. Gliserin Pemerian :warna jernih,tidak berbau, rasa manis, penampilan cairan kental Kelarutan :larut dalam air dan methanol, agak larut dalam aseton, praktis tidak larut dalam benzene, kloroform dan minyak, eter 1;500, etil asetat 1:1 Titik leleh : 17,8 C 3. Oleum Ricini/Minyak Jarak (FI IV, Hal : 631) Pemerian :Cairan kental, transparan kuning pucat atau hampir tidak berwarna, bau lemah, bebas dari bau asing dan tengik; rasa khas. Kelarutan : Larut dalam etanol; dapat bercampur dengan etanol mutlak, dengan asam asetat glasial, dengan kloroform dan dengan eter. RM/BM : C57O9H110/939,50 Khasiat :Laksativum, iritasi kulit. 4. Metil Paraben (Rowe, 2009; FI IV, Hal : 551) Nama Resmi : Methyl Hydroxybenzoate Nama lain :Metil Paraben, nipagin, Methyl-4-hydroxybenzoate RM/BM : C8H8O3 / 152.15 Pemerian : Serbuk hablur putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal. Kelarutan :Larut dalam 500 bagian air, 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P, mudah larut dalam eter P. Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik Kegunaan :Sebagai pengawet Inkompatibilitas :Aktivitas antimikroba metil paraben dan paraben lainnya sangat berkurang dengan adanya surfaktan nonionik, seperti polisorbat 80, sebagai akibat dari miselisasi. Namun propilen glikol (10%) telah terbukti mempotensiasi aktivitas antimikroba dari paraben dengan adanya surfaktan nonionik dan mencegah interaksi antara metil paraben dan polisorbat. 5. Propil paraben (Rowe, 2009; FI IV, Hal : 713) Nama Resmi :Propylis parabenum Nama lain :Propil paraben, Nipasol RM / BM :C10H12O3/ 180,20 Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air ,larut dalam 3,5 bagian etanol(95%P),dalam 3 bagian aseton P,dalam 140 bagian gliserol P dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam alkil hidroksida Kegunaan : Sebagai pengawet
6. α-tokoferol (HOPE 6th Hal : 31) Nama Lain : Vitamin E Berat Molekul : 430,72 Pemerian : Cairan berminyak kental, jernih, tidak berwarna, atau cokelat kekuningan; tidak berbau dan tidak berasa. Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam aseton, etanol, eter, dan minyak nabati. RM/BM : C29H50O2/430,72 Stabilitas : Tokoferol teroksidasi oleh adanya oksigen atmosfer secara perlahan dan dipercepat oleh adanya garam besi dan perak. Tokoferol harus disimpan dalam gas inert, dalam wadah kedap udara yang sejuk dan kering dan terlindung dari cahaya. Kegunaan : Antioksidan 7. Setil Alkohol (HOPE 6 th Hal:155) Nama Resmi : Alcoholum Cetylicum Rumus Molekul : C16H34O Berat Molekul : 242,44 Pemerian :Serpihan putih licin, graul, atau kubus putih, bau khas lemah, rasa lemah Kelarutan :Tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam eter, kelarutan bertambah dengan naiknya suhu. Titik Lebur : 45○ C sampai 52○ C Stabilitas : Dalam asam, basa, cahaya dan udara stabil Inkompatibilitas :Agen pengoksidasi kuat Fungsi : Emulgator, Pengental 8. Tween 80 Nama resmi : polyoxyethyllene sorbitan monooleate Nama lain : Tween 80 Pemerian : cairan kental seperti minyak, jernih kuning, bau karakteristik dari asam lemak Kelarutan : mudah larut dalam air, dalam etanol 95% P, dalam etanol P, sukar larut dalam paraffin cair P dan dalam minyak biji kapas P. Kegunaan : emulgator tipe air
Komponen bahan tambahan
Aqua : bahan dasar pomade
Cetyl alcohol : thickening agent
Glicerin : emollient
Propylen glycol : thickening agent; mousturising
Methyl paraben : preservatives
Propyl paraben : prservatives
Parafin :
Cera alba : pembentuk massa pomade
Tween 80 : surfaktan
Castor oil :
Alpha tokoferol : antioksidan
Alasan pemilihan Bahan
Vitamin e sebagai antioksidan menjaga rambut tetap sehat dan rambut mudah diatur. Nipasol dan nipagin untuk presertativ kombinasi sehingga lebih kuat terhadap mikroba dan jamur Gliserin sebagai emollient dan humecta, memiliki kelembaban yang dapat mempertahan kan terhadap sinar matahari Aqua sebagai bahan dasarnya Cera alba digunakan untuk membuat bentuk pomade
Perhitungan Bahan Aqua Cetyl alkohol
50% x 50 = 25 mL 8% x 50 = 4 mL
Glicerin
3% x 50 = 1,5 mL
Propylen Glycol
2% x 50 = 1 mL
Metil paraben Propyl paraben
0,1% x 50 = 0,05 g 0,1% x 50 = 0,05 g
Simethicone
0,5% x 50 = 0,25
Parafin
10% x 50 = 5 mL
Cera alba
15% x 50 = 7,5 g
Tween 80
5% x 50 = 2,5 mL
Parfume
2% x 50 = 1 mL
Colouring agent castor oil Alpha tokoferol
1% x 50 = 0,5 g 2% x 50 = 1 mL 0,5% x 50 = 0,25g
Prosedur kerja 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Siapkan alat dan bahan Menimbang bahan sesuai kebutuhan Menyiapkan waterbath dan cawan penguap Memasukan fase A yg terdiri dari aqua, Glicerin, Propylen Glycol dicampur ad homogen Fase B. Terdiri dari Wax, Tween80, Hydrogentated castor oil, parafin, Cetyl alkohol, simethicon di panaskan dgn water bath ad homogen Fase C. Metil paraben, propyl paraben, parfum, coloring angent, dan vit.e dilarutkan dengan alkohol Campur fase A dan C ad homogen Kemudian ditambahkan Fase B ad homogen Masukkan ke dalam wadah dan didinginkan
Evaluasi Fisik
Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk obat atau kosmetik untuk bertahan dalam batas spesifikasi yang diterapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin identitas,kekuatan ,kualitas dan kemurnian produk. Definisi sediaan kosmetik yang stabil yaitu suatu sediaan yang masih berada dalam batas yang dapat diterima selama periode waktu penyimpanan dan penggunaan, dimana sifat dan karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat. Kestabilan fisika dari sediaan ditandai dengan adanya perubahan warna, timbul bau,pengendapan suspensi atau cacking,perubahan konsistensi dan perubahan fisik lainnya. Nilai kestabilan suatu sediaan faramasetika atau kosmetik dalam waktu yang singkat dapat diperoleh dengan melakukan uji stabilitas dipercepat. Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dalam waktu sesingkat mungkin dengan cara menyimpan sediaan sampel pada kondisi yang dirancang untuk mempercepat terjadinya perubahan yang biasa terjadi pada kondisi normal. Jika hasil pengujian suatu sediaan pada uji dipercepat diperoleh hasil yang stabil, hal itu
menunjukkan bahwa sediaan tersebut stabil pada penyimpanan suhu kamar selama setahun.Pengujian yang dilakukan pada uji dipercepat yaitu cycling test.Uji ini merupakan simulasi adanya perubahan suhu setiap tahun bahkan setiap harinya selama penyimpanan produk. A. Organoleptis dan Homogenitas Pemeriksaan organoleptis bertujuan untuk mengamati adanya perubahan bentuk, kejernihan, timbulnya bau atau tidak dan perubahan warna. Pada pengamatan organoleptis ,sediaan diamati terjadinya perubahan bentuk, timbulnya bau atau tidak, terjadinya sineresis atau tidak dan perubahan warna. Gel adalah sediaan semisolid transparan atau translucent yang terdiri dari larutan atau satu atau lebih bahan aktif yang terdispersi pada basis yang sesuai. Sedangkan untuk pemeriksaan homogenitas, sediaan dilletakkan diantara dua kaca objek lalu diperhatikan adanya partikel-partikel kasar atau ketidakhomogenan di bawah cahaya. B. Viskositas Secara umum kenaikan viskositas dapat meningkatkan kestabilan sediaan.Pengukuran viskositas sediaan dilakukan dengan menggunakan viskometer Brookfield pada suhu kamar.Sediaan dimasukkan ke dalamn gelas piala sampai mencapai volume 500 ml, kemudian spindel diturunkan hingga batas spindel tercelup ke dalam formulasi.Selanjutnya alat dinyalakan dengan menekan tombol on. Kecepatan spindel diatur berturut-turut 0,5; 1; 2; 2,5; 5; 10; 20 rpm kemudian dibalik 20; 10; 5; 2,5; 2; 1; 0,5 rpm. Dari masing-masing pengukuran dengan perbedaan rpm, skala dibaca ketika jarum merah yang bergerak telah stabil.Nilai viskositas dihitung.Data yang diperoleh diplotkan terhadap tekanan geser (dyne/cm 2) dan kecepatan geser (rpm). C. Pemeriksaan pH Gel sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5-6,5 karena jika gel memiliki pH yang terlalu basa akan menyebabkan kulit yang bersisik, sedangkan jika pH terlalu asam maka yang terjadi adalah menimbulkan iritasi kulit. Uji pH dapat dilakukan menggunakan indikator universal atau pH meter.Jika pH diukur menggunakan pH meter, mula- mula elektroda dikalibrasi dengan dapar standar pH 4 dan pH 7.Kemudian elektroda dicelupkan ke dalam sediaan, catat nilai pH yang muncul di layar.Pengukuran dilakukan pada suhu ruang D. Konsistensi Karakteristik fisik sangat penting untuk suatu sediaan semi padat.Pengukuran konsistensi dapat dilakukan dengan menggunakan penetrometer. Sediaan yang akan diperiksa dimasukkan ke dalam wadah khusus dan diletakkan pada meja penetrometer. Peralatan diatur hingga ujung kerucut menyentuh bayang permukaan gel yang dapat diperjelas dengan menghidupkan lampu. Batang pendorong dilepas dengan mendorong tombol start. Angka penetrasi dibaca lima detik setelah kerucut menembus sediaan. Dari pengukuran konsistensi dengan penetrometer akan diperoleh
yield value.Sediaan yang baik memiliki nilai yield value diantara 100-1000 dyne/cm 2. Semakin rendah nilai yield value, semakin mudah sediaan menyebar. Sebaliknya semakin tinggi nilai yield value, semakin sulit sediaan tersebar ketika diaplikasikan pada kulit.
Evaluasi Keamanan Uji iritasi primer/ Uji Tempel Uji tempel adalah uji iritasi dan kepekaan kulit yang dilaksanakan dengan mengoleskan sediaan uii pada kulit normal panel/subjek manusia dengan maksud untuk mengetahui apakah sediaan itu dapat menimbulkan iritasi atau kepekaan kulit atau tidak. Iritasi kulit adalah reaksi kulit yang terjadi karena pelekatan toksikan golongan iritan, sedangkan kepekaan kulit adalah reaksi yang terjadi karena pelekatan toksikan golongan allergen. Umumnya iritasi akan segera menimbulkan iritasi kulit sesaat setelah pelekatan atau penyentuhan pada kulit. Iritasi ini disebut iritan primer, tapi bila reaksi ini timbul beberapa jam setelah penyentuhan/pelekatan pada kulit.Iritasi ini disebut iritasi sekunder. Allergen biasanya adalah zat yang dapat menyebabkan kulit setelah pelekatan kedua atau sejenisnya pada kulit tanda-tanda kulit tanda-tanda yang ditimbulkan kedua reaksi lebih kurang sama yakni dalam keadaan tak parah umumnya akan nampak sebagai entema, edema atau papula kulit. Reaksi kulit yang demikian biasanya bersifat local pada daerah kulit yang rusak saja tapi jika keadaannya lebih parah kemungkinan besar dapat menyebabkan efek toksik yang dapat menyebabkan efek toksik yang dapat membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa penderita. Uji keamanan yang dilakukan pada kosmetika meliputi 2 aspek yaitu : · Uji keamanan sebagai bahan. · Uji keamanan untuk produk kosmetika sebelum diedarkan. Uji keamanan produk kosmetika dilakukan pada panel manusia untuk menetapkan apakah produk kosmetika itu dapat memberikan efek toksik atau tidak.Untuk pengobatan kasus keracunan kulit akibat penggunaan kosmetika perlu dilakukan pelacakan terhadap produk kosmetika yang digunakan, maka perlu dan dilakukan uji penyidikan yang menetapkan komponen kosmetika dan penyebab keracunan.Uji penyidikan lebih dikenal dengan uji diagnostic.
Dalam uji keamanan dan diagnostic dikenal berbagai cara pengujian dan pengkajian, tetapi diantara sekian banyak cara yang dianggap memudahkan pengujian dan efektif adalah : · Uji Tempel · Uji Oles · Yang lebih tepat di gunakan uji tempel.
Sarana uji tempel : · Panel · Alat · Sediaan uji · Talam Baku · Zat Pembawa Manusia yang dijadikan dijadikan panel uji temple harus memenuhi ketentuan yaitu : · Sebaiknya wanita · Usia antara 20-30 tahun · Berbadan sehat jasmani dan rohani dengan garis keturunan yang sehat · Menyatakan bersedia dijadikan panel uji temple Alat uji tempel, berupa : · Pita tempel yang terdiri dari beberapa talam tempel · Masing-masing talam tempel tersusun dari beberapa dari satu unit yang terdiri dari pita perekat , oil alumunium, lembar polietilen dan cakram kertas saring Sediaan uji, berupa : · Produk kosmetika yang hendak di edarkan · Produk kosmetika yang menyebabkan keracunan kulit atau bahan kosmetika yang hendak di uji. Dalam hal belum diketahui jenis dan kadar bahan kosmetika yang hendak di uji, kadar sediaan uji selalu dimulai dari kadar sekecil mungkin biasanya 0,1%. Jika tak menimbulkan reaksi pada kulit dan kadarnya ditingkatkan hingga 1% demikian selanjutnya.
BAB III PENUTUP Kesimpulan :
Pomade adalah produk yang digunakan untuk membuat rambut tampak basah dan berkilau. Pomade digunakan untuk rambut yang ingin tampak, rapi, klimis, dan terawat. Pomade membuat rambut menjadi tampak basah dan cocok digunakan untuk mereka yang memiliki rambut kering. Gaya rambut yang biasa digunakan dengan memakai pomade adalah gaya slicked back atau disisir ke belakang.Pomade berbahan dasar minyak dan memiliki keunggulan dalam mempertahankan dan memuat rambut berkilau. Selain itu dengan menggunakan pomade, rambut juga jadi lebih mudah untuk diatur dan juga lebih awet ketika tersentuh air. Namun pengembangan terbaru memunculkan pomade yang terbuat dari air dan gampang untuk dicuci.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, I. (2015). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Balsam, M.S. 1972. Cosmetic Science and Technology Second Edition. London: Jhon Willy and Son, Inc Chaney, D. (2009). Lifestyles : Sebuah Pengantar Komprehensif . Yogyakarta: Jalasutra Ditjen POM.1985. Formularium Kosmetik Indonesia. Jakarta : DEPKES RI Mitsui,T.1977. New Cosmetic Science.Tokyo : Elsevier Poucher, J. 2000. Poucher's Perfumes, Cosmetics and Soaps. Edisi Kesepuluh. London: Kluwer Academic Publisher Salvador, A. & Chisvert, A.2007. Analysis of Cosmetic Product . Elsevier. Oxford Tranggono, R.I.S, F. Latifah & J. Djajadisastra (ed). 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama