MAKALAH KOPLING HIDROLIK DAN PENGGERAK KOPLING (MEKANIS & HIDROLIK)
Oleh
:
Dinasti Sabda Dewaji Bowo Sulistyo Muhamad Rifqi Prihatono
(16504241007) (16504241010) (16504241034)
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
KATA PENGANTAR Pujisyukur kami panjatkan kepada Tuhan Tuhan Yang Maha Esa, yang karena karena Rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah Kopling Hidrolik dan Penggerak Kopling (Mekanis & Hidrolis) tepat pada waktunya, dan rasa terima kasih pada semua pihak baik dosen maupun mahasiswa yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini. Sistem Pemindah Tenaga merupakan matakuliah program studi pendidikan teknik otomotif, salah satu materinya yang diberikan ialah Kopling dan penggerak kopling. Makalah Kopling Hidrolik dan Penggerak Kopling (Mekanis & Hidrolis) dirancang untuk digunakan sebagai sarana dalam kegiatan belajar untuk mahasiswa jurusan pendidikan teknik otomotif untuk menjadi seorang engineer yang ahli dalam bidangnya. Makalah Makalah ini memuat ringkasan teori dari berbagai sumber yang yang disusun secara ringkas dan sistematis. Kami menyadari bahwa proses penyusunan makalah yang ringkas dan sistematis, merupakan pekerjaan yang tidak ringan. Demikian puladalam teknik penulisan dan tata bahasa tak luput dari kesalahan dan kekurangan. kekurangan. Dari kesadaran tersebut, kami sangat mengharapkan saran, kritik maupun masukan dari pembaca dan pemakai makalah Kopling Hidrolik dan Penggerak Kopling (Mekanis & Hidrolis) ini, guna penyempurnaan pada masa mendatang. Penghargaan yang setinggi-tinginya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu tersusunnya tersusunnya makalah Kopling Hidrolik Hidrolik dan Penggerak
Kopling (Mekanis & Hidrolis)ini. SemogaTuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan limpahan rahmat, petunjuk dan bimbingan-Nya terhadap setiap niat baik kita.
Yogyakarta, 30 September 2017
Penyusun
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................. ................................................................... ................................... .............
ii
DAFTAR ISI ............................................. ................................................................... ............................................ ............................ ......
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.................................. BELAKANG........................................................ ................................... .............
1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................... ................................................................ .....................
1
C. TUJUAN PENULISAN .......................................... ................................................................. .........................
2
BAB II DASAR TEORI DAN PEMBAHASAN
................................................................... ................................... ............. A. Fungsi Kopling.............................................
3
B. Kopling Hidrolik .......................................... ................................................................ ................................... .............
4
....................................... 1. Pengertan dan Funsi Kopling Hidrolik .......................................
4
2. Komponen Kopling Hidrolik (Torque Converter) .....................
5
3. Prinsip Kerja Torque Converter ........................................... ................................................. ......
9
............................. 4. Pemindahan Tenaga pada Torque Converter .............................
10
................................................. ...... 5. Masalah pada Kopling Hidrolik ...........................................
11
C. Sistem Penggerak Penggerak Kopling............................................ ............................................................. .................
14
1. Sistem Penggerak Kopling Mekanis........................................... Mekanis...........................................
14
a. Cable mechanism .......................................... ................................................................. .........................
14
b. Lingkage Mechanism .......................................... ........................................................... .................
16
2. Sistem Penggerak Kopling Hidrolis ........................................... ...........................................
16
a. Komponen ........................................... ................................................................. ................................ ..........
16
b. Kelebihan dan Kekurangan ........................................... ................................................. ......
20
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ............................................ .................................................................. ................................... .............
21
B. SARAN ............................................ ................................................................... ............................................. ........................ ..
23
DAFTAR PUSTAKA............................................. ................................................................... ................................... .............
24
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kopling adalah bagian yang diperlukan pada kendaraan yang penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin. Pada tahap pertama mesin dihidupkan tanpa digunakan tenaganya. Oleh karena itu,pada tahap pertama mesin harus dapat berputar dahulu dan kemudian memindahkan tenaganya perlahan-lahan pada roda belakang sehingga kendaraan akan bergerak perlahan-lahan.Selain itu, mesin juga harus bebas bila mengganti gigi transmisi. Maka diperlukan pemasangan kopling yang letaknya diantara mesin dan transmisi yang berfungsi untuk menghubungkan dan membebaskan putaran mesin. Untuk menggerakkan sebuah kopling tentunya dibutuhkan mekanisme penggerak. Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakn yaknii tent tentan ang g syste system m kopl koplin ing, g, ma ka se ba gai kes im pul an aw al bah wa syste m kop ling masuk pada bagian syste m pe mindah tena tenag ga. Oleh Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang erat kaitannya dengan system kopling hidrolis dan penggerak kopling tipe mekanis dan hidrolis B. RUMUSAN MASALAH
Beberapa permasalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah 1. Apa Pengertian dan Fungsi kopling hidrolik dan penggerak kopling (Mekanis dan Hidrolis)? 2. Apa saja Komponen kopling hidrolik dan penggerak kopling (Mekanis dan Hidrolis)? 3. Bagaimana Prinsip Kerja dan Cara Kerja kopling hidrolik dan penggerak kopling (Mekanis dan Hidrolis)? 4. Masalah apa yang sering terjadi pada mekanisme kopling hidrolik dan penggerak kopling (Mekanis dan Hidrolis) ?
1
5.
Bagaimana Mengatasi Masalah yang terjadi pada Mekanisme kopling hidrolik dan penggerak kopling (Mekanis dan Hidrolis)?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah 1. Mengetahui Pengertian dan Fungsi kopling hidrolik dan penggerak penggerak kopling (Mekanis dan Hidrolis) pada Kendaraan. 2. Mengetahui Komponen kopling hidrolik dan penggerak kopling (Mekanis dan Hidrolis). 3. Mengetahui Prinsip Kerja dan Cara Kerja kopling hidrolik dan penggerak kopling (Mekanis dan Hidrolis) 4. Mengetahui Masalah yang Sering terjadi pada mekanisme kopling hidrolik dan penggerak kopling (Mekanis dan Hidrolis). 5. Mengetahui Cara Mengatasi Masalah yang terjadi pada Mekanisme kopling hidrolik dan penggerak kopling (Mekanis dan Hidrolis).
2
BAB II DASAR TEORI DAN PEMBAHASAN A. Fungsi Kopling
Kopling dan komponen pengoperasiannya pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memindahkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga). Pemindahan tenaga dari mesin ke sistem penggerak pada kendaraan, tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan penumpang. Di samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada bagian mesin. Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi, diferensial, poros dan roda kendaraan. Sementara posisi unit kopling dan komponennya komponennya (Clutch Assembly), terletak pada ujung paling depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit kopling memutus dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen dari mesin ke sistem pemindah tenaga. Dengan adanya kopling, maka saat tidak diperlukan tenaga gerak, maka tidak perlu harus mematikan sumber gerak (mesin). Posisi unit kopling pada kendaraan secara skema dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Posisi kopling (clutch) pada kendaraan
3
Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (engine) ke sistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (clutch) diteruskan ke transmisi (gear box) ke propeller shaft dan ke roda melalui differ ensial (final drive).
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah: 1. Harus dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut. 2. Harus dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip. 3. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
B. Kopling Hidrolik
Dinamakan kopling hidrolik, karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis didapat dengan menempatkan cairan pada suatu mekanisme yang diputar, sehingga cairan akan terlempar bersirkulasi oleh adanya gaya sentrifugal akibat putaran sehingga fluida mempunyai tenaga hidrolis. Fluida yang bertenaga inilah yang digunakan sebagai pemindah tenaga. 1. Pengertian dan Fungsi Kopling hidrolik Torque converter adalah suatu komponen power train yang bekerjanya secara hidrolis. Prinsip kerja dari torque converter adalah merubah tenaga mekanis dari engine menjadi energi kinetis (oil flow) dan merubahnya lagi menjadi tenaga mekanis pada shaft output-nya. Fungsi torque converter adalah sebagai berikut:
Sebagai kopling otomatis (automatic clutch) untuk meneruskan engine torqueke input transmisi.
Meningkatkan (multiflies) torque yang dibangkitkan oleh engine. Meredam getaran puntir (torsional vibration) dari engine dan drive train. Meratakan (smoothes) putaran engine.
4
Gambar 2. Komponen Kopling hidrolik
Jika kopling fluida hanya terdiri atas pump impeller yang dihubungkan dihubungkan dengan mesin dan turbine runner yang dihubungkan dengan input transmisi , sedangkan pada torque converter terdapat penambahan komponen yang dipasangkan diantara pump impeller dan turbine runner, yang disebut dengan stator.
Untuk
memaksimalkan
kerja stator maka
pada
poros stator dipasangkan OWC (one way clutch) yang berfungsi untuk mencegah putaran balik stator yang dapat menghambat aliran fluida untuk menggerakkan turbine runner.
2. Komponen Kopling Hidrolik (Torque Converter) a. Pump Impeller
5
Pump Impeller disatukan dengan converter case dan converter case dihubungkan ke poros engkol melalui drive plate, hal ini berarti pump impeller akan berputar saat poros engkol berputar. Pump impeller berfungsi untuk melemparkan fluida (ATF) ke turbine runner agar turbine
runner ikut
berputar. Pump
impeller terdiri
dari vane dan guide ring. Guide ring berfungsi untuk memberikan celah yang memperlancar aliran minyak.
Gambar 3. Komponen Pump Impeller
b. Turbine Runner Turbine
runner dihubungkan
dengan overdrive
input
shaft transmisi, hal ini berarti turbine runner berfungsi untuk menerima
lemparan
menggerakkan input
fluida
dari pump
shaft transmisi. Turbine
dari vane dan guide
ring.
impeller dan runner terdiri
Arah vane pada turbine
runner berlawanan dengan vane pump impeller. Turbine runner dihubungkan runner dihubungkan dengan input shaft transmisi transmisi dan
berputar
bersama
saat
kendaraan
berjalan
dan shift dan shift
selector diposisikan selector diposisikan ke “ D”, “2” “L” atau “R ”. ”. Namun turbine runner tidak runner tidak
akan
berputar
pada
saat
kendaraan
berhenti
dengan selector dengan selector masih masih berada di salah satu di antara keempat posisi
6
tersebut. Ia akan berputar bebas bersama pump bersama pump impeller pada pada posisi “N” dan “ P”.
Gambar 4. Komponen Turbine Runner
c. Stator Stator ditempatkan di tengah-tengah antara pump impeller dan turbine runner. Dipasang pada poros stator yang diikatkan pada transmission case melalui one-way clutch. Stator berfungsi untuk mengarahkan fluida dari turbine runner agar menabrak bagian belakang vane pump impeller, sehingga memberikan tambahan tenaga pada pump impeller.
Gambar 5. Komponen Stator
7
Gambar 6. Pengoperasian Stator
d. One-way clutch One-way
clutch memungkinkan clutch memungkinkan stator stator hanya hanya
berputar
searah dengan poros engkol. Oleh karena itu, stator itu, stator akan akan berputar atau terkunci tergantung dari arah dorongan minyak pada vane stator .
Gambar 7. Komponen Stator
Ada pun cara kerja dari outer race ialah race ialah sebagai berikut. a. Saat outer r ace berputar searah putaran poros engkol
8
Saat outer race race berputar searah putaran poros engkol, ia akan bergerak miring mendekati bagian atas sprag atas sprag . Karena panjang l1 lebih pendek dari l maka outer race berputar. race berputar. b. Saat outer r ace berputar berlawanan arah putaran poros
engkol
Bila outer
race berputar
berlawanan
arah
putaran
poros
engkol, sprag engkol, sprag tidak tidak dapat miring mir ing karena panjang l2 lebih panjang dari l. Akibatnya sprag Akibatnya sprag berfungsi berfungsi pengunci yang mengunci outer race dan race dan mencegahnya berputar. Retainer berputar. Retainer spring dipasang dipasang untuk menjaga posisi sprag posisi sprag sedikit sedikit menghadap ke atas pada arah hampir mengunci outer race. race.
3. Prinsip Kerja Torque Converter Pada dasarnya, kopling fluida dan torque converter mempunyai mempunyai prinsip kerja yang sama. Jika dua kipas angin ditempatkan saling berhadapan satu sama lain, dan salah satu kipas an gin dinyalakan, angin yang ditimbulkan akan menggerakkan sirip kipas angin satunya (kipas angin yang tidak dinyalakan) dan akhirnya keduanya berputar. Sirip kipas angin yang berputar pertama kali akan berputar secara bertahap lebih cepat sampai pada akhirnya kedua kipas angin berputar dengan kecepatan yang sama. Apa yang terjadi dengan torque converter adalah adalah mirip dengan kejadian di atas. Kipas angin digantikan dengan dua roda yang bersirip. Dua roda bersirip tersebut diletakkan saling berdekatan dalam sebuah casing yang berbentuk lingkaran dan dibautkan pada roda gila ( flywheel ) mesin. Casing tersebut tersebut diisi dengan ATF yang berfungsi sebagai media menggantikan fungsi angin dalam gambaran kerja dua kipas angin.
9
4. Pemindahan Tenaga pada Torque Converter
Jika kipas yang kita colokkan ke listrik kita hidupkan, maka kipas yang ada di hadapannya itu ikut berputar. Dalam kasus seperti itu, pump impeller bertindak bertindak sebagai kipas yang dicolokkan ke listrik, sementara turbine runner bertindak bertindak sebagai kipas yang ada di hadapannya. Jika pump impeller diputar diputar oleh crankshaft , ATF yang ada didalamnya akan ikut berputar bersama dengan arah yang sama pula. Semakin cepat putaran pump impeller , semakin besar gaya sentrifugal yang berakibat ATF akan terpental keluar dari pump impeller . ATF yang terpental tersebut akan
membentur vane pada turbine runner dan dan turbine runner tersebut tersebut akan berputar searah dengan pump impeller . Pada saat ATF mengenai bagian dalam permukaan turbine runner , maka ATF tersebut akan diarahkan kembali ke pump impeller.
Peningkatan Momen
Masih sama dengan prinsip kipas angin yang saling berhadapan tersebut, namun sekarang ditambahkanlah air duct di di belakang kipas.
Gambar 8. Ilustrasi cara kerja
Dengan ditambahkannya air duct ini ini maka aliran yang mengalir ke kipas B akan dialirkan kembali menuju kipas A sehingga putaran kipas
10
A semakin cepat. Dalam torque converter , stator berperan berperan sebagai air duct tersebut. tersebut. Pada torque converter , aliran ATF yang yang mengalir dari pump dari pump impeller ke ke turbine runner dan dan melewati stator melewati stator vane dan vane dan kembali ke pump ke pump impeller merupakan merupakan proses pembesaran momennya. Dengan kata lain, pump lain, pump impeller dputarkan dputarkan oleh mesin dan juga dibantu oleh kembalinya ATF dari turbine runner yang yang melalui stator melalui stator vaneselaku vaneselaku air duct sehingga sehingga putaran pump putaran pump impeller semakin semakin cepat dan meperbesar momen yang ada padanya.
5. Masalah Pada Kopling Hidrolik Sulit untuk mencari titik masalah transmisi sebagai masalah dengan kopling hidrolik tapi ada beberapa yang harus Anda ketahui. Gejala kopling hidrolikyang buruk termasuk kepanasan, selip, bergetar, fluida yang kotor, kecepatan terlalu tinggi, atau suara aneh. Pada kebanyakan kesempatan, kopling hidrolik tidak akan menjadi penyebab masalah jadi jangan terburu-buru sampai ada kesimpulan sampai s ampai Anda mendapatkan transmisi Anda diperiksa terlebih dahulu. gejala yang sering terjadi yaitu: a. Overheating Jika Anda mengukur suhu dan ini terlalu panas, ini bisa berarti kopling hidrolik Anda tidak berfungsi. Overheating mungkin merupakan tanda yang paling umum dari masalah kopling hidrolik, karena penurunan tekanan fluida akan menyebabkan transmisi menjadi terlalu panas. Ini juga bisa menjadi tanda tingkat cairan rendah atau solenoid yang tidak berfungs
b. Transmisi slip Masalah dengan kopling hidrolik akan sering menunjukkan dirinya cukup cepat, karena cairan tidak dapat dikelola dengan benar. Jika tidak cukup atau terlalu banyak cairan dilewatkan ke transmisi, bisa menyebabkan roda gigi slip dan Anda akan sering merasakan
11
akselerasi. Anda mungkin juga melihat penurunan mendadak dalam ekonomi bahan bakar mobil Anda. Cairan rendah atau tidak efektif juga bisa menjadi penyebabnya, jadi Anda perlu memeriksa cairan terlebih dulu jika mengalami sllip.
c. Kopling Bergetar Jika Anda mulai merasa goyah saat mengemudi sekitar 30 sampai 45 MPH, ini bisa berarti Anda memiliki masalah kopling hidrolik. Ini akan sering terasa seperti berjalan di atas jalan kasar atau benturan dan Anda pasti pas ti akan melihatnya mel ihatnya saat itu terjadi. Bergetar datang dan pergi tanpa peringatan, jadi begitu Anda merasakannya saat pertama kali Anda harus segera memeriksa transmisi Anda. Jangan menunggu hal itu terjadi lagi.
d. Fluida terkotaminasi Jika Anda memeriksa cairan dan ada sejumlah besar bahan hitam, itu berarti transmisi atau kopling hidrolik Anda rusak. Anda harus melakukan perubahan cairan terlebih dahulu, jalankan mobil Anda untuk sementara waktu, dan periksa kembali
e. Meningkatnya kecepatan kopling Kopling hidrolik yang buruk akan membawa transmisi lebih lama untuk melibatkan mesin, menghasilkan kecepatan kios yang lebih tinggi dari normal. Anda dapat melakukan tes kecepatan untuk mendiagnosis masalah kopling hidrolik, namun Anda harus mengetahui kopling hidrolik dan spesifikasi kecepatan putaran mesin terlebih dahulu.
f. Suara aneh Setiap suara asing seperti bunyi klik atau suara yang menyala bisa menunjukkan kopling hidrolikyang buruk.
12
Penyebab umum Masalah Kopling hidrolik Ada beberapa alasan mengapa masalah bisa terjadi. Jangan berasumsi apa masalahnya sampai Anda melihat siaran Anda, t api berikut beberapa gagasan umum tentang apa itu. 1) Bantalan jarum yang rusak Ini adalah masalah umum yang akan Anda lihat, bantalan jarum adalah apa yang memisahkan perumahan stator, impeler, turbin, dan konverter. Jika terjadi kerusakan, akan menyebabkan transmisi membuat suara aneh saat mengemudi. Hal ini karena ada logam untuk kontak logam antara bagian-bagian dalam konverter, yang pada gilirannya menciptakan chip logam yang cairan transmisinya naik dan berputar di sekitar transmisi.
2) Seal kopling hidrolik yang rusak Seal kopling hidrolik yang rusak akan memungkinkan cairan bocor keluar dari konverter yang akan menyebabkan sejumlah masalah, seperti masalah kepanasan, selip, dan masalah perpindahan. Segel harus dicek dan diganti.
3) Kopling torque converter yang rusak Sama seperti dengan transmisi manual, otomatis juga memiliki cengkeraman meskipun berada di sepanjang transmisi dan juga bagian dari kopling hidrolik. kopling torque converter akan terjadi bila macet dari penguncian karena distorsi, atau jika terbakar dari suhu panas tinggi. Mereka bahkan bisa istirahat dalam kondisi parah. Jika kopling menjadi macet, mobil Anda akan tetap di roda gigi bahkan saat Anda berhenti.
4) Kerusakan pada solenoid Solenoida kopling torque adalah komponen elektronik yang mengendalikan jumlah cairan yang dilewatkan ke ko pling torque converter. Jika malfungsi, terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan akan
13
dilepaskan yang akan menyebabkan tekanan cairan abnormal. Hal ini akan menyebabkan perilaku tidak teratur seperti ekonomi bahan bakar yang buruk dan mengulur-ulur waktu.
C. Sistem penggerak Kopling 1. Sistem penggerak Kopling Mekanis a. Cable mechanism (mekanik kabel)
Menggunakan media sebuah kabel baja untuk meneruskan gerakan pedal ke garpu pembebas. Keuntungan dari mekanisme ini adalah konstruksinya sederhana dan karena sifat kabel yang fleksible maka penempatannya juga fleksible dan tidak memerlukan ruang gerak yang besar. Mekanisme ini mempunyai kerugian kerugian gesek yang besar antara kabel dan selongsongnya, apalagi jika banyak tekukan. Elastisitas bahan kabel menyebabkan mekanisme ini tidak bekerja dengan spontan dan kurang kuat untuk beban berat.
Gambar 9. Cable mechanism (mekanik kabel) Cara kerja:
1) Saat pedal ditekan
14
Release fork menekan release bearing, release bearing menekan release lever sehingga release lever mengangkat pressure plate melalui pivot ring melawan tekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi tejepit diantara flywheel dan pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi.
2) Saat pedal dilepas Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan release lever sehingga pressure spring menekan pressure plate dan pressure plate menekan clutch disc ke flywheel. Terjadi perpndahan tenaga.
Gambar 10. Gambar saat pedal dilepas
b. Linkage mechanism (mekanik batang)
15
Mekanisme batang mempunyai keuntungan elastisitas bahan lebih kecil sehingga kuat dan spontanitas kerja l ebih baik. Kelemahan atau kekurangan sistem ini adalah karena media penerusnya adalah batang, maka untuk penempatannya menjadi lebih sulit dan perlu ruang gerak yang lebih besar.
Gambar 11. Kontruksi lingkage mechanism 2. Sistem Penggerak Kopling Hidrolik
Pengoperasian kopling tipe hidrolik adalah merupakan sistem pemindahan tenaga melalui fluida cair. Prinsip yang digunakan pada sistem hidrolik ini adalah pengaplikasian hukum Pascal, dimana jika ada fluida dalam ruang tertutup diberi tekanan, maka tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar a. Komponen 1) Master Silinder Kopling Master silinder berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik, menekan pedal kopling menyebabkan push rod bergerak terhadap piston untuk menutup return port, minyak
16
terhisap dari reservoir. Saat pedal dilepaskan menyebabkan pegas balik mendorong piston kembali ke posisi semula, return port terbuka dan minyak kembali lagi ke reservoir .
Gambar 12. Master Silinder Kopling Komponen yang menjadi satu kesatuan dalam master silinder, seperti: 1) Piston Pompa, berfungsi sebagai pemompa atau pendorong piston pada caliper. 2) Pegas
pembalik,
berfungsi
sebagai
pembalik
piston
pompa(kembali ke tempat semula) 3) Perapat (sil) pada master silinder, ada dua buah sil yang memiliki dua fungsi, yaitu sebagai katup dan sebagai pencegah kebocoran minyak hidrolik (fluida) 4) Reservoir Reservoir (tangki fluida), berfungsi sebagai wadah atau tempat penyimpanan minyak hidrolik.
2) Silinder Pembebas Kopling Silinder pembebas kopling (release cylinder) dibagi atas dua tipe; tipe yang bisa disetel (adjustable type) dan tipe menyetel sendiri (self-adjusting type).
17
Tipe yang bisa disetel (adjustable type) Minyak hidraulis dari master silinder menyebabkan piston pada release cylinder mendorong pushrod dan mendorong garpu pembebas pembebas (clutch release releas e fork). Silinder pembebas mempunyai mempunyai saluran pembuang pembuang udara udara (bleeder plug) untuk mengeluarkan udara dari saluran hidraulis, dan pegas pembalik menjaga agar garpu pembebas kopling dan batang penekan tetap bersentuhan satu sama lainnya. Konstruksi silinder pembebas (release cylinder.) Tipe menyetel sendiri (self-adjusting type). Penyetelan kebebasan garpu pembebas kopling dilakukan dengan cara merubah panjang
batang
penekan.
Pada
kendaraan
Modern,
untuk
menghilangkan penyetelan gerak bebas maka digunakan silinder pembebas tipe menyetel sendiri. Pada silinder pembebas tipe menyetel sendiri tidak menggunakan pegas pembalik garpu pembebas, sebagai gantinya maka pada silinder pembebas dipasang pegas (conical spring) untuk menjaga agar garpu garpu pembebas (release fork) selalu bersentuhan dengan batang penekan. 3) Hydrolic Clutch Pipe Pipa hidrolis pada umumnya tidak berbeda dengan selang lainya. Meski akan menyalurkan tekanan hidrolis, pipa ini tidak dibuat dari besi dengan lekukan tetap. Meski beberapa tipe ada yang menggunakan pipa besi namun hanya terletak dikedua ujung selang . Kebanyakan, memakai tipe high pressure flexible pipe. Dimana pipa ini menggunakan bahan yang fleksibel namun masih mampu menahan tekanan kopling. Di bagian ujung, biasanya akan dilengkapi dengan pipa berbahan mika. Bahan ini kuat dan ringan namun getas, sehingga jika tidak benar cara pelepasannya akan memecahkan pipa. 4) Release Fork Garpu pembebas adalah untuk mengkonversi energi mekanis dari output aktuator silinder menuju release bearing. Sama halnya
18
dengan
pedal
kopling,
release
fork
juga
bekerja
dengan
menggunakan prinsip pengungkit. Dimana panjang lengan fork mempengatuhi tingkat kekerasan penekanan kopling .
Gambar 13. Release Fork
5) Release Bearing Relaese bearing berfungsi meneruskan tekanan dari aktuator silinder atau dari release fork untuk menekan area pegas diafragma. Release bearing berbentuk seperti bantalan roller, hal ini karena tugas release bearing itu menghubungkan release fork yang bersifat diam dan pegas diafragma yang berputar.
6) Clutch Cover Cover kopling, berfungsi sebagai housing untuk beberapa komponen seperti pegas diafragma dan pressure plate. Cover ini terletak diarea luar yang menyelimuti kampas kopling. Posisinya dibaut bersama flywheel. Sehingga ketika flywheel berputar dipastikan clutch cover beserta komponen didalamnya ikut berputar. 7) Pressure Plate Plat penekan berfungsi untuk menekan kampas kopling agar terjepit bersama flywheel, Plat ini berbentuk piringan yang terbuat dari bahan besi tuang tebal. Hal itu dikarenakan pressure pla te harus mampu menekan plat kopling dengan kekuatan tinggi.
b. Kelebihan dan kekurangan mekanisme penggerak tipe hidraulis
19
Kelebihan
1. Kehilangan tenaga yang diakibatkan oleh gesekan lebih kecil, sehingga dapat menyalurkan tenaga lebih maksimal. Penakanan pada kopling pun pun menjadi lebih ringan. 2. Pemindahan tenaga pedal kopling lebih cepat, kinerja kopling pun lebih baik 3. Penempatan
pedal
kopling
dan
master
silinder
mudah
ditempatkan sesuai dengan keadaan.
Kekurangan Kekurangan mekanisme penggerak tipe hidraulis
1. Kontruksinya lebih rumit 2. Kerja kopling akan terganggu apabila terjadi kebocoran, atau terdapat udara pada sistem.
PENUTUP KESIMPULAN
1. Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau system yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan
20
fungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesi n ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan cepat. cepat. 2. Syarat yang yang harus dipenuhi Kopling : a. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut. b. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip. c. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat. 3. Dinamakan kopling hidrolik, karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan tenaga hidrolis 4. Komponen Utama Kopling Hidrolik : a. Tutup kopling b. Pump Impeller c. Turbine Runner d. Stator e. One Way Clutch 5. Kerusakan pada kopling hidrolik: a. Overheating b. Kopling Slip c. Kopling bergetar d. Fluida terkontaminasi e. Kopling berputar berlebihan f. Timbul suara anaeh
6. Jenis Penggerak kopling a. Mekanis ( dengan kabel dan Lingkage) b. Hidrolis 7. Kelebihan dan Kekurangan Penggerak kopling mekanis KELEBIHAN
:
a. Kontruksi sederhana b. Lebih Responsif c. Perawatan mudah
21
KEKURANGAN
:
a. Penekanan Kopling Berat b. Tekanan pada pelat penekan kurang merata c. Kabel rawan putus
8. Komponen Penggerak kopling Hidrolis: a. Master silinder b. Silinder pembebas kopling c. Hidrolic clutch pipe d. Release fork e. Release bearing f.
Clutch cover
g. Pressure plate
9. Kelebihan mekanisme penggerak tipe hidraulis a. Kehilangan tenaga yang diakibatkan oleh gesekan lebih kecil, sehingga dapat menyalurkan tenaga lebih maksimal. Penakanan pada kopling pun menjadi lebih ringan. b. Pemindahan tenaga pedal kopling lebih cepat, kinerja kopling pun lebih baik c. Penempatan pedal kopling dan master silinder mudah ditempatkan sesuai dengan keadaan.
Kekurangan mekanisme penggerak tipe hidraulis
a. Kontruksinya lebih rumit b. Kerja kopling akan terganggu apabila terjadi kebocoran, atau terdapat udara pada sistem.
SARAN
22
1. Kopling
hidrolik dan penggerak kopling (Mekanis dan dan Hidrolis)
merupakan elemen mesin yang perawatannya perlu di perhatikan, untuk memaksimalkan pemakaian fungsinya, dan untuk lebih melengkapi pengetahuan pembaca tentang kopling gesek, baiknya memperbanyak bacaan referensi. 2. Makalah ini dapat dijadikan bahan referensi penulis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
23
1. Modul Chassis dan Pemindah Tenaga SMK Negeri 1 Magelang 2. Toyota Technician Manual 3. http://www.bisaotomotif.com/2015/12/komponen-mekanisme penggerak-kopling.html 4. Newstep 1 Training Manual 5. http://www.kitapunya.net/2013/12/mekanisme-penggerak-kopling.html 6. Buku Memperbaiki transmisi oleh Nofriza, S.Pd. 7. Laporan Tugas Akhir Prinsip Kerja dan Troubleshooting kopling mekanis Isuzu Panther Hi-Grade FT UNNES
24