BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya berbanding lurus dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sejalan dengan itulah, teknologi pun lahir sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Teknologi juga memberikan pengaruh yang besar terhadap kultur kita contohnya seperti film, buku, novel ataupun lagu-lagu sekarang sudah banyak yang terpengaruh dengan adanya teknologi yang semakin canggih. Atas dasar itulah penulis membuat makalah ini.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa saja contoh teknologi yang kita gunakan dalam kehidupan seharihari? 2. apa saja contoh pengaruh teknologi tinggi dalam kultur kita?
1.3
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui contoh dan sejarah teknologi dalam kehidupan sehari-hari
manusia. 2.
Mengetahui contoh pengaruh teknologi tinggi dalam kultur kita.
1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Contoh Teknologi Sehari-hari Serta Sejarahnya
2.1 Setrika Pada dasarnya, penemu “setrika kuno” tidak dapat ditentukan secara pasti karena belum ada bukti sejarah yang menerangkannya. Akan tetapi, banyak orang yang mempercayai kalau setrika listrik ditemukan oleh Henry W. Seely pada 1882. Setrika listrik yang ditemukan oleh Henry tersebut berupa setrika listrik datar yang masih mempunyai beberapa kelemahan, di antaranya lama untuk panas, tetapi sangat cepat dingin. Oleh karena itu, beberapa ilmuwan setelah
Henry
mencoba
melakukan
penyempurnaan-penyempurnaan
terhadap teknologi setrika listrik. Adapun ilmuwan-ilmuwan tersebut antara lain sebagai berikut: - Crompton dan beberapa rekannya di perusahaan General Electrics menemukan setrika listrik bergagang pada 1892. - Earl Richardson dan Joseph Meyers melakukan penyempurnaan terhadap setrika listrik, sehingga pada 1926 ditemukan setrika uap. Saat ini, teknologi setrika listrik mengalami perkembangan yang pesat, sehingga saat ini di pasaran, setrika listrik terdapat dalam berbagai varian dan otomatisasi yang dapat memnjakan kita. Kata setrika berasal dari bahasa belanda, strijkijzer, yang artinya menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang dipanaskan. Bangsa China sudah mengenal dan menggunakan setrika sejak satu abad sebelum masehi. Pada masa itu, mereka menggunakan wajan besi dengan pegangan
2
panjang yang berisi batu bara. Nah, wajan ini kemudian ditekankan di baju yang akan disetrika. Pada tahun 400 SM setrika mulai dikenal dan digunakan oleh bangsa Yunani. Saat itu, setrika digunakan untuk membuat lipatan-lipatan vertikal pada pakaian-pakaian kebesaran yang akan digunakan untuk melakukan upacara atau ritual tertentu. Selain bangsa Yunani, bangsa Romawi juga tercatat pernah menggunakan setrika yang bentuknya sudah menyerupai setrika modern seperti sekarang. Setrika yang dinamakan prelum ini menggunakan teknik pressing (tekanan). Setrika mulai muncul di Barat pada abad ke-17. Setrika yang pertama kali muncul pada masa itu dikenal dengan nama sadiron. Sadiron berbentuk sepotong besi yang tebal dengan permukaan rata dan diberi pegangan besi. Cara menggunakan sadiron ini yaitu dipanaskan di depan perapian terbuka atau kompor. Namun kelemahannya adalah, begitu sadiron ini dipanaskan, pegangannya pun ikut panas. Makanya, untuk memegang sadiron ini, kita harus menggunakan sarung tangan yang sangat tebal. Berat sadiron biasanya 2,5 - 4,5 kg.
Sadiron (tahun 1830 - 1880)
Pada akhir abad ke-19 sekitar tahun 1870, seorang ibu rumah tangga bernama Mary Florence Potts di Lowa menemukan setrika cetak (cast iron). Setrika ini sebenarnya merupakan setrikasadiron yang dua ujungnya dibuat
3
runcing, agar menyetrika lebih mudah. Pada tahun berikutnya Mary juga membuat satu temuan baru yaitu sadiron dengan pegangan yang bisa di lepas, sehingga pegangan sadiron tidak ikut panas ketika sadiron dipanaskan.
Akhir abad 19, muncul banyak penemuan setrika yang bisa memanaskan sendiri. Misalnya, setrika yang bisa diisi batu bara atau arang yang membara. Selain itu, ada pula penemuan setrika yang menggunakan bensin dan alkohol sebagai bahan bakarnya. Setrika listrik pertama kali dipatenkan pada tahun 1882. Namun pada saat itu, penemuan ini tidak sukses karena sulit untuk digunakan dan belum banyak orang yang mendapat listrik di rumah. Pada awal abad ke-20, setrika listrik mulai populer dan akhirnya pada tahun 1920-an mucullah setrika listrik dengan pengatur suhu. Abad ke-21 setrika yang sering kita pakai sekarang pastinya sudah jauh lebih canggih dan mudah. Selain pengatur suhu, ada juga yang dilengkapi dengan wadah air yang bisa kita semprotkan bersamaan pada saat kita menyetrika. Ada pula setrika bentuk baru seperti vacuum cleaner yang memudahkan kita menghaluskan pakaian. Kalau menggunakan setrika yang mengeluarkan uap panas ini, kita tidak perlu meletakkan baju di atas papan setrika, tapi cukup di gantung saja. Berat setrika juga makin ringan, bahkan sekarang ada setrika yang hanya berbobot 1,5 ons. 2.1.1 Bagian-bagian Utama Dari Setrika Listrik Penggunaan seterika listrik dimaksudkan untuk menghaluskan atau melicinkan pakaian yang berkerut atau kusut hingga nampak rapi dan enak dipakai. Umumnya penyetrikaan dilakukan setelah pakaian dicuci dan dikeringkan. Komponen utama seterika liatrik meliputi:
4
a. Elemen pemanas b. Besi pengumpul panas c. Besi pemberat d. Tutup dan pemegang seterika e. Terminal dan kabel penghubung f. Pengatur panas (untuk seterika otomatis) g. Pompa air (untuk seterika dengan uap air) 2.1.1
Prinsip Kerja Setrika Listrik Seterika listrik jika dilihat dari proses kerjanya dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu seterika biasa dan seterika otomatis. Seterika biasa tidak menggunakan pengatur panas, sehingga panasnya akan meningkat terus menurut waktu tersambungnya pada sumber listrik. Sementara itu, tidak demikian halnya dengan seterika otomatis. Seterika otomatis akan terputus dari sumber listrik jika mencapai suhu tertentu menurut pengaturan yang diinginkan, kemudian tersambung kembali setelah suhunya berada di bawah setting suhu yang telah ditentukan. Pengaturan panas seterika otomatis ini dapat diperoleh dengan menggunakan peraba suhu yang disebut termostat. 1) Seterika Listrik Biasa Tanpa Pengatur Panas Seterika listrik tanpa pengatur panas merupakan jenis seterika yang paling sederhana seperti yang ditunjukkan pada gambar 10a di atas. Setelah kabel listrik disambungkan pada sumber listrik, arus listrik akan mengalir dari sumber menuju elemen, kemudian seterika berangsur-angsur menjadi panas. Jika kondisi ini dibiarkan berlangsung terus, maka seterika akan rusak karena terlampau panas dan dapat menimbulkan bahaya kebakaran. Oleh sebab itu, seterika jenis ini tidak boleh ditinggalkan tanpa dilepaskan dari sumber listrik. 2) Seterika Listrik dengan Pengatur Panas
5
Seterika listrik jenis ini lebih baik dibandingkan dengan jenis biasa. Kelebihan utama yang dimiliki adalah adanya pengatur suhu yang dapat mengendelikan on-offnya atau tersuplai-tidaknya seterika pada sumber listrik. Kondisi ini menjamin terhindarnya pemakai dari bahaya panas seterika yang berlebihan seperti kondisi yang telah diterangkan pada seterika biasa di atas. Suhu seterika dapat ditur menurut kebutuhan panas berbagai jenis kain atau pakaian yang akan diseterika. Posisi pengatur suhu atau termostat pada umumnya diletakkan di bawah gagang seterika. Lihat gambar di bawah ini!
Konstruksi Seterika Listrik Otomatis
Rangkaian Kelilstrikan Seterika Rangkaian Kelistrikan
6
Keterangan : (a) Seterika Biasa (b) Seterika Otomatis E = Sumber Tegangan L = Load (elemen seterika) PS= Tombol Pengatur Suhu BM = Saklar Bimetal
D. Perawatan dan Analisa Kerusakan pada Setrika Pada umumnya orang berpendapat sebagaimana telah dikemukakan pada bagian mixer bahwa segala sesuatu yang dirawat dengan telaten akan awet. Pendapat ini berlaku pula pada penggunaan ARTL. ARTL yang dalam penggunaannya senantiasa dirawat akan awet. Meskipun demikian, kadang kerusakan tak dapat dihindari. Oleh karena itu, selain harus mengerti perawatan, perlu pula menguasai dengan baik perbaikan kerusakan suatu ARTL, terutama bagi mereka yang mengikuti mata kuliah ini. Jenis perawatan dan perbaikan ARTL yang akan dibahas pada poin ini adalah perawatan dan perbaikan seterika pada umumnya. (a) Perawatan Setrika Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merawat seterika agar awet demikian pula penggunaannya dituangkan dalam buku atau brosur penggunaannya. Baca dengan saksama buku atau brosur petunjuk penggunaan seterika sebelum digunakan. Buku atau brosur petunjuk penggunaan seterika disertakan dalam paket seterika saat pertama kali membeli seterika. Periksa keberadaan buku atau brosur petunjuk tersebut saat anda membeli seterika. Jika tidak ada, mita pada penjual. Jangan
7
membeli seterika yang tidak disertai buku atau brosur petunjuk penggunaannya. Kerjakan semua perintah yang diharuskan dalam buku atau brosur tersebut saat anda menggunakan seterika, dan hindari semua yang dilarang anda lakukan. Pada umumnya, buku atau brosur petunjuk penggunaan tersebut berisi langkah-langkah penggunaan sebagai berikut: (1) Periksa dan cocokkan kebutuhan tegangan suplei dan frekuensi kerja dengan tegangan terpasang dan frekluensi kerja di tempat anda akan menggunakan seterika. (2) Posisikan saklar seterika pada posisi ‘0’ atau off, jika seterika memiliki saklar ‘on-off. Pada umumnya seterika tidak memiliki saklar ‘on-off’, terutama seterika biasa. Sementara pada seterika otomatis, yang berfungsi sebagai saklar on-off-nya adalah tombol pengatur suhunya. Tombol pengatur suhu pada seterika otomatis, berfungsi sebagai pengatur jarak kontak antara lidah-lidah kontak bimetal yang bersesuaian langsung dengan kuantitas suhu kerja putus-kontaknya seterika terhadap sumber listrik yang mensupleinya. Dengan demikian tombol pengatur suhu tersebut dapat dianggap sebagai pengatur kerja saklar on-off. (3) Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada seterika. Pegang dengan baik ujung tusuk kontak (bukan kabel penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan tusuk kontak ke dan dari stop kontak. (4) Perhatian! Bodi seterika tidak boleh dicuci. Di dalam bodi seterika terdapat rangkaian kelistrikan seterika. Pencucian bodi seterika akan membasahi rangkaian kelistrikan seterika. Hal ini dapat mengakibatkan rangkaian kelistrikan seterika terhubung singkat
8
(korsleting). Dampak selanjutnya rangkaian kelistrikan dan elemen seterika akan terbakar ketika dihubungkan pada sumber listrik.
(b) Perbaikan Seterika Jika Seterika tidak Panas Seterika tidak panas karena tidak ada arus listrik yang masuk ke dalam elemen seterika. Kondisi ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada bagian-bagian yang dilalui arus listrik yang menuju ke dalam kumparan atau belitan elemen seterika, seperti: tusuk kontak, kabel pengantar, tombol pengatur suhu (pengatur jarak lidah kontak bimetal), saklar pengubung kontak atau bimetal. Langkah perbaikan yang perlu dilakukan, yakni: (a) Periksa kondisi fisik tusuk kontak dengan pengamatan mata telanjang dari kemungkinan: terbakar, patah atau terlepas dari hubungan kontak dengan kabel pengantar. Kemudian, jika kondisi fisik terlihat bagus, lanjutkan dengan pemeriksaan hubungan kontak terminalnya dengan ujung kabel pengantar yang dihubungkan kepadanya dengan menggunakan multimeter (posisi ohm, skala 10X). Jika jarum penunjuk multimeter bergerak ke kanan menuju ke titik ukur ‘0’ dan menunjuk nilai ukur tertentu, misalnya 0 ohm atau mendekati 0 ohm dan tidak bergerak dari nilai tersebut, maka tusuk kontak seterika masih baik. Selain kondisi tersebut, tusuk kontak rusak dan harus diganti dengan yang baru; (b) Periksa sambungan dan kondisi kabel penghantar, jangan sampai ada yang terlepas. Kemudian gunakan multimeter (posisi saklar pilih pada poisisi ‘ohm’, skala 10X) untuk memeriksa kondisi kabel jangan sampai mengalami putus ‘dalam’. Putus ‘dalam’ artinya kawat pengahantar yang berada di dalam selubung isolasi penghantar ‘patah’ atau terputus, sehingga titik atau posisi putusnya tidak
9
terjangkau melalui indra mata, sehingga perlu dideteksi kondisinya dengan alat ukur multimeter atau ohm meter; (c) Periksa saklar bimetal (khusus seterika otomatis), jangan sampai patah, aus atau gigi atau alur putar terlepas atau sudah rusak, sehingga menyebabkan hilangnya kontak antara bimetal. Saklar bimetal yang patah, terlalu aus atau alur putar terlepas dapat menyebabkan hilangnya hubungan kontak antara kontak-kontak bimetal seterika. Akibatnya seterika tidak dapat tersuplei arus listrik dan tidak panas. Jika bimetal patah, terlalu aus atau alur putar terlepas atau rusak, maka alternatif perbaikannya untuk berfungsi sebagai otomatis tidak dapat dilakukan lagi, tetapi seterika tetap dapat difungskan sebagai seterika biasa. (d) Periksa elemen pemanas seterika. Pemeriksaan kondisi elemen dapat dilakukan dengan menggunakan ohmmeter, dengan langkah sebagai berikut:
1) Posisikan skalar pilih alat ukur (jika menggunakan multimeter) pada posisi ohm meter 1X. 2) Tes pergerakan jarum alat ukur dengan jalan menghubung singkat ujung-ujung kedua probe alat ukur dalam keadaan saklar pilih pada posisi ohmmeter. Jika jarum alat ukur bergerak ke kanan mendekati atau sama dengan nol, maka alat ukur dapat digunakan untuk menguji kondisi elemen seterika.
3) Hubungkan masing-masing ujung probe pada masing-masing terminal elemen. Jika pengukuran ini menyebabkan bergerak ke kanan mendekati atau menunjuk angka nol, maka elemen masih baik. Jika tidak bergerak, maka berarti elemen sudah putus. Perhatian!!! Jangan melakukan pengukuran ini jika seterika masih
10
tersuplei atau terhubung dengan sumber listrik. Elemen seterika harus terbebas dari kontak dengan komponen lain sebelum melakukan pengukuran.
4) Ganti elemen yang putus dengan lemen seterika yang sama dengan karakteristik elemen seterika yang rusak. Pada seterika biasa, elemen yang putus biasanya masih dapat diperbaiki dengan jalan menyambukan kembali ujung-ujung elemen yang putus, tetapi pada seterika otomatis hal ini tidak dapat dilakukan karena konstruksi elemennya dipadatkan dengan bahan isolator dalam selongsong pipa.
2.2 Jam Salah satu contoh teknologi yang kita gunakan sehari-hari adalah jam. Bayangkan saja, jika kita tidak memiliki alat pengukur waktu, kita pasti sangat sulit bukan? Jam sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. 2.2.1· Sejarah Jam Kata jam berasal dari bahasa latin “clocca”. Jam mulai dikenal pada abad 14 yaitu sekitar 700 tahun yang lalu. Sebelumnya manusia menentukan waktu dengan menggunakan matahari dengan menancapkan tongkat ditengah-tengah dan melihat dimana bayangan itu jatuh. Jam jenis ini disebut jam sundial (Jam matahari). Pertama kali digunakan sekitar 3.500 tahun sebelum masehi. Ibnu Al-Shatir, Ahli astronomi menciptakan jam matahari untuk masjid Jamik Umayyah di Damsyik. Bentuk asal jam matahari telah pecah menjadi 3 keping dan kepingan tersebut sekarang disimpan di musem Negara Syiria di Damsyik.
11
Sekitar tahun 1.400 sebelum masehi, jam air telah ditemukan di Mesir yang dinamakan clepsydra.
Selain itu Al-Jiziri mampu membuat jam air yang berbentuk gajah dan dapat mengeluarkan suara setiap jamnya.
Baru sekitar tahun 1950an the hamilton watch co of lanaster, pennsynavia, adalah perusahaan yang pertama kali membuat jam digital.
12
2.3 Telepon Seluler Sejarah telepon seluler atau yang kita kenal HP, ternyata sudah ada dari jaman penjajahan, yaitu kira-kira tahun 1947 di negara paman sam alias Amrik dan Eropa sana. Pada tahun 1910 adalah cikal bakal telepon seluler yang ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson, yang merupakan pendiri perusahaan Ericsson yang kini di kenal dengan perusahaan Sony Ericsson. Pada awalnya, orang Swedia ini medirikan perusahaan Ericsson memfokuskan terhadap bidang bisnis perlaan telegraf, dan perusahaanya juga tidak terlalu besar pada waktu itu. Pada tahun 1921 pertama kalinya Departemen Kepolisian Detroit Michigan menggunakan teleopn mobile yang terpasang di semua mobil polisi dengan menggunakan freuensi 2 MHz. Pada tahun 1960, di Finlandia sebuah perusahaan bernama Fennis Cable Works yang semula berbisnis dibidang kabel, melakukan ekspensi dengan mendirikan perusahaan elektronik yang bernama Nokia sebagai handset telepon seluler. Tahun 1970-an perkembangan telepon mobile menjadi pesat dengan di dominasi oleh 3 perusahaan besar yaitu di Eropa dengan perusahaan Nokia dan rerusahaan Mototola-nya. Pada tahun 1969, sistem telekomunikasi seluler dikomersialkan. Setelah tahun 1970, telekomunikasi seluler semakin sering dibicarakan orang. Motorola mengenalkan telepon genggam tiga tahun kemudian. Ukurannya memang cukup besar dengan antena pendek. Ada pula ponsel dengan ukuran sekoper. Dr Cooper yang menjadi manajer proyek inovasi Motorola itu memasang base station di New York. Untuk proyek ini Motorola bekerja dengan Bell Labs. Penemuan ini sekaligus diklaim sebagai penemuan ponsel pertama. Di suatu pagi 3 April 1973,Cooper, saat itu menjabat sebagai general manager pada Divisi Communication Systems Motorola mempertunjukkan cara berkomunikasi aneh dari terminal telepon
13
portable. Dia mencoba ponsel ‘raksasanya’ sambil berjalan–jalan di berbagai lokasi di New York. Itulah saat pertama ponsel ditampilkan. Dalam pertunjukan itu, Cooper menggunakan ponsel seberat 30 ounce sekitar (800 gram) atau sepuluh kali lipat dibandingkan rata – rata ponsel yang beredar saat ini.
2.4 Komputer komputer adalah Mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, lalu diolah sesuai dengan program yang tersimpan dalam memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi. Pengertian tersebut Menurut Hamacher, Sedangkan Definisi Komputer itu sendiri berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Berikut ini adalah sejarah dan perkembangan komputer. Dalam sejarah dan perkembangan komputer, Sempoa atau Abacus merupakan awal dari lahirnya komputer. Komputer dalam melakukan prosesnya berbentuk elektronik, yang memungkinkan untuk melakukan perhitungan yang lebih luas dan cepat. Hingga saat ini komputer dapat memproses gambar, suara, teks dan bentuk
14
non-numerik data lainnya. Yang perlu diingat semuanya itu tidak lepas dari perhitungan numerik dasar. Gambar, suara dan lainnya hanyalah sebuah abstaksi dari angka-angka yang berderak di dalam sebuah mesin. Dalam komputer angka-angka tersebut yaitu “1” dan “0” yang mewakili kombinasi listrik aktif dan non-aktif. Dengan kata lain setiap gambar, suara, teks dan lainnya di dalam komputer memiliki kode biner yang sesuai. a.
Komputer Generasi Pertama (1940 – 1950)
Komputer Generasi Pertama menggunakan beberapa tabung vakum yang besar dan kompleks seperti crystal diodes, relays, resistors, dan capacitors yang membutuhkan daya listrik sebesar 150 kilowatt. Komputer elektronik pertama yang digunakan untuk umum yaitu ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Computer). Sudah berbentuk digital, namun belum menggunakan kode biner sebagai prosesnya. Digunakan untuk memecahkan rangkaian lengkap tentang masalah komputasi. Diprogram menggunakan plugboard dan switch, yang sudah mendukung input dan output dari IBM card. Komputer elektronik pertama yang digunakan untuk non-umum yaitu ABC (Atanasoff-Berry Computer), ten British Colossus computers, german Z3, LEO, UNIVAC, dan Harvard Mark I.
15
b.
Komputer Generasi Kedua (1955 – 1960)
Komputer Generasi Kedua muncul setelah ditemukannya transistor, yang kemudian mulai mengganti tabung vakum dalam desain komputer. Dengan transistor, daya, panas dan bentuk jauh lebih kecil dibandingkan dengan komputer generasi pertama. Namun, masih jauh lebih besar dengan komputer sekarang ini. Komputer dengan transistor pertama ini dibuat di University of Manchester pada tahun 1953. Yang paling populer dari komputer transistor generasi kedua ini adalah IBM 1401. IBM juga menciptakan drive pertama (sebuah media penyimpanan) pada tahun 1956, yang dikenal dengan IBM 350 RAMAC. c.
Komputer Generasi Ketiga (1960)
16
Penemuan Integrated Circuits (IC) atau dikenal juga dengan microchips, membuka jalan untuk komputer generasi ketiga atau yang kita kenal dengan komputer sekarang ini. Berbentuk jauh lebih kecil dengan generasi komputer sebelumnya, dengan transistor yang lebih banyak dan dibenamkan ke dalam microchips tunggal. Dalam tahap perkembangannya, komputer
generasi
kedua
masih
bertahan.
Pertama
munculnya
minicomputer yang didasarkan pada kedua transistor dan microchips seperti IBM System/360. Komputer ini jauh lebih kecil dan lebih murah daripada generasi-generasi sebelumnya. Komputer Generasi Ketiga dikenal sebagai mainframe komputer. Minicomputer dapat dilihat sebagai jembatan antara mainframe dan microcomputer sebagai proliferasi dalam perkembangan komputer. d.
Komputer Generasi Keempat (1971)
Microchips berbasis Central Processing Unit (CPU) pertama, terdiri dari beberapa microchips untuk komponen CPU yang berbeda. Dorongan untuk integrasi semakin besar dan miniasturisasi dipimpin menuju singlechip CPU, di mana semua komponen CPU yang diperlukan dimasukkan ke sebuah microchips tunggal yang disebut microprocessor. Microprocessor pertama yaitu Intel 4004. Munculnya microprocessor melahirkan evolusi dari microcomputer, bentuk yang akhirnya akan menjadi komputer pribadi yang kita kenal sekarang ini. 17
2.5 Televisi
Televisi adalah salah satu alat TIK yang dapat menyampaikan informasi kepada kita. Televisi elektronik pertama berhasil ditunjukkan kali pertama di San Fransisco pada tahun 1927. Sistem ini dirancang oleh seorang pemuda berusia 21 tahun bernama Philo Tylor Farnsworth, dengan memindai gambar menggunakan cahaya elektron. Enam belas tahun sebelum kesuksesan yang dialami oleh pemuda tersebut, Boris Rosing di Rusia telah mencoba melakukan percobaan untuk mengirimkan gambar. Pada tahun 1920-an sistem televisi mekanis telah dibuat oleh john Logie baird di Inggris dan Charles Francis Jenkins di Amerika Serikat. Mereka memindai gambar dengan menggunakan piringan berlubang yang berputar. John Loge Baird dikenal sebagai orang yang kali pertama bisa menstransmisikan warna. Pesawat televisi yang bersifat komersial kali pertama dibuat oleh perusahaan Telefunken (jerman dengan menggunakan CRT atau Carthode Ray Tube pada tahun 1934. Teknologi CRT ini sampai sekarang masih digunakan. Namun, saat ini telah beredar pesawat televisi yang tidak lagi menggunakan CRT, melainkan memakai LCR atau Liquid Cyrstal Display sehingga televisi menjadi jauh lebihh ramping. Televisi yang menggunakan LCD dikenal sebagai televisi layar datar.
18
Pada tahun 1938 sebuah perusahaan siaran di AMerika bernama RCA menayangkan pembukaan New York Worlds’ Fai. Pada kesempatan itu Presiden Amerika Serikat, Franklin D Roosevelt, tampil kali pertama di televisi saat memberikan sambutan. RCA lah yang kemudian membayar lisensi untuk menggunakan paten dari farnsworth. Gambar yang ditayangkan saat itu belum berwaran atau masih hitam putih dan sistemnya masih sederhana. Bahkan, pada penayangan pertandingan
baseball,
seluruh
kegiatan
hanya
dipantau
dengan
menggunakan suatu kamera. Pada tahun 1939 televisi berwarna mulai ditunjukkan dalam suatu pameran radio international di Berlin. Pada tahun 1944 john Logie Baird berhasil membuat penampil televisi elektronik yang berwarna. Sistemnya menggunakan 600 baris. Perlu diketahui, saat ini teknologi yang disebut HDTV atau high definition television menggunakan 720 atau 1080 baris sehingga menghasilkan tampilan gambar yang lebih halus.
B.
Contoh Pengaruh Teknologi Tinggi dalam Kultur Kita Kini perkembangan teknologi yang semakin canggih dan semakin
hebat, disadari atau tidak, teknologi yang tinggi telah memengaruhi kultur kita. Kini sudah ada berbagai film, buku, dan lain sebagainya Imajinasi manusia yang tiada batas. Mimpi manusia untuk menciptakan teknologi yang tinggi bukan isapan jempol belaka. Dan saya akan membahas beberapa teknologi tinggi yang melekatkan diri dalam berbagai produk kultur abad-21.
19
2.6 FILM Transformers
Film yang menceritakan tentang kehidupan antara robot dan manusia ini pembuatannya membutuhkan keahlian dan spesifikasi hardware tingkat tinggi. Kecanggihan robot-robot dalam film ini tak luput dari kerja keras sutradaranya, Michael Bay, serta perusahaan visual effect yang didirikan George Lucas, Industrial Light and Magic (ILM). Dan tentu saja ada juga peran dari perusahaan pencipta mainan yang tidak kalah pentingnya. Kerjasama ini menghasilkan mobil, pesawat, dan alat-alat berat yang bisa berubah menjadi robot-robot raksasa yang mampu bergerak lincah. Awalnya robot-robot ini hanya gambar kartun dan dengan teknik digital terciptalah robot yang terlihat seakan benar-benar hidup dengan gerakan lincah. Film ini juga dihiasi ledakan akibat pertarungan robot. Harry Potter
20
Tidak kalah canggihnya dari Transformers. Film yang bercerita tentang kehidupan penyihir di sekolah sihir yang melawan kejahatan ini pun membutuhkan teknologi tinggi dalam memberi efek pada adegan-adegan seperti pada film Harry Potter Goblet of Fire diciptakan bulu-bulu berasap yang mistis dengan karakter digital di dalamnya untuk efek tokoh pelahap maut. Tim produksi menggunakan Maya pada efek kali ini. Maya adalah salah satu software yang biasanya digunakan dalam penerapan CGI (Computer Integreted Imagery).
Terminator 2 : Judgement Day
Film yang dibintangi Arnold Schwarzeneger ini bercerita tentang sosok robot manusia (cyborg) yang dikirim dari masa depan. Efek morphing yang digunakan membuat decak kagum penonton. Efek morphing yang digunakan adalah merubah satu wajah/bentuk ke wajah/bentuk yang lain secara halus.
21
Film Star Wars
Film ini sangat populer. Star Wars menceritakan tentang kehidupan seorang Jedi di Long ago, in a galaxy far, far away.. Petualangan dan pertempurannya seru. Tapi saya bahas segini aja. Mending nonton filmnya.. Teknologi di film ini banyak: Pesawat Antariksa FTL(Faster Than Light), Komunikasi 3D, Senapan Laser, Mobil Terbang, Pasukan Robot…. Intinya, berbagai teknologi di film ini adalah impian para futurist. Bayangan akan bagaimana bentuk teknologi yang akan digunakan di masa depan. Sebetulnya, beberapa dari teknologi ini sudah tidak begitu lama lagi.. Walau mungkin adanya Alien dan koloni di luar angkasa, perang antar planet masih dalam lingkup science fiction.
22
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan Dari penjelasan yang telah dirangkum diatas maka dapat
disimpulkan bahwa contoh teknologi yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu seperti setrika, jam, htelepon seluler, televisi dan komputer. Sedangkan contoh teknologi tinggi dalam kultur kita yaitu bisa berupa film seperti film harry potter, transformers, ,star war.
B.
Saran Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa
mengetahui dan mengambil manfaat dari pengaruh teknologi tinggi dalam kultur dan kehidupan kita sehari-hari.
23
DAFTAR PUSTAKA http://www.tugasku4u.com/2013/02/setrika-listrik.html http://imauah.blogspot.com/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html http://rahmad-tekno.blogspot.com/2011/10/contoh-teknologi-dalamkehidupan-sehari.html http://www.artikeltik.com/sejarah-televisi-atau-tv.html http://melatiayu.blogspot.com/2012/03/pengaruh-teknologi-tinggi-dalamkultur.html http://imamprayogopujiono.blogspot.com/2013/03/contoh-pengaruhteknologi-tinggi-dalam.html http://erwinikhwan.blogspot.com/2011/10/contoh-pengaruh-teknologi.html
24