TUGAS MAKALAH KONSEP TEKNOLOGI “MODEL”
Disusun oleh:
Axl Ariesta
(121130093)
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA (S-1) FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2017
BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar belakang Dengan bertambahnya ilmu pengetahuan yang diperoleh manusia setiap waktunya tentunya akan bertambah pula intelektual mereka. Tapi tidak semua manusia memiliki kesamaan yang serupa karena sarana belajar yang tidak memadai sehingga cara pikir manusia intelektual dan yang tidak dalam menyelsaikan masalah berbeda dan tidak sama. Agar kedua pihak dapat bekerja sama tanpa adanya salah paham maka perlu dibuatnya model yang sederhana dari permasalahan tersebut. Salah satu contoh sederhana yaitu pembuatan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang sedang dibincangkan. Perlu adanya model sederhana dimana masyarakat awam akan sadar betapa pentingnya pergantian pembangkit listrik untuk masa yang akan datang. Model tidak hanya dapat menyelsaikan masalah yang rumit, tetapi juga merupakan suatu yang merupakan sakala mini dari benda aslinya atau seseorang yang mempromosikan pakaian fashion atau kerja. Sehingga kata model bervariasi artinya tergantung konteks kalimat.
I.2
Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah yang perlu diketahui yaitu membedakan model tergantung konteks kalimat serta kegunaan model dalam lingkup sehari-hari.
I.3
Tujuan Mengetahui tentang variasi model, tergantung konteks kalimat, dan cara pembuatan serta kegunaannya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1.
Pengertian model Model dalam istilah teknologi adalah representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana sehingga lebih jelas dan mudah dikerjakan. Model yang baik cukup mengandung bagian-bagian yang perlu saja. Untuk memudahkan pemikiran tentang karakteristik-karakteristik model, haruslah dimengerti permasalahan dan sistemnya (Iril, Cho. 2010). Berikut contoh dimana enam orang buta dalam mendefinisikan seekor gajah dengan memegang bagian tubuh gajah.
Gambar 1. Ilustrasi orang buta mengidentifikasi seeokr gajah dengan memegang bagian tubuhnya.
Dari ilustrasi diatas kita ketahui bahwa untuk membuat suatu modal, kita bisa menggunakan prosedur: a. Menggunakan indera untuk menyusun keterangan suatu objek. b. Memastikan jenis objek. c. Memilih hal-hal atau ciri-ciri penting dari objek.
Model merupakan pendekatan yang dianggap perlu dan cukup dan dibuat berdasarkan (sejauh mungkin) pengetahuan yang dimiliki. Pembuatan Model dipengaruhi olehlatar belakang dan alam pikiran si pembuat model, sehingga suatu
masalah dapat diwakili oleh beberapa model. Upaya mencari model yang baik sangat bergantung pada informasi dasar yang mengawalinya. Berbagai istilah kata model yang bervarias tergantung konteks kalimat yang dapat ditemukan dalam ungkapan sehari-hari: a. Ia mempunyai kegemaran bermain dengan pesawat model. Dalam hal ini, kata model menunjukan benda kecil yang mempunyai sifat seperti yang sesungguhnya. b. Gadis itu bekerja sebagai foto model. Dalam hal ini, kata model menyatakan sesuatu (seperti pakaian) dalam bentuk idealisasi sehingga menarik untuk dibeli atau dipakai. c. Model pakaian yang dikenakannya sudah kuno. Dalam hal ini, kata model menunjukan karakteristik umum yang mewakili kelompok yang ada
Model juga dapat didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari suatu obyek atau situasi aktual. Oleh karena itu, suatu model adalah abstraksi dari realitas, pada wujudnya kurang kompleks daripada realitas itu sendiri. Sehingga Model dapat diartikan sebagai suatu penyederhanaan dari suatu realitas yang kompleks. Model dikatakan lengkap apabila dapat mewakili berbagai aspek dari realitas yang dikaji. Sebagai contoh, boneka adalah model dari bentuk manusia. Boneka yang bisa tertawa, menangis dan berjalan adalah model manusia yang lebih lengakap, Tidak hanya mewakili bentuk tetapi juga beberapa perilaku manusia.
II.2.
Bentuk model Bentukan model dapat dinyatakan dalam beberapa jenis, yaitu sebagai model ikonik, model analog, atau model matematik/simbolik.
II.2.1. Model ikonik Model yang menirukan sistem aslinya, tetapi dalam suatu skala tertentu. Misalnya memberikan gambaran tata letak bangunan, pertamanan, lalu lintas dan seterusnya di kota tersebut sehingga memudahkan pembahasan lebih lanjut. Salah
satu contoh yaitu foto udara letak bangunan kampus 1 UPN “Veteran” Yogyakarta dengan memeriksa foto udara sehingga dapat lebih cepat ditinjau.
Gambar 1. Gambar udara kampus 1 UPN “Veteran” Yogyakarta yang diambil dari satelit Google.
II.2.2. Model analog Suatu model yang menirukan sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain secara analog. Misalnya modelisasi masalah lalu lintas di suatu kota dengan simulator rangkaian listrik dengan menganalogkan arus lalu lintas terhadap arus listrik. Salah satu contoh yaitu gambar peta sekitar kampus yang hanya mengambarkan beberapa karakteristik utama.
Gambar 2. Gambar peta kampus 1 UPN “Veteran” Yogyakarta yang diambil dari Google Maps.
II.2.3. Model matematik/simbolik Suatu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini sistem diwakili oleh variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau. Misalnya gerakan benda jatuh bebas dekat permukaan tanah dapat di kemukakan dengan persamaan gerak selengkapnya. Model matematik memiliki sifat tertentu, yaitu: •
Merupakan bahasa yang eksak.
•
Memberikan hasil kuantitatif.
•
Mempunyai aturan (rumus, cara pengerjaan) yang memungkinkan pengembangannya lebih lanjut.
Model matematik ini pun harus sesuai dengan pedoman kerjanya sehingga mendapatkan hasil kuantitaif yang diinginkan, Pedoman kerjanya yaitu: a. Amati dan definisikan masalahnya (pembuatan model ikonik akan sangat membantu). b. Tuliskan persamaan matematika yang mewakili permasalahannya.
c. Tarik interpretasi atau kerjakan lebih lanjut persamaan tersebut. d. Buat asumsi dan batasan model.
Contoh model matematika: a. Pertumbuhan sejenis bakteri yang membela dua setiap detik, sehingga jumlah bakteri yang ada setiap waktunya dapat dinyatakan secara eksponensial dengan persamaan matematik y =2t dimana t adalah waktu. b. Pengisian reservoir oleh aliran air dengan debit Q (volume/waktu) yang tetap.
II.3.
Kegunaan model Model memiliki kegunaan yang banyak dimana jika disederhanakan, kegunaan model antara lain :
a. Berfikir (analisis) Analisis kerja perangkat elektronik dilakukan dengan bantuan model rangkaian, yang akan membantu para teknisi elektronika lebih mudah membayangkan masalahnya dan memindahkan masalah tersebut ke atas kertas atau komputer. b. Berkomunikasi Masalah kependudukan akan sangat jelas disampaikan melalui grafik-grafik sehingga penjelasan dan kalimat serba panjang disederhanakan. Jumlah penduduk dimasa mendatang dapat diramalkan melalui model matematik c. Memperkirakan (prediksi) Model yang disusun dari data temperatur, tekanan, kelembaban udara, kecepatan angin dan seterusnya dapat digunakan untuk meramalkan cuaca. d. Mengendalikan (kontrol) pengendalian lintasan pesawat ruang angkasa dilakukan sesuai dengan modelnya, yaitu perhitungan komputer yang telah disusun dengan sangat teliti dan melibatkan banyak parameter. e. Berlatih (simulasi) Sementara keperluan latihan astronot dilakukan pelatihan dengan model pesawat ruang angakasa. Latihan pendaratan pesawat di malam haripun dilakukan dengan seperangkat simulator.
II.4.
Pembuatan Model Pembuatan model dipengaruhi oleh latar belakang dan alam fikiran si pembuat. Satu masalah dapat diwakili oleh beberapa model. Ketepatan model harus diuji dengan perbandingan terhadap kenyataan, dicari kesesuaian karakteristik sampai ketemu besaran tertentu yang menentukan. Untuk memperoleh ketelitian yang semakin tinggi ada harga yang harus dibayar yaitu kebutuhan data yang semakin banyak, pekerjaan yang semakin rumit, dan biaya yang semakin besar.
Contoh:
Masalah Dan Model
Model
Masalah
Masalah
Model
Dari contoh diatas dapat diartikan bahwa: “Suatu model dan masalah bukan berada dalam satu kesatuan, dan juga tidak bergerak sendiri-sendiri, namun ada keterikatan pada model dan masalah itu sendiri yaitu model merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah.”
Berikut adalah tahapan-tahapan pembentukan model yang bener dan akurat sehingga mendapatkan ketelitian yang mencukupi: Masalah atau kenyataan
1
2
3
5
4
1. Berdasarkan observasi masalah, pilih atau bentuklah model. 2. Melakukan pengamatan dan pengukuran untuk membandingkan kenyataan dengan apa yang digambarkan atau diramalkan oleh model. 3. Dari perbandingan dan penyimpangan antara model dan kenyataan lalu diputuskan apakah memilih tahap 4 atau tahap 5. 4. Menghentikan penyempurnaan model karena tidak ekonomis lagi atau karena ketelitian sudah mencukupi. 5. Mengulangi proses dengan anggapan bahwa akan lebih ekonomis lagi atau masih dapat diproses lebih teliti lagi.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan Model dalam istilah teknologi adalah representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana sehingga lebih jelas dan mudah dikerjakan. Model juga dapat didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari suatu obyek atau situasi aktual. Untuk penggambaran suatu model dari suatu obyek dapat dilakukan dengan cara menggunakan indera untuk menyusun keterangan-keterangan, memastikan jenis obyeknya, serta memilih hal-hal atau ciri-ciri yang penting dari obyek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sebuah model, kita bisa menggambarkan suatu obyek dan memecahkan masalah-masalah yang timbul.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2004. Konsep Teknologi. Bandung: Institut Teknologi Bandung
Anonim. 2012. Definisi Model dan Klasifikasi Model. https://alena02.wordpress.co m/2012/10/31/definisi-model-dan-klasifikasi-model/. Diakses pada tanggal 9 September 2017.
Iril, Cho. 2010. Makalah Konsep Teknologi. Makalah. Nganjuk: STT Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa.
Widara, M. dan Silva, O. 2015. Konsep Teknologi. Makalah. Surabaya: Institut Teknologi Adhi Tama.