KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur, penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Oleh karena itu, penulis berhasil menyusun sebuah Makalah Tak lupa juga penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Bone-Bone, September 2017
Penulis
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum memperoleh kemedekaan, bangsa Indonesia terlebih dahulu memproklamasikan kemerdekaannya yang dikenal dengan “Proklamasi Kemerdekaan”. Proses ini berawal dari terdengarnya berita kekalahan Jepang dari pihak sekutu, seketika juga kelompok pemuda mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Akan tetapi dengan alasan menunggu janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan Indonesia, Soekarno-Hatta tidak dengan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Hal inilah yang mendorong para pemuda melakukan aksi penculikan terhadap Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok yang akhirnya dikenal dengan “ Peristiwa R enga ng asde sdengkl ng klo ok ”. ”. Atas nama bangsa Indonesia Proklamasi Kemerdekaan telah dikumandangkan oleh Bung Karno didampingi oleh Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Satu langkah maju sudah ada pada genggaman bangsa Indonesia melalui Proklamasi kemerdekaan tersebut. Sebagai negara yang baru memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia mendapat simpati dari bangsa-bangsa di dunia. Hal ini tampak dari adanya pengakuan negara lain terhadap Proklamasi 17 Agustus 1945. Sebagai sebuah negara merdeka, maka pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan Undang-Undang Dasar (UUD 1945) dan pemilihan Presiden yaitu Bung Karno dan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden. Kemerdekaan Indonesia sudah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Meskipun demikian, Belanda tidak mengakui kemerdekaan itu dan terus berusaha untuk menjajah Indonesia kembali. Setelah kedatangan sekutu ke Indonesia dalam rangka mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang, ternyata diikuti oleh Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia, maka rakyat Indonesia di berbagai daerah mengangkat senjata untuk mempertahankan kemerdekaan. Bangsa Indonesia berjuang dengan gigih untuk mempertahankan kemerdekaan. Ada dua bentuk perjuangan mempertahakan kemerdekaan, yaitu perjuangan fisik dan perjuangan diplomasi. Perjuangan fisik dilakukan dengan cara bertempur melawan musuh. Perjuangan diplomasi dilakukan dengan cara menggalang dukungan dari negara-negara lain dan lewat perundingan-perundingan. Kemerdekaan Indonesia tentu merupakan sebuah bencana bagi negara yang telah t elah menjajah Indonesia.. Maka, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah akhir perjuangan bangsa Indonesia. Akan tetapi, ia adalah awal perjuangan baru bangsa ini dalam membangun sebuah tatanan berbangsa dan bernegara. Sebuah negara berdiri bukan hanya berdasarkan wilayah, namun juga membutuhkan perangkat pemerintahan, p emerintahan, dan yang terpenting adalah pengakuan kedaulatan dari negara lain. Karena pada hakikatnya (seperti halnya manusia sebagai makhluk sosial), dalam kehidupan bernegara juga membutuhkan negara lain agar bangsa dan negara ini dapat bergaul dan tidak terkucilkan dalam hubungan internasional.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
B. Rumusan Masalah 1. Apa yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda pasca Kemerdekaan Indonesia? 2. Apa saja peran dunia internasional dalam penyelesaian konflik Indonesia-Belanda? 3. Bagaimana perjuangan perlawanan bangsa Indonesia di daerah-daerah dalam mempertahankan kemerdekaan? 4. Bagaimana perjuangan diplomasi Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan? 5. C. Tujuan Penulisan 1. Kemampuan untuk mengidentifikasi konflik yang terjadi antara Indonesia dan Belanda pasca Kemerdekaan Indonesia 2. Kemampuan untuk mengidentifikasi peran dunia internasional dalam penyelesaian konflik Indonesia-Belanda D. Manfaat Penulisan 1. Pembaca dapat memahami penyebab terjadinya konflik antara Indonesia-Belanda pasca kemerdekaan Indonesia 2. Pembaca dapat mengetahui peranan dunia internasional dalam penyelesaian konflik Indonesia Belanda 3. Mengetahui pertempuran-pertempuran yang terjadi di daerah-daerah demi mempertahankan kemerdekaan
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II PEMBAHASAN A. Latar Belakang Konflik Indonesia Sekutu dan NICA Atas nama bangsa Indonesia Proklamasi Kemerdekaan telah dikumandangkan oleh Bung Soekarno didampingi oleh Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Satu langkah maju sudah ada pada genggaman bangsa Indonesia melalui melalui Proklamasi Kemerdekaan Kemerdekaan tersebut. Sebagai negara yang baru memproklamasikan kemerdekaan ternyata mendapatkan simpati dari bangsa bangsa di dunia. Hal ini tampak dari adanya pengakuan negara lain terhadap Proklamasi Proklamasi 17 Agustus 1945. Sebagai sebuah negara merdeka maka pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan Undang-undang Dasar (UUD 1945) dan pemilihan Presiden yaitu Bung Karno serta Wakil Presiden Bung Hatta. Seperti tercatat dalam sejarah bahwa Proklamasi Kemerdekaan itu dilaksanakan dalam suasana Facum of Power, oleh karena berdasarkan perjanjian antara Jepang dengan Sekutu sebagai pemenang dalam Perang Dunia II, bahwa bekas jajahan Jepang itu akan diambil alih oleh Sekutu. Akan tetapi Sekutu belum datang ketika itu, maka kesempatan ini dipergunakan untuk memproklamasikan kemerdekaan. Peristiwa menyerahnya menyerahnya Jepang kepada Sekutu 14 Agustus 1945 menunjukan de juri wilayah jajahan Jepang dikuasai Sekutu Sekutu sebagai pihak yang yang menang dalam Perang Perang Dunia II. Komando Pertahanan Sekutu di Asia Tenggara yang bernama South East Asia Command (SEAC) berpusat di Singapura. Dalam upaya pengambilalihan Indonesia, maka SEAC yang pada saat itu di bawah Komando Laksamana Lord Louis Mountbatten membentuk divisi. Devisi yang memiliki tugas mengambil alih Indonesia dari tangan Jepang diberi nama Allied Forces Nederlands East Indies (AFNEI). Pasukan itu di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison. Tugas yang dibebankan kepada mereka adalah sebagai berikut : 1. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang. 2. Membebaskan para tahanan perang dan interniran. 3. Melucuti orang-orang Jepang dan kemudian dipulangkan. 4. Menciptakan keamanan dan perdamaian. 5. Menghimpun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang dianggap sebagai penjahat perang. Pasukan AFNEI itu melakukan pendaratan di Jakarta pada tanggal 29 September 1945. Tentara itu terdiri dari 3 devisi yaitu : 1. Devisi India ke-23 yang di tempatkan di wilayah Jawa Barat dipimpin Mayor Jenderal D.C.Hawtowrn. 2. Devisi India ke-5 untuk daerah Jawa Timur dipimpin Mayor Jenderal E.C.Mansergh. 3. Devisi India ke-26 untuk wilayah Sumatera dipimpin Mayor J enderal HM.Chambers. Pada mulanya rakyat Indonesia menyambut dengan senang hati kedatangan sekutu. Hal ini karena mereka mengumandangkan perdamaian. Akan tetapi, setelah diketahui Netherland Indies Civil Administration
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Keadaan bertambah buruk karena NICA mempersenjatai kembali KNIL setelah dilepaskan oleh sekutu dari tawanan Jepang. Adanya keinginan Belanda berkuasa di Indonesia menimbulkan pertentangan, bahkan dimana-mana dimana-mana terjadi pertempuran pertempuran melawan NICA NICA dan Sekutu. Tugas mulia yang diemban oleh Sekutu yang dalam hal ini dilakukan oleh AFNEI ternyata memiliki agenda yang terselubung. Kedatangan pasukan Sekutu justru diboncengi oleh NICA yang tidak lain adalah orang-orang Belanda yang ketika Jepang datang melarikan diri ke Australia dan membentuk kekuatan di sana yang kita kenal dengan NICA.
Mereka ini memiliki keinginan untuk menegakkan kembali Hindia Belanda. Dengan demikian sikap Indonesia yang semula menerima kedatangan Sekutu menjadi penuh kecurigaan dan kemudian berkembang menjadi permusuhan. Suasana menjadi semakin tidak dapat dikendalikan ketika NICA mempersenjatai kembali orang-orang KNIL yang baru dilepas dari tawanan Jepang.
Sikap bangsa Indonesia terhadap Sekutu yang diboncengi NICA sudah jelas yaitu menentang kebijakan yang dilakukan. Di berbagai daerah terjadi pertempuran untuk melawan Sekutu. Keamanan di Jakarta semakin buruk setelah pendaratan pasukan Marinir Belanda di Tanjung Priok pada tanggal 30 Desember 1946. Dengan adanya keinginan kembalinya Belanda menjajah Indonesia maka bangsa Indonesia dengan sekuat tenaga mempertahankan kemerdekaan yang telah dimiliki melalui cara-cara diplomasi dan juga kekerasan senjata (perjuangan fisik) sehingga melibatkan peran dunia internasional dalam menyelesaikan pertikaian antara Indonesia dengan Belanda Berbagai peristiwa telah terjadi di Indonesia setelah Soekarno Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI. Di daerah daerah muncul berbagai peristiwa spontan dan heorik sebagai bentuk dukungan terhadap proklamasi, seperti : 1) Surat Pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX (5 September 1945) Berisi tentang pernyataan resmi Sri Sultan Hamengku Buwono IX, bahwa Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat menyatakan diri bergabung dengan RI sebagai daerah Istimewa.
(C atat atatan an P enting : bahwa K eraton Y og yakarta tidak pernah dijajah oleh oleh Hindia Hindi a B elanda, elanda, s ehing ehin g g a k etik a Indones Indo nes i a merdek a Y og yakarta yak arta adalah adalah Neg ara/k ara/k erajaan mandir mandir i. K arena “
2) 3) 4) 5)
1. 2.
menurut perjanjian internasional tahun 1896 wilayah Indonesia adalah Bekas Hindia Belanda)”. Dengan pernyataan ini secara resmi Yogyakarta menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republic Indonesia. Rapat Raksasa di Lap. Ikada (19 September 1945) Insiden Bendera di Hotel Yamato (19 September 1945) Pertempuran lima hari di Semarang Dsb (materi ini dibahas di kelas 8) Sebagai pemenang Perang Dunia II, tetap berusaha untuk masuk ke Indonesia. Pasukan Sekutu yang diwakili oleh AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies = Pasukan Sekutu dari Divisi Inggris) mendarat di Tanjung Priok pada tanggal 29 September 1945 dibawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christisson. Kedatangan pasukan AFNEI ini pada awalnya disambut dengan hangat oleh pemerintah RI, karena mereka mengemban tugas untuk : melucuti sejata pasukan Jepang dan memulangkan tentara Jepang ke negaranya membebaskan tawanan perang
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
3)
Divisi India ke 26 ditempatkan di Sumatera, dipimpin oleh Mayjend HM Chambers Situasi berubah menjadi kecurigaan setelah bangsa Indonesia mengetahui bahwa kedatangan pasukan AFNEI diboncengi oleh NICA (Nederlands Indische Civil Administratie) dibawah komando Mayjend HJ Van Mook dan Mayjend Van der Plass. Kedatangan NICA ini menimbulkan kecurigaan bahwa Belanda akan mengambil kembali kekuasaannya di Indonesia. Kecurigaan tersebut semakin tampak setelah NICA mempersenjatai kembali KNIL (Pasukan Belanda di Indonesia) yang telah dibebaskan dari tawanan Jepang. Pasukan NICA mulai memancing perselisihan di berbagai daerah dengan tindakan yang provokatif, sehingga menimbulkan insiden-insiden pertempuran dengan para pejuang RI. Contoh konkrit tindakan provokatif NICA adalah : Insiden Bendera di Hotel Yamato Surabaya pada tanggal 19 September 1945.
1.2 Perjuangan Rakyat dan Pemerintah di Berbagai Daerah Dalam Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indoneisa A. Peristiwa Heroik di Surabaya (10 Nopember 1945) Pasukan Sekutu mulai memasuki kota Surabaya pada tanggal 20 Oktober 1945 dibawah pimpinan Mayor Jenderal AWS Mallaby. Mereka langsung menyerbu penjara republic untuk membebaskan enatara sekutu dari tawanan para pejuang RI. Tindakan profokatif ini memancing insiden-insiden kecil, dan mencapai puncaknya dengan tewasnya Mallaby dalam insiden pertempuran di Jembatan Merah. Peristiwa ini dijadikan alasan oleh sekutu untuk mengeluarkan ultimatum kepada rakyat pemimpin impin dan orang orang orang Indoneis a yang yang bers enjata enjata harus Surabaya “ …………..para pem
melapor melapor dan meny menyerahk erahk an senjata senj atany nya a ditempat-tempat ditempat-tempat yang telah telah ditentukan. ditentuk an. S elanju elanjutnya, tnya, menyerahkan dir dir i deng an mengang kat tang tang an keaatas, keaatas, deng an batas batas waktu tang tang g al 10 Nopember 1945 jam 06.00 pag i. B ila tidak, tidak, S aurabaya aurabaya akan akan dig empur empur dari darat, laut laut dan dan udara….” Ultimatum in tidak dihiraukan oleh para pejuang Surabaya. Bung Tomo, dengan pidatonya yang berkobar-kobar dari RRI Stasiun Surabaya membakar semanagat juang rakyat Surabaya menentang kembalinya Sekutu dan Belanda. Maka pada tanggal 10 Nopember 1945 terbuktilah ancaman dari Sekutu untuk mebombardir Saurabaya dari darat, laut dan udara. Pertempuran yang tidak seimbangpun terjadi. Sekutu dengan peralatan dan mesin tempur yang canggih, sedangkan para pejuang RI dengan senjata seadanya hasil rampasan dari Jepang. “Sang Orator Bung Tomo” ; Tomo” ; pembakar semangat juang dan pemimpin pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya. Beliau gugur dalam peristiwa yang sangat dahsyat itu. (Para veteran Sekutu mengatakan bahwa peristiwa 10 Nop. 1945 di Surabaya sebagai Inferno / neraka, yang kedahsyatan perangnya lebih mengerikan dibandingkan perang dunia II) Sumber : 30 Th. Indonesia Merdeka
Pasukan BKR dari berbagai daerah di Indonesia berdatangan masuk ke Surabaya untuk bertempur
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
B.
Palagan Ambarawa (12 – (12 – 15 Desember 1945) 1945)
Peristiwa ini bermula dari kedatnagan tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigjend. Bethel di Semarang. Tujuan semula poasukan ini adalah mengurus tawanan perang Jepang. Namun NICA kemudian mempersenjatai para bekas tawanan ini untuk membuat kekacauan di Kota Magelang dan Ambarawa. Pertempuran sudah dimulai sejak 20 Nopember 1945. Pertempuran m encapai puncaknya pada tanggal 12 – 15 Desember 1945 dibawah komando kolonel Sudirman. Dengan strategi peperangan yang brillian dari Kolonel Sudirman, pasukan BKR berhasil memukul mundur pasukan Sekutu dari Semarang. Karena jasanya inilah Kolonel Sudirman kemudian diangkat sebagai Panglima TKR (menggantikan Syudancho Supriyadi yang tidak pernah muncul) dengan pangkat baru Panglima Besar Jenderal Sudirman. Peristiwa ini diperingati sebagai hari infanteri setiap tanggal 15 Desember. C.
Bandung lautan Api (24 Maret 1946)
Peristiwa ini bermula dari tindakan Sekutu yang memerintahkan para pejuang RI di Bandung untuk menyerahkan senjata rampasan dari Jepang. Pertempuran pun pecah, dan mengakibatkan Kota Bandung terbagi menjadi dua dengan batas demarkasi jalan/rel kereta api yang membelah kota Bandung. Bandung Utara berhasil dikuasai Sekutu, sedangkan Bandung Selatan dikuasai TKR. Berdasarkan Saurat Perintah Perdana Menteri Amir Syarifudin pada tanggal 20 Nopember 1945, antara pasukan Sekutu dan TKR harus mengadakan genjatan senjata /menghentikan tembak menembak. Pada tanggal 23 Maret 1946 Sekutu mengeluarkan ultimatum kepada para pejuang RI untuk mengosongkan kota Bandung . Akibatnya pertempuran pun kembali menghebat. Pada saat itu datang dua buah surat perintah yang isinya membingungkan, yaitu : 1) Dari perdana Menteri Amir Syarifudin Bahwa para pejuang / pasukan RI harus mundur dari kota Bandung sesuai dengan perjanjian antara pemerintah RI dengan Sekutu yanag saat itu sedang berlangsung di Jakarta. 2) Dari Panglima TKR (Jenderal Sudirman) Bahwa para pejuang/pasukan RI harus mempertahankan Kota bandung sampai titik darah penghabisan. Menghadapi dua perintah yang berbeda ini, akhirnya pada tanggal 24 Maret 1946 pasukan RI mengambil sikap untuk mundur dari kota Bandung dengan cara membumi hanguskan kota Bandung, supaya semua fasilitas yang ada tidak dapat dipergunakan oleh Sekutu. Maka terjadilah apa yang disebut dengan Bandung Lautan Api. D. Medan Area (10 Dember 1945) Pasukan Sekutu memasuki Kota Medan dibawah pimpin Brigadir Jenderal Ted Kelly, didahului oleh pasukan komando pimpinan Kapten Westerling Pada tanggal 18 Oktober 1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum yang isinya : 1) melarang rakyat membawa senjata
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Pada saat Belanda (Mayjend Van Mook) sedang mengadakan Konferensi Denpasar dalam rangka pembentukan negara Indonesia Timur dan negara-negara boneka lainnya, pada tanggal 11 Desember 1946 Belanda mengumumkan bahwa Sulawesi berada dalam status darurat perang dan hukum militer (akibat dari penolakan rakyat terhadap rencana (pembentukan Negara Indonesia Timur). Rakyat Sulawesi Selatan yang diangap menolak atau tidak setuju/menentang rencana tersebut dibantai habis oleh pasukan Belanda pimpinan Raymond Westerling yang mengakibatkan lebih dari 40.000 jiwa rakyat Sulawesi meninggal. Robert Wolter Monginsidi dan Andi Matalatta yang memimpin pasukan untuk melawan kebiadaban Belanda akhirnya tertangkap dan dijatuhi hukuman mati.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kedatangan pasukan Sekutu ke Indonesia yang diboncengi oleh NICA membawa ancaman bagi keberlangsungan kemerdekaan bangsa Indonesia. Belanda ternyata ingin menjajah kembali negara kita yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Untuk mempertahankan kemerdekaan, para pemimpin nasional menggunakan cara diplomasi dan perjuangan fisik. Langkah diplomasi dilakukan baik melalui forum internasional, seperti Kegiatan diplomasi (perundingan) dengan Belanda, misalnya Perundingan Linggarjati, Perundingan Renville, Perundingan Roem-Royen, hingga KMB. Perjuangan fisik dalam mempertahankan kemerdekaan ditempuh oleh rakyat di berbagai pelosok Nusantara bersama be rsama dengan tentara. Beberapa contoh perjuangan fisik tersebut te rsebut antara lain Palagan Ambarawa, Bandung Lautan Api, Pertempuran Margarana, Pertempuran Medan Area, Serangan Umum 1 Maret 1949,dll. Setelah perjuangan yang cukup panjang, akhirnya tanggal 27 Desember 1949 Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. B. Saran
Adapun dari penulisan makalah ini saya selaku penulis menyarankan kepada generasi muda agar tetap mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan cara ikut berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan Indonesia, dan mencontoh semangat para pahlawan terdahulu, betapa sulitnya mereka meraih kemerdekaan dan mempertahankannya hingga hingga sekarang.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA https://www.slideshare.net/FaElLffa/konflik-indonesia-sekutu-dan-nica https://tragedisosialsejarah.blogspot.co.id/2014/01/latar-belakang-konflik-indonesia-belanda.html http://widhisejarahblog.blogspot.co.id/2011/04/konflik-indonesia-belanda-dan.html http://sitimapmap.blogspot.co.id/2015/08/makalah-usaha-mempertahankan-kemerdekaan_23.html
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
TUGAS SEJARAH
KONFLIK INDONESIA, SEKUTU DAN NICA D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 3 RAHMAWATI ISA FAJRIANTI DILLA NOVIA FEBRIANTI