1
KEWIRAUSAHAAN
STRATEGI DAN MANAJEMEN PENGEMBANGAN BISNIS
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2
Faradine Destari Budi (1413010028)
Shintia Puri Haria (1413010038)
Aisha Septy Isnaindah (1413010029)
Citra Mutiara Sofyanti (1413010127)
Rahmawati Susanto (1413010140)
Riesdiana Ghalis (1413010214)
Novia Audi Ratnasari (1413010275)
Sujatmiko Widyo N (1413010117)
Chandra Septiyanto (1413010125)
Fadel Muhammad (1413010106)
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAWATIMUR
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SURABAYA
2015
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang mana kami dapat menyelesaikan makalah Kewirausahaan Bab 16 tentang "Strategi dan Manajemen Pengembangan Bisnis".
Makalah ini digunakan mahasiswa semester II program study Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Surabaya, yang dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata kuliah tersebut.
Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat yang besar pada para mahasiswa/i.
Akhirnya kami sangat menghargai kepuasan dan kritik yang datang dari para mahasiswa dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang.
Dan terima kasih atas sumbang sarannya.
Surabaya, 11 Mei 2015
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia bisnis beberapa tahun ini sanngatlah cepat dan membuat pihak-pihak yang terlibat didalamnya harus bekerja keras agar keberadaanya tetap diakui oleh pelanggan mereka. Jika dahulu pelanggan membutuhkan sesuatu untuk pemutih gigi, mereka akan dapat dengan cepat mendapatkannya. Hal ini terjadi karena pasta gigi yang ada ditujukan untuk semua orang (semua segmen pasar). Saat ini jika kita membutuhkan pasta gigi, akan terdapat banyak pilihan yang ditawarkan ada pepsodent, close up, ciptadent dan lain-lain. Dan ini akan membuat kesulitan tersendiri bagi pelanggan untuk memilih. Semakin beragamnya jenis dan macam pasta gigi (dan produk lainnya) menggambarkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis.
Bervariasinya merk dan jenis produk menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat hanya berdiam diri dalam melakukan bisnisnya. Mereka harus mulai berpikir dan mengalahkan (kalau perlu membunuh) para pesaingnya. Hanya perusahaan yang betul-betul kuat yang akan memenangkan persaingan. Dalam usahanya menuju perusahaan yang kuat, para pengambilan keputusan (Chief Executif Officer) didalam perusahaan diwajibkan untuk merubah cara berfikir hanya untuk mencari keuntungan semata, saat ini mereka harus berfikir secara strategik karena seperti dikatakan oleh jendral Karl von Clausewitz pada tahun 1831 dalam bukunya "On War", bahwa bisnis adalah sebuah peperangan.
Berfikir strategik juga sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah strategik yang timbul seiring dengan berkembangnya perusahaan/organisasi. Karakteristik dari masalah strategik di antaranya; berorientasi pada masa depan, biasanya berhubungan dengan unit bisnis yang sangat komplek, memerlukan perhatian dari manajemen puncak, akan mempengaruhi kemakmuran jangka panjang dari perusahaan, melibatkan pengalokasian sejumlah besar sumber-sumber daya perusahaan.
Berdasarkan uaraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa strategi dan manajemen pengembangan bisnis bagi perusahaan atau organisasi dipandang sangat urgent atau penting. Karena melihat peran dan manfaatnya bagi keberlangsungan dan keberhasilan perusahaan/organisasi yang harus menyesuaian dengan lingkungan yang penuh perkembangan dan perubahan serta kian pesatnya baik informasi maupun teknologi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan persaingan dan pasar dalam mempertahankan usaha?
Apa saja strategi untuk memetakan produk, kualitas dan harga dengan pesaing?
Bagaimana caranya menjalankan dan mengelola usaha?
1.3 TUJUAN
Memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan
Untuk menamba wawasan mengenai strategi dan manajemen pengembangan bisnis
Mempelajari bagaimana cara menjalankan dan mengelola usaha
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENDAHULUAN
Dalam setiap perjalanan sebuah bisnis, banyak faktor penentu yang menjadi penggerak perubahan (change driver) dan hal ini yang perlu diketahui oleh wirausahawan yang cerdas, yaitu:
Perubahan yang didorong oleh faktor ekonomi
Tingkat pendapatan (pendaatan perkapita)
Pertumbuhan penduduk
Perubahan kurs mata uang terhadap mata uang asing
Krisis ekonomi dan moneter
Perubahan kebijakan pemerintah, dan lain-lain
Semua perubahan ekonomi terjadi harus diamati dan diantisipasi agar bisnis yang baru dimulai tidak menjadi gagal dan jatuh.
Perubahan yang didorong oleh faktor pasar
Perubahan pola persaingan.
Perubahan hidup dan gaya perilaku pelanggan termasuk tren kebutuhan pelanggan.
Perubahan terjadi karena pesaing melakukan inovasi dan penemuan produk baru yang mengubah pola dasar.
Muncul pesaing baru dan jaringan yang kuat dan terkenal sehingga mengubah peta persaingan dipasar dari persaingan biasa hingga sangat pesat.
Perubahan yang dimotori oleh pesaing yang memasuki bisnis dengan serentak karena ketertarikan pertumbuhan pasar, seperti faktor:
Mudah pembuatannya, sehingga akan menyebabkan harga sangat kompetetif
Mudah menjualnya, sehingga bisnis tidak memberikan keuntungan lagi
Mudah membangun bisnis ini
Mudah mendapatkan bahan bakunya
Modal yang tidak terlalu besar
Didorong oleh pemerintah untuk membangun sektor bisnis ini
Bisnis besar melakukan franchising untuk sektor bisnis ini, sehingga bisnis cepat menjamur
Perubahan yang digerakkan oleh faktor perkembangan teknologi
Sebagai contoh adalah telepon. Dulu telepon tidak mempunyai pesaing, lalu mulai berkembang dengan munculnya pager, mobile phone dan kemudian handphone GSM yang lebih berwarna, berkamera, bervidio, dan terdapat musik didalamnya. Jadi, wirausahawan sekarang harus benar-benar mengamati perubahan teknologi yang dapat memngarhi pasar dan perusahaan.
Perubahan yang dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
Musim penghujan dan kemarau bisa diprediksi waktunya, yaitu bulan April-Oktober untuk musim kemarau dan November-Maret untuk musim penghujan. Namun, sekarang musim sudah tidak bisa diprediksi lagi akibat adanya global warming sehingga segalanya sulit diprediksi lagi.
Contohnya adalah perbahan cuaca dan iklim akan begitu berpengaruh pada industri pertanian, perkebunan, dan sebagainya. Perubahan cuaca juga akan memngaruhi biaya-biaya yang terjadi selama operasional perubahan berlangsung. Misalnya pengaruh terhadap biaya pengiriman, biaya impor dan ekspor, biaya transportasi, dan lain-lain.
Semua faktor penggerak perubahan harus diperhatikan oleh wirausahawan dalam melakukan penetapan kebijakan strategi bisnisnya saat memulai atau saat menjalankan usahanya. Jadi, strategi bisnis itu harus bersifat:
Dinamis
Selalu mengikuti perkembangan dan perubahan zaman.
Efektif
Dapat disesuaikan dengan perubahan arah persaingan dan pasarnya.
Efisien
Berorientasi pada faktor biaya dan harga sebagai akibat biaya yang ditimbulkan oleh perubahan baik it dari segi biaya dan harga sebagai akibat biaya yang ditimbulkan oleh perubahan baik itu dari segi biaya produksi, biaya pemasaran, dan distribusinya.
Antisipatif
Dapat dikembangkan untuk disesuaikan dan dievauasi untuk mengantisipasi ke arah mana perubahan itu terjadi.
Fleksibel
Tidak kaku dan dapat diperbarui.
2.2 PENGARUH PERUBAHAN TERHADAP STRATEGI MENJALANKAN BISNIS
Perubahan yang telah terjadi selama perjalanan bisnis harus diperhatikan guna memastikan pengaruhnya terhadap peta bisnis dan rencana bisnis yang telah disusun. Kegagalan yang sering terjadi saaat wirausahawan sedang memulai bisnisnya adalah:
Tidak mengenal dan menyadari perubahan yang terjadi.
Mengetahui ada dampak dari perubahan tetapi tidak mau, lupa atau tidak tahu cara mengubah strategi bisnis sehingga akumulasi dari dampak perubahan begitu besar dan tidak bisa lagi ditangani dengan baik.
Terlalu berfokus pada proses menjalankan usaha saja sehingga mengabaikan perubahan dan dampaknya.
Perubahan yang terjadi akan berdampak pada usang tidaknya suatu perencanaan strategi bisnis yang mengandung 4 konsekuensi bisnis, yaitu:
Perubahan akan menciptakan peluang atau kesempatan (new opportunity)
Terkadang perubahan dapat mendatangkan kesempatan yang bisa diambil bila kita mempunyai intuisi, naluri, dan hasrat untuk menemukannya. Contohnya CAFTA (China Asean Free Trade Agreement) akan memberikan peluang bagi UKM yang ingin memulai bisnis perdagangan. Caranya adalah mengimpor produk yang berkualitas dari China untuk penantang bagi pimpinan pasar, pengikut pasar, dan alternatif produk. Strategi yang digunakan adalah market development strategy.
Perubahan akan menciptakan ancaman (threat)
Dengan adanya CAFTA, maka terjadi perubahan adanya perdagangan bebas antara China dan ASEAN dan dapat menjadi ancaman bagi industri UKM, atau perusahaan di Indonesia karena produk dari China jauh lebih murah daripada produk perusahaan Indonesia, Eropa, Jepang, dan Korea. Jadi, perusahaan-perusahaan Indonesia harus mengubah strategi secepatnya. Strategi yang perlu digunakan adalah dengan market innovation and improvement strategy.
Perubahan akan menyebabkan kejadian yang memperlemah daya saing dan kondisi perusahaan (weak)
Ada beberapa perubahan yang dapat melemahkan posisi persaingan perusahaan. Contohnya:
Peraturan baru tentang pengurangan kadar nikotin bagi industri rokok.
Mengharuskan perusahaan mempunyai kendaraan yang tercatat atas nama perusahaan minimal satu unit atau uji emisi bagi kendaraan yang tidak produktif lagi.
Pengurangan kadar pengeras tau untuk produk tahu Indonesia.
Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan strategi. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah market defence or innovative strategy.
Perubahan bisa memperkuat kondisi, daya saing, dan strategi yang telah direncanakan perusahaan sehingga secara otomatis semakin populer
Suatu perubahan juga dapat memperkuat posisi produk di pasar. Contohnya:
Penggunaan obat generik yang dihimbau pemerintah disetiap puskesmas.
Pembatasan area dan jarak tertentu mengenai pendirian perusahaan Hypermarket di kota tertentu akan memperkuat strategi bisnis toko kelontong dan mini market di daerah-daerah.
2.3 STRATEGI MEMETAKAN PRODUK (PRODUCT MAPPING)
Sebuah bisnis yang sukses itu disebabkan oleh bisnis yang dibangun oleh skala industri. Oleh karena itu, bisnis harus dimulai dan dijalankan dengan konsep yang jelas baik skala organisasi, skala bisnis, maupun skala jangakauan pasarnya. Salah satunya adalah dengan terlebih dahulu melakukan pemetaan posisi perusahaan dengan pesaing-pesaing yang ada di pasar.
Banyak bisnis wirausahawan yang sulit berkembang karena tidak mengetahui siapa pesaing-pesaing yang potensial dari bisnisnya yang harus diatasi dan terus berkonsentrasi pada tingkatannya sehingga dapat lolos dari ketatnya persaingan yang saat ini telah menjurus kearah hypercompetition. Jadi, sebaiknya seorang wirausahawan perlu membuat hierarki pemetaan produk (product mapping hierarchy) untuk bisnisnya sebelum menjalankan bisnis dan kemudian membuat pemetaan kualitas, harga, dan popularitas produk sampai dibuatnya rencana bisnis yang tajam.
2.4 STRATEGI MEMETAKAN KUALITAS DAN HARGA UNTUK MENGETAHUI POSISI PRODUK DI PASAR
Konsep pemetaan kualitas dan harga antara produk-produk di pasar adalah dengan membandingkan kualitas produk dengan harganya yang disebut price based on value (PBV). Ada level buruk, sedang, baik, dan bahkan sangat rendah di pasar. Sebagai acuannya adalah kualitas produk pesaing di pasar yang sering dibeli oleh konsumen dan harganya adalah harga rata-rata, yaitu harga diantara harga tertinggi dengan harga terendah kemudian dibagi dua sehingga ditemukan harga rata-rata pasar.
2.5 MEMAHAMI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Perilaku konsumen dan permintaan suatu produk di pasar
Perilaku konsumen terhadap suatu barang akan menimbulkan permintaan dipasaran yang akan menjadikan dasar dari hukum permintaan, yaitu bila harga suatu barang naik ceteris paribus (semua factor lain yang memengaruhi permintaan tidak berubah) maka jumlah barang yang akan diminta konsumen akan menurun begitu sebaliknya. Hal ini terjadi karena ada 2 anggapan pokok untuk dapat mewujudkan hokum permintaan, yaitu:
Kepuasan setiap konsumen dpt diukur dengan uang atau satuan terukur lainnya. Pendekatan ini disebut dengan marginal utility.
Tingkat kepuasan konsumen bila lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa tinggi atau berapa rendahnya sehingga pendekatan konsumen tidak bisa dipastikan atau diukur (indifference curve)
Hukum Gossen atau sering disebut dengan law of diminishing marginal utility (kepuasan bisa diukur) adalah semakin banyak suatu barang yang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan marginal yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsi akan menurun.
Mekanisme harga di pasar
The law of diminishing return adalah hukum yang menyatakan bahwa bila suatu macam input ditambah dengan penggunaannya sedangkan input ainnya tetap, maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap input (nilaitambah) yang ditambahkan akan meningkat tetapi akan menurun bila input tersebut terus ditambah. Dalam hal ini hukum penawaran adalah semakin tingginya harga suatu barangakan diharapkan jumlah barang yang ditawarkan akan semakin tinggi juga (dari sisi produsen). Mekanisme keseimbangan harga dipasar yang terjadi antara hokum permintaan (demand) dan hokum penawaran (supply).
2.6 MENGENAL TEORI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN DAN PROMOSI
Hal yang penting untuk dipelajari adalah factor-faktor utama perilaku konsumen dalam membeli dan apa yang mempengaruhinya. Factor-factor penting tersebut adalah :
Factor budaya
Factor ini sangat mendasar dalam menentukan perilaku pembelian.
Kelas social
Kelas social dapat digolongkan dan di identifikasikan dari:
Tingkat pendapatan
Fasilitas yang dimiliki
Jabatan dan tingkatannya
Posisi di masyarakat
Tempat tinggal
Kebiasaannya
Keluarga
Keluarga juga dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.
Usia dan tahap siklus hidup
Factor usia dan siklus hidup dapat berbeda perilaku konsumen sehingga terdapat produk yang berdasarkan usia dan siklus hidup.
Jenispekerjaan
Ini juga dapat mempengaruhi perilaku pembeliannya.
Kondisi ekonomi
Sudah pasti akan berpengaruh pada perilaku membeli seseorang.
Gaya hidup
Dapat membedakan perilaku pembelian konsumen.
Proses keputusan pembelian dari konsumen
Ada 5 peran yang dimainkan seseorang dalam mengambil keputusan pembelian, yaitu:
Pencetus ide
Pemberi pengaruh
Pengambil keputusan
Pembeli
Pemakai
Tahapan ini disebut dengan tahapan adopsi dari pembeli dalam mengambil keputusan membeli yang terdiri dari:
Innovator adalah orang yang berani mengambil keputusan membeli dan menyerap produk untuk mengawali pembelian dari segala resikonya. Seorang innovator adalah seorang yang berani berspekulasi.
Early adopter (penyerapawal) adalah orang yang mengambil keputusan membeli karena melihat innovator menggunakan barang atau jasa tersebut. Seorang early adopter adalah seorang consultator yang mengevaluasi resiko dalam memutuskan untuk membeli.
Early majority (mayoritasawal) adalah orang yang berani mengambil keputusan membeli Karen banyak orang yang telah membeli dan menggunakannya. Ciri early majority sedikit melakukan conculation dalam mengambil resiko.
Late majority (mayoritas akhir) adalah orang yang mengambil keputusan membeli karena seluruh masyarakat telah menggunakannya. Seorang late majority adalah seorang risk calculation.
Late user (pengguna akhir) adalah orang yang terakhir menggunakan produk karena benar-benar berpikir untuk tidak mau beresiko dan menghindari resiko dari barang yang dibeli sehingga pada saat teknologi yang baru muncul atau produk baru muncul orang tipe ini baru akan membeli dan menggunakan produk lama yang jelas manfaatnya.
2.7 DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE/PLC)
Sama halnya dengan kehiduppan manusia, suatu produk atau bisnis juga mempunyai siklus hidup dalam proses perjalanannya. Untuk itu strategi yang direcanakan selama proses pertumbuhan produk atau bisnis juga perlu disesuaikan dengan keadaan. Daur hidup produk merupakan tahapan-tahapan penting dari produk yang menegaskan bahwa sifat-sifat produk itu akan menentukan pertumbuhan produknya, yaitu :
Sebuah produk mempunyai waktu hidup yang terbatas karena konsumen dapat bosan dalam pemakaian atau munculnya produk lain yang lebih inovatif.
Produk selalu tumbuh dan berkembang sehingga melewati tahapan-tahapan yang berbeda dalam waktu dan prosesnya.
Pertumbuhan produk akan memberikan perbedaan jumlah laba atau kontribusi keuntungannya. Strategi perencanaan promosi dan pemasaran akan berbeda juga untuk setiap tahapan pertumbuhan produknya.
Pertumbuhan produk memengaruhi kinerja organisasi, kapasitas produksi, keuangan, permodalan, arus kas, dan strategi penjualannya.
Daur hidup produk sangat penting untuk diketahui oleh wirausahawan ketika memulai usaha, khususnya tahapan-tahapannya. Daur hidup produk terdiri dari 4 tahapan , yaitu :
Tahap pengenalan (introduction)
Pada tahap ini biasanya terjadi pertumbuhan penjualan yang lambat karena produk baru diperkenalkan ke pasar. Laba juga mungkin belum bisa menutup biaya overhead dari keseluruhan usaha. Jadi, wirausahawan harus mempersiapkan modal yang tidak terduga dan kesabaran yang tinggi. Satu hal penting yang dibutuhkan adalah komitmen yang kuat untuk menumbuhkannya. Strateginya adalah inovasi strategi pemasaran dan penjualan dalam menciptakan perbedaan yang jelas antara produknya dengan produk pesaing.
Tahap pertumbuhan (growth)
Setelah biaya overhead mampu ditutup oleh laba yang tinggi dari tingkat penjualan yang mulai meningkat cepat, maka muncul pertumbuhan produk dan juga bisnisnya. Gunakanlah laba yang diperoleh dengan tepat guna dan berhematlah (saving the profit) utnuk mengantisipasi situasi yang tak terduga.
Tahap kedewasaan (mature)
Satu tahapan yang telah banyak member tingkat penjualan yang besar, cepat, dan tinggi serta memberikan jumlah laba yang lumayan besar. Tahapan ini harus dioptimalkan oleh wirausahawan dengan baik.
Tahap penurunan (decline)
Tahapan ini adalah tahapan yang paling berbahaya karena tingkat pertumbuhan laba dan laju pertumbuhan penjualan mulai menurun sehingga diharapkan wirausahawan melakukan peluncuran produk baru atau re-positioning produk baru. Startegi yang dibutuhkan adalah pengembangan produk baru.
Berdasarkan daur hidup produk, maka diharapkan wirausahawan mulai berhati-hati dalam memulai bisnisnya dan mengelola usahanya mengingat bisnis dan produk juga mempunyai daur hidup. Tahapan yang paling riskan adalah tahapan pengenalan (introduction) sebuah produk dan bisnis karena akan memengaruhi hidup-matinya sebuah usaha. Hal ini terjadi karena tingkat kontribusi laba yang belum cukup dan yang sering terjadi adalah seorang wirausahawan menanamkan seluruh modalnya pada investasi awal dan lupa bahwa dalam tahap pengenalan akan dibutuhkan modal cadangan untuk menutup kekurangan dana yang disebabkan karena laba tidak cukup untuk menutupi biaya yang telah dikeluarkan. Ada factor – factor lain yang memengaruhi mengapa bisnis di awal-awal peluncurannya tidak berkembang. Itu karena factor 7-w berikut ini.
2.8 TEORI 7-W TENTANG CARA PELANGGAN MENILAI BISNIS
Bisnis akan cepat berkembang apabila focus pada kepuasan pelanggan bukan pada omzet, namun yang sulit adalah memahami pola piker pelanggan mengenai kualitas dan menilai bahwa bisnisnya berkualitas. Salah satu cara yang bisa digunakan oleh seorang wirausahawan adalah menerapkan konsep kualitas dan teori 7-W, yaitu sebuah teori yang sering digunakan oleh sebagian besar pelanggan dalam menilai standard kualitas drip roses, merek, dan cara melayaninya.
Tahapan-tahapan dari faktor evaluasi kualitas (7-W)
Factor-faktor yang memengaruhi kesan kualitas dari calon pembeli adalah mengoptimalkan apapun atau semua kontak dengan pancaindera dari calon pembeli untuk menciptakan kesan kualitas yang diolah dan dirasakan di dalam hati dan pikirannya.
Factor-faktor itu adalah :
What do you see
Apa yang calon pelanggan lihat tentang produk, tempat, kantor, dan bisnis Anda ? indra pertama yang menangkap sinyal-sinyal kualitas yang Anda tawarkan adalah indra pengelihatan (mata). Indra pengelihatan akan mengevaluasi:
Apa yang dilihat dari produk atau jasa yang Anda tawarkan, kesannya bagaimana?
Kemasan atau tempat yang dilihat: apakah berkualitas atau tidak?
Alat yang digunakan oleh jasa yang Anda tawarkan atau hal-hal lainnya.
Brosur, leaflet, label, warna produk, dan sebagainyaakan dievaluasi oleh indra penglihatan terlebih dahulu sebagai wakil dari bisnis sebelum melihat yang sebenarnya.
Appreance, performance, style, attitude, dan hal-hal lain mengenai si pembawa barang juga akan dievaluasi oleh indra penglihatan. Apakah mewakili kesan kualitas yang akan ditawarkan kepada konsumen? Ssuaikah dengan harganya?
What do you smell ?
Indra kedua yang sering digunakan oleh calon pelanggan setelah indra penglihatan adalah indra penciuman, yaitu hidung. Indra penciuman akan mengevaluasi kesan kualitas akan hal-hal sebagai berikut:
Masakan atau minuman (bila berbau) akan bisa dinilai melalui indra penciuman calon pelanggan, apakah menimbulkan kesan kualitas atau tidak, bila produk berbau tidak sedap maka konsumen menilai tidak baik.
Indra penciuman bisa mendeteksi apakah produk sudah kadaluwarsa atau berjamur, misalnya bisnis roti, makanan kalengan, minuman, dan lain-lain.
Ruangan kantor yang mengeluarkan bau yang tidak enak dan tidak nyaman untuk didatangi, sehingga akan menciptakan kesan kualitas yang semakin menurun (negative). Hal ini akan membuat calon pelanggan enggan datang kembali.
Kamar mandi atau WC yang menebarkan aroma yang kurang sedap akan menimbulkan citra kualitas yang negative dan buruk. Ingatlah kata pepatahyang mengatakan bahwa bila ingin melihat kualitas dari sebuah bisnis, bisa dilihat dari kamar mandi atau WC-nya.
Factor who will deliver, yaitu personil yang membawa produk untuk ditawarkan kepada calon konsumen, yaitu sales personnya misalkan hanya karena bau keringat yang kurang sedap atau penampilannya yang lusuh, citra positif kualitas produk dan bisnis bisa menurun.
What do you feel
Apa yang orang rasakan tentang pelayanan dan hal lain-lain dari bisnis Anda? Factor ini adalah kunci sukses di dalam menawarkan produk secara experienced and emotional marketing. Indra perasa bisa berasal dari hati atau melalui indra perasa yang sebenarnya, yaitu lidah dan mulut. Dapatkah dibayangkan bila suatu produk yang di tawarkan itu terlihat bagus tetapi konsumen tidak jadi membelinya, misalnya saja makanan dan minuman secara penglihatan baik dan secara indra penciuman oke, yaitu berbau harum, segar, enak, nyaman, namun ketika seorang calon pelanggan mulai merasakan produnya ternyata produk tersebut tidak enak? Hal seperti ini akan menciptakan kekecewaan yang sangat dalam.
Semua konsep kualitas akan dievaluasi secara dini oleh tiga cara, yaitu see, think (pikiran-rasio), dan feel (benak/hati-emosi) dan ketiganya saling mendukung di dalam mengevaluasi little Q (produk), big Q (orang yang membawanya), dan large Q (bisnisnya). Bila konsep kualitas ini telah dievaluasi oleh see, think (pikiran-rasio), dan feel (benak/hati-emosi) bisa menghasilkan kesan kualitas yang bagus (positif), maka bisnis telah melangkah sukses ke tahapan kesan kualitas baik yang pertama dalam memasarkan produk Anda secara langsung.
What do you think about your product
Ini hampir sama dengan what do you feel, tetapi what do you think about your product itu bersifat rasional misalnya:
Fungsinya
Jaminannya
Kekuatannya
Daya tahannya
Kemasannya
Orangnya bagaimana (big Q)
Perusahaannya bagaimana (large Q)
Apakah system manajemennya bagus
Dan lain-lain
Semua konsep kualitas itu akan dinilai oleh pikiran calon pelanggan (THINK) dan benak calon pelanggan (FEEL), baik little Q ( produk), big Q (orang yang membawanya, dan large Q (bisnisnya).
What do you touch
Apa yang orang sentuh dan rasakan ? sepertinya hal ini cukup menarik untuk dibahas lebih lanjut. Bayangkan kembali kasus Levina pada cerita diatas. Begiru ia tertarik, melihat, merasakan, dan mencium bau makanan, ia mulai berpikir bahwa ini adalah restoran yang berkualitas.ketertarikan ini membaut ia mulai makan menemukan bahwa ini makanan yang enak. Namun, ketika ia dating ke tempat itu lagi beberapa hari kemudian dan ia menyentuh kursi-kursinya, dindingnya, dan meja yang ada di restoran itu, setelah menyentuhnya ternyata ia menjumpai debu yang cukup tebal. Naasnya lagi, bila hal itu tidak disadari oleh pemilik restora dan cafe itu atau pemimpinnya, maka pasti kejadian tersebut bisa dialami oleh calon-calon pelanggan lainnya. Bila bisnis dengan cara seperti ini, maka bisnisnya berada dalam bahaya. Hal itu juga bisa berlaku bagi wiraniaga atau large Q ( konsep bisnis).
What do you hear
What do you hear bisa menadi penarik aawal bagi calon pelanggan baru yang dahulunya belum mau atau pernah dating kesuatu tempat, misalkan early majority adaptor, latest majority, dan tipe avoid a risk. Ia bisa dating setelah mendapat kabar dari teman, saudara, kerabat, atau yang lainnya. Tentunya ingat ada 4 strategi marketing secara mouth to mouth dengan mengubah posisi pelanggan terhadap bisnis Anda, yaitu dari :
Sekedar menginginkan transaksi saja
Menjadi influencer bagi sekelilingnya
Kemudian, ubahlah menjadi advocator untuk orang lain di sekitarnya (lebih besar lagi)
Akhirnya, berkembang menjadi provocator bagi nama bisnisnya
What do you get
Faktor harga itu merupakan bagian dari konsep kualitas yang merupakan dampak dari kesan kualitas. Bila tidak ada factor-faktor yang menyebabkan keuntungan lainnya atau tidak ada yang ditawarkan, maka bisnis praktis hanya mengandalkan satu factor, yaitu produk yang diterima dan dimanfaatkan oleh konsumen. Kondisi ini tentunya sangat berbahaya bagi kelangsungan sebuah bisnis. Yang calon pelanggan dapatkan (get) bisa besifat rasional atau material (uang, benefit biaya), serta emosional (status, gengsi, kebanggaan, suasana, kenyamanan, aroma harum, enak, santai dan sebagainya).
Omzet itu akan mengikuti, setelah mampu menciptakan kesuksesan kualitas transaksi yang pertama. Kedua, dan seterusnya. Memang utnuk maju membutuhkan keteguhan hati, keyakinan, rasa percaya diri, semangat yang tidak kenal menyerah,dan tentu saja strategi plus konsep yang matang.
2.9. Menjalankan dan Mengelola Usaha
Seorang wirausahawan harus focus pada pertumbuhan bisnis di saat mengawali dan menjalankan bisnisnya seperti strategi promosi, pemasaran, peluncuran produknya, keuangan, keterampilan SDM, dan sebagainya.
2.9.1 Pelajari dan Pahami Siklus Hidup Bisnis
Dalam siklus hidup bisnis, masalah-masalah kritis yang penting akan dialami oleh seorang wirausahawan bersamaan di saat peluncuran produknya. Tahap-tahap penting dalam siklus hidup bisnis dan masalah yang perlu diketahui oleh seorang wirausahawan adalah sebagai berikut :
Tahap Pengenalan Bisnis
Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh seorang wirausahawan di saat mulai memperkenalkan bisnisnya adalah sebagai berikut :
Produknya tidak diterima di pasar
Produk yang tidak diterima oleh pasar akan mengakibatkan modal kerja terserap pada biaya overhead. Hal ini dikarenakan tingkat laba yang belum dapat memberikan kotribusi yang cukup. Hal lain yang sering terjadi adalah peluncuran produk ke pasar pada saat yang tidak tepat kearena adanya trend yang baru.
Strategi promosi tidak dapat meyakinkan konsumen
Hal ini akan membuat konsumen mempersepsikan produk yang jelek yang pada akhirnya sama dengan mempersepsikan perusahaan yang jelek juga.
Pemilihan lokasi usaha yang tidak mewakili persepsi konsumen
Banyak wirausahawan menjual produk untuk kalangan kelas menengah ke atas tetapi kantor, lokasi, dan hal penunjang lainnya tidak dapat di asosiasikan dengan kelas produknya, yaitu terpencil, di kampung, atau bahkan di gang yang sempit.
Ketidak cukupan kualitas produk untuk bersaing
Banyak bisnis yang gagal di tahun awalnya sekali pun telah didukung dengan modal yang besar untuk mempromosikannya agar popularitas merk prodauk perusahaannya tercipta. Namun tetap saja di tinggalkan konsumennya. Hal ini di karenakan kualitas produk yang tidak memiliki daya saing, sehingga tidak mampu bersaing dengan produk berkualitas lainnya. Kondisi ini sering dialami oleh wirausahawan pemula.
Ketidakcukupan modal untuk menumbuhkan bisnis
Factor penting di awal bisnis yang dapat menumbuhkan bisnis adalah manajemen modal dan investasi karena banyak wirausahawan muda "yang dikubur" impiannya karena factor ketidakcukupan modal. Di dalam bisnis, kebutuhan modal untuk investasi bisnis di bagi tiga tahap, yaitu :
Tahap kebutuhan modal untuk persiapan hingga peluncuran sebuah bisnis agar bisa dimulai.
Tahap kebutuhan modal yang dipersiapkan untuk menutup ketidakmampuan laba dalam menutup biaya yang harus di keluarkan saat di perkenalkan ke pasar.
Tahap kebutuhan modal untuk investasi dan ekspansi namun hal ini dapat didukung dari lembaga keuangan bank atau investor baru.
Tahap pertumbuhan bisnis
Dalam tahap ini, bisnis dapat berada dalam kondisi menghasilkan laba(profitable). Jadi wirausahawan mulai berpikir untuk mengamankan bisnis dari setiap kejadian dan perubahan di pasar yang dapat menyebabkan kondisi perusahaan menjadi tidak stabil, salah satunya adalah dengan berhemat dan menabung guna mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi.
Tahap puncak bisnis
Tahap ini merupakan tahapan yang paling baik diantara tahap-tahap yang lain. Ini berarti wirausahawan harus melakukan kreatifitas-kreatifitas usaha agar tidak terjadi oenurunan bisnis. Salah satunya dengan cara berfkir kreatif untuk mengembangkan dan mempertahankan bisnis.
Tahap penurunan bisnis
Perubahan bisnis, pasar, dan tren pasar tidaklah pasti dan tidak dapat ditentukan kondisinya sehingga wirausahawan harus terus mengamati dan mengikuti arah perubahan pasar bisnis dan tren pasar sebagai antisipasi terhadap kesulitan, tantangan, dan masalah untuk mendapatakan inspirasi guna mendapatkan peluang bisnis untuk membawa bisnis keluar dari krisis. Pada tahap ini bisnis telah mengalami kemrosotan. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya tingkat penjualan dan berkurangnya kepuasan pelanggan sehingga dibutuhkan kerja keras, kreatifitas, dan strategi baru untuk membangkitkannya kembali.
2.9.2 Faktor-faktor Penting dalam Menjalankan Bisnis
Dalam menjalankan bisnis, ada hal-hal yang harus di perhatikan oleh seorang wirausahawan untuk membuat bisnisnya bisa berjalan dengan baik. "mengemudikan" sebuah bisnis berarti selalu memperhatikan speedometer, jumlah bahan bakar yang tersedia, tingkat panasnya mesin, tingkat kecepatan kendaraan, lalu lalang pesaing yang melakukan manuver untuk menjadi yang terdepan dan tidak lupa juga memerhatikan arah jalan yang telah di tentukan sesuai dengan peta bisnis. Jadi, selalu fokus, konsentrasi dan berpikir detail sama dengan menjalankan bisnis agar bisa tumbuh. Enam factor penting dalam pergerakan dan pertumbuhan usaha yaitu:
Menjaga kualitas adalah kunci utama untuk bertahan (surviver)
Syarat utam bisnis dapat bertahan dan tetap eksis di pasar persaingan yang super ketat adalah selalu menjaga dan mempertahan kan tingkat popularitas produk dan bisnis di mata pelanggan, dengan mempertahankan aspek fungsional dan emosional dalam produk yang kita jual.
Fokus sebagai salah satu kunci sukses menjalan kan bisnis
Fungsi dasar pada factor ini adalah menjalankan dan menumbuhkan sebuah bisnis yaitu pemasaran dan inovasi, jika hal ini dilakukan maka efeknya visi-misi usahanya tidak akan mendapatkan energy sebagai sumber kekuatan untuk membangun usahanya
Mengibarkan popularitas merk dengan repurtasi dengan kualitas.
(REPUTASI = POPULARITAS + KUALITAS + WAKTU)
Sehingga aspek popularitas dan kualitas adalah hal yang saling keterikatan dan jika ingin bisnis lebih baik maka kedua aspek ini harus ditumbuhkan secara bersama-sama
Syarat-syarat yang harus dipenuhi jika ingin sukses dalam strategi iklan atas promosi bisnisnya :
Bersifat pengulangan ( repetition )
Bersifat melindungi ( protecting )
Bersifat menghapus ( eraser )
Menciptakan kesan yang sensasional ( sensational effect)
Menciptakan motivasional dan keyakinan ( motivational )
Membangun keunggulan proses dan operasional yang prima dengan system manajemen yang baik.
Aspek ini merupakan hal utama untuk membangun bisnis yang berkualitas dan sebuah bisnis yang sukses juga harus mengenal manfaat dari system manajemen Mutu ISO 9000, dan sejak dulu selalu terjadi evolusi mutu demi demi kesuksesan sebuah bisnis dalam mengikuti situasi dan kondisi yang terjadi
Memotivasi SDM
Dalam aspek ini setiap pemilik perusahaan harus memotovasi SDM yang bekerja di perusahaan nya dan termasuk upaya untuk menjaga kualitas hasil dari perusahaan tersebut agar tidak terjadi kekecewaan pada konsumen sehingga kepercayaan konsumen tidak mudah tergantikan pada hasil produk perusahaan tersebut
Manuver dan taktik bisnis untuk keluar dari bisnis selama menjalan kan usaha
Setiap perjalanan bisnis selalu terjadi dimana pesaing saling berusaha menjatuhkan agar semakin sedikit persaingannya dan memenangkan persaingan tersebut demi menjadi pemimpin pasar. Maka kita perlu mengatasi hal tersebut dengan berbagai macam manuver yaitu :
Melakukan inovasi produk yang mampu memberi nilai plus pada konsumen
Meningkatkan nilai bisnis bagi konsumen dengan fasilitas yang dapat mempermudah proses transaksi kepada konsumen
Meningkatkan citra, gengsi, status, dan nilai emosional atas kepemilikan produk perusahaan oleh konsumen dengan promosi dalam media apapun yang bisa memberi dampak positif ke barang yang kita jual
Menciptakan jaringan untuk menguatkan merek dan pasar, dengan cara ini kita akan membuat konsumen merasa memiliki dan menjadi bagian dari perusahaan, sehinggga tidak mudah diubah pilihan produknya ke produk lain
Melakukan program CSR (Corporate Social Responbility) untuk peningkatan citra perusahaan yang benilai positif dipandangan masyarakat berupa peduli terhadap social dan lingkungan di sekitarnya
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari materi diatas adalah seorang wirausahawan setiap mengelola suatu usaha harus selalu mengevaluasi setiap strategi yang telah direncanakan untuk suatu tujuan mengatasi ketatnya suatu persaingan. Dalam setiap perjalanan yang dialami para wirausahawan pada suatu bisnis yang dijalankannya pasti memiliki perubahan dalam wirausahanya. Setiap usaha membutuhkan skill yang sangat kuat untuk menjakankan bisnisnya. Disaat awal memulai bisnisnya pasti memiliki kegagalan didalamnya, dan kegagalan tersebut merupakan suatu kunci untuk menuju kesuksesan dalam usahanya.
Dalam menjalankan suatu bisnis agar menuju kesuksesan perlu usaha yang stabil, dan didalamnya pasti terdapat suatu perubahan yang dapat mempengaruhi usaha tersebut. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan dalam hal keuangan,ataupun yang lainnya. Dalam suatu wirausahawan, kita juga harus dapat mengenali sifat para konsumen kita. Tujuan untuk mengenal sifat para konsumen ialah agar kita tidak mudah tertipu dengan para konsumen yang tidak baik datang ke tempat kita.
Dalam setiap usaha memerlukan kerjasama yang kuat antar manajer dengan para pegawai yang bekerja. Pemasar juga harus mempelajari keinginan para para pelanggannya agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Hendro, M.M. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Erlangga: Jakarta
https://harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/
http://toyayans.blogspot.com/2012/02/penerapan-manajemen-strategi-dan.html
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang mana kami dapat menyelesaikan makalah Kewirausahaan Bab 16 tentang "Strategi dan Manajemen Pengembangan Bisnis".
Makalah ini digunakan mahasiswa semester II program study Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Surabaya, yang dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata kuliah tersebut.
Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat yang besar pada para mahasiswa/i.
Akhirnya kami sangat menghargai kepuasan dan kritik yang datang dari para mahasiswa dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang.
Dan terima kasih atas sumbang sarannya.
Surabaya, 11 Mei 2015
Penyusun,