MAKALAH KEWIRAUSAHAAN BERBASIS TEKNOLOGI
ALAT PEMBUAT MINYAK JARAK
Disusun oleh:
Widyani Gita Kristi (111.11.0007) ( 111.11.0007) Ari (111.11.0012)
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA TEKNIK ELEKTRO 2014
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................... ..................................................... ............................................. .............................................. .............................. ....... 3 1.1
Latar Belakang ............................................ ................................................................... ............................................. ......................................... ................... 3
1.2
Tujuan.................................... Tujuan.......................................................... ............................................. .............................................. ......................................... .................. 4
1.3
Ruang Lingkup ............................................ ................................................................... ............................................. ......................................... ................... 4
BAB II DASAR TEORI ............................................................... ..................................................................................... ............................................. ....................... 5 2.1
Tanaman Jarak................................................. Jarak....................................................................... ............................................ ...................................... ................ 5
2.2
Manfaat Tanaman Jarak .......................................... ................................................................ ............................................ .............................. ........ 6
2.3
Komposisi Kimia Biji dan Minyak Jarak ......................................... ............................................................... ........................... ..... 8
2.4
Sifat Fisik dan Kimia Minyak Jarak .......................................... ................................................................. .................................. ........... 8
BAB III PEMBAHASAN ............................... ..................................................... ............................................. .............................................. .............................. ....... 9 3.1
Proses Pembuatan Minyak Jarak ........................................... .................................................................. ...................................... ............... 9
3.2
Alat Pembuat Minyak Jarak ........................................... .................................................................. ........................................... .................... 14
3.2.1
Alat Pembuat Minyak Jarak yang Terpisah .......................................... ....................................................... ............. 14
3.2.2
Alat Pembuat Minyak Jarak dengan Proses Langsung ...................................... ...................................... 15
BAB IV PENUTUP ........................................................... ................................................................................. ............................................. ................................ ......... 17 4.1
Kesimpulan....................................... Kesimpulan............................................................. ............................................. .............................................. ............................ ..... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................. ................................................................... ............................................ ........................................... .....................18 LAMPIRAN............................................. ................................................................... ............................................ ............................................ .................................... .............. 19
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada saat ini bahan bakar minyak (BBM) yang ada di pasaran disintesa dari produk petro
kimia
yang
menggunakan
bahan
baku
berasal
dari
minyak
bumi. Ketersediaan minyak bumi sangat terbatas dan merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga harganya akan semakin meningkat. Indonesia yang saat ini dikenal sebagai salah satu negara pengekspor minyak bumi diperkirakan juga akan mengimpor bahan bakar minyak pada 20 tahun mendatang, karena produksi dalam negeri tidak dapat lagi memenuhi permintaan pasar yang meningkat cepat akibat pertumbuhan penduduk dan industri. Penghematan BBM dituangkan dalam Instruksi Presiden
No. 10 tahun 2005. Inpres ini mengatur tentang langkah-langkah yang harus
dilaksanakan dalam rangka penghematan BBM. Selain upaya penghematan, maka upaya untuk mengatasi krisis BBM juga dapat dilakukan dengan mengalihkan pemanfaatan energi fosil (minyak) kepada energi yang terbarukan (renewable energy). Upaya ke arah penyediaan bahan bakar alternatif selain bahan bakar fosil terus diupayakan, antara lain dengan mengubah bentuk mesin serta menyediakan sumber energi lain selain bahan fosil. Di Indonesia, penelitian tentang alternatif pengganti bahan bakar fosil sudah lama dilakukan yaitu dengan mencari bahan baku atau sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Energi terbarukan yang dapat digunakan adalah etanol dan biodiesel yang bahan bakunya sangat melimpah di Indonesia. Bahan baku biodiesel atau etanol dapat berupa ketela pohon, tetes tebu, kelapa sawit atau biji jarak.
Tanaman-tanaman
penghasil biodiesel ini juga dapat dimanfaatkan untuk menyerap gas-gas CO2 dari udara untuk mengurangi pemanasan global sebagaimana yang telah dicantumkan. Produk pertanian pangan lain yang berpotensi dan siap dikomersilkan sebagai bahan bakar minyak yakni minyak Jarak Pagar ( Jatropha Curcas L.). Tanaman ini merupakan salah satu dari 49 jenis tanaman yang mempunyai potensi menghasilkan minyak jarak sebagai bahan baku energi baru dan terbarukan termasuk biodeisel. Berbeda dengan minyak sawit, minyak jarak tidak dikategorikan sebagai minyak makan, sehingga pemanfaatannya tidak mengganggu penyediaan kebutuhan minyak makan. Selain daripada itu, pengembangannya dapat diselenggarakan di daerah kering
dan lahan marginal sehingga tidak terlalu banyak bersaing dengan k ebutuhan lahan untuk pertanian tanaman pangan. Lahan seperti itu di wilayah Indonesia Timur terdapat sekitar 20 juta hektar. Pemanfaatan jarak pagar sebagai bioenergi, di samping sebagai substiusi terhadap BBM, juga diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan petani di daerah pengembangannya. Oleh karena itu, perlu dirumuskan konsep pengembangannya dan penguatan kelembagaannya, baik yang berkaitan dengan petani maupun kelembagaan ekonomi dan penunjang yang tepat, sehingga petani memperoleh nilai tambah dari pengembangan jarak pagar ini. Jarak pagar ( Jatropha curcas L., Euphorbiaceae) merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Tumbuhan ini dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah diperbanyak dengan stek. Walaupun telah lama dikenal sebagai bahan
pengobatan dan racun,
saat
ini
ia
makin
mendapat
perhatian
sebagai
sumber bahan bakar hayati, untuk mesin diesel karena kandungan minyak bijinya. Peran yang agak serupa sudah lama dimainkan oleh kerabatnya, jarak pohon ( Ricinus communis), yang bijinya menghasilkan minyak campuran untuk pelumas. Minyak jarak pagar berwujud cairan bening berwarna kuning dan tidak menjadi keruh sekalipun disimpan dalam jangka waktu lama.
1.2
Tujuan
Mengetahui komposisi kimia biji jarak.
Mendapatkan
metode
ekstraksi
minyak
biji
dapatmenghasilkan rendemen minyak tertinggi.
1.3
Ruang Lingkup
jarak
yang
terbaik
yang
2
BAB II
DASAR TEORI
Berdasarkan pengamatan terhadap keragaman di alam, tumbuhan ini diyakini berasal dari Amerika Tengah, tepatnya di bagian selatan Meksiko, meskipun ditemukan pula keragaman yang cukup tinggi di daerah Amazon. Penyebaran ke Afrika dan Asia diduga dilakukan oleh para penjelajah Portugis dan Spanyol berdasarkan bukti-bukti berupa nama setempat. Tumbuhan ini didatangkan oleh Jepang ketika menduduki Indonesia antara tahun 1942 dan 1945. Tumbuhan ini direncanakan sebagai sumber bahan bakar alternatif bagi tank dan pesawat perang sewaktu Perang Dunia II. Kemampuan untuk diperbanyak secara klonal menyebabkan keanekaragaman tumbuhan ini tidak terlalu besar. Walaupun demikian,
karena
ia
termasuk tumbuhan
berpenyerbukan
silang maka
mudah
terjadi rekombinasi sifat yang membawa pada tingkat keragaman yang cukup tinggi. Biji (dengan cangkang) jarak pagar mengandung 20-40% minyak nabati, namun bagian inti biji (biji tanpa cangkang) dapat mengandung 45-60% minyak kasar. 2.1
Tanaman Jarak
Tanaman jarak (Jatropha curcas L.) dikenal sebagai jarak pagar, dan merupakan tanaman
semak yang
tumbuh dengan
cepat
hingga
mencapai
ketinggian
3-5
meter. Tanaman ini tahan kekeringan dan dapat tumbuh di tempat-tempat dengan curah hujan 200 mm hingga 1500 mm per tahun. Daerah penyebaran tanaman terletak antara 40oLS sampai 50oLU dengan ketinggian optimal 0-800 meter di atas permukaan laut. Tanaman jarak memerlukan iklim yang kering dan panas terutama pada saat berbuah.
Suhu yang rendah pada saat penanaman dan pembungaan akan sangat
merugikan karena mudah terserang jamur. Tanaman jarak pagar tumbuh di daerah tropis dan subtropis, dengan suhu optimum 20 ± 35 oC.
Kelembaban yang tinggi akan
mendorong perkembangan jamur sehingga akan menurunkan produktivitas.
Tanaman
jarak pagar tergolong tanaman hari panjang, yaitu tanaman yang memerlukan sinar matahari langsung dan terus menerus sepanjang hari. Tanaman tidak boleh terlindung dari tanaman lainnya, yang berakibat akan menghambat pertumbuhannya. Faktor utama yang berpengaruh terhadap tanaman adalah intensitas hujan, hari hujan perbulan dan panjang bulan basah. Intensitas hujan yang tinggi dalam bulan-bulan basah, akan mengakibatkan timbulnya serangan cendawan dan bakteri, baik di bagian atas maupun
bagian dalam tanah. Pada saat berbunga dan berbuah membutuhkan bulan kering minimal usia 5 tahun. Buahnya berbentuk ellips dengan panjang 1 inchi dan memiliki 2-3 biji. Umur tanaman ini dapat mencapai 50 tahun. Saat ini cara bercocok tanam jarak masih dilakukan secara sederhana, dan biasanya dilakukan bersama-sama dengan tanaman palawija seperti jagung, padi gogo, kedele, kacang tanah dan ketela pohon. Penanaman jarak dilakukan dengan cara memasukkan 2-3 biji pada setiap lubang sedalam kira-kira 3 cm pada tanah yang telah digemburkan dan diratakan.
Waktu
tanam perlu disesuaikan dengan keadaan iklim setempat serta jenis jarak yang akan ditanam. Penanaman sebaiknya dilakukan pada akhir musim hujan, untuk menjaga agar saat pembungaan tidak terkena hujan yang dapat mengakibatkan gugurnya bunga. Untuk mempercepat perkembangan dan pertumbuhan biji secara serentak, sebelum ditanam biji direndam selama 24 jam. Pemeliharaan tanaman dan pemupukan dapat dilakukan pada waktu tanaman berumur 3 minggu. Pemupukan dapat diberikan dua kali yaitu pada saat tanam dan setelah tanaman berumur 3-4 minggu. Dipakai sistem hara berimbang (NPK) dosis pemakaian per hektar lahan 200 kg urea, 100 kg TSP dan 50 kg KCl. Tiap pohon memerlukan 50 gram, campuran urea, TSP dan KCL2:2:1 pada saat tanam dan 20 gram urea setelah 3-4 minggu. 2.2
Manfaat Tanaman Jarak
a. Obat Beberapa Penyakit Di jaman penjajahan Jepang, orang dipaksa menanam jarak pagar untuk diambil minyaknya sebagai bahan bakar kapal dan pelumas senjata. Secara tradisional, masyarakat Jawa sebetulnya biasa memanfaatkan daun serta minyak buah jarak untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, yakni sebagai obat tradisional sakit perut/diare, penurun panas, gatal, dan borok kronis. Selain itu, jarak pagar juga bisa digunakan untuk mengobati luka gores/berdarah. Jarak pagar terbukti meningkatkan produktivitas ayam petelur serta mengindikasikan adanya manfaat yang lebih hebat daripada Viagra, yang harus diimpor dengan harga mahal.
b. Bahan Bakar Jatropha curcas alias jarak pagar sudah dikenal luas oleh masyarakat pedesaan. Tumbuhan bernama Cina, Ma feng shu ini, biasa ditanam sebagai pagar rumah, di kebun, atau di makam. Di Sumatera, tanaman ini bernama Nawaih nawas, jarak kosta di Sulawesi, Lulu nau (Nusa Tenggara), dan Muun mav (Maluku). Pada jaman
penjajahan Jepang, rakyat dipaksa menanam pohon jarak. Minyaknya diambil untuk digunakan sebagai bahan bakar kapal dan pelumas senjata. Oleh banyak petani tanaman hias di Jakarta, tanaman berfamili Euphorbiaceae ini dijadikan bahan kawinan dengan pohon lain. Contohnya dengan pohon batavia dan beringin putih.
c. Manfaat untuk Bayi Akibat buang air, berat badan bayi akan mudah menyusut. Dokter biasanya akan mengobservasi mengapa bayi jatuh sakit, apakah mungkin akibat makanan atau minuman yang dikonsumsi sang ibu, cuaca dingin, atau sebab lain. Secara empiris, balita yang sakit mencret dapat disembuhkan dengan daun jarak pagar. Caranya, petiklah tiga lembar daun jarak, terutama yang masih hijau dan segar. Olesi daun jarak itu dengan minyak kelapa secara merata di bagian atasnya. Setelah itu, panggang di atas kompor selama beberapa detik hingga tampak layu. Tempelkan daun jarak tersebut di perut bayi, tentunya setelah daun terasa hangat. Tiga lembar daun itu sebaiknya ditaruh melebar, sehingga bisa menutupi seluruh bagian perut bayi. Sinse David mengingatkan, jangan lupa untuk membedong atau membalut perut bayi memakai kain. Setelah beberapa menit, lebih baik lagi jika bayi sudah terbangun dari tidur pulas, bukalah bedong tersebut. Biasanya daun jarak tadi sudah mengering, dan bisa dibuang.
d. Antipiretik Jarak pagar merupakan tumbuhan yang berasal dari kawasan tropis dan subtropis, dan tumbuh subur di kawasan Amerika Selatan, Amerika Utara, Afrika, dan di Asia. Tinggi pohon ini berkisar 4-5 meter dengan ranting yang mengandung banyak cairan getah. Lebar daunnya kira-kira 15 cm. Bunganya kecil berwarna kuning kehijauan dan tumbuh berkelompok. Buahnya berbentuk bujur telur, licin, dan akan berganti warna, dari hijau ke kuning. Bila kering menjadi berwarna hitam. Bila telah masak, akan merekah dan mengeluarkan biji berwarna hitam. Dijelaskan Dr. A. Setiawan Wirian, salah seorang pendiri Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur se-Indonesia (HIPTRI), jarak pagar berkhasiat sebagai pencahar dan toksik lektin. Tanaman yang dikembangbiakkan dengan biji dan stek batang ini mempunyai rasa pahit, astrigent, sejuk, beracun.
Masih kata Dr. Wirian, jarak pagar juga mampu melancarkan darah (stagnant blood dispelling), menghilangkan bengkak (antiswelling), menghentikan perdarahan (hemostatik), serta menghilangkan gatal (antipruritik). Tanaman ini mengandung nl-triakontanol, alpha-amirin, kampesterol, stigmast-5-ene-3 beta, 7 alpha-diol, stigmasterol, beta-sitosterol, iso-viteksin, viteksin, 7-keto-beta sitosterol, dan HCN. Di India, menurut pakar pohon jarak pagar dari Institut Teknologi Bandung, Dr. Ir. Robert Manurung, minyak jarak telah diadopsi sebagai minyak bakar mesin kereta api. Selama ini, petani Indonesia hanya memanfaatkan pohon jarak pagar sebagai tumbuhan pagar atau pembatas sawah karena dianggap tidak ekonomis. Daun dan buahnya pun cuma digunakan untuk pakan ternak. 2.3
Komposisi Kimia Biji dan Minyak Jarak
Biji jarak terdiri dari 75% kernel (daging biji) dan 25% kulit dengan komposisi kimia. Minyak jarak mempunyai kandungan asam lemak. Komposisi kimia biji jarak: minyak 54 %, karbohidrat 13%, serat 12,5%, abu 2,5 %, dan protein 18%. Kandungan asam lemak minyak biji jarak: asam risinoleat 86 %, asam oleat 8,5 %, asam linoleat 3,5 %, asam stearat 0,5-2,0 %, dan asam dihidroksi stearat 1-2 %. 2.4
Sifat Fisik dan Kimia Minyak Jarak
Minyak jarak mempunyai rasa asam dan dapat dibedakan dengan trigliserida lainnya karena bobot jenis. kelarutannya dalam alkohol.
Kekentalan (viskositas) dan bilangan asetil serta
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Proses Pembuatan Minyak Jarak
Konversi jarak pagar ke dalam energi terbaharukan akan menghasilkan produk berupa bahan bakar padat, cair dan gas. Masing-masing produk diambil dari bagian jarak pagar yaitu cangkang dan limbah untuk bahan bakar padat. inti biji untuk cair dengan pemerasan, sedangkan gas melalui proses anaerobic digestion ketiganya ditambah dengan daging buah dan menghasilkan gas methane.
a. Bahan bakar cair (liquid biofuels) Bahan bakar cair merupakan produk utama dari jarak pagar yang terdiri dari cruide jatropha oil (CJO), minyak jarak murni atau pure plant oil (PPO) dan biodiesel. Untuk menghasilkan beberapa bahan bakar diatas dibutuhkan inti biji dari jarak pagar. Beberapa industri pengolahan bahan bakar cair mengikutkan cangkang inti biji untuk proses, sehingga tidak diperlukan proses pengelupasan cangkang dari inti buah. Ekstraksi minyak jarak dari inti buah atau inti buah dan cangkang dilakukan dengan menggunakan alat pengepresan bisa menggunakan press tipe hidrolik (hydraulic pressing ) maupun press tipe ulir (expeller pressing ). Masing masing jenis press memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti kapasitas, jumlah rendeman dan inti buah murni atau campuran. Inti buah jarak yang telah kering dimasukan
kedalam
mesin
press,
produknya
berupa
minyak
cair
dan
membutuhkan penyaringan untuk menghilangkan sludge dari hasil ekstraksi. Hasil dari press dan penyaringan berupa minyak mentah jarak pagar atau CJO (cruide jatropha oil ). Minyak CJO dapat diaplikasikan sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah,. Dapat di bakar langsung dengan spesifikasi kompor tertentu
atau
dicampur
dengan
minyak
tanah
viskositasnya.
I.
Proses Pembuatan Crude Jatropha Oil (CJO)
untuk
menurunkan
Tahap ini menghasilkan Crude Jatropha Oil (JCO), yang selanjutnya akan diproses menjadi Jatropha Oil (JO). Rendemen (ampas) yang berbentuk padatan setelah ekstrasi minyak dari biji dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. a.
Biji jarak dibersihkan dari kotoran dengan cara dicuci secara manual atau masinal (dengan mesin).
b. Biji direndam sekitar 5 menit di dalam air mendidih, kemudian ditiriskan sampai air tidak menetes lagi. c.
Biji dikeringkan dengan menggunakan alat pengering atau dijemur di bawah matahari sampai cukup kering, kemudian biji tersebut
dimasukkan
ke
dalam
mesin
pemisah
untuk
memisahkan daging biji dari kulit bijinya. d. Daging biji yang telah terpisah dari kulitnya, digiling dan siap untuk dipres. Lama tenggang waktu dari penggilingan ke pengepresan diupayakan sesingkat mungkin untuk menghindari oksidasi. e.
Proses pengepresan biasanya meninggalkan ampas yang masih mengandung 7 – 10 % minyak. Oleh sebab itu, ampas dari proses pengepresan dilakukan proses ekstraksi pel arut, sehingga ampasnya hanya mengandung minyak kurang dari 0,1% dari berat keringnya. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut n
– heksan dengan rentang didih 60 – 70 °C.
II.
Proses Pembuatan Biodiesel JCO merupakan minyak kasar yang belum dapat dimanfaatkan sebagai biodiesel karena JCO harus melewati dua tahap lagi untuk menjadi biodiesel/alternatif BBM. JCO harus melewati tahap : 1) Reaksi Esterifikasi CJO mempunyai komponen utama berupa trigliserida dan asam lemak bebas. Asam lemak bebas harus dihilangkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu reaksi pembuatan
biodiesel (reaksi transesterifikasi). Penghilangan asam lemak bebas ini dapat dilakukan melalui reaksi esterifikasi. Secara umum reaksi esterifikasi adalah sebagai berikut. Pada reaksi ini asam lemak bebas direaksikan dengan metanol
menjadi
biodiesel
sehingga
tidak
mengurangi
perolehan biodiesel. Tahap ini menghasilkan Jatropha Oil (JO) yang sudah tidak
mengandung
asam
lemak
bebas,
sehingga
dapat
dikonversi menjadi biodiesel melalui reaksi transesterifikasi. 2) Reaksi Transesterifikasi Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi utama dalam pembuatan biodiesel. Secara umum reaksi transesterifikasi adalah sebagai berikut. Pada reaksi ini, trigliserida (minyak) bereaksi dengan metanol dalam katalis basa untuk menghasilkan biodiesel dan gliserol (gliserin). Sampai tahap ini, pembuatan biodiesel telah selesai dan dapat digunakan sebagai bahan bakar yang mengurangi pemakaian solar. Produk sampingan dari proses trans-esterifikasi (metilasi) dapat diperdagangkan sebagai bahan baku industri yang memanfaatkan asam lemak, seperti kertas berkualitas tinggi (high quality paper ), pil energi, sabun, kosmetik, obat batuk, dan agen pelembap pada tembakau.
Proses pengolahan jarak pagar menjadi bahan bakar cair
Melalui
proses
pemurnian
dengan
menggunakan
esterifikasi
dan
transesteriikasi akan dihasilkan bahan bakar cair berupa biodiesel. Sedangkan melalui proses deasifikasi atau penetralan akan dihasilkan minyak jarak murni atau pure plant oil (PPO). Produk pendamping dari proses ini adalah bungkil dan sludge yang akan diproses kembali menjadi bahan bakar padat ataupun gas.
b. Bahan bakar padat ( solid biofuels) Dalam bagian biji jarak pagar yang terdiri dari inti biji dan cangkang memiliki kandungan minyak 25 - 35 % sehingga masih menyisakan bagian limbah yaitu sludge dan bungkil sebesar 75 - 65 %. Limbah tersebut dapat diproses menjadi bahan bakar dengan proses densifikasi, baik karbonisasi maupun non-karbonisasi. Pada proses karbonisasi, sebelum limbah diproses densifikasi, dimasukan ke dalam reaktor karbonisasi untuk menghilangkan moisture (kandungan air), volatile mater (zat terbang), serta tar. Sedangkan proses non-karbonisai limbah hasil proses ekstraksi langsung dilakukan densifikasi dibentuk briket menggunakan alat press tipe hidrolik maupun ulir. Hasil densifikasi berupa briket yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar padat.
Briket
langsung
dibakar
kedalam
tungku
atau
kompor
.
Proses pengolahan jarak pagar menjadi bahan bakar padat
c. Bahan bakar gas (anerobic digestion) Proses anaerobic digestion yaitu
proses
dengan
melibatkan
mikroorganisme tanpa kehadiran oksigen dalam suatu digester. Proses ini menghasilkan gas produk berupa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta beberapa gas yang jumlahnya kecil, seperti H2, N2, dan H 2S. Proses ini bisa
diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu anaerobic digestion kering dan basah. Perbedaan dari kedua proses anaerobik ini adalah kandungan biomassa dalam campuran air. Pada anaerobik kering memiliki kandungan biomassa 25 - 30 % sedangkan untuk jenis basah memiliki kandungan biomassa kurang dari 15 % (Sing dan Misra, 2005). Limbah jarak pagar, bungkil dan sludge selain dapat dijadikan bahan bakar padat dengan densification seperti diatas, juga dapat di konversi kedalam bahan bakar gas melalui proses anaerobic digestion. Selain itu, daging buah jarak pagar dapat juga dimasukan kedalam digester untuk menghasilkan biogas. 3.2 3.2.1
Alat Pembuat Minyak Jarak Alat Pembuat Minyak Jarak yang Terpisah
Alat Penggiling Biji Jarak
Spesifikasi Model : 6J-1180
Kapasitas: 100 kg/jam Daya: 1100 watt, 220 V Dimensi (pxlxt) : 58x29x78 cm Kecepatan rotasi: 2800 rpm Berat: 37 kg H arga : Rp3.200.000,00
Alat Pemeras Serbuk Jarak
Spesifikasi Model: PS-15 Agrowindo
Kapasitas: 10 kg serbuk jarak/proses Pompa hidrolik : 4 ton Dimensi (pxlxt) : 44x36x114 cm Tabung : Ø 22x 33 cm H arga : Rp2.500.000,00
3.2.2
Alat Pembuat Minyak Jarak dengan Proses Langsung
Spesifikasi Model: BIO-100
Kapasitas: 100~160 kg/jam Daya: 7500 watt, 3 ph Dimensi (pxlxt) : 160x110x120 cm Berat: 300 kg H arga : Rp45.600.000,00
4
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Biji jarak mengandung kadar lemak yang cukup tinggi yaitu sekitar 47% sehingga biji jarak sangat potensial digunakan sebagai sumber minyak, 2. Konversi jarak pagar ke dalam energi terbaharukan akan menghasilkan produk berupa bahan bakar padat, cair dan gas. 3. Melalui proses pemurnian dengan menggunakan esterifikasi dan transesterifikasi akan dihasilkan bahan bakar cair berupa biodiesel. Produk sampingan dari proses itu dapat diperdagangkan sebagai bahan baku industri yang memanfaatkan asam lemak, seperti kertas berkualitas tinggi (high quality paper ), pil energi, sabun, kosmetik, obat batuk, dan agen pelembap pada tembakau. Sedangkan melalui proses deasifikasi atau penetralan akan dihasilkan minyak jarak murni atau pure plant oil (PPO). Produk pendamping dari proses ini adalah bungkil dan sludge yang akan diproses kembali menjadi bahan bakar padat ataupun gas.
5
DAFTAR PUSTAKA
http://tokoalatmesin.com/x_Mesin_Agroindustri_Agritek_Mesin_Teknologi_Pertanian_Perik anan_Peternakan_Agroteknologi_THP.html http://www.hasilbumi.com/2011/10/mesin-penggiling.html http://www.mesinblitar.com/Mesin_Ekstrak_Minyak_Kedelai,_Kacang,_Biji_Jarak,_Kopra,_ dll_di_Blitar.html http://www.tokomesin.com/Alat_Pemeras_Makanan_Press_Hidrolik_Untuk_Makanan.html
6
LAMPIRAN