BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata Latarr Belakang Belakang Ketimp Ket impang angan an pem pemban bangun gunan an ant antar ar dae daerah rah mer merupa upakan kan asp aspek ek yan yang g umu umum m
terjadi dalam kegiatan ekonomi suatu daerah. Ketimpangan ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya perbedaan kandungan sumberdaya alam dan perbedaan kond ko ndis isii ge geog ograf rafii ya yang ng te terd rdap apat at pa pada da ma masin sing g – ma masin sing g da daer erah ah.. Aki kiba batt da dari ri perbedaan ini, kemampuan suatu daerah dalam mendorong proses pembangunan juga menjadi berbeda. Karena itu, tidaklah mengherankan bilamana pada setiap daer da erah ah bi bias asan any ya te terd rdap apat at da daer erah ah ma maju ju ( Development Development Region Region)) dan daea eah h terbelakang (Underdevelopment (Underdevelopment Region). Region). Terjadinya ketimpangan antar daerah ini membaw mem bawaa imp implik likasi asi terh terhadap adap tin tingka gkatt kese kesejah jahtera teraan an masy masyarak arakat at ant antar ar dae daerah rah.. Karena itu, aspek ketimpangan pembangunan antar daerah ini juga mempunyai implikasi pula terhadap formulasi kebijakan pembangunan daerah yang dilakukan oleh Pemerintah aerah. Termasuk dalam analisa ini adalah hasil studi dari !effrey ". #illiamson yang melakukan pengetesan terhadap kebenaran $eo%Klasik tersebut. Kemudian pembahsan dilanjutkan dengan ukuran ketimpangan pembangunan antar wilayah dengan deng an meng menggunak gunakan an Will llia iams mso on In Ind dex da dan n uk ukur uran an ke ketim timpa pang ngan an lai lainn nnya ya.. &elanjutnya pula dengan pembahasan tentang ketimpangan pembangunan antar wilay wi layah ah di 'n 'ndo done nesia sia ya yang ng di dilan lanju jutk tkan an de deng ngan an fa fato torr – fa fato torr ut utama ama ya yang ng menent men entuka ukan n ket ketimp impann anngan gan ters tersebu ebut. t. Ter erakh akhir ir dil dilaku akukan kan pem pembah bahasan asan ten tentan tang g beberapa kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah aerah untuk unt uk men menang anggul gulang angan an keti ketimp mpang angan an pem pemban bangun gunan an ant antar ar wil wilaya ayah h ter tersebu sebut. t. Adapun rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini adalah sebagai berikut. 1.2 Rumus Rumusan an Masalah Masalah 1 . Apa Pengertian Ketimpangan Pembangunan *agai gaima mana na Ana nali lisis sis Ke Ketim timpa pang ngan an Pe Pemb mban angu guna nan n Ant ntar ar a aera erah h da dan n 2 . *a
bagaimana
pandangan
teori
$eo%Klasik
tentang
Ketimpangan
Pembangunan antar daerah tersebut Anatar aerah 3 . Apa +aktor%faktor penyebab Ketimpangan Pembangunan Anatar 4 . ontoh kasus ketimpangan antar wilayah 5 . *agaimana solusi mengatasi Ketimpangan Pembangunan antar aerah 1
1.3 Sas Sasara aran n 1 . -engetahui Pengertian Ketimpangan dan pengertian Pembangunan -engeta getahui hui *ag *agaim aimana ana An Anali alisis sis Ket Ketimp impang angan an Pem Pemban bangun gunan an Antar Antar 2 . -en
aerah dan bagaimana pandangan teori $eo%Klasik tentang Ketimpangan Pembangunan antar daerah tersebut. -engetahui tahui +akto +aktor%fak r%faktor tor peny penyebab ebab Ketimp Ketimpangan angan Pemba Pembangun ngunan an An Anatar atar 3 . -enge aerah 4 . -engetahui Permasalahan Ketimpangan suatu wilayah. -engeta getahui hui *ag *agaima aimana na sol solusi usi men mengat gatasi asi Keti Ketimpa mpanga ngan n Pem Pemban bangun gunan an 5 . -en antar aerah
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian etim!angan Pem"angunan
'ndone 'ndonesia sia sebagai sebagai $egara $egara sedang sedang berkem berkemban bang g sedang sedang giat giat melaku melakukan kan pembangunan seara berenana dan bertahap. Pembangunan ekonomi pada umumnya umumnya didefinisika didefinisikan n sebagai sebagai suatu proses yang menyebabkan menyebabkan pendapatan pendapatan per kapita penduduk sesuatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Tujuannya tidak tidak lain lain adalah adalah untuk untuk mengej mengejar ar keterti ketertingg nggalan alan kita sebaga sebagaii $egara $egara sedang sedang berkembang dan meningkatkan kesejahteraan kesejahteraan rakyat.
2
Ketimpangan atau disparitas adalah perbedaan antar suatu wilayah dengan wilayah lainnya seara ertikal dan hori/ontal yang menyebabkan disparitas atau ketidak pemerataan pembangunan.
2.2 #e #e$ri $ri Ne$ lasik #e #entang ntang etim!angan Pem"angunan
&eara teoritis permasalahan ketimpangan pembangunan antar daerah mula % mula mu la di dimu mun nul ulkan kan ol oleh eh o oug uglas las $o $ort rth h da dalam lam an anal alisa isany nyaa te tent ntan ang g Teor orii Pertum Per tumbuh buhan an $eo $eo%Kl %Klasik asik.. al alam am teo teori ri ters tersebu ebutt dim dimun unulk ulkan an sebu sebuah ah pre predik diksi si tentang hubungan antar tingkat pembangunan ekonomi nasional suatu $egara dengan ketimpangan pembangunan antar wilayah. 0ipotesa ini kemudian la/im dikenal diken al sebagai sebagai Hipotesa Hipotesa Neo-Klasik yang yang menarik perhatian para ekonom dan perenana pembangunan daerah. -enurut 0ipotesa $eo%Klasik pada permulaan proses pembangunan suatu negara, ketimpangan pembangunan antar daerah enderung meningkat. Proses ini akan terjadi sampai ketimpangan tersebut menapai titik punak. &etelah itu, bila proses pembangunan terus berlanjut, maka seara berangsur bera ngsur %angsur ketimpangan pembangunan antar daerah tersebut akan menurun. *erdasarkan hipotesa ini, dapat ditarik suatu kesimpulan sementara bahwa pada $egara% negara sedang berkembang umumnya ketimpangan pembangunan antar daerah enderung lebih tinggi, sedangkan pada negara maju ketimpangan tersebut akan menjadi lebih rendah. renda h. enga engan n kata lain, kura ketimpangan ketimpangan pembangunan pembangunan antar daerah adalah berbentuk huruf 1 terbalik ( Reserve U-shape Curve) Curve) sebagaimana telah dijelaskan pada bab 2 terdahulu. Pertanyaan yang menarik adalah mengapa pada waktu proses pembangunan dilaks dil aksana anakan kan di neg negara ara sed sedang ang ber berkem kemban bang, g, jus justru tru ket ketimp impang angan an men mening ingkat kat !awaba !aw abanny nnyaa ada adalah lah kar karena ena pad padaa wak waktu tu pro proses ses pem pemban bangun gunan an bar baru u dim dimula ulaii di negara sedang berkembang. Kesempatan dan peluang pembangunan yang ada umumnya dimanfaatkan oleh daerah% daerah yang kondisi pembangunan sudah lebih baik. &edangkan daerah%daerah yang masih sangat terbelakang tidak mampu mema me manf nfaat aatka kan n pe pelu luan ang g in inii ka karen renaa ke kete terb rbata atasan san pr prasa asaran ranaa da dan n sa saran ranaa ser serta ta rendahnya kualitas sumberdaya manusia. 0ambatan ini tidak saja disebabkan oleh fato fa torr ek ekon onom omi, i, te tetap tapii ju juga ga ol oleh eh fa fato torr so soia ial% l%bu buday dayaa seh sehin ingg ggaa aki akiba batny tnyaa
3
ketimpangan pembangunan antar wilayah enderung lebih epat di daerah dengan kond ko ndis isiny inyaa le lebi bih h ba baik ik,, se seda dang ngka kan n da daera erah h ya yang ng ter terbe bela laka kang ng tid tidak ak ba bany nyak ak mengalami kemajuan. Keadaan yang berbeda terjadi di $egara yang sudah maju dimana kondisi daerahnya ummnya telah dalam kondisi yang lebih baik dari segi prasarana dan sarana serta kualit kualitas as sumbe sumberday rdayaa manus manusia. ia. isampi isamping ng itu, hambatan%hambata hambatan%hambatan n soial dan budaya dalam proses pembangunan hampir tidak ada sama sekali. alam kondisi yang demikian, setiap kesempatan peluang pembangunan dapat dimanfaatkan diman faatkan seara lebih merata antar daerah daerah.. Aki Akibatny batnya, a, prose prosess pemb pembangun angunan an pada $egara maju akan enderung mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah. Kebena Keb enaran ran 0ip 0ipote otesa sa $eo $eo%Kl %Klasik asik ini kem kemudi udian an diu diuji ji keb kebena enarann rannya ya ole oleh h !efrey ". #illamson pada tahun 3445 melalui suatu studi tentang ketimpangan pembnagunan antar daerah pada negara maju dan $egara sedang berkembang dengan menggunakan data time series dan series dan cross-section cross-section.. 0asil penelitian tersebut menunj men unjuka ukan n bah bahwa wa 0ip 0ipote otesa sa $eo $eo%Kl %Klasik asik yan yang g dif diform ormula ulasik sikan an sea seara ra teo teoriti ritiss ternyata terbukti benar seara empiri. 'ni berarti bahwa proses pembangunan suatu sua tu $eg $egara ara tid tidak ak oto otomat matis is dap dapat at men menuru urunka nkan n ket ketimp impang angan an pem pemban bangun gunan an antar daerah, tetapi pada tahap permulaan justru terjadi hal sebaliknya. +ak +a kta
empi em piri ri
inii in
men me nun unju juk kan
bah ahwa wa
peni pe nin ngk gkat atan an
keti ke tim mpan anga gan n
pembangunan yang terjadi di $egara%negara sedang berkembang sebenarnya bukanlah karena kesalahan pemerintah atau masyarakatnya, tetapi hal tersebut terjadi seara natural diseluruh $egara. *ahkan ketika Amerika &erikat mulai melaksanakan proses pembangunan pada abad kedelapan belas dulu, peningkatan ketimp ket impang angan an pem pemban bangun gunan an ant antar ar dae daerah rah jug jugaa men mening ingkat kat taja tajam. m. Pen Pening ingkat katan an ketimpangan ini bahkan sampai memiu terjadinya perang saudara antar $egara bagian di &elatan yang masih relatie tertinggal dengan $egara bagian di 1tara yang sudah lebih maju. 0al yang sama juga terjadi di 'ndonesia dengan adanya pemberontakan P66'%Persemesta di &umatera *arat tahun 3478, Geraka Gerakan n ceh !erdeka " "A-) "A-) dan #rganisa #rganisasi si $apua !erdeka (9P-). 2.3 %akt$r Pen&e"a" Pen&e"a" etim!angan Antar Antar 'ila&ah 'ila&ah
4
&elanjutnya, pada bagian ini, perlu pula dibahas beberapa faktor utama yang menyeb men yebabk abkan an atau mem memiu iu ter terjadi jadinya nya ket ketimp impang angan an pem pemban bangun gunan an wil wilaya ayah h tersebut. engan adanya analisa ini, akan dapat dijelaskan seara empirik unsur penyebab terjadinya ketimpangan pembangunan wilayah tersebut. isamping itu, anali an alisa sa in inii ju juga ga san sanga gatt pe pent ntin ing g ar artin tinya ya ka kare rena na ha hasi silny lnyaa da dapa patt me memb mberi erika kan n informasi inform asi pentin penting g untu untuk k peng pengambila ambilan n kepu keputusan tusan dalam melaku melakukan kan perum perumusan usan kebijakan kebija kan untu untuk k menan menanggula ggulangi ngi atau mengu mengurangi rangi ketimp ketimpangan angan pemb pembangun angunan an wilayah tersebut. A. Per"e(aan an(ungan Sum"er Da&a Alam
Penyebab Peny ebab utama yang mendo mendorong rong timbu timbulnya lnya ketimp ketimpangan angan pemba pembangun ngunan an antar ant ar dae daerah rah ada adalah lah ada adany nyaa per perbed bedaan aan yan yang g san sangat gat bes besar ar dal dalam am kan kandun dungan gan sumberdaya sumbe rdaya alam pada masing%masing masing%masing daerah daerah.. &ebag &ebagiamana iamana diketahui bahwa perbedaan kandungan sumberdaya sumberdaya alam ini di 'ndonesia ternyata ukup besar. Ada daer da erah ah yan ang g me memp mpun uny yai mi miny nyak ak da dan n ga gass al alam am,, te teta tapi pi da daer erah ah la lain in ti tida dak k mempunyai. Ada Ada daerah yang mempunyai deposit batubara yang ukup besar, tapi daerah lain tidak ada. emikian pula halnya dengan tingkat kesuburan lahan yang juga sangat berariasi sehingga mempengaruhi upaya untuk mendorong pembangunan pertanian pada masing%masing daerah. B. Per"e(aan $n(isi Dem$gra)is
+aktor utama lainnya yang juga dapat mendorong terjadinya ketimpangan pembangunan
antar
demo de mogr graf afis is yan ang g
wilayahadalah
uku u kup p
besa be sarr
bilamana
anta an tarr
terdapat
daer da erah ah..
Kond Ko ndis isii
perbedaan
kondisi
demo de mogr graf afis is ya yang ng
dima di maks ksud udka kan n di disin sinii me melip liput utii pe perb rbed edaan aan ti ting ngka katt pe pertu rtumb mbuh uhan an da dan n st stru rukt ktur ur kependudukan, perbedaan tingkat pendidikan dan kesehatan, perbedaan kondisi ketenagakerjaan dan perbedaan dalam tingkah laku dan kebiasaan serta etos kerja yang dimliki masyarakat daerah bersangkutan. *. urang Lan+arn&a M$"ilitas Barang (an ,asa
Kurang lananya mobilits barang dan jasa dapat pula mendorong terjadinya peningkatan ketimpangan pembangunan antar wilayah. -obilitas barang dan jasa ini meliputi kegiatan perdagangan antar daerah dan migrasi baik yang disponsori pemerintah (transmigrasi) atau migrsi spontan. Alasannya adalah karena bila mobillitas tersebut kurang lanar maka kelebihan produksi atau daerah tidak dapat
5
dijual kedaerah lainyang memb membutuhk utuhkan. an. emikian pula halnya denga dengan n migrsi yang kurang lanar menyebabkan kelebihan tenaga kerja suatu daerah tidak dapat dima di manf nfaa aatk tkan an
oleh ol eh
daer da erah ah
lain la in
yan ang g
sang sa ngat at
memb me mbut utuh uhka kan. n. Aki kiba batn tny ya,
ketimpangan pembangunan antar wilayah akan enderung tinggi karena kelibahan suatu sua tu dae daerah rah tida tidak k dap dapat at dim dimanfa anfaatka atkan n ole oleh h dae daerah rah lian yan yang g mem membut butuhk uhkan, an, sehingga daerah terbelakang sulit mendorong proses pembangunannya. Karena itu tidaklah mengherankan bilamana, ketimpangan pembangunan antar wilayah akan enderung tinggi pada negara sedang berkembang dimana mobilitas barang dan jasa kurang lanar dan masih terdapatnya beberapa daerah yang terisolir. D. $nsentrasi egiatan Ek$n$mi Daerah
Terjadinya konsentrasi kegiatan ekonomi yag ukup tinggi pada wilayah tertent tert entu u jela jelass aka akan n mem mempen pengaru garuhi hi ket ketimp impang angan an pem pemban bangun gunan an ant antar ar wil wilaya ayah. h. Pertumbuhan ekonomi daerah akan enderung lebih epat pada daeerah dimana terdap ter dapat at kon konsen sentras trasii keg kegiata iatan n eko ekonom nomii yan yang g uk ukup up besa besar. r. Kon Kondis disii ter terseb sebut ut selanjutnya akan mendorong proses pembangunan daerah melalui peningkatan penyediaan lapangan kerja dan tingkat pendapatan masyarakat. emikian pula sebalik seb alikny nyaa bil bilama amana, na, ko konsen nsentras trasii keg kegiata iatan n eko ekonom nomii pad padaa suat suatu u dae daerah rah rela relatif tif rendah renda h yang selanjutnya selanjutnya juga mendorong mendorong terjadi pengangguran pengangguran dan rendah rendahnya nya tingkat pendapatan masyarakat setempat.
E. Al$kasi Dana Pem"angunan Antar Daerah
Tidak dapat disangka bahwa inestasi merupakan salah satu yang sangat menentukan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Karena itu, daerah yang dapat alokas alo kasii in inesta estasi si yan yang g lebi lebih h besa besarr dar darii pem pemetin etintah tah,, ata atau u dap dapat at men menarik arik leb lebih ih banyak inestasi swasta akan enderung mempunyai tingkat pertumbuhan ekon ek onom omii da daer erah ah yan ang g le lebi bih h e epa pat. t. Ko Kond ndis isii in inii te tent ntun uny ya ak akan an da dapa patt pu pula la mendorong proses pembangunan daerah melalui penyediaan lapangan kerja yang lebih banyak dan tingk tingkat at pend pendapatan apatan perkapita perkapita yang lebih tinggi. emikian pula sebaliknya terjadi bilamana inestasi pemerintah dan swasta yang masuk kesuatu daerah ternyarta lebih rendah.
6
2.- *$nt$ *$nt$h h asus asus Pembangunan wilayah bagian barat lebih tertinggal daripada timur. Pulau
!awa bagian selatan seara umum lebih tertinggal dibandingkan daerah utara atau kawasan pantai timur &umatra lebih maju daripada pantai barat. Pada tingkat kabupaten, ontoh ekstrem adalah kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar di 'ndonesia, yaitu *ogor. #ilayah #ilayah barat Kabupaten *ogor jauh tertinggal ketimbang tengah dan timur. #ilayah #ilayah bagian timur *ogor memiliki ukur ukuran an ekon ekonom omii dua dua kali kali lipa lipatt ketim ketimba bang ng barat barat yang yang juga juga dise diserta rtaii ting tingka katt kemiskinan dan pengangguran yang tinggi. ontoh on toh lai lainny nnyaa yai yaitu tu is isamp amping ing men menguk gukur ur tin tingka gkatt ket ketimp impang angan an dan tendensinya, studi ini juga menoba melihat pengaruh ibukota !akarta terhadap ketimp ket impang angan an pem pemban bangun gunan an ant antar ar wil wilaya ayah. h. 1nt 1ntuk uk kep keperlu erluan an ini ini,, mak makaa ind indeks eks ketimpangan diukur baik menggunakan data termasuk K' !akarta dan diluar K' !akarta. Temuan yang menarik dari studi ini adalah bahwa pengaruh ibukota !akarta terhadap ketim ketimpanga pangan n pemba pembangun ngunan an antar wilayah di 'ndon 'ndonesia esia terny ternyata ata ukup uk up bes besar ar kar karena ena stru strukur kur eko ekonom nomii kot kotaa yan yang g sang sangat at ber berbed bedaa dib diband anding ingkan kan dengan proinsi. $amun demikian, hasil perhitungan dengan mengeluarkan K' !akarta ternyata indeks ketimpangan tersebut masih juga ukup tinggi yaitu sekitar :,7: dibandingkan $egara lain juga mempunyai tendensi yang terus meningkat antar waktu wak tu seb sebaga agaiman imanaa dite ditemuk mukan an terd terdahu ahulu. lu. en engan gan dem demiki ikian an terl terliha ihatt bah bahwa wa perhitungan indeks ketimpangan dengan mengeluarkan K' !akarta ternyata lebih tepat karena perbedaan struktur perekonomian daerah. #a"el etim!angan Pem"angunan Antar 'ila&ah (i In($nesia 1/ 0 23 Termasuk Tahun
Diluar DKIJakarta DKIJakarta DKIJakarta
1993
:,75
:,22
1994
:,74
:,25
1995
:,5;
:,2<
1996
:,58
:,24
1997
:,54
:,73
1998
:,55
:,7=
7
1999
:,58
:,7;
2000
:,55
:,7=
2001
:,57
:.73
2002
:,57
:,73
2003
:,52
:,7:
2./ S$lusi Mengatasi etim!angan etim!angan Antar Antar 'ila&ah 'ila&ah
K ebijak ebijakan an dan upay upayaa unt untuk uk men menang anggul gulang angii ket ketimp impang angan an pem pemban bangun gunan an daerah sangat ditentukan oleh faktor yang menentukan terjadinya ketimpangan tersebut Kebijakan yang dimaksudkan disini adalah merupakan upaya pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang dapat dilakukan dalam rangka penanggulangan ketimpangan pembangunan antar daerah dalam suatu negara atau wilayah. 1. Pen&e"aran Pem"angunan Prasarana Perhu"ungan
&ebagaimana ttelah dibahas terdahulu bahwa salah satu penyebab terjadinya ketimp ket impang angan an pem pemban bangun gunan an ant antar ar wil wilaya ayah h ada adalah lah kar karena ena ada adany nyaa per perbed bedaan aan kandun kan dungan gan sum sumber berday dayaa alam ya yang ng uk ukup up bes besar ar anta antarr dae daerah rah.. &em &ement entara ara itu itu,, ketidak lanaran proses perdagangan dan mobilitas faktor produksi antar daerah juga turut mendorong terjadinya ketimpangan wilayah tersebut. Karena itu, kebijak keb ijakan an dan upa upaya ya yan yang g dap dapat at dil dilaku akukan kan unt untuk uk men mengur gurang angii keti ketimpa mpanga ngan n tersebutt adalah dengan mempelanar tersebu mempelanar mobi mobilitas litas barang dan faktor produksi produksi antar daerah. 1paya utuk mendorong kelanaran mobilitas barangdan faktor produksi antar daerah dapat dilakukan melalui penyebaran pembangunan prasarana dan sarana sara na per perhub hubung ungan an kes keselu eluruh ruh pel peloso osok k dae daerah rah.. Pra Prasara sarana na per perhub hubung ungan an ya yang ng dimaksu dim aksudka dkan n dis disini ini ada adalah lah fasi fasilita litass jal jalan, an, term termina inall dan pel pelabu abuhan han lau lautt gun gunaa mendorong proses perdagangan antar daerah. 2. Men($r$ng #ransmigrasi (an Migrasi S!$ntan
1ntuk mengurangi kepentingan pembangun antar wilayah, kebijakan dan upaya lain yang dapat dilakukan adalah mendorong pelaksanaan transmigrasi dan migrasi spontan. Transmigrasi adalah pemindahan penduduk ke daerah kurang berkembang dengan menggunakan fasilitas dan dukungan pemerintah. &edangkan migrasi spontan adalah perpindahan penduduk yang dilakukan seara sukarela menggunakan biaya sendiri. -elalui proses transmigrasi dan migrasi spontan ini,
8
kekurangan tenaga kerja yang dialami oleh daerah terbelakang akan dapat pula diatasi dia tasi sehi sehingg nggaa pro prosees sees pem pemban bangun gunan an dae daerah rah ber bersan sangut gutan an aka akan n dap dapat at pul pulaa digerakan. 3. Pengem"ang Pengem"angan an Pusat Pertum"uhan
Kebija Keb ijakan kan lain yan yang g dap dapat at dil dilaku akukan kan unt untuk uk men mengur gurang angii keti ketimpa mpanga ngan n pembangunan antar wilayah adalah melalui pengembangan pusat pertumbuhan (Gro%th $oles) $oles) seara tersebar. Kebijakan ini diperkirakan akan dapat mengurangi ketimpangan ketimp angan pembangunan pembangunan antar wilaya wilayah h karen karenaa pusat pertumbuhan pertumbuhan tersebu tersebutt meng me ngan anut ut
kons ko nsep ep konsentrasi dan desentralisas konsentrasi dan desentralisasii
se eaara
sek se kal aliigus.
Asp speek
konsen kon sentras trasii dip diperlu erluka ka aga agarr pen penye yebara baran n keg kegiata iatan n pem pemban bangun gunan an ters tersebu ebutt dap dapat at dilaku dil akukan kan den dengan gan mas masih ih ter terus us mem mempert pertaha ahanka nkan n tin tingka gkatt efe efesien siensi si usa usaha ha yan yang g sangat san gat dip diperlu erlukan kan unt untuk uk men mengem gemban bangka gkan n usah usahaa ters tersebu ebut. t. &ed &edang angkan kan asp aspek ek desentralisasi desent ralisasi diperlukan agar peny penyebaran ebaran kegiatan pemban pembangunan gunan antar daerah dapat dilakukan sehingga ketimpangan pembangunan antar wilayah akan dapat dikurangi. diku rangi. Penerapan konsep pusat pertum pertumbuha buhan n ini untu untuk k mendo mendorong rong proses pembangunan daerah dan sekaligus untuk dapat mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah dapat dilakukan melalui pembangunan pusat%pusat pertumbuhan pada kota%kota skala keil dan menengah.
-. Pelaksanaan t$n$mi Daerah
Pelaksanaan Pelaks anaan otonomi daerah dan desent desentralisasi ralisasi pembangunan pembangunan juga dapat digunakan untuk mengurangi tingkat ketimpangan pembangunan antar wilayah. 0al ini jelas, karena dengan dilaksanakannya otonomi daerah dan desentralisasi pembangunan, maka aktifitas pembangunan daerah, termasuk daerah terbelakang akan dapat lebih digerakan karena ada wewenang yang berada pada pemerintah daerah dan masya masyarakat rakat setempat. engan adanya kewen kewenangan angan tersebut, maka berbagai inisiatif dan aspirasi masyarakat untuk menggali potensi daerah akan dapat lebih digerakan. *ila hal ini dapat dilakukan, maka proses pembangunan daerah seara keseluruhan akan dapat lebih ditingkatkan dan seara bersamaan ketimpangan pembangunan antar daerah akan dapat pula dikurangi. Pemerintah indonsia telah melakukan otonomi daerah dan desentralisasi pembangunan mulai tahu ta hun n =: =::3 :3 ya yang ng la lalu lu.. -e -ela lalu luii ke kebi bijak jakan an in ini, i, pe peme merin rinta tah h da daer erah ah di dibe berik rikan an
9
kewe ke wena nang ngan an yan ang g le lebi bih h be besa sarr da dala lam m me meng ngel elol olaa ke kegi giat atan an pe pemb mban angu guna nan n didaerahnya masing%masing (desentralisasi pembangunan).
BAB III PENU#UP 3.1 esim!ulan alam a lam pe pemb mbaas aasan an ka kali li in inii da dapat pat di sim simpu pulk lkan an ba bahw hwaa Ke Ketim timpa pang ngan an
Pembangun Pemba ngunan an An Antar tar aerah itu ada adalah lah per perbed bedaan aan pem pemban bangun gunan an ant antar ar sua suatu tu daerah dengan daerah lainnya bai seara partikal maupun seara hori/ontal yang menyebabkan disparatis atau ketidak pemerataan pembangunan. itu di sebabkan oleh ole h beb beberap erapaa fa fator tor ant antara ara lai lain n Per Perbed bedaan aan Kan Kandun dungan gan &um &umber ber ay ayaa Al Alam, am, Perbedaan Kondisi emografis, Kurang >anarnya -obilitas *arang dan !asa, Konsentrasi Kegiatan ?konomi aerah, dan Alokasi ana Pembangunan Antar aerah. Adapun solusi untuk permasalaan tersebut adalah dengan ara pemerintah harus melakukan Penyebaran Pembangunan Prasarana Perhubungan, -endorong Transm Tr ansmigra igrasi si dan -ig -igrasi rasi &po &ponta ntan, n, Pen Pengem gemban bangan gan Pu Pusat sat Per Pertum tumbuh buhan, an, dan Pelaksanaan 9tonomi aerah. 3.2 Saran
Penuli Pen uliss sada sadarr bah bahwa wa tul tulisan isan makalah makalah ini jauh dar darii kat kataa sep sepurn urna, a, mak makaa penulis mengharapkan segala jenis kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk untu k perba perbaikan ikan tulisan ini di masa yang akan datang. &emoga tulisan sederhana ini bisa bermampaat bagi rekan pembaa.
10
11