BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Masa remaja remaja merupakan merupakan salah satu periode dari perkembangan perkembangan manusia. manusia. Masa ini merupak merupakan an masa masa perubah perubahan an atau atau perali peralihan han dari dari masa masa kanak-ka kanak-kanak nak ke masa masa dewasa dewasa yang yang meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi, dan perubahan sosial. Di sebagian masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir berakhir pada usia 18-22 18-22 tahun. tahun. orld orld !ealth !ealth "rgani "rgani#at #ation ion $ $!"% !"% remaja remaja merupak merupakan an indi&i indi&idu du yang yang sedang sedang mengala mengalami mi masa masa perali peralihan han yang yang se'ara se'ara berangs berangsurur-angs angsur ur men'apa men'apaii kemata kematangan ngan seksual seksual,, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relati( mandiri. Mohammad $1))*% mengemukakan bahwa remaja adalah anak berusia 13-2+ tahun, di mana usia 13 tahun merupakan batas usia pubertas pada umummnya, yaitu ketika se'ara biologis sudah sudah mengala mengalami mi kematan kematangan gan seksual seksual dan usia usia 2+ tahun tahun adalah adalah usia usia ketika ketika mereka mereka pada pada umumnya, se'ara sosial dan psikologis mampu mandiri. erdasarkan uraian di atas ada dua hal penting menyangkut, batasan remaja, yaitu mereka sedang mengalami perubahan dari masa kanak kanak-ka -kana nak k ke masa masa dewas dewasaa dan dan perub perubaha ahan n ters tersebu ebutt meny menyang angkut kut peruba perubahan han (isi (isik k dan psikologi. Mengakhiri pada abad ke-20 dan mengawali abad ke-21 ditandai oleh (enomena transisi demogra(i demogra(i ini menyebabkan menyebabkan perubahan perubahan pada struktur struktur penduduk,terutama penduduk,terutama struktur penduduk menurut umur.pabila sebelumnya penduduk yang terbesar adalah anak- anak maka dalam masa transisi ini proporsi penduduk usia remaja semakin besar.erdapat 3/./00.000 $21 dari total penduduk% remaja di indonesia dan diperkirakan jumlahnya men'apai *3./+0.000.ada *3 ./+0.000.ada awal awa l abd ke-21. umlah remaja yang tidak sedikit merupakan potensi yang sangat berarti dalam melanjutkan pembangunan di indonesia.eperti yang ter'antum dalam garis-garis besar pembangunan indonesia bahwa pembinaan anak dan remaja dilaksanakan melalui peningkatan gi#i,pembinaan perilaku kehidupan beragama dan budi pekerti luhur,penumbuhan minat belajar,peningkatan daya 'ipta dan daya nalar serta kreati(itas,penumbuhan idealisme dan patriotisme.kan tetapi
adanya
ketidakseimbangan
upaya
pembangunan
yang
di lakukan
terutama terhadap
remaja,akhirnya menimbulkan masalah bagi pembangunan itu sendiri. alah satu dampak ketidakseimbangan pembangunan itu adalah terjadinya perubahan mendasar yang menyangkut sikap dan prilaku seksual pranikah dikalangan remaja.Di amerika latin anak muda berusia 1+-2* tahun melakukan inter'ourse $hubungan seksual% rata-rata pada usia 1+ tahun bagi laki-laki dan usia 14 tahun bagi perempuan,edangkan di indonesia satu dari lima anak pertama yang dilahirkan pada wanita menikah pada usia 20-2* tahun merupakan anak hasil hubungan seksual sebelum menikah.idak tepat dan tidak benarnya in(ormasi mengenai seksual dan reproduksi yang mereka terima semakin membuat runyam masalah perilaku seksual remaja pranikah. B. Rumusan Masalah
1. pa yang dimaksud dengan remaja dalam konsep kesehatan masyarakat5 2. pa saja (aktor yang mempengarui kesehatan reproduksi pada remaja5 3. Dampak apa yang terjadi pada remaja ketika melakukan hubungan seks pranikah5 *. agaimana solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan reproduksi pada remaja5 C. Tujuan 1. Tujuan Umum
Mampu memberikan pendidikan kesehatan demi ter'apianya derajat kesehata pada semua remaja baik laki-laki maupun perempuan. 2. Tujuan Khusus 3. Memenuhi tugas pembuatan makalah mata ajar epidemiologi kespro. *. Mengidenti(ikasi konsep kespro serta (aktor yang mempengaruhi kesehatan anak remaja. +. Mendiskusikan latar belakang tentang kesehatan reproduksi remaja
BAB II PEMBAHAAN A. Pengert!an Remaja Dalam K"nteks Kesehatan Re#r"$uks! Remaja
Remaja dide(inisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa.atasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Menurut !" $badan untuk kesehatan dunia% batasan usia remaja adalah 12 sampai 2* tahun. edangkan dari segi program pelayanan, de(inisi remaja yang digunakan oleh Departemen 6esehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 1) tahun dan belum kawin.Menurut 667 $Direktorat emaja dan erlindungan !ak eproduksi% batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun. !urlo'k $1)43% memberi batasan masa remaja berdasarkan usia kronologis, yaitu antara 13 hingga 18 tahun. Menurut hornburgh $1)82%, batasan usia tersebut adalah batasan tradisional, sedangkan alran kontemporer membatasi usia remaja antara 11 hingga 22 tahun. Kesehatan Reproduksi $kespro% adalah 6eadaan sejahtera (isik, mental dan sosial yang utuh
dalam segala hal yang berkaitan dengan (ungsi, peran 9 sistem reproduksi $6on(erensi :nternational 6ependudukan dan embangunan, 1))*%. Kesehatan Reproduksi Menurut WHO adalah suatu keadaan (isik, mental dan sosial yang
utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau ke'a'atan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, (ungsi serta prosesnya. tau uatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan (ungsi dan proses reproduksinya se'ara sehat dan aman. e'ara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi yaitu ; 1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi $terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpen'il%. 2. Faktor budaya dan lingkungan $misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, keper'ayaan banyak anak banyak rejeki, in(ormasi tentang
(ungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb%. 3. Faktor psikologis $dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli kebebasannya se'ara materi, dsb%, *. Faktor biologis $'a'at sejak lahir, 'a'at pada saluran reproduksi pas'a penyakit menular seksual, dsb%.
% mengenai kesproa. Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, (ungsi
dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.engertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari ke'a'atan namun juga sehat se'ara mental serta sosial kultural. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki in(ormasi yang benar
mengenai proses reproduksi serta berbagai (aktor yang ada disekitarnya. Dengan in(ormasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi. Pengetahuan Dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka mempunyai
kesehatan reproduksi yang baik, antara lain ; 1. engenalan mengenai sistem, proses dan (ungsi alat reproduksi $aspek tumbuh kembang remaja% 2. mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana meren'anakan kehamilan agar sesuai dengan keinginnannya dan pasanganya
3. enyakit menular seksual dan !:?=:D serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi *. ahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi +. engaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual /. 6ekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya 4. Mengambangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat keper'ayaan diri agar mampu menangkal hal-hal yang bersi(at negati( 8. !ak-hak reproduksi Masalah kesehatan reproduksi remaja di :ndonesia kurang mendapat perhatian yang 'ukup.
da beberapa kemungkinan mengapa hal itu terjadi; 1%
anyak kalangan yang berpendapat bahwa masalah kesehatan reproduksi, seperti juga
masalah kesehatan lainnya, semata-mata menjadi urusan kalangan medis, sementara pemahaman terhadap kesehatan reproduksi $apalagi kesehatan reproduksi remaja% di kalangan medis sendiri juga masih minimal. Meskipun sejak konperensi 6airo de(inisi mengenai kesehatan reproduksi sudah semakin jelas, diseminasi pengertian tersebut di kalangan medis dan mahasiswa kedokteran agaknya belum memadai. 2%
anyak kalangan yang beranggapan bahwa masalah kesehatan reproduksi hanyalah
masalah kesehatan sebatas sekitar poses kehamilan dan melahirkan, sehingga dianggap bukan masalah kaum remaja. palagi jika pengertian remaja adalah sebatas mereka yang belum menikah. Di sini sering terjadi ketidak konsistensian di antara para pakar sendiri karena di satu sisi mereka menggunakan istilah remaja dengan batasan usia, tetapi di sisi lain dalam pembi'araan selanjutnya mereka hanya membatasi pada mereka yang belum menikah. 3%
anyak yang masih mentabukan untuk membahas masalah kesehatan reproduksi remaja
karena membahas masalah tersebut juga akan juga berarti membahas masalah hubungan seks dan pendidikan seks. B. Peru%ahan &!s!k' B!"l"g!s' Ps!k"s"s!al Remaja •
umbuh Kembang Remaja .
Masa remaja dibedakan dalam ; •
Masa remaja awal, 10 @ 13 tahun.
•
Masa remaja tengah, 1* @ 1/ tahun.
•
Masa remaja akhir, 14 @ 1) tahun.
•
Pertumbuhan Fisik Pada Remaja Perempuan ;
•
Mulai menstruasi.
•
ayudara dan panggul membesar.
•
:ndung telur membesar.
•
6ulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
•
?agina mengeluarkan 'airan.
•
Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar &agina.
•
ubuh bertambah tinggi $Aengan dan ungkai kaki bertambah panjang %
•
ulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti anak ke'il lagi.
•
6aki dan tangan bertambah besar
•
6eringat bertambah banyak
•
:ndung telur mulai membesar dan ber(ungsi sebagai organ reproduksi
•
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki !
•
erjadi perubahan suara mejadi besar dan berat.
•
umbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
•
umbuh kumis.
•
Mengalami mimpi basah.
•
umbuh jakun.
•
undak dan dada bertambah besar dan bidang.
•
enis dan buah #akar membesar.
•
ubuh bertambah berat dan tinggi
•
6eringat bertambah banyak
•
6ulit dan rambut mulai berminyak
•
Aengan dan tungkai kaki bertambah besar
•
ulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti anak ke'il lagi ada Bsia emaja, ugas-ugas Perkembangan yang harus dipenuhi adalah sebagai
berikut; 1. Men'apai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik sesama jenis maupun lawan jenis 2. Men'apai peran sosial maskulin dan (eminin 3. Menerima keadaan (isik dan dapat mempergunakannya se'ara e(ekti( *. Men'apai kemandirian se'ara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya +. Men'apai kepastian untuk mandiri se'ara ekonomi /. Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja 4. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga 8. Mengembangkan
kemampuan
dan
konsep-konsep intelektual
untuk
ter'apainya
kompetensi sebagai warga negara ). Menginginkan dan men'apai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan se'ara sosial 10. Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku $!a&ighurst dalam !urlo'k, 1)43%. Perubahan Psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki,
mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu ; 1. emaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya. 2. emaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua. 3. emaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri. *. emaja
kurang
mempertimbangkan
maupun
menjadi
sangat
tergantung
pada
kelompoknya. !al tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negati( dari lingkungan barunya. Menurut !urlo'k $1)43% ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam memenuhi tugas-tugas tersebut, yaitu;
1. Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi (isik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilainilai. 2. Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pen'apaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua. C. Determ!nan Perkem%angan Remaja
ada bagian ini juga penting diketahui aspek atau (aktor-(aktor yang berhubungan atau yang mempengaruhi kehidupan remaja. 6eluarga, sekolah ,dan tetangga merupakan aspek yang se'ra langsung mempengaruhi kehidupan reamaja, sedangan struktur sosial ,ekonomi politik ,dan budaya lingkungan merupakan aspek yang memberikan pengarauh se'ara tidak langsung terhadap kehidupan remaja. e'ara garis besarnya ada dua tekanan pokok yang berhubungan dengan kehidupan remaja ,yaitu internal pressure $tekanan dari dalam diri remaja% dan eCternal pressure $tekanan dari luar diri remaja% ekanan dari dalam $internal pressure% merupakan tekanan psikologis dan emosional. edangkan teman sebaya, orang tua guru, dan masyarakat merupakan sumber dari luar $eCternal pressure%. eori ini akan membantu kita memahami masalah yang dihadapi remaja salah satunya adalah masalah kesehatan reproduksi. D. Per!laku seksual remaja $an kesehatan re#r"$uks!
erilaku seksual remaja terdiri dari tiga buah kata yang memiliki pengertian yang sangat berbeda satu sama lainya. erilaku dapat di artikan sebagai respons organisme atau respons seseorang terhadap stimulus $rangsangan% yang ada$7otoatmojdo,1))3%. edangakan seksual adalah rangsangan-rangsangan atau dorongan yang timbul berhubungan dengan seks. adi perilaku seksual remaja adalah tindakan yang dilakukan berhubungan dengan dorongan seksual yang datang baik dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya. danya penurunan usia rata-rata pubertas mendorong remaja untuk akti( se'ara seksual lebih dini. Dan adanya presepsi bahwa dirinya memiliki resiko yang lebih rendah atau tidak beresiko sama sekali yang berhubungan dengan perilaku seksual, semakin mendorong remaja
memenuhi memenuhi dorongan seksualnya pada saat sebelum menikah. ersepsi seperti ini di sebut youth uulnerability oleh uadrel et. aA. $1))3% juga menyatakan bahwa remaja 'enderung melakuakan underestimate terhadap uulnerability dirinya. anyak remaja mengira bahwa kehamilan tidak akan terjadi pada inter'ourse $sanggama% yang pertama kali atau dirinya tidak akan pernah terin(eksi !:?=:D karena pertahanan tubuhnya 'ukup kuat. Mengenai kesehatan reproduksi, ada beberapa konsep tentang kesehatan reproduksi, namun dalam tulisan ini hanya akan dikemukakan dua batasan saja. $:<D% dan sai dan 7assim%. atasan
kesehatan
reproduksi menurut
:nternational
on opulation
and
De&elopment$:<D% hampir berdekatan dengan batasan EsehatF dari !". 6esehatan reproduksi menurut :<D adalah keadaan sehat jasmani, rohani,dan buakan hanya terlepas dari ketidak hadiran penyakit atau ke'a'atan semata, yang berhubungan sistem (ungsi, dan proses reproduksi$:<D,1))*%. eberapa tahun sebelumnya ai dan 7assim mengemukakan de(inisi kesehatan reproduksi men'akup kondisi di mana wanita dan pria dapat melakukan hubungan seks se'ara aman, dengan atau tanpa tujuan terjadinya kehamilan, dan bila kehamilan diinginkan, wanita di mungkinkan menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan anak yang sehat serta di dalam kondisi siap merawat anak yang dilahirkan $:skandar, 1))+% Dari kedua de(inisi kesehatan reproduksi tersebut ada beberapa (aktor yang berhubungan dengan status kesehatan reproduksi seseorang, yaitu (aktor sosial ,ekonomi,budaya, perilaku lingkungan yang tidak sehat, dan ada tidaknya (asilitas pelayanan kesehatan yang mampu mengatasi gangguan jasmani dan rohani. Dan tidak adanya akses in(ormasi merupakan (aktor tersendiri yang juga mempengaruhi kesehatan reproduksi. erilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang sangat berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. ada pasal 4 ren'ana kerja :<D 6airo di'antumkam de(inisi kesehatan reproduksi menyebabkan lahirnya hak-hak reproduksi. erdasarkan pasal tersebut hak-hak reproduksi di dasarkan pada pengakuan akan hak-hak asasi semua pasangan dan pribadi untuk menentukan se'ara bebas dan bertangung jawab mengenai jumlah anak , penjarangan anak $birth spa'ing %, dan menentukan waktu kelahiran anak-anak mereka dan mempunyai in(ormasi dan 'ara untuk memperolehnya, serta hak untuk menentukan
standar tertinggi kesehatan seksual dan reproduksi. Dalam pengertian ini ada jaminan indi&idu untuk memperoleh seks yang sehat di samping reproduksinya yang sehat $:<D, 1))*%. udah barang tentu saja kedua (aktor itu akan sangat mempengaruhi ter'apai atau tidak kesehatan reproduksi seseorang ,termasuk kesehatan reproduksi remaja. E. Res!k" #er!laku seksual %er!s!k" remaja saat !n!
eperti telah dikemukakan di bagian pendahuluan, banyak penelitian dan berita di media massa yang menggambarkan (enomena perilaku seksual remaja pranikah di indonesia. ebenarnya perilaku seksual remaja pranikah sudah ada sejak manusia ada. etapi in(ormasi tentang perilaku tersebut 'enderung tidak terungkap se'ara luas. ekarang kondisi masyarakat telah berubah .dengan telah makin terbukanya arus in(ormasi, makin banyak pula penelitian atau studi yang mengungkapkan permasalahan perilaku seksual remaja, termasuk hubungan seksual pranikah. Di indonesia sendiri ada beberapa penelitihan yang menggambarkan (enomena perilaku seksual remaja pranikah. erikut ini ada beberapa penelitian kuantitati( dan kualitati( yang menggambarkan (enomena tersebut. ada tahun 1)81, pangkahila melakuakan penelitian di bali terhadap G$anak baru gede% ternyata pengalaman seksual mereka 'ukup jauh .terdapat +/,0 dari mereka pernah melakukan 'iuman bibir,31,0 yang pernah dirangsang alat kelaminya,dan bahkan pernah melakuakan hubungan seksual sebanyak 2+,0 satu tahun kemudian ,sarlito $1)82% melakukan penelitian di jakarta ternyata hanya 4+,0 dari responden remaja putri yang di teliti masih menjaga ke gadisanya. rtinya 2+,0 remaja putri telah melakukan hungan seks .kemudian penelitian di yogyakarta $1)8*% terungkap bahwa 13,0 dari 8*/ pernikahan di dahului oleh kehamilan. Dan pada tahun 1)8+ hasil penelitian biran a((andi menunjukkan bahwa 80,0 dari remaja yang hamil melakukan hubungan seksual di rumah mereka sendiri. ada tahun 1)8) penelitian yang dilakuakan oleh (akultas psikologi B: juga menunjukkan bahwa ada /1,0 anak usia 1/-20 tahun pernah melakuakan seksual inter'ourse $sanggama% dengan temanya dan suatu penelitian terhadap siswa M di bandung ternyata terdapat 10,+3 dari mereka pernah melakuakan 'iuman bibir, +,/0pernah melakukan 'iuman dalam, dan 3,8/ pernah melakuakan hubungan seksual. enelitian yang dilakukan oleh sebuah majalah mingguan ibu kota dari responden 100 orang pelajar dari 2/ M di akarta
menunjukkan bahwa *1,0 pelajar mengaku pernah melakuakan hubungan seks dengan lawan njenis $+1.4 pada laki-laki dan 2+,0pada wanita%. Di samping responden yang melakuakan hubungan seks dengan lawan jenis, ada *2,0 yang pernah ber'iuaman dengan lawan jenis, *,0 pernah meraba alat kelamin alat &ital lawan jenis ,dan 12,0 pernah menyenggol, memegang, meraba ,membelai bagian tubuh yang peka milik lawan jenisnya. !anya 1,0 saja yang tidak mempunyai pengalaman seks dengan lawan jenis. alapun masih di perdebatkan keabsahan hasil penelitian tersebut paling tidak tata diatas mengingatkan kita betapa besarnya masalah perilaku seks pada remaja kita. !asil yang tidak begitu jauh berbeda juga terjadi pada mahasiswa. enelitian yang di lakuakan di yogyakarta $Dasakung1)8*% mengunggkapkan bahwa /2,0 dari mahasiswa pernah melakukanH kumpul keboH. ur&ei ke'il yang pernah dilakuakan oleh mahasiswa (akultas psikologi B: $1))3% terhadap 200responden menunjukan bahwa alasan yang di kemukakan oleh sebagian mahasiswa untuk melakukan hubungan seks adalah sebagai ungakapan kasih sayang$3/,20%, terbawa suasana $1+,0%, kebutuhan biologis $1*,0%, dan untuk kenikmatan dan kesenagan 10.1%. ila kita lihat ke'enderungan perilaku seksual remaja pranikah berdasarkan tempat tinggal mereka, ternyata baik di desa maupun di kota perilaku tersebut juga sangat memprihatinkan. enelitian yang dilakukan oleh Iaturo'hman dan soetjipto di bali $1)8)% menunjukkan bahwa persentase remaja laki-laki di desa dan di kota yang telah melakukan hubungan seks masing-masing adalah 23,/ dan33,+. edangkan penelitian singarimbun $1))*% menemukan 1,8 remaja wanita di kota pernah melakuakan hubungan seks pranikah. enelitian di lakuakan oleh laboratium antropologi I:: B: !idayana dan ae(uddin, $1))4% menunjukan bahwa tidak ada perbedaan perilaku seksual yang 'ukup men'olok pada remaja desa dan remaja kota di umatra Btara dan 6alimantan selatan. Di kedua tempat penelitian itu terlihat adanya ke'enderungan perilaku seksual yang permisi( baik di desa maupun di desa. Iaktor-(aktor yang sangat terkait kondisi saat ini menyebabkan perilaku serksual remaja semakin menggejala akhir-akhir ini. 7amun begitu, banyak remaja tidak mengindahkan bahkan tidak tahu dampak dari perilaku seksual mereka terhadap kesehatan reproduksi baik dalam waktu yang 'epat ataupun waktu yang lebih panjang. ebuhungan dengan de(inisi kesehatan reproduksi yang
telah di bi'arakan dahulu, berikut ini akan di bahas mengenai beberapa dampak perilaku seksual remaja pranikah terhadap kesehatan reproduksi. o Ham!l (ang t!$ak $!kehen$ak! )un*ante$ #regnan+(, Bnwanted pregnan'y $kehamilan yang tidak di kehendaki% merupakan salah satu akibat dari perilaku seksual remaja. nggapan-anggapan yang keliru seperti; melakuakan hubungan seks pertama kali, atau hubungan seks jarang dilakuakan,atau perempuan masih muda usianya, atau bila hubungan seks dilakuan sebelum atau sesudah menstruasi, atau bila mengunakan teknik 'oitus interuptus $sanggama terputus%, kehamilan tidak akan terjadi merupakan pen'etus semakin banyaknya kasus unwanted pregnan'y. eperti salah satu kasus pada penelitian khisbiyah $1))+% ada responden mengatakan, untuk menghindari kehamilan maka hubungan seks dilakuakan di antara dua waktu menstruasi. :n(ormasi itu tentu saja bertentangan dengan kenyataan bahwa sebenarnya masa antara dua siklus menstruasi itu merupakan masa subur bagi seorang wanita. Bnwanted pregnan'y membawa remaja pada dunia pilihan, melanjutkan kehamilan atau mengugurkanya. Menurut 6hisbiyah $1))+% se'ara umum ada dua (aktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan itu, yakni (aktor intrnal dan (aktor eksternal. 1. Iaktor intrnal meliputi, intensitas hubungan dan komit-men pasangan remaja untuk menjalin hubungan jangka panjang dalam perkawinan, sikap dan persepsi terhadap janin yang di kandung, seperti persepsi subjekti( mengenai kesiapan psikologis dan ekonomi untuk memasuki kehidupan perkawinan. 2. Iaktor eksternal meliputi sikap dan penerimaan orng tua kedua belah pihak, penilaian masyarakat, nilai-nilai normati( dan etis dari lembaga keagamaan, dan kemingkinankemungkinan perubahan hidup di masa depan yang mengikuti pelaksanaan keputusa yang akan dipilih. erlepas dari alasan di atas, yang pasti melahirkan dalam usia remaja $early 'hilbearing% dan melakuakan aborsi merupakan pilihan yang harus mereka jalani. anyak remaja putri yang mengalami unwanted pregnan'y terus melanjutkan kehamilanya. 6osenkuensi dari keputusan yang mereka ambil itu adalah melahirkan anak yang dikandungnya dalam usia yang relati( muda.
o
Pen(ak!t menular seksual )PM, -HI/AID
Dampak lain dari perilaku seksual remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah tertular M termasuk !:?=:D. ering kali remaja melakukan hubungan seks yang tidak aman. danya kebiasaan berganti-ganti pasangan dan melakuakan anal seks menyebabkan remaja semakin rentan untuk tertular M=!:?, seperti si(ilis ,gonore,herpes, klamidia dan :D . dari data yang ada menukjukan bahwa diantara penderita atau kasus !:?=:D, +3,0 berusia antara 1+-2) tahun. idak terbatasnya 'ara melakuakan hubungan kelamin pada genital-genital saja$bisa juga oragenital% menyebabkan penyakit kelamin tidak saja terbatas pada daerah genital, tetapi dapat juga pada daerah-daerah ektra genital. o Ps!k"l"g!s Dampak lain dari perilaku seksual remaja yang sangat berhubungan dengan kesehatan reproduksi adalah konsekuensi psikologis. etelah kehamilan terjadi ,pihak perempuan @atau tepatnya korban- utama dalam masalah ini. 6odrat untuk hamil dan melahirkan menempatkan remaja perempuan dalam posisi terpojok yang sangat delimatis. Dalam pandangan masyarakat ,remaja putri yang hamil merupakan aib keluarga,yang se'ara telak men'oreng nama baik keluarga dan ia adalah si pendosa yang melangar norma-norma sosial dan agama. enghakiman sosial ini tidak jarang meresap dan terus tersosialisasi dalam diri remaja putri tersebut. erasaan binggung, 'emas, malu, dan bersalah yang dialami remaja setelah mengetahui kehamilanya ber'ampur dengan perasaan depresi, pesimis terhadap masa depan, dan kadang disertai rasa ben'i dan marah baik kepada diri sendiri maupun kepada pasangan, dan kepada nasib membuat kondisi sehat se'ara (isik ,sosial dan mental yang berhubungan dengan sistem ,(ungsi,dan proses reproduksi remaja tidak terpenuhi. 7amun ada hal yang perlu pula untuk diketahui bahwa dampak yang terjadi pada remaja bukan hanya pada saat pranikah,namun dapat pula memberikan dampak negati( saat menikah dan hamil muda. Hal-hal yang mungkin terjadi saat menikah dan hamil di usia sangat muda "diba#ah $% tahun& .
etap perlu diingat bahwa perempuan yang belum men'apai usia 20 tahun sedang berada di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan (isik. 6arena tubuhnya belum berkembang se'ara maksimal, maka perlu dipertimbangkan hambatan= kerugian antara lain ;
1. :bu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehailannya termasuk 'ontrol kehamilan. !al ini berdampak pada meningkatnya berbagai resiko kehamilan. 2. :bu muda pada waktu hamil sering mengalami ketidakteraturan tekanan darah yang dapat berdampak pada kera'unan kehamilan serta kejang yang berakibat pada kematian. 3. enelitian juga memperlihatkan bahwa kehamilan usia muda $di bawah 20tahun% sering kali berkaitan dengan mun'ulnya kanker rahim. :ni erat kaitannya dengan belum sempurnanya perkembangan dinding rahim. *. Dari sisi pertimbangan psikologis, remaja masih merupakan kepanjangan dari masa kanak-kanak. 6ebutuhan untuk bermain dengan teman sebaya, kebutuhan untuk diperhatikan, disayang dan diberi dorongan, masih begitu besar sebelum ia benar-benar siap untuk mandiri. +. awasan berpikirnya belum luas dan 'ukup matang untuk bisa menghadapi kesulitan, pertengkaran yang ditimbulkan oleh pasangan hidup dan lingkungan rumah tangganya. &. trateg! Men!ngkatkan Kesehatan Anak Remaja
1. endidikan eks trategi pendidikan seks di masa lalu ber(okus pada anatomi (isiologi reproduksi dan penyuluhan perilaku yang khas kehidupan keluarga merika kelas menengah. aru @ baru ini pendidikan seks mulai membahas masalah seksualitas manusia yang dihadapi remaja. Misalnya, program @ program yang sekarang ber(okus pada upaya remaja untuk Jmengatakan tidakH. ihak oponen program pendidikan seks di sekolah per'aya bahwa diskusi eksplisit tentang seksualitas meningkatkan akti&itas seksual diantara remaja dan menge'ilkan peran orang tua. ihak pendukung mengatakan, tidak adanya diskusi sema'am itu dari orang tua dan kegagalan mereka untuk member anak @ anak mereka in(ormasi yang diperlukan se'ara nyata untuk menghambat upaya men'egah kehamilan pada remaja. eran keluarga, masjid, gereja, sekolah kompleks dan kontra&ersial tentang pendidikan seks. "rang tua mungkin tidak terlibat dalam pendidikan seks anak @ anaknya karena beberapa alasan, seperti ; •
"rang tua tidak memiliki in(ormasi yang tidak adekuat.
•
"rang tua tidak merasa nyaman dengan topik seks.
•
ara remaja tidak merasa nyaman bila orang tua mereka membahas seks.
eberapa orang tua mendapat kesulitan untuk mengakui JanaknyaH adalah indi&idu seksual yang memiliki perasaan dan perilaku seksual. enolakan orang tua untuk membahas perilaku seksual dengan putri mereka bisa menyebabkan putrinya merahasiakan akti&itas seksnya dan dapat menghambat upaya untuk mendapat bantuan. 1. Iungsi enting rogram romosi 6esehatan emaja •
Meningkatkan penerimaan pengetahuan dan keterampilan untuk perawatan diri yang kompeten dan mengin(ormasikan pembuatan keputusan tentang kesehatan.
•
Memberikan pengkuatan positi( terhadap perilaku sehat.
•
engaruh struktur lingkungan dan sosial untuk mendukung perilaku peningkatan kesehatan.
•
Mem(asilitasi pertumbuhan dan aktualisasi diri.
•
Menyadarkan remaja terhadap aspek lingkungan dan budaya barat yang merusak kesehatan dan kesejahteraan.
BAB III PENUTUP A. Kes!m#ulan
Masa remaja ialah periode waktu indi&idual beralih dari (ase anak ke (ase dewasa $lowdermik dan jensen,200*%.ugas-tugas perkembangan remaja terdiri dari ; menerima 'itra tubuh,menerima identitas seksual, mengembangkan sistem nilai personal,membuat persiapan untuk
hidup
mandiri,menjadi
keterampilan,mengambil
mandiri
keputusan
dan
=bebas
dari
mengembangkan
orang
tua,mengembangkan
identitas
seorang
yang
dewasa.:dentitas status kesehatan anak remaja terdiri dari ;identitas seksual,identitas kelompok,identitas pekerjaan,identitas moral,dan identitasa kesehatan.Masa remaja ada dua aspek perubahan yaitu perubahan (isik dan perubahan psikologis.
6eluarga, sekolah, dan
tetangga merupakan aspek yang se'ara langsung mempengaruhi kehidupan remaja. anyak remaja mengira bahwa kehamilan tidak akan terjadi pada inter'ourse $senggama% yang pertama kali atau mereka merasa bahwa dirinya tidak akan pernah terin(eksi !:? = :D karena pertahanan tubuhnya 'ukup kuat. B. aran
1. Mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan program yang mengajarkan perilaku sehat kepada para remaja. 2. emba'a diharapkan bisa memahami pembahasan keperawatan komunitas tentang kesehatan reproduksi remaja. 3. ara pemimbing atau pengajar diharapkan mampu memberi pendidikan kesehatan se'ara lebih detail tentang kesehatan reproduksi remaja.
DA&TAR PUTAKA
oekidjo, 7otoatmodjo.$2004%. Kesehatan masyarakat,edisi ke 11.akarta ; ineka disi *.>G<.akarta otter9 perry.$200+%. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.>disi *.>G<.akarta