KESEHATAN REMAJA
1. Definisi Remaja Masa remaja atau masa adolesens adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa kanakkanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Untuk tercapainya tumbuh kembang remaja yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seorang remaja merupakan hasil interaksi faktor genetik dan lingkungan biofisikopsikososial. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda memberikan ciri tersendiri pada setiap remaja. Masih terdapat berbagai pendapat tentang umur kronologis berapa seorang anak dikatakan remaja. Menurut WHO, remaja adalah bila anak telah mencapai umur tahun .
10-19
Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja
adalah individu yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Menurut UndangUndang Perburuhan, anak dianggap remaja bila telah mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal sendiri. Menurut Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974, anak dianggap remaja bila sudah cukup matang untuk menikah yaitu 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menganggap remaja bila sudah berusia 18 tahun yang sesuai dengan saat lulus dari sekolah menengah. Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun.1 Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun.9 Menurut Stanley Hall usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun.10Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi.
2. Tahapan Masa Remaja Masa remaja berlangsung melalui 3 tahapan yaitu masa remaja awal (10-14 tahun), menengah (15-16 tahun), dan akhir (17-20 tahun). a. Masa remaja awal Masa remaja awal ditandai dengan peningkatan cepat pertumbuhan dan pematangan fisik.
b. Masa remaja menengah Masa remaja menengah ditandai dengan hampir lengkapnya pertumbuhan pubertas, timbulnya keterampilan-keterampilan berpikir yang baru, peningkatan pengenalan terhadap datangnya masa dewasa, dan keinginan untuk memapankan jarak emosional dan psikologis dengan orangtua. c. Masa remaja akhir Masa remaja akhir ditandai dengan persiapan untuk peran sebagai orang dewasa, termasuk klarifikasi tujuan pekerjaan dan internalisasi suatu sistem nilai pribadi.
Tipe
Remaja dini
Remaja pertengahan
Remaja Akhir
Usia (tahun)
Karakteristik
10-13
Memperhatikan Masa pubertas, tahapan fisik dan hubungan dengan seksual, rasa tanggung teman, kognisi konkret jawab, interaksi dengan alat verbal dan visual
14-16
Muncul dorongan seksual, perubahan perilaku, kebebasan, kognisi abstrak
Menarik lawan jenis kebebasan bertambah, sikap ambivalen, ego belum stabil
Kematangan fisik, saling berbagi rasa, edealis, emandipasi mantap
Hubungan individual, lebih terbuka, memahami tanggung jawab, memahami tanggung jawab, paham tujuan hidup, paham kesehatan.
17-21
Dampak
3. Faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan remaja Timbulnya masalah pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor yang sangat kompleks. Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan seba gai berikut:
Adanya perubahan-perubahan biologis dan psikologis yang sangat pesat pada masa remaja yang akan memberikan dorongan tertentu yang sangat kompleks.
Orangtua dan pendidik kurang siap untuk memberikan informasi yang benar dan tepat waktu karena ketidaktahuannya.
Perbaikan gizi yang menyebabkan menars menjadi lebih dini. Kejadian kawin muda masih banyak terutama di pedesaan. Sebaliknya, di perkotaan kesempatan untuk
bersekolah dan bekerja menjadi lebih terbuka bagi wanita sehingga usia kawin bertambah. Kesenjangan antara menars dan usia kawin yang makin panjang dan disertai pergaulan yang makin bebas tidak jarang menimbulkan masalah.
Membaiknya sarana komunikasi dan transportasi akibat kemajuan teknologi sehingga sulit melakukan seleksi terhadap informasi dari luar.
Pembangunan ke arah industrialisasi disertai pertambahan penduduk yang menyebabkan peningkatan urbanisasi, berkurangnya sumber daya alam dan terjadi perubahan tata nilai. Ketimpangan sosial dan individualisme sering memicu terjadinya konflik perorangan maupun kelompok. Lapangan kerja yang kurang memadai dapat memberikan dampak yang kurang baik sehingga remaja menderita frustrasi dan depresi yang menyebabkan mereka mengambil jalan pintas dengan melakukan tindakan negative
Kurangnya pemanfaatan penggunaan sarana untuk menyalurkan gejolak remaja. Perlu adanya penyaluran sebagai substitusi yang positif ke arah pengembangan keterampilan yang mengandung unsur kecepatan dan kekuatan misalnya olahraga.
4. Masalah Kesehatan Remaja Secara garis besar, masalah kesehatan remaja dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu masalah kesehatan fisis dan masalah perilaku yang menimbulkan kelainan fisis. a. Masalah Kesehatan Fisis Penyakit-penyakit ringan yang terjadi pada remaja tetap merupakan masalah yang harus mendapat perhatian, sebab bila tidak ditanggulangi akan menurunkan kualitas remaja sebagai sumber daya manusia. Beberapa penyakit yang sering dijumpai antara lain:
Akne Merupakan masalah kulit yang paling mengganggu remaja dan ditemukan pada sekitar 80% remaja. Penyakit ini merupakan gangguan pada kelenjar pilosebaseus yang ditandai dengan sumbatan dan peradangan folikel. Akne berkaitan dengan masalah kebersihan kulit, pola makan, hormonal, psikologis, dan infeksi bakteri. Akne paling sering terjadi pada masa remaja dan dimulai pada awal pubertas.
Gangguan Pada Mata
Miop dan cedera pada mata merupakan gangguan mata yang sering ditemukan pada remaja. Kebanyakan cedera pada mata terjadi pada remaja laki-laki. Olah raga yang sering menimbulkan cedera pada mata adalah bulu tangkis, tenis, dan sepak bola.
Gangguan Pendengaran Gangguan pendengaran merupakan gangguan kronik yang paling sering ditemukan pada remaja, meliputi 16/100 remaja dengan penyebab tertinggi adalah otitis media perforata yang terjadi pada masa kanak-kanak.
Karies Dentis Menurut penelitian, remaja usia sekitar 13 tahun sangat memperhatikan kesehatan giginya.
Masalah Gizi Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat misalnya penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan BBLR, dan penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah dilakukan menunjukkan kelompok remaja menderita banyak masalah gizi antara lain anemia dan indeks massa tubuh (IMT) kurang dari normal (kurus).
b. Masalah Perilaku Proses pematangan fisik pada remaja terjadi lebih cepat dari proses pematangan psikososial. Hal ini sering menyebabkan berbagai masalah. Di satu sisi remaja sudah merasa matang secara fisik dan ingin bebas dan mandiri. Di sisi lain mereka tetap membutuhkan bantuan, dukungan, serta perlindungan orang tua.
Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa.
Kecelakaan Di negara berkembang kematian remaja karena kecelakaan telah menjadi saingan utama kematian akibat penyakit infeksi.19
Bunuh diri Dari semua jenis perilaku yang bersifat merusak pada remaja, bunuh diri merupakan yang paling tragis. Gangguan perilaku biasanya muncul akibat frustasi, timbul rasa bersalah, dan kemarahan yang tidak tersalurkan.
Hubungan Seksual Pra Nikah Salah satu bentuk perilaku risiko tinggi yang terjadi dan menjadi masalah masa remaja adalah perilaku yang berkaitan dengan seks pra nikah.
Kawin Muda Semakin muda usia saat perkawinan pertama semakin besar risiko yang dihadapi ibu dan anak. Salah satu indikator kesejahteraan rakyat adalah angka kematian ibu.
Aborsi Saat ini tiap hari ada 100 remaja yang melakukan aborsi karena kehamilan di luar nikah. Jika dihitung per tahun, 36 ribu janin dibunuh oleh remaja dari rahimnya. Ini menunjukkan pergaulan seks bebas di kalangan remaja Indonesia saat ini sangat memprihatinkan.
Infeksi Menular Seksual Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan kerentanan terhadap berbagai ancaman risiko kesehatan terutama yang berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi termasuk peningkatan ancaman HIV/AIDS.
5. Peran pelayanan kesehatan (dokter keluarga) dalam mengatasi masalah kesehatan remaja Dalam keadaan sehat maupun sakit para remaja perlu mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif. Pelayanan kesehatan bagi remaja sebaiknya terpisah dengan pelayanan lainnya. Pelayanan tersebut memerlukan keterlibatan yang penuh dari para remaja sendiri, orang tua, petugas kesehatan yang profesional dan masyarakat. Pada hakekatnya inti pelayanan kesehatan kepada remaja meliputi: 1) bimbingan yang berlanjut untuk mencegah terjadinya morbiditas baru 2) melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kesehatan mereka, 3) menilai dan memantau proses biologis pubertas remaja dengan berbagai keluhan yang mungkin timbul.
Peran dokter keluarga dalam mengatasi kesehatan remaja, yaitu: a. Aspek Medis b. Aspek Non medis
Penulis : Meita Dhamayanti Sumber : Buku The2nd Adolescent Health National Symposia: Current Challenges in Management, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), 2010