KESEHATAN REMAJA DI SEKOLAH Pengertian : Kesehatan menurut UU no. 23 th 1992 tentang Kesehatan adalah keadaan sejehtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis. Remaja menurut WHO adalah mereka yang berusia 10-19 th. Sekolah adalah institusi pendidikan baik dilingkungan Dinas P&K, Depag maupun swasta. 1
Tujuan dan Sasaran
Tujuan – Tujuan Umum
Tercapainya derajat kesehatan remaja yang optimal termasuk kondisi reproduksi sehat remaja di sekolah.
– Tujuan Khusus Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup sehat pada remaja di sekolah termasuk reproduksi sehat remaja. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dlm pelayanan kesehatan remaja termasuk kesehatan reproduksi. Meningkatkan peran masyarakat terhadap kesehatan remaja termasuk kesehatan reproduksi.
2
Sasaran – Primer : Remaja usia 10-19 th di sekolah dan di luar sekolah.
– Sekunder : Orang tua, keluarga dengan anak remaja, guru / pamong belajar, organisasi siswa.
– Tersier : Petugas kesehatan, petugas lintas sektor (Dikbud, Depag, Depdagri, Swasta memiliki sekolah), LSM.
3
POKOK-POKOK KEGIATAN 1. Upaya Promotif : Pendidikan & Pelatihan Petugas Kesehatan, Pelatihan guru, Pelatihan konselor remaja, pelatihan Peer educator, Peer Conselor, Pembentukan Peer Educator, KIE di sekolah dan tempat lain, lomba bagi remaja di sekolah dg tema reproduksi sehat remaja. 2. Upaya Preventif : Pemeriksaan berkala pada remaja, jika memungkinkan dengan tambahan pemeriksaan Tanner dan PMS. 4
3. Upaya Kuratif : Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan Remaja di tingkat Pelayanan Kesehatan dasar dan Rujukan, Pelayanan Konseling, Pelayanan Medis, Pelayanan Rujukan. 4. Upaya Rehabilitatif : Pelayanan Konseling kasus masalah reproduksi pada remaja (remaja hamil pranikah, remaja korban kekerasan seksual dan perkosaan, remaja pasca abortus, remaja dengan PMS termasuk HIV / AIDS). 5
INDIKATOR KEBERHASILAN 1. Pengembangan paket pendidikan kehidupan keluarga (Family life education), termasuk perilaku hidup sehat, dan ketrampilan dasar dalam menjalankan kehidupan (life skill education) bagai anak pra remaja dan remaja sesuai dg sosiobudaya setempat dan berorientasi untuk mencegah dan mengatasi masalah remaja setempat.
6
2. Pengembangan metode penyampaian paket pendidikan tersebut diatas yang efektif dan efisien melalui jalur sekolah dan luar sekolah. 3. Pengembangan upaya pencegahan dan penanggulangan PMS termasuk HIV/AIDS pada remaja. 4. Upaya perluasan pelayanan psikososial dan fisik secara bertahap melalui jalur sekolah dan luar sekolah agar mencapai 25% sasaran sekolah. 7
5. Pemantapan kerjasama lintas sektor untuk memobilisasi sumber daya masingmasing dan pelaksanaan kegiatan integrasi dalam mengatasi masalah kesehatan remaja termasuk kesehatan reproduksinya.
8
Pola Pelayanan Kesehatan Remaja Puskesmas
Sekolah
Luar Sekolah
Promotif / Preventif Paket KIE (Materi inti KRR, narkoba/Napza, Rokok, miras)
+
+
Paket Penjaringan
+
+ (Pontren)
Immunisasi
+
-
Pemberian Fe pada rematri
+
Konseling
+
+ (Patrem, Nakerwan, Panti Asuhan) + (PKK, Karang Taruna)
(Ponpes, Karang taruna, Dasa Wisma dll) KUA, Kelompok Sukarela Remaja (KSR, PMR), Sanggar belajar, Panti Asuhan.
9
Puskesmas KURATIF
Sekolah
Luar Sekolah
IDENTIDIKASI & RUJUKAN
IDENTIFIKASI RUJUKAN
+ + + + +
+ + + + +
+ +
+ +
+ +
+ +
Gangguang Fisik 1. Anemia : - Anamnesa (5L) - Conjungtiva - Telapak tangan - Lab : Hb Sahli - Faeses 2. KEK : - LILA - IMT (BMI) 3. Gondok (Daerah Endemis) - Anamnesa - Palpasi leher
10
Puskesmas
Gangguang KRR 1. Kehamilan diluar nikah (bimbingan/konseling). 2. Keluhan fisik berkaitan dengan organ reproduksi (rujuk) 3. PMS Gangguan Mental/Emosional/ Perilaku 1. Kenakalan remaja 2. Drug abuse (penyalahgunaan obat, zat psikotropik)
Sekolah
Luar Sekolah
+
+
+
+
+
+
+ +
+ +
11
Puskesmas
Sekolah
Luar Sekolah
3. Gangguan Mental Emosional
Depresi
+
+
Cemas
+
+
Psikosomatis (gastritis, asma, eksim, migrain)
+
+
+
+
4. Gangguan Psikotik (3/1000 pada remaja menderita Shcizophrenia)
REHABILITASI 12