1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Belakan Belakang g Masalah Masalah
Tidak diragukan lagi memang sepantasnya seorang muslim mencintai bahasa Arab dan beruasaha menguasainya.Allah Swt telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran karena bahasa Arab adalah bahasa terbaik yang pernah ada,sebagaimana frman Allah Swt dalam surah usu! ayat " # $$$ $$$ $$$$$$$$$$$ $$$$$$$$ $$$$$$$$ $$$ $$$ $$$$ $$$$
$$$$$$$$$$ $$$$$$ $$$$ $$$$ $$$
Artinya# Sesungguhnya %ami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya&Q.S usu! #ayat "' Al-(ur Al-(uran an sebagai sebagai frman frman Allah Allah Swt diturun diturunka kann dalam bahasa Arab. )adist atau sunnah *abi mengggunakan bahasa Arab .+uku-buku karangan para lama baik berasal dari bangsa Arab Ar ab atau atau non non Ar Arab ab ditu ditulilisk skan an dala dalam m baha bahasa sa Ar Arab ab.S .Sem emua ua peribadatan dalam slam menggunakan bahasa Arab.Alasan atau argu argume ment nt apa apa yang yang memb membua uatt seor seoran angg musl muslim im tida tidakk mau mau mengerti dan memahami bahasa Arab +ahasa Arab dan slam adalah suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. ./ika satu mati,matilah semuanya.)al itu karena sumber-sumber slam menggunakan bahasa Arab.+ahasa Arab merupakan bahasa al-Qur0an, bahasa komunikasi dan in!ormasi umat slam. +ahasa Arab juga merupakan kunci untuk mempelajari ilmu-ilmu lain.
"
leh karena itu, hadirnya bahasa Arab merupakan bahasa yang yang berb berben entu tukk konsonan berbed berbedaa dengan dengan bahasa bahasa ndone ndonesia sia yang yang melip meliput utii konson konsonan an dan voka vokal. l. +elajar bahasa Arab dapat memb member erik ikan an kemas emasla laha hata tann umat umat sla slam m dan dan memb member erik ikan an kemudahan dalam memahami ilmu ta!sir dan ilmu lain. Sejak abad ke 23 )ijriah suatu Abad yang diyakini dan diharapkan menj menjad adii awal awal keban ebangk gkit itan an umat umat sla slam m dan dan seir seirin ingg deng dengan an disua isuarrakan akanny nyaa keban ebanggkita kitann slam slam itu, itu, kebut ebutuh uhan an akan akan kemam emampu puan an berb berbah ahas asaa Ar Arab ab sema semaki kinn diras dirasak akan an oleh oleh kaum kaum muslim, khususnya di ndonesia. 1 lmu nahwu dan Shara! merupakan dua sub bidang ilmu tentang bahasa Arab yang tidak seharusnya dipisahkan dan tidak disaji disajika kann dalam dalam kitabkitab-kit kitab4 ab4buk buku-b u-buk ukuu sendir sendiri-s i-send endiri iri,, tetapi tetapi keduanya harus diintegrasikan4disatukan, tidak dipisah-pisahkan, dipisah-pisahkan, kemud emudia iann kesel eselur uruh uhan an mate materi ri kedua edua su subb bida bidang ng ilmu ilmu ini ini diba dibang ngun un dan dan disu disusu sunn menj menjad adii satu satu bang bangun unan an dan dan stru strukt ktur ur ilmiah secara integral. )al ini dimaksud agar memilki pengetahuan dan menguasai ilmu *ahwu dan Shara! secara utuh. Seba Sebaga gaim iman anaa yang yang kita kita ketah etahui ui bahw bahwaa seti setiap ap baha bahasa sa mempunyai sistem tersendiri yang mungkin berbeda dari satu bahasa ke bahasa yang lain .+ahasa Arab mempunyai sistem tersendiri dalam merangkai kata-katanya. Sistem ini akan lebih mudah dikaji, manakala diperbandingkan dengan bahasa yang sudah dikenal.%arena itulah maka makalah ini, akan sedapat mungkin memberikan penjelasan mengenai 5engenalan struktur kali kalima matt yang yang terk terkan andu dung ng dala dalam m baha bahasa sa Ar Arab ab ada ada du duaa pola pola kalimat dasar, yaitu # Jumlah Ismiyyah dan Jumlah Fi'liyyah. 6uhammad Sai!ullohAl A7i7 senali, Metode Pembelajaran Ilmu 1 .Nahwu, &5T. Terbit Terang Surabaya, "889', h. :
:
;alam bahasa ndonesia, jika beberapa kata dirangkai atau disusun, sehingga mempunyai pengertian yang sempurna, maka atau susunan itu disebut kalimat. ;alam bahasa Arab, jika beberapa kalimah dirangkai atau disusun, sehingga mempunyai pengertian yang sempurna, maka rangkaian atau susunan itu disebut Jumlah atau Kalam. /adi, pengertian Jumlah atau Kalam dalam bahasa Arab sama dengan pengertian kalimat dalam bahasa ndonesia. 5erlu ditegaskan, bahwa Jumlah atau Kalam dalam bahasa Arab minimal terdiri dari dua kata. 6ateri yang dikaji dalam makalah ini tentang jumlah ismiyyah &mubtad’ dan khabar ', kalimah yang bisa dijadikan sebagai mubtada’ dan khabar, macam-macam khabar , dan lainlain. pembahasan ini merupakan salah satu komponen dasar untuk mengetahui bahasa Arab.
B. Rumusan Masalah
+erdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengemukakan sebuah masalah pokok yaitu bagaimana mengetahui jumlah smiyyah dalam penguasaan bahasa Arab. 6erujuk pada masalah pokok di atas, penulis menganggap perlu adanya sub masalah yang dijadikan sebagai sentral dalam pembahasan makalah ini yaitu# 1. Apa 5engertian Jumlah Ismiyah serta bagaimana susunannya dalam kalimat ". Apa pengertian Mubtada dan Khabar serta pembagian nya :. Apa contoh susunan Jumlah Ismiyah C. Urgensi penulisan makalah
6akalah ini ditulis untuk memenuhi tugas bahasa arab dan juga untuk memberi pengetahuan tentang penngertian
<
jumlah ismiyah, serta kaidah-kaidah yang terkait dengan jumlah ismiyah.
BAB II PEMBAHASAN
1. 5engertian /umlah smiyah& =>?@B =C?DEB '
FGGH IJ K GGLMN OP, OR?EB FU V>WMEB XBYZ [P\MEB =C>@ =]CEB O^ _ `? K K HN `H Y^Z, VZ Z F>M?C FH VNH , ?C .XW\H = C? Z -H_ XEB q +ahasa merupakan sarana komunikasi untuk saling memahami apa yang diungkapkan . kalimat yang sempurna itu terdiri dari beberapa kata baik dua kata atau lebih serta
9
mengandung makna yang sempurna atau yang biasa dipahami, dalam istilah para ahli nahwu disebut kalam 4 jumlah mudah.! kalimat sempurna 4 jumlah mufdah yaitu#
[ GGKC L M ? EB F EB FGGH GGv >CU JLGG GG XGGx^ Y^Z H >\?EB
K EB H
:
Artinya yang dimaksud dengan mufed adalah yang memberikan pengertian yang sempurna sehingga apabila dihentikan pembicara atau pendengar tidak merasa janggal. %alimat sempurna adalah susunan kata yang mengandung pengertian tertentu yang dapat dipahami oleh lawan bicara.Sususnan kata yang paling sederhana dan memenuhi persyaratan dalam de!enisi ini adalah isim " isim , isim" 'il , 'il " isim.Sedangkan huru! hanya ber!ungsi untuk penyempurna kalimat tersebut.Susunan kalimat yang diawali oleh isim atau dengan kata lain sebagai pokok pembicaraan disebut Jumlah Ismiyyah sedangkan kalimat yang dimulai dengan 'il disebut Jumlah Fi'liyyah.
zontoh # 1. {V>W | >WEB ". = ?C~?EB O^ [ C~EB
# }umah itu +esar #5ena itu di dalam kotak pensil
usu! al-)amadi ,dkk ,#awaid al$%sasiyyah i an$nahwu wa as$shar " , &mesir # t.tp ., 1••< 'h.1 ,€ihat juga Ali al-jarimi dan 6ustha!a Amin ,Nahwu %l$wadhi i &awaid al$luha al arabiyyah ,&jus 1 ,6esir #dar maari! ,t.th'h.11-1" ;jawahir djuha ,(erjemah Matan %l$jurumiyah ,&cet # ,+andung # : Sinar +aru Algesindo "88' h."
‚
:. = { Eƒ „ ?…EB
# 6atahari terbit
/umlah 4 kalam dalam bahasa Arab ditinjau dari jenis awal kalimat nya terbagi menjadi Jumlah Ismiyyah dan Jumlah Fi'liyyah . Akan tetapi dalam 6akalah ini yang akan dibahas Jumlah Ismiyah .
=GGC?DEB adalah susunan kata yang mempunyai arti yang sempurna. %ata4 =GG?CLEB ada tiga macam yaitu †VGG‡, GG^, [GG @B .Adapun Isim adalah la!a7 dalam bahasa Arab yang menunjukkan makna suatu benda , kata si!at dan kata keterangan waktu< . /adi ,Jumlah Ismiyah Adalah jumlah &kalimat' yang diawali dengan kalimah isim &kata benda' . ;imana susunan kalimatnya terdiri dari mubtada0 dan khobar.
vE , [G@ˆ‰ ZGWN OMGEB =GC?DEB OP =>?@B =C?DEB Š GGH IJGLN OGGLE , GGv>^ GG?PYJ FGH GG‰ ‹ I>@Z IŒ 9.ŠVWEB ZMW?EB ?P , Œ~ ?P‡Z †Ž‡ q B>\H jumlah yang dimulai dengan isim yang menjadi permulaan =GGC?DEB atau kalimat dinamakan ZjGGMW?EB jadi ZjGGMW?EB adalah sebagai pokok kalimat yang jatuh pada permulaan =C?DE . Sedangkan la)ad*$la)ad* yang jatuh sesudah ZjGGMW?EB tersebut dalam bahasa ndonesia disebut predikat. 5redikat ini dalam Aunur raf( bin ghu!ron , +inkasan kaidah bahasa %rab,&resik-jawa < Timur # al-‘ur(an , "88' h.: lihat juga Sulaiman fyaad , an$Nahwu al$'%shrii ,& t.t . # Al-6arka7 Al _ ahram , 1••9 ' h . 1< Aunur raf( bin ghu!ron , +inkasan kaidah bahasa %rab,&resik-jawa 9 Timur # al-‘ur(an h. •"
bahasa Arab dinamakan VW•EB /umlah yang terdiri dari dan dinamakan =>?GG@AB =GGC?DE B 5engertian =GGC?DE B ke dalam bahasa ndonesia yaitu kalimat. Adapun Susunan Jumlah Ismiyyah yaitu sebagai berikut# a. Susunan + - Apabila tidak didahului dengan huru! /ar ,nna dan Saudaranya& , ' dan kaana dan saudara nya& ' maka isim pertama &pokok pembicara ' disebut mubtada& ' dan isim berikutnya yang menerangkan mubtada disebut khobar mubtada & '.
ZMW?EB VW’ “[x” , ZMWH“ O { x” O CU “ [ CU - Apabila susunan tersebut diawali dengan huru! jar,maka huru! jar dengan isim sesudah nya menduduki jabatan khobar yang dikedepankan & 'sedangkan isim berikutnya yang dikebelakangkan & 'justru menjadi pokok pembicaraan.
VW’ “|>WEB –O^ “ O CU |>WEB O^ V’—?EB ZMWH“ OCU, ˜~?EB - Apabila diawali oleh nna dan saudaranya yaitu , , , , yang semuanya adalah huru! maka isim pertama disebut isim inna dan saudaranya & 'dan isim yang menerangkan isim inna disebut khobar inna dan saudaranya & '.
™
, I [@q “ ?H – Išq “ ›œJ@Œ ?H Išq Išq VW’ “ œ{ J@Œ - Apabila diawali dengan kaana dan saudarnya yaitu yang semuanya fil ,maka isim yang pertama disebut isim kana dan saudaranya & ' dan isim berikutnya disebut khobar kaana dan saudranya .& '
I VW’“?>CU, I [@q “ CEB – I “ ?>CU CEB I
b. Susunan ! + Susunan ini digolongkan jumlah ismiyyah %arena yang menjadi topik pembicaraan adalah isim ,sedangkan khobarnya berupa kalimat lagi &karena setiap kata kerja akti! memerlukan subjek'.sehingga ketika dideapnnya tidak ada huru! ,inna dan saudaranya ,kaana dan saudaranya maka isim ini disebut mubtada' & sedangkan fil yang bertindak sebagai khobar dalam bentuk kalimat "# $ ' ' dimana kata ganti yang menjadi subjek yang terdapat dalam fil akan kembali kepada mubtadanya.
=C?DEB VW’ “[v‰žŸvM , ZMWH “ CEB , [v‰žŸvM CEB ". 5engertian 6ubtada0 &ZGGMW?EB' dan khobar & VWGGEB' serta pembagian nya. a. 6ubtada0 &ZMW?EB' adalah subyek pada jumlah ismiyah dan terletak diawal jumlah .6ubtada adalah isim mar!u yang terletak di awal kalimat.
•
=GGC?DEB œKZ OGG^ GG~, U ¡ { H ¢J^VH [@q# ZjMW?EB GGHBJEB FU ¤ŒEB ¢J^V?EB [@B JP ZjMW?EB Š .‚E£ .=C?DEB ‰ ¥WN ¦ŽEB §\CEB JP Z =>¨\CEB ©VGG ˜GG~NH XVP¨E^ V?ªH XVP« I?” ZMW?EB [MRZ ?MRZ | RZ |RZ FR RB JP V…U ¬q V?ª?EB .Š FP ?P JP FMRZ 6isal# VEB '{ & %r$rojulu muslimun' & [CH muslim •
“ rang itu
&I?CH IVEB' & %r$rojulaani muslimaani' “ ;ua orang itu muslim •
&I J?CH œVEB' & %r$rijaalu muslimuuna' muslim •
“ 6ereka itu
%eterangan# 5erhatikan bahwa kata pertama pada ketiga contoh kalimat di atas &yaitu # %r$rojulu, %r$rojulaani, %r$rijaalu' adalah mubtada. Setiap mubtada harus mar!u. mumnya mubtada terletak di awal kalimat, namun terkadang tidak &pada kasuskasus tertentu'. Secara umum juga, mubtada itu mari!ah &bukan nakirah', seperti pada ketiga contoh di atas, mubtadamubtadanya mari!ah dengan tanda adanya ali! laam. %ecuali pada kasus-kasus tertentu mubtada bisa nakirah. usu! al-)amadi ,dkk ,#awaid al$%sasiyyah i an$nahwu wa as$
‚ shar , ‚9
€ihat juga Ali al-jarimi dan 6ustha!a Amin , Nahwu %l$wadhi i &awaid al$luha al arabiyyah ,&jus : ,6esir #dar maari! ,t.th'h.:-<
18
6ubtada0 dibagi dua bagian, yaitu# 1. Mubtada0 berupa isim *hahir, contohnya# " %& ' & " (& ) & * & *& # 6adrasah itu luas ( # }umah itu +esar % * ' & ' - *& *& % . *' / & ( * 0 # Tali itu 5anjang & *& ". Mubtada0 berupa isim dhamir 6aksudnya adalah dhamir yang bisa dijadikan mubtada’ dan ada dua belas macam, yaitu dlamir mun)asil mar)u’abadan. zontohnya# # Saya adalah Sekretaris 1 % ' & 2 && ( 0 # %ami adalah Sekretaris & * (' & 3 * 2 & # ®ngkau adalah Sekretaris &lk' 1 % ' & & 2 *& # engkau adalah sekretaris &pr' " ' 2 #kamu berdua adalah sekretaris &lk¯5r' 2 #kamu semua adalah sekretaris &pr' 4 3 2 #kamu semua adalah sekretaris &lk' 2 #;ia adalah Sekretaris&lk' 1 5 #;ia adalah Sekretaris&5r' " 65 #6ereka berdua adalah sekretaris&€k¯5r' 5 #6ereka adalah sekretaris&€k' 5 % 35 #6ereka adalah sekretaris&5r' 4 b. %hobar & ' adalah predikat pada jumlah ismiyah dan ber!ungsi untuk menerangkan keadaan mubtada serta bisa berupa kata ataupun kalimat & sebagai anak kalimat'. robnya khobar juga ro!a. VGG>£ YVGG\H # I?GG ” VWGGEB GG>Eq GG?EB ¢JGG^V?EB [GG@B JGGP VWEBŠ †VGG¨EB ŒVD?EB ŒDEB # ž>°Z =‰ŒZ YV\?EB V>£ ©V ˜~NH YV\?E^ . YV\H
11
˜GG” GG± ²U ± ŒBEB `^ ± ³EJ” JR ©VW’ H žBMW?EB CU^ H \EB •.X>\H = C? ´ZMW?EB H IJL {¢ J^VH [@q VWEB Z ™Š= { WPB MŒ ± ©J‰Z Khabar dibagi
dua bagian
-. Khabar mu)rad
aitu khabar yang terdiri dari bukan jar majrur , bukan *hara) , bukan ’il )a’il, dan bukan mubtada’ khabar . ;engan kata lain khabar mu)rad adalah khabar yang bukan berupa jumlahsibhul jumlah, walaupun khabar nya itu menggunakan isim tatsniyah atau isim jama’ . zontoh# V H BŸ EµB+ergurau itu merugikan # ? ª F š EB5edagang itu jujur # µ HB V { > M š EB /alan itu sempit# · ¸ ¶ {¶ > µ V !. Khabar hair mu)rad
aitu khabar yang terdiri dari jumlah atau sibhul jumlah. Khabar ini ada empat macam yaitu# Jar majrur , contohnya & # 7aid ada di rumah ) ' 7 6!' %. *8 /hara) , contohnya# & & - *:' %. *8 & # ¹aid berada disisi kamu 9 Fi’il )a’il, contohnya & # +apaknya 7aid telah berdiri ;( * < (& = &> & %. *8 Mubtda’ khabar , contohnya & ¹aid tetangganya pergi ? " %&5' @ & A ((. &) & %. *8 ' B ;jawahir djuha ,(erjemah Matan %l$jurumiyah. h ™-™™ ™ Ali al-jarimi dan 6ustha!a Amin , Nahwu %l$wadhi i &awaid al$luha • al arabiyyah h.:
1"
IZ †VGG ºEB JGGEB OGG^ =>GG@@»B GG UBJ~EB ¼GGM OGG^ # =¬ ¬ VWEB ¢BJRZ ¼MLEB # H, =C? W° ‹ =C? „>E H JP # YV\H .1 .¶ { VGG>LMEB'#¢JGGEB OGG^ ZGGMW?EB ¶‰GG YVGG\?EB VWGGEB Z =GGGG>MEB Z YBVGGGG^B'# YBGGGGEB OGGGG^,&½>R¾GGGGMEB IGG^MH IGG~V\EB , =GG?EB = H,&GG?DEB K GGºEB # GG ?>‡Œ vH»B, =>C^ Z G =>?@B =C? ." # GGH, ŒVD?EB ŒDEB Z †V¨EB JP # =C? W° .: vH»B ˜B”Z |N =DEB
Ada beberapa prinsip dasar yang harus diketahui mengenai mubtada dan khabar,yaitu sebagai berikut #
ž?GG@»B.XVGGLR GGWC£Z VWEB, =^VH ?xBY ZMW?EB # OP =^V?EB [GGC~EB# GGH. ˜EB ¿E»GG‰ `GGC?EB [GG@»B ¼WEB , ¼MLEB, F K MRZ, ?MRZ, |RZ, FR , RZ # H. V>?ªEB [@B ³CN, BŽP # H .XŒ°B [@B OMEB, ¦ŽEB # H.œJJ?EB [@B
•
1:
±, ?H # H .[CU [@B =^V?EB [@B `Eq †ª?EB [@B .ZMWH
IJLN IZ FL? ž?@»B ©ŽP FH
FGGH VWGGEB GG”EB VGG>£ [GG @B FGG H ZGGMW?EB # K‹ Z .& =vW…?EB =\ºEB' ¿JEB # =CH»B = À { º>’Œ = CD?EB C~EB { >’Œ [ IMº>‡Œ IMCD?EB Iº>’Œ I?C~EB B = = { º>’Œ { º>’Œ ˜”» D?EB FH XŒJŽ?EB =CH»B FH H IJLM OREB žŸDEB , ZMW?E‰ `? K œ»B žŸDEB# F>xŸDEB V>]E [@B FH IJLM v>^ ZMW?EB .VWE‰ `? K H DR œEB BŽP O\^ .¿JEB FH ©VW’ ”EB # ON¾ IJL VWE^ BVŽH BYV\H ZMW?EB I Bq .³EŽ ³EŽ IJLVWE^ R—H BYV\H ZMW?EB I Bq ³EŽ IJL VWE^ BVŽH ` K H ZMW?EB I Bq ³EŽ IJL VWE^ R—H ` K H ZMW?EB I Bq IJL VWE^ V>LMEB ? ZMW?EB I Bq R—H BYV\H VWE^ VWE^ [EEB ½R—?EB ? I Bq R—H BYV\H IJL ¿JEB FH ©VW’ ”CE ZMW?EB # >R¬ # =CH»B = { > WEEB K =
O EEB
1<
IM> K IMWEEB I> IWEEB ž{>Z ¼EB K > WEEB ZMW?EB FH IJLMN OMEB XŒJŽ?EB =CH»B ¨‡‹ Bq # ON¾H D^ ¿JEB FH VWEB ”CE IJL VWE^ BVŽH BYV\H ZMW?EB I Bq .³EŽ ³EŽ IJLVWE^ R—H BYV\H ZMW?EB I Bq ³EŽ IJL VWE^ BVŽH ` K H ZMW?EB I Bq ³EŽ IJL VWE^ R—H ` K H ZMW?EB I Bq IJL VWE^ V>LMEB ? ZMW?EB I Bq .[EEB VŽ?EB ? IJL ” ³EŽ VWE^ [EEB ½R—?EB ? ZMW?EB I Bq 18.³EŽ IJL # VWEB ZMW?EB =C? = ÁV° HZ v>^ V^JN IZ ‰ ‹ => =>?@B =C?DEB IJLN OLE # ÁV° XU FH VvEB # H, =^VH IJL IZ >D ZMW?EB [ { >¨U VHZ , =^ªH Z =^JJH XV>LR Z, Â>^ { JM\H M # H , ³‰ `NZ EEB ¼ VC>ŽMEB # O^ ZMW?EB VWEB F>‰ =~‰?EB FH ‰‹ =CH »‰ ? , YEB, ½>R¾MEB ZMW?EB `CU YJ VWEB O^ V>?¸ YJ FH ‰‹ .=>C^ Z =>?@B =C? VWEB I Bq, •
18 6usta!a 6oh. *uri, €AS, %l$%rabiyah %l$Muyassarah &zet. Ã /akarta# 5ustaka Ari!, "88™', h. :1-:‚ ,lihat juga Sulaiman fyaad ,an$Nahwu al$'%shrii , &t.t ., # Al-6arka7 Al _ ahram , 1••9 ' h . •<
19
# B±BJ ‰J ZMW?EB `CU VWEB [~N
•
V’¾M ZMW?EB ˜ K ~M IZ =>?@B =C?DEB O^ »B O^ ZMW?EB `CU VWEB [~N >D FLE.VWEB # v>‰ ‹‡ =C? W° VWEB XVLR ZMW?EB IJL IZ XŒBºEB vE OMEB Ä\E»B FH VWEB IJL IZ =C?DEB O^ I Bq# X‡B =E‡ O^ ZMW?EB O^ IJL IZ .=^VH ZMW?EB =C? W° VWEB # >CMEB =CH»B ³>Eq #VWEB [~N ¼J [~N W@ VWEB VWEB ˜~?EB W° VWEB ÅJ^ ZMW?EB =C?DEB XVLR W° VWEB XVDEB O^ ZMW?EB =C?DEB XVLR E VWEB `MH O^ XŒBºEB =C?DEB ZMW?EB O^ Ç K ~CE º `CU YJ V>?¸ V>?ªEB ‰ ZMW?EB O^ V …CE `CU YJ V>?¸ V>?ªEB ‰ VW•EB [bj~MEB ±BJk -
ZMW?EB V’—?EB [ { >CU
=C?DEB =>?@B ¤ ÅJ^ [ { >CU Æ[ CU
{ E
XVDEB O^ { E
V ºR
CEBVºR `MH
¼ JC@Z
Ç K ~CE º ‰JC@Z
IB±Z
RB±Z V…CE
1‚
[~N W@ VWEB ZMW?EB =^VH W° VWEB =C? ZMW?EB =^VH W° VWEB =C?
VWEB ˜~?EB º\EB O^
ZMW?EB V’—?EB M@»B u
=>?@B =C?DEB
`CU ML?EB
[ C~EB
ML?EB `CU [ C~EB
º\EB O^ M@»B
:. zontoh susunan jumlah ismiyyah
?v~‰N VWEB ZMW?EB &6ubtada dan khobar serta keserasian antara keduanya' 11
# =CH»B XV>] |WEB XVGG ~WEB
[ { >¨U >\EB
½R—GG H
¿ { GG>EZ CLEB- B =?>¨U
=GGGG@Œ?EB
V ŒKGGGG?EB { PGGGGH È =@B
IM>\GGGGºEB IMW>~EB
VŽH YV\H -
IBV>GGGG IGGGG?C~EBIM\V° ½R—H
IBVPH IBŽ>?CMEB IN
` K H
smail,Terjemahan Nahwu 0adhi , &zet#18 ,Surabaya #Al-6ari! ,1••1 11 '.h
1
IM~EB INV?H
I?” I‰MLEB -
Z =>EU ŒJº~EB >EU
IJW”H `ELEB
\«JH BvMD?EB
½R—H
IJ‡?H IJ?EB
BVPH WYZ
?
ž>Z Ž>HMEB
=GGC? WGG° Z =GGC? IJGGL FGG>‡ ZGGMW?EB VWGG’.& khabar 6ubtada ketika berupa /umlah atau syibhu jumlah'1" #=CH»B VW’
ZMWH
=>?@B =C?
º\EB – O^ – ŒDEB' &ŒVD?EB É Œ»B – ÅJ^ – ŒGGGGGGGGGGDEB' &ŒVD?EB
?EB D
˜HZ D?EB = HDEB
?EB ž
É Œ»B ÅJ^ ž?EB |E‰ VWEB V { PH V { ± { ?H#=CH»B
V { W’
MWH
V { PH
V { ±
|R
JGGH
?H { VŽH
Z
=>?@B =C? V { GGGG± { GGG?H V { PH
Ibid
,h.1" Ê1"
1™
{X VPH = { W>Wƒ X>?‡ V { W’ V PH {X |R
MWH = { W>Wƒ JGGH
Z X>?‡
-
=>?@B =C? =GGW>Wƒ XGG>?‡ XVPH
½R—H
J?EB |E‰ VWEB J?EB |E‰ ZMW?EB = { E {XZVHq IJEB ˜ »B VW’ E = { GGGR |
ZMWH {XZVHq
JEB I |R
JGGGH
˜ »B
=>?@B =C? IJEB ˜ »B =E XZVHq
JGGGH #zontoh lain
¼BVUq
VWEB
¼BVUq
ZMWH
¢J^VH =?ª K E‰
Ë>…R
?H
=GGGGGGGGC? =>?GGGGG@B K GGH OGG^ VW’ ^Œ ¢JGGGGGG^VH ¿E»‰ ¢JGGGGGG^VH BJE‰
GG@@Z GG\ƒEB =
¢J^VH ?ª K E‰ = ¢J^VH ?GGª K E‰ =
>GGG…R I J>GG…R I
¢J^VH ¿E»‰ ¢J^VH ?GGª K E‰
=C? =>?@B Ë>…R { ?H
V…EB
V GGGGGGGGGGG…EB GGGGGGGGGG@@Z =\ƒEB
BGGGEBJEB I Y‹»B
IBGGGGGGGGEBJEB I>…R Y‹»B IJ>…R
1•
=
+A+ 5®*T5 A. %esimpulan -.
%alimat sempurna adalah susunan kata yang mengandung pengertian tertentu yang dapat dipahami oleh lawan bicara.Sususnan kata yang paling sederhana dan memenuhi persyaratan dalam de!enisi ini adalah isim " isim , isim" 'il " 'il " isim.Sedangkan huru! hanya ber!ungsi untuk penyempurna kalimat tersebut.Susunan kalimat yang diawali oleh isim atau dengan kata lain sebagai pokok pembicaraan disebut Jumlah Ismiyyah sedangkan kalimat yang dimulai dengan 'il disebut Jumlah Fi'liyyah.
". Jumlah Ismiyyah Adalah jumlah &kalimat' yang diawali dengan kalimah isim &kata benda'.;imana susunan kalimatnya terdiri dari mubtada0 dan khobar.
"8
:.
Mubtada’ adalah Isim yang terletak di awal Jumlah yang di baca +o)a’ . Khobar adalah Isim yang ber!ungsi untuk melengkapi Mubtada’ agar menjadi kalimat yang sempurna atau dalam bahasa arab dikenal dengan Jumlah Mudah. Khobar ada " macam yaitu # khobar mu)rod dan khobar hairu mu)rod.khobar hairu mu)rod ada " # jumlah dan shibhul jumlah.
<.
Mubtada’ dan Khobar harus
sama dalam hal bilangan dan jenisnya. Apabila mubtada0nya isim mud7akar &laki-laki', khobarnya harus isim mud7akar. +egitu pula apabila mubtada0 berupa isim mu!rod &kata tunggal', khobarnya juga harus isim mu!rod.
+. Saran ;i dalam penulisan makalah ini, penulis sangat menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan yang sempat terselip pada setiap lembaran didalamnya. ntuk itu, penulis berharap agar para pembaca secara terbuka dapat memberikan masukan dan kritikan serta-merta sebagai perbaikan dan penyempurnaan makalah ini kedepannya.
;A‘TA} 5STA%A Al-atsary,Abu )am7ah usu! .Penantar Mudah bahasa %rab.2et . +andung # 5ustaka Adhawa ."88 Arsyad ,A7har . 3asar$3asar %rab.6akassar # 5ustaka 5elajar."888
Penuasaan
1elajar
1ahasa
Ali al-jarimi dan 6ustha!a Amin , Nahwu %l$wadhi i &awaid al$luha al arabiyyah .jus : . 6esir # dar maari!. t.th ;juha ,;jawahir.Terjemah 6atan Al-jurumiyah ,&cet , ,+andung # Sinar +aru Algesindo "88
"1
‘iyaad , Sulaiman.an$Nahwu ahram , 1••9
al$'%shrii .t.t.
# Al-6arka7 Al _
)amadi ,usu! .dkk , #awaid al$%sasiyyah i an$nahwu wa as$shar , mesir # t.tp .1••< *uri , 6usta!a 6oh . €AS, %l$%rabiyah %l$Muyassarah .zet. Ã /akarta# 5ustaka Ari!. "88™ *imah,‘uad .Mulakhash #awaid al$luhah +eirut # ;ar ats-tsa(a!ah Al-slamiyyah .t.t
%l$%rabiyyah.
Syi!a,Abu .4istem 2e5at Memba6a dan Menerjemah Kitab 7undul . %ediri # 6edia )idayah . "818 Senali ,6uhammad Sai!ulloh Al A7i7. Metode Pembelajaran Ilmu Nahwu,Surabaya # 5T. Terbit Terang , "889 Thalib ,6uhammad .4istem 6e5at belajar 1ahasa %rab .cet 1. /okjakarta # 6edia hidayah ."88• ¹arkasyi,Aceng.lmu 5ress.arut."88<
*ahwu
5raktis.bn
A7ka