H I T U N G I.
J U M L A H
E O S I N O F I L
Tujuan : Menghitung jumlah eosinofil alam a!ah II. Metoe : "isual III. #!insi$ $eme!i%saan : &a!ah itam'ah !eagen &UNGE( ma%a sel)sel lain a%an lisis seang%an eosinofil a%an te!*a!nai sehingga a$at ihitung. I". I". #!insi$ %e!ja : Eosinofil ihitung te!seni!i engan la!utan $engen+e! ,ang a$at me*a!nai eosinofil. Sel) sel leu%osit ,ang lain se!ta e!it!osit l,sis l,sis $e!hitungan iasa!%an atas $eni$isan an -olume -olume +ai!an alam %ama! hitung. ". &asa! Teo!i Teo!i : Eosinofil me!u$a%an salah satu a!i se!i leu%osit ,ang memili%i g!anula an te!golong alam g!anulosit. G!anula alam sel ini mem$un,ai afinitas ,ang tinggi te!haa$ eosin sehingga $aa $e*a!naan mengam'il at *a!na asam eosin an 'e!*a!na me!ah o!ange. Jumlah no!mal eosinofil 'e!%isa! anta!a /)0 sel $e! /11 leu%osit. Mem$un,ai sei%it %emam$uan $hagositosis. #e!anan utama a!i eosinofil masih 'elum jelas. Han,a i%ata%an te!jai $ening%atan jumlahn,a a$a'ila tu'uh %emasu%%an 'ena)'ena asing2 'ai% suatu $!otein asing atau$un $a!asit ,aitu ise'ut %eaaan alle!gi. Selain te!a$at isi!%ulasi juga a$at tinggal i ja!ingan)ja!ingan $aa %eaaan ale!gi2 misaln,a i mu%osa usus2 ja!ingan $a!u)$a!u. Mo!fologi an +i!i eosinofil : ) 3esa!n,a sel : /1 /1 4 /5 mi%!on ) Inti : a.Leta%n,a alam sel : Sent!al 6 E%sent!i% '.3entu% inti : 3e!segmen 78 4 0 lo'i9 +.a!na +.a!na inti : ;e'i!u)'i!uan 7aga% $u+at9 .;!omatin : ;asa! e.Mem'!an inti : aa f.3uti! inti 7nu+leoli9 : Tia% aa ) Sito$lasma : a.Luasn,a 6 le'a!n,a le'a!n,a : (elatif le'ih 'esa!6le'ih le'a! '.a!na '.a!na sito$lasma : O<,$hil 6 Eosino$hil 6 %eme!ahan +.#e!inu%lea! =one : Tia% aa .G!anula alam sito$lasma : 3an,a%2 sama 'esa! 2 'ulat2 *a!na o!ange %eme!ahan %uning)%uning meng%ila$ 7'!one9. e. G!anula : Menganung enim ,ang mengham'at meiato! inflamasi an histaminasi. Hitung eosinofil 7a'solut9 aalah jumlah eosinofil a'solut aalah u%u!an jumlah eosinofil i alam a!ah 'e!asa!%an $engu%u!an eosinofil eosinofil ife!ensial an jumlah total sel a!ah $utih. Jumlah $utih. Jumlah eosinofil a'solut mening%at $aa !ea%si ale!gi an hi$e!sensiti-itas an infe%si $a!asit. Sel ini juga 'an,a% ijum$ai $aa infe%si $a!asit. "I.Alat an 3ahan
a.Alat /9#i$et thoma leu%osit 89;ama! hitung 09#et!iish >9;e!tas tissue 59Mi%!os%o$ '.3ahan /9&a!ah -ena 89La!utan unge! 75 'agian aseton2 5 'agian eosinofil2 /11 'agian a?uaest9 "II.#!oseu! /9Men,ia$%an alat an 'ahan ,ang i'utuh%an 89Menghomogen%an s$esiment 09Menghisa$ s$esiment engan $i$et thoma leu%osit sam$ai tana / %emuian sisusul la!utan $engen+e! ung!en sam$ai tana // >9Mengo+o% $i$et thoma selama 0)5 menit2'uang /)0 tetesan $e!tama 59Tetes%an $aa %ama! hitung lalu leta%%an %ama! hitung $aa $et!iish engan asa! tissue6 %a$as 'asah selama /5 menit.Menghitungn,a $aa mi%!os%o$ $aa $e!'esa!an >1< 7$aa selu!uh %ama! hitung9 @9Hitung eosinofil alam %ota% %ama! hitung. Hasil $e!hitungan B N sel "olume !uang hitung B / < / < 12/ < mm 0 N sel B 12 mm 0 +ai!an/ mm 0 +ai!an B #eni$isan a!ah B/1 C Jai: / mm 0 a!ah B
B
Atau jumlah
a!ah B jumlah $enghitungan eosinofil alam %ota% %ama! hitung i%ali%an
Datatan : /. #engen+e!an egan la!utan eosin aseton tia% mela!ut%an sel leu%osit jenis lain ta$i 'e!asa!%an *a!na me!ah eosinofil ,ang ii%at oleh eosinofil 8. Fa%to! %esalahan tinggi ma%a isa!an%an u6 ila%u%an se+a!a u$lo 0. Fa%to! %esalahan 012 ji%a mengguna%an %ama! hitung neu'aue!2 81 ji%a menguna%an %ama! hitung s$ea!)le-, atau fu+hs)!osenthal %a!ena -olume %ama! hitungn,a le'ih 'esa! 7tinggin,a 128 mm9 "III. Nilai No!mal &e*asa : 51)0516 mm 0
Eosinofil merupakan sel darah putih dari kategori granulosit yang berperan dalam sistem kekebalan dengan melawan parasit multiselular dan beberap infeksi pada makhluk vertebrata. Eosinofil terbentuk pada proses haematopoiesis yang terjadi pada sumsum tulang sebelum bermigrasi ke dalam sirkulasi darah. Eosinofil dapat ditemukan pada
medulla oblongata dan sambungan antara korteks otak besar dan timus, dan di dalam saluran pencernaan, ovarium, uterus, limpa dan lymph nodes. Tetapi tidak dijumpai di paru, kulit, esofagus dan organ dalam lainnya, pada kondisi normal, keberadaan eosinofil pada area ini sering merupakan pertanda adanya suatu penyakit. Eosinofil mengandung sejumlah zat kimiawi antara lain histamin, eosinofil peroksidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, plasminogen dan beberapa asam amino yang dirilis melalui proses degranulasi setelah eosinofil teraktivasi. Eosinofil merupakan sel substrat peradangan dalam reaksi alergi. Eosinofil dapat bertahan dalam sirkulasi darah selama 8-! jam, dan bertahan lebih lama sekitar 8-! hari di dalam jaringan apabila tidak terdapat stimulasi. "el ini serupa dengan neutrofil kecuali granula sitoplasmanya lebih kasar dan berwarna lebih merah gelap #karena mengandung protein basa$ dan jarang terdapat lebih dari tiga lobus inti. %ielosit eosinofil dapat dikenali tetapi stadium sebelumnya tidak dapat dibedakan dari prekursor neutrofil. &aktu perjalanan dalam darah untuk eosinofil lebih lama daripada untuk neutropil. Eosinofil memasuki eksudat peradangan dan nyata memainkan peranan istimewa pada respon alergi, pada pertahanan melawan parasit dan dalam pengeluaran fibrin yang terbentuk selama peradangan. 'umlah eosinofil meningkat selama alergi dan infeksi parasit. (ersamaan dengan peningkatan steroid, baik yang diproduksi oleh kelenjar adrenal selama stress maupun yang diberikan per oral atau injeksi, jumlah eosinofil mengalami penurunan. 'umlah eosinofil pada kondisi normal berkisar antara -) * atau +.-+.) +)mmk. /eningkatan jumlah eosinofil #disebur eosinofilia$ dapat dijumpai pada alergi, pernyakit parasitic, kanker #tulang, ovarium, testis, otak$, feblitis, tromboflebitis, asma, emfisema, penyakit ginjal. http://indahhardiyanti62.blogspot.co.id/2015/06/eosinofl.html