KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini saya membahas “Jenis-jenis Antibodi”
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dalam memahami lebih dalam tentang antibodi di dalam tubuh manusia. Dimana antibodi dimiliki oleh seluruh makhluk hidup didunia ini. Tetapi di makalah ini akan lebih mendalam tentang antibodi pada manusia.
Dalam proses pendalaman materi antibodi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan Dr.rer.nat Mardiyanto,Msi, Apt. selaku dosen mata kuliah “ Serologi dan Imunologi”, rekan -rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Demikian makalah ini saya buat, saya menyadari bahwa banyak terdapat kekurangankekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Palembang, 29 Januari 2014
Via Anggraini
i
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar belakang penulisan Imunitas merupakan kemampuan tubuh manusia untuk melawan hampir semua
jenis organisme atau toksin yang cenderung merusak jaringan dan organ tubuh. Imunitas juga merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing sexara molekuler maupun seluler. Secara histories imunitas merupakan perlindungan terhadap penyakit yang lebih spesifik dikenal dengan infextious disease. Dari sebagian besar imunitas merupakan imunitas didapat yang tidak timbul sampai tubuh pertama kali diserang oleh bakteri yang menang menyebabkan penyakit atau toksin, seringkali memerlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk membentuknya. Selain imunitas bawaan, tubuh juga mampu membentuk imunitas spesifik yang sangat kuat untuk melawan agen penyerbu yang bersifat mematikan, seperti bakteri, virus, toksin, dan bahkan jaringan asing yang berasal dari binatang lain. Imunitas semacam ini disebut imunitas didapat. Imunitas didapat dihasilkan oleh sistem imun khusus yang membentuk antibodi dan mengaktifkan limfosit yang mampu menyerang dan menghancurkan organisme spesifik atau toksin. Antibodi adalah molekul protein besar berbentuk Y yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi dan menetralisir benda asing dan patogen, seperti bakteri, virus, jamur, parasit, dan racun. Juga dikenal sebagai immunoglobulin, antibodi yang diproduksi oleh sel-sel darah putih yang disebut limfosit B, atau sel B. Antibodi (immunoglobulin, Ig) adalah suatu ptotein globulin yang di produksi oleh B-limfosit (sel plasma), atau zat yang di hasilkan oleh tubuh, setelah dimasuki suatu antigen atau antibody dapat berupa antibakteri, antivirus, atau antitoxin dan bergantung pada antigen yang masuk. Antibodi terdiri dari 4 rantai polipeptida, yaitu 1 pasang rantai panjang (rantai berat) masing-masing terdiri dari 400 asam amino dan 1 pasang rantai pendek (rantai ringan) masing-masing terdiri dari 200 asm amino. Keempat polipeptida ini disatukan oleh ikatan disulfida (-S-S-) membentuk suatu struktur kuartener.
ii
1.2
Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari antibodi ? b. Apa saja jenis-jenis antibodi dan peranannya ?
1.3
Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami tentang immunoglobulin
Untuk mengetahui jenis – jenis dari antibodi
Untuk menambah wawasan penulis tentang apa itu immunoglobulin yang terdapat pada manusia.
b. Tujuan Khusus Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai salah satu tugas yang diberikan dari salah satu mata kuliah S erologi dan Imunologi.
1.4
Metode Penulisan
Adapun metode yang digunakan penulis dalam menyusun makalah ini adalah metode kepustakaan.
1.5
Manfaat Penulisan
Menambah pembendaharaan bacaan dan referensi informasi tentang antibodi, macam-macam antibodi dan peranan dari masing-masing antibodi tersebut.
iii
BAB II ISI
2.1
Pengertian Antibodi Antibodi atau imunoglobulin adalah protein globulin yang disekresi oleh sel B
yang teaktifasi oleh antigen. Berat molekul antibodi berkisar 150.000 Da sampai 950.000 Da yang tergantung pada kelasnya. Semua molekul antibodi terdiri dari dua untaian peptida yang dikenal dengan light chain, sedang yang terdiri dari untaian peptida yang panjang disebut heavy chains. Keduanya terjadi ikatan kovalen bersama yang disebut dengan ikatan disulfida. Struktur imunoglobulin terdiri dari fragmen ab ( Fab) dan fragmen c (Fc) kedua fragmen ini dirangkai oleh untaian dua sulfida (s-s). Bagian yang terdiri dari asam amino yang bertugas untuk mengikat antigen dikenal dengan side binding antigen, sedang Fc terdiri dari karbohidrat yang sering beriaktan dengan komplement. Molekul imunoglobulin mempunyai beberapa fungsi yaitu : 1. Meningkatkan antigen secara spesifik 2. Memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mati 3. Membantu imunitas melawan beberapa agen infeksi yang disebarkan melalui darah seperti bacteria, virus, parasit, dan beberapa jamur 4. Memberi aktifitas antibody dalam karena gamaglobulin mengandung sebagian besar antibodyàjaringan serum 5. Mengikat dan menghancurkan antigen, namun demikian pengikatan antigen tersebut kurang memberikan dampak yang nyata kalau tidak disertai fungsi efektor sekunder. Fungsi efektor sekunder yang penting adalah memacu aktivasi komplemen, di samping itu merangsang pelepasan histamine oleh basofil atau mastosit dalam reaksi hipersensitivitas tipe segera.
2.2
Jenis-jenis Antibodi
iv
Ada lima jenis dari antibodi, yaitu imunoglobulin A (IgA), imunoglobulin D (IgD), imunoglobulin E (IgE), imunoglobulin G (IgG), dan imunoglobulin M (IgM). Setiap jenis antibodi atau imunoglobulin sebagai rantai panjang tiap kelas mempunyai berat molekul,masa paruh, dan aktivitas biologic yang berbeda.
Jenis-jenis Imunoglobulin
a.
Immunoglobulin A ( Ig A ) Immunoglobulin A (Ig A) dapat ditemukan dalam sekresi eksternal. Contoh
dalam konsentrasi tinggi pada selaput lendir, terutama lapisan yang saluran pernafasan dan saluran pencernaan, serta dalam air liur dan air mata. Selain itu, dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel epitelium. Immunoglobulin A atau IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan usus. IgA juga ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya, seperti air mata, air liur, ASI, getah lambung, dan sekresi usus.Antibodi ini melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit. IgA yang terdapat dalam ASI akan melindungi sistem pencernaan bayi terhadap mikroba karena tidak terdapat dalam tubuh bayi yang baru lahir. b. Immunoglobulin D ( Ig D ) Immunoglobulin D (Ig D) ditemukan melekat pada permukaan luar sel limfosit B yang berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi aktivitas sel limfosit B tersebut. Immunoglobulin D atau IgD juga terdapat dalam darah, getah
v
bening, dan pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD ini bertindak dengan menempelkan dirinya pada permukaan sel-sel T, mereka membantu sel-sel T menangkap antigen. Immunoglobulin D (Ig D) yang ada dalam jumlah menit dalam darah, adalah antibodi paling sedikit dipahami. c. Immunoglobulin E (IgE) Immunoglobulin yang bertanggung jawab terhadap reaksi hipersensifitas, diantaranya reaksi atopik dan anafilaktik. Biasanya ditemukan dalam jumlah tinggi pada pasien akibat hipersensitifitas, misalnya: asma, bronchiale, renitis, eksem, dll. Mengandung 2 (dua) rantai ringan kapa atau lamda dan 2 (dua) rantai berat epsilon. Pada IgE Berat molekulnya 190.000 Dalton dan mempunyai empat gugus tetap. IgE terdapat dalam serum manusia dalam konsentrasi rendah sekali, kira-kira 10 ng/dl -1. IgE terikat kuat pada mast cell dan setelah bereaksi dengan antigen akan memacu mast cell untuk mengeluarkan histamine dan heparin. d. Immunoglobulin G ( Ig G ) Immunoglobulin merupakan antibodi dominan yang berlokasi di serum cairan interstisium. IgG ini paling banyak terdapat dalam darah , lalu satu – satunya yang dapat menembus plasenta. IgG mempunyai struktur dasar immunoglobulin yang terdiri dari dua rantai berta H dan dua rantai ringan L. IgG manusia mempunyai koefisien sedimentasi 7 S dengan berat molekul sekitar 150.000. Pada orang normal IgG merupakan 75% dari seluruh jumlah immunoglobulin. Pada IgG persentase dalam serum sebanyak 75 % - 80% dan untuk konsentrasi serum 700 – 1700 mg/dl. IgG mempunyai empat subkelas,masing masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak dengan perbandingan jumlah sebagai berikut : 1. IgG1 dengan jumlah 40-70% 2. IgG2 dengan jumlah 4-20% 3. Igg3 dengan jumlah 4-8% 4. IgG4 dengan jumlah 2-6% e. Immunoglobulin M ( IgM ) IgM adalah antibod pertama yang bersirkulasi sebagai respons terhadap pemaparan awal ke suatu antigen dan antibodi berukuran paling besar merupakan immunoglobulin yang diproduksi pada awal respon imunitas primer. Antibodi ini
vi
terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B. Pada saat antigen masuk ke dalam tubuh, Immunoglobulin M (IgM) merupakan antibodi pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan antigen tersebut. IgM terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian menghilang. Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan enam bulan. Jika janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan meningkat. IgM banyak terdapat di dalam darah, tetapi dalam keadaan normal tidak ditemukan dalam organ maupun jaringan. Untuk mengetahui apakah janin telah terinfeksi atau tidak, dapat diketahui dari kadar IgM dalam darah. Immunoglobulin M (Ig M) biasanya ditemukan terutama dalam cairan darah dan getah bening, adalah yang pertama harus dibuat oleh tubuh untuk melawan infeksi baru.
vii
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan Pada makalah ini dapat disimpulakan bahwa antibodi merupakan protein
globulin yang disekresi oleh sel B yang teaktifasi oleh antigen, dimana terdapat didalam serum atau zat cair yang terdapat pada tubuh setiap mamalia yang mempunyai struktur dasar sama terdiri dari82%-96% polipeptida dan 4-8% karbohidra. Immunoglobulin sebagai rantai panjang dibagi menjadi 5 yaitu :
Immunoglobulin A : imunoglobulin utama dalam sekresi
Immunoglobulin D : imunoglobuin yang terdapat pada permukaan limfosit bayi
Immunoglobulin E : imunoglobulin yang timbul pada infeksi parasit, penyebab atopic allergy
Immunogloblulin G : imunoglobulin yang terbanyak dalam cairan tubuh
Immunoglobulin M : imunoglonulin yang aglutinin efektif produksi dini reaksi imun
3.2
Saran Penulis mengharapkan, semoga dengan hadirnya makalah ini dapat menambah
wawasan bagi para pembaca,dan merupakan tambahan referensi untuk ilmu pengetahuan khususnya tentang imunoglobulin. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
viii
DAFTAR PUSTAKA Ardian. 2009. Antigen-Antibodi. http://ardian079.blogspot.com/2009/11/antigenantibodi.html. Diakses 31 januari 2014 Azizah, Nurlela. 2013. Definisi Antibodi. http://www.kamusq.com/2013/09/antibodiadalah-pengertian-dan-definisi.html. Diakses 31 januari 2014. Fedik, A Rantam. 2003. Metode Imunologi. Surabaya : Airlangga University Press. Price, A. Sylvia and Wilson. 1526. Patofiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC Ridwan. 2012. Imunologi. http://ridwananalis.wordpress.com/2012/08/13/imunolgi/ diakses 31 januari 2014.
ix
MAKALAH JENIS-JENIS ANTIBODI
Nama
: Via Anggraini
NIM
: 08111006013
Dosen Pengampu
: Dr. rer. nat. Mardiyanto, M. Si., Apt.
Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sriwijaya 2014
x
Daftar Isi
xi