INOVASI KURIKULUM
A. Kerangka Kerangka Dasar Dasar Inovasi Inovasi Kurikulum Kurikulum
Manusia, Manusia, sebagaimana sebagaimana dikemukak dikemukakan an filsuf filsuf modern modern Bronowski Bronowski (1978), (1978), selalu dalam proses untuk berkembang. It is an ascent of man. Untuk mencapai “kemajuan” “kemajuan” dan “kebangki “kebangkitan”ny tan”nya, a, manusia manusia perlu kemampuan untuk belajar. belajar. Dengan demikian, nilai dasar dari kurikulum adalah bagaimana mengembangkan mengembangkan
kemampuan siswa untuk mampu belajar. Katakan, the competence learn. Peter M. Sanger Sanger,, Are de Gues, Gues, Rosabe Rosabeth th Mos-Ka Mos-Kante nter, r, dan sebagi sebagian an besar besar pemiki pemikiran ran manajem manajemen en modern modern mengem mengemban bangka gkan n konsep konsep learnin learning g organiza organization tion,, bahwa oragnisasi-organisasi yang selamat, menang, dan menjadi juara adalah organisasi yang mau belajar. Nilai ini telah diakui kebenarannya. Pembangunan pun seharusnya difahami dalam pembelajaran. Cendikiawan Indonesia, almarhum Soedjatmoko, mengemukakan bahwa pembangunan adalah upay upayaa untu untuk k memb membua uatt manu manusi siaa bela belaja jarr hidu hidup p lebi lebih h baik baik dari dari hari hari kema kemarin rin.. Amarty Amartyaa Sen, Sen, perint perintis is konsep konsep Human Human Develo Developme pment nt Index Index yang yang pada pada saat ini dipergunakan
UNDP
(United
Nations
Deve evelopment
Programm amme),
mengemban mengembangkan gkan konsep konsep yang lebih ekstem: ekstem: developm development ent as freedom. freedom. (Riant, 2008:45). Konsep Konsep terseb tersebut ut jika jika dikait dikaitkan kan dengan dengan kurik kurikulu ulum, m, seperti seperti kita kita ketahu ketahuii bahwa semua kurikulum pada dasarnya memiliki focus kepada pengembangan kompetensi dari manusia yang hendak dididik. Maka persoalannya, ketika sebuah kurikulum dicoba untuk direvitalisasi atau dilaksanakan, arahnya harus kemana, apakah nilai yang dikembangkan cenderung kepada penguasaan materi? Ataukah kepada kepada kecaka kecakatan tan untuk untuk belajar belajar?? Jika Jika keduakedua-dua duanya nya berjal berjalan an secara secara parall parallel, el, sangat baik. Apabila yang kedua lebih kuat dari yang pertama, lebih baik lagi. Akan tetapi jika yang kedua lebih dominan ketimbang yang pertama, maka cukup mencem mencemask askan, an, apalag apalagii jika jika kuriku kurikulum lum yang yang ada hanya hanya yang yang pertam pertama, a, maka maka pendidikan kita berada di ambang a mbang sebuah keruntuhan. Kurikulum dapat disebut sebagai “muatan pendidikan” sehingga menjadi isu terpokok untuk diperhatikan kualitasnya. Pada masa lalu kelemahan kurikulum nasional di Indonesia diatasi dengan sisipan substansi Muatan Lokal, termasuk penggunaan bahasa ibu pada kelas awal
P a g e
1
di sekolah dasar, tetapi muatan nasional tetap dominan karena ada ujian nasional, yang yang harus harus dikejar dikejar oleh oleh siswa siswa dan guru bahkan bahkan juga juga orangt orangtua ua siswa, siswa, karena karena menyangkut nasib dan harga diri. Lalu bagaimana kiat mengatasi kelemahan yang ada, ditambah lagi saat ada isu atau rencan rencanaa peruba perubahan han kuriku kurikulum lum biasan biasanya ya kita kita resah resah dan gelisa gelisah, h, membayangkan berbagai dampak dan konsekuensinya, yang memang nyata ada, baik yang menyangkut menyangkut segi administratif administratif maupun maupun teknis edukatif edukatif yang tak pelak lagi lagi akan akan menamb menambah ah kesibu kesibukan kan dan kerepo kerepotan tan guru guru serta serta insan insan pendid pendidika ikan n lainnya. Padahal pada kurun waktu tertentu kurikulum memang harus disesuaikan dengan perkembangan kehidupan “masa kini”. Setiap perubahan sekecil apapun ada konsekuensi logisnya bagi guru, lalu bagaimana agar kita tidak resah dan gelisah menghadapi perubahan tersebut, bagaimana kiat menyiasatinya? kita harus harus menyad menyadari ari sepenu sepenuhny hnyaa hakeka hakekatt kuriku kurikulum lum seperti seperti Pertama , kita diuraikan di atas, kurikulum sebenarnya hanyalah seperangkat rencana, yang tidak dapat berbuat apa-apa tanpa kebijakan dan kebajikan pelaksananya. Betapapun bagusnya kurikulum disusun oleh pakar yang sangat ahli sekalipun, bahkan hasil penelitian bertahun-tahun, kalau berada ditangan guru yang kurang piawai, tidak banya banyak k manfaat manfaatnya nya dalam dalam pembel pembelajar ajaran, an, sebalik sebaliknya nya kuriku kurikulum lum yang yang bersif bersifat at standar dan hanya berisi garis besar rencana pembelajaran, tetapi dikelola oleh guru yang handal akan dapat memfasilitasi pembelajaran yang sangat efektif dan berma bermakna kna bagi bagi pembel pembelajar ajarnya nya.. Jadi Jadi ternya ternyata ta unsur unsur siapa siapa yang yang melaks melaksana anakan kan kurikulum, sangat berperan. Pembel Pembelajar ajaran an sendir sendirii dapat dapat kita kita maknai maknai sebaga sebagaii segala segala upaya upaya untuk untuk melayani dan memfasilitasi siswa untuk dapat belajar seoptimal mungkin, sesuai potensinya. Hal itu dapat berlangsung dengan baik pada suasana yang kondusif baik secara fisik, mental maupun
Kedua, dalam pembelajaran kurikulum bukan satu-satunya sumber belajar. Ada yang disebut sebagai The Hidden Curriculum Curriculum , kurikulum yang tersamar, atau kurikulum yang tidak nyata tertulis. The hidden Curriculum, merupakan semua hal hal yang yang mens menstim timul ulir ir anak anak dan dan anak anak meres merespo ponn nnya ya,, meru merupa paka kan n hal hal di luar luar kurikulum formal serta mempunyai dampak terhadap proses tumbuh kembang anak. Misalnya, tatatertib dan peraturan sekolah/kelas, lingkungan sekitar baik fisi fisik k maup maupun un sosi sosial, al, perf perfor orma manc ncee guru guru dan dan warg wargaa seko sekola lah h lain lainny nya, a, guru guru merupakan kurikulum yang sangat efektif bagi siswa, apapun yang dilakukan
P a g e
2
guru, cara berpakaian, cara bicara, sikap terhadap guru lain merupakan kurikulum bagi siswa, ada lagi The hiden curriculum yang sangat efektif, yaitu tayangan televisi, juga merupakan kurikulum bagi siswa, semua itu akan membentuk sikap dan kepribadiann kepribadiannya, ya, membentuk membentuk persepsi persepsi terhadap terhadap lingkung lingkungan an masyarakatn masyarakatnya, ya, kemudian merespon, dan mempengaruhi tumbuhkembangnya. Jadi guru masa kini harus berpacu dengan kurikulum lain tersebut di atas, yang relatif lebih efektif dibanding kurikulum formal yang telah ditetapkan. Kurikulum mengarahkan pada hidup rukun dan saling tolong menolong, tetapi dalam kehidupan nyata dan dalam tayang tayangan an televi televisi si misaln misalnya ya anak anak setiap setiap saat saat meliha melihatt orang orang berkel berkelahi ahi saling saling menjatuhkan satu sama lain, dan sebagainya. Kurikulum mengisyaratkan hidup tertib dan bersih, tetapi lingkungan sekolahnya sendiri kumuh dan gurunya sering terlambat, misalnya. Secara sederhana sebenarnya pendidikan bagi siswa adalah apa yang dia lihat, dia dengar, dia rasakan, dia alami, setiap detik, sepanjang hari sepanjang tahun tahun,, itulah itulah yang yang akan akan memben membentuk tuk karakt karakter er dan keprib kepribadi adiann annya. ya. Tugas Tugas kita kita adalah memfasilitasi agar apa yang dia dengar, dia lihat, dia rasakan dan dia alami adalah hal-hal yang positif semata. keberhasi asilan lan tujuan tujuan pendid pendidika ikan, n, khusus khususnya nya pembel pembelajar ajaran an juga juga Ketiga , keberh ditent ditentuka ukan n oleh oleh perang perangkat kat lainnya lainnya seperti seperti,, kecuk kecukupa upan n sarana sarana dan prasara prasarana, na, kecukupan biaya yang tersedia, adanya sumberdaya pengelola yang kompeten baik guru, kepala sekolah, pengawas sampai para pembina pendidikan lainnya, dan tatakelola atau manajemen yang baik (demokratis, transparan dan akuntabel), keterlibatan secara aktif, masyarakat dan stakeholder lainnya, dan tidak kalah pentingn pentingnya ya adalah kebijakan dan kebajikan kebajikan pemerintah pusat maupun maupun daerah, daerah, pen penga gawa wass hing hingga ga seko sekolah lah bahk bahkan an guru guru kela kelass mela melalui lui poli policy cy-- nya, nya, sang sangat at mempengaruhi kualitas pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan secara umum. (http://www.mbs-sd.org/warta_mbs. (http://www.mbs-sd.org/warta_mbs.php?id=19). php?id=19). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa apapun kurikulumnya, masih banyak banyak aspek lain yang mempengaru mempengaruhi hi keberhasila keberhasilan n pembelajaran pembelajaran,, kurikulum kurikulum formal bukan satu-satunya perangkat dalam pembelajaran, demikian juga masih ban banya yak k
piha pihak k
yang yang seha seharu rusn snya ya
berta bertang nggu gung ngja jawa wab b
terh terhad adap ap
kebe keberh rhas asil ilan an
pembelajaran selain guru kelas. Kurikulum hanya sekedar panduan pembelajaran yang harus diramu dan didampingi oleh aspek – aspek lain yang terkait, lebih-
P a g e
3
lebih dalam situasi dan kondisi global dimana sebuah kemajuan dan perubahan bergerak dengan begitu cepat. M. Francis Klein dalam bukunya Curriculum Reform in the Elementary
School menyatakan ada lima substansi suatu inovasi kurikulum, yaitu: 1) Meneta Menetapka pkan n perenc perencana anaan. an. Perenc Perencana anaan an harus harus meneka menekanka nkan n peruba perubahan han yang diinginkan dan harus didasarkan pada sekumpulan data sekolah dan visi yang akan dilakukan sehubungan dengan pembaharuan tersebut. 2) Menguji Menguji kurikulum kurikulum secara komprehen komprehensif. sif. Kurikulum Kurikulum hendaknya hendaknya didefini didefinisikan sikan dan diuji diuji secara secara kompre komprehen hensif sif dari dari berbag berbagai ai sudut, sudut, antara antara lain: lain: lembag lembagaa persekolahan, fungsi sekolah, dan tujuan kurikulum. 3) Menga Mengana nali lisi siss kese kesenj njan anga gan n anta antara ra teor teorii dan dan prak praktek tek.. Wa Walau laupu pun n seko sekolah lah tampaknya merupakan tempat yang menyenangkan bagi siswa unruk belajar, namun masih banyak hal yang memerlukan penyempumaan. Seperti apa yang diharapkan sekolah berbeda dengan apa yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu, itu,
peny penyem empu pumaa maan n
kurik kurikul ulum um
haru haruss
dapa dapatt
menj menjem emba batan tani/m i/men enga gata tasi si
kesenjangan tersebut. 4) Perhat Perhatian ian terhad terhadap ap kuriku kurikulum lum implis implisit. it. Dalam Dalam mengem mengemban bangka gkan n substa substansi nsi kuriku kurikulum lum implis implisit it perlu perlu diperh diperhati atian an hal-hal hal-hal yang yang tidak tidak tersur tersurat at yang yang ada dipersekolah dipersekolahan, an, seperti seperti budi pekerti, pekerti, kesantunan kesantunan berbahasa, dan berprilaku berprilaku baik. 5) Meng Mengem emba bang ngka kan n pend pendek ekat atan an yang yang sist sistem emat atis is.. Suat Suatu u pend pendek ekat atan an yang yang sistematis terhadap perbaikan kurikulum harus menggunakan pendekatan yang sist sistem emat atis is.. Hal Hal ini ini dise diseba babk bkan an suat suatu u aspe aspek k peru peruba baha han n yang yang keci kecill akan akan membawa dampak terhadap aspek persekolahan yang lain. P a g e
4
A. Inovasi Inovasi Kurikulum Kurikulum Pendid Pendidikan ikan Anak Anak Usia Usia Dini
Pendid Pendidika ikan n Anak Anak Usia Usia Dini Dini (PAUD) (PAUD) diarti diartikan kan sebaga sebagaii segena segenap p upaya upaya pen pendi didi dik k (ora (orang ngtu tua, a, guru guru dan dan oran orang g dewa dewasa sa lain lainny nya) a) dala dalam m memf memfas asil ilita itasi si perke perkemba mbanga ngan n dan belaja belajarr anak anak sejak sejak lahir lahir sampai sampai dengan dengan usia usia enam enam tahun tahun mela melalu luii peny penyed edia iaan an berb berbag agai ai peng pengal alam aman an dan dan rang rangsa sang ngan an yang yang bers bersif ifat at mengem mengemban bangka gkan, n, terpad terpadu u dan menyel menyeluru uruh h sehing sehingga ga anak anak dapat dapat bertum bertumbuh buh-kembang secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai dan norma kehidupan yang dianut. Dalam pengertian pengertian PAUD tersebut terdapat beberapa gagasan pokok yang perlu dijelaskan lebih lanjut, sebagai berikut: 1) Akti Aktivi vita tass pend pendid idik ikan an tida tidak k diba dibata tasi si secar secaraa semp semput ut pada pada kegi kegiata atan n bela belaja jar r mengajar mengajar di kelas, kelas, melainkan melainkan mencakup segenap aktivitas yang diarahkan diarahkan untuk mendukung proses perkembangan dan belajar anak secara menyeluruh; 2) Yang Yang berp berpera eran n seba sebaga gaii pend pendid idik ik tida tidak k terb terbat atas as pada pada oran orangt gtua ua dan dan guru guru,, melainkan pula melibatkan orang dewasa lainnya yang ikut terlibat dalam proses pendidikan anak; 3) Sesuai Sesuai dengan dengan istilah istilah yang yang diguna digunakan kan –usia –usia dini, dini, masa pendid pendidika ikan n dibata dibatasi si pada jenjang usia sejak lahir sampai 6 tahun; 4) Sasa Sasara ran n akhi akhirr dari dari PAUD PAUD adal adalah ah terc tercap apai ainy nyaa perk perkem emba bang ngan an anak anak yang yang optima optimall sesuai sesuai dengan dengan nilai nilai dan norma norma yang yang dianut dianut melalu melaluii penyed penyediaan iaan berbagai berbagai rangsangan rangsangan serta lingkungan lingkungan dan pengalaman pengalaman belajar yang dianut relevan dan berpengaruh berpengaruh positif terhadap terhadap pertumbuh pertumbuhan an dan perkembanga perkembangan n anak. Dalam konteks perkembangan anak, PAUD memiliki lima fungsi dasar, yakni (1) pen penge gemb mban anga gan n pote potens nsi, i, (2) (2) pena penana nama man n dasa dasar-d r-das asar ar aqid aqidah ah keim keiman anan an,, (3) (3) pembe pembentu ntukan kan dan pembia pembiasaa saan n perila perilaku ku yang yang diharap diharapkan kan,, (4) pengem pengemban bangan gan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, serta (5) pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif. (Tim PIP FIP UPI, 2007: 95-96). Sesuai Sesuai dengan dengan karakter karakter kejiwaannya kejiwaannya,, maka kurikulum kurikulum yang diterapkan diterapkan dalam dalam PAUD PAUD harusl haruslah ah diarah diarahkan kan pada pada pengua penguasaa saan n kompet kompetens ensi-ko i-komp mpeten etensi si sebagaimana tersebut diatas melalui program pembelajaran dengan karatkteristik: relative tidak terstruktur, terintegrasi, kontekstual, melalui pengalaman langsung,
P a g e
5
melalui suasana bermain dan menyenangkan, serta responsive terhadap perbedaan individual anak (Tim PIP FIP UPI, 2007: 109).
A. Inovasi Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah Penyelengg Penyelenggaraan araan Sekolah Sekolah Dasar pada dasarnya dasarnya memiliki memiliki tujuan-tuju tujuan-tujuan an sebagai berikut: 1) Menanamkan Menanamkan dasar-das dasar-dasar ar perilaku perilaku yang berbudi berbudi pekerti pekerti dan berakhl berakhlak ak mulia; mulia; 2) Menumbuhk Menumbuhkan an dasar-dasar dasar-dasar kemahiran kemahiran membaca, membaca, menulis menulis dan dan berhitung; berhitung; 3) Mengembangk Mengembangkan an kemampuan kemampuan memecah memecahkan kan masalah masalah dan kemampua kemampuan n berfikir berfikir logis, kritis dan kreatif; 4) Menumb Menumbuhk uhkan an sikap sikap toleran toleran,, tanggu tanggungj ngjawa awab, b, kemand kemandiri irian an dan kecaka kecakapan pan emosional; 5) Memberikan Memberikan dasar-das dasar-dasar ar keterampilan keterampilan hidup, hidup, kewiraus kewirausahaan, ahaan, dan dan etos kerja; kerja; 6) Membentuk Membentuk rasa rasa cinta terhadap terhadap bangsa bangsa dan dan tanah tanah air Indones Indonesia. ia. Adapun kompetensi yang hendak dicapainya adalah: 1) Mengenali Mengenali dan dan berperila berperilaku ku sesuai sesuai dengan dengan ajaran agama yang diyakini; diyakini; 2) Mengenali Mengenali dan menjalank menjalankan an hak serta kewajib kewajiban an diri, bertos bertos kerja kerja dan peduli peduli terhadap lingkungan; 3) Berfikir Berfikir secara logis, logis, kritis, kritis, dan kreatif kreatif serta berkomunik berkomunikasi asi melalui melalui berbagai media; 4) Menye Menyena nang ngii keinda keindaha han; n; 5) Membiasakan Membiasakan hidup bersih, bersih, bugar dan sehat; sehat; 6) Memiliki Memiliki rasa cinta cinta dan dan bangga bangga terhadap terhadap bangsa bangsa dan tanah tanah air. air. (Baharuddin dan Makin, 2007: 225-226) Untuk Untuk meraih meraih tujuan tujuan dan kompeten kompetensi si
terseb tersebut ut di atas, atas, jika dikait dikaitkan kan
deng dengan an kuri kuriku kulu lum m maka maka dipe diperlu rluka kan n adan adanya ya kurik kurikul ulum um yang yang bena benar-b r-ben enar ar mengembangkan kompetensi dan kemampuan jiwa mereka. Sebenarnya kurikulum sekolah dasar dimana saja kapan saja hakekatnya sama, sama, yaitu yaitu mendid mendidik ik kecaka kecakapan pan hidup, hidup, (life (life skills skills), ), oleh oleh sebab sebab itu ada yang yang berpendapat bahwa selayaknya kurikulum itu berbasis pada kehidupan. Dari segi substansi, memberi pemahaman dan kesadaran tentang Adanya Tuhan Yang Maha Esa, dengan segala kekuasaan, perintah dan larangannya (Agama), mengajarkan lingku lingkunga ngan n sosial, sosial, sikap sikap dan tingka tingkah h laku laku manusi manusia, a, serta serta tata aturan aturan hidup hidup berbangsa dan bernegara (PKN-IPS), mengajarkan bilangan dan operasi hitung,
P a g e
6
termasuk pemahaman tentang bangun datar dan ruang serta ukuran, takaran dan timbangan timbangan (matematika), (matematika), mengajarkan mengajarkan tentang gejala alam dengan segala isinya, bes besert ertaa sifat sifat dan dan kara karakt kter eris istik tikny nyaa (IPA (IPA), ), meng mengaj ajark arkan an baha bahasa sa seba sebaga gaii alat alat komunikasi dan mengungkapkan gagasan (bahasa), membiasakan moral dan budi peker pekerti ti luhur luhur (etika (etika), ), melatih melatihkan kan gerak gerak dan sikap sikap fisik fisik (pendi (pendidik dikan an jasman jasmani), i), melatih kepekaan rasa dan budi, cipta dan karsa (estetika-seni) serta mempunyai sikap dan motivasi untuk memajukan bangsanya. Mesk Meskip ipun un ada ada
kali kalima matt
puit puitis is tent tentan ang g
kuri kuriku kulu lum m
seba sebaga gaii
beri beriku kutt
Curri Curricul culum um is the mirro mirrorr that that refl reflect ectss what what the the natio nation n dreams dreams for its its next next generations , kurikulum merupakan cermin yang merefleksikan seperti apa mimpi suat suatu u bang bangsa sa tenta tentang ng gene generas rasii mend mendata atang ng (yan (yang g diin diingi gink nkan an). ). Teta Tetapi pi yang yang dimaks dimaksud ud kuriku kurikulum lum disini disini tentun tentunya ya bukan bukan sekeda sekedarr kuriku kurikulum lum formal formal,, tetapi tetapi semua aspek dan pihak yang terkait dengan pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan suatu bangsa. Oleh sebab itu don’t worry but be smart , tak perlu cemas tapi harus cerdas, dalam menghadapi menghadapi setiap perubahan perubahan (baca: kemajuan). Dengan demikian kita akan akan selalu selalu berlap berlapang ang dada, dada, kritis kritis namun namun kreati kreatiff dan produk produktif tif,, inovat inovatif if tapi tapi terar terarah ah,, mand mandir irii namu namun n tetap tetap dapa dapatt beke bekerj rjas asam amaa deng dengan an siap siapaa saja saja dalam dalam keanekaragaman wawasan, serta punya visi dan misi yang jelas tentang masa depan yang terukur dan realistis. (http://www.mbs-sd.org/warta_mbs ( http://www.mbs-sd.org/warta_mbs.php?id=19). .php?id=19).
A. Inovasi Inovasi Kurikulu Kurikulum m Pendidik Pendidikan an Tinggi Tinggi
Kurikulum dapat. dimaknai sebagai suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kuahtas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu penga pengalam laman an belaja belajar. r. Penger Pengertia tian n ini mengan mengandu dung ng arti arti bahwa bahwa kuriku kurikulum lum harus harus tertuang tertuang dalam satu atau beberapa beberapa dokumen dokumen atau rencana rencana tertulis. tertulis. Dokumen atau rencana tertulis itu berisikan pernyataan mengenai kuahtas yang harus dimiliki seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum tersebut aspek lain dari makna kurikulum adalah pengalaman belajar. Pengalaman belajar di sini dimaksudkan adala adalah h peng pengal alama aman n bela belaja jarr yang yang dial dialam amii oleh oleh pese peserta rta didi didik k sepe sepert rtii yang yang direncanaka direncanakan n dalam dokumen tertuhs. Pengalaman belajar peserta peserta didik tersebut adalah adalah konsek konsekuen uensi si langsu langsung ng dari dari dokume dokumen n tertuli tertuliss yang yang dikemb dikembang angkan kan oleh oleh dosen/ dosen/ins instru truktu ktur/p r/pend endidi idik. k. Dokume Dokumen n tertul tertulis is yang yang dikemb dikembang angkan kan dosen dosen ini dinamakan dinamakan Rencana Rencana Perkuliahan Perkuliahan/Satu /Satuan an Pembelajaran Pembelajaran.. Pengalaman Pengalaman belajar belajar ini
P a g e
7
memberikan dampak langsung terhadap hasil belajar mahasiswa. Oleh karena itu jika pengalaman belajar ini tidak sesuai dengan rencana tertulis maka hasil belajar yang diperoleh peserta didik tidak dapat dikatakan sebagai hasil dari kurikulum. Ada enam dimensi dimensi pengembang pengembangan an kurikulum kurikulum untuk pendidikan pendidikan tinggi yaitu pengembangan ide dasar untuk kurikulum, pengembangan program, rencana perku perkulia liahan han/sa /satua tuan n pembel pembelajar ajaran, an, pengal pengalama aman n belajar belajar,, penila penilaian ian dan hasil. hasil. Keenam Keenam dimens dimensii tersebu tersebutt dapat dapat dikelo dikelompo mpokka kkan n ke dalam dalam tiga tiga katego kategori ri yaitu yaitu Perencanaan Perencanaan Kurikulum, Kurikulum, Implementas Implementasii Kurikulum, Kurikulum, dan Evaluasi Evaluasi Kurikulum Kurikulum.. Perencanaan Perencanaan Kurikulum Kurikulum berkenaan berkenaan dengan dengan pengernban pengernbangan gan Pokok Pokok Pikiran/Ide Pikiran/Ide kurikulum dimana wewenang menentukan ada pada pengambil kebijakan urtuk suatu lembaga pendidikan. Sedangkan Implementasi kurikulum berkenaan dengan pelaksanaan pelaksanaan kurikulum kurikulum di lapangan lapangan (lembaga (lembaga pendidika pendidikan/kela n/kelas) s) dimana dimana yang menjadi pengembang dan penentu adaIah dosen/tenaga kependidikan. Evaluasi Kurik KurikuI uIum um meru merupa paka kan n kate katego gori ri keti ketiga ga dima dimana na kuri kuriku kulu lum m dini dinila laii apak apakah ah kuriku kurikulum lum member memberika ikan n hasil hasil yang yang sesuai sesuai dengan dengan apa yang yang sudah sudah diranc dirancang ang atauka ataukah h ada masala masalah h lain lain baik baik berken berkenaan aan dengan dengan salah salah satu satu dimens dimensii ataukah ataukah keseluruhannya. Dalam konteks ini evaluasi kurikulum dilakukan oleh tim di luar tim pengembang kurikulum dan dilaksanakan setelah kurikulum dianggap cukup waktu untuk menunjukkan kinerja dan prestasinya. 1. Kurikulum Pendidikan Tinggi Berdasarkan Sk Mendiknas 232
Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Vomor 232/U/2000 Mail menetapkan Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Dalam Surat Keputusan tersebut dikemukakan struktur kurikulum. berdasarkan tujuan belajar (1) Learning to know, (2) learning to do, (3) learning to live together, dan (4) learning to be. Bersasarkan pemikiran tentang te ntang tujuan belajar tersebut maka mata kuliah dalam kurikulum perguruan tinggi dibagi atas 5 kelompok yaitu: (1) Mata. kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) (2) Mata Mata Kuliah Kuliah Keilmu Keilmuan an Dan Ketram Ketrampil pilan an (MKK) (MKK) (3) Mata Mata Kuliah Kuliah Keahlia Keahlian n Berkarya (MKB) (4) Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), dan (5) Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). Dalam Dalam Ketent Ketentuan uan Umum Umum (7.8,9 (7.8,9.10 .10,11 ,11)) dikemu dikemukak kakan an deskri deskripsi psi setiap setiap kelompok mata kuliah dalam kurikulum inti dan pada pasal 9 berkenaan dengan kurikulum kurikulum institusional. institusional. Dengan Dengan mengambil mengambil rumusan rumusan pada Ketentuan Ketentuan Umum, Umum, deskripsi tersebut adalah sebagai berikut:
P a g e
8
Keputusan Mendiknas yang dituangkan dalam SK nomor 232 tahun 2000 di atas jelas menunjukkan arah kurikulum berbasis kompetensi walau. pun secara. eksplisit tidak dinyatakan demikian. 2.
Kurikulum
Pendidikan
Tinggi
Berdasarkan
SK
Mendiknas
No.045/U/2002
Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002. tentang Kurikulum Inti Pergur Perguruan uan Tinggi Tinggi mengem mengemuka ukakan kan "Kompe "Kompeten tensi si adalah adalah seperan seperangka gkatt tindak tindakan an cerdas, cerdas, penuh penuh tanggu tanggungj ngjawab awab yang yang dimili dimiliki ki seseor seseorang ang sebaga sebagaii syarat syarat untuk untuk dianggap dianggap mampu oleh masyarakat masyarakat dalam melaksanakan melaksanakan tugas-tugas tugas-tugas di bidang bidang pekerjaan tertentu". Kuri Kuriku kulu lum m berb berbas asis is komp kompete etens nsii adal adalah ah kurik kurikul ulum um yang yang pada pada taha tahap p perencanaan perencanaan,, terutama terutama dalam tahap pengembang pengembangan an ide akan dipengaruhi dipengaruhi oleh kemungkinan-kemungkinan pendekatan, kompetensi dapat menjawab tantangan yang muncul. Artinya, pada waktu mengembangkan atau mengadopsi pemikiran kurikulum kurikulum berbasis berbasis kompetensi kompetensi maka pengemban pengembang g kurikulum kurikulum harus harus mengenal mengenal benar landasan filosofi, kekuatan dan kelemahan pendekatan kompetensi dalam menjaw menjawab ab tantan tantangan gan,, serta serta jangka jangkauan uan validi validitas tas pendek pendekatan atan terseb tersebut ut ke masa masa depan. Harus diingat bahwa kompetensi bersifat terus berkembang sesuai dengan tuntutan dunia kerja atau dunia profesi maupun dunia ilmu. SK Mend Mendil ilma mass nomo nomorr 045 045 tahu tahun n 2002 2002 ini ini memp memper erku kuat at perl perlun unya ya pendekatan pendekatan KBK dalam pengemban pengembangan gan kurikulum kurikulum pendidikan pendidikan tinggi. Bahkan Bahkan dalam SK Mendiknas 045 pasal 2 ayat (2) dikatakan bahwa kelima kelompok mata kuliah yang dikemukakan dalam SK nomor 232 adalah merupakan elemenelemen kompetensi. Selanjutny Selanjutnya, a, keputusan keputusan tersebut menetapkan menetapkan pula arah pengemban pengembangan gan program yang dinamakan dengan kurikulum inti dan kurikulum institusional. Jika diartikan melalui keputusan nornor 045 maka kurikulum inti berisikan kompetensi utama sedangkan kurikulum institusional berisikan kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya. Berdasarkan SK Mendiknas nomor 045: Kurikulum inti yang merupakan penciri kompetensi utama, bersifat: a. dasar dasar untu untuk k mencap mencapai ai kompe kompeten tensi si lulus lulusan an b. acuan baku minimal minimal mutu mutu penyelen penyelenggaraa ggaraan n program program studi c. berlak berlaku u secara. secara. nasi nasiona onall dan inte interna rnasio sional nal
P a g e
9
d. lentur lentur dan akomod akomodatif atif terhadap terhadap perubah perubahan an yang yang sangat sangat cepat di di masa mendatang, dan e. kesepakatan kesepakatan bersam bersamaa antara kalangan kalangan perguruan perguruan tinggi, tinggi, masyaraka masyarakatt profesi, profesi, dan pengguna lulusan Sedangkan Kurikulurn institusional berisikan kompetensi pendukung serta kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama. 3. Implementasi Kurikulum
Dalam rangka implementasi KBK di perguruan Tinggi, maka hendaknya kita memp memperl erlak akuk ukan an kelim kelimaa kelo kelomp mpok ok mata mata kuli kuliah ah terse tersebu butt seba sebaga gaii kelo kelomp mpok ok kompet kompetens ensi. i. Dengan Dengan demiki demikian an maka maka setiap setiap mata mata kuliah kuliah harus harus menjab menjabark arkan, an, kompetensi yang dikembangkan mata kuliah tersebut sehingga setiap mata kuliah memilik memilikii matrik matrikss kompet kompetens ensi. i. Setela Setelah h itu dapat dapat dikemb dikembang angkan kan matrik matrikss yang yang meng mengga gamb mbark arkan an sumb sumban anga gan n setia setiap p mata mata kuli kuliah ah terh terhad adap ap keli kelima ma,, kate katego gori ri kompetensi. 4. Penilaian
Dengan Dengan kuriku kurikulum lum berbas berbasis is kompet kompetens ensii maka maka sistem sistem penila penilaian ian hasil hasil belajar haruslah berubah. Ciri utama perubahan penilaiannya adalah terletak pada pelaksanaan pelaksanaan penilaian penilaian yang berkelanjut berkelanjutan an serta komprehens komprehensif, if, yang mencakup aspek-aspek berikut: a. Penilaian hasil belajar b. Penilaian proses belajar mengajar c. Penilaian kompetensi mengajar dosen d. Penilaian relevansi kurikulum e. Penilaian daya dukung sarana. dan fasilitas f. Penilaian program (akreditasi) Sementara itu strategi yang dapat digunakan adalah: a. Mengartiku Mengartikulasika lasikan n standar standar dan desain desain penilai penilaian an di lingku lingkungan ngan pendid pendidikan ikan pendidikan tinggi. b. Mengembang Mengembangkan kan kemampua kemampuan n dosen untuk untuk melakuk melakukan an dan memanfaatk memanfaatkan an proses pernbelajaran c. Meng Mengem emba bang ngka kan n kema kemamp mpua uan n suby subyek ek didi didik k untu untuk k mema memanf nfaat aatka kan n hasi hasill penilaian dalam meningkatkan efektifitas belajar mereka d. Memant Memantau au dan menilai menilai dampak dampak jangka jangka panjang panjang terhada terhadap p proses proses dan hasil belajar.
P a g e
1 0
Perubahan yang mendasar juga terjadi pada kriteria lulus dan tidak lulus (menguasai kompetensi atau tidak). Dalam konteks ini tidak setiap kompetensi memiliki rentangan 0 - 4 atau E, D, C. B, dan A, melainkan pendekatan penilaian yang yang
bers bersifa ifatt
mast mastery ery
(Mas (Maste tery ry-ba -base sed d
Eval Evalua uati tion on))
untu untuk k
meng mengga gant ntik ikan an
pendekatan skala yang digunakan pada saat ini. 5. Komponen Yang Terlibat Serta Peranannya
Untuk mengembangkan dan mengimplementasikan KBK ini dengan baik seju sejuml mlah ah komp kompon onen en perlu perlu terli terliba batt secar secaraa inten inten dan dan memb memberi erika kan n peran peranny nyaa masingmasing sesuai dengan kapasitasnya, antara lain: a. Visi dan dan Misi Misi kelembagaa kelembagaan n dan kepemim kepemimpinan pinan yang yang berorie berorientasi ntasi kualit kualitas as dan akuntabilitas serta peka terhadap dinamika pasar. b. Partisipasi Partisipasi seluruh seluruh sivitas sivitas akademika akademika (dosen, (dosen, naahasis naahasiswa) wa) dalam dalam bentuk bentuk "shared vision" dan "mutual commitment" untuk optimasi kegiatan pembelajaran. c. Iklim dan kultur kultur akademik akademik yang kondu kondusif sif untuk untuk proses proses pengembang pengembangan an yang berkesinambungan. d. Keterlibatan Keterlibatan kelompok kelompok masyara masyarakat kat pemrakars pemrakarsaa (stakehol (stakeholders) ders) serta. serta. Masyarakat pengguna lulusan itu sendiri. 6. Strategi Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
Strategi Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi harus memperhatikan : 1. SK Mendi Mendikn knas as RI no. no. 232/ 232/U/ U/20 2000 00,2 ,20 0 Desemb Desember er 2000, 2000,
tent tentan ang g Pedo Pedoma man n
Peny Penyus usun unan an Kuri Kuriku kulu lum m Pend Pendid idik ikan an Ting Tinggi gi dan dan Peni Penila lain in Hasi Hasill Bela Belaja jar r Mahasiswa 2. SK Mendi Mendikn knas as RI no. no. 045/ 045/U/ U/20 2002 02,2 ,2 April April 2000, 2000,
tent tentan ang g Kuri Kuriku kulu lum m Inti Inti
Pendidikan Tinggi 3. Usulan Usulan Kurikul Kurikulum um Inti Bidang Bidang Studi Studi Informat Informatika ika dan Komputer, Komputer, APTIKO APTIKOM M 2003, 19 Juli 2003. 4. Dalam SK SK Mendiknas Mendiknas RI no. no. 232/U/ 232/U/2000 2000 di tegaskan tegaskan bahwa bahwa : a. Kurikulum Kurikulum terdiri dari : (pasal 7 ayat ayat 1) i.
Kurikulum Inti dan
ii.
Kurikulum In Institusional
b. Kurikulum Kurikulum inti program program sarjana sarjana dan diploma diploma terdiri atas: atas: (pasal 8 ayat 1)
kelompok MPK;
P a g e
1 1
kelompok MKK;
kelompok MKB;
kelompok MPB;
kelompok MBB.
a. Kurikulum Kurikulum inti program program sarjana sarjana berkisar berkisar antara 40%-80% 40%-80% (pasal (pasal 8 ayat 2) b. Kurikulum Kurikulum inti program program diploma diploma sekurang-kuran sekurang-kurangnya gnya 40% (pasal (pasal 8 ayat 3) matakuliah h pengemba pengembangan ngan kepribadia kepribadian n (MPK) (MPK) adalah c. Kelo Kelom mpok pok matakulia
kelompok kelompok bahan kajian dan pelajaran pelajaran untuk mengembangka mengembangkan n manusia manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan ber berbu budi di peke pekert rtii luhu luhur, r, berk berkep epri riba badi dian an mant mantap ap,, dan dan mand mandir irii sert sertaa mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (pasal 1 ayat 7-11) d. Kelo Kelomp mpok ok matak matakuli uliah ah keilmu keilmuan an dan ketra ketrampi mpilan lan (MKK) (MKK) adalah kelomp kelompok ok bahan bahan kajian kajian dan pelaja pelajaran ran yang yang dituju ditujukan kan teruta terutama ma untuk untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan tertentu. e. Kelo Kelom mpok pok matakulia kelompok matakuliah h keahlian keahlian berkarya berkarya (MKB) (MKB) adalah kelompok bahan bahan kajian kajian dan pelajar pelajaran an yang yang bertuj bertujuan uan mengha menghasil silkan kan tenaga tenaga ahli ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai. f. Kelompok matakulia kelompok matakuliah h perilaku perilaku berkarya berkarya (MPB) (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan peril perilaku aku yang yang diperlu diperlukan kan seseor seseorang ang dalam dalam berkar berkarya ya menuru menurutt tingka tingkatt keahlian berdasarkan dasar dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai. g. Kelo Kelomp mpok ok matakulia matakuliah h berkehidu berkehidupan pan bermasya bermasyaraka rakatt (MBB) (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat dapat memaha memahami mi kaidah kaidah berkeh berkehidu idupan pan bermas bermasyar yaraka akatt sesuai sesuai dengan dengan pilihan keahlian dalam berkarya. h. Beban Beban studi studi progra program m sarjan sarjanaa sekura sekurangng-kur kurang angnya nya 144 (serat (seratus us empat empat puluh puluh empat) SKS dan sebanyak-b sebanyak-banyak anyaknya nya 160 (seratus (seratus enam puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dan 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah. i. Beba Beban n stud studii prog program ram dipl diplom omaa I seku sekuran rang-k g-kur uran angn gnya ya 40 (emp (empat at pulu puluh) h) SKS dan sebany sebanyakak-ban banyak yaknya nya 50 (lima (lima puluh) puluh) SKS yang yang dijadw dijadwalk alkan an untu untuk k 2 (dua (dua)) seme semest ster er dan dan dapa dapatt ditem ditempu puh h dala dalam m wakt waktu u seku sekura rang ng--
P a g e
1 2
kurang kurangnya nya 2 (dua) (dua) semest semester er dan selama selama-lam -lamany anyaa 4 (empat (empat)) semest semester er setelah pendidikan menengah. j. j. Beba Beban n stud studii prog progra ram m dipl diplom omaa III III seku sekura rang ng-k -kur uran angn gnya ya 110 110 (ser (serat atus us sepuluh) SKS dan sebanyak-banyaknya 120 (seratus dua puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 6 (enam) semester dan dapat ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 6 (enam) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester setelah pendidikan menengah. 2. Dalam SK SK Mendiknas Mendiknas RI no. no. 045/U/2 045/U/2002 002 di tegaskan tegaskan bahwa : a. Kuriku Kurikulum lum inti suatu program program studi di susun susun atas kesepaka kesepakatan tan bersama bersama antara antara kalang kalangan an pergur perguruan uan tinggi tinggi,, masyar masyaraka akatt profes profesi, i, dan penggu pengguna na lulusan. Pasal 3 ayat 2e. b. Menter Menterii Pendid Pendidika ikan n Nasion Nasional al tidak tidak menetap menetapkan kan kuriku kurikulum lum inti inti untuk untuk setiap setiap progra program m studi studi sebaga sebagaima imana na yang yang diatur diatur pada pada pasal pasal 11 ayat ayat (1) Kepu Keputu tusa san n Mente Menteri ri Pend Pendid idik ikan an Nasi Nasion onal al Nomo Nomorr 232/ 232/U/ U/20 2000 00,, dan dan selanjutnya ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Pasal 6 ayat 2.
A. Penutup
Pembaharuan suatu kurikulum perlu dilakukan mengingat kurikulum
sebagai
alat
untuk
mencapai
tujuan,
harus
meny menyes esua uaik ikan an diri diri deng dengan an perk perkem emba bang ngan an masy masyar arak akat at yang yang senant senantias iasa a beruba berubah h dan terus terus berkem berkemban bang. g. NilaiNilai-nil nilai ai social social,, kebutu kebutuhan han dan tuntut tuntutan an masya masyarak rakat, at, cender cenderung ung menga mengalam lamii perubahan akibat kemajuan di lapangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan kurikulum dari masa ke masa menyangkut perubahan structural dan perbuahan konseptual. (Nana Sudjana, 2008: 145). Mesk Meskii dem demikia ikian, n, sebu sebuah ah peru peruba baha han n akan akan su suli litt unru unruk k dilakukan, tanpa adanya orang-orang yang memiliki kemampuan beri berino nova vasi si.. Sem Sementa entara ra itu itu inov inovas asii tida tidak k begi begitu tu saj saja dapa dapatt diterima.
Perubahan-pe -perubahan
yang
dibawa
inovasi
P a g e
1 3
memerl memerluka ukan n persi persiapa apan n dan waktu waktu yang yang panjan panjang, g, Kecepa Kecepatan tan pelaksanaannya tergantung pada kondisi sekolah dan kesiapan para para pelaks pelaksana ana (Hasan (Hasan,, 1995), 1995), Cepat Cepat atau atau lambat lambatnya nya suatu suatu inovasi diterima oleh masyarakat atau sekolah tergantung pada karakteristik inovasi tersebut Menurut Everett M. Rogers (1983), ada lima karakteristik suatu inovasi agar dapat diterima, yaitu: 1. Keun Keuntu tung ngan an rela relati tif, f, yait yaitu u sej sejauh auh mana ana inov inovas asii dian diangg ggap ap menguntungkan bagi penerimanya. Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat diukur dari nilai ekonomi, kepu kepuas asan an,,
dan
statu tatus s
sos sosial, al,
atau atau
karen arena a
mempu empun nyai yai
komponen yang sangat penting. Makin menguntungkan bagi penerima makin cepat tersebarnya inovasi. 2. Kompat Kompatibe ibel, l, yaitu yaitu tingka tingkatt kesesu kesesuaia aian n inovas inovasii dengan dengan nilai nilai,, pengalaman masa lampau, dan kebutuhan penerima. 3. Kompleksi Kompleksitas, tas, yaitu yaitu tingkat kesukara kesukaran n untuk memahami memahami dan menggu menggunak nakan an inova inovasi si bagi bagi peneri penerima. ma. Suatu Suatu inova inovasi si yang yang mudal dimengerti dan mudah digunakan akan cepat tersebar, sed sedang angkan kan
inova novasi si
yang yang
sukar kar
dimeng engert erti
atau atau
sukar ukar
dipergunakan akan lambat proses penyebarannya. 4. Tria Triabi bili lita tas, s, yait yaitu u dapa dapatt dico dicoba ba atau atau tida tidakn knya ya su suat atu u inov inovas asii oleh penerima. 5. Observabilitas, Observabilitas, yaitu yaitu mudah mudah tidaknya tidaknya diamati diamati suatu inovasi. Sek Sekaita aitan n
deng engan
hal-h al-hal al
yan yang
dis disebut ebutka kan n
di
atas, tas,
Herrna Herrnawan wan (dalam (dalam Nursid Nursidik, ik, 2008) 2008) menge mengemuk mukan an lima lima prins prinsip ip dalam pengembangan kurikulum, yaitu: 1. Prin Prinsi sip p rele releva vans nsi, i, yait yaitu u secar secara a inte intern rnal al,, di anta antara ra semu semua a
komponen dalam kurikulum itu mempunyai relevansi. Secara eks ekster ternal nal
kom kompone ponen n-ko -komponen onen
kuri urikul kulum
mempu empuny nyai ai
relevan relevansi si episti epistimo molo logi, gi, releva relevansi nsi psi psikol kologi ogis, s, dan releva relevansi nsi sosiologis. 2. Prinsi Prinsip p fleksi fleksibi bili litas tas,, yaitu yaitu dalam dalam pengem pengemban bangan gan kuriku kurikulu lum m
P a g e
1 4
diusah diusahaka akan n agar agar yang yang dihas dihasil ilkan kan memi memili liki ki sifat sifat luwes luwes dan fleksibel dalam pelaksanaannya. 3. Prin Prinsi sip p kont kontin inui uita tas, s, yakn yaknii adan adanya ya kesi kesina namb mbun unga gan n dala dalam m kurikulum, baik secara vertikal maupun horizontal. 4. Prinsip
efisiensi,
yakni
mengusakan
agar
dalam
pengem pengemban bangan gan kuriku kurikulum lum dapat dapat menday mendayagu agunak nakan an waktu, waktu, biaya, biaya, dan surnbe surnber-s r-sum umber ber lain lain yang yang ada secara secara optim optimal, al, cermat, dan tepat, sehingga hasilnya memadai. 5. Prin Prinsi sip p
efek efekti tivi vita tas, s,
yakn yaknii
menga engasa saha haka kan n
agar agar
kegi kegiat atan an
pengemban pengembangan gan kurikulu kurikulum m mencapai mencapai tujuan tujuan tanpa kegiatan kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
P a g e
1 5
REFERENSI
Ali, Ali, Muha Muhamm mmad ad,, M.Pd M.Pd., ., M.A. M.A.,, Drs. Drs. H. H.,, 20 2005 05,, Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru Algesindo: Jakarta. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP Baharuddin, M.Pd.i, Drs.H, dan Sakin, Moh. S.Ag., Am.Pd, 2007, Pendidikan Humanistik: Konsep, Teori, dan Aplikasi Praktis dalam Dunia Pendidikan, Ar-Ruzz Media:Jogjakarya. Djoh Djohar ar,, As As'a 'ari ri.. 20 2003 03.. Peng Pengem emba bang ngan an Kuri Kuriku kulu lum m Berb Berbas asis is Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan. Disertasi, tidak diterbitkan. Bandung: PPS UPI. Hasan, Hasan, SH. 1992. 1992. An An Eval Evalua uati tion on of the the 19 1975 75 Gene Genera rall Seni Senior or Secondary Secondary Social Social Studies Studies Curricul Curriculum um Implement Implementatio ation n in Bandung Bandung Municipal Municipality ity . Dise Disert rtas asii Doct Doctor or dari dari Macq Macqua uary ry University. Tidak diterbitkan. http://apadefinisinya.blockspo http://apadefinisinya.blockspot. t. com/2008.07/11/2008. Klein, M. Frances. 1989. Curriculum Reform in the Elementary School. New York : Columbia University. MaLaughin MaLaughin.. 1987. 1987. Impl Impleme ementi nting ng of ESEA ESEA Title Title I. New York: Columbia University. Miller, John P and Wayne Seller. 1985. Curriculum: Perspective and Practice. New York: Longman. Nugroho, Riant, 2008, Pendidikan Indonesia: Harapan, Visi dan Strategi, Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Nursidik, Yahya. 2008. Apa 2008. Apa Definisinya Definisinya.. Tersdia Oliva Oliva,, F.F. F.F. 1984. 1984. Developin Developing g the Curricul Curriculum um.. Bosto Boston: n: Littl Little e Brawn and Company. Pus usat at Kur Kurikul kulum, Bali alitbang bang.. 200 003. 3. Kur Kurikulu kulum m Ber Berbasi asis Komptensi. Jakarta: Depdiknas. Rogers, Everett. M. 1983. Curriculum Curriculum Innovation. Innovation. Sekretari Sekretaris s Dewan Dewan Pendidikan Pendidikan Kota Lubuk Lubuk Linggau. Linggau. "KTSP "KTSP Sulit Sulit Diterapkan Secara Nasional" Nasional" Lubuk Linggau Pos, Selasa, 5 Juni 2007. Sudj Sudjan ana, a, Nana Nana,, Dr. Dr. H, 20 2008 08,, Pembinaa Pembinaan n dan Pengemba Pengembangan ngan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru Algesindo: Jakarta. Sukmadin Sukmadinata, ata, Nana Syaodih. Syaodih. 2004. Pengembangan Kurikulum: Kurikulum: Teori dan Praktek . Bandung: Remaja Rosdakarya. Tim Tim Pengem Pengemban bangan gan Ilmu Ilmu Pendid Pendidika ikan n FIP-UP FIP-UPI, I, 2007, 2007, Ilmu Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian IV: Pendidikan Lintas Bidang, Imtima: Bandung.
P a g e
1 6