Inkontinensia urin Pendahuluan
Inkontinensia urin merupakan salah satu keluhan utama pada penderita lanjut usia. Seperti halnya dengan keluhan pada suatu penyakit, bukan merupakan diagnosis, sehingga perlu dicari penyebabnya. Batasan inkontinensia adalah pengeluaran urin (atau feses) yang bervariasi jumlahnya tanpa disadari, dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga rnengakibat rnengakibatkan kan masalah gangguan kesehatan atau sosial. Inkontinensia Inkontinensia dapat merupakan merupakan faktor tunggal yang menyebabkan seorang lanjut usia dirawat, karena sudah tidak teratasi oleh penderita penderita sendiri sendiri maupun maupun keluargao keluargaorang rang yang merawatnya. !ebanyakan !ebanyakan penderita penderita menganggap inkontinensia urin adalah akibat yang wajar dari proses usia lanjut, dan tidak ada yang dapat dikerjakan dikerjakan kecuali kecuali dengan dengan tindakan tindakan pembedahan pembedahan dan umumnya umumnya orang tidak menyukai tindakan ini. "ada "ada wani wanita ta umum umumny nyaa inko inkont ntin inen ensi siaa meru merupa paka kan n inko inkont ntin inen ensi siaa stres stres,, artiny artinyaa kelu keluar arny nyaa urin urin sema semata ta#m #mata ata karen karenaa batu batuk, k, bers bersin in dan dan segal segalaa gerak gerakan an lain lain dan dan jaran jarang g ditemukan adanya inkontinensia desakan, dimana didapatkan keinginan miksi mendadak. !einginan ini demikian mendesaknya sehingga sebelum mencapai kamar kecil penderita telah telah membas membasahk ahkan an celanan celananya. ya. Sering Sering didapa didapati ti inkont inkontine inensi nsiaa stres stres dan desakan desakan secara secara bersamaan.$ Anamnesis
%namnesa %namnesa adalah riwayat kesehatan dari seorang pasien dan merupakan informasi informasi yang yang diperol diperoleh eh dokter dokter dengan dengan cara menany menanyakan akan pertany pertanyaan aan tertent tertentu, u, dan pasien pasien dapat dapat memberikan jawaban yang sesuai. &ika tidak bisa mendapatkan anamnesis yang jelas dari pasien (autoanamnesa), kita bisa menanyakannya pada kerabat pasien yang tahu secara persis keadaan pasien (alloanamnesa). 'ari 'ari hasil hasil anamne anamnesa sa yang yang dilaku dilakukan kan,, kita kita bisa bisa mendap mendapatk atkan an beberap beberapaa inform informasi asi penting, yaitu $. "asie "asien n wani wanita ta * * tah tahun un +. !eluha !eluhan n utama utama tidak tidak dapat dapat menahan menahan kenc kencing ing . -iwaya -iwayatt peny penyakit akit sekaran sekarang g (-"S) (-"S)
1
a. aktor aktor pembur pemburuk uk nyeri sendi sendi lutut lutut sehingg sehinggaa sebelum sebelum sampai sampai ke /0 sering ngompol dan batuk tertawa juga ngompol. 1. -iwayat -iwayat pribadi pribadi dan sosial pasien tidak mau keluar keluar rumah rumah (malu). (malu). Diagnosis Banding
$. Inkontinensia Urine Tipe Tipe Urgensi. "engeluaran urin involunter yang disebabkan oleh doro dorong ngan an dan dan kein keingi gina nan n mend mendada adak k untu untuk k berk berkem emih ih.. 2al 2al ini ini berk berkait aitan an deng dengan an kontru kontruksi ksi detrus detrusor or secara secara involu involunte nter. r. "enyebab "enyebabnya nya adalah adalah ganggu gangguan an neurol neurologi ogik k (misalnya stroke, sklerosis multipel) serta infeksi saluran kemih.+ +. Inkontinensia Urine Tipe Stress. "engeluaran urin involunter selama batuk, bersin, tertawa, atau peningkatan tekanan intraabdomen lainnya. "aling la3im terjadi pada wanita setelah usia setengah baya.+ . Inkontinensia Urine Tipe Overflow. "engel "engeluar uaran an urin urin involu involunte nterr akibat akibat disten distensi si kandung kemih yang berlebihan. 'apat disertai dengan kandung kemih yang kurang aktif, obstruksi jalan keluar kandung kemih (seperti tumor, hipertrofi prostat), obat# obatan (seperti diuretik) atau defisiensi vitamin B$+. + 4. Inkontinensia Urine Tipe Fungsional. Imobilitas, defisit kognitif atau daya kembang kandung kemih yang buruk. + Pemeriksaan Fisik
"emerik "emeriksaan saan fisik fisik yang yang lengka lengkap p melipu meliputi ti pemeri pemeriksaa ksaan n abdome abdomen, n, vagina vaginal, l, pelvis pelvis,, rektal dan penilaian neurologis. "ada pemeriksaan abdomen bisa didapatkan distensi kandung kemih. "emeriksaan fisik yang dapat dilakukan pada pasien dengan keluhan demikian adalah cotton cotton swab test, pad test, paper paper towel towel test test dan stress dan stress testing . Cotton Swab Test biasanya digunakan untuk menilai mobilitas uretral pada wanita. "emeriksaan ini dilakukan dengan memasukan cotton swab lubrikasi swab lubrikasi steril ke dalam uretra hingga masuk ke kandung kemih. !emudian cotton swab ditarik hingga sekitar leher kandung kemih. /anita dengan keadaan lantai lantai pelvis pelvis normal normal akan akan menunj menunjukk ukkan an cotton swab swab yang membentuk sudut nol derajat dengan lantai rata. !emudian pasien diminta untuk mengkontraksikan ototnya seperti saat menahan pada saat ingin berkemih dan perubahan sudut yang diharapkan adalah kurang dari * dera derajat jat.. %pabil pabilaa lebi lebih h dari dari * deraj derajat at maka maka peme pemeri riks ksan an ini ini menu menunj njuk ukka kan n adan adanya ya hipermobilitas uretra yang merupakan salah satu penyebab inkontinensia urin. Pad Test Test biasanya biasanya dilakukan sebagai tes objektif untuk melihat apakah cairan yang keluar keluar adalah adalah benar benar urin urin biasany biasanyaa menggu menggunak nakan an agen agen pewarn pewarnaa sepert sepertii phenl saliclate, 2
ben!oic acid, atropine sulfate, "ethlene blue dan blue dan agen lainnya dan pasiennya menggunakan bantalan seperti pampers kemudian melakukan aktivitas biasa dan kenaikan satu gram pada bantalan tersebut ter sebut mengindikasikan adanya satu mililiter urin. 4est ini disebut negatif apabila perubahan beratnya kurang dari satu gram. Pad gram. Pad 4est 4est tidak dilakukan pada wanita yang sedang dalam fase menstruasi. Paper Towel Towel Test Test merupakan merupakan uji dengan hasil yang cepat dan sesuai dengan berapa banyak stress yang didapat hingga adanya urin yang keluar mengindikasikan inkontinensia urin. "asien diminta untuk batuk beberapa kali dengan menadahkan uretra ke arah tissue toilet dan terdapat tetesan pada tissue toilet tersebut. 5uas permukaan yang basah dapat dihitung dan dapat mengindikasikan volume urin yang keluar akibat stress yang didapat. Stress Testing Testing merupa merupakan kan uji paling paling sensiti sensitiff yang yang merupa merupakan kan uji pelvis pelvis dengan dengan observasi langsung terhadap hilangnya urin dengan uji pemberian stress yakni batuk. 6ji ini dapat dapat mengar mengarah ah pada pada kesalah kesalahan an apabil apabilaa keadaa keadaan n kandun kandung g kemih kemih pasien pasien sedang sedang dalam dalam keadaa keadaan n kosong kosong.. "rinsi "rinsipny pnya, a, kandun kandung g kemih kemih pasien pasien dimasu dimasukka kkan n air steril steril kira#ki kira#kira ra +7* hingga hingga 7** m5 dan pasien diinstruksi diinstruksikan kan untuk batuk pada posisi litotomi. litotomi. %pabila %pabila adanya adanya urin yang keluar berarti pasien tersebut terkena kondisi inkontinensia urin. %pabila tidak maka dapat dilakukan pada posisi lain. %pabila hasil uji negatif pada pemeriksaan penunjang cystometrogram maka pasien tersebut dapat didiagnosa menderita inkontinensia urin. Pemeriksaan Penunjang
Inkontinensia urin bukanlah merupakan suatu kasus gawat darurat. Inkontinensia urin merupakan suatu keadaan abnormal. 4ergantung dari wujud urin yang keluar, ada beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, yakni urinalsis, urinalsis, urinar ctological studies, studies , serta cek serum elektrolit, kalsium, blood urea nitrogen dan nitrogen dan kadar glukosa urin. Urinal Urinalsis sis dapat dapat bergu berguna na untuk untuk mengha menghapus puskan kan diagno diagnosis sis bandin banding g sepert sepertii urinar tract infection yang merupakan merupakan suatu reaksi inflamasi lokal yang dapat menyebabkan menyebabkan tidak terhambatnya kontraksi kandung kemih akibat endotoksin yang diproduksi oleh bakteri yang memi emiliki iki alpha#blocki alpha#blocking ng effect pada pada sphi sphinct ncter er uret uretra ra sehin sehingg ggaa menu menuru runk nkan an teka tekana nan n intrauretra yang kemudian berujung pada inkontinensia urin. Urinar ctological studies merupakan studies merupakan pemeriksaan untuk memeriksa eksistensi dari karsinoma in situ pada situ pada kandung kemih yang dapat meningkatkan frekuensi dan urgensi dari rasa ingin berkemih dan pada hasilnya dapat ditemukan mikroskopik hematuria. Sedangkan uji cek serum blood urea nitrogen dan nitrogen dan kadar glukosa dapat dilakukan terutama pada pasien
3
dengan diabetes atau poliurea dan polidipsia. Serta penurunan B68 dapat mengindikasikan adanya penurunan masa otot yang dapat mengganggu fungsi renal. "emeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan csto"etr yang csto"etr yang biasanya dilaku dilakukan kan untuk untuk mengev mengevalua aluasi si pengisi pengisian an dan penyimp penyimpana anan n urin urin pada pada kandun kandung g kemih. kemih. Cst Csto" o"et etog ogra ra" " merup erupak akan an suat suatu u hasi hasill dari ari csto"etr yang yang meru merupa paka kan n kurv kurvaa dari dari tekananvolume intravesikal dengan cara pengisian kandung kemih dengan air steril atau karbon dioksida pada laju infusi konstan sambil memonitor perubahan tekanan intravesikal. "asien "asien harus harus menaha menahan n setiap setiap rasa ingin ingin berkem berkemihn ihnya ya selama selama pemerik pemeriksaan saan berlan berlangsu gsung. ng. !ontraksi muskulus detrusor yang melebihi $7 cm2 +9 dianggap kondisi abnormal. 'ata yang didapat pada grafik terdiri dari lima fase yakni sensasi propriosepsi, sensasi merasa kandung kandung kemih penuh, sensasi ingin berkemih, berkemih, munculnya munculnya kontraksi muskulus muskulus detrusor detrusor volunter dan kemampuan untuk menghentikan kontraksi muskulus detrusor. !ondisi negatif dapat merupakan salah satu indikasi adanya inkontinensia urine. "ada "ada pasien pasien pender penderita ita inkont inkontinen inensia sia urin urin terdap terdapat at 1 faktor faktor yang yang diperca dipercaya ya dapat dapat membantu diagnosis dari inkontinensia urin yakni diketahuinya pernah mengalami gangguan miksi saat mendapatkan mendapatkan stress pada masa lalu, lalu, postvoid postvoid residual volu"e tidak volu"e tidak melebihi 7* m5, hasil positif pada cough stress test dan dan kapasitas fungsional kandung kemih mencapai 1** m5. $7: pasien dengan inkontinensia urin hidup dengan muskulus detrusor yang tidak stabil. %namnesis merupakan suatu hal yang wajib dilakukan walaupun anamnesis bukanlah suatu hal utama yang adekuat untuk menentukan basis terapi inkontinensia urin, seperti *.;$ untuk nilai sensitifitas dari inkontinensia urin tipe stress, tetapi hanya memiliki *.7$ poin pada spesifitas dari inkontinensia urin tipe stress. Working Diagnosis
'ari hasil anamnesa, pasien wanita * tahun tersebut mengalami miksi involunter sebelum sampai ke /0 karena pasien tidak dapat berjalan dengan cepat akibat nyeri sendi lutut yang dideritanya. "asien juga aka dapat dibuatkan dibuatkan working diagnosis diagnosis bahwa pasien mengidap mengidap Inkontinensia Urin Tipe Mixed et ausa !tress dan Urgensi . "tiologi
"enyebab dari Inkontinensia 6rin seperti pada kasus dapat terjadi akibat beberapa hal. "ada wanita, penyebab umum terjadinya Inkontinensia urin adalah lemahnya sokongan dari pelvis. /a /anita nita dapat kehilangan support dari pelvis setelah melahirkan, operasi, ataupun 4
penyakit yang dapat melemahkan kekuatan jaringan atau juga setelah kehilangan esterogen postmenopausal. %tau sebab yang kurang ditemui seperti defisiensi kekuatan sphincter intrinsic utethra yang dapat terjadi karena proses penuaan, trauma pelvis, atau operasi seperti histerektomi, urethrope?y atau pubovaginal sling. 1 "enuaa "enuaan n dapat dapat menyeb menyebabk abkan an inkont inkontinen inensia sia akibat akibat adany adanyaa pelema pelemahan han kekuat kekuatan an jaringan ikat, hipoesterogisme, peningkatan gangguan medis, peningkatan diuresis malam hari. 9besitas, melahirkan, dan merokok dapat menyebabkan inkontinensia, bersama dengan aktivitas musculus detrusor yang berlebihan yang masih belum diketahui sebabnya. 1 "pidemiologi
"eremp "erempuan uan lebih lebih sering sering mengal mengalami ami inkont inkontine inensi nsiaa urin urin daripa daripada da laki#la laki#laki ki dengan dengan perbandingan $,7 $. Survei yang dilakukan di "oliklinik @eriatri -S6"8 'r. 0ipto >angunkusumo (+**) terhadap $; pasien geriatri didapatkan angka kejadian inkontinensia urin stres pada laki#laki sebesar +*,7: dan pada perempuan sebesar +,7 :. 7 "enelitian lain yang dilakukan oleh 'iokno dkk, pada perempuan usia lanjut di atas A* tahun mendapatkan dari $$7* subyek yang dipilih secara random, 11 orang diantaranya mengala mengalami mi inkont inkontine inensi nsiaa urin. urin. 'ari 'ari mereka mereka yang yang mengal mengalami ami inkont inkontine inensi nsiaa urin urin 77,7: 77,7: merupakan inkontinensia urin tipe campuran, +A,: merupakan inkontinensia urin tipe stres saja, ;: dengan inkontinensia urin tipe urgensi saja, dan ,: dengan diagnosis lain. 7 Pato#isiologis
"roses berkemih normal melibatkan mekanisme dikendalikan dan tanpa kendali, sfingter uretra eksternal dan otot dasar panggul berada di bawah kontrol volunter dan disuplai oleh saraf pudendal, sedangkan otot detrusor kandung kemih dan sfingter uretra internal berada di bawah kontrol sistem saraf otonom (tidak sadar), yang mungkin dimodulasi oleh korteks otak.7 Secara garis besar, proses berkemih diatur oleh pusat refleks kemih di daerah sakrum. &aras aferen lewat persarafan somatik dan otonom, membawa informasi ke medula spinalis sesuai pengisian kandung kemih. 4onus 4onus simpatik yang dipicu oleh noradrenalin menyebabkan tonus parasimpatik terhambat, kontraksi sfingter (penutupan kandung kemih), dan relaksasi otot detrusor, sehingga tidak terjadi proses miksi. Sebaliknya, ketika berkemih berlangsung, tonus simpatik menurun dan peningkatan rangsang parasimpatik mengakibatkan kontraksi kandung kemih. Semua proses ini berlangsung di bawah koordinasi dari pusat yang lebih 5
tinggi pada batang otak, otak kecil dan korteks serebri. "roses patologik yang mengenai pusat#pusat ini misalnya stroke, sindroma "arkinson, demensia dapat menyebabkan inkontinensia.7 Bila Bila kandun kandung g kemih kemih makin makin terisi terisi dengan dengan urin, urin, sensasi sensasi syaraf syaraf diteru diteruska skan n lewat lewat persyarafan pelvis dan medulla spinalis ke pusat#pusat sub#kortikal dan kortikal. "usat sub# kortikal kortikal di ganglia ganglia basalis basalis pada serebellum memerintahkan memerintahkan kandung kandung kemih untuk relaksasiC dengan demikian proses pengisian berlanjut tanpa orang mengalami sensasi untuk berkemih. Bila Bila pros proses es peng pengisi isian an berla berlanj njut ut,, peras perasaan aan regan reganga gan n kand kandun ung g kemi kemih h menc mencapa apaii pusat pusat kesadaran, dan pusat kortikal (pada lobus frontal) bekerja menghambat pengeluaran urin. @angguan pada pusat#pusat di kortikal atau sub#kortikal ini akibat penyakit atau obat#obatan dapat menurunkan kemampuan untuk menunda berkemih. 7 Bila dikehendaki untuk berkemih, rangsang dari kortikal diteruskan lewat medulla spinalis dan persyarafan pelvis ke otot#otot detrusor. !erja kolinergik dari persyarafan pelvis mengakibatkan kontraksi dari otot#otot detrusor. @angguan pada aktivitas kolinergik dari persyarafan pelvis ini berakibat penurunan kontraktilitas otot#otot detrusor. 9tot#otot ini juga memp mempun uny yai
rese resept ptor or
untu untuk k
pros prosta tagl glan andi din, n,
sehi sehing ngga ga
obat obat#o #oba batt
yang ang
meng mengha hamb mbat at
prostaglandin dapat mengganggu kerja detrusor. !ontraksi kandung kemih juga tergantung pada kerja ion kalsium, sehingga penghambat kalsium juga dapat mengganggu kontraksi kandung kemih. 7 Inervasi dari sfingter interna dan eksterna juga kompleks. %ktivitas alfa adrenergik menyebabkan sfingter urethra berkontraksi. !arenanya obat#obat yang bersifat alfa adrenergik agonis, agonis, misalnya misalnya pseudoefedr pseudoefedrin, in, dapat memperkuat memperkuat kontraksi kontraksi sfingter. sfingter. Sedangkan Sedangkan obat#obat obat#obat penghambat alfa misalnya tera3o3in dapat mengganggu penutupan sfingter. Inervasi beta adrenergik menyebabkan relaksasi sfingter urethra dan mengakibatkan kegagalan aktivitas kontraksi dari obat#obat alfa adrenergik.7 !ompon !omponen en lain lain dari mekanis mekanisme me sfingter sfingter adalah adalah hubung hubungan an anatomi anatomik k antara antara urethr urethraa dengan kandung kemih dan rongga perut. >ekanisme sfingter yang terkendali membutuhkan sudut sudut yang yang tepat tepat antara antara urethr urethraa dan kandun kandung g kemih. kemih. ungsi ungsi sfingt sfingter er yang yang normal normal juga juga tergantung dari posisi yang tepat dari urethra, sehingga peningkatan tekanan intra#abdominal dapat secara efektif diteruskan ke urethra. Bila urethra dalam posisi yang tepat, urin tidak akan keluar dengan mengejan, batuk, dan lain#lain gerakan yang meningkatkan tekanan dalam perut.7 6
Secara umum, dengan bertambahnya usia, kapasitas kandung kemih menurun. Sisa urin dalam kandung kemih, setiap selesai berkemih, cenderung meningkat dan kontraksi otot#otot kandung kemih yang tidak teratur makin sering terjadi. !ontraksi#kontraksi involunter ini ditemukan pada 1*#7: orang lanjut usia yang mengalarni inkontinensia. "ada wanita, menjadi lanjut usia juga berakibat menurunnya tahanan pada uretra dan rnuara kandung kemih. Ini berkenaan dengan berkurangnya kadar estrogen dan melemahnya jaringan otot#otot panggul karena proses melahirkan. >enurunnya pengaruh dari estrogen pada lanjut usia, juga dapat menyebabkan vaginitis atropi dan urethritis sehingga terjadi keluhan#keluhan disuri misalnya polakisuri dan dapat mencetuskan inkontinensia. "ada pria, pembesaran kelenjar prostat pada saat lanjut usia, mempunyai potensi untuk menyebabkan inkontinensia. Penatalaksanaan
a. 8on 8on farm farmak akol olog ogis is 4erapi non farmakologis meliputi terapi suportif non spesifik (edukasi, manipulasi lingkungan, pakaian dan pads tertentu) dan intervensi tingkah laku (latihan otot dasar panggul, latihan kandung kemih, kemih, penjadwalan berkemih, latihan kebiasaan.) # $ladder training . 4erapi erapi ini bertuju bertujuan an memperp memperpanja anjang ng interva intervall berkem berkemih ih yang yang normal dengan teknik relaksasi sehingga frekuensi berkemih hanya A# kali per hari atau #1 jam sekali sekali.. "asien "asien diinst diinstruk ruksik sikan an untuk untuk berkem berkemih ih pada pada interv interval al waktu waktu tertentu, mula#mula setiap jam, selanjutnya interval berkemih diperpanjang secara bertahap sampai pasien ingin berkemih setiap +# jam. 4eknik 4eknik ini terbukti bermanfaat pada inkontinensia urgensi dan stres, namun untuk itu diperlukan motivasi yang kuat dari pasien untuk berlatih menahan keluarnya urin dan hanya berkemih pada interval #
waktu tertentu saja.7 5atiha 5atihan n otot dasar dasar panggul panggul.. 4erap 4erapii ini efektif efektif untuk untuk inkonti inkontinen nensia sia campura campuran. n. 5atihan 5atihan dilakukan #7 kali sehari dengan $7 kontraksi dan menahan hingga $* detik. 5atihan dilakukan dilakukan dengan dengan melakukan melakukan kontraksi kontraksi berulang#ul berulang#ulang ang pada otot dasar panggul. panggul. 'engan 'engan memper memperkua kuatt otot otot terseb tersebut, ut, latihan latihan ini dihara diharapka pkan n dapat dapat mening meningkat katkan kan kekuatan uretra untuk menutup secara sempurna. Sebelum pasien menjalani latihan, harus dilakukan lebih dahulu pemeriksaan vagina atau rektum untuk menetapkan
#
apakah mereka dapat mengkontraksikan otot dasar panggulnya. 7 %abit training memerlukan memerlukan penjadwalan berkemih sesuai dengan jadwal berkemih pasien sendiri. 4eknik 4eknik ini sebaiknya digunakan pada inkontinensia urin tipe fungsional dan membutuhkan keterlibatan petugas kesehatan atau pengasuh pasien. 7
#
$iofeedback therap merup erupak akan an tera terapi pi yang yang bert bertuj ujua uan n agar agar pasi pasien en mamp mampu u
mengontrol kontraksi involunter otot detrusor kandung kemihnya. 7 b. armakologis 4erapi rapi farm farmak akol olog ogis is tela telah h dibu dibukt ktik ikan an memp mempun uny yai efek efek yang yang baik baik terh terhad adap ap inkontinensia urin tipe urgen dan stres. 9bat#obat yang dipergunakan dapat digolongkan menjadi antikolinergik, antispasmodik, agonis adrenergik D, dan estrogen tropikal. # &nticholinergic &gents. &gents . >erupakan obat kelas pertama pada wanita yang menderita inkontinensia urin tipe urgensi. 9bat#obatan golongan ini menghalangi pengikatan asetilkolin kepada reseptor kolinergik sehingga menekan kontraksi kandung kemih invo involu lunt nter er..
'icy 'icycl clom omin inee
2ydr 2ydroc ochl hlor orid idee
meru merupa paka kan n
obat obat
golo golong ngan an
%gen gen
%ntiko %ntikolin linerg ergik ik sebaga sebagaii relaksa relaksan n otot otot polos polos dan masih masih diterim diterimaa untuk untuk pemberi pemberian an kepada kepada wanita wanita hamil. hamil. "emberi "emberian an obat obat ini dapat dapat menuru menurunka nkan n kemamp kemampuan uan pasien pasien untuk mengemudi dan aktivitas berbahaya lain. 7 # &ntispas"odic 'rugs. 'rugs. >erupakan obat#obatan yang bekerja sebagai relaksan otot polos kandung kemih dengan mengerahkan aksi spasmolitik ke otot polos kandung kemih kemih yang yang mengak mengakiba ibatka tkan n mening meningkat katnya nya kapasit kapasitas as kandun kandung g kemih kemih dan cukup cukup efektif efektif untuk untuk terapi terapi farmako farmakolog logis is inkont inkontine inensi nsiaa urin urin tipe tipe urgens urgensi. i. 9?y#bu 9?y#buty tynin nin 0hloride 0hloride merupakan merupakan obat yang paling umum digunakan. digunakan. >erupakan >erupakan obat golongan golongan anti antisp spas asmo modi dik k
deng dengan an
meka mekani nism smee
meng menger erah ahka kan n
efek efek
anti antisp spas asmo modi dik k
dan dan
antim antimus uska karin rinik ik ke otot otot polo poloss sehin sehingg ggaa menu menund ndaa kein keinin inga gan n untu untuk k berk berkem emih ih,, mening meningkat katkan kan kapasit kapasitas as kandun kandung g kemih, kemih, dan menuru menurunka nkan n kontra kontraksi ksi involu involunte nter r #
sehingga menurunkan frekuensi dan keinginan berkemih. &gonists &lpha#&drenergic &lpha#&drenergic.. 9bat 9bat golong golongan an ini mening meningkat katkan kan resisten resistensi si sphinc sphincter ter urethr urethraa intern internaa untuk untuk berelak berelaksasi sasi,, sehingg sehinggaa sphinct sphincter er urethr urethraa tetap tetap berkon berkontrak traksi si menyebabkan penurunan frekuensi inkontinensia tipe stress. 0ontoh obat golongan ini adalah adalah "seudo "seudoeph ephedr edrine ine 2ydro 2ydrochl chlori oride. de. 9bat 9bat ini merupa merupakan kan obat obat golong golongan an 'ekongestan Sistemik yang merupakan agonis alfa#adrenergik dengan dosis A*mg bertahan selama A hari dan $+*mg bertahan selama $+ hari. "enggunaan pada wanita
hamil belum diketahui efeknya. c. "embedahan 4indakan operasi dilakukan pada wanita dengan inkontinensia tipe stres yang tidak membaik membaik dengan dengan penanganan penanganan konservatif konservatif harus dilakukan dilakukan upaya operatif. operatif. 4indaka 4indakan n pembedahan yang paling sering dilakukan adalah ileosistoplasti dan miektomi detrusor. "em "embedah edahan an yang ang dilak ilaku ukan kan untu untuk k inko inkont ntin inen ensi siaa tipe tipe stre stress adal adalah ah in(ectable intraureth intraurethral ral bulking bulking agents, agents, urethral urethral slings, artificial artificial urinar urinar sphincters sphincters dan suspensi
8
leher kandung kemih. Sedangkan untuk tipe urgensi adalah aug"entation cstoplas dan cstoplas dan juga stimulasi elektrik.7 d. !ate !atete teri risa sasi si 6ntuk 6ntuk beberap beberapaa pertim pertimban bangan gan,, misalny misalnyaa memant memantau au produk produksi si urin urin dan keperlu keperluan an mengukur mengukur balans cairan, hal ini masih dapat diterima. 4etapi 4etapi sering alasan pemasangan pemasangan kateter ini tidak jelas, dan mengundang risiko untuk terjadinya komplikasi, umumnya adalah infeksi. %da tiga macam cara kateterisasi pada inkontinensia urin $ateterisasi luar 4erutama pada pria dengan memakai sistim kateter#kondom. Efek $. $ateterisasi
samping yang terutama adalah iritasi pada kulit, dan sering lepas. 4etapi ada laporan yang menunjukkan menunjukkan insidens infeksi infeksi saluran saluran kemih meningkat meningkat dengan dengan kateterisasi kateterisasi macam ini. >etode ini hanya dianjurkan pada pria yang tidak menderita retensio urin dan mobilitasnya masih cukup baik. !ateter eksternal semacam ini manfaatnya masih belum memuaskan pada wanita. +. $ateterisasi !ateterisa risasi si ini teruta terutama ma pada pada wanita wanita lanjut lanjut usia usia yang yang $ateterisasi intermiten !atete menderita inkontinensia. rekuensi pemasangannya + # 1 ? sehari, dengan sangat memperhatikan sterilitas dan teknik prosedurnya $ateterisasi seara menetap )chronic . $ateterisasi )chronic indwelling indwelling catheter*+ catheter*+ !ateter jenis ini paling
sering sering diguna digunakan kan.. "enggu "enggunaa naanny nnyaa harus harus benar# benar#ben benar ar dibata dibatasi si pada pada indikas indikasii yang yang tepat. tepat. >isalny >isalnyaa untuk untuk ulkus ulkus dekubi dekubitus tus yang yang terga tergangg nggu u penye penyembu mbuhan hannya nya karena karena adanya adanya inkont inkontine inensi nsiaa urin urin ini. ini. !ompli !omplikas kasiny inyaa disamp disamping ing infeks infeksi, i, juga juga mungki mungkin n menyebabkan batu kandung kemih, abses ginjal dan bahkan proses dari keganasan dari saluran kemih. $omplikasi %
Infeksi Infeksi saluran saluran kemih kemih& risik risiko o infek infeksi si salur saluran an kemi kemih h lebi lebih h ting tinggi gi pada pada pend pender erit itaa inkontinensia urin. 'apat juga terjadi pada pemasangan kateter.7
%
!elainan kulit luka, ruam, atau infeksi kulit mungkin terjadi karena kulit menjadi basah sepanjang waktu. "emasangan pampers juga dapat menimbulkan masalah seperti alergi.
%
"roblem psikososial problem psikososial problem ini dapat terjadi karena inkontinensia urin dapat mengubah aktivitas yang biasa dilakukan (contohnya berhenti olahraga, hanya mau pergi ke tempat yang sudah diketahui lokasi toiletnya), kehidupan sosial dan pekerjaan. 7
%
'ehidrasi %da kecenderungan untuk mengurangi minum dengan harapan mengurangi juga kemungkinan inkontinensianya. 2al ini selain mengganggu keseimbangan cairan
9
yang sudah cenderung negatif pada lanjut usia, juga dapat mengakibatkan menurunnya kapasitas kandung kemih, dan selanjutnya akan memperberat keluhan inkontinensianya. 7 Pre'enti# (. !ombin !ombinasi asi 4eknik eknik "erila "erilaku ku dan !egel !egel E?erci E?ercise se (kegel (kegel e?erci e?ercise se bertuju bertujuan an untuk untuk
memper memperkua kuatt otot otot dasar dasar panggu panggul. l. 'itemuk 'itemukan an oleh oleh dr.% dr.%rno rnold ld !egel, !egel, seoran seorang g spesial spesialis is 9B@F8 untuk menyembuhkan pasien yang menderita inkontinensia urin). A ). "erhatikan jumlah air yang diminum 'ehidrasi dapat menyebabkan konsumsi air yang
berlebih, maka minumlah air secara teratur untuk menghindarinya. Selain itu, hindari minum minum alkoho alkoholl dan kafein kafein,, selain selain bersifa bersifatt diureti diuretik, k, dapat dapat melema melemahka hkan n otot otot pengat pengatur ur miksi.A *. &aga !esehatan >erokok dapat meningkatkan risiko inkontinensia urin. !onsumsi cukup
serat, karena konstipasi dapat memperburuk inkontinensia urin. !urangi berat badan jika terjadi obesitas, penurunan berat badan dapat mengurangi tekanan pada otot detrusor kantung kemih. A Prognosis
"rognosis baik. "enderita lanjut usia dengan inkontinensia banyak yang dapat diobati, terutama terutama yang mempunyai mempunyai mobilitas mobilitas dan fungsi fungsi mental cukup baik. Bila tidak dapat diobati sempurna, inkontinensia selalu dapat diupayakan lebih ringan. A "ada Inkontinensi tipe stress dengan terapi alpha#agonist keadaan dapat membaik sekitar $;#1:, dengan terapi dan operasi dapat membaik sekitar :. Sedangkan pada Inkontinensi tipe urgensi, keadaan dapat membaik sekitar 7: dengan pelatihan kandung kemih dan 11: dengan obat golongan antikolinergik.
$esimpulan
Inkont Inkontine inensi nsiaa urin urin adalah adalah ketida ketidakma kmampu mpuan an menaha menahan n kencin kencing. g. 'engan 'engan melaku melakukan kan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik, kita dapat menentukan diagnosis yang tepat terhadap pasien.
10
"ada kasus skenario di atas, didapatkan diagnosa pasien tersebut menderita penyakit inkontinensia urin tipe mi?ed et causa stres dan urgensi. 'engan penatalaksanaan yang sesuai dengan faktor penyebab, maka prognosisnya akan baik. Da#tar Pustaka
& akarta E@0. +**. (. %ndrianto ". 6rologi untuk praktek umum. &akarta +. @raber, @raber, >ark %. Buku Buku saku dokter dokter keluarg keluarga. a. Edisi ke#. ke#. &akarta &akarta E@0. +**A. +**A. . @leadle @leadle &. @ejala @ejala saluran saluran kemih. kemih. 'alam 'alam %t a glance glance anamnes anamnesis is dan pemeriks pemeriksaan aan fisik. fisik. &akarta "enerbit Erlangga. +**. 1. @eri >. 9bstetri 9bstetri G ginekol ginekologi ogi pandua panduan n praktik. praktik. Edisi Edisi ke#+. &akarta E@0. E@0. +**;. +**;. 7. Setiati Setiati S, "raman "ramantara tara '". '". Inkonti Inkontinen nensia sia urin dan kandung kandung kemih kemih hiperak hiperaktif. tif. 'alam 'alam Sudoyo %/, Setiyohadi B, %lwi I, Simandibrata >, Setiadi S, editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ke#7. &akarta Interna "ublishing. +**;. 6.
"ranarka !. Inkontinensia. 'alam >artono 2, "ranarka !. @eriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). &akarta Balai "enerbit !6I. +**;.
11