PROJECT BASED LEAERNING “ HISPRUNG ” Disusun untuk memenuhi tugas B!k Sistem Gast"!intestina
Disusun !eh # $e!m%!k & 'keas () She* Le!nia S
(+,-.-/--(+(--/
$!mang Sanis0a N
(+,-.-/--(+(--+
Us1atun Hasanah
(+,-.-/--(+(--&
E* 2it"i*atus S
(+,-.-/--(+(--3
4!h 5us"!n
(+,-.-/--(+(-(-
Put"i De1i a"um Sa"i
(+,-.-/-(((( (+,-.-/-((((--( --(
I"6an 4a"su7 8ah*u R9
(+,-.-/-(((( (+,-.-/-((((--/ --/
D1i $u"nia Sa"i
(+,-.-/-((((--+
Pu%ut Li6:a"ia Panta A9
(+,-.-/-((((--&
A;eita D1i A%"iia
(+,-.-/-((((--,
8ah*uni
(+,-.-/-((((--<
Ratna Ju1ita
(+,-.-/-((((--.
=ahi"!tu Imi
(+,-.-/-((((-->
Ni Putu Ika Pu"nama1ati
(+,-.-/-((((--3
Ni Luh Putu Sa%t*a 8
(+,-.-/-((((-(-
PROGA4 STUDI IL4U $EPERA8ATAN 2A$ULTAS $EDO$TERAN UNI?ERSITAS BRA8IJA5A 4ALANG /-(<
(9 De6inisi Hirsprung adalah penyakit tidak adanya sel-sel ganglion dalam rectum
atau bagian rektosigmoid colon. Dan
ketidak
adaan ini
menimbulkan
keabnormalan atau tidak adanya peristaltic serta tidak adanya evakuasi usu spontan (Betz, Cecily & soden, !"""#. $ondisi ini merupakan kelainan baaan penyebab gangguan pasase usus tersering pada neonates, dan kebanyakan ter%adi pada bayi aterm dengan berat lahir ' $g. (rie) *ans%oer, !"""#. +enyakit hisprung disebut %uga congenital aganglionik mega kolon. +enyakit ini merupakan keadaan usus besar (kolon# yang tidak mempunyai persyara)an (aganglionik#. adi, karena ada bagian dari usus besar ( mulai dari anus keatas# yang tidak mempunyai persyara)an (ganglion#, maka ter%adi kelumpuhan usus besar dalam men%alankan )ungsinya sehingga usus men%adi membesar (megakolon#. + usus besar yang terkena berbeda-beda untuk setiap individu. !. $/0/$/ $lasi)ikasi penyakit Hirschsprung menurut %amsuhida%at dan 1im de %ong, (2334# adalah sebagai berikut5 2. Hirschsprung segmen pendek +ada morbus hirschsprung segmen pendek daerah aganglionik meliputi rektum sampai sigmoid, ini disebut penyakit hirschsprung klasik. +enyakit ini terbanyak (6"7# ditemukan pada anak laki-laki, yaitu lima kali lebih banyak daripada perempuan. !. Hirschsprung segmen pan%ang +ada hirschsprung segmen pan%ang ini daerah aganglionik meluas lebih tinggi dari sigmoid. '. Hirschsprung kolon aganglionik total Dikatakan Hirschsprung kolon aganglionik total bila daerah aganglionik mengenai seluruh kolon. 8. Hirschsprung kolon aganglionik universal Dikatakan Hirschsprung aganglionosis universal bila daerah aganglionik meliputi seluruh kolon dan hampir seluruh usus halus. Dibagi men%adi dua kelompok besar yaitu5 a 9ipe kolon spastik
Biasanya dipicu oelh makanan, menyebabkan konstipasi berkala (konstipasi periodik# atau diare disertai nyeri. $adang konstipasi silih berganti dengan diare. ering tampak lender pada tin%anya. :yeri biasanya berupa serangan nyeri tumpu; atau kram, biasanaya di perut sebelah baah. +erut terasa kembung, mual, sakit kepala, lemas, depresi, kecemasan dan sulit untuk berkonsentrasi. Buang air besar sering meringankan ge%ala
< 22 7# ; $olon aganglionik universal Bila segmen aganglionik meliputi seluruh usus sampai pylorus (>7#
'. ?tiologi +enyebab penyakit hisprung disebabkan aganglionosis *eissner dan urbach dalam lapisan dinding usus, mulai dari spingter ani internus ke arah proksimal, 4" 7 terbatas di daerah rektosigmoid, 2" 7 sampai seluruh kolon dan sekitarnya > 7 dapat mengenai seluruh usus sampai pilorus. Diduga ter%adi karena )aktor genetik dan sering ter%adi pada anak dengan Don yndrom, kegagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi, kranio kaudal pada myentrik dan sub mukosa dinding ple@us.
*enurut sta) penga%ar /lmu $esehatan anak 0$A/, 236> 5
2. *ungkin karena adanya kegagalan sel-sel :eural Crest ambrional yang berimigrasi ke dalam dinding usus atau kegagalan pleksus mesenterikus dan submukoisa untuk berkembang kearah kranio kaudal di dalam dinding usus. !. Disebabkan oleh tidak adanya sel ganglion para simpatis dari pleksus urbach di kolon. '. ebagian besar segmen yang aganglionik mengenai rectum dan bagian baah kolon sigmoid dan ter%adi hipertro)i serta distensi yang berlebihan pada kolon. &9 2akt!" "isik!
2. 0aktor bayi Amur Bayi Bayi dengan umur "-!6 hari merupakan kelompok umur yang paling rentan terkena penyakit Hirschsprung karena penyakit Hirschsprung merupakan salah satu penyebab paling umum obstruksi usus neonatal (bayi berumur "-!6 hari#.
iayat indrom Don ekitar 2!7 dari kasus penyakit Hirschsprung ter%adi sebagai bagian dari sindrom yang disebabkan oleh kelainan kromosom. $elainan kromosom yang paling umum beresiko menyebabkan ter%adinya penyakit Hirshsprung adalah indrom Don. !-2"7 dari individu dengan penyakit Hirschsprung merupakan penderita sindrom Don. indrom Don adalah kelainan kromosom di mana ada tambahan salinan kromosom !2. Hal ini terkait dengan karakteristik )itur a%ah, cacat %antung baaan, dan keterlambatan perkembangan anak.
!. 0aktor ibu Amur Amur ibu yang semakin tua (E '> tahun# dalam aktu hamil dapat meningkatkan risiko ter%adinya kelainan kongenital pada bayinya. Bayi dengan indrom Don lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendekati masa menopause.
asF?tnis Di /ndonesia, beberapa suku ada yang memperbolehkan perkainan kerabat dekat (sedarah# seperti suku Batak 9oba (pariban# dan Batak $aro (impal#. +erkainan pariban dapat disebut sebagai perkainan hubungan darah atau incest +erkainan incest membaa akibat pada kesehatan )isik yang sangat berat dan memperbesar
kemungkinan anak lahir dengan kelainan kongenital.
,9 E%i;emi!!gi His%"ung
/nsidensi penyakit Hirschsprung tidak diketahui secara pasti, tetapi berkisar 2 diantara >""" kelahiran hidup. Dengan %umlah penduduk /ndonesia !"" %uta dan tingkat kelahiran '> permil, maka diprediksikan setiap tahun akan lahir 28"" bayi dengan penyakit Hirschsprung. $artono mencatat !"-8" pasien penyakit Hirschprung yang diru%uk setiap tahunnya ke A+: Cipto *angunkusomo akarta. aki-laki lebih banyak dari pada perempuan dengan perbandingan 852 dan ada kenaikan insidens pada kasus-kasus )amilial yang ratarata mencapai sekitar G7 (1yllie, !""" ; $artono, !""8#. *enurut penelitian $artono yang menangani penyakit Hirschsprung di Cipto *angunkusumo memperlihatkan proporsi penyakit Hirschprung lebih banyak ditemukan pada pasien berumur "-2 bulan yaitu sebesar !3,427 (>! dari 24> orang# sedangkan untuk umur 2 bulan- 2 tahun sebesar !!,6>7 (8" dari 24> orang#. $artono %uga mencatat penderita penyakit Hirschsprung sebanyak 2'2 orang (48,6>7# ber%enis kelamin lelaki sedangkan perempuan yang ber%umlah 88 orang (!>,2>7#.22 Hasil penelitian ari di A+ H. dam *alik pada tahun !"">-!""3 tercatat ada >" orang anak yang menderita penyakit Hirschsprung dan di%adikan sampel penelitian. Dari >" orang sampel tersebut, distribusi tertinggi pada kelompok usia "-! tahun yaitu sebanyak 8" orang (6"7#. da 'G orang (4!7# ber%enis kelamin laki-laki dan 28 orang (!67# ber%enis kelamin perempuan yang tercatat menderita penyakit Hirschsprung. +enelitian yang dilakukan /bal dkk. (!"2"# di umah akit heikh Iayed, +akistan menun%ukkan proporsi penyakit Hirschsprung lebih tinggi pada anak laki-laki (4",>37 ; 2! dari 24 orang# daripada anak perempuan (!3,827 ; > dari 24 orang#.
+enelitian tersebut %uga menun%ukkan proporsi penyakit Hirschsprung lebih banyak ditemukan pada umur J ! tahun (>6,6'7 ; 2" dari 24 orang# dibandingkan dengan umur E ! tahun (82,247 ; 4 dari 2" orang#. <9 PATO2ISIOLOGI 'te"am%i") .9 4ani6estasi $inis
Ke%ala pada neonates meliputi5 a. $egagalan mengeluarkan mekonium dalam tempo !8 hingga 86 %am karena usus tidak mampu mendorong isinya ke arah distal. b. *untah dengan muntahan mengandung )eses dan empedu sebagai akibat obstruksi intestinal. c. Distensi abdomen yang ter%adi sekunder karena retensi isi usus dan obstruksi usus. d. /ritabilitas (anak men%adi reel# akibat distensi abdomen yang ditimbulkan. e. $esulitan menyusu dan kegagalan tumbuh kembang yang berhubungan dengan retensi isi usus dan distensi abdomen. ). Dehidrasi yang berhubungan dengan kesulitan menyusu dan ketidakmampuan mengkonsumsi cukup cairan. g. Diare over)lo yang ter%adi sekunder karena peningkatan sekresi air ke dalam usus disertai obstruksi usus. 9anda dan ge%ala pada anak-anak meliputi5 a. b. c. d.
$onstipasi persisten akibat menurunnya motilitas K/. Distensi abdomen akibat retensi )eses. *assa )eses yang bisa diraba akibat retensi )eses. ?kstremitas yang lisut (pada kasus-kasus berat# yang ter%adi sekunder karena gangguan motilitas intestinal dan pengaruhmya pada nutrisi serta asupan
makanan. e. $ehilangan %aringan subkutan 3pada kasus-kasus berat# yang ter%adi sekunder akibat malnutrisi. ). bdomen yang besar dan menon%ol akibat retensi )eses dan perubahan homeostasis cairan seta elektrolit yang ditimbulkan. 9anda dan ge%ala pada deasa (yang lebih %arang ditemukan#5 a. Distensi abdomen akibat penurunan motilitas usus dan konstipasi.
b. $onstipasi intermitten yang kronis dan merupakan keadaan sekunder karena gangguan motilitas usus. ($oalak, !"2!#
>9 Peme"iksaan Diagn!stik Hi"s0hs%"ung a9 Anamnesis dapun tanda-tanda yang dapat dilihat pada saat melakukan anamnesis
adalah adanya keterlambatan pengeluaran mekonium pertama yang pada umumnya keluar E !8 %am, muntah berarna hi%au, adanya obstipasi masa neonatus. ika ter%adi pada anak yang lebih besar obstipasi semakin sering, perut kembung, dan pertumbuhan terhambat. elain itu perlu diketahui adanya riayat keluarga sebelumnya yang pernah menderita keluhan serupa, misalnya anak lakilaki terdahulu meninggal sebelum usia dua minggu dengan riayat tidak dapat de)ekasi. @9 Peme"iksaan 2isik +ada neonatus biasa ditemukan perut kembung karena mengalami obstipasi.
Bila dilakukan colok dubur maka seaktu %ari ditarik keluar maka )eses akan menyemprot keluar dalam %umlah yang banyak dan tampak perut anak sudah kembali normal. +emeriksaan ini bertu%uan untuk mengetahui bau dari )eses, kotoran yang menumpuk dan menyumbat pada usus bagian baah dan akan ter%adi pembusukan. 09 2!t! a@;!men +ada )oto polos abdomen dapat di%umpai gambaran obstruksi usus letak rendah, meski pada bayi masih sulit untuk membedakan usus halus dan usus besar. 0oto polos abdomen pada penderita penyakit Hirschsprung
;9 Enema @a"ium +emeriksaan yang merupakan standar dalam menegakkan diagnosa
penyakit Hirschsprung adalah enema barium, dimana akan di%umpai tiga tanda khas yaitu adanya daerah penyempitan di bagian rektum ke proksimal yang pan%angnya bervariasi, terdapat daerah transisi, terlihat di proksimal daerah penyempitan ke arah daerah dilatasi, serta terdapat daerah pelebaran lumen di proksimal daerah transisi. pabila dari )oto barium enema tidak terlihat tandatanda khas penyakit Hirschsprung, maka dapat dilan%utkan dengan )oto retensi barium, yakni )oto setelah !8-86 %am barium dibiarkan membaur dengan )eses. Kambaran khasnya adalah terlihatnya barium yang membaur dengan )eses ke arah proksimal kolon. edangkan pada penderita yang tidak mengalami Hirschsprung namun disertai dengan obstipasi kronis, maka barium terlihat menggumpal di daerah rektum dan sigmoid.
0oto barium enema pada penderita penyakit Hirschsprung e9
Bi!s%si Diagnosis patologi-anatomik penyakit
Hirschsprung
dilakukan
melalui
prosedur biopsi yang didasarkan atas tidak adanya sel ganglion pada pleksus myenterik ( Auerbach# dan pleksus sub-mukosa ( Meissner #. Di samping itu akan terlihat dalam %umlah banyak penebalan serabut sara) (parasimpatik#. kurasi pemeriksaan
akan
semakin
tinggi
apabila
menggunakan
pengecatan
immunohistokimia asetilkolinesterase, suatu enzim yang banyak ditemukan pada serabut sara) parasimpatik. Biasanya biopsi hisap dilakukan pada tiga tempat yaitu dua, tiga, dan lima sentimeter proksimal dari anal verge. pabila hasil biopsi hisap meragukan, maka dilakukan biopsi eksisi otot rektum untuk menilai pleksus uerbach. Dalam laporannya, +olley (236G# melakukan '"3 kasus biopsi hisap rektum tanpa ada hasil negati) palsu dan komplikasi.
69 4an!met"i an!"ekta
+emeriksaan manometri anorektal adalah suatu pemeriksaan ob%ekti) yang mempela%ari )ungsi )isiologi de)ekasi pada penyakit yang melibatkan s)ingter anorektal. Dalam praktiknya, manometri anorektal dilaksanakan apabila hasil pemeriksaan klinis, radiologis, dan histologis meragukan. +ada dasarnya, alat ini memiliki dua komponen dasar yaitu transuder yang sensiti) terhadap tekanan seperti balon mikro dan kateter mikro, serta sistem pencatat seperti poligraph atau komputer. Beberapa hasil manometri anorektal yang spesi)ik bagi penyakit Hirschsprung adalah hiperaktivitas pada segmen dilatasi, tidak adanya kontraksi peristaltik yang terkoordinasi pada segmen usus aganglionik, sampling reflex tidak
berkembang yang artinya tidak di%umpainya relaksasi s)ingter interna setelah distensi rektum akibat desakan )eses atau tidak adanya relaksasi spontan.
Hasil pemeriksaan manometri anorektal pada pasien tanpa penyakit Hirschsprung
Hasil pemeriksaan manometri anorektal pada penderita penyakit Hirschsprung
'Bet/--/) 39 PENATALA$SANAAN 4EDIS 2. *edis +enatalaksaan operasi adalah untuk memperbaiki portion aganglionik di usus
besar untuk membebaskan dari obstruksi dan mengembalikan motilitas usus besar sehingga normal dan %uga )ungsi spinkter ani internal. da dua tahapan dalam penatalaksanaan medis yaitu5 a. 9emporari ostomy dibuat proksimal terhadap segmen aganglionik untuk melepaskan obstruksi dan secara normal melemah dan terdilatasinya usus besar untuk mengembalikan ukuran normalnya. b. +embedahan koreksi diselesaikan atau dilakukan lagi biasanya saat berat anak mencapai sekitar 3 $g (!" pounds# atau sekitar ' bulan setelah operasi pertama (Betz Cecily & oden !""! 5 36# da beberapa prosedur pembedahan yang dilakukan seperti enson, Duhamel, Boley & oave. +rosedur oave adalah salah satu prosedur yang
paling sering dilakukan terdiri dari penarikan usus besar yang normal bagian akhir dimana mukosa aganglionik telah diubah (Darmaan $ !""8 5 '4# !. +eraatan +erhatikan peraatan tergantung pada umur anak dan tipe pelaksanaannya bila ketidakmampuan terdiagnosa selama periode neonatal, perhatikan utama antara lain5 a. *embantu orang tua untuk mengetahui adanya kelainan kongenital pada anak secara dini b. *embantu perkembangan ikatan antara orang tua dan anak c. *empersiapkan orang tua akan adanya intervensi medis (pembedahan# d. *endampingi orang tua pada peraatan colostomy setelah rencana pulang (0$A/, !""" 5 22'># +ada peraatan preoperasi harus diperhatikan %uga kondisi klinis anak < anak dengan malnutrisi tidak dapat bertahan dalam pembedahan sampai status )isiknya meningkat. Hal ini sering kali melibatkan pengobatan simptomatik seperti enema. Diperlukan %uga adanya diet rendah serat, tinggi kalori dan tinggi protein serta situasi dapat digunakan nutrisi parenteral total (:+9#
Peng!@atan me;is
9u%uan umum dari pengobatan ini mencakup ' hal utama5 2. +enanganan komplikasi dari penyakit Hirschsprung yang tidak terdeteksi +enatalaksanaan komplikasi diarahkan pada penyeimbangan cairan dan elektrolit, menghindari distensi berlebihan, dan mengatasi komplikasi sistemik, seperti sepsis. *aka dari itu, hidrasi intravena, dekompressi nasogastrik, dan %ika diindikasikan, pemberian antibiotik intravena memiliki peranan utama dalam penatalaksanaan medis aal. !. +enatalaksanaan sementara sebelum operasi rekonstrukti) de)initi) dilakukan +embersihan kolon, yaitu dengan melakukan irigasi dengan rectal tube berlubang besar
dan
cairan
untuk
irigasi.
Cairan
untuk
mencegah
ter%adinya
ketidakseimbangan elektrolit. /rigasi colon secara rutin dan terapi antibiotik prophylaksis telah
men%adi
prosedur untuk
mengurangi resiko ter%adinya
enterocolitis. '. Antuk memperbaiki )ungsi usus setelah operasi rekonstruksi
/n%eksi BL9LM pada sphincter interna terbukti memicu pola pergerakan usus yang normal pada pasien post-operati). Tin;akan @e;ah
' %enis teknik yang sering digunakan adalah prosedur enson, Duhamel, dan oave. papun teknik yang dilakukan, membersihan kolon sebelum operasi de)initi) sangat penting. 2. +rosedur enson a. +rosedur enson merupakan teknik de)initi) pertama yang digunakan untuk menangani penyakit Hirschsprung b. egmen aganglionik direseksi hingga kolon sigmoid kemudian anastomosis obliue dilakukan antara kolon normal dengan rektum bagian distal !. +rosedur Duhamel a. +rosedur Duhamel pertama kali diperkenalkan pada tahun 23>G sebagai modi)ikasi prosedur enson b. +oin utamanya adalah pendekatan retrorektal digunakan dan beberapa bagian rektum yang aganglionik dipertahankan c. Asus aganglionik direseksi hingga ke bagian rektum dan rektum di%ahit. Asus bagian proksimal kemudian diposisikan pada ruang retrorektal (diantara rektum dan sakrum#, kemudian end-to-sideanastomosis dilakukan pada rektum yang tersisa '. +rosedur oave a. +rosedur oave diperkenalkan pada tahun 23G", intinya adalah membuang mukosa dan submukosa dari rektum dan menarik usus ganglionik ke arah u%ung muskuler rektum aganglionik b. alnya, operasi ini tidak termasuk anastomosis )ormal, tergantung dari pembentukan %aringan parut antara segmen yang ditarik dan usus yang aganglionik. +rosedur ini kemudian dimodi)ikasi oleh Boley dengan membuat anastomosis primer pada anus
Pe"tim@angan khusus
ebelum dilakukan pembedahan kedaruratan untuk dekompresi 5
-
+ertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dan cegah syok
-
Berikan nutrisi yang adekuat dan lakukan terapi hidrasi melalui pemberian cairan in)us sebagaimana diperlukan. 9rans)usi dapat dilakukan untuk mengoreksi
keadaan syok atau dehidrasi. - tasi distress pernapasan dengan mempertahankan tubuh pasien pada posisi tegak. (9empatkan bayi di tempat duduk bayi.# esudah kolostomi atau ileostomi 5
-
9empatkan bayi dalam incubator yang dihangatkan dengan mengatur suhu pada 'G,4o hingga '4,! o (36 o0 hingga 33 o0# atau dalam alat penghangat ( radiant warmer #. +antau tanda-tanda vital, aasi kemungkinan sepsis dan enterokolitis
-
(peningkaan )rekuensi pernapasan dan distensi abdomen#. akukan pemantauan dan catat asupan serta haluaran cairan (yang meliputi pula pemantauan cairan drainase dari ileostomy atau kolostomi# dan keseimbangan elektrolit dengan cermat. /leostomi berpotensi menimbulkan kehilangan elektrolit yang berlebihan. Akur dan catat %umlah cairan drainase dari pipa :K9 dan gantikan cairan serta elektrolit menurut instruksi dokter. Cek )eses dengan teliti untuk mendeteksi pengeluaran air yang berlebihan melalui )eses < tanda
-
kehilangan cairan. akukan pemeriksaan urine untuk berat %enis serta kandungan glukosanya
-
(hiperalimentasi dapat menimbulkan diuresis osmotic# dan pemeriksaan darah. Antuk mencegah pneumonia aspirasi dan perekahan kulit, balikkan dan ubah posisi tubuh pasien dengan sering. Di samping itu, lakukan pula pengisapan
-
(suction# naso)aring dengan sering. +ertahankan daerah disekitar stoma tetap bersih serta kering dan selubungi stoma dengan kassa steril atau kantung kolostomi atau ileostomi untuk menampung cairan yang keluar dari lubang tersebut. Kunakan teknik peraatan aseptic sampai luka benar-benar sembuh. asi kemungkinan prolaps, perubahan arna, atau perdarahan yang berlebihan. (+erdarahan dengan %umlah sedikit sering ter%adi.# untuk mencegah ekskorasi, taburkan bedak khusus, seperti karaya gum, pada kulit di sekitar stoma atau gunakan lempeng
-
pelindung stoma. +emberian nutrisi oral dapat dimulai ketika bising usus terdengar kembali. +asien bayi akan dapat menerima / atau )ormula elemental dengan baik.
-
ebelum pulang, %ika mungkin, ru%uk dahulu orang tua bayi dengan terapi
enterostoma untuk memperoleh in)ormasi tentang peraatan ostomi. ebelum pembedahan korekti) - akukan lavase kolon setidaknya sehari sekali dengan larutan normal saline untuk mengevakuasi isi kolon; enema dan preparat laksan yang biasa dipakai tidak cukup adekuat untuk membersihkan kolon. Catat secara akurat %umlah cairan lavase yang diteteskan ke dalam stoma. Alangi lavase sampai cairan
-
yang mengalir balik tidak lagi mengandung partikel )eses. Berikan antibiotic sebagai persiapan operasi pada
usus
sebagaimana
diinstruksikan dokter. esudah pembedahan korekti)
-
aga agar luka operasi tetap bersih serta kering dan periksa apakah terdapat reaksi in)lamsi yang signi)ikan (sedikit in)lamasi masih a%ar#. angan menggunakan thermometer rektal untuk mengukur suhu ataupun memberikan preparat supositoria rektal sebelum luka operasi benar-benar sembuh. etelah tiga atau empat hari, bayi akan memperdengarkan bising usus yang pertama dan mengeluarkan )eses cair yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Catat
-
)rekuensi buang air besarnya. +eriksa apakah terdapat darah dalam urine; khususnya pada anak laki-laki; manipulasi yang ekstensi) saat pembedahan dapat menimbulkan trauma
kandung kemih. - asi kemungkinan tanda-tanda kebocoran anastomosis (berupa distensi abdomen mendadak yang tidak mereda sekalipun sudah dilakukan aspirasi isi lambung, lomn%akan suhu tubuh dan iritabilitas yang ekstrem#; keadaan ini dapat
-
mengakibatkan abses pelvis. *ulai pemberian nutrisi oral ketika bising usus akti) mulai terdengar dan pengeluaran cairan melalui pipa ngt berkurang. ebagai pemeriksaan tambahan, lakukan pen%epitan pipa :K9 dengan klem secara intermiten selama aktu yang singkat sesuai instruksi dokter. ika pen%epitan ini menyebabkan disensi abdomen, pasien belum siap memulai pemberian nutrisi oral. *ulai pemberian nutrisi oral dengan cairan %ernih dan tingkatkan volume larutan nutrisi menurut toleransi pasien.
-
Beri tahu orang tua untk menunda pemberian makanan %ika pada pemberian sebelumnya meningkatkan )rekuensi de)ekasi. edakan kekhaatiran mereka dengan menerangkan baha anak mereka dapat kembali mengontrol ker%a s)ingternya dan kelak dapat mengonsumsi makanan biasa, namun ingatkan pula baha kontinensia total bisa ter%adi selama beberapa tahun an konstipasi dapat
-
timbul kembali seaktu-aktu. $arena bayi yang menderita penyakit Hirschprung memerlukan pembedahan dan peraatan di rumah sakit pada usia dini, orang tua dapat menghadapi kesulitan dalam membentuk ikatan emosi dengan bayi mereka. Antuk meningkatkan ikatan tersebut, an%urkan orang tua agar sebanyak mungkin berpartisipasi dalam peraatan anak mereka.
(-9$!m%ikasi His%"ung
$omplikasi hisprung biasanya muncul setelah tindakan bedah dilakukan. Beberapa komplikasi yang muncul antara lain 5
2. ?nterokolitis *erupakan peradangan usus kronis yang disebabkan oleh perubahan pada komponen musin dan sel neuroendokrin, kenaikan aktivitas prostaglandin ?2, in)eksi Clostridium di))icile atau rotavirus. +ada keadaan yang sangat berat enterokolitis akan menyebabkan megakolon toksik yang ditandai dengan demam, muntah hi%au, diare hebat, distensi abdomen, dehidrasi dan syok. ?nterokolitis dilaporkan ter%adi sampai >67 pada penderita penyakit hirschprung pasca tindakan bedah. !. epsis dan syok septik /n)eksi pada penyakit hirschprung berasal dari kondisi obstruksi usus letak rendah. Distensi usus mengakibatkan hambatan sirkulasi darah pada dinding usus sehingga dinding usus mengalami iskemia dan anoreksia. aringan iskemik mudah terin)eksi oleh kuman. $uman men%adi lebih virulen. 9er%adi in)eksi kuman daru lumen usus ke mukosa, sub mukosa, lapisan muscular dan akhirnya ke rongga peritoneal sehingga ter%adilah sepsis. $ondisi ini kemudian dapat menyebabkan ter%adinya penurunan tekanan darah dan disertai dengan kegagalan sirkulasi yang selan%utnya disebut sebagai syok septik.
'. :ekrosis dan per)orasi /skemia yang ter%adi pada dinding usus dapat berlan%ut. Dalam keadaan iskemia metabolisme terganggu, %aringan tidak mendapatkan sirkulasi darah yang baik sehingga dapat ter%adi nekrosis dan per)orasi (Neraati, !"28# +otensi komplikasi untuk operasi kompleks yang berhubungan dengan penyakit hirschprung mencakup seluruh spektrum komplikasi bedah K/. $omplikasi pasca bedah yang paling sering meliputi enterokolitis setelah prosedur senson, sembelit setelah perbaikan duhamel dan diare serta inkontinensia setelah prosedur pull melalui soave. ecara keseluruhan komplikasi yang paling umum adalah kebocoran anastomosis dan obstruksi usus (1agner, !"2>#.
((9 Pen0egahan His%"ung
+enyakit hisprung merupakan penyakit yang sering ter%adi pada neonatus. +encegahan yang baik dilakukan ketika masa kehamilan ibu. Hal-hal yang harus diperhatikan saat kehamilan adalah -
*akanan ehat Antuk /bu Hamil /bu Hamil harus memperbanyak konsumsi makanan yang banyak mengandung
vitamin, antioksidan, dan mineral penting lainnya. :utrisi tersebut bisa didapatkan dari nasi dengan karbohidrat kompleks, sayuran, buah, sumber protein, dan susu khusus ibu hamil. Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada ibu hamil, maka kesehatan ibu hamil tetap baik dan mampu men%alani keseharian dengan lancar.
*engurangi ktivitas yang *enguras 9enaga
$esehatan /bu Hamil harus tetap di%aga, dengan men%aga tempo dan periode aktu beraktivitas. 9idak sedikit ibu hamil yang masih tetap beraktivitas seperti beker%a, mengurus anak, dan beragam aktivitas yang melelahkan dalam kehidupan sehari-hari. 9entu sa%a, semua aktivitas harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan rasa lelah yang berlebihan. ktivitas yang baik untuk ibu hamil, tentu sa%a olahraga ringan atau senam hamil.
-
$onsultasi $ehamilan secara utin /bu Hamil harus meningkatkan pengaasan kepada kesehatannya dan anin.
Cara paling mengontrol +ola Hidup ehat /bu Hamil, adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin (satu bulan sekali#. +emeriksaan ini bertu%uan untuk memastikan baha semua hal yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan %anin dapat diaasi secara baik oleh bidan atau dokter yang menangani kehamilan. -
*enghindari konsumsi alkohol dan rokok
*inuman beralkohol maupun merokok dapat meningkatkan resiko bayi lahir dengan kekurangan seperti keterbelakangan mental maupun penyakit lainnya. -
Llahraga *en%aga kebugaran dan kesehatan tubh merupakan hal yang harus dilakukan agar kesehatan anda dan bayi ter%amin. olahraga seperti yoga, renang %ogging, peregangan dan senam sangat dian%urkan untuk ibu hamil
DA2TAR PUSTA$A •
*ans%oer , ari). !""". $apita elekta $edokteran. ?disi ke-'. akarta 5 *edia
•
aesulapius 0$A/. ta) +enga%ar /lmu $esehatan nak 0$ A/. 236>. /lmu $esehatan nak, Buku $uliah 2, /n)omedika, akarta.
• •
$artono, Darmaan. !""8. +enyakit Hirschsprung. akarta5 agung eto 1yllie, obert, !""". *egakolon ganglionik Baaan (+enyakit Hirschsprung# . Behrmann, $liegman, rvin. Dalam 5 /lmu $esehatan nak :elson. ?disi 2>, ilid //. akarta5 ?KC Bet Ce0i* ;kk9 /--/9 BUku Saku Keperawatan Pediatrik Ed.39 Jaka"ta #
•
EGC Neraati, iska. !"28. $arakteristik Bayi yang *enderita +enyakit Hirschsprung
di A+ H. dam *alik $ota *edan. •
•
•
• •
http5FF%[email protected]F>"43F!44! . Diakses 1agner, ustin +. !"2>. Hirschprung Disease. http5FFemedicine.medscape.comFarticleF24683'-overvieOa! . Diakses $oalak, enni)er +. !"2!. Buku %ar +ato)isiologi. akarta5 +enerbit Buku $edokteran ?KC Betz, Cecily, . Dan inda . oden !""!. Buku Saku Keperawatan Pediatrik . ?disi ke-'. akarta5 ?KC. $artono, Darmaan. !""8. Penyakit Hirschsprung . akarta5 agung eto. $oalak, enni)er +. !"22. Buku Aar Patofisiologi! akarta 5 ?KC