MAKALAH
GLOSSITIS
DISUSUN OLEH: DARA PUTRI PARA MEDIKA
G99162094
WAKHID RYAN CAHYADI
G99162102
KHUSNUL QOTIMAH
G99172099
PRISMA CAHYANING RATRI
G99162099
TIA PUTRI WIDAYATI
G99172157
PEMBIMBING : drg. CHRISTIANIE, Sp.Perio
KEPANITERAAN KLINIK/ PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER BAGIAN ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA 2018
HALAMAN PENGESAHAN
Referensi artikel ini disusun untuk memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret / RSUD Dr. Moewardi Surakarta.Makalah dengan judul:
Glossitis
Hari, Tanggal :
,
Juni 2018
Oleh:
Dara Putri Para Medika
G99162094
Wakhid Ryan Cahyadi
G99162102
Khusnul Qotimah
G99172099
Prisma Cahyaning Ratri
G99162099
Tia Putri Widayati
G99172157
Mengetahui dan menyetujui, Pembimbing Makalah
drg. Christianie, Sp.Perio
NIP. 19660228199203 19660228199203 2 006
BAB I PENDAHULUAN
Lidah merupakan organ dalam rongga mulut penting pada tubuh manusia yang memiliki banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap, menelan, persepsi rasa, ras a, bicara, bica ra, respirasi, dan perkembangan rahang. Lidah dapat digunakan untukmelihat kondisi kesehatan seseorang sehingga digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kesehatan oral dan kesehatan umum pasien. Glossitis merupakan salah satu kelainan pada lidah berupa perubahan penampilan pada permukaan lidah akibat suatu peradangan akut ataupun kronis yang mengakibatkan lidah membengkak dan berubah warna.Kondisi ini dapat menyebabkan papilla di permukaan lidah menghilang. Papilla akan berwarna lebih putih dari daerah yang dikelilinginya. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diperkirakan stress emosional, defisiensi nutrisi dan herediter. Keadaan ini biasanya terbatas pada dorsal dan tepi lateral dua pertiga anterior lidah dan hanya hanya mengenai papilla filiformis sedangkan papilla fungiformis fungiformis tetap baik. Papilla berisi ribuan sensor kecil yang disebut taste buds. buds. Radang parah yang mengakibatkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri, dapat mengubah cara penderita makan ataupun berbicara. Glositis atau yang biasa disebut lidah geografik adalah umum dan mengenai kira – kira 1-2% penduduk. Paling sering mengenai wanita dan orang-orang dewasa usia muda sampai pertengahan. Keadaan tersebut dapat timbul tiba-tiba dan menetap selama berbulan bulan dan bertahun-tahun.Terlihat hilang spontan dan kambuh kembali.Pada kasus yang berat, glossitis dapat menyebabkan tersumbatnya jalan pernafasan ketika lidah yang membengkak cukup parah sehingga membutuhkan perhatian segera.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
I.
LIDAH A. Anatomi
Lidah merupakan massa jaringan ikat yang tersusun otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot.Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan ektrinsik. Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot ektrinsik mengaitkan mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Lidah mengaduk makanan, menekannya pada langitlangit dan gigi dan akhirnya mendorongnya masuk faring. Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada akarnya.Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah.
Gambar 1. Anatomi Lidah B. Fungsi Lidah
1. Menunjukkan kondisi tubuh 2. Membasahi makanan di dalam mulut 3. Mengecap atau merasakan makanan a. Rasa Asin = Lidah Bagian Depan b. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi c. Rasa Asam = Lidah Bagian Samping d. Rasa Pahit = Lidah Bagian Belakang 4. Membolak-balik makanan 5. Menelan makanan 6. Mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata
II.
GLOSITIS A. Definisi
Glositis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lidah yang ditandai dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan daerah kemerahan yang halus dan mengkilat. Glositis bisa terjadi akut atau kronis. Penyakit ini dapat mencerminkan kondisi dari lidah itu sendiri atau merupakan cerminan dari penyakit tubuh yang gejalanya muncul pada lidah. Keadaan ini dapat menyerang pada semua tingkatan usia. Kelainan ini sering menyerang pada laki- laki dibandingkan pada wanita.
Gambar 2. Glositis
B. Etiologi
Penyebab glositis dapat bermacam-macam, baik lokal maupun sistemik. 1. Lokal a. Infeksi ( streptococcal, streptococcal, candidiasis, candidiasis, TB, HSV, EBV) b. Trauma (luka bakar) c. Iritan primer (alkohol, tembakau, makanan pedas, permen berlebihan) 2. Sistemik a. Malnutrisi (kurang asupan vitamin B12, niasin, riboflavin, asam folat) b. Anemia (kekurangan Fe) c. Penyakit kulit (lichenplanus (lichenplanus,, erythema multiforme, multiforme, syphilis, syphilis, lesi apthous) apthous) d. HIV (candidiasis (candidiasis,, HSV, kehilangan papillae) e. Obat lanzoprazole, amoxicillin, metronidazole.
Faktor resiko : 1. Seorang pecandu alcohol 2. Seorang perokok 3. Memiliki riwayat keluarga menderita glossitis 4. Mengunyah tembakau 5. Sebelumnya ada riwayat trauma gigi
Kadangkala penyebab dari glossitis ini adalah keturunan. Suatu pemeriksaan yang mendalam merupakan hal yang perlu dilakukan guna untuk mendapatkan penyebab dari glossitis ini secara pasti. Kadangkala bila penyebabnya tidak
jelas dan tidak ada kemajuan setelah dilakukan perawatan, maka perlu dilakukan biopsi. Pada beberapa kasus, glositis akan menyembuh pada pasien dengan rawat jalan. Rawat inap diperlukan bila pembengkakan pada lidah ini membesar dan menghalangi jalannya udara yang kita hisap.
C. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala dari glossitis ini bervariasi oleh karena penyebab yang bervariasi juga.Tanda dasar kelainan ini adalah bahwa lidah menjadi berubah warnanya dan terasa nyeri.Warna yang dihasilkan bervariasi dari gelap merah sampai dengan merah terang.Kondisi ini menyebabkan sulitnya untuk mengunyah, menelan atau untuk berbicara. Lidah yang mempunyai kelainan ini permukaannya akan terlihat halus. Terdapat beberapa ulserasi yang terlihat pada lidah. Kondisi ini biasanya memperlihatkan gejala rasa perih, sakit, terbakar, atau panas pada permukaan lidah.Glossitis dapat disebabkan oleh berbagai hal dan terapi yang diberikan sangat tergantung dari penyebab utamanya atau penyakit yang mendasari. mendasari.
D. Diagnosis
Penegakkan diagnosis dimulai dari anamnesis. Dari anamnesis, dapat ditemukan keluhan nyeri lidah, sulit untuk mengunyah, menelan atau untuk berbicara. Lidah yang mempunyai kelainan ini permukaannya akan terlihat halus (pada anemia pernisiosa), dapat ditemukan beberapa ulserasi yang terlihat pada lidah ini, lidah terlihat bengkak serta adanya perubahan warna lidah, lidah berwarna pucat pada penderita anemia pernisiosa dan berwarna merah gelap bila penyebab glossitis adalah kekurangan vitamin B yang lain. Penyebab glossitis secara pasti dicari melalui pemeriksaan yang mendalam, seperti biopsy, tes untuk defisiensi B12, profil kimia darah, kikisan KOH, kultur lesi dan smear bila terdapat indikasi.
E. Klasifikasi
1. Idiopathic Glossitis Inflamasi pada membran mukosa dan otot lidah secara keseluruhan. 2. Atrophic Glossitis (Hunter’s Glossitis)
Ditandai dengan kondisi lidah yang kehilangan rasa karena degenerasi ujung papil (bagian menonjol pada selaput yang berlendir di bagian atas lidah).Perasaan lidah terbakar yang menyebar ke bagian mulut lain yang biasanya dipicu oleh adanya ulserasi. Lidah terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi.Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.
Gambar 3. Atropic glossitis
3. Herpetic Geometric Glossitis Terdapat retkan pada dorsum lidah yang bercabang- cabang.
Gambar 4. Herpetic Geometric Glossitis
4. Benign Migratory Glossitis Ditandai dengan eritema yang dikelilingi garis putih serpiginosa dan hiperkeratotik.
Gambar 5. Benign Migratory Glossitis
5. Median Rhomboid Glossitis Ditandai dengan kemerahan dan hilangnya papillae di bagian dorsum lidah di garis tengah di depan papillae sirkumvalata.
Gambar 6. Median Rhomboid Glossitis
F. Diagnosis Banding
1. Oral candidosis Penyebabnya adalah jamur yang disebut Candida albicans. albicans . Gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
Gambar 7. Oral Candidosis
2. Geographic tongue
Lidah seperti peta, berpulau-pulau, baik banyak maupun sedikit.Bagian pulau berwarna merah dan lebih licin. Bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
Gambar 8. Geographic Tongue
3. Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang.
Gambar 9. Fissured tongue
G. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi peradangan. Pengobatan glositis tergantung pada penyebabnya.Antibiotik digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri.Bila penyebabnya adalah defisiensi besi, maka diperlukan supplement yang memadai yaitu harus diberikan zat besi yang merupakan ciri defisiensi utama dari glossitis ini.Penatalaksanaan pembengkakan dan rasa tidak nyaman di mulut dilakukan dengan pemberian obat-obatan secara oral. Obat kumur yaitu campuran setengah teh baking soda dan dicampur dengan air hangat akan membantu keadaan ini. Bila pembengkakan dirasakan parah,
bisa diberikan kortikosteroid.Topikal kortikosteroid juga mungkin berguna untuk penggunaan sesekali misalnya.triamcinolone dalam pasta gigi yang diterapkan beberapa kali sehari ketika diperlukan. Kebersihan mulut yang baik sangat penting.Hindari iritasi seperti tembakau, panas, pedas makanan dan alkohol.
H. Komplikasi
1. Ketidaknyamanan Karena pasien kesulitan dalam menelan, mengunyah dan berbicara yang disebabkan karena lidah mengalami pembengkakan. 2. Airway Obstruksi Udara yang masuk melalui mulut tersumbat karena lidah mengalami pembengkakan sehingga udara tidak bisa masuk. 3. Disfagia Disfagia (dysphagia) adalah kondisi medis di mana pasien mengalami kesulitan dalam menelan makanan.Kondisi ini biasanya menjadi tanda adanya masalah pada tenggorokan atau kerongkongan.Sebagian pasien dengan disfagia mengalami kesulitan menelan beberapa jenis makanan tertentu dan cairan. Pada kasus lain, pasien mengalami gangguan mekanisme menelan parah. Kondisi ini terjadi karena dua alasan.Pertama, adanya masalah pada otot dan saraf tenggorokan atau kerongkongan, dan kedua, terjadinya penyumbatan pada tenggorokan atau kerongkongan. 4. Disfonia Disfonia adalah istilah medis untuk gangguan produksi suara. Orang yang menderita disfonia dapat mengeluarkan suara serak atau tidak ada suara sama sekali. Ada banyak penyebab disfonia, baik karena keganasan atau non-keganasan (non- kanker).
I. Pencegahan
1. Kebersihan rongga mulut merupakan hal yang harus dilakukan 2. Sikat gigi dan penggunaan dental floss atau benang gigi merupakan suatu keharusan 3. Jangan lupa untuk membersihkan lidah setelah makan 4. Kunjungi dokter gigi secara teratur
5. Jangan gunakan bahan bahan obat atau makanan yang merangsang lidah untuk terjadi iritasi atau agent sensitisasi. Bahan bahan ini termasuk makanan yang panas dan beralkohol 6. Hentikan merokok dan hindari penggunaan tembakau dalam jenis apapun 7. Sebaiknya segera konsultasi ke dokter bila gangguannya bertambah parah
J. Prognosis
Dalam beberapa kasus, glositis bisa menyebabkan lidah bengkak yang dapat menghambatjalan nafas.Namun dengan penanganan yang tepat dan adekuat, gangguan pada lidah ini dapatteratasi dan dicegah kekambuhannya.
K. Penyakit sistemik dengan manifestasi glossitis
1. Anemia Anemia defisiensi besi adalah penyakit darah yang paling umum. Manifestasi pada rongga mulut berupa atropik glossitis, mukosa pucat, dan angular cheilitis. Atropik glossitis, hilangnya papila lidah, menyebabkan lidah lunak dan kemerahan yang menyerupai migratori glossitis. Migratori glossitis, dikenal juga dengan sebutan geographic tongue, merupakan suatu kondisi lidah yang tidak diketahui penyebabnya pen yebabnya yang mempengaruhi 1-2% populasi. Hal tersebut mengakibatkan lesi kemerahan, non- indurasi, atropik dan dibatasi dengan sedikit peninggian pada lidah, pinggir yang nyata dengan warna yang bermacam-macam dari abu-abu sampai putih. Pada atropik glossitis, area-nya tidak mempunyai batas keratotik putih dan cenderung meningkat ukurannya daripada perubahan posisinya. Pada kasus yang lebih parah, lidah menjadi lunak. Angular cheilitis, terjadi pada sudut bibir, yang disebabkan karena infeksi candida albicans menyebabkan kemerahan dan pecah-pecah, serta rasa ketidaknyamanan. Manifestasi Plummer-Vinson syndrome juga termasuk disfagi akibat ulserasi
pharyngoesophageal.
Komplikasi-komplikasi
rongga
mulut
muncul bersamaan dengan anemia sickle sel berupa osteomyelitis salmonella mandibular yang tampak sebagai area osteoporosis dan erosi yang diikuti oleh osteosklerosis. Anesthesia atau paresthesia pada nervus mandibular, nekrosis pulpa asymptomatik mungkin juga dapat terjadi. Kondisi-kondisi tersebut semakin parah apabila terjadi proliferasi sumsum
tulang yang hebat. Deformitas dentofacial yang berhubungan dicirikan secara radiograpfik sebagai area dengan penurunan densitas dan pola trabekular kasar yang paling mudah dilihat diantara puncak akar gigi dan batas bawah mandibula. Osteosklerosis dapat terjadi bersamaan dengan trombosis dan infarksi. 2. Diabetes Mellitus Pada penderita DM akan mengalami gangguan perubahan di dalam mulut seperti mulut kering, rasa terbakar pada lidah dan mukosa pipi akibat adanya neuropati perifer, tidak terasa atau terasa tebal, hiperemia dan hiperplasia jaringan gingiva. Resistensi jaringan terhadap infeksi juga mneurun secara menyeluruh. Lidah menunjukkan perubahan pada pappila filiformis. Pada penderita DM terkontrol, pappila filiformis mengalami hipertropi, sedangkan pada penderita DM yang tidak terkontrol pappila filiformis menghilang. Selain itu, lidah memperlihatkan beberapa manifestasi terutama glositis dengan fisura-fisura yang nyeri dan lidah yang berlapis (coated). Otot lidah menjadi flabby sehingga memberikan gambaran tapak gigi di permukaan lidah bagian lateral.
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
1. Glositis merupakan peradangan lidah yang ditandai dengan deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan daerah kemerahan yang halus dan mengkilat, dapat terjadi secara akut dan kronis 2. Penyebab glositis dapat terjadi karena penyebab lokal maupun sistemik 3. Penyebab lokal antara lain infeksi, trauma, iritan primer (alkohol, tembakau, makanan pedas, permen berlebihan) 4. Penyebab sistemik antara lain malnutrisi, anemia, penyakit kulit, HIV, dan obat-obatan (lanzoprazole, amoxicillin, metronidazole) 5. Penatalaksanaan dari glositis tergantung dari penyebabnya. Antibiotik dipergunakan bila kelainan ini melibatkan bakteri. Bila penyebabnya adalah defisiensi gizi, maka diperlukan supplement yang memadai yaitu harus diberikan zat besi yang merupakan ciri defisiensi utama dari glossitis ini.
DAFTAR PUSTAKA
Langlais RP, Miller CS. Atlas berwarna kelainan rongga mulut yang lazim. lazim . Alih bahasa. Susetyo B. Jakarta: Hipokrates. 2001: 46. Pindborg Jens j. Kanker j. Kanker dan Prakanker Rongga Rongga Mulut. Alih bahasa : bahasa : Lilian Yuwono. Jakarta: EGC, 2009. Rifansyah Much. 2009. Indra 2009. Indra pengecapan. pengecapan. Malang; Universitas negri Malang press. Langlais RP, Miller CS. Atlas berwarna kelainan rongga mulut yang lazim. lazim . Alih bahasa. Susetyo B. Jakarta: Hipokrates. 2001: 46. Pindborg Jens j. Kanker j. Kanker dan Prakanker Rongga Rongga Mulut. Alih bahasa : bahasa : Lilian Yuwono. Jakarta: EGC, 2009. Rifansyah Much. 2009. Indra 2009. Indra pengecapan. pengecapan. Malang; Universitas Negeri Malang press. Taqwa. 2009. Kelainan Lidah. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001053.htm (06 Juni 2018)