BAB I PENDAHULUAN
1.1. 1.1. Lata Latarr Be Bela laka kang ng
Sebaga Sebagaii induk induk dari dari segela segela ilmu, ilmu, filsafa filsafatt telah telah berjasa berjasa dalam dalam kelahi kelahiran ran sebuah disiplin ilmu, kajian, gagasan, serta aliran pemikiran semapi edeologi. Ilmu Ilmu berasal berasal dari dari keingi keinginta ntahun hunya ya manusi manusiaa terhad terhadapa apatt sesuatu sesuatu.. Filsafa Filsafatt adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia tentang mencari kebena kebenaran ran dalam dalam menjala menjalani ni hidup, hidup, banya banyak k hal yang yang dapat dapat diketah diketahui ui dengan dengan mempela mempelajari jari filsafat filsafat.. Bagi Bagi manusi manusia, a, berfil berfilsafa safatt itu berarti berarti mengatu mengaturr hidupn hidupnya ya seinsafseinsaf-ins insafny afnya, a, senetra senetral-n l-netra etralny lnyaa dengan dengan perasaa perasaan n tanggu tanggung ng jawab, jawab, yakni yakni tanggung jawab terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam, atau pun kebenaran. engan kata lain filsafat merupakan hal mendasar yang pada dasarny dasarnyaa dimili dimiliki ki oleh oleh umat umat manusia manusia.. Setiap Setiap manusi manusia, a, baik baik yang yang tergo tergolon long g terpelajar bahkan yang tergolong awam sekalipun, memiliki kemampuan untuk berpikir mengenai hal-hal disekitarnya. Seca Secara ra sede sederh rhan anaa
fils filsaf afat at adal adalah ah cint cintaa
atau atau kece kecend nder erun unga gan n
pada pada
kebijaksanaan. !inta kebijaksanaan berarti cinta pada pengetahuan. "rang yang cinta pengetahuan disebut dengan #philosophos$ atau filosof. %ecinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai usaha dan tujuan hidupnya &'oham &'ohammad mad (dib (dib . )*+*. )*+*. alam pengerti pengertian an lain lain yang yang lebih lebih luas, luas, Louis O. Kattsoff menyebutkan, menyebutkan, filsafat merupakan suatu analisis secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu masalah dan penyusunan secara sengaja serta sistematis suatu sudut pandang yang menjadi dasar suatu tindakan &Suhar (m. )** %okok permasalahan yang dikaji filsafat di antaranya tentang logika, etika, estetika, estetika, metafisika metafisika dan politik. politik. elima elima cabang utama ini kemudian kemudian berkembang berkembang menjadi menjadi cabang cabang-cab -cabang ang filsafa filsafatt yang yang lebih lebih spesifi spesifik k di antara antarany nyaa filsafat filsafat ilmu. ilmu. Filsafat Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi epistemologi yang secara spesifik mengkaji mengkaji
+
hakikat hakikat ilmu &pengetahuan &pengetahuan ilmiah ilmiah &Bachtiar &Bachtiar )*+*. )*+*. %emahaman %emahaman dasar tentang filsafat dan filsafat ilmu ini akan coba penulis paparkan dalam makalah ini. Filsafat dapat merangsang lahirnya keinginan dari temuan filosofis melalui berbagai obser/asi dan eksperimen yang melahirkan ilmu-ilmu. 0asil kerja filosofis dapat menjadi pembuka bagi lahirnya suatu ilmu, oleh karena itu filsafat diseb disebut ut juga juga seba sebaga gaii indu induk k ilmu ilmu &mot &mother her of scien science ce.. 1ntu 1ntuk k kepe kepent ntin inga gan n perkembangan ilmu, lahir disiplin filsafat yang mengkaji ilmu pengetahuan yang dikenal sebagai filsafat ilmu pengetahuan.
1.2. 1.2. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi fokus bahasan dalam makalah ini adalah 2 +. (pa penger pengertia tian n filsafat filsafat dan cabangcabang-cab cabang ang filsafa filsafat3 t3 ). (pa peng pengerti ertian an ilmu ilmu dan dasardasar-das dasar ar ilmu3 ilmu3 4. Bagaimanakah Bagaimanakah sejarah perkembanga perkembangan n filsafat filsafat dan ilmu 3 5. Bagaimanakah Bagaimanakah pandangan pandangan filsafat filsafat sebagai sebagai induk induk ilmu 3 6.
%erk %erkem emba bang ngan an ilmu ilmu
1.3. 1.3. Tujuan juan Penu Penul lsa san n
'akalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah filsafat ilmu, makalah ini juga dibuat untuk menjawab pertanyaan pertanyaan bagaimana bagaimana filsafat dipandang sebagai induk ilmu.
1.!. 1.!. "st "stem emat atk ka a Pen Penul uls san an
'akalah ini disusun atas empat bab7 +. Bab I %endah %endahulu uluan, an, berisi berisi mengenai mengenai latar belakang belakang masalah masalah,, rumusa rumusan n masalah, tujuan, sistemetika penulisan. ). Bab Bab II Fils Filsaf afat at dan dan Ilm Ilmu, bab bab ini ini beris erisii menge engena naii mater aterii yang ang menunj menunjang ang dalam dalam menjaw menjawab ab permas permasalah alah pada pada latar latar belaka belakang ng yang yang dirumuskan dalam rumusan masalah. 4. Bab Bab III %emb %embah ahas asan an,, bab bab ini ini beri berisi si meng mengen enai ai pemb pembah ahasa asan n masal masalah ah dengan ditunjang materi serta pandangan penulis.
)
hakikat hakikat ilmu &pengetahuan &pengetahuan ilmiah ilmiah &Bachtiar &Bachtiar )*+*. )*+*. %emahaman %emahaman dasar tentang filsafat dan filsafat ilmu ini akan coba penulis paparkan dalam makalah ini. Filsafat dapat merangsang lahirnya keinginan dari temuan filosofis melalui berbagai obser/asi dan eksperimen yang melahirkan ilmu-ilmu. 0asil kerja filosofis dapat menjadi pembuka bagi lahirnya suatu ilmu, oleh karena itu filsafat diseb disebut ut juga juga seba sebaga gaii indu induk k ilmu ilmu &mot &mother her of scien science ce.. 1ntu 1ntuk k kepe kepent ntin inga gan n perkembangan ilmu, lahir disiplin filsafat yang mengkaji ilmu pengetahuan yang dikenal sebagai filsafat ilmu pengetahuan.
1.2. 1.2. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi fokus bahasan dalam makalah ini adalah 2 +. (pa penger pengertia tian n filsafat filsafat dan cabangcabang-cab cabang ang filsafa filsafat3 t3 ). (pa peng pengerti ertian an ilmu ilmu dan dasardasar-das dasar ar ilmu3 ilmu3 4. Bagaimanakah Bagaimanakah sejarah perkembanga perkembangan n filsafat filsafat dan ilmu 3 5. Bagaimanakah Bagaimanakah pandangan pandangan filsafat filsafat sebagai sebagai induk induk ilmu 3 6.
%erk %erkem emba bang ngan an ilmu ilmu
1.3. 1.3. Tujuan juan Penu Penul lsa san n
'akalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah filsafat ilmu, makalah ini juga dibuat untuk menjawab pertanyaan pertanyaan bagaimana bagaimana filsafat dipandang sebagai induk ilmu.
1.!. 1.!. "st "stem emat atk ka a Pen Penul uls san an
'akalah ini disusun atas empat bab7 +. Bab I %endah %endahulu uluan, an, berisi berisi mengenai mengenai latar belakang belakang masalah masalah,, rumusa rumusan n masalah, tujuan, sistemetika penulisan. ). Bab Bab II Fils Filsaf afat at dan dan Ilm Ilmu, bab bab ini ini beris erisii menge engena naii mater aterii yang ang menunj menunjang ang dalam dalam menjaw menjawab ab permas permasalah alah pada pada latar latar belaka belakang ng yang yang dirumuskan dalam rumusan masalah. 4. Bab Bab III %emb %embah ahas asan an,, bab bab ini ini beri berisi si meng mengen enai ai pemb pembah ahasa asan n masal masalah ah dengan ditunjang materi serta pandangan penulis.
)
5. Bab Bab I8 esi esim mpula pulan n dan 9eko 9ekome men ndasi dasi,, bab bab ini ini beri berisi si meng engenai enai kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan dari kajian materi ini.
4
BAB II TIN#UAN TE$RI %IL"A%AT "EBA&AI INDU' ILMU
2.1. Pengertan %lsa(at
Secara efistimologi, filsafat berasal dari bahasa :unani %hilosophia, dan terdiri dari kata %hilos yang berarti kesukaan atau kencintaan terhadap sesuatu, dan kata Sophia yang berarti kebijaksanaan. Secara harafiah, filsafat diartikan sebagai
suatu
kecintaan
terhadap
kebijaksanaan
&kecenderungan
untuk
menyenangi kebijaksanaan. 0amersma &+;+ 2 +* mengatakan bahwa filsafat merupakan pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren tentang seluruh kenyataan.
pengalaman
kemanusiaan sehingga
menjadi
pandangan
yang
konsisten tentang alam &arti spekulatif. 5 Filsafat adalah analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. !orak filsafat yang demikian ini dinamakan juga logosentris. 6 Filsafat adalah sekumpulan problema yang langsung, yang mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.
5
(dapun beberapa defenisi filsafat menurut ilmu filsafat dan filsuf barat dan timur adalah2 1) %lato &5)>S' - 45>S' seorang filsuf :unani yang termasyhur murid
Socrates
dan
guru
(ristoteles,
mengatakan2
Filsafat
adalah
pengetahuan tentang segala yang ada &ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli. 2) (ristoteles &4;5 S' - 4))S' mengatakan 2 Filsafat adalah ilmua
pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika &filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda. 4 'arcus Tullius !icero &+*? S' - 54S' politikus dan ahli pidato 9omawi, merumuskan2 Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang mahaagung dan usaha-usaha untuk mencapainya. 4) Imanuel ant & +>)5 @ +;*5 Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange
menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan. a (pakah yang dapat kita kerjakan3 &jawabannya metafisika b (pakah yang seharusnya kita kerjakan3 &jawabannya Atika c Sampai dimanakah harapan kita3 &jawabannya (gama d) (pakah yang dinamakan manusia3 &jawabannya (ntropologi 5) !icero &+*? @ 54 S' Filsafat adalah sebagai #ibu dari semua seni
#& the mother of all the arts# ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars /itae &seni kehidupan 6) (l-Farabi &meninggal 6*', filsuf 'uslim terbesar sebelum Ibnu
Sina, mengatakan 2 Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya. > %rof. r. Fuad 0asan, guru besar psikologi 1I, menyimpulkan2 Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. an dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada
6
; rs 0. 0asbullah Bakry merumuskan2 ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu. ari pengertian-pengertian diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa2 Filsafat adalah ilmu istimewa yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa kerana masalah-masalah tersebut di luar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
2.2. Tujuan )an %ungs %lsa(at
'enurut 0arold 0. Titus, filsafat adalah suatu usaha memahami alam semesta, maknanya dan nilainya. (pabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni adalah kreati/itas, kesempurnaan, bentuk keindahan komunikasi dan ekspresi, maka tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan &understanding and wisdom. r "emar (. 0oesin T mengatakan2 Ilmu memberi kepada kita pengatahuan, dan filsafat memberikan hikmah. Filsafat memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib, akan kebenaran. S. Takdir (lisyahbana menulis dalam bukunya2 filsafat itu dapat memberikan ketenangan pikiran dan kemantapan hati, sekalipun menghadapi maut. alam tujuannya yang tunggal &yaitu kebenaran itulah letaknya kebesaran, kemuliaan, malahan kebangsawanan filsafat di antara kerja manusia yang lain. ebenaran dalam arti yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya baginya, itulah tujuan yang tertinggi dan satu-satunya. Bagi manusia, berfilsafat itu bererti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya, senetral-netralnya dengan perasaan tanggung jawab, yakni tanggung jawab terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam, atau pun kebenaran. 9adhakrishnan dalam bukunya, 0istory of %hilosophy, menyebutkan2
?
Tugas filsafat bukanlah sekadar mencerminkan semangat masa ketika kita hidup, melainkan membimbingnya maju. Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah dan menuntun pada jalan baru. Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk menompang dunia baru, mencetak
manusia-manusia
yang
menjadikan
penggolongan-penggolongan
berdasarkan nation, ras, dan keyakinan keagamaan mengabdi kepada cita mulia kemanusiaan. Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak uni/ersal, baik dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya. Studi filsafat harus membantu orang-orang untuk membangun keyakinan keagamaan atas dasar yang matang secara intelektual. Filsafat dapat mendukung kepercayaan keagamaan seseorang, asal saja kepercayaan tersebut tidak bergantung pada konsepsi prailmiah yang usang, yang sempit dan yang dogmatis. 1rusan &concerns utama agama ialah harmoni, pengaturan, ikatan, pengabdian, perdamaian, kejujuran, pembebasan, dan Tuhan. Berbeda dengan pendapat Soemadi Soerjabrata, yaitu mempelajari filsafat adalah untuk mempertajamkan pikiran, maka 0. e 8os berpendapat bahwa filsafat tidak hanya cukup diketahui, tetapi harus dipraktekkan dalam hidup sehari-sehari. "rang mengharapkan bahwa filsafat akan memberikan kepadanya dasar-dasar pengetahuan, yang dibutuhkan untuk hidup secara baik. Filsafat harus mengajar manusia, bagaimana ia harus hidup secara baik. Filsafat harus mengajar manusia, bagaimana ia harus hidup agar dapat menjadi manusia yang baik dan bahagia. Filsafat dapat digambarkan sebagai disiplin akademik yang berhubungan dengan beberapa bidang kehidupan seperti alam, agama, ketuhanan, etika, priologi, ilmu dan pemhamahan tentang kebenaran dari dunia. 'aka oleh sebab itu terdapat cabang- cabang filsafat yang menjadi topic-topik yang dikaji di dalam filsafat diantaranya2 +. Apistemologi, yaitu menyoroti dari sudut sebab pertama, gejala pengetahuan dan kesadaran manusia.
>
). ritik ilmu, adalah cabang filsafat yang menyibukkan diri dengan teori pembagian ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar kepastian dan jenis keterangan yang diberikan yang tidak termasuk bidang ilmu pengetahuan melainkan merupakan tugas filsafat. 4. "ntologi, sering disebut metafisika umum atau filsafat pertama adalah filsafat tentang seluruh kenyataan atau segala sesuatu sejauh itu $ada$. 5. Teologi 'etafisik, membicarakan filsafat ke-Tuhan-an atau Cogos &ilmu tentang theos &Tuhan menurut ajaran dan kepercayaan. 6. osmologi, membicarakan tentang kosmos atau alam semesta hal ihwal dan e/olusinya. Filsuf yang berperan antara lain %itagoras, plato dan ptolemeus. ?. (ntropologi, berkaitan dengan filsafat manusia mempelajari manusia sebagai manusia,
menguraikan apa atau siapa manusia menurut
adanya yang terdalam, sejauh bisa diketahui mulai dengan akal budinya yang murni. >. Atika, atau filsafat moral adalah bidang filsafat yang mempelajari tindakan manusia. Atika dibedakan dari semua cabang filsafat lain karena tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan bagaimana manusia seharusnya bertindak dalam kaitannya dengan tujuan hidupnya. ;. Astetika, sering juga disebut filsafat keindahan &seni, adalah cabang filsafat
yang berbicara tentang pengalaman, bentuknya hakikat
keindahan yang bersifat jasmani dan rohani. . Sejarah filsafat, sejarah filsafat adalah cabang filsafat yang mengajarkan jawaban para pemikir besar, tema yang dianggap paling penting dalam periode tertentu, dan aliran besar yang menguasai pemikiran selama satu Daman atau suatu bagian dunia tertentu.
2.3. Pengertan Ilmu
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
;
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu alam bahasa Inggris disebut Science, dari bahasa Catin yang berasal dari
kata Scientia &pengetahuan atau Scire &mengetahui. Sedangkan dalam bahasa :unania dalah Episteme &pengetahuan. alam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem menuru tmetode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu &amusBahasaIndonesia, +; Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan &knowledge, tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. ipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. efinisi ilmu bergantung pada cara kerja indra masing-masing indi/idu dalam menyerap pengetahuan dan juga cara berpikir setiap indi/idu dalam memproses pengetahuan yang diperolehnya. Selain itu, definisi ilmu bisa berlandaskan aktifitas yang dilakukan ilmu itu sendiri. Ilmu berasal dari bahasa (rab Ealima, yalamu yang berarti tahu atau mengetahui. %engertian ilmu
yang terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia
adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu &(dmojo, +;. 'ulyadhi artanegara mengatakan ilmu adalah any organiDed knowledge. Ilmu dan sains menurutnya tidak berbeda, terutama sebelum abad ke+, tetapi setelah itu sains lebih terbatas pada bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampauinya pada bidang-bidang non fisik, seperti metafisika.
alam Ansiklopedia Indonesia, kita temukan pengertian sebagai berikut2 #Ilmu adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing sesuatu lapangan pengalaman tertentu, yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu, hingga menjadi kesatuan. Suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan memakai metode-metode tertentu.$ %rof. 9. 'ohammad 0atta mengemukakakan bahwa #Tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya maupun menurut kedudukannya tampak dari luar maupun menurut bangunnya dari dalam$. (thur Thomson dalam Shihab &)**; mendefinisikan ilmu sebagai pelukisan fakta-fakta, pengalaman secara lengkap dan konsisten meski dalam perwujudan istilah yang sangat sederhana. 'enurut S. 0ornby ilmu adalah sebagai2 Science is organiDed knowledge obtained by obser/ation and testing of fact &ilmu adalah susunan atau kumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dan percobaan dari fakta-fakta. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, menerjemahkan ilmu sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu pula. %oincaredalam Shihab &)**; menjelaskan bahwa ilmu berisi kaidahkaidah dalam arti definisi yang tersembunyi &science consist entirely of con/ertions in the sence of disguised definitions. Ce 9ay &)**; menjelaskan bahwa #Science consist only of consecrations and it is solely to this circumstance that is owes its apparent certainlyand cannot teach us the truth, its can ser/e us only as a rule of action &ilmu tidak mengajarkan tentang kebenaran, ia hanya menyajikan sejumlah kaidah dalam berbuat. ari beberapa definisi ilmu di atas, maka kandungan ilmu berisi tentang7 hipotesa, teori, dalil dan hukum.%enjelasan tersebut juga menyiratkan bahwa hakekat ilmu bersifat koherensi sistematik. (rtinya, ilmu sedikit berbeda dengan pengetahuan. Ilmu tidak memerlukan kepastian kepingan-kepingan pengetahuan berdasarkan satu putusan tersendiri,
+*
ilmu menandakan adanya satu keseluruhan ide yang mengacu kepada objek atau alam objek yang sama saling berkaitan secara logis. Setiap ilmu bersumber di dalam kesatuan objeknya. Ilmu akan memuat sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang sepenuhnya belum dimantapkan. "leh karena itu, ilmu membutuhkan metodologi, sebab dan kaitan logis.Ilmu memerlukan pengamatan dan kerangka berpikir metodik serta tertata rapi. (lat bantu metodologis yang penting dalam konteks ilmu adalah terminology ilmiah. Sejalan dengan perkembangan Daman, meningkatnya kebutuhan hidup manusia, dan semakin berkembangnya kehidupan modern maka semakin terasalah kebutuhan untuk menjawab segala tantangan yang dihadapi manusia. alam keadaan yang demikian, lahirlah apa yang disebut ilmu-ilmu pengetahuan khusus. 'omentum pemisahan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan khusus itu bermula disekitar (bad %ertengahan, pada saat lahirnya Gaman 9enaissance &misalnya Ilmu Fisika dan Ilmu 'atematika. Bentuk ilmu yang lain &Ilmu %engetahuan bertujuan membantu manusia dalam mempermudah pelaksanaan kehidupannya atau untuk mensejahterakan manusia. isegi lain, dapat pula bertujuan menyusahkan atau menghancurkan manusia, apabila ilmu dan teknologi itu dipergunakan untuk tujuan perang dengan menciptakan senjata mutakhir (da tiga dasar ilmu yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi. asar ontologi ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca indera manusia.
++
(sumsi ketiga yaitu determinasi artinya ilmu menganut pola tertentu atau tidak terjadi secara kebetulan &Supriyanto, )**4. Apistemologi atau teori pengetahuan yaitu cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan ruang lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Sebagian ciri yang patut mendapat perhatian dalam epistemologi perkembangan ilmu pada masa modern adalah munculnya pandangan baru mengenai ilmu pengetahuan. %andangan itu merupakan kritik terhadap pandangan (ristoteles, yaitu bahwa ilmu pengetahuan sempurna tak boleh mencari untung, namun harus bersikap kontemplatif, diganti dengan pandangan bahwa ilmu pengetahuan justru harus mencari untung, artinya dipakai untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi ini &Bakhtiar, )**6. asar aksiologi berarti sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh, seberapa besar sumbangan ilmu bagi kebutuhan umat manusia. asar aksiologi ini merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia karena dengan ilmu segala keperluan dan kebutuhan manusia menjadi terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Berdasarkan aksiologi, ilmu terlihat jelas bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai. Hilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika. Atika mengandung dua arti yaitu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan
manusia
membedakan
dan merupakan
suatu predikat
hal-hal, perbuatan-perbuatan
atau
yang dipakai
untuk
manusia-manusia lainnya.
Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena disekelilingnya.
2.!. "ejarah Perkem*angan %lsa(at )an Ilmu
+)
Secara umum dapat dikatakan bahwa sejak perang dunia ke ), yang telah menghancurkan kehidupan manusia, para Ilmuwan makin menyadari bahwa perkembangan ilmu dan pencapaiannya telah mengakibatkan banyak penderitaan manusia , ini tidak terlepas dari pengembangan ilmu dan teknologi yang tidak dilandasi oleh nilai-nilai moral serta komitmen etis dan agamis pada nasib manusia , padahal Albert Einstein pada tahun +4; dalam pesannya pada 'ahasiswa !alifornia Institute of Technology mengatakan # %erhatian kepada manusia itu sendiri dan nasibnya harus selalu merupakan perhatian pada masalah besar yang tak kunjung terpecahkan dari pengaturan kerja dan pemerataan benda, agar buah ciptaan dari pemikiran kita akan merupakan berkah dan bukan kutukan terhadap kemanusiaan &
ilmu dan menyimpang dari pesan Albert Einstein,
sehingga hal itu telah menimbulkan keprihatinan filosof tentang arah kemajuan peradaban manusia sebagai akibat perkembangan ilmu &Iptek . 1ntuk itu nampaknya para filosof dan ilmuan perlu merenungi apa yang dikemukakan Harold H Titus dalam bukunya Ci/ing Issues in %ilosophy &+6, beliau mengutif
beberapa pendapat cendikiawan seperti Northrop yang
mengatakan # it would seem that the more ciili!ed we become " the more incapable of maintaining ciili!ation we are$, demikian juga pernyataan Lewis #umford yang berbicara tentang #the inisible breakdown in our ciilio!ation $ erosion of alue" the dissipation of human purpose" the denial of an% dictinction between good and bad" right or wrong" the reersion to sub human conduct& 'Harold H Titus" ()*) $ +, 1ngkapan tersebut di atas hanya untuk menunjukan bahwa memasuki dasawarsa +?*-an kecenderungan mempertanyakan manfaat ilmu menjadi hal yang penting, sehingga pada periode ini &+?*-+>* dimensi aksiologis menjadi perhatian para filosof, hal ini tak lain untuk meniupkan ruh etis dan agamis pada ilmu, agar pemanfaatannya
dapat menjadi berkah
+4
bagi manusia dan
kemanusiaan , sehingga telaah pada fakta empiris berkembang ke pencarian makna dibaliknya atau seperti yang dikemukakan oleh -rof. r. H. /smaun" #.-d &)*** 2 +4+ dari telaah positi/istik ke telaah meta-science yang dimulai sejak tahun +?6. 'emasuki tahun +>*-an , pencarian makna ilmu mulai berkembang khususnya di kalangan pemikir muslim , bahkan pada dasawarsa ini lahir gerakan islamisasi ilmu, hal ini tidak terlepas dari sikap apologetik umat islam terhadap kemajuan barat, sampai-sampai ada ide untuk melakukan sekularisasi, seperti yang dilontarkan oleh Nurcholis #a0id pada tahun +>5 yang kemudian banyak mendapat reaksi keras dari pemikir-pemikir Islam seperti dari -rof. H.# 1as%idi dan Endang Saifudin Anshori . 'ulai awal tahun +;*-an, makin banyak karya cendekiawan muslim yang berbicara tentang integrasi ilmu dan agama atau islamisasi ilmu, seperti terlihat dari berbagai karya mereka yang mencakup /ariasi ilmu seperti kar%a /l%as 2a 3unus tentang Sosiologi Islam, serta karya-karya dibidang ekonomi, seperti kar%a S%ed Haider Na4i Etika dan /lmu Ekonomi" kar%a 5mar 6hapra Al 7ur8an" menu0u sistem moneter %ang adil" dan karya-karya lainnya , yang pada intinya semua itu merupakan upaya penulisnya untuk menjadikan ilmu-ilmu tersebut mempunyai landasan nilai islam. 'emasuki tahun +*-an , khususnya di Indosesia perbincangan filsafat diramaikan dengan wacana post modernisme, sebagai suatu kritik terhadap modernisme yang berbasis positi/isme yang sering mengklaim uni/ersalitas ilmu, juga diskursus post modernisme memasuki kajian-kajian agama. %ost modernisme yang sering dihubungkan dengan #ichael 9occault dan errida
dengan
beberapa
modernisme seperti
konsepparadigma
yang
kontradiktif
dengan
dekonstruksi, desentralisasi, nihilisme dsb, yang pada
dasarnya ingin menempatkan narasi-narasi kecil ketimbang narasi-narasi besar, namun post modernisme mendapat kritik keras dari Ernest :ellner dalam bukunya -ost modernism" 1eason and 1eligion yang terbit pada tahun+). ia menyatakan bahwa post modernisme akan menjurus pada relati/isme dan untuk
+5
itu dia mengajukan konsep fundamentalisme rasionalis, karena rasionalitas merupakan standar yang berlaku lintas budaya. gerakan meniupkan nilai-nilai agama pada ilmu makin berkembang, bahkan untuk Indonesia disambut hangat oleh ulama dan masyarakat terlihat dari berdirinya B'I, yang pada dasarnya hal ini tidak terlepas dari gerakan islamisasi ilmu, khususnya dalam bidang ilmu ekonomi. an pada periode ini pula teknologi informasi sangat luar biasa , berakibat pada makin pluralnya perbincangandiskursus filsafat, sehingga sulit menentukan diskursus mana yang paling menonjol, hal ini mungkin sesuai dengan apa yang digambarkan oleh Alin Tofler sebagai The third ;ae" dimana informasi makin cepat
memasuki
berbagai
belahan
dunia
yang
pada
gilirannya
akan
mengakibatkan kejutan-kejutan budaya tak terkecuali bidang pemikiran filsafat. 'eskipun nampaknya prkembangan Filsafat dasn ilmu erat kaitan dengan dimensi
aJiologi
atau
nilai-nilai
pemanfaatan
ilmu,
namun
dalam
perkembangannya keadaan tersebut telah juga mendorong para akhli untuk lebih mencermati apa sebenarnya ilmu itu atau apa hakekat ilmu, mengingat dimensi ontologis sebenarnya punya kaitan dengan dimensi-dimensi lainnya seperti ontologi dan epistemologi, sehingga dua dimensi yang terakhir pun mendapat e/aluasi ulang dan pengkajian yang serius. tonggak penting dalam bidang kajian ilmu dalam filsafat ilmu diantaranya terbitnya Buku The Structure of Scientific 1eolution yang ditulis oleh Thomas S Kuhn, yang untuk pertama kalinya terbit tahun +?), buku ini merupakan sebuah karya yang monumental mengenai
perkembangan sejarah
dan filsafat sains,
dimana didalamnya paradigma menjadi konsep sentral, disamping konsep sainsilmu normal. alam pandangan uhn ilmu pengetahuan tidak hanya pengumpulan fakta untuk membuktikan suatu teori, sebab selalu ada anomali yang dapat mematahkan teori yang telah dominan. %encapaian-pencapaian manusia dalam bidang pemikiran ilmiah menghasilkan teori-teori, kemudian teori-teori karakteristik tertentu
telah
terspesifikasikan berdasarkan
ke dalam suatu Ilmu. Ilmu &teori tersebut kemudian
dikembangkan , diuji sehingga menjadi mapan dan menjadi dasar bagi riset-riset
+6
selanjutnya , maka Ilmu &sains tersebut menjadi sains normal yaitu riset yang dengan teguh berdasar atas suatu pencapaian ilmiah yang lalu, pencapaian yang oleh masyarakat ilmiah tertentu pada suatu ketika dinyatakan sebagai pemberi fundasi bagi praktek riset selanjutnya & Thomas S uhn, )*** 2+* . %encapaian pemikiran ilmiah tersebut dan terbentuknya sains yang normal kemudian menjadi paradigma, yang berarti #apa yang dimiliki bersama oleh anggota suatu masyarakat sains dan sebaliknya masyarakat sains terdiri atas orang yang memiliki suatu paradigma tertentu &Thomas S uhn, )*** 2 +>+. %aradigma dari sains yang normal kemudian mendorong riset normal yang cenderung sedikit sekali ditujukan untuk menghasilkan penemuan baru yang konseptual atau yang hebat &Thomas S uhn, )*** 2 +45. eadaan Ini berakibat pada sains yang normal, kegunaannya
sangat bermanfaat dan bersifat kumulatif. Teori yang
memperoleh pengakuan sosial akan menjadi paradigma, dan kondisi ini merupakan periode ilmu normal. emajuan ilmu berawal dari perjuangan kompetisi berbagai teori untuk mendapat pengakuan intersubjektif dari suatu masyarakat ilmu. alam periode sain normal ilmu hanyalah merupakan pembenaran-pembenaran sesuai dengan asumsi-asumsi paaradigma yang dianut masyarakat tersebut, ini tidak lain dikarenakan paradigma yang berlaku telah menjadi patokan bagi ilmu untuk melakukan penelitian, memecahkan masalah, atau bahkan menyeleksi masalah-masalah yang layak dibicarakan dan dikaji (kan tetapi
didalam
perkembangan selanjutnya
ilmuwan
banyak
menemukan hal-hal baru yang sering mengejutkan, semua ini diawali dengan kesadaran akan anomali atas prediksi-prediksi paradigma sains normal, kemudian pandangan yang anomali ini dikembangkan sampai akhirnya ditemukan paradigma baru yang mana perubahan ini sering sangat re/olusioner
+?
BAB III
PERAN %IL"A%AT "EBA&AI INDU' ILMU DALAM RE+$LU"I ILMU
3.1. %lsa(at se*aga In)uk Ilmu
Filsafat dikatakan sebagai ilmu karena filsafat merupakan induk dari semua ilmu dan mempunyai peranan yang mendasar dalam sebuah pendidikan. Sehingga keberadaan filsafat yang berasal dari pemikiran seseorang yang dapat mempengaruhi aspek hidup manusia secara tidak perseorangan ini sangat diakui keberadaannya. arena sifatnya yang sangat rasional dan merupakan buah pemikiran yang berdasarkan empiric yang dilakukan oleh para filosof sehingga menghasilkan suatu kebenaran yang dapat di implementasikan teori mereka masing-masing dalam kehidupan yang nyata. Hamun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya, filsafat memberi penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut, sementara ilmu terus mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal, proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh karena itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal. ahulu pada mulanya filsafat meliputi semua ilmu yang ada pada Damanya2 politik, ekonomi, hukum, seni, dan sebagainya. (kan tetapi lama kelamaan dengan intensifnya usaha-usaha yang bersifat empiris dan eksperimental terciptalah satu persatu ilmu yang khusus memecahkan satu bidang masalah. Sehingga
terwujudlah
berbagai
ilmu
pengetahuan
yang
mendasarkan
penyelidikannya secara empiris dan eksperimental dan terlepaslah dari filsafat
+>
sebagai induknya. Tetapi dengan munculnya ilmu-ilmu tidak berarti telah lenyaplah eksistensi filsafat dan fungsinya. Filsafat masih tetap eksis dan mempunyai fungsi sendiri yang tidak dapat digantikan oleh ilmu pengetahuan. Karapan filsafat berbeda dengan garapan ilmu pengtahuan dan masing-masing dibutuhkan. alam kenyataan, setiap ilmu membutuhkan filsafatnya. (da ilmu hukum ada pula filsafat hukum, ada ilmu pendidikan ada pula filsafat pendidikan. itinjau dari segi historis, hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang sangat menyolok. %ada permulaan sejarah filsafat di :unani, #philosophia$ meliputi hampir seluruh pemikiran teoritis. Tetapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dikemudian hari, ternyata juga kita lihat adanya kecenderungan yang lain. Filsafat :unani uno yang tadinya merupakan suatu kesatuan kemudian menjadi terpecah-pecah &Bertens, +;>, Huchelmans, +;). Cebih
lanjut Huchelmans &+;),
mengemukakan
bahwa
dengan
munculnya ilmu pengetahuan alam pada abad ke +>, maka mulailah terjadi perpisahan antara filsafat dan ilmu pengetahuan. engan demikian dapatlah dikemukakan bahwa sebelum abad ke +> tersebut ilmu pengetahuan adalah identik dengan filsafat. %endapat tersebut sejalan dengan pemikiran 8an %eursen &+;6, yang mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi tentang ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianut. alam perkembangan lebih lanjut menurut oento Libisono &+, filsafat itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan bagaimana #pohon ilmu pengetahuan$ telah tumbuh mekar bercabang secara subur. 'asing-masing cabang melepaskan diri dari batang filsafatnya, berkembang mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya sendiri-sendiri. 3.2. Peran %lsa(at "e*aga In)uk Ilmu )alam Re,-lus Ilmu
Ilmu-ilmu pengetahuan pada umumnya membantu manusia dalam mengorientasikan diri dalam dunia dan memecahkan berbagai persoalan hidup. Berbeda dari binatang, manusia tidak dapat membiarkan insting mengatur
+;
perilakunya.
1ntuk
mengatasi
masalah-masalah,
manusia
membutuhkan
kesadaran dalam memahami lingkungannya. i sinilah ilmu-ilmu membantu manusia mensistematisasikan apa yang diketahui manusia dan mengorganisasikan proses pencariannya. %ada abad modern ini, ilmu-ilmu pengetahuan telah merasuki setiap sudut kehidupan manusia. 0al ini tidak dapat dipungkiri karena ilmu-ilmu pengetahuan banyak membantu manusia mengatasi berbagai masalah kehidupan. %rasetya T. L. dalam artikelnya yang berjudul # Anarkisme dalam /lmu -engetahuan -aul Karl 9e%erabend $ mengungkapkan bahwa ada dua alasan mengapa ilmu pengetahuan menjadi begitu unggul. %ertama, karena ilmu pengetahuan mempunyai metode yang benar untuk mencapai hasil-hasilnya. edua, karena ada hasil-hasil yang dapat diajukan sebagai bukti keunggulan ilmu pengetahuan. ua alasan yang diungkapkan %rasetya tersebut, dengan jelas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan memainkan peranan yang cukup penting dala m kehidupan umat manusia. (kan tetapi, ada pula tokoh yang justru anti terhadap ilmu pengetahuan. Salah satu tokoh yang cukup terkenal dalam hal ini adalah %aul arl Feyerabend. Sikap anti ilmu pengetahuannya ini, tidak berarti anti terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri, tetapi anti terhadap kekuasaan ilmu pengetahuan yang kerap kali melampaui maksud utamanya. Feyerabend menegaskan bahwa ilmu-ilmu pengetahuan tidak menggunguli bidang-bidang dan bentuk-bentuk pengetahuan lain.
'enurutnya,
ilmu-ilmu pengetahuan menjadi
lebih
unggul karena
propaganda dari para ilmuan dan adanya tolak ukur institusional yang diberi wewenang untuk memutuskannya. Sekalipun ada berbagai kontradiksi tentang keunggulan ilmu pengetahuan, tidak dapat disangkal bahwa ilmu pengetahuan sesungguhnya memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat. 0al ini tidak terlepas dari peranan ilmu pengetahuan dalam membantu manusia mengatasi masalah-masalah hidupnya, walaupun kadang-kadang ilmu pengetahuan dapat pula menciptakan masalah-masalah baru.
+
'eskipun demikian, pada kenyataannya peranan ilmu pengetahuan dalam membantu manusia mengatasi masalah kehidupannya sesungguhnya terbatas. Seperti yang telah diungkapkan pada bagian pendahuluan, keterbatasan itu terletak pada cara kerja ilmu-ilmu pengetahuan yang hanya membatasi diri pada tujuan atau bidang tertentu. arena pembatasan itu, ilmu pengetahuan tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang keseluruhan manusia. 1ntuk mengatasi masalah ini, ilmu-ilmu pengetahuan membutuhkan filsafat. alam hal inilah filsafat menjadi hal yang penting. !.8erhaak dan 9.0aryono Imam dalam bukunya yang berjudul Filsafat Ilmu %engetahuan2 Telaah (tas !ara erja Ilmu-ilmu, menjelaskan dua penilaian filsafat atas kebenaran ilmu-ilmu. %ertama, filsafat ikut menilai apa yang dianggap #tepat$ dan #benar$ dalam ilmu-ilmu. (pa yang dianggap tepat dalam ilmu-ilmu berpulang pada ilmu-ilmu itu sendiri. alam hal ini filsafat tidak ikut campur dalam bidang-bidang ilmu itu. (kan tetapi, mengenai apa kiranya kebenaran itu, ilmu-ilmu pengetahuan tidak dapat menjawabnya karena masalah ini tidak termasuk bidang ilmu mereka. 0al-hal yang berhubungan dengan ada tidaknya kebenaran dan tentang apa itu kebenaran dibahas dan dijelaskan oleh filsafat. edua,
filsafat
memberi
penilaian
tentang
sumbangan
ilmu-ilmu
pada
perkembangan pengetahuan manusia guna mencapai kebenaran. ari dua penilaian filsafat atas kebenaran ilmu-ilmu di atas, dapat dillihat bahwa ilmu-ilmu pengetahuan &ilmu-ilmu pasti tidak langsung berkecimpung dalam usaha manusia menuju kebenaran. 1saha ilmu-ilmu itu lebih merupakan suatu sumbangan agar pengetahuan itu sendiri semakin mendekati kebenaran. Filsafatlah yang secara langsung berperan dalam usaha manusia untuk mencari kebenaran. i dalam filsafat, berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan kebenaran dikumpulkan dan diolah demi menemukan jawaban yang memadai. %ertanggungjawaban rasional pada hakikatnya berarti bahwa setiap langkah harus terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan, serta harus dipertahankan secara argumentatif dengan argumen-argumen yang objektif. 0al ini berarti bahwa kalau ada yang mempertanyakan atau menyangkal klaim
)*
kebenaran suatu pemikiran, pertanyaan dan sangkalan itu dapat dijawab dengan argumentasi atau alasan-alasan yang masuk akal dan dapat dimengerti. ari berbagai penjelasan di atas, tampak jelas bahwa filsafat selalu mengarah pada pencarian akan kebenaran. %encarian itu dapat dilakukan dengan menilai ilmu-ilmu pengetahuan yang ada secara kritis sambil berusaha menemukan jawaban yang benar. Tentu saja penilaian itu harus dilakukan dengan langkah-langkah yang teliti dan dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. %enilaian dan jawaban yang diberikan filsafat sendiri, senantiasa harus terbuka terhadap berbagai kritikan dan masukan sebagai bahan e/aluasi demi mencapai kebenaran yang dicari. 'embangun
ilmu
pengetahuan diperlukan konsistensi yang terus
berpegang
pada
paradigma
yang
paradigma
ilmu
pengetahuan
membentuknya.
nampaknya
sangat
earifan diperlukan
memperbaiki agar
ilmu
pengetahuan seiring dengan tantangan Daman, karena ilmu pengetahuan tidak hidup dengan dirinya sendiri, tetapi harus mempunyai manfaat kepada kehidupan dunia 0ampir semua kemampuan pemikiran &thought manusia didominasi oleh pendekatan filsafat. %engetahuan manusia yang dihasilkan melalui proses berpikir selalu digunakannya untuk menyingkap tabir ketidaktahuan dan mencari solusi masalah kehidupan.antara ilmu %engetahuan dan ilmu Filsafat ada persamaan dan perbedaannya.Ilmu %engetahuan bersifat %osterior kesimpulannya ditarik setelah melakukan pengujian-pengujian secara berulang-ulang sedangkan Filsafat bersifat priori kesimpulannya ditarik tanpa pengujian,sebab Filsafat tidak mengharuskan adanya data empiris seperti yang dimiliki ilmu karena Filsafat bersifat Spekulatif.isamping adanya perbedaan antara ilmu dengan filsafat ada sejumlah persamaan yaitu sama-sama mencari kebenaran.
)+
3.3 Perkem*angan lmu )aat ))ent(kaskan ke )alam *e*eraa er-)e *erkut/
+. Sejarah %erkembangan Ilmu %engetahuan %eriode %ra :unani uno !atatan mengenai peradaban manusia yang paling awal tercatat berasal dari Timur Tengah, persisnya 'esir. %ada jaman pra sejarah, nenek moyang manusia modern di 'esir sudah mengenal bahasa, terbukti dengan peninggalan tulisan-tulisan yang diukir di batu-batu dalam goa. Sejarah mencatat bahwa bangsa 'esir kuno sudah mengenal ilmu bintang, ilmu bumi, arsitektur dan sebagainya. Bangsa 'esir kemudian juga mengembangkan papyrus &sejenis kulit kayu yang dijadikan bahan tulis &tahun 4*** sebelum 'asehi i !ina sekitar &)64-);4; S', raja Fu Mi memperkenalkan kitab :i ?? S' dikenal dengan nama Kui !ang &kembali ke kegaiban. Calu di masa dinasti Ghou &+*??-))+ S' populer dengan sebutan Ghou :i &kitab perubahan dari dinasti Ghou, dan akhirnya, kini dikenal sebagai :i jing &dibaca2 i !hing, yang secara harfiyah berati kitab tentang perubahan. (dapun ciri-ciri ilmu pengetahuan pada Daman ini sebagai berikut2 a. now how bagaimana cara berbuat dalam kehidupan sehari-hari yang didasrakan pada pengalaman. b. %engetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap reseptif mind, keterangan masih dihubungkan dengan kekuatan magic. c. emampuan menemukan abjad dan sistim bilangan alam sudah menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke atas abstraksi. d. emampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan.
))
e. emampuan meramal suatu peristiwa atas dasar peristiwa-peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi. 'isalnya gerhana bulan dan matahari. ). Sejarah %erkembangan Ilmu %engetahuan Gaman :unani uno &abad ? S'-? ' %ada Daman ini dianggap sebagai Daman keemasan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut2 a. %ada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. b. 'asyarakat pada masa ini tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi yang dianggap sebagai suatu bentuk pseudo-rasional. c. 'asyarakat tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap reseptif attitude &sikap menerima begitu saja melainkan menumbuhkan sikap an inNuiring attitude &suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis sikap belakangan inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis inilah yang menjadikan bangsa :unani tampil sebagai ahli pikir-ahli pikir terkenal sepanjang masa. Tokoh atau ilmuwan masa yunani kuno antara lain2 Thales, yang mempelajari astronomi dan topik-topik pengetahuan termasuk fisika. an sebagian sarjana mengakuinya pula sebagai ilmuwan pertama di dunia. Thales mempertanyakan asal mula, sifat dasar dan struktur komposisi alam, yang menurutnya semuanya berasal dari air sebagai materi daasar kosmis. %ytagoras &6>)-5> S' adalah seorang ahli matematika yang lebih terkenal alailny dalam geometri yang menetapkan a) O b) P c). +4. an mendirikan aliran filsafat %ythagorianisme yang mengemukakan sebuah ajaran metafisis bahwa bilangan merupakan intisari dari semua benda maupun dasar pokok dari sifat-sifat benda. Tokoh lainnya yaitu emokritus &5?*-4>* S' yang menegaskan bahwa realitas terdiri dari banyak unsur yang disebutnya dengan atom. %andangan emokritus ini merupakan cikal bakal perkembangan ilmu fisika, kimia dan biologi. %lato &5);-45; S' yang berpendapat bahwa geometri sebagai pengetahuan rasional
)4
berdasarkan akal murni menjadi kunci ke arah ilmu pengetahuan serta bagian pemahaman mengenai sifat dasar dari kenyataan yang terakhir. Keometri merupakan suatu ilmu yang dengan akal murni membuktikan proporsi-proporsi abstrak mengenai hal-hal yang abstrak. Begitu pentingnya geometri bagi filsafat menurut %lato sehingga konon pintu gerbang akademi %lato tertulis $ janganlah orang masuk ke sini jika ia tidak mengetahui geometri$. (ristoteles &4;5-4)) S' yang berpendapat bahwa filasafat dan ilmu tergolong sebagai pengetahuan rasional, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran atau rasio manusia, yang dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu2 %raktike &pengetahuan praktis, %oietike &pengetahuan produktif dan theoretike &pengetahuan teoritis. (dapun Theoritike dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu2 'athematike &pengetahuan matematika, %hisike &pengetahuan fisika dan %rote philosophia &filsafat pertama. 4. Sejarah %erkembangan Ilmu %engetahuan Gaman %ertengahan &'iddle (ge 2 ?+? ' Gaman pertengahan atau yang disebut 'iddle (ge ditandai dengan tampilnya para theolog di lapangan ilmu pengetahuan di belahan dunia eropa. %ara ilmuwan pada masa ini hampir semua para theolog, sehingga aktifitas ilmiah terkait dengan aktifitas keagamaan yaitu agama risten, atau dengan kata lain, kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah (ncilla Theologia &abdi agama. Sebaliknya di dunia Timur terutama Hegara-negara Islam justru terjadi perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat. alau di daerah Barat pada Daman pertengahan lebih berkutat pada masalah-masalah keagamaan, maka berbeda dengan peradaban dunia Islam yang saat itu melakukan penerjemahan besar-besaran terhadap karya-karya filosof yunani dan berbagai temuan di lapangan ilmiah lainya. Bani 1mayyah sebagai salah satu contohnya telah menemukan suatu cara pengamatan astronomi pada abad > 'asehi, yaitu sekitar ; abad sebelum Kalileo
)5
Kalilei dan !opernicus. Sedangkan kebudayaan Islam yang menaklukkan %ersia abd ; 'asehi telah mendirikan sekolah kedokteran di
&0ouse
Lisdom pada abad 'asehi. Itu artinya bahwa perjalanan peradaban islam sudah jauh lebih dulu terbentuk dibandingkan peradaban Barat. Sumbangan sarjana Islam dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bidang, yaitu2 a. 'enterjemahkan peninggalan bangsa :unani dan menyebarluaskan sedemikian rupa, sehingga dapat dikenal dunia Barat seperti sekarang ini. b. 'emperluas pengamatan dalam ilmu edokteran, obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi dan ilmu tumbuh-tumbuhan. c. 'enegaskan sistim decimal dan dasar-dasar aljabar. %ada Daman pertengahan ini, Aropa berada dalam masa tidur panjang akibat pengaruh dogma-dogma agama sedangkan kebudayaan Islam di Daman dinasti (bbasiyah berada pada puncak keemasannya. (li ettani menengarahi kemajuan umat Islam pada masa itu lantaran didukung semangat sebagai berikut2 a. b. c. d. e.
1ni/ersalism Tolerance International !haracter of the market. 9espect for science and scintist. The Islam nature of both the end and means of science. 1ni/ersalism
artinya
pengembangan
iptek
mengatasi
sekat-sekat
kekuasaan, kebangsaan, bahkan keagamaan. Tolerance artinya sikap tenggangrasa dalam pengembangan iptek dimaksud untuk membuka cakrawala di kalangan para ilmuan sehingga perbedaan pendapat dianggap sebagai pemicu ke arah kemajuan, bukan sebagai penghalang. i Daman dinasti (bbasiyah perpustakaan arul 0imah membuka pintu bagi para ilmuan non muslim untuk memanfaatkan dan mempelajari berbagai literatur yang ada di dalamnya. %emasaran hasil iptek merupakan suatu wahana untuk menjamin kontinyuitas aktifitas ilmiah itu sendiri, karena itu, International character of the market &pasar yang bersifat internasional sangatlah dibutuhkan. 9espect for science and scientist &penghargaan yang tinggi
)6
dalam arti setiap temuan dihargai secara layak sebagai hasil jerih payah atas usaha seseorang atau sekelompok orang. The Islam nature of both the end and means of science artinya, sarana dan tujuan iptek haruslah terkait dengan nilai-nilai agama artinya, setiap kegiatan ilmiah tidak boleh bebas nilai, apalagi nilai agama. Sebab ilmuan yang melepaskan diri dari nilai-nilai agama akan terperangkap pada arogansi intelektual, dan menjadikan perkembangan iptek yang depersonalisasi dan dehumanisasi. Tanda lain dari keemasan Islam &Kolden (ge adalah kemajuan pesat ilmu dengan memperkenalkan sistim desimal. Filsuf muslim (l hawaruDmi yang mengembangkan trigonometri dengan memperkenalkan teori sinus dan cosinus, tangent dan cotangent. Ilmu Fisika menampilkan Fisikus asal Baghdad 'usa Ibnu Syakir dan putranya 'uhammad, (hmad dan 0asan yang mengarang kitab (l 0iyal yang menggambarkan hukum-hukum mekanik dan stabilitas. Ibnu (l 0aytham &?6-+*4 ' yang mengarang kitab (l-'anadhir, yang membuktikan hukum refraksi cahaya. Bidang astronomi pada awalnya diterjemahkan pada Daman bani 1mayyah dan dilanjutkan pada Daman bani (bbasiyah awal. Ibnu 0abib (l Farisi &>>> ' merupakan ilmuan muslim pertama yang menerjemahkan karya %tolemy yang berjudul (lmagest. Bidang ilmu imia menampilkan
)?
iet, farmakologi dan lain-lain. Buku medis lainya ditulis oleh (li Ibnu (bbas (l ahwaDi &5* ' (l itab (l 'aliki tentang teori dan praktik medis. Ibnu Siena juga mengarang buku teks tentang medis yang berjudul (l Qanun, yang menjadi buku standar selama 6** tahun dalam dunia Islam dan Aropa. Ibnu Siena juga meneliti tentang masalah anatomi, kesehatan anak, gynaesology. i bidang Keografi, para ilmuan muslim mengembangkan jarum magnetic untuk dipergunakan dalam na/igasi dan penemuan kompas, sehingga mereka berjasa dalam penemuan pulau-pulau baru dan rute laut lingkar (sia, (frika dan Aropa. %ara petualang muslim menjelajahi cina,
&+5>4-+654
seorang
tokoh
gerejani
yang
ortodok
yang
mengemukakan bahwa matahari berada di pusat jagat raya bumi mempunyai dua macam gerak yaitu2 perputaran sehari-hari pada porosnya dan perputaran tahunan
)>
mengelilingi matahari. Teorinya ini disebut #0eliloisme$ dimana matahari adalah pusat jagat raya bukan bumi sebagaimana dikemukakan oleh %tolomeus yang diperkuat oleh Kereja. Ilmuwan lainnya pada periode ini adalah epler dan Kelileo Kelilei. Cangkah-langkah yang dilakukan Kalileo dalam bidang ini menanamkan pengaruh kuat bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern, karena menunjukkan beberapa hal seperti2 pengamatan &obser/asi, penyingkiran &eliminasi segala hal yang tidak termasuk dalam peristiwa yang diamati. Idealisasi, penyusunan teori secara spekulatif ats peristiwa tersebut, peramalan &prediction, pengukuran &measurement, dan percobaan &eJperiment untuk menguji teori yang didasarkan pada ramalan matematik. 6. Sejarah %erkembangan Ilmu %engetahuan Gaman 'odern &(bad +>-+ ' Gaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. %erkembangan ilmu pengetahuan pada Daman modern ini sesungguhnya sudah dirintis sejak Daman 9enaissance, yaitu permulaan abad MI8. Benua Aropa dipandang sebagai basis perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini menurut Slamet Imam Santoso sebenarnya mempunyai tiga sumber yaitu2 a. 0ubungan antara kerajaan Islam di semenanjung Iberia dengan Hegaranegara %erancis. %ara pendeta di %erancis banyak yang belajar di Spanyol, kemudian mereka inilah yang menyebarkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya itu di lembaga-lembaga pendidikan di %erancis. b. %erang Salib &++**-+4** yang terulang sebanyak enam kali tidak hanya menjadi ajang peperangan fisik, namun juga menjadikan para tentara atau serdadu Aropa yang berasal dari berbagai negara itu menyadari kemajuan negara-negara Islam, sehingga mereka menyebarkan ajaran pengalaman mereka itu sekembalinya di negara masing-masing. c. %ada tahun +564 Istambul jatuh ke tangan Bangsa Turki, sehingga para pendeta atau sarjana mengungsi ke Italia atau negara-negara lain. 'ereka ini menjadi pioner-pioner bagi pengembangan ilmu di Aropa. Tokoh yang terkenal sebagai bapak Filsafat modern adalah 9ene escrates. Ia telah mewariskan suatu metode berfikir yang menjadi landasan
);
berfikir dalam ilmu pengetahuan modern. Cangkah-langkah descrates adalah sebagai berikut2 a. Tidak menerima apapun sebagai hal yang benar kecuali kalau diyakini
sendiri bahwa itu memang benar. b. 'emilah-milah masalah menjadi
bagian-bagian
terkecil
untuk
mempermudah permasalahan. c. Berfikir runtut mulai dari hal yang sederhana sedikit demi sedikit untuk sampai ke hal yang paling rumit. d. %erincian yang lengkap dan pemeriksaan yang menyeluruh diperlukan supaya tidak ada yang terlupakan. %erkembangan ilmu mencapai puncak kejayaan di tangan Hewton. Ilmuwan Inggris ini antara lain merumuskan teori gaya berat dan kaidah-kaidah mekanika dalam karya tulis yang diberi judul %hilosophiae Haturalis %rincipia 'athematica (sas-asas matematika dari filsafat alam ?. Sejarah %erkembangan Ilmu %engetahuan Gaman ontemporer &(bad )* dan seterusnya iantara ilmu-ilmu khusus yang dibicarakan para filsuf, maka bidang fisika menempati kedudukan yang paling tinggi. 'enurut 9oot Fisika dipandang sebagai ilmu pengetauan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamentasil yang membentuk alam semesta.
Fisikawan termashur abad
keduapuluh adalah (lbert Ainstein. Ia mengatakan bahwa alam itu tak terhingga dan tak terbatas, tetapi juga bersifat statis dari waktu ke waktu. Ainstein percaya akan kekekalan materi. Ini berarti bahwa alam semesta ini bersifat kekal, atau dengan kata lain tidak mengakui adanya pencipata alam. Hamun pada tahun +) seorang fisikawan lain 0ubble yang mempergunakan teropong terbesar di dunia melihat galaksi-galaksi di sekeliling kita dengan kelajuan yang sebanding dengan jaraknya dari bumi. "bser/asi ini menunjukkan bahwa alam semesta ini tidak statis, melainkan dinamis, sehingga meruntuhkan pendapat Ainstein tentang teori kekekalan materi dan alam semesta yang statis. an jagad raya ternyata berekspansi.
)
isamping teori tentang fisika, teori alam semesta dan lain-lain, maka Daman kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kemajuan yang sangat pesat. 'ulai dari penemuan computer, berbagai satelit komunikasi, internet dan lain sebagainya. 'obilitas manusia yang sangat tinggi saat ini merupakan pengaruh teknologi komunikasi dan informasi. alam pertengahan abad ini, dapat pula disaksikan lahirnya serangkaian ilmu antar disiplin misalnya ilmu perilaku &beha/ioral science yang menggabungkan ilmu psikologi dengan berbagai cabang ilmu sosial seperti sosiologi , antropologi untuk menelaah tingkah laku manusia. !ontoh lain ilmu antar disiplin ialah (natomi Sosial manusiawi &0uman Social anatomy yang memadukan anatomi, ilmu fosil, antropologi 9agawi, dan Atopologi studi tentang pola perilaku organisme Bidang ilmu lainnya juga mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga terjadi spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kontemporer cenderung mengetahui hal yang sedikit tapi secara mendalam. Ilmu kedokteran semakin menajam dalam spesialis dan sub-spesialis atau superspesialis, demikian juga bidang-bidang lain. i samping cenderung ke arah spesialisasi, kecenderungan lain adalah sintesis antara bidang ilmu satu dengan lainnya, sehingga dihasilkannya bidang ilmu baru, seperti2 Bioteknologi yang dewasa ini dikenal dengan teknologi loning.
4*
BAB I+ 'E"IMPULAN DAN RE'$MENDA"I
!.1.
'esmulan
Filsafat yang sering disebut sebagai induk ilmu pengetahuan &mother of science dapat menjadi pembuka dan sekaligus ilmu pamungkas keilmuan yang tidak dapat diselesaikan oleh ilmu. Filsafat dapat merangsang lahirnya sejumlah keinginan dari temuan filosofis melalui berbagai obser/asi dan eksperimen yang melahirkan berbagai pencabangan ilmu. 9ealitas juga menunjukan bahwa hampir tidak ada satu cabang ilmu yang lepas dari filsafat atau serendahnya tidak terkait dengan persoalan filsafat. Bahkan untuk kepentingan perkembangan ilmu itu sendiri, lahir suatu disiplin filsafat untuk mengkaji ilmu pengetahuan, pada apa yang disebut sebagai filsafat pengetahuan, yang kemudian berkembang lagi yang melahirkan salah satu cabang yang disebut sebagai filsafat ilmu. engan demikian filsafat merupakan ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakekat kebenaran segala sesuatu. engan bantuan filsafat, manusia berusaha menangkap makna, hakekat, hikmah dari setiap pemikran, realitas dan kejadian. Filsafat mengantarkan manusia untuk lebih jernih, mendasar dan bijaksana dalam berfikir, bersikap, berkata, berbuat dan mengambil kesimpulan.
4+