FILSAFAT ILMU (POSITIVISME)
MAKALAH
Disampaikan dalam Forum Seminar Kelas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Oleh:
ZULFAHMI KOTO NIM : 80100212076 Dosen Pemandu :
Prof. Dr. Muh. Ramli, M.Si Dr. Mustari, M.Pd.I
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 201
2
!A! I PENDA"ULUAN A# Lata Lata$$ !%la !%la&a &a'( '(
Trad Tradiisi pem pemiki ikiran ran
Bara Baratt
dewa dewasa sa
ini meru merupa paka kann
para paradi digm gmaa
bagi bagi
pengembangan budaya Barat dengan implikasi yang sangat luas dan mendalam di semua semua segi segi dari dari selu seluruh ruh lini lini kehi kehidu dupan pan.. Mema Memaham hamii trad tradis isii pemik pemikir iran an Barat Barat sebagaimana tercermin dalam pandangan filsafatnya merupakan kearifan tersendiri karen karenaa kita kita akan akan dap dapat at mela melaca cakk segi!s segi!seg egii po posi siti tifny fnyaa yang yang laya layakk kita kita tiru tiru dan menemukan sisi!sisi negatifnya untuk tidak kita ulangi. Diti Ditin" n"au au dari dari sudu sudutt se"ara se"arah h fils filsafa afatt Bara Baratt memi memili liki ki empa empatt perio periodi disas sasi. i. #eriodi #eriodisasi sasi ini didasar didasarkan kan atas atas corak corak pemiki pemikiran ran yang domina dominann pad padaa wak waktu tu itu. itu. #ertama adalah $aman %unani Kuno ciri yang menon"ol dari filsafat %unani kuno adalah ditu"ukannya perhatian terutama pada pengamatan ge"ala kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan asal mula &arche' yang merupakan unsur awal ter"adinya ge"ala!ge"ala. #ara filosof pada masa ini mempertanyakan asal usul alam semesta dan "agad raya sehingga ciri pemikiran filsafat pada $aman ini disebut kosmosentris. Kedua adalah $aman (bad #ertengahan ciri pemikiran filsafat pada
$aman ini di sebut teosentris. #ara filosof pada masa ini memakai pemikiran filsafat untuk memperkuat dogma!dogma agama Kristiani akibatnya perkembangan alam pemikiran )ropa pada abad pertengahan sangat terkendala oleh keharusan untuk disesuaikan dengan a"aran agama sehingga pemikiran filsafat terlalu seragam bahkan
* dipandang seakan!akan tidak penting bagi se"arah pemikiran filsafat sebenarnya. Ketiga adalah $aman (bad Modern para filosof $aman ini men"adikan manusia sebag sebagai ai pusat pusat anal analis isis is fils filsafa afat t maka maka corak corak fils filsafa afatt $ama $amann ini ini la$i la$im m dise disebut but antroposentris. Filsafat Barat modern dengan demikian memiliki corak yang berbeda
dengan den gan filsafa filsafatt (ba (badd #ertenga #ertengahan. han. +etak +etak perbeda perbedaan an itu itu teruta terutama ma pada otorit otoritas as kekuasa kek uasaan an politi politikk dan ilmu ilmu peng pengeta etahuan huan.. ,ika ,ika pada (bad #erteng #ertengaha ahann otorit otoritas as kekuasaan mutlak dipegang oleh -ere"a dengan dogma!dogmanya maka pada $aman Modern otoritas kekuasaan itu terletak pada kemampuan akal manusia itu sendiri. Manusia pada $aman modern tidak mau diikat oleh kekuasaan manapun kecuali oleh kekuasaan yang ada pada dirinya sendiri yaitu akal. Kekuasaan yang mengikat itu adalah agama dengan gere"anya serta a"a dengan kekuasaan politiknya yangg bersifa yan bersifatt absolut absolut.. Keempa Keempat t adalah adalah (ba (badd Kon Kontem tempore porerr deng dengan an ciri ciri poko pokokk pemikiran logosentris artinya teks men"adi tema sentral diskursus filsafat. #ositi/isme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu!satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik. Tidak mengenal adanya spekulasi semua didasarkan pada data empiris. #ositi/isme menegaskan bahwa hanya pengetahuan yang otentik adalah yang didasarkan pada pengalaman rasa dan /erifikasi positif. Sebagai suatu pendekatan terhadap filsafat ilmu yang berasal dari pemikir #encerahan seperti 0enri de Saint! Simo Simonn dan dan #ier #ierre re!S !Sim imon on +apl +aplac ace e (u (ugu gust stee 1o 1omt mtee meli meliha hatt meto metode de ilmi ilmiah ah
sebag sebagai aima mana na meng menggan ganti tikan kan meta metafi fisi sika ka dala dalam m se"a se"ara rahh pemi pemiki kiran ran meng mengam amat atii ketergantungan melingkar teori dan obser/asi dalam ilmu . #ositi/isme sosiologis kemudian dirumuskan oleh 3mile Durkheim sebagai dasar untuk penelitian sosial. #ada pergantian abad ke!24 gelombang pertama sosiolog ,erman termasuk Ma5 6eber dan -eorg Simmel menolak doktrin sehingga pendiri tradisi antipositi/ist dalam sosiologi. Kemudian antipositi/ists dan teoretisi positi/isme kritis yang terkait dengan 7saintisme78 ilmu sebagai ideologi. !# Rumu Rumusa sa' ' Masa Masala la) )
9. (pa yang yang dim dimaksu aksudd Filsafa Filsafatt #osit #ositi/i i/isme: sme: 2. (pa Tahapan Tahapan!tah !tahapa apann pada pada #osit #ositi/i i/isme: sme: *. Bagaim Bagaimana ana Metode Metode #ositi/ #ositi/ism isme: e: . Bagaim Bagaimana ana #erkemb #erkembang angan an Filsafa Filsafatt #ositi/i #ositi/isme: sme:
;
!A! II PEM!A"ASAN
A# PENGER PENGERTIA TIAN N FILSAFAT FILSAFAT POSITIV POSITIVISME ISME
Kata Kata #ositi #ositi/is /isme me merupa merupakan kan turuna turunann dari dari kata kata positi/ positi/e. e. ,ohn ,ohn M. )chols )chols mengartikan positi/e dengan beberapa kata yaitu positif &lawan dari negatif' tegas pasti meyankinkan.9 Da Dala lam m fils filsaf afat at po posi siti ti/i /ism smee adala adalahh alir aliran an fils filsaf afat at yang yang berpangkal dari fakta positif yang diluar fakta atau kenyataan dikesampingkan dikes ampingkan dalam pembicaraan filsafat dan ilmu pengetahuan.2 #ositi/isme #ositi/isme berarti aliran filsafat yang beranggapan bahwa pengetahuan itu semata!mata berdasarkan pengalaman dan ilmu yang pasti. Sesuatu yang maya dan tidak "elas dikesampingkan sehingga aliran ini menol menolak ak sesua sesuatu tu seper seperti ti meta metafi fisi sikk dan dan ilmu ilmu gaib gaib dan dan tida tidakk meng mengen enal al adan adanya ya spekulasi. (liran ini berpandangan bahwa manusia tidak pernah mengetahui lebih dari fakta!fakta atau apa yang nampak manusia tidak pernah mengetahui sesuatu dibalik fakta!fakta. ("aran positi/isme timbul pada abad 9< dan termasuk "enis filsafat abad modern. modern. Kelahi Kelahirann rannya ya hampir hampir bersama bersamaan an deng dengan an empiri empirisme. sme. Kesama Kesamaan an dianta diantara ra keduanya antara lain bahwa keduanya mengutamakan pengalaman. #erbedaannya positi/isme hanya membatasi diri pada pengalaman!pengalaman yang ob"ektif
,ohn M. )chols Kamus Inggris Indonesi, Indonesi, &,akarta= -ramedia 9<>2' h. *<
1
Ilmu &,akarta= #T ineka 1ipta 2494' 9>2 Fuad ?hsan Filsafat Ilmu
2
@ sedan sedangk gkan an empi empiri rism smee mene meneri rima ma "uga "uga peng pengal alam aman! an!pen penga gala lama mann bati batini niah ah atau atau pengalaman yang sub"ektif.* #ositi/isme diperkenalkan oleh (uguste 1omte &9A<>!9>;A' yang tertuang dalam karya utama (uguste 1omte adalah 1ours de philosophic positi/e yaitu kursus tentang filsafat positif &9>*4!9>2' yang dirbitkan dalam enam "ilid. Selain itu dia "uga mempunyai sebuah karya yaitu Discour +esprit #ositi/e &9>' yang artinya pembicaraan tentang "iwa positif. !# TA"APA TA"APAN N TA"APAN TA"APAN PADA PADA POSIT POSITIVIS IVISME ME
Dalam 1ours de #hilosophy #hilosophy #ositi/e #ositi/e 1omte men"elaskan men"elaskan bahwa munculnya munculnya ilmu ilmu!il !ilmu mu alam alam tak tak bisa bisa dipa dipaham hamii secar secaraa terl terlep epas as dari dari se"a se"ara rahh perke perkemb mban anga gann pengetahuan umat manusia dari abad ke abad. Se"arah pengetahuan itu berkembang melalui tiga tahap yaitu Teologi Metafisis dan #ositif. ; 0ukum tiga tahap ini merupakan usaha 1omte untuk men"elaskan kema"uan e/ol e/olus usio ione nerr umat umat manu manusi siaa dari dari masa masa primi primiti tiff sampa sampaii perad peradab aban an #ranc #rancis is abad abad kesem kesembi bila lann belas belas yang yang sanga sangatt ma"u ma"u.. Meng Mengena enaii huk hukum um tiga tiga taha tahapp ini ini comt comtee men"elaskannya sebagai berikut8 CDari studi mengenai mengenai perkembangan perkembangan intelegensi intelegensi manusia manusia dan melalui melalui segala $aman penemuan muncul dari suatu hukum dasar yang besar. ?nilah hukumnya= bahwa setiap konsepsi kita yang paling ma"u setiap cabang pengetahuan kita 0arun 0adiwi"ono Sari Sejarah Filsafat Barat 2. &%ogyakarta = Kanisius. 9<>4' h. 994
3
6aris Filsafat Umum Umum onorogo= Stain #o #ress 244<' h. ;;
4
Modern, &,akarta8 -ramedia #ustaka tama!244A' hlm. 24@. F. Budi 0ardiman Filsafat Modern,
5
A berturut!turut melewati tiga kondisi teoritis yang berbeda8 teologis atau fiktif metafisik atau abstrak dan ilmiah atau positifE Dalam tahap teologis manusia percaya bahwa dibelakang ge"ala!ge"ala ge"ala!ge"ala alam terdap terdapat at kuasa!k kuasa!kuasa uasa adikod adikodrat ratii yang mengat mengatur ur fungsi fungsi dan gerak gerak ge"ala ge"ala!ge" !ge"ala ala tersebut. Kuasa ini dianggap sebagai makhluk yang memiliki rasio dan kehendak seperti manusia tetapi orang percaya bahwa mereka berada pada tingkatan yang lebih tinggi tinggi dari pada makhluk insani biasa. #ada tahapan ini dimana studi kasusnya kasusnya pada masyarakat primitif yang masih hidupnya men"adi obyek bagi alam belum belum memiliki hasrat atau mental untuk menguasai &pengelola' alam atau dapat dikatakan belum men"adi subyek. (nimisme merupakan keyakinan awal yang membentuk pola pikir manusi manusia a dimana dimana mereka mereka mengan menganggap ggap bahw bahwaa ben benda!b da!benda enda memili memiliki ki "iwa "iwa lalu lalu beran"ak kepada politeisme yang menganggap adanya Dewa!dewa yang menguasai suatu lapangan tertentu dan kemudian Monoteisme yang menganggap hanya ada satu Tuhan penguasa. Selan"utnya tahap metafisik. Tahapan ini merupakan tahap transisi antara tahap teologis dan positif. Tahap ini ditandai oleh satu kepercayaan akan hukum! hukum alam yang asasi yang dapat ditemukan dengan akal budi. Tahap terakhir ialah tahap positif pada tahap ini ge"ala alam diterangkan oleh akal budi berdasarkan hukum!hukumnya yang dapat ditin"au diu"i dan dibuktikan atas cara empiris. #enerangan ini menghasilkan pengetahuan yang instrumental. (kan tetapi pengetahuan selalu bersifat sementara dan tidak mutlak. Karenanya semangat
> positi/isme memperlihatkan suatu keterbukaan terus menerus terhadap data baru atas dasar pengetahuan yang dapat ditin"au kembali. Sebagai contoh perbedaan perbedaan dan dan peralihan peralihan dari dari tiap tahap tersebut tersebut dapat dilihat dilihat misalanya dari pen"elasan tentang angin topan. #ada tahap teologis hal ini akan di"elaskan sebagai hasl tindakan lagsung dari seorang dewa angin atau tuhan yang agung. Dalam tahap metafisik hal ini akan di"elaskan sebagai manifestasi dari hukum alam yang tidak dapat diubah. Dan dalam tahap positif angin topan akan di"elaskan sebagai hasil dari kombinasi tertentu dan tekanan!tekanan udara kecepatan angin kelembapan dan suhu. C# METO METODE DE POSIT POSITIV IVISM ISME E
Metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui yang faktual yang positif. ?a mengenyampingkan segala uraian persoalan di luar yang ada sebagai fakta. Gleh karena itu ia menolak metafisika. (pa yang diketahui secara positif adalah segala yang tampak dan segala ge"ala. Dengan demikian metode ini dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan dibatasi kepada bidang ge"ala!ge"ala ge "ala!ge"ala sa"a. sa"a.@ Menurut (gus 1omte&9A<> ! 9>;A M' bahwa indera itu amat penting dalam memperoleh pengetahuan tetapi harus diperta"am dengan alat bantu dan diperkuat dengan den gan eksperi eksperimen men.. Kekeli Kekeliruan ruan indera indera akan akan dapat dapat dikorek dikoreksi si lewat lewat eksperi eksperimen men.. )ksperi )ksperimen men memerl memerlukan ukan uku ukuran! ran!uku ukuran ran yang "elas. "elas. Misal Misal panas panas diukur diukur deng dengan an dera" dera"at at pana panas s "auh "auh di uku ukurr denga dengann ukura ukurann mete metera ran. n. berat berat deng dengan an kilo kiloan an dan (msal Bakhtiar Filsafat Ilmu &,akarta= #T. (,(-(F?HDG #)S(D( 244' h. 9;!
6
9;;.
< sebagainya.,adi kita tidak cukup hanya dengan mengatakan api itu panas matahari panas kopi panas ketika panasa "uga kita tidak cukup mengatakan panas sekali panas tidak panas. Hamun kita memerlukan ukuran yang teliti &secara ilmiah'. Dari sinilah kema"uan sains benar!benar dimulai.A Menurut 1omte perkembangan pemikiran manusia berlangsung dalam tiga tahap= teologis metafisis dan positif. #ada tahap teologis orang berkeyakinan bahwa dibalik segala sesuatu tersirat pernyataan kehendak khusus.> #ada tahap metafisik kekuatan adikodrati itu diubah men"adi kekuatan yang abstrak yang kemudian dipersatukan dalam pengertian yang bersifat umum yang disebut alam dan dipandangnya sebagai asal dari segala ge"ala.< #ada tahap ini usaha mencapai pengenalan yang mutlak baik pengetahuan teolog teologis is ataupun ataupun metafi metafisi si dipand dipandang ang tak berguna berguna menurut menurutnya nya tidakl tidaklah ah berguna berguna melacak asal dan tu"uan akhir seluruh alam8 melacak hakikat yang se"ati dari segala sesuatu. sesuatu. %ang penting penting adalah adalah menemukan menemukan hukum!hukum kesamaan dan urutan yang terdapat pada fakta!fakta dengan pengamatan dan penggunaan akal.94 #ositi/isme ini sebagai perkembangan yang ekstrem yakni pandangan yang menganggap bahwa yang dapat diselidiki atau dipela"ari hanyalah Cdata!data yang nyata nya taemp empiri iricE cE atau atau yan yangg mereka mereka namakan namakan positi positif. f. Hilai!n Hilai!nila ilaii politi politikk dan sosial sosial
Umum &Bandung= #ustaka Setia 9<
7
(msal Bakhtiar Filsafat Ilmu &,akarta= #T. (,(-(F?HDG #)S(D( 244' h. 9;!
8
9;;. (msal Bakhtiar Loc. cit .
9
(msal Bakhtiar Loc. cit .
10
94 menurut positi/ism dapat digeneralisasikan berdasarkan fakta!fakta yang diperoleh dari penyelidikan terhadap kehidupan masyarakat itu sendiri.99 Hilai!nilai politik dan sosial "uga dapat di"elaskan secara ilmiah dengan mengemukakan perubahan historis atas dasar cara berpikir induktif ,adi nilai!nilai ters terseb ebut ut tumb tumbuh uh dan dan berk berkem emba bang ng dala dalam m suat suatuu pros proses es kehi kehidu dupa pann dari dari suat suatuu masyarakat itu sendiri.92 ,adi ,adi pen penga ganut nut faham faham posi positi ti/i /isme sme meya meyaki kini ni bahw bahwaa han hanya ya ada ada sedik sedikit it perbedaan &"ika ada' antara ilmu sosial dan ilmu alam karena masyarakat dan kehidupan sosial ber"alan berdasarkan aturan!aturan demikian "uga alam.9* D# FILSAFAT FILSAFAT POSITIVI POSITIVISME SME DAN DAN PERKEM!ANGA PERKEM!ANGANN*A NN*A
#ositi/isme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu!satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik. Tidak mengenal adanya spekulasi semua didasarkan pada data empiris. Sesungg Sesungguhny uhnyaa aliran aliran ini menola menolakk adanya adanya spekula spekulasi si teorit teoritis is sebagai sebagai suatu suatu sarana untuk memperoleh pengetahuan &seperti yang diusung oleh kaum idealisme khususnya idealisme ,erman Klasik'.
Mohamm Mohammad ad (dib (dib Filsafat Ilmu !ntologi, "pistemologi, #ksiologi, dan Logika Ilmu $engetahuan &%ogyakarta= #ustaka #ela"ar 2499' 1et. ?? , h. 922 11
Mohammad (dib Loc. cit
12
Mohammad (dib !p.cit h.922!92*
13
99 #ositi/ism #ositi/ismee mengacu mengacu pada satu set perspektif epistemologi epistemologiss dan filsafat ilmu yang yang berp berpen enda dapa patt bahw bahwaa meto metode de ilmi ilmiah ah adal adalah ah pend pendek ekat atan an terb terbai aikk un untu tukk mengu mengungk ngkap ap prose prosess yang yang baik baik peri perist stiw iwaa fisi fisikk dan manu manusi siaa ter" ter"ad adi. i. Meski Meskipu punn pendekatan positi/is pos iti/is telah Itema berulang dalam se"arah pemikiran Barat dari %unani Kuno sampai sekarang konsep tersebut dikembangkan dikembangkan pada awal abad 9< oleh filsuf dan pendiri sosiolog (uguste 1omte #ositi/isme menegaskan bahwa hanya pengetahuan yang otentik adalah yang didasarkan pada pengalaman rasa dan /erifikasi positif. Sebagai suatu pendekatan terhadap filsafat ilmu yang berasal dari pemikir #encerahan seperti 0enri de Saint! Simo Simonn dan dan #ier #ierre re!S !Sim imon on +apl +aplac ace e (u (ugu gust stee 1o 1omt mtee meli meliha hatt meto metode de ilmi ilmiah ah sebag sebagai aima mana na meng menggan ganti tikan kan meta metafi fisi sika ka dala dalam m se"a se"ara rahh pemi pemiki kiran ran meng mengam amat atii ketergantungan melingkar teori dan obser/asi dalam ilmu.9 #ositi/isme sosiologis kemudian dirumuskan oleh 3mile Durkheim sebagai dasar untuk penelitian sosial. #ada pergantian abad ke!24 gelombang pertama sosiolog ,erman termasuk Ma5 6eber dan -eorg Simmel menolak doktrin sehingga pendiri tradisi antipositi/ist dalam sosiologi. Kemudian antipositi/ists dan teoretisi positi/isme kritis yang terkait dengan 7saintisme78 ilmu sebagai ideologi. #ada awal abad 24 positi/isme!logis keturunan tesis dasar 1omte tetapi sebuah gerakan independen!bermunculan di 6ina dan tumbuh men"adi salah satu sekolah yang dominan dalam filsafat (nglo!(merika dan tradisi analitik. positi/is (chmadi (smoro. Filsafat Umum. &1et. J8 ,akarta= #T a"a -rafindo #ersada 244*' h.
14
;;
92 logis &atau Ineopositi/istsI' menolak spekulasi metafisik dan upaya untuk mengurangi pernyataan dan proposisi untuk logika murni. Kritik dari pendekatan oleh filsuf seperti Karl #opper dan Thomas Kuhn telah sangat berpengaruh dan menyebabkan perkembangan postpositi/ism. Dalam psikologi gerakan positi/is ini berpengaruh pada pengembangan beha/ioralism dan operationalism. Dalam ekonomi peneliti berlatih cenderung meniru asumsi metodologi positi/isme klasik tetapi hanya han ya dengan cara!de facto= mayoritas ekonom tidak secara eksplisit menyibukkan diri dengan masalah masalah epistemolo epistemologi. gi. Dalam yurisprudensi yurisprudensi 7positi/i 7positi/isme sme hukum7 pada dasarnya mengacu pada penolakan terhadap hukum alam sehingga makna umum dengan filo filosof sofis is posi positi ti/i /ism smee agak agak dile dilema mahk hkan an dan dan dala dalam m gener generasi asi terba terbaru ru umum umumny nyaa menekankan otoritas struktur politik manusia sebagai lawan dari pandangan 7ilmiah7 hukum. Dalam ilmu sosial kontemporer rekening kuat positi/isme telah lama se"ak "atuh dari nikmat. n ikmat. #raktisi #r aktisi positi/isme pos iti/isme hari ini mengakui mengak ui dalam bias b ias detail d etail pengamat pen gamat "auh lebih besar dan da n keterbatasan struktural. positi/is modern umumnya menghindari masala masalahh metafi metafisik sik yang menduku mendukung ng perdebat perdebatan an metodol metodologi ogiss tentan tentangg ke"ela ke"elasan san diulan diulangi gi reliab reliabili ilitas tas dan /alidi /aliditas tas.. #ositi/ #ositi/ism ismee ini umumny umumnyaa disama disamakan kan deng dengan an 7penelitian kuantitatif7 dan dengan demikian tidak membawa komitmen teoretis atau filosof filosofis is eksplis eksplisit it.. ?nstit ?nstitusi usional onalisa isasi si semaca semacam m ini sosiol sosiologi ogi sering sering dikredi dikreditka tkann ke #aulus +a$arsfeld yang memelopori penelitian sur/ei skala besar dan teknik statistik yang dikembangkan untuk menganalisis mereka. #endekatan ini cocok untuk teori
9* apa obert K. Merton Merton disebut!teng disebut!tengah ah kisaran= laporan abstrak yang generalisasi dari hipotesis hipotesis dipisahkan dan keteraturan keteraturan empiris bukan dimulai dimulai dengan gagasan abstrak dari suatu keseluruhan sosial baru gerakan lain seperti realisme realisme kritis. telah muncul untuk mendamaikan tu"uan menyeluruh dengan berbagai ilmu sosial yang disebut IpostmodernI kritik
9
!A! III PENUTUP
A# KE KESI SIMP MPUL ULAN AN
9. #ositi/ #ositi/ism ismee berarti berarti aliran aliran filsafa filsafatt yang berangga beranggapan pan bahwa bahwa pengetah pengetahuan uan itu semata!mata berdasarkan pengalaman dan ilmu yang pasti. Sesuatu yang maya dan tidak "elas dikesampingkan sehingga aliran ini menolak sesuatu seperti metafisik dan ilmu gaib dan tidak mengenal adanya spekulasi 2. Se"a Se"ara rahh peng penget etah ahua uann itu itu berk berkem emba bang ng mela melalu luii tiga tiga taha tahapp yait yaituu Teol Teolog ogi i Metafisis dan #ositif *. #ositi/ism #ositi/ismee mengacu mengacu pada satu satu set perspekti perspektiff epistemolo epistemologis gis dan filsafa filsafatt ilmu yang berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pendekatan terbaik untuk mengungkap proses yang baik peristiwa fisik dan manusia !# SARAN
Dengan segala kerendahan hati penulis penulis menyatakan menyatakan bahwa dalam pemaparan makalah ini masih sangat "auh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan penulis sendiri olehnya itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari peserta seminar makalah khususnya Bapak dosen selaku pemandu dari seminar ini.
9;
DAFTAR PUSTAKA
(dib Mohammad Filsafat Ilmu !ntologi, "pistemologi, "pistemologi, #ksiologi, dan Logika Ilmu $engetahuan %ogyakarta= #ustaka #ela"ar 2499
(smoro (chmadi Filsafat Umum 1et. J8 ,akarta= #T a"a -rafindo #ersada 244* Bakhtiar (msal Filsafat Ilmu ,akarta= #T. (,(-(F?HDG #)S(D( 244 Fuad ?hsan Filsafat Ilmu ,akarta= #T ineka 1ipta 2494 0adiwi"ono 0arun Sari Sejarah Filsafat Barat 2 %ogyakarta = Kanisius. 9<>4 0ardiman F. Budi Filsafat Modern ,akarta8 -ramedia #ustaka tama!244A ,ohn M. )chols Kamus Inggris Indonesia ,akarta= -ramedia 9<>2 Syadali (hmad dan Mud$akir Filsafat Umum Bandung= #ustaka Setia 9<