MAKALAH FARMASI RUMAH SAKIT “PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI RUMAH SAKIT RSU KABUPATEN TANGERANG”
Disusun Oleh: Ana Diana
,-./01
Dedi Fe!iandi
,-./,,
Dess" An##!aeni
,-./,-
Fi$!i Sa%i!a Ginan$i Sa&u$!i 'essi(a )indi P!a$i*i
,-./-1
Ki(i An##!aini
,-./-2
+essi D*isan$i
,-/001
AKADEMI FARMASI +ARSI PONTIANAK Tahun Tahun 30,1 3 0,1
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
,4, La$a! Bela(an#
Biaya yang diresepkan untuk penyediaan obat merupakan komponen terbesar dari pengeluaran rumah sakit. Di banyak negara berkembang belanja obat di rumah sakit dapat menyerap sekitar 40-50% biaya keseluruhan rumah sakit. Belanja perbekalan farmasi yang demikian besar tentunya harus dikelola dengan efektif dan efisien, hal ini diperlukan mengingat dana kebutuhan obat di rumah sakit tidak seslalu sesuai dengan kebutuhan. Kondisi di atas tentunya harus disikapi dengan sebaik-baiknya. aat ini pada tataran global telah dirintis program !oog !o"ernan#e in pharma#euti#al e#tor atau lebih dikenal dengan $ata Kelola bat yang Baik di ektor &armasi. 'ndonesia termasuk salah satu negara yang berpartisipasi dalam program ini bersama () negara lainnya. *emikiran tentang perlunya $ata Kelola bat yang Baik di ektor &armasi berkembang mengingat banyaknya praktek ilegal di lingkungan kefarmasian mulai dari #lini#al trial, riset dan pengembangan, registrasi, pendaftaran, paten, produksi, penetapan harga, pengadaan, seleksi distribusi dan trasportasi. Bentuk intransparansi di bidang farmasi antara lain+ pemalsuan data keamanan dan efikasi, penyuapan, pen#urian, penetapan harga yang lebih mahal, konflik kepentingan, kolusi, donasi, promosi yang tidak etis maupun tekanan dari berbagai pihak yang berkepentingan dengan obat. 'nstalasi &armasi umah akit '& adalah bagian yang bertanggung ja/ab terhadap pengelolaan perbekalan farmasi, sedangkan Komite &armasi dan $erapi adalah bagian yang bertanggung ja/ab dalam penetapan formularium. gar pengelolaan perbekalan farmasi dan penyusunan formularium di rumah sakit dapat sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan adanya tenaga yang profesional di bidang tersebut. 1ntuk menyiapkan tenaga profesional tersebut diperlukan berbagai masukan diantaranya adalah tersedianya pedoman yang dapat digunakan dalam pengelolaan perbekalan farmasi di '&.
!ambaran umum pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit pemerintah di 'ndonesia pada umumnya masih banyak mengalami kekurangan. Diantara kekurangan yang sangat men#olok antara lain+
-
Keterbatasan sumber daya manusia baik dari aspek jumlah maupun mutu
-
terutama di sebagian besar rumah sakit di Kabupaten2Kota. Keterbatasan sumber pendanaan, dimana sebagian ke#il saja kebutuhan
-
anggaran obat yang dapat dipenuhi oleh pemerintah daerah. Keterbatasan sarana dan prasarana pengelolaan obat, dimana hal ini
berpengaruh terhadap mutu obat yang sudah diadakan. - Komitmen dari *emda untuk menyediakan anggaran, sarana, dan tenaga.
umah sakit pemerintah dibagi kedalam 4 kelas yaitu+ , B, 3, D dan Khusus. etiap kelas mempunyai standar dan jenis pelayanan yang berbeda. *elayanan kesehatan di rumah sakit kelas pada umumnya lebih komprehensif dibandingkan dengan kelas diba/ahnya. Demikian pula dengan rumah sakit khusus. al ini tentunya berpengaruh terhadap penyediaan pelayanan kefarmasian khususnya pengelolaan perbekalan farmasi. Beberapa rumah sakit kelas dan rumah sakit khusus membutuhkan adanya pengelolaan sediaan perbekalan farmasi khusus seperti bahan sitostatika, radio farmasi, larutan nutrisi parenteral dan lainlain. engingat pentingnya sediaan perbekalan farmasi khusus tersebut, maka diperlukan adanya suatu pedoman yang dapat dijadikan rujukan oleh rumah sakit untuk mengelola persediaan perbekalan farmasi khusus tersebut.
,43 Ru5usan Masalah
dapun rumusan permasalahan dari penulisan makalah ini adalah+ (. pa saja pengelolaan perbekalan farmasi yang terdapat di dalam 1 Kabupaten $angerang6 7. Bagaimana sistem pengelolaan perbekalan farmasi 1 Kabupaten $angerang6
,4- Tu6uan Penulisan
dapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah+
(. 1ntuk mengetahui apa saja pengelolaan perbekalan farmasi yang terdapat di dalam 1 Kabupaten $angerang 7. 1ntuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan perbekalan farmasi 1 Kabupaten $angerang
BAB II TIN'AUAN PUSTAKA
A4 Pen#el7laan Pe!e(alan Fa!5asi Ru5ah Sa(i$ enurut Kepmenkes 8omor (()92:8K:2K2;27004 *engelolaan *erbekalan &armasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai
dari
pemilihan,
peren#anaan,
pengadaan,
penerimaan,
penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta e"aluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan. $ujuan + a. engelola perbekalan farmasi yang efektif dan efesien b. enerapkan farmako ekonomi dalam pelayanan #. eningkatkan kompetensi2kemampuan tenaga farmasi d. e/ujudkan istem 'nformasi anajemen berdaya guna dan tepat guna e. elaksanakan pengendalian mutu pelayanan ,4 Pe5ilihan erupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah kesehatan
yang terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial, standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat. *enentuan seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam *anitia &armasi dan $erapi untuk menetapkan kualitas dan efektifitas, serta jaminan purna transaksi pembelian. 34 Pe!en8anaan erupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah, dan harga
perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung ja/abkan dan
dasar-dasar
peren#anaan yang telah
ditentukan antara lain Konsumsi, :pidemiologi, Kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Ped75an Pe!en8anaan D:8, &ormularium umah akit, tandar $erapi umah akit, Ketentuan setempat yang berlaku. Data #atatan medik nggaran yang tersedia *enetapan prioritas
iklus penyakit isa persediaan Data pemakaian periode yang lalu en#ana pengembangan -4 Pen#adaan erupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah
diren#anakan dan disetujui, melalui + a9 *embelian + e#ara tender oleh *anitia *embelian Barang &armasi e#ara langsung dari pabrik2distributor2pedagang -
-
besar
farmasi2rekanan 9 *roduksi2pembuatan sediaan farmasi+ *roduksi teril *roduksi 8on teril 89 umbangan2droping2hibah -
-
4 P!7du(si erupakan kegiatan membuat, merubah bentuk, dan pengemasan kembali
sediaan farmasi steril atau nonsteril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kriteria obat yang diproduksi + ediaan farmasi dengan formula khusus ediaan farmasi dengan harga murah ediaan farmasi dengan kemasan yang lebih ke#il ediaan farmasi yang tidak tersedia dipasaran ediaan farmasi untuk penelitian ediaan nutrisi parenteral ekonstruksi sediaan obat kanker
14 Pene!i5aan erupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah
diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, konsinyasi atau sumbangan. *edoman dalam penerimaan perbekalan farmasi+ *abrik harus mempunyai ertifikat nalisa • Barang harus bersumber dari distributor utama • arus mempunyai aterial afety Data heet D • Khusus untuk alat kesehatan2kedokteran harus mempunyai #ertifi#ate • •
of origin :
;4 Pen"i5&anan erupakan
kegiatan
pengaturan
perbekalan
farmasi
menurut
persyaratan yang ditetapkan+ Dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya • Dibedakan menurut suhunya, kestabilannya • udah tidaknya meledak2terbakar • $ahan2tidaknya terhadap #ahaya • Disertai dengan sistem informasi yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan.
24 Pendis$!iusian erupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit
untuk pelayanan indi"idu dalam proses terapi bagi pasien ra/at inap dan ra/at jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. istem distribusi diran#ang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan + :fisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada • etode sentralisasi atau desentralisasi • istem floor sto#k, resep indi"idu, dispensing dosis unit atau kombinasi • a *endistribusian *erbekalan &armasi untuk *asien a/at 'nap erupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pasien ra/at inap di rumah sakit, yang diselenggarakan se#ara sentralisasi dan atau desentralisasi dengan sistem persediaan lengkap di ruangan, sistem resep perorangan, sistem unit dosis dan sistem kombinasi oleh atelit &armasi. b *endistribusian *erbekalan &armasi untuk *asien a/at =alan erupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi
untuk
memenuhi kebutuhan pasien ra/at jalan di rumah sakit, yang diselenggarakan se#ara sentralisasi dan atau desentralisasi dengan sistem resep perorangan oleh potik umah akit. # *endistribusian *erbekalan &armasi di luar =am Kerja erupakan kegiatan pendistribusian perbekalan
farmasi
untuk
memenuhi kebutuhan pasien di luar jam kerja yang diselenggarakan oleh+ potik rumah sakit2satelit farmasi yang dibuka 74 jam • uang ra/at yang menyediakan perbekalan farmasi emergensi •
istem pelayanan distribusi + •
istem persediaan lengkap di ruangan - *endistribusian perbekalan farmasi untuk persediaan di ruang
-
ra/at merupakan tanggung ja/ab pera/at ruangan. etiap ruang ra/at harus mempunyai penanggung ja/ab obat. *erbekalan yang disimpan tidak dalam jumlah besar dan dapat
•
dikontrol se#ara berkala oleh petugas farmasi. istem resep perorangan *endistribusian perbekalan farmasi resep perorangan2pasien ra/at
•
jalan dan ra/at inap melalui 'nstalasi &armasi. istem unit dosis *endistribusian obat-obatan melalui resep perorangan yang disiapkan, diberikan2digunakan dan dibayar dalam unit dosis tunggal atau ganda, yang berisi obat dalam jumlah yang telah ditetapkan atau jumlah yang #ukup untuk penggunaan satu kali
dosis biasa. Kegiatan pelayanan distribusi diselenggarakan pada+ potik rumah sakit dengan sistem resep perorangan • atelit farmasi dengan sistem dosis unit • uang pera/at dengan sistem persediaan di ruangan • B4 P!7%il RSU Kau&a$en Tan#e!an# ,4 S$!u($u! O!#anisasi RSU Kau&a$en Tan#e!an# truktur organisasi 1 Kabupaten $angerang disusun berdasarkan
*eraturan Daerah 8o. 07 $ahun 700> dimana 1 Kabupaten $angerang dipimpin oleh seorang Direktur, dibantu oleh ? @akil direktur /adir yaitu @adir
*elayanan,
@adir
*elayanan
*enunjang
dan
@adir
dministrasi dan Keuangan, 4 Kepala Bidang, A Ka. ub. Bidang, ) Ka.eksi dan 70 Kepala 'nstalasi.
34
pelayanan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang profesional, santun dan mempunyai daya saing yang tinggiE
7 enyediakan bangunan yang atraktif, fungsional dan nyaman yang ber/a/asan lingkunganE ? engembangkan manajemen modern berbasis informasi teknologi melalui sistem informasi umah akitE 4 emberikan pelayanan unggulan yang didukung dengan peralatan #anggih untuk antisipasi tuntunan lingkungan dan perkembangan penyakit di Kabupaten dan Kota $angerangE 5 enyelenggarakan pelayanan pendidikan
kedokteran
dan
pendidikan kesehatan lainnyaE A enekan angka kematian ibu dan bayi di 1 dalam rangka peran aktif mendukung Millenium Development Goals sesuai dengan en#ana *embangunan =angka enengah Daerah Kabupaten $angerang. #. otto 1 Kab $angerang otto 1 $angerang adalah FB:$:1 K'F Bersih, $ertib, berutu dan Kasih ayang. d. &alsafah 1 Kab $angerang ( Kesejahteraan karya/an rumah sakit mutlak diperhatikan atau ditingkatkan agar ter/ujud kontribusi pengabdian yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 7 Kepuasan pelanggan merupakan hal utama yang harus dijadikan sebagai dasar orientasi dalam pelayanan rumah sakit. ? Keberhasilan misi rumah sakit hanya dapat di/ujudkan melalui suatu sistem yang dapat men#iptakan budaya kebersamaan keterbukaan, disertai profesionalisme yang menjunjung etos kerja yang tinggi.
>4 Pen#el7laan Pe!e(alan Fa!5asi RSU Kau&a$en Tan#e!an# *engelolaan perbekalan farmasi obat, obat tradisional, reagensia, alat
kesehatan, bahan radiologi, bahan rontgen, serta gas medis di 'nstalasi &armasi 1 Kabupaten $angerang ditangani oleh 'nstalasi &armasi yang meliputi kegiatan seleksi, peren#anaan, pengadaan termasuk pembelian, produksi, dan hibah, penyimpanan, distribusi hingga penggunaan obat pada pasien. *engelolaan perbekalan farmasi ini diharapkan dapat men#apai tujuan, yaitu menyediakan perbekalan farmasi yang berkualitas pada saat yang tepat dan sesuai dengan jumlah yang diperlukan. 'nstalasi &armasi 1 Kabupaten
$angerang melayani permintaan perbekalan farmasi semua bagian di rumah sakit, baik laboratorium, klinik dan ruang pera/atan pasien, hemodialisa, instalasi bedah, maupun pusat sterilisasi perlengkapan medis. a. $ahap eleksi eleksi merupakan tahap a/al dalam siklus manajemen obat yang bertujuan untuk menyeleksi perbekalan farmasi yang akan digunakan diumah akit melalui pedoman pengadaan obat dan alat kesehatan yang menga#u pada &ormularium 1 Kabupaten $angerang dan usulan taf edik &ungsional &. *rosedur pembuatan formularium di 1 Kabupaten $angerang dimulai dari K&$ mengirim surat ke tiap-tiap &. & memberi usulan obat-obat apa saja yang akan dimasukkan ke dalam formularium, dibuat susunan draft daftar obat, pembahasan draft oleh K&$, jika draft telah disetujui oleh K&$ maka selanjutnya dilakukan pengesahan oleh Direktur. dapun e"aluasi untuk menilai keberhasilan penerapan formularium, antara lain + ( :"aluasi tingkat kepatuhan penulisan resep Daftar bat umah akit dan Daftar *la"on arga bat D* tiap tahun. D* merupakan daftar obat-obat generik maupun obat-obat branded yang digunakan dalam pelayanan suransi Kesehatan skes. 7 :"aluasi tingkat penyediaan. ? :"aluasi angka salinan resep keluar rumah sakit. *ada pelaksanaan tahap seleksi terkadang terdapat hambatan yang dihadapi antara lain adanya perbedaan persepsi dan perbedaan kepentingan namun hal tersebut dapat diatasi dengan adanya peran K&$ dan tahapantahapan yang harus dilalui sebelum pemesanan barang. Dalam tahapan seleksi mahasis/a *K* tidak dilibatkan se#ara langsung, mahasis/a hanya diberikan penjelasan materi tentang proses seleksi yang dilakukan di 1 Kabupaten $angerang melalui kegiatan diskusi. b. $ahap *eren#anaan $ahap peren#anaan merupakan suatu tahapan yang penting dalam menentukan keberhasilan tahap selanjutnya karena sangat berguna untuk menyesuaikan antara kebutuhan pengadaan perbekalan dengan dana yang tersedia untuk menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit. *ada tahap peren#anaan, 'nstalasi &armasi 1 Kabupaten $angerang menggunakan
kombinasi metode konsumsi dan metode epidemiologi yang kemudian dituangkan dalam bentuk B en#ana Bisnis nggaran tahunan. B ini kemudian di break down dalam bentuk **B sesuai kebutuhan. Data yang digunakan dalam metode konsumsi adalah data pemakaian obat A G (7 bulan yang lalu, sedangkan data yang digunakan dalam metode epidemiologi adalah data penyakit serta pengobatan yang diberikan. Dalam
peren#anaan
perbekalan
farmasi,
indikator-indikator
yang
diperhatikan antara lain+ a. *ersentase kesesuaian antara pembelian dengan peren#anaan a/al tahunan. b. *ersentase dana pembelian dengan peren#anaan anggaran. #. *ersentase kesesuaian peren#anaan terhadap formularium. *eren#anaan di 1 Kabupaten $angerang bergantung pada anggaran yang tersedia dan data penggunaan obat sebelumnya dikarenakan pola pengelolaan keuangan di 1 Kabupaten $angerang bersifat Badan Hayanan 1nit Daerah BH1D yang artinya 1 Kabupaten $angerang memiliki ke/enangan atau fleksibilitas dalam mengelola penghasilannya. *ada tahap peren#anaan mahasis/a *K* tidak dilibatkan se#ara langsung, namun mahasis/a hanya diberikan penjelasan materi tentang proses seleksi yang dilakukan di 1 Kabupaten $angerang melalui kegiatan diskusi. d. $ahap *engadaan *engadaan merupakan usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional penentuan
yang
telah
ditetapkan dalam
kebutuhan,
maupun,
fungsi
peren#anaan,
penganggaran.
@
merekomendasikan bah/a usaha pemerintah untuk menyediakan akses obat harus memperhatikan 4 faktor yang krusial yaitu keuangan yang mendukung, harga yang terjangkau, pemilihan dan penggunaan obat yang rasional, dan sistem pengadaan obat yang dapat diper#aya. *engadaan barang di 1 Kabupaten $angerang menga#u pada *erpres 8o. 90 tahun 70(7, dimana didalamnya disebutkan organisasi pengadaan barang2jasa untuk pengadaan melalui penyedia barang2jasa terdiri atas + ( *engguna nggaran *
*engguna nggaran bertanggung ja/ab terhadap seluruh anggaran baik yang diterima maupun yang dikeluarkan untuk proses pengadaan. 7 *ejabat *embuat Komitmen **K *ejabat *embuat Komitmen bertanggung ja/ab terhadap pemilihan metode pengadaan, pembuatan urat *erintah Kerja *K dan pembuatan kontrak. ? *ejabat *engadaan *ejabat *engadaan adalah unit yag bertanggung ja/ab dalam proses pemilihan penyedia barang2jasa dan negosiasi harga dengan penyedia barang2jasa. 4 *anitia *enerima dan *emeriksa Barang *anitia *enerima dan *emeriksa Barang adalah panitia yang bertanggung ja/ab dalam proses pemeriksaan hasil pekerjaan *engadaan Barang2=asa sesuai dengan ketentuan yang ter#antum dalam Kontrak.
*engadaan obat dan alkes di 1 Kabupaten $angerang dilakukan dengan tiga metode, yaitu + ( etode *embelian etode pembelian obat dan alkes di 1 Kabupaten $angerang yaitu dengan pengadaan langsung dan penunjukan langsung. etode penunjukan langsung dilakukan dengan mengundang satu penyedia barang2jasa yang merupakan distributor utama yang dinilai mampu memenuhi kualifikasi, metode ini dilakukan dengan negosiasi baik teknis maupun harga sehingga diperoleh harga yang sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan se#ara teknis dapat dipertanggungja/abkan. etode ini biasanya digunakan untuk pengadaan obat dan alat kesehatan. edangkan pengadaan langsung dilakukan dengan menunjuk beberapa penyedia barang2jasa biasanya tiga. ama halnya seperti metode penunjukan langsung, metode pengadaan langsung ini dilaksanakan dengan negosiasi baik teknis maupun harga sehingga diperoleh harga yang sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan se#ara teknis dapat dipertanggungja/abkan.
etode ini biasanya digunakan untuk alat tulis, alat non medis dan lain-lain. *engadaan obat dan alkes di 'nstalasi &armasi 1 Kabupaten $angerang menga#u pada en#ana Bisnis nggaran B, dalam hal pengadaan B dibreakdown menjadi beberapa **B dimana satu *BB maksimal bernilai dua ratus juta rupiah. **B yang sudah dibuat oleh Kepala 'nstalasi &armasi 1 Kabupaten $angerang kemudian diserahkan kepada Bidang *elayanan *enunjang edik untuk dilakukan penge#ekan kesesuaian antara **B dan B, jika **B yang dibuat sudah sesuai dengan B maka akan dibuatkan Bon *ermohonan Barang B*B. Kemudian B*B diserahkan ke ub Bagian
nggaran
untuk
di"erifikasi
yang
selanjutnya
akan
ditandatangani oleh Kepala Bagian Keuangan. elanjutnya B*B diserahkan ke Direktur untuk mendapatkan persetujuan Direktur yang bertanggung ja/ab atas penggunaan anggaran. B*B yang telah ditandatangani oleh Direktur kemudian diserahkan kepada **K untuk selanjutnya dianalisa terkait metode pengadaan yang akan digunakan. etelah **K menentukan metode pengadaan yang tepat, maka **K menyampaikannya kepada pejabat pengadaan dan pejabat pengadaan membuat dan mengirimkan urat *ermohonan *ermintaan arga ** kepada penyedia barang2jasa yang dituju. etelah peneyedia barang2jasa mengirimkan feedback atas ** yang dikirim oleh pejabat pengadaan, selanjutnya dilakukan proses negosiasi antara pejabat pengadaan dan penyedia barang2jasa, kemudian dibuatkan Berita#ara 8egosiasi. Berita #ara 8egosiasi diserahkan kepada **K yang selanjutnya akan dibuatkan urat *erintah Kerja *K dan urat *esanan Barang *B untuk penyedia barang2jasa ke penyedia barang2jasa. Kemudian *K dan *B dikirimkan ke penyedia barang2jasa untuk proses pengadaan. Barang2jasa yang datang dari penyedia selanjutnya diperiksa oleh panitia penerima dan pemeriksa barang. Kegiatan penerimaan dan pemeriksaan barang2jasa tersebut meliputi penge#ekan kesesuaian antara *B dengan &aktur, &aktur dengan fisik barang,
expired date barang dan lain-lain. etelah pemeriksaan selesai maka dibuatkan Berita #ara erah $erima barang yang kemudian diserahkan ke **K. etelah **K menerima Berita #ara erah $erima Barang, selanjutnya **K mengumpulkan seluruh dokumen, yaitu **B, B*B, **, *ena/aran arga, *B2*K, urat =alan, &aktur, Kuitansi, *, dan Berita #ara erah $erima. etelah semua dokumen lengkap kemudian **K menyerahkannya ke ub Bagian kuntansi untuk di"erifikasi, apakah sudah dapat dibayar atau ditunda jika berkas belum lengkap. Bila "erifikasi telah selesai ub Bagian kuntansi memberikan berkas-berkas tersebut kepada sub Bagian *embendaharaan yang selanjutnya dilakukan proses pembayaran kepada penyedia barang2jasa. Bagan alur pengadaan barang 1 Kabupaten $angerang dapat dilihat pada la5&i!an -4 7 etode *roduksi *roduksi merupakan kegiatan membuat, merubah bentuk, dan pengemasan kembali sediaan farmasi steril atau nonsteril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di umah akit. Kriteria sediaan farmasi yang diproduksi di 1 Kabupaten $angerang, meliputi sediaan farmasi dengan formula khusus, sediaan farmasi yang jika diproduksi sendiri dapat lebih murah #ontoh + handsrub, repacking sediaan feripro< untuk thalasemia. ? etode umbangan etode sumbangan ini dilakukan untuk obat G obat tertentu, seperti obat G obat rutin ', "aksin, '1D. *ermintaan obat rutin ' dilakukan dengan membuat laporan penggunaan obat dan sisa stok obat kepada Kemenkes. edangkan permintaan "aksin ke Dinkes Kabupaten $angerang dilakukan dengan membuat surat permohonan permintaan
"aksin
ke
Dinkes
kabupaten
$angerang
dengan
men#antumkan sisa stok obat dan jumlah yang diminta. e. $ahap *enyimpanan 'nstalasi gudang perbekalan farmasi merupakan bagian instalasi farmasi di rumah sakit yang bertanggung ja/ab dalam pengelolaan obat, bahan baku, * lat edis abis *akai dan B* Bahan edis abis *akai. Data pengeluaran barang juga di#atat pada kartu
stok dan komputer dengan sistem H8 Local Area Network sehingga gudang dapat mengetahui sisa stok yang ada dalam depo-depo farmasi dan mempermudah kontrol pemakaian obat untuk dapat dijadikan patokan dalam peren#anaan pembelian yang akan datang. !udang instalasi farmasi dipimpin oleh seorang poteker yang dibantu oleh sisten apoteker. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di gudang perbekalan
farmasi
meliputi
peren#anaan
dan
penyusunan
kebutuhan,penerimaan, pemeriksaan barang, pengiriman barang ke depo-depo farmasi, ruang pera/atan dan poliklinik. *erbekalan farmasi di gudang disimpan dengan sistem FIFO First In First Out dan FFO First xpired First Out . Barang yang baru datang diletakkan di belakang barang yang sudah lama berada di gudang. 1ntuk barang yang mendekati tanggal kadaluarsa maka harus diletakkan paling depan supaya #epat didistribusikan kepada pasien. 1ntuk
obat-obat slow
moving
ditempatkan
tersendiri
untuk
dikembalikan kepada *B& sesuai perjanjian pembelian dengan *B&. istem penyimpanan FIFO dan FFO ini dapat menghindari kerusakan barang akibat penyimpanan yang terlalu lama selain itu juga dapat menghindari menumpuknya stok barang yang sudah kadaluarsa. *enyimpanan barang di gudang farmasi dilakukan dengan sistem penggolongan berdasarkan+ ( =enis obat dan alat kesehatan, bentuk sediaannya padat, semi padat, sirup dan injeksi, alfabetis, tanggal kadaluarsa. 7 uhu berdasarkan suhu kamar, sejuk dan suhu kurang dari 7 G >I3, misalnya suppositoria dan injeksi tertentu ataupun "aksin. ? bat-obat narkotika disimpan tersendiri sesuai peraturan perundangundangan. *enanggung-ja/ab gudang mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut+ ( emeriksa jumlah dan jenis barang yang masuk dari distributor berdasarkan faktur pembelian kemudian di#atat pada kartu stok barang di gudang. 7 enyimpan dan menjaga kualitas serta kuantitas barang di gudang.
? endistribusikan
obat,
alat
kesehatan
ke
bagian
yang
membutuhkan seperti depo-depo ra/at jalan, ra/at inap, ruang pera/atan dan poliklinik. f. $ahap Distribusi *endistribusian perbekalan farmasi di umah akit merupakan rangkaian kegiatan penyerahan atau penyaluran perbekalan farmasi untuk indi"idu pasien dalam proses terapi atau untuk menunjang pelayanan kesehatan di umah akit. *endistribusian perbekalan farmasi bertujuan untuk menyediakan, menyiapkan dan menyalurkan perbekalan farmasi kepada pasien atau unit penunjang se#ara tepat, aman dan #epat sesuai kebutuhan pasien. alah satu tahap dalam proses penggunaan obat adalah penyampaian sediaan obat dari '& sampai ke pasien untuk digunakan. *roses penyampain obat kepada pasien ra/at inap di 1 Kabupaten $angerang tidak dilakukan se#ara langsung oleh poteker ke#uali 'K@, poteker dan sisten poteker hanya menyiapkan obat-obat yang diperlukan yang kemudian diserahkan kepada pera/at ruangan dan pera/at ruangan yang selanjutnya memberikan obat kepada pasien sesuai aturan pakai. edangkan penyampaian obat kepada pasien ra/at jalan dilakukan langsung oleh poteker disertai informasi obat yang #ukup. Bentuk distribusi perbekalan farmasi pada setiap rumah sakit dapat berbeda dan dipilih yang paling efisien sesuai dengan kondisi dan kapasitas tempat tidur rumah sakit. Bentuk pelayanan distribusi obat 1 Kabupaten $angerang dilakukan se#ara desentralisasi yang artinya penyiapan order dan pendistribusian obat dari '& ke depodepo farmasi yang berlokasi dekat ruang pera/atan pasien, seperti Depo nyelir, 8usa 'ndah, '!D. *elayanan desentralisasi dapat dipilih untuk memaksimalkan komunikasi dan kontribusi farmasi dengan tenaga kesehatan lain dan juga pasien. *elayanan desentralisai diharapkan dapat mengefisienkan penggunaan obat dan mengurangi masalah terkait obat.
BAB III PENUTUP
I4
Kesi5&ulan dapun pembekalan farmasi di 1 Kabupaten $angerang meliputi
&armasi 1 Kabupaten $angerang ditangani oleh 'nstalasi &armasi yang meliputi kegiatan seleksi, peren#anaan, pengadaan termasuk pembelian, produksi, dan hibah, penyimpanan, distribusi hingga penggunaan obat pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
enkes. 7004. !tandar pela"anan Farmasi #uma$ !akit . =akarta
http+22///.rsutangerang.#om2 diakses pada tanggal 4 januari 70(A