MAKALAH ETIKA ENGINEERING
OLEH: HERLINA TAHIR 0011.07.11.2015
PASCASARJANA TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2015
BAB I PENDAHULUAN
Dewasa ini tidak ada satu kebijaksanaanpun yang dapat menyelesaikan masalah tanpa memperhatikan filsafat dan teknologi. Apakah masalah ekonomi ataupun politik, sam saja. Nasib manusia pada waktu ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan
manusia
mengembangkan,
menerapkan,
mengendalikan
dan
menguasai teknologi. Seperti halnya filsafat, teknologi adalah murni hasil pemikiran manusia dan karena itu hubungan anatar filsafat dan teknologi sangat erat. Jika filsafat mengkaji, meneliti dan menganalisis manusia dalam berbagai aspeknya, maka teknologi berperan sangat menentukan terhadap nasib manusia. Teknologi tidak hanya dapat menjawab permasalahan yang dialami manusia pada waktu dan tempat tertentu saja, namun dapat juga menjawab pertanyaanpertanyaan metafisik manusia itu sendiri. Teknologi adalah rangkuman dari sejumlah disiplin ilmu pengetahuan terapan. Bagi Indonesia, dengan memperhatikan terbatasnya anggaran dan prasarana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kendala tersedianya peneliti, maka sebaiknya teknologi tepat guna (appropriate technology) ditransfer atau dikembangkan melalui kerjasama dengan mtra luar negeri yang saling menguntungkan. Namun jika ternyata kerjasama tidak dapat dilakukan sementara produk pasar domestik, maka riset disiplin ilmu dasar, ilmu terapan teknologi tersebut terpaksa harus dilaksanakan sendiri. Menurut Habibie (mantan Presiden RI ke-3), pembangunan, perubahan dan pembaharuan yang berkualitas serta berkesinambungan hanya dapat dilaksanakan jika tiga persyaratan mutlak dipenuhi, yaitu : (1) Memiliki sumberdaya alam terbarukan dan tidak terbarukan (material), (2) Memiliki energy terbarukan dan tidak terbarukan (fosil dan alternatif), (3) Memiliki sumberdaya manusia yang mampu mengembangkan, menerapkan dan mengendalikan teknologi dalam arti yang luas.
1
Faktanya bahwa justru negara-negara berkembang hanya memenuhi persyaratan pertama dan kedua saja, dan belum memenuhi persyaratan ketiga atau baru berada diambang pintu untuk memulai proses penguasaan teknologi dalam arti yang luas. Kalaupun sumberdaya manusianya menguasai teknologi, hanya sebatas pada teknologi yang berkaitan dengan peningkatan ekspor sumberdaya alam saja. Memperhatikan luasnya wilayah maritim Indonesia, maka pasar domestik sangat potensial dan dapat mendorong berkembangnya industry dirgantara dan industri maritime. Karena itu pernah dikembangkan sendiri pesawat terbang CN 235 dan N250 untuk membuktikan bahwa sumberdaya manusia Indonesia mampu menguasai, mengembangkan dan menerapkan teknologi secanggih apapun juga, tegasnya.
2
BAB II ETIKA ENGINEERING
A. Pengertian Etika Etika (Etimologi) berasal dari filosofil yunani kuno adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan/ adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Seorang engineer tidak hanya bekerja sebagai seorang pemecah solusi yang ada pada perusahaan, tetapi juga dapat merancang produk yang dapat memudahkan user dalam melakukan aktivitasnya. Dimana tahap-tahap perancangannya adalah sebagai berikut : 1. Mendefinisikan kebutuhan user 2. Mendefinisikan fungsi produk 3. Analisa 4. Merancang produk berdasarkan kebutuhan user 5. Mengembangkan/penyempurnaan produk 6. Memberikan kesempatan kepada user yang potensial untuk melakukan uji coba. Dalam proses perancangan sebuah produk, seorang engineer juga harus mempertimbangkan etika, dimana etika ini juga disebut etika engineering. Etika engineering berarti aturan dan standar yang mengatur arah para insinyur dalam peran mereka sebagai professional. Etika-etika seorang engineer dalam perancangan produk, seperti : 1. Tidak mencuri ide orang lain 2. Menghilangkan kecelakaan yang diakibatkan produk itu sendiri 3. Mengutamakan keselamatan user Pemahaman tentang etika engineering sangat dibutuhkan oleh para insinyur karena hal ini akan dijadikan sebagai landasan kerja fundamental serta sikap yang akan diambil. Penting bagi mahasiswa teknik untuk mengetahui dan memahami masalah etika sehingga mereka siap merespon perubahan etika secara tepat sepanjang bergelut didunia kerja.
Etika dirumuskan dalam tiga arti sebagai berikut : (1) Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral, (2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, (3) Nilai mengenai benar salah yang dianut masyarakat. Dari asal usulnya, etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang baik. Bertolak dari kata tersebut, 12 akhirnya etika berkembang menjadi studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya. Menurut Prof. Robert Salomon, etika dapat dikelompokka menjadi dua definisi yaitu : (a) Etika merupakan karakter individu, dalam hal ini termasuk bahwa orang yang beretika adalah orang yang baik, (b) Etika merupakan
hukum
sosial,
etika
merupakan
hukum
ynag
mengatur,
mengendalikan serta membatasi perilaku manusia. Pada perkembangannya, etika telah menjadi sebuah studi Fagothey (1953) mengatakan bahwa etika adalah studi tentang kehendak manusia, yaitu kehendak yang berhubungan dengan keutusan yang benar dan yang salah dalam tindak perbuatannya. Etika merupakan studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia dalam perbuatannya. B. Etika dan Filsafat Ilmu Pengetahuan Etika merupakan bagian dari filsafat. Filsafat sendiri merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Filsafat adalah ilmu ppengetahuan yang berfungsi sebagai interpretasi tentang hidup manusia, yang bertugas meneliti dan menentukan semua fakta kongrit hingga yang paling mendasar. Ciri khas filsafat adalah upaya dalam menjelaskan pertanyaan selalu menimbulkan pertanyaan yang baru. Abdul Kadir (2001) memperinci unsur-unsur penting filsafat ilmu sebagai berikut : 1. Kegiatan Intelektual Bahwa filsafat merupakan kegiatan yang memerlukan intelektualitas atau pemukiran. 2. Mencari makna yang hakiki
Filsafat memerlukan interpretasi terhadap suatu dalam kerangka pencarian makna yang hakiki. 3. Segala fakta dan gejala Bahwa objek dari kegiatan filsafat adalah fakta dan gejala yang terjadi secara nyata. 4. Dengan cara refleksi, metodis dan sistematis Filsafat memerlukan suatu metode dalam kegiatannya serta membutuhkan prosedur-prosedur yang sistematis. 5. Untuk kebahagiaan manusia Tujuan akhir filsafat sebagai ilmu adalah untuk kebahagiaan manusia. Etika merupakan bagian filsafat, yaitu filsafat moral. Beberapa alasan yang dapat dikemukakan untuk itu antara lain bahwa etika merupakan ilmu yang mempelajari perbuatan yang baik dan buruk, benar atau salah berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan dalam kehendaknya. Sebagai sebuah ilmu, etika juga berkembang menjadi studi tentang kehendak manusia dalam mengambil keputusan untuk berbuat yang mendasari hubungan antara sesame manusia. Disamping itu, etika juga merupakan studi tentang pengembangan nilai moral untuk memungkinkan terciptanya kebebasan kehendak karena kesadaran, bukan paksaan. Dalam konteks etika sebagai filsafat dan ilmu pengetahuan ini, perlu dilakukan pemisahan antara etika dan moral. Etika adalah ilmu pengetahuan, sedangkan moral adalah objek ilmu pengetahuan tersebut. Dan sebagai ilmu pengetahuan, etika menelaah tujuan hidup manusia, yaitu kebahagiaan sempurna, kebahagiaan yang memuaskan manusia, baik jasmani maupun rohani dari dunia sampai akhirat melalui kebenaran-kebenaran yang bersifat filosofis. C. Kode Etik Engineer 1. Menerima tanggung jawab dalam pengambilan keputusan engineer yang taat atas pada pengamanan, kesehatan dan kesejahteraan publik dan segera
menyatakan
secara
terbuka
membahayakan publik atau lingkungan.
faktor-faktor
yang
dapat
2. Menghindari konflik interest nyata atau yang tidak terperkirakan sedapat mungkin dan membukanya pada para pihak yang terpengaruh ketika muncul. 3. Akan jujur dan realistis. 4. Menolak sogokan dalam segala bentuknya. 5. Mengembangkan pemahaman teknologi, aplikasi yang sesuai dan kemungkinan konsekuensinya. 6. Menjaga dan mengembangkan kompetensi teknis dan mengambil tugas teknologi yang lain hanya bila memiliki kualifikasi melalui pelatihan atau pengalaman atau setelah menyatakan secara terbuka keterbatasan. 7. Mencari, menerima dan menawarkan untuk pekerjaan teknis dan mengakui dan memperbaiki kesalahan dan menghargai selayaknya kontribusi orang lain. 8. Memperlakukan dengan adil semua orang tanpa bergantung pada factor ras, agama, keterbatasan diri, umur dan asal kebangsaan. 9. Berupaya menghindari kecelakaan pada orang atau reputasi. 10. Membantu rekan dalam pengembangan profesi mereka danmendukung mereka dalam mengikuti kode etik ini.
D. Standar Engineer Seorang engineer harus memenuhi standar-standar tertentu. Standar tersebut akan menentukan mutu atau kualitas dari seorang engineer tersebut. Dengan terpenuhnya standar maka akan membuat kenyamanan dan menjaga keamanan serta kepercayaan kepada konsumen. Salah satu standar yang harus terpenuhi adalah kode etik engineer tersebut. Selain itu, tidak hanya untuk engineer tersebut. Barang atau produk hasil design atau buatan seorang engineer tersebut juga harus memenuhi standar. Terutama standar pakai dan keamanan. Selain itu, juga ada standar ketahanan dan efisien. Contoh-contoh standard terhadap mutu suatu barang adalah : 1. ISO (Internationala Organization For Standardization) 2. SNI (Standar Nasional Indonesia) 3. ANSI (American National Standards Institute) 4. DIN (Deutsches Institute Fur Normung) 5. BSI (British Standard Instiutute) 6. Ets (dan lain-lain)
E. Etika,Moral dan Norma Kehidupan Secara etimologis, etika dapat pula disamakan dengan moral. Moral berasal dari bahasa latin “MOS” yang berarti adat kebiasaan. Secara etimologis, kata moral sama dengan etika yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya didalam komunitas kehidupannya. Beberapa ahli membedakan etika dengan moralitas. Menurut, Sony Keraf (1991) moralitas adalah system nilai tentang bagaimana kita harus hidup dengan baik sebagai manusia. Nilai-nilai moral mengandung petuah-petuah, nasihat, wejangan, peraturan, perintah dan lain sebagainya yang terbentuk secara turun-temurun melalui suatu budaya tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup dengan baik agar menjadi manusia yang benar-benar baik. Frans Magnis Suseno (1987) memiliki pernyataan yang sepaham dengan pernyataan diatas, bahwa etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran, sedangkan yang member manusia norma tentang bagaimana manusia harus hidup adalah moralitas. Etika justru hanya melakukan refleksi kritis atas norma dan ajaran moral tersebut. Disatu kondisi, etika berbeda dengan moral. Etika merupakan refleksi kritis dari nilai-nilai moral, sedangkan dengan kondisi berbeda ia bias sama dengan moral yaitu nilai-nilai yangmenjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku didalam komunitas kehidupannya. F. Pelanggaran Etika dan Kaitannya Dengan Hukum Etika menjadi sebuah nilai yangmenjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku di dalam kehidupan kelompok tersebut. Tentutnya tidak akan terlepas dari tindakan-tindakan tidak etis. Tindakan tidak etis yang dimaksud disini adalah tindakan yang melanggar etika yang berlaku dalam lingkungan kehidupan tersebut. Jam Husada (2002) mencatat beberapa factor berpengaruh pada keputusan atau tindakan-tindakan tidak etis dalam sebuah perusahaan, antara lain adalah : 1. Kebutuhan Individu Kebutuhan individu merupakan faktor utama penyebab terjadinya tindakan-tindakan tidak etis.
2. Tidak Ada Pedoman Tindakan tidak etis bisa saja muncul karena tidak adanya pedomana atau prosedur-prosedur yang baku tentang bagaimana melakukan sesuatu. 3. Perilaku dan Kebiasaan Individu Tindakan tidak etis bisa juga muncul karena perilaku dan kebiasaan individu, tanpa memperhatikan faktor lingkungan dimana individu itu berada. 4. Lingkungan Tidak Etis Kebiasaan tidak etis yang sebelumnya sudah ada dalam suatu lingkungan, dapat mempengaruhi orang lain yang berada dalam lingkungan tersebut untuk melakukan hal serupa. Lingkungan tidak etis ini terkait pada teori psikologi sosial, dimana anggota mencari konformitas dengan lingkungan dan kepercayaan pada kelompok. 5. Perilaku Atasan Atasan yang terbiasa melakukan tindakan tidak etis, dapat mempengaruhi orang-orang yng berada dalam lingkup pekerjaannya dalam melakukan hal serupa. Etika juga tidak terlepas dari hukum kebutuhan. Menurut kerangka berpikir Maslow, yang paling pokok adalah pemenuhan kebuthan jasmaniah terlebih dahulu agar dapat melaksanakan urgensi kebutuhan ekstrim dan aktualisasi diri sebagai professional Pelanggaran etika dan moral bisa saja menyentuh wilayah hukum dan akan mendapatkan sangsi hukum. Namun pada kondisi lain, bisa saja pelanggaran etika hanya mendapatkan sangsi sosial dari masyarakat karena pelanggaran tersebut tidak menyentuh wilayah hukum positif yang berlaku. G. Berbagai Macam Etika Yang Berkembang Di Masyarakat Jika etika dihubungkan dengan moral, kita akan berbicara tentang nilai dan norma yang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Dan jika dilihat berdasarkan nilai dan norma yang terkandung didalamnya, etika dapat dikelompokkan dalam dua jenis : 1. Etika Deskriptif
Etika deskriptif merupakan etika yang berbicara mengenai suatu fakta, yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan masyarakat. 2. Etika Normatif Etika normatif merupakan etika yang memberikan penilaian serta hibauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Perbedaan etika deskriptif dengan etika normatif adalah bahwa etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku yang akan dilakukan, sedangkan etika normatif memberikan penilaian sekaligus memberikan norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. Etika umum adalah etika tentang kondisi-kondisi dasar dan umum, bagaimana manusia harus bertindak secara etis. Etika ini merupakan prinsipprinsip moral dasar yang menjadi pegangan manusia dalam bertindak serta tolak uur dalam menilai baik buruknya suatu tindakan. Adapun etika khusus merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam kehidupan khusus. Penerapan dalam bidang khusus tersebut misalnya bagaimana seorang bertindak dalam bidang kehidupan tertentu yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan bagi manusia untuk bertindak secara etis. Hal itu dapat dilihat pada etika untuk melakukan kegiatan olah raga, etika untuk melakukan kegiatan pemasaran sebuah produk dan lain sebagainya. H. Etika dan Teknologi Tantangan Masa Depan Perkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia, seperti revolusi yang memberikan banyak perubahan pada cara berfikir manusia, baik dalam usaha pemecahan masalah, perencanaan maupun dalam pengambilan keputusan.para pakar ilmu kognitif telah menemukan bahwa ketika teknologi mengambil alih fungsi-fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya fungsi-fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai salah satu akibat perkembangan teknologi tersebut, sedikit banyak akan berpengaruh
terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan normanorma dalam kehidupannya. Orang yang biasanya berinteraksi secara fisik, melakukan
komunikasi
secara
langsung
dengan
orang
lain,
karena
perkembangan teknologi internet dan email maka interaksi tersebut menjadi kurang. Teknologi sebenarnya hanya alat yang digunakan manusia untuk menjawab tantangan hidup. Jadi, faktor manusia dalam teknologi sangat penting. Ketika manusia membiarkan dirinya dikuasai oleh teknologi maka manusia
yang
lain
akan
mengalahkannya.
Sebenarnya,
teknologi
dikembangkan untuk membantu manusia dalam melaksanakan aktifitasnya. Hal itu karena manusia memang memiliki keterbatasan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika (Etimologi) berasal dari filosofil yunani kuno adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan/ adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Disamping itu, etika juga merupakan studi tentang pengembangan nilai moral untuk memungkinkan terciptanya kebebasan kehendak karena kesadaran, bukan paksaan. Dalam konteks etika sebagai filsafat dan ilmu pengetahuan ini, perlu dilakukan pemisahan antara etika dan moral. Etika adalah ilmu pengetahuan, sedangkan moral adalah objek ilmu pengetahuan tersebut. Dan sebagai ilmu pengetahuan, etika menelaah tujuan hidup manusia, yaitu kebahagiaan sempurna, kebahagiaan yang memuaskan manusia, baik jasmani maupun rohani dari dunia sampai akhirat melalui kebenaran-kebenaran yang bersifat filosofis.