BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Enzim adalah biomolekul biomolekul berup berupaa protein yang yang berfun berfungsi gsi sebagai sebagai katalis (senyaw (senyawaa yang yang memper mempercep cepat at proses proses reaksi reaksi tanpa tanpa habis habis bereak bereaksi) si) dalam dalam suatu suatu reaksi reak si kim kimia ia organik . Molekul awal awal yang yang dise disebu butt substrat akan dipercepat dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasil dihasilkan kan bergan bergantun tung g pada pada suatu suatu kondis kondisi/za i/zat t yang yang disebu disebutt promoter . !emua !emua proses biologis sel sel memerlukan memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam dalam suatu suatu arah lintasa lintasan n metabo metabolisme lisme yang yang ditentuk ditentukan an oleh hormon hormon sebagai promoter. Enzim Enzim beke bekerj rjaa deng dengan an cara cara berea bereaks ksii deng dengan an mole moleku kull subs substra tratt untu untuk k mengha menghasil silkan kan senyawa senyawa intermediat melalu melaluii suatu suatu reaksi reaksi kimia kimia organ organik ik yang yang membut membutuh uhkan kan energ energii akti"a akti"asi si lebih lebih rendah rendah sehing sehingga ga percep percepatan atan reaksi reaksi kimia kimia terjadi terjadi karena karena reaksi reaksi kimia kimia dengan dengan energi energi akti"a akti"asi si lebih lebih tinggi tinggi membut membutuhk uhkan an waktu lebih lama. #ada #ada sist sistem em penc pencern ernaa aan n manu manusia sia terba terbagi gi atas atas salur saluran an pence pencern rnaa aan n dan dan kelenjar pencernaan. !aluran pencernaan merupakan alat yang dilalui oleh bahan makanan.
!edangkan
kelenjar
pencernaan
adalah
bagian
yang
menghasilkan enzim untuk membantu mencerna makanan. !aluran pencernaan meli melipu puti$ ti$ mulu mulut t kero kerong ngko kong ngan an atau atau esofa esofagu gus s lambu lambung ng usus usus halu halus s dan dan usus usus besar besar.. %ele %elenj njar ar penc pencern ernaan aan antar antaraa lain lain terd terdap apat at di dind dindin ing g lambu lambung ng dindin dinding g usus usus pankrea pankreass dan hati. hati. !edang !edangkan kan kelenja kelenjarr pencern pencernaan aan terdiri terdiri dari dari kelen kelenja ja luda ludah h kelen kelenjar jar lambu lambung ng kele kelenj njar ar usus usus hati hati dan dan pank pankre reas. as. &aha &ahan n makanan yang masuk ke dalam tubuh akan diproses secara kimiawi oleh sistem pencernaan tubuh. #roses kimia ini dilakukan dengan menggunakan bahan kimia yang yang diseb disebut ut enzim enzim.. #ros #roses es #enc #encer erna naan an kimi kimiaw awii adalah adalah proses proses peruba perubahan han susunan molekul makanan dengan bantuan kerja enzim. Enzim yang digunakan selama pencernaan kimiawi dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. 'raian diatas
1
memberikan penjelasan tentang bagaimana pentingnya enzim dan hal itu menjadi latar belakang penulisan makalah ini.
2
I.2 Rumusan masalah
dapun rumusan masalah yang dapat diangkat berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut$ . pa yang yang dimak dimaksud sud dengan dengan enzim enzim protea protease* se* +. pa keguna kegunaan an dari dari enzim enzim prot protease ease** ,. &agaim &agaimana ana enzim enzim prot protease ease pada pada hewan hewan** I.3 Tujuan Penulisan
dapun dapun tujuan penulisan yang diangkat diangkat berdasarkan berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut$ . 'ntuk 'ntuk menge mengetah tahui ui tentang tentang enzi enzim m proteas protease. e. +. 'ntuk 'ntuk menget mengetahu ahuii kegunaa kegunaan n dari enzim enzim proteas proteasee. ee. ,. 'ntuk 'ntuk menge mengetah tahui ui enzim enzim prote protease ase pada pada hewan hewan..
3
BAB II II
II.1 Pengantar En!im Pr"tease
#rot #rotea ease se dise disebu butt juga juga pept peptid idas asee atau atau prot protei eina nase se meru merupa paka kan n enzim golo golong ngan an hidrolase yang akan akan memeca memecah h protein protein menj menjad adii molekul yang lebih sederhana seperti menjadi oligopeptida pendek atau asam amino amino dengan reaksi hidrolisis pada ikatan peptid hidrolisis peptidaa. Enzim ini diperlukan diperlukan oleh semua makhluk hidup karena karena bersifat bersifat esensial esensial dalam dalam metabolisme protein protein.. #erana #erananny nnyaa dalam dalam tubuh tubuh antara lain membantu pencernaan protein dalam makanan makanan menggunakan kembali protein-protein intraseluler koagulasi sel darah darah dan aki"asi berbagai jenis protein enzim hormon hormon serta neurotransmiter . Enzim protease merupakan biokatalisator untuk reaksi pemecahan protein menj menjad adii
olig oligop opep epti tida da atau atau asam asam-a -asa sam m
amin amino. o. Enzi Enzimm-en enzi zim m
ini ini
beke bekerj rjaa
mengka mengkatali talisis sis reaksi reaksi hidrol hidrolisis isis yaitu yaitu reaksi reaksi yang yang meliba melibatka tkan n air pada pada ikatan ikatan spesi spesifi fik k deng dengan an subs substra trat t sehin sehingg ggaa juga juga dapa dapatt digo digolo long ngka kan n sebag sebagai ai enzim enzim hidrolase. hidrolase. #rotease dinamakan dinamakan juga peptidase peptidase karena memecah ikatan peptida peptida pada rantai polipeptida. da da dua dua macam macam pept peptid idase ase yait yaitu u endo endope pept ptid idas asee dan dan ekso eksope pept ptid idas ase. e. Endopeptid Endopeptidase ase adalah enzim yang mengkatalisis mengkatalisis pemecahan pemecahan ikatan peptida pada bagian dalam rantai polipeptida. Eksopeptidase adalah enzim yang mengkatalisis mengkatalis is pemecahan ikatan peptida pada ujung rantai polipeptida. #rotease dapat dihasilkan secara ekstraseluler (protease disekresikan ke luar sel atau ke lingkungannya) dan secara intraseluler (protease berada dalam sel). #ada protease ekstraseluler enzim bekerja di luar luar sel mikroorganisme tanpa tanpa perlindungan membran dan dinding sel sehingga se hingga harus memiliki kestabilan kestabila n yang ting tinggi gi terh terhad adap ap berb berbag agai ai peng pengar aruh uh kim kimia
dan dan
fisi fisika ka..
%ara %arakt kter eris isti tik k
ini ini
menyeb menyebabk abkan an proteas proteasee ekstras ekstraselu eluler ler dapat dapat diguna digunakan kan dalam dalam berbag berbagai ai proses proses industri. II.2 #egunaan En!im Pr"tease
#rot #rotea ease se meru merupa paka kan n enzi enzim m yang ang memi memili liki ki nila nilaii ekon ekonom omii ting tinggi gi kare karena na aplika aplikasiny sinyaa sangat sangat luas. luas. Enzim Enzim protea protease se banyak banyak diguna digunakan kan di dalam dalam indust industri ri
4
pangan maupun non pangan. alam industri pangan protease digunakan pada pembuatan roti biskuit keju bir dan alkohol. #enambahan protease pada adonan roti dimaksudkan untuk mengubah elastisitas serta tekstur dari gluten sehingga "olume roti dapat ditingkatkan. !elain itu waktu pembuatan roti dapat direduksi sekitar ,0. alam pembuatan biskuit protease digunakan digunakan untuk menghasilka menghasilkan n adonan adonan dengan dengan ekstensibilit ekstensibilitas as dan kekuatan yang seimbang sehingga adonan dapat dibentangkan dengan tipis. alam industri bir protease berfungsi sebagai penjernih. #ada industri alkohol enzim ini digunakan untuk menghidrolisis protein yang menyelubungi pati sehingga mudah dipecah menjadi alkohol oleh khamir. alam industri pangan lainnya protease digunakan untuk pengempukkan daging pembuatan kecap dari kedelai dan menghidrolisis protein pada ikan untuk menghasilkan minyak ikan. alam industri non pangan protease banyak digunakan pada industri kulit (pembersih bulu) tekstil bahan tambahan pada deterjen (pembersih protein pada lensa kontak penghilang noda pakaian) dan pasta gigi. alam industri film dan fotogr fotografi afi proteas proteasee diguna digunakan kan untuk untuk mempero memperoleh leh kembali kembali kompo komponen nen perak. perak. alam bidang farmasi protease digunakan untuk membantu penyerapan protein dalam saluran pencernaan pengobatan luka bakar serta sebagai bahan aktif dalam sediaan kosmetik. II.3 En!im Pr"tease Pr"tease Pa$a He%an
&erikut &erikut enzim protease protease pada hewan hewan
yang dimanfaatk dimanfaatkan an oleh manusia manusia
dalam berbagai jurnal yang ditemukan pada internet adalah sebagai berikut$ A. En!im En!im Pr"tease Pr"tease Pa$a Pertum Pertum&uha &uhan n Lar'a Ikan Ikan Ban$eng Ban$eng #eningkatan akti"itas enzim pencernaan akan sejalan dengan pertumbuhan
lar"a yakni semakin tinggi akti"itas enzimatik pada masa pertumbuhan maka perkembangan lar"a akan semakin baik. 1. Akti'i Akti'itas tas En! En!im im Pr"te Pr"tease ase
#eng #engam amata atan n terh terhad adap ap akti" akti"it itas as enzim enzimati atik k pada pada siste sistem m pence pencern rnaa aan n lar"a (khususnya enzim protease) dilakukan dengan cara mengambil sampel lar"a setiap hari sebanyak 1- ekor lar"a (2 g) dan dilakukan pada kondisi suhu -34. !elanjutnya sampel di ekstraksi dengan cara menghaluskan (digerus) untuk mendapatkan substratnya dan dianalisis menggunakan metode hidrolisis menurut. kti"itas enzim protease ditentukan dengan mengukur kemampuan enzim dalam
5
menghidrolisis protein sehingga dihasilkan tirosin yang dibebaskan. #engukuran dilakukan dengan menggunakan substrat kasein dan tirosin sebagai standar serta menggunakan alat '5-+ '5-56! spectrophotometer buatan Jepang dengan panjang gelombang ,3-17 nm. kti"itas enzim protease dinyatakan dalam unit akti"itas enzim/m8 sampel/menit. 2. #ualitas Air
#engamatan #engamatan kualitas air sebagai sebagai data dukung meliputi parameter fisikawi (suhu (suhu salinit salinitas as p9) p9) dan kimiawi kimiawi (total (total amoniu amonium m nitrit nitrit nitrat nitrat dan fosfat fosfat). ). #eng #engam amata atan n secar secaraa fisik fisikaw awii dila dilaku kukan kan deng dengan an meng menggu guna naka kan n alat alat 9ann 9annaa 6nstruments code no$ 96 :,3 !erial no$ ,:1 6!; <+. !edangkan secara kimi imiawi awi
dilaku akukan
deng engan
menggunakan
alat lat
'5-+
'5-56!
spectrophoto spectrophotometer meter dengan panjang panjang gelombang gelombang 73 nm untuk amonium amonium 13, nm untuk nitrit dan nitrat serta :: nm untuk fosfat. !ampel air diambil dari setiap perlakuan yang dilaksanakan setiap , hari selama pemeliharaan lar"a. 3. Analisa $ata
!emua !emua data yang diperoleh diperoleh melalui melalui pengamatan pengamatan langsung ataupun proses anal analis isaa dihi dihimp mpun un dan dan dita ditabu bula lasi si dala dalam m software program Microsoft Excel selanju selanjutny tnyaa dianali dianalisis sis menggu menggunak nakan an software Statistical Product and Service Solution (!#!!) version 12.0 for windows. windows . (. Hasil $an Pem&ahasan
#ert ertumbuhan
lar"a
bandeng
sangat
terk erkait ait
dengan
kondisi
lingku lingkunga ngan/m n/media edia pemelih pemeliharaa araan n serta serta tingka tingkatt kelimp kelimpaha ahan n pakan pakan alami alami yang yang tersedia. %ecukupan ketersediaan pakan serta lingkungan yang mendukung akan berdampak positif terhadap pertumbuhan lar"a. 9al yang nyata terlihat adalah pertumbuhan bobot tubuh pada perlakuan tanpa molase yang menghasilkan nilai jauh lebih rendah dengan performansi indi"idu yang tampak kurus dan sangat risk riskan an
bany anyak
meng engalam alamii
kem kematia atian n
saat saat
dilak ilakuk ukan an
panen anen
sehi sehin ngga gga
mengakibatkan kelangsungan hidupnyapun jauh lebih r endah. %ondisi %ondisi ini terjadi terjadi mengin mengingat gat unsur unsur mineral mineral yang yang terkan terkandun dung g dalam dalam molase molase cukup cukup tinggi tinggi diduga diduga dapat dapat menduk mendukung ung pertum pertumbuh buhan an lar"a lar"a sehing sehingga ga kelangsungan kelangsungan hidup benih menjadi menjadi lebih baik. ikatakan ikatakan !uastuti (<<:) (<<:) bahwa kandungan utama molase tetes tebu terdiri dari karbon (,=0) sukrosa (,0) dan
6
beberapa jenis asam amino serta mineral (,+0) dan diperoleh bahwa secara "isual media pemeliharaan yang diberi penambahan molase tetes tebu terlihat berwarna lebih hijau-kecokelatan. 9al ini diduga bahwa media pemeliharaan tersebut mempunyai kandungan bahan organik maupun an-organik lebih tinggi daripada media pemeliharaan yang tidak menggunakan molase tetes tebu yang terlihat berwarna lebih bening. &. Akti'itas en!im )r"tease
itinjau dari akti"itas enzim pencernaan (protease) diperoleh bahwa lar"a yang dipelihara pada media tanpa molase akti"itas enzim mulai terlihat meningkat bersamaan
dengan
mulai
terbukanya
mulut
lar"a
dimana
lar"a
mulai
mengkonsumsi pakan dari luar tubuhnya ( eksogenus) eksogenus) yaitu berupa pakan alami rotifer kemudian ada yang menurun dan ada juga yang terlihat stabil. !elanjutnya akti"itas enzim meningkat lagi setelah rendah atau menurun sebagai akibat dari berubahnya menu pakan dari pakan alami ke pakan buatan yang diberikan pada lar"a. kti"itas enzim pencernaan terlihat menurun mengingat saat mulut lar"a mulai terbuka dan mendapatkan pakan eksogenus tidak hanya berupa pakan alami rotifer tetapi juga unsur-unsur hara mikro yang terkandung pada molase. Masa ini merupakan masa adaptasi lar"a untuk menyesuaikan organ cernanya terhadap pakan yang diterimanya. 9al ini jelas mempengaruhi akti"itas enzim-enzim pencernaan. >amun akti"itas enzim terlihat terus meningkat dan stabil ketika diberi pakan alami dan ketika diberi pakan buatan akan menurun. &erdasarkan akti"itas akti"itas enzim protease tersebut menunjukk menunjukkan an bahwa media pemeliharaan pemeliharaan lar"a dengan penambahan molase sangat mendukung kehidupan lar"a dimana dengan semaki semakin n mening meningkat katnya nya akti"i akti"itas tas enzim enzim pencer pencernaa naan n maka maka pertum pertumbuh buhan an dan kelangsungan hidup lar"a semakin baik. 9al ini membuktikan bahwa akti"itas enzim enzim pencer pencernaan naan lar"a lar"a merupa merupakan kan salah salah satu tolok tolok ukur ukur yang yang menun menunjuk jukkan kan kemamp kemampuan uan lar"a lar"a dalam dalam mencern mencernaa pakan pakan yang yang diterim diterimany anya. a. isamp isamping ing itu kelengkapan asam amino pada pakan alami yang terkandung pada molase sangat berperan dalam pembentukan enzim-enzim tertentu dalam tubuh lar"a. Enzimenzim enzim yang yang terk terkan andu dung ng dalam dalam paka pakan n alam alamii sanga sangatt berp berper eran an dalam dalam pros proses es penguraian (autolysis) autolysis) sehingga lar"a dapat mencerna dan mengabsorbsi pakan
7
alamii seca alam secara ra leb lebih ih efi efisien sien yan yang g ber berdam dampak pak pos positif itif terh terhada adap p laju tum tumbuh buh dan kelangsungan hidup lar"a. lar"a . #eni #e ning ngka kata tan n
akti ak ti"i "ita tass
enzi en zim m
penc pe ncer erna naan an
terl te rlih ihat at
seja se jala lan n
deng de ngan an
pertumbuhan lar"a seiring dengan bertambahnya umur lar"a. !emakin tinggi akti"itas enzimatik pada masa pertumbuhan maka perkembangan lar"a cenderung lebih cepat dan dihasilkan benih yang berkualitas baik. Jadi Jadi dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa penggu penggunaa naan n molase molase (tetes (tetes tebu) tebu) dalam dalam medi mediaa pemel pemelih ihara araan an lar" lar"aa band banden eng g memb memberi erika kan n peng pengar aruh uh posi positi tiff terh terhad adap ap kesubu kesuburan ran peraira perairan n yang yang berdam berdampak pak terhad terhadap ap pening peningkat katan an akti"i akti"itas tas enzim enzim protease lar"a sehingga mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih. #ertumbuhan #ertumbuhan yang baik sangat terkait dengan perkembangan perkembangan tulang tulang belakang belakang yang normal sehingga benih mempunyai kualitas yang baik pula. B. En!im Pr"tease Dari *er"an *er"an Ikan Tuna Tuna +ang Akan Akan Dimurnikan Dengan ,enggunakan Tekn"l"gi Ultra-iltrasi Dan Reverse Dan Reverse Osmosis Osmosis
%omi %omisi si tatan tatanam amaa International Union of Bioce!istry and Molecular Biology mengel mengelomp ompokk okkan an proteas proteasee ke dalam dalam kelomp kelompok ok enzim enzim , (hidro (hidrolase lase)) dansubkelompok 3 (E4 ,.3). #rotease diklasifikasikan berdasarkan tiga kriteria utama () jenis reaksi yang dikatalisis (+) sifat kimia sisi katalitik dan (,) hubungan e"olusi struktur enzim. #rotease terdiri dari dua kelompok utama ditinjau dari jenis reaksi yang dikatal dikatalisis isis yaitu yaitu eksope eksopepti ptidas dasee dan endope endopepti ptidas dase. e. Eks")e)ti$ase memotong ikatan peptida dekat dengan ujung amino (aminopeptidase E4 ,.3. ? E4,.3.3) atau ujung ujung karbok karboksil sil (karbo (karboksi ksipep peptid tidase ase E4 ,.3.7 ,.3.7)) dari dari moleku molekull substra substrat. t. Endopeptidase (E4 ,.3.+ ? E4 ,.3.,3) memotong ikatan peptida pada bagian dalam dalam rantai rantai polipe polipepti ptida da dan jauh jauh dari dari ujung ujung amino amino atau karbok karboksil sil moleku molekull substrat. Jeroan ikan tuna yellowfin cakalang atau skipjack dan tongkol kaya akan sumber protease potensial yang dapat diekstrak dan dimanfaatkan lebih lanjut %lomklao et al . (+7) melaporkan bahwa jeroan ikan tuna memiliki potensi yang besar sebagai sumber enzim protease. Enzim jeroan ikan tuna secara umum
8
terd terdir irii dari dari peps pepsin in (pad (padaa bagi bagian an gastric !ucosa) !ucosa) tripsi tripsin n dan kemotr kemotrips ipsin in (padabagian (padabagian pankreas pankreas "yloric caeca caeca dan usus). #rotease merupakan kelompok enzim yang sangat penting dalam industri enzim dunia saat ini tercatat hampir sekitar 1 0 total penjualan industri enzim diperoleh dari enzim ini. #rotease yang dihasilkan dari jeroan ikan tuna memiliki sifat unik untuk berbagai aplikasi industri seperti deterjen makanan "ar!aceutical makanan "ar!aceutical kulit dan industri tekstil atau kain sutra. Ekstrak tripsin dari jeroan ikan tuna yang digunakan dalam proses pemurniaan gelatin dari kulit ikan ternyata dapat menghasilkan gelatin antioksidatif yang memiliki nilai tambah dengan harga jual yang tinggi. &erdasarkan &erdasarkan jurnal yang didapatkan didapatkan diketahui enzim protease protease dari jeroan ikan tuna dapat dimurnikan melalui proses filtrasi menggunakan membran '@ dan A; #emurn #emurnian ian enzim enzim protea protease se dari dari jeroan jeroan ikan ikan tuna tuna tercapai tercapai menggu menggunak nakan an membran '@ poliakrilonitril MB4; ka dengan kondisi operasi membrane pada CM# 11 k#a dan suhu 3 D4 kemudian dipekatkan dengan A; menghasilkan akti"itas spesifik enzim protease sebesar ,: unit/ mg. Estimasi berat molekul protein enzim protease yang dihasilkan adalah ,=1, ka +=== ka ++=+ ka dan <:: ka. Jeroan atau s"leen atau s"leen tuna kaya akan protein dengan komposisi komposisi asam amino esensial esensial yang seimbang. seimbang. !ejauh !ejauh ini s"leen s"leen tuna diketahui sebagai organ yang memi memili liki ki akti aktifit fitas as enzim enzim prot proteo eoli litik tik yang yang tingg tinggi. i. S"leen tuna mengandung mengandung akti"itas akti"itas proteolitik proteolitik %omposisi %omposisi utama dari s"leen tuna s"leen tuna yellowfin adalah <+<0 protein .30 garam ,,10 lemak 730 abu dan =33:0 kadar air +17 ' ml- trips tripsin in dan + +3 3 ' ml- kemotr kemotrips ipsin. in. S"leen tuna yellowfin merupakan merupakan sumber sumber dari dari tripsi tripsin n dan kemotrip kemotripsin sin.. !uhu !uhu dan p9 optimum optimum dari tripsin tripsin dan kemotr kemotrips ipsin in dari dari s"leen yellowfin s"leen yellowfin adalah pada suhu 1 D4 dan p9 :. Enzim tersebut stabil pada p9 berkisar antara =-:. Estimasi berat molekul dari tripsin dankemotripsin berturut-turut adalah +3 dan += ka. #rotease yang diperoleh dari ekstrak ekstrak s"leen s"leen tuna yellowfin memiliki kemampuan yang sama baiknya dengan protease komersial dalam menghidrolisis protein. 9idrolisat protein yang dicampur dengan oligopeptida polipeptida dan asam amino bebas merupakan sumber protein yang berfungsi untuk emperbaiki metabolisme tubuh atau sebagai komponen diet.
9
9asil dari proses ekstraksi jeroan ikan tuna dengan penambahan buffer tris-4l (p9 : +0 >a> , 1 mM 4a4l) memperlihatkan hasil ekstrak enzim protease yang masih keruh dan banyak bahan pengotor lainnya seperti remah daging dan lemak. #roses prefiltrasi dengan nilon ukuran ++1 mesh dan ,=1 mesh meng enghasi hasilk lkan an
ekst ekstra rak k
enzi enzim m
pro proteas teasee
yang ang
leb lebih
bersi ersih h
dari dari
bah bahan
pengotortersebut sedangkan hasil proses penyaringan "akum memperlihatkan bahwa ekstrak enzim protease yang dihasilkan makin terlihat lebih jernih. 9asil ekstrak kasar enzim protease dan ekstrak enzim protease hasil prefiltrasi disajikan pada gambar berikut.
Fam Fambar bar. () () Ekst Ekstra rak k kasa kasarr enzi enzim m prot protea ease se (&) (&) ekst ekstra rak k enzi enzim m prot protea ease se hasilp hasilpeny enyarin aringan gan menggu menggunak nakan an nilon nilon ukuran ukuran ++1 mesh mesh dan ,=1 mesh mesh da(4) da(4) ekstrak enzim protease hasil penyaringan menggunakan nilonukuran ++1 mesh dan ,=1 mesh serta penyaringan "akum
Jadi dapat disimpulkan disimpulkan bahwa enzim protease dari jeroan ikan tuna dapat dimurnikan melalui proses filtrasi menggunakan membran ultrafiltrasi ('@) dan dipe dipeka katk tkan an meng menggu guna naka kan n memb membra ran n revers reversee os!osi os!osiss (A;) (A;) dengan dengan kondis kondisii optimum membran yang digunakan untuk '@ poliakrilonitril MB4; ka adala adalah h kond kondisi isi oper operasi asi pada pada CM# CM# 11 k#a k#a dan dan suhu suhu 3 D4 D4 sedan sedangk gkan an pada pada membran '@ polisulfon MB4; 1 ka adalah kondisi operasi pada CM# 1< k#a dan suhu , D4. Enzi Enzim m jero jeroan an ikan ikan tuna tuna seca secara ra umum umum terd terdir irii dari dari peps pepsin in (pad (padaa bagian gastric !ucosa) !ucosa) dan tripsin tripsin serta serta kemotri kemotripsi psin n (pada (pada bagian bagian pankre pankreas as "yloriccaeca "yloriccaeca dan usus) (!impson +). #rotease yang dihasilkan dari jeroan ikan tuna memiliki sifat unik untuk berbagai aplikasi industri seperti deterjen (Esp (Espos osit ito o et al . +< +< 9ad 9addar dar et al . +< dan 8i et al . +) +) makana makanan n diantaranya digunakan untuk meningkatkan kualitas glutenin pada tepung dan
10
coklat
(%ara et al . +1) +1) meningkatkan meningkatkan "olume "olume spesifik dari #rown rice #read
(Aenzetti (Aenzetti dan rendt +<) +<) "ar!aceutical kulit dan industri tekstil atau kain sutra (9aard <<+). . Akti'itas Akti'itas Pr"teas Pr"tease e $an /am&aran /am&aran Hist"l"gi Hist"l"gi Pa$a /injal /injal Tikus Tikus 0 Rattus 0 Rattus norvegicus norvegicus Pasa In$uksi Cyclosporine-A 0sA. Cyclosporine-A 0sA. #enelitian ini bertujuan untuk mengetahui akti"itas protease dan gambaran
histol histologi ogi pada pada ginjal ginjal tikus tikus ( $attus norvegicus) norvegicus) pasc pascaa indu induks ksii %yclos"orine&' (4s). Finjal yang digunakan berasal dari dua kelompok yaitu kelompok tikus kontro kontroll dan tikus induksi induksi 4s dengan dengan dosis , mg/kg mg/kg per berat berat badan badan tikus. tikus. kti"itas protease diukur untuk !pektrofototometri '5 dan gambaran histologi dengan metode pewarnaan 9E ( (e!atoksilin&Eosin). ( (e!atoksilin&Eosin). 9asil dari penelitian ini menu menunju njukk kkan an bahw bahwaa rata-r rata-rat ataa akti" akti"ita itass prot protea ease se tiku tikuss pasc pascaa indu induks ksii 4s 4s menin eningk gkat at
yaitu aitu
: :2 21 1
dan
pasca asca
indu induk ksi
4s
+: +:,2 2< <
Gmol/m8.meni Gmol/m8.menit. t. #ada gambaran gambaran histologi histologi menunjukkan menunjukkan adanya perbedaan perbedaan sel epitel antara tikus kontrol kontrol dan tikus induksi induksi 4s. 6nti sel pada tikus induksi induksi 4s meru merunci ncing ng diba diband ndin ingk gkan an deng dengan an tiku tikuss cont contro roll karen karenaa meng mengala alami mi fibr fibros osis is.. %ycl %yclos os"o "ori rine& ne&' ' (4s) (4s) meru merupa paka kan n imun imunos osup upres ressan san yang yang bera berasal sal dari dari hasil hasil ferment fermentasi asi jamur jamur *oly"ocladiu!inflatu! +a!s. +a!s . 4s biasanya digunakan untuk menceg mencegah ah penola penolakan kan organ organ setelah setelah transp transplan lantasi tasi.. %yclos %yclos"or "orine ine&' &' merupakan peptide siklik netral yang memiliki asam amino dan berat molekul +, kda. !ifat !ifat yang yang dimili dimiliki ki 4s adalah adalah hidrof hidrofobi obik k yang yang mampu mampu berint berinterak eraksi si dengan dengan membran bilayer fosfolipid pada sel. #enggunaan 4s tidak berbahaya bila pada dosis dan jangka waktu yang relatif pendek sesuai dengan dengan kebutuhan kebutuhan tetapi jika digunakan secara berlebihan dalam jangka panjang akan menyebabkan kematiaan sel pada ginjal karena 4s memiliki sifat nefrotoksik. 9al ini akan memicu terjadinya fibrosis +1: pada ginjal. @ibrosis merupakan jaringan fibrosa yang banyak mengandung serat kolagen akibat dari kerusakan sel-sel epitel pada tubulu tubuluss dan glomer glomerulu ulus. s. #roteas #roteasee merupa merupakan kan salah salah satu enzim enzim yang yang berper berperan an dalam proses fagositosis terhadap benda asing dalam tubuh. danya pemaparan 4s secara kronis memicu protease melakukan fagositosis 4s. 4s mampu memicu terjadi A;! melalui mekanisme perusakan protein dalam jaringan ginjal sehing sehingga ga hal tersebu tersebutt sangat sangat mempen mempengaru garuhi hi akti"it akti"itas as protea protease se dan gambara gambaran n histologi ginjal. ;leh karena itu dalam penelitian ini perlu dikaji adanya pengaruh
11
dari dari akti akti"i "itas tas prot proteas easee dan dan gamb gambara aran n histo histolo logi gi ginj ginjal al tiku tikuss puti putih h ( $attus norvegicus) norvegicus) pasca induksi 4s. 1. Peng Pengam am&i &ila lan n "rga "rgan n ginja ginjall #engambilan organ ginjal pada hewan coba tikus putih dilakukan pada hari ke ++ deng dengan an perl perlak akua uan n sesu sesuai ai deng dengan an kelo kelomp mpok ok.. !ebe !ebelu lum m dila dilaku kuka kan n pengambilan organ ginjal terlebih dahulu hewan coba didislokasi pada bagian leher leher kemudi kemudian an dilaku dilakukan kan pembed pembedaha ahan. n. #embed #embedaha ahan n dilaku dilakukan kan pada pada bagian bagian perut dimana tikus diletakkan dengan posisi bagian perut diatas papan pembedahan. %emudian diambil organ ginjal dan dipotong dengan menggunakan gunting bedah. Finjal mula-mula dibilas dengan >a4l-fis <0 dingin. %emudian ginjal sebelah kiri disimpan dalam larutan #&!-azida p9 =3 dan disimpan dalam refrigerator sebagai bahan isolasi enzim protease. !edangkan ginjal sebelah kanan dimasukkan dalam larutan #@ 0 untuk pembuatan preparat. 2. Is"l Is"las asii )r"t )r"tea ease se
;rgan ginjal ditimbang sebanyak 1 gram dan dipotong kecil-kecil dengan meng menggu gunak nakan an gunt guntin ing g beda bedah h ditam ditambah bah laru larutan tan #&!#&!-C Cween een $ #M!@ #M!@ (<$ (<$)) sebanyak m8 ditambah sedikit pasir kuarsa dan digerus dengan mortar dingin yang diletakkan diletakkan diatas balok es. !etelah !etelah itu homogenat homogenat ditambah ditambah dengan larutan #&!-C #&!-Cwe ween en $ #M!@ #M!@ (<$) (<$) sebany sebanyak ak + ml dan dipind dipindahk ahkan an kedalam kedalam tabung tabung polipropilen yang telah disterilisasi dengan autoclaf. %emudian dihomogenkan dengan alat getar "orteks selama menit disonikasi dengan sonikator selama menit dan disentrifugasi selama 1 menit dengan kecepatan 7 rpm. %emudian supernatan diambil dan ditambah etanol absolut dingin dengan perbandingan $ dan dan
dibi dibiar arka kan n
sela selama ma sema semala lam m hing hingga ga terb terben entu tuk k
enda endapa pan. n. !ete !etela lah h
itu itu
disen disentri trifu fuga gasi si kembal kembalii selam selamaa 1 meni menitt . . rpm rpm enda endapa pan n diam diambi bill dan dan dikerin dikeringka gkan n sampai sampai bau etanol etanol hilang hilang.. %emudi %emudian an endapa endapan n ditamb ditambah ah dengan dengan laru larutan tan + +M M Cris-9 ris-94l 4l p9 71 71 deng dengan an perb perban andi ding ngan an $ $ dan dan dila dilaku kuka kan n homogenisasi. 3. Pengukur Pengukuran an akti'it akti'itas as )r"te )r"tease ase hasil hasil is"lasi is"lasi $ari $ari ginjal ginjal
8angkah 8angkah awal yaitu mencampurka mencampurkan n kasein 1ppm sebanyak sebanyak + G8 , G8 larutan buffer fosfat p9 = dan G8 enzim protease lalu didiamkan 7 menit pada suhu s uhu ,= D4 diatas penangas air ditambahkan 3 G8 larutan C4 30 (b/c) didiamkan selama , menit pada suhu += D4 lalu disentrifugasi 3 rpm selama
12
menit. !upernatan diambil G8 dan diencerkan lima kali "olume sampel dengan dengan buffer buffer fosfat lalu diukur diukur nilai absorbansi absorbansi pada Hmaks tirosin tirosin sebesar +=1 nm. &lanko yang digunakan akuades. (. Em&e Em&e$$ $$in ing g gin ginja jall
8ang 8angka kah h pert pertam amaa embe embedd ddin ing g orga organ n ginj ginjal al dire dirend ndam am dala dalam m laru laruta tan n formaldehid 0 direndam dalam etanol =0 selama +3 jam dipindahkan dalam etanol :0 selama dua jam etanol <0 selama + menit etanol <10 selama + menit dan etanol absolut selama + menit dimana langkah ini dilakukan sebanyak tiga tiga kali kali lalu lalu dipi dipind ndah ahkan kan orga organ n ginj ginjal al pada pada larut larutan an Iilo Iiloll selam selamaa + meni menitt sebanyak + kali dimasukkan kembali ke dalam larutan Iilol dan dilakukan pada suhu 7-7, o4 selama , menit. 8alu organ ginjal dicelupkan dalam paraffin cair yang telah dituang ke dalam wadah. !etelah beberapa saat parafin akan memadat dan organ ginjal berada dalam blok parafin. . Pem&u Pem&uata atan n )re )re)ar )arat at ginjal ginjal
#embuatan preparat ginjal dilakukan dengan mula-mula memasukkan ginjal pada blok parafin hasil embedding sebelumnya pada penjepit mitokrom dan diatur sejajar dengan mata pisau mitokrom. !ebelum pemotongan diatur terlebih dahulu keteba ketebalan lan irisan irisan diatas diatas Gm untuk untuk memperc mempercepa epatt pencapa pencapaian ian bidang bidang potong potong jaringan. 8alu ginjal dipotong dengan ukuran 1 Gm diambil irisan dengan kuas dan dimasukkan air pada suhu ruang. &erikutnya dipindahkan hasil irisan dengan kuas ke dalam air hangat ,:-3 o4 dan diambil irisan yang terentang sempurna dengan dengan objek gelas. 6risan yang terpilih dikeringkan dikeringkan diletakkan diletakkan di atas ot "late ,:-3 o4 hingga kering dan setelah itu preparat disimpan dalam inkubator pada suhu ,:-3 o4 selama +3 jam. 4. Akti'i Akti'itas tas )r" )r"te tease ase )as )asa a in$uks in$uksii Cyclosporine-A 0sA
9asil dari penelitian menunjukkan bahwa pemberian 4s dengan dosis , mg/kg per berat badan tikus dapat menaikkan akti"itas protease sebesar ,73+0. #enggu #enggunaa naan n 4s yang yang berlebi berlebih h akan akan menstim menstimulu uluss produk produksi si senyawa senyawa radika radikall bebas khususnya A;! ( $eactive ( $eactive ,xygen S"ecies) S"ecies) secara berlebihan. &erdasarkan pendapat &obadilla dan Ferardo menyatakan bahwa 4s akan menunjukan sifat neprotoksi neprotoksik k pada tikus model selama + ? +: hari setelah diinjeksi diinjeksi secara kronik pada bagian subkutan. kti"itas protease yang berlebih akan merusak sel-sel pada
13
ginjal. !ehingga ginjal akan mengalami disfungsi. 9al ini diakibatkan akti"itas protease meningkat dan memecah protein yang ada pada ginjal secara berlebih. imana semakin tinggi akti"itas protease maka semakin tinggi produksi A;! dalam ginjal. #roduksi A;! yang berlebihan mampu mengakibatkan terjadinya inflamasi pada jaringan. A;! merupakan molekul yang terbentuk karena adanya reak reaksi si redu reduks ksii pada pada oksig oksigen en (;+) (;+) yang yang dapa dapatt bersi bersifat fat radi radika kal. l. Meka Mekani nism smee kerusakan jaringan yang diakibatkan induksi 4s terjadi karena A;! mampu merusak lipid dan protein yang merupakan komponen utama penyusun sel dalam jaringan. !el inflamasi akan mensekresikan sitokin proinflamasi sehingga mengakti"kan neutrofil. >eutrofil yang terakti"asi akan memproduksi A;! dan melepaskan protease ke dalam sel dan jaringan pada ginjal sebagai bentuk respon seluler. #roses fagositosis dapat menstimulasi produksi A;! secara berlebihan sehing sehingga ga mengak mengakibat ibatkan kan inflama inflamasi. si. #erbed #erbedaan aan akti"i akti"itas tas protea protease se ditentu ditentukan kan melalui uji statistika yang menggunakan uji t. #ada percobaan ini didapatkan nilaithitung :7< dan ttabel :+. !ehingga dapat disimpulkan akti"itas protease dua perlakuan tersebut #er#eda nyata karena thitungKttabel.. 5. Hist"l"gi Hist"l"gi ginjal ginjal tikus tikus n"rmal n"rmal $an $an tikus tikus )asa )asa in$uk in$uksi si Cyclosporine-A 0sA
%erusakan yang terjadi pada ginjal pasca induksi 4s terjadi pada sel epitel yang dapat diketahui melalui pewarnaan 9E. Metode ini umumnya digunakan untuk mewarna mewarnaii jaringa jaringan n atau atau organ organ yang yang membut membutuhk uhkan an kontra kontrass antara antara sitopl sitoplasma asma dengan inti.
Fambar perbandingan tikus normal dan pasca induksi$ #erbandingan tikus normal dan pasca induksi 9asil histologi di atas menunjukkan adanya adanya perbed perbedaan aan antara antara tikus tikus kontrol kontrol normal normal dengan dengan tikus tikus yang yang mendap mendapat at perlakuan dengan %yclos"orine&'. #ada tikus kontrol (a) yang tidak diperlakukan dengan 4s menunjukkan gambaran histologi dari glomerolus dan jaringan atau sel-sel di sekitarnya masih bagus ditunjukkan banyak sel-sel epitel yang masih
14
berinti. !edangkan histologi organ ginjal terjadi pada tikus pasca injeksi 4s selam selamaa tiga tiga ming minggu gu menga mengalam lamii keru kerusa saka kan n yang yang ditu ditunj njuk ukka kan n pada pada bagi bagian an glomerolus dimana terlihat sel epitelnya seperti robek atau lepas dengan sel epitel lainnya serta inti dari sel epitel yang hilang. 9asil tersebut menunjukan adanya proses neprotoksik dari 4s yang menimbulkan sel-sel epitel pada organ ginjal mengalami apoptosis. #roses apoptosis yang meningkat disebabkan adanya EMC -e"itel !esency!al transition) !esency!al transition) yang ditunjukkan dengan panah berwarna merah (L). EMC adalah proses deferensial sel epitel normal menuju sel epitel yang memiliki motilitas atau sel fibrolas. !el fibrolas ini akan berbentuk runcing. !el fibr fibrol olas as meru merupa paka kan n sel sel peng pengha hasi sill sera seratt fibr fibril il atau atau kola kolage gen n yang yang dapa dapatt menyebabkan terjadinya fibrosis yang terbentuk di daerah ekstraseluler sel pada ginjal ginjal sehingg sehinggaa menye menyebab babkan kan gagal gagal ginjal. ginjal. engan engan demiki demikian an %yclos"orine&' dapat menginduksi fibrosis ginjal dalam kurun waktu tiga minggu. 6nduksi 4s pada ginjal dengan dosis , mg/kg berat badan tikus selama , minggu mampu meningkatkan akti"itas protease sebesar ,73+0 dengan nilai akti"itasprotease tikus control .:21 Gmol/m8.menit dan tikus induksi 4s +:,2< unit (Gmol/m8.menit). #ada gambaran histologi pasca induksi 4s mampu merusak jaringan selpada ginjal sehingga ginjal mengalami fibrosis. D. Pema Pemann-aa aata tan n ekst ekstra rak k kasa kasarr )r"t )r"tea ease se $ari $ari isi isi )eru )erutt ikan ikan lemu lemuru ru 0 Sardinella Sardinella s). untuk $e)r"teinase lim&ah u$ang seara en!imatik $alam )r"ses )r"$uksi kit"san Enzim protease yang dihasilkan oleh hewan dan manusia adalah tripsin
pepsin dan kimotripsin. Cripsin merupakan protease serin yang berperan sebagai enzim enzim pencern pencernaan aan di usus usus halus. halus. #epsin #epsin merupa merupakan kan proteas proteasee karbok karboksil sil yang yang terd terdap apat at dalam dalam lambu lambung ng hamp hampir ir selur seluruh uh "erte "ertebr brata ata.. %imo %imotr trip ipsin sin bany banyak ak ditemukan dalam ekstrak pankreas hewan (Aao et al . . <<:). #emanfaatan ekstrak kasar kasar proteas proteasee dari dari isi perut perut ikan ikan lemuru lemuru (sardin (sardinella ella sp.) sp.) untuk untuk deprot deprotein einisas isasii limbah udang secara enzimatik dalam proses produksi kitosan. #embuatan kitosan dari cangkang udang meliputi tiga tahap yaitu pemisahan protein (deproteinisasi) demineralisasi dan deasetilasi.
15
!umber$ nonim += Fambar +. 6kan 8emuru (!ardinella lemuru &leeker :1,)
Tabel 6. Komposisi ikan lemuru per 100 gram bahan Komposisi
Kadar
Air (g)
76
Proein (g)
20
!emak (g)
3
Karbohi"ra (g)
#
Kalsium (mg)
20
$os%or (mg)
100
&esi (mg)
1
'iamin &1 (mg)
0 0 5
'iamin A (*)
30
+nergi (Kal)
112
&era &e ra ,an ,ang g bis bisa a "im "imak akan an ((-))
80
umber . /en"rasapura (2008) epr eprot otei eini nisa sasi si
dala dalam m
pene peneli liti tian an
ini ini
dila dilaku kuka kan n
seca secara ra
enzi enzim matik atik
menggunakan ekstrak kasar protease dari isi perut ikan lemuru (!ardinella sp.). tahap pemisahan protein pada limbah udang menggunakan ekstrak kasar protease dari isi perut ikan lemuru (!ardinella sp.). #roses pemisahan yang terjadi nantinya melibatkan melibatkan reaksi hidrolisis hidrolisis tanpa penggunaan penggunaan temperatur temperatur yang cukup tinggi. tinggi. #emilihan isi perut ikan sebagai sumber enzim karena perut ikan mengandung berbagai enzim protease yang dapat menghidrolisis protein untuk menghasilkan produk berupa rantai polipeptida yang lebih sederhana sehingga memiliki kelarutan yang lebih tinggi dalam pelarut polar. 6si perut ikan sangat potensial diguna digunakan kan sebagai sebagai sumber sumber proteas protease e karena karena dalam dalam perut perut ikan ikan terdap terdapat at organ organ pencernaan (sistem metabolisme) tempat protein dihidrolisis yang mengandung banyak protease. &eberapa protease dari isi perut ikan telah dilaporkan seperti
16
proteinase dari isi perut ikan crayfish cr ayfish ikan i kan digfish ikan mackerel mackere l dan dari limpa tuna. #rotease yang terdapat dalam isi perut ikan sangat ber"ariasi bergantung pada jenis makanan dan spesies ikan tersebut. %itosan adalah produk terdeasetilasi dari kitin yang merupakan biopolimer alami kedua terbanyak di alam setelah selulosa. ilakukan karakterisasi ekstrak kasar protease dari isi perut ikan lemuru untuk untuk mengeta mengetahui hui besarny besarnyaa akti"it akti"itas as proteas proteasee dalam dalam menghi menghidro drolis lisis is protei protein n limbah limbah udang udang (depro (deprotein teinisas isasii secara secara enzima enzimatik tik) ) selanju selanjutny tnyaa dilaku dilakukan kan tahap tahap demi demine nera rali lisa sasi si
deko dekolo lori risa sasi si
deas deaset etil ilas asii
untu untuk k
meng mengis isol olas asii
kiti kitin n
dan dan
menghasilkan kitosan. dapun beberapa beberapa tahap pembuatannya yaitu$ yaitu$
. 6solasi #rotease #rotease ari 6si #erut #erut 6kan 6kan 8emuru 8emuru (!ardin (!ardinella ella sp.) sp.)
17
!eban ebany yak 1 gram ram isi isi peru perutt ikan ikan lem lemuru diho ihomoge mogen nasi asi den dengan gan ditambahkan buffer fosfat (p9 =,) dengan perbandingan $, pada temperatur 34. 9omogenat yang diperoleh disentrifugasi dengan kecepatan . rpm selam selamaa + meni menit. t. Enda Endapa pan n hasil hasil sentr sentrif ifug ugasi asi dibu dibuan ang g dan dan supe supern rnata atann nnya ya digunakan sebagai ekstrak kasar protease. Ekstrak kasar protease yang digunakan adalah ekstrak kasar protease total dari isi perut ikan lemuru. +. 'ji kti kti"it "itas as Ekstrak Ekstrak %asar #roteas #roteasee ari 6si #erut #erut 6kan 8emuru 8emuru (!ardine (!ardinella lla sp.) Menggunakan !ubstrat %asein. kti"itas protease dari isi perut ikan lemuru (!ardinella sp.) ditentukan dengan menggunakan substrat kasein. !ebanyak < m8 substrat kasein ditambah < m8 buffer natrium-sitrat dan + m8 ekstrak kasar protease ikan lemuru. !etelah , menit reaksi dihentikan dengan penambahan + m8 C4 0 (w/"). 4amp 4ampura uran n disen disentri trifu fuga gasi si selam selamaa 1 meni menitt pada pada kecep kecepat atan an : : rpm rpm untu untuk k menghilangkan endapan. !upernatan yang diperoleh diencerkan menjadi m8 dan dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer '5 pada panjang gelombang +: nm. Ekstrak kasar protease ikan lemuru diganti dengan akuades dan diberikan perlakuan yang sama digunakan sebagai kontrol. kontrol. ,. ;ptimasi ;ptimasi Ekstrak Ekstrak %asar %asar #rotease #rotease ari 6si #erut #erut 6kan 8emuru 8emuru (!ardinella (!ardinella sp.) engan 5ariasi p9 an Cemperatur. ;ptimasi protease dari isi perut ikan lemuru (!ardinella sp.) diukur dengan menggunakan substrat kasein. ;ptimasi yang dilakukan meliputi optimasi p9 dan optimasi temperatur pada optimasi p9 digunakan buffer berbeda untuk p9 yang berbeda p9 dan + digunakan buffer %4l-94l p9 , dan 3 digunakan buffer sitrat p9 1 dan 7 buffer fosfat p9 = : dan < digunakan buffer tris-94l dan untuk p9 dan digunakan buffer &orak->a;9. Aeaksi enzimatik dihentikan dengan penambahan + ml C4 0 (w/"). 4ampuran disentrifugasi selama 1 menit pada kecepatan ,1 rpm untuk menghilangkan endapan. !upernatan diencerkan dengan akuades menjad menjadii ml dan dibaca dibaca absorb absorbansi ansiny nyaa pada pada panjan panjang g gelomb gelombang ang +: nm. Ekst Ekstrak rak kasar kasar prot protea ease se ikan ikan lemur lemuru u diga digant ntii deng dengan an akua akuade dess dan dan dibe diberik rikan an perlakuan yang sama digunakan sebagai kontrol. p9 optimum yang diperoleh opti optima mall digu diguna naka kan n untu untuk k mene menent ntuk ukan an tempe temperat ratur ur opti optima mal l deng dengan an "aria "ariasi si temperatur ,o4 3o4 1o4 dan 7o4.
18
3. epr eprot otei eini nisas sasii secara secara kimia kimia Cahap pemisahan protein atau deproteinisasi secara kimia sesuai dengan metode #rasetyo (+3). #roduk cangkang udang yang telah dihaluskan dicampur dengan sodium hidroksida ,1 persen (>a;9 ,1 persen) dengan perbandingan antara pelarut dan cangkang udang 7 $ . duk sampai merata selama satu jam. !elanjutnya biarkan sebentar lalu dipanaskan pada suhu <o4 selama satu jam. 8arutan lalu disaring dan didinginkan sehingga diperoleh residu padatan yang kemudian dicuci dengan air sampai p9 netral. 1. emine eminerali ralisasi sasi/e /ekal kalsifi sifikas kasii Cahap demineralisasi dilakukan berdasarkan metode >o dan Meyer (<<1) serta #rasetiyo (+3). #roduk dari deproteinasi selanjutnya ditambahkan 94l >. 4ampuran tersebut kemudian dipanaskan sambil diaduk pada temperatur <o4 selama jam. !etelah dingin campuran kemudian dipisahkan dan residu yang dipe dipero roleh leh selan selanju jutn tnya ya dine dinetra tralk lkan an deng dengan an akua akuade des s selan selanju jutny tnyaa dilak dilakuk ukan an pengeringan pada temperatur :o4 selama +3 jam. 7. #enentuan #enentuan %adar >itrogen >itrogen dengan dengan Metode Metode %jeldahl. %jeldahl. Cimbang sampel sebanyak + sampai 1 gram dan masukkan ke dalam labu %jeldahl. !elanjutnya tambahkan secara hati-hati dengan 1 m8 asam sulfat pekat dengan menggunakan pipet hisap yang dilengkapi karet penghisap dan gram campuran 4u!;3 $ %+!;3 ( $ :). #enambahan asam sulfat pekat harus dilakukan di dalam ruang asam. 8akukan destruksi dalam lemari asam hingga cairan berwarna biru atau hijau jernih. inginkan labu %jeldahl dengan air (suhu N +1 o4) larutan yang telah jernih diencerkan dengan aOuades dalam labu ukur hingga m8. iambil ml destruat lalu didestilasi dengan dirangkaikan ke alat destilasi destilasi %jelda %jeldahl hl yang yang sebelum sebelumnya nya telah telah ditamb ditambah ah >a;9 >a;9 3 0 sampai sampai terbentuk terbentuk larutan coklat. estilasi dilakukan selama sekitar + menit dan destilat ditampung dalam erlenmeyer yang telah berisi +1 m8 94l M. 8alu destilat yang yang didapa didapatka tkan n ditamb ditambah ah indika indikator tor pp kelebi kelebihan han 94l selanju selanjutny tnyaa dititra dititrasi si dengan >a;9 >. &uat blanko dengan cara yang sama tanpa menggunakan sampel. =. ek ekolori lorisa sasi si
19
Metode dekolorisasi dilakukan berdasarkan metode @ernandez-%im (+3) yang dimodifikasi. %itin dilarutkan dalam aseton teknis sambil diaduk selama menit dan dikeringkan selama + menit pada temperatur ruang. :. eas easet etil ilas asii Cahap ahap deaseti deasetilasi lasi dilaku dilakukan kan berdasa berdasarka rkan n metode metode #rasetiy #rasetiyo o (+3) (+3) yang yang dimo dimodi difik fikasi asi.. #ros #roses es dease deasetil tilasi asi kiti kitin n menj menjad adii kito kitosa san n dila dilaku kukan kan deng dengan an menambahkan >a;9 +1 > pada residu kitin. #enambahan tersebut dilakukan pada temperatur +o selama , menit. !elanjutnya dilakukan penyaringan dan residun residunya ya diding didingink inkan. an. Aesidu Aesidu kemudi kemudian an dinetr dinetralka alkan n dan dikeri dikeringk ngkan an pada pada temperatur =o4 =o4 selama +3 jam. 9asil deasetilasi selanjutnya disebut kitosan. ari hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan yang telah dibuat dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut$ a. Ekstrak kasar protease protease dari isi perut ikan lemuru (!ardinella (!ardinella sp.) pada larutan buffer p9 , dengan substrat kasein memiliki
akti"itas sebesar
,<1
Pgram/menit.mg. b. Ekstrak kasar protease dari isi perut ikan lemuru (!ardinella sp.) memiliki akti"itas optimum dalam menghidrolisis protein untuk kondisi asam optimum pada p9 , dan kondisi basa pada p9 < sedangkan suhu optimum untuk p9 , maupun p9 < yaitu pada suhu 1o4. c. Ekstrak kasar protease dari isi perut ikan lemuru (!ardinella sp.) bermanfaat dalam dalam deprot deproteini einisasi sasi secara secara enzimat enzimatik ik pada pada cangka cangkang ng udang udang dimana dimana kadar kadar nitrogen cangkang udang sebelum deproteinisasi secara enzimatik sebesar + persen sedangkan setelah deproteinisasi secara enzimatik pada kondisi asam as am (p9 ,) kadar nitrogennya :=+ persen dan pada kondisi basa (p9 <) sebesar := persen. d. eproteinisasi secara enzimatik pada cangkang udang menggunakan ekstrak kasar protease dari isi perut ikan lemuru (!ardinella sp.) dengan waktu inkubasi < menit memberikan hasil yang maksimal.
20
BAB III PENUTUP
III.1 #esim)ulan
dapun kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut$ . Enzim Enzim #rotea #rotease se disebu disebutt juga juga pept peptid idase ase atau protein proteinase ase meru merupak pakan an enzim golongan golongan hidrolase yang yang akan memecah memecah protein protein menjadi menjadi molekul molekul yang yang lebih sederha sederhana na seperti seperti menjadi menjadi oligopeptida pend pendek ek ata atau u asam ami amino no dengan dengan reaksi hidrolisis hidrolisis pada pada ikatan peptida +. #rot #rotea ease se merup erupak akan an enzi enzim m yang yang memi memili liki ki nila nilaii ekon ekonom omii ting tinggi gi kare karena na aplikasinya sangat luas. Enzim protease banyak digunakan di dalam industri pangan maupun non pangan. pangan. ,. Enzim Enzim protease protease pada hewan berpeng berpengaru aruh h terhada terhadap p pertum pertumbuh buhan an lar"a ikan bandeng Enzim protease dari jeroan j eroan ikan tuna yang akan dimurnikan dengan menggunaka menggunakan n teknologi teknologi ultrafiltrasi ultrafiltrasi dan $everse ,s!osis6 akti"itas protease dan gambaran histologi pada ginjal tikus ( $attus ( $attus norvegicus) norvegicus) pasca induksi %yclos"orine&' %yclos"orine&' (4s) dan pemanfaatan pemanfaatan ekstrak kasar kasar protease protease dari isi perut perut ikan lemuru (Sardinella (Sardinella sp.) untuk deproteinase limbah udang secara enzimatik dalam proses produksi kitosan
III.2 aran
!ebaik !ebaikny nyaa dalam dalam pember pemberian ian tugas tugas makala makalah h mahasis mahasiswa wa diberi diberi pokok pokok bahasan atau tujuan yang ingin dicapai sehingga ketika membahas suatu materi tidak melenceng dari apa yang diharapkan.
21
DA7TAR PUTA#A
slianti
!.
.
@.
+.
Eni!.
'ni" 'ni"er ersit sitas as
#adj #adjaja ajaran ran..
&and &andun ung. g.
http$//pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/+/
22