ENZIM BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Enzim Enzim di dalam dalam kehidu kehidupa pan n memilik memilikii peran peranan an yang yang cukup cukup pent pentin ing, g, sala salah h satu satuny nya a adal adalah ah meta metabo bolis lisme me di dala dalam m tubu tubuh. h. Metabolism Metabolisme e dalam tubuh manusia manusia sangat sangat membutuhk membutuhkan an enzim enzim .Kiner .Kinerja ja enzim enzim dalam dalam proses proses metab metabolis olisme me sama sama seper seperti ti kinerj kinerja a enzim enzim pada pada reaks reaksii kimia kimia umumny umumnya. a. Dalam Dalam suatu suatu reaks reaksii kimia kimia organik, molekul aal yang disebut substrat akan diubah menjadi molek molekul ul lain lain yang yang disebu disebutt produk produk.. Enzim Enzim beker bekerja ja dengan dengan cara cara menu menuru runk nkan an ener energi gi akti! akti!as asii
sehi sehing ngga ga dapa dapatt
memp memper erpe pend ndek ek
lintas lintasan an metabo metabolis lisme. me. Enzim Enzim bekerj bekerja a dengan dengan melaku melakukan kan reaks reaksii bersam bersama a denga dengan n molek molekul ul pada pada substr substrat. at. Kinerj Kinerja a dari dari enzim enzim itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa "aktor, antara lain suhu, ko"aktor, keasaman keasaman serta inhibitor inhibitor.. Dalam Dalam proses proses metabolis metabolisme, me, biasanya biasanya enzim enzim bekerj bekerja a bersam bersama a denga dengan n hormon hormon.. Enzim Enzim akan akan berper berperan an sebaga sebagaii biokat biokatali alis s yang yang memper mempercep cepat at laju laju reaksi reaksi,, sedan sedangka gkan n hormon hormon akan akan mengat mengatur ur aktu aktu dan dan kecep kecepata atan n terjad terjadiny inya a reaks reaksi. i. Dengan begitu, hormon dapat mengoptimalkan "ungsi enzim bagi tubuh manusia. Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel hidup. #ekarang, kira$kira lebih dari %.&&& enzim telah teridenti"ikasi, yang masing$masing ber"ungsi sebagai biokatalisator reaksi kimia dalam sistem hidup. #intesis enzim terjadi dalam sel dan sebag sebagai ai besar besar enzim enzim dapat dapat dipero diperoleh leh denga dengan n ekstra ekstrasi si dari dari jaringan tanpa merusak "ungsinya '#irajuddin,%&((). '#irajuddin,%&((). Enzim diperlukan bagi setiap sel yang ada ditubuh untuk hidup. *leh karena itu, mengingat betapa pentingnya peran dan "ungsi enzim bagi tubuh manusia, kebutuhan enzim dalam tubuh harus selalu terpenuhi. #alah satu enzim yang bekerja di dalam tubuh yaitu enzim amilase. M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# + +Z+K #. #. /a /arm., M. M./arm., +pt
ENZIM +milase adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan pati menjadi gula. Enzim amilase terbagi menjadi 3$+milase, 4$+milase, 5$+milase. Enzim +milase merupakan komponen yang sangat penting pada proses pencernaan makanan. Enzim ini mengubah karbohidrat menjadi gula yang pada akhirnya diubah menjadi +67 '#umardjo %&&8). Enzim
amilase
yang
terkandung dalam
sali!a dapat
menghidrolisis ikatan (,1$glikosidik yang terdapat dalam amilum menghasilkan de9trin, maltosa, dan sejumlah kecil glukosa dengan kon"igurasi gula 'Endah dan Na"izah %&((). Enzim bekerja pada kisaran suhu tertentu. #uhu rendah mendekati titik beku tidak merusak enzim, namun enzim tidak dapat bekerja. Dengan kenaikan suhu lingkungan, enzim mulai bekerja sebagian dan mencapai suhu maksimum pada suhu tertentu. :ila suhu ditingkatkan terus, jumlah enzim yang akti" akan berkurang karena
mengalami
denaturasi.
Kecepatan
reaksi
enzimatik
mencapai puncaknya pada suhu optimum. ;ntuk dilakukanlah
mengetahui kegiatan
kebenaran praktikum
teori ini
tersebut bertujuan
maka untuk
mengaplikasikan, membuktikan dan menguji kebenaran dari teori tersebut agar dapat lebih mudah untuk dipahami dan dipelajari, dengan pengujian temperatur terhadap keakti"an suatu enzim dan pengaruh p- terhadap keakti"an suatu enzim. 1.2
Maksud Praktikum Maksud dari praktikum kali ini adalah untuk memahami dan mempelajari pengaruh temperatur dan p- terhadap akti!itas kerja enzim..
1.3
Tujuan Praktikum +dapun tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui suhu optimum dan p- yang sesuai dari akti!itas enzim amilase yang terdapat dalam sali!a
M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM BAB 2 TINAUAN PU!TA"A 2. 1
Te#ri Umum Enzim
adalah
satu
atau
beberapa
gugus polipeptida 'protein)yang ber"ungsi sebagai katalis 'senyaa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat$zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. 7ercepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengakti"an yang dengan sendirinya
akan
mempermudah terjadinya reaksi. #ebagian besar enzim bekerja secara khas, artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu
macamsenyaa atau reaksi
kimia.
-al
ini
disebabkan
perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersi"at tetap. #ebagai contoh,
enzim 3$amilase hanya
dapat
digunakan
pada perombakan pati menjadi glukosa ' nutrient dalam keadaan terlarut yang dapat diserap ke dalam sel, memperoleh energi kimia yang digunakan untuk biosintesis,
perkembangbiakan,
pergerakan,
dan
lain$lain
'7oedjiadi, %&&?). 7roduksi enzim amilase dapat menggunakan berbagai sumber karbon. @ontoh$contoh sumber karbon yang murah adalah sekam, molase, tepung jagung, jagung, limbah tapioka dan sebagainya. =ika digunakan limbah sebagai substrat, maka limbah tadi dapat diperkaya nutrisinya untuk mengoptimalkan produksi M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM enzim. #umber karbon yang dapat digunakan sebagai suplemen antara laianA pati, sukrosa, laktosa, maltosa, dekstyrosa, "ruktosa, dan glukosa. #umber nitrogen sebagai suplemen antara lainA pepton, tripton, ekstrak daging, ekstrak khamir, amonium sul"at, tepung kedelai, urea dan natrium nitrat. '7ujiyanti, %&&B ). #uatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. Kekhasan inilah cirri suatu enzim. Ini sangat berbeda dengan katalis lain 'bukan enzim) yang dapat bekerja terhadap berbagai macam reaksi. /ungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi didalam sel maupun diluar sel. #uatu enzim dapat mempercepat reaksi (&8 sampai (&(( kali lebih cepat dari pada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. =adi enzim
dapat
ber"ungsi
sebagai
katlis yang
sangat e"isien,
disamping itu mempunyai derajar kekhasan yang tinggi. #eperti juga katalis lainnya, maka enzim dapat menurunkan energy akti!itas suatu reaksi kimia. eaksi kimia ada yang membutuhkan energy 'energi endorgani) dan ada pula yang menghasilkan energy atau mengeluarkan energy 'eksorgonik). '7oedjadi, %&&?). Enzim
adalah
proses
metabolisme
berperan
sebagai
biokatalis dalam setiap reaksi metabolism yang terjadi pada makhluk hidup. Dalam akti"itas enzim ini dipengaruhi oleh berbagai "actor seterti konsentrasi, suhu maupun p-. 7ada kondisi yang sesuai enzim ini dapat bekerja secara optimal dalam reaksi katabolisme maupun anabolisme '6im Dosen :iokimia, %&((). Dalam mempelajari mengenai enzim, dikenal beberapa istilah diantaranya holoenzim, apoenzim, ko"aktor, gugus prostetik, koenzim, dan substrat. +poenzim adalah suatu enzim yang seluruhnya terdiri dari protein, sedangkan holoenzim adalah enzim yang mengandung gugus protein dan gugus non protein.
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM larutan yang disebut gugus prostetik dan adapula yang tidak terikat kuat pada protein sehingga mudah terurai yang disebut koenzim. :aik gugus prostetik maupun koenzim, keduanya merupakan bagian yang memungkinkan enzim bekerja pada substrat. #ubstrat merupakan zat$zat yang diubah atau direaksikan oleh enzim '7oedjadi, %&&?). /ungsi enzim sebagai katalis untuk reaksi kimia dapat terjadi baik didalam maupun diluar sel. #uatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. #uatu enzim dapat bekerja (&8 sampai (&(( kali lebih cepat dibandingkan laju reaksi tanpa katalis. Enzim bekerja sebagai katalis dengan cara menurunkan energi akti"asi, sehingga laju reaksi meningkat '7oedjadi, %&&?). #ebagian besar protein dicerna menjadi asam amino, selebihnya menjadi tripeptida dan dipeptida. 7encernaan atau hidrolisis protein di mulai di dalam lambung. +sam klorida lambung membuka gulungan protein 'proses denaturasi), sehingga enzim pencernaan
dapat
memecah
ikatan
peptida.
+sam
klorida
mengubah enzim pepsinogen tidak akti" yang dikeluarkan oleh mukosa lambung menjadi bentuk akti" pepsin. Makanan hanya sebentar berada di dalam lambung, pencernaan protein hanya terjadi hingga di bentuknya campuran polipeptida, protese dan pepton 'Cuniastuti, %&&B). /aktor$"aktor lain yang juga dapat mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut '7oedjiadi, %&&?) A a. Konsentrasi enzim #eperti
pada
katalis
lain,
kecepatan
menggunakan
enzim
tergantung
pada
suatu
reaksi yang
konsentrasi
enzim
tersebut. 7ada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim. b. Konsentrasi substrat -asil eksperimen menunjukkan baha dengan konsentrasi M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM substrat akan menaikkan kecepatan reaksi. +kan tetapi, pada batas
tertentu
tidak
terjadi
kecepatan
reaksi,
alaupun
konsentrasi substrat diperbesar. c. #uhu *leh karena reaksi kimia itu dapat dipengaruhi suhu maka reaksi menggunakan katalis enzim dapat dipengaruhi oleh suhu. Di samping itu, karena enzim adalah suatu protein maka kenaikan suhu dapat menyebabkan denaturasi dan bagian akti" enzim akan terganggu sehingga konsentrasi dan kecepatan enzim berkurang. d. 7engaruh p;mumnya enzim e"ekti"itas maksimum pada p- optimum, yang lazimnya berkisar antara p- 1,0$8.&. 6etapi ada beberapa enzim yang kisaran p-nya sempit, misalnya peptin yang kisaran p-nya (,8 dan arginase yang mempunyai p- optimum (&,&. 7ada pyang terlalu tinggi atau terlalu rendah umumnya enzim menjadi non akti" secara irre!ersibel karena menjadi denaturasi protein. e. 7engaruh Inhibito -ambatan atau inhibisi suatu reaksi akan berpengaruh terhadap penggabungan substrat pada bagian akti" yang mengalami 2. 2
hambatan. Uraian Ba$an %.%. ( Iodum 'Dirjen 7*M, -al B?) Nama ain
A Iodium
M> :M
A I%> (%?,(
7emerian
A Keping atau butir, berat, mengkilat, seperti logam hitam kelabu bau khas.
Kelarutan
Aarut dalam lebih kurang 0&& bagian air,( bagian dalam etanol 20 F 7, dalam lebih kurang 8& bagian gliserol 7, dan dalam lebih kurang 1 bagian
M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM karbondisul"ida 7 larut kloro"orm 7 dan karbontetraklorida 7. 7enyimpanan
A Dalam adah tertutup baik
Kegunaan
A #ebagai
bahan dasar
pembuatan
iodo"orm.
umus #truktur
AI$I
%.%. % +Guadest ' Ditjen 7*M (2B2 ) Nama esmi
A +H;+ DE#6I+6+
Nama ain
A +ir #uling > aGuadest
M>:M
A -%* > (8,&%
7emerian
A @airan jernih, 6idak berarna, dan tidak berasa.
7enyimpanan
A Dalam adah tertutup baik
Kegunaan
A #ebagai pereaksi
umus #truktur
A
%.%. +sam +setat 'Ditjen 7*M , (2B( A 1() Nama resmi
A +@ID;M +@E6I@;M
Nama lain
A +sam +setat 'cuka)
M>:M
A @-@**->?&,&0 g>mol
7emerian
A cairan jernih, rasa asam, tajam, bau
menusuk
Kelarutan
A dapat bercampur dengan etanol '20F) p dan dengan gliserol p.
2.3
Kegunaan
A sebagai zat tambahan
7enyimpanan
A Dalam adah tertutup rapat
umus #truktur
A
Pr#sedur "erja %An#nim& 2'1() (. 7engaruh 6emperatur 6erhadap Keakti"an #uatu Enzim •
1 buah tabung reaksi yang masing$ masing diisi dengan 0 m larutan kanji 'amilum) ( F
M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM •
@elupkan tabung pertama dalam air es, tabung kedua pada
•
temperatur kamar, tabung ketiga pada air panas 8 @ Masing$ masing tabung tambahkan % tetes sali!a encer, khusus tabung keempat, sali!a encer yang ditambahkan telah
•
dipanaskan di air mendidih 7ada inter!al 0 menit, diambil contoh dari masing$masing tabung dan ditetesi pada plat tetes . alu ditambahkan % tetes iodine. Ditentukan kecepatan penguraian masing$ masing contoh.
%. 7engaruh p- 6erhadap Keakti"an #uatu Enzim •
(& m larutan bu""er masing J masing p- yang tersedia
•
dimasukan ke setiap tabung Kedalam larutan bu""er ini masukkan 0 m larutan kanji (F, %
•
m Na@l &,( M, dan % m sali!a encer 6empatkan semua tabung dalam penangas air dan tentukan
•
tabung mana yang lebih dahulu mengalami chromic point #etelah ini tercapai, tambahkan iodine ke tiap$ tiap tabung 6abung dengan larutan bu""er p- 8 dan p- B,1 diasamkan dengan asam asetat sebelum penambahan iodine
BAB 3 MET*DE "E+A M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM 3.1
Alat Praktikum +dapun alat yang digunakan yaitu tabung reaksi, pipet tetes, spritus,gelas kimia, gegep kayu, rak tabung.
3.2
Ba$an Praktikum +dapun bahan yang digunakan yaitu larutan amilum (F, sali!a enceriodine &,&( M, asam asetat, Na@l &,( M, larutan bu""er p- ?, B, 8, ?,% , 1,% , 0,1 , dan B,%.
3 . 3 ,ara "erja (. 7engaruh 6emperatur 6erhadap Keakti"an #uatu Enzim •
1 buah tabung reaksi yang masing$ masing diisi dengan 0 m
•
larutan kanji 'amilum) ( F Dicelupkan tabung pertama dalam air es, tabung kedua pada
•
temperatur kamar, tabung ketiga pada air panas 8 @ Masing$ masing tabung ditambahkan % tetes sali!a encer, khusus tabung keempat, sali!a encer yang ditambahkan telah
•
dipanaskan di air mendidih 7ada inter!al 0 menit, diambil contoh dari masing$masing tabung dan ditetesi pada plat tetes . alu ditambahkan % tetes iodine. Ditentukan kecepatan penguraian masing$ masing contoh dan perubahan arna
%. 7engaruh p- 6erhadap Keakti"an #uatu Enzim •
(& m larutan bu""er masing J masing p- yang tersedia dimasukan ke setiap tabung. Kedalam larutan bu""er ini masukkan 0 m larutan kanji (F, % m Na@l &,( M, dan % m
•
sali!a encer 6empatkan semua tabung dalam penangas air dan tentukan tabung mana yang lebih dahulu mengalami chromic point. Ditetesi di plat tetes dan di tambahkan iodine ke plat tetes 6abung dengan larutan bu""er p- 8 dan p- B,1 diasamkan dengan asam asetat sebelum penambahan iodine
M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM
BAB - HA!IL DAN PEMBAHA!AN -.1
Hasil
M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM (. 7engaruh 6emperatur 6erhadap Keakti"an Enzim 'kelompok () Laktu 'menit) 0 (&
Larna 6abung % 6abung
6abung (
6abung 1
:ercak -itam
6idak
*range
:iru
:ercak -itam
berubah 6idak
*range
:iru
6itik -itam
berubah 6idak
Muda Kuning
:iru
6itik -itam
berubah 6idak
Larna
:iru
(0 %&
berubah -ilang %. 7engaruh 6emperatur 6erhadap Keakti"an Enzim 'kelompok ) Laktu
Larna 6abung (
'menit) 0
;ngu tua
(& (0
;ngu ;ngu
%&
;ngu muda
6abung %
6abung
6abung 1
;ngu tua
;ngu tua
;ngu tua
;ngu ;ngu
pekat ;ngu tua ;ngu tua
;ngu tua ;ngu tua
muda ;ngu
;ngu tua
;ngu tua
muda . 7engaruh p- 6erhadap Keakti"an Enzim 'kelompok %) Laktu 'menit) 0 (&
(0
%&
Larna p- ?
p- B
p- 8
p- ?,%
p- 1,%
p- 0,1
p- B,%
:ening
:ening
Merah
:ening
:iru tua
:iru
:ening
tua muda :ening :ening Merah :ening :iru :iru memu muda memu dar dar :ening :ening Merah :ening :iru :iru memu memudar memu dar dar :ening :ening :ening :ening :ening :ening 1. 7engaruh p- 6erhadap Keakti"an Enzim 'kelompok 1)
Laktu 'menit) 0
:ening
:ening
:ening
Larna p- ?
p- B
p- 8
p- ?,%
p- 1,%
p- 0,1
p- B,%
kuning
:iru
;ngu
;ngu
;ngu
;ngu
:iru
M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM
(&
:ening
:ening :ening
(0
:ening
:ening
%&
:ening
-.2
;ngu muda Pema$asan Enzim
muda ;ngu muda ;ngu muda ;ngu muda
;ngu ;ngu ;ngu :ening
adalah
muda ;ngu muda ;ngu muda ;ngu muda
satu
pekat ;ngu pekat ;ngu pekat ;ngu muda
atau
pekat :iru pekat :iru pekat :iru pekat beberapa
gugus polipeptida 'protein)yang ber"ungsi sebagai katalis 'senyaa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat$zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. 7ercepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengakti"an yang dengan sendirinya
akan
mempermudah terjadinya reaksi. /aktor$"aktor yang dapat mempengaruhi "ungsi enzim antara lain suhu , p-, konsentrasi substrat, konsentrasi enzim dan zat$zat penghambat. #uhu berpengaruh terhadap "ungsi enzim karena reaksi kimia menggunakan katalis enzim yang dapat dipengaruhi oleh suhu. Kondisi p- dapat mempengaruhi akti!itas enzim melalui pengubahan struktur atau pengubahan muatan pada residu yang ber"ungsi dalam pengikatan substrat atau katalis. ;ji
Iodium bertujuan membuktikan
adanya
polisakarida,
dalam hal ini adalah amilum. Identi"ikasi ini didasarkan pada pembentukan
kompleks
adsorpsi
berarna
spesi"ik
oleh
polisakarida akibat penambahan iodium. eaksi amilum dengan Iodium menghasilkan berarna biru kehitaman. +dapun
maksud
percobaan
untuk
mengetahui
dan
memahami pengaruh suhu>p- dari enzim amilasi dan indicator reaksi antara amilum dan iod. +dapun tujuan dari percobaan untuk menentukan p- optimum terhadap akti!itas enzim amylase dan menentukan temperatur optimum untuk akti!itasi enzim amylase. M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM 7ada percobaan ini di ujikan pengaruh temperature dan pengaruh p- terhadap keakti"an enzim. 7ada praktikum kali ini prisnsipnya adalah memcari poptimum untuk akti!itas enzim sali!a amilase yang ditandai dengan pada
p-
berapakah
enzim
sali!a
amilase
dapat
cepat
menghidrolisis amilum sehingga larutan yang aalnya berarna ungu kehitaman 'menandakan adanya amilum) dapat berubah arna menjadi tidak berarna. 7ertama$tama, setiap tabung diisi dengan satu macam pbu""er sebanyak (& m, urutan dari tabung pertama hingga tabung ke tujuh yang berisi p- bu""er adalahA p- ?, B, 8, ?,% , 1,% , 0,1 , dan B,%. alu ditambahkan 0 m larutan amilum (F , % m Na@l &,( M, dan % m sali!a encer. Di sini larutan amilum berguna sebagai substrat, Na@l berguna sebagai perumpamaan cairan tubuh pada manusia, dan larutan sali!a berguna sebagai enzimnya. Kemudian dipanaskan dan tentukan tabung yang mengalami chromic point. alu ke dalam tiap tabung ditetesi iodine untuk kemudian ditunggu hingga larutan p- berapa yang paling cepat mencapai titik akromik. #ebelumnya ke dalam tabung yang berisi p- 8 diasamkan terlebih dahulu oleh asam asetat karena enzim sali!a amilase tidak bisa bekerja optimal dalam keadaan p- 8 ataupun keadaan yang sangat asam. 7ada tabung p- ? diamati setelah 0 menit, % tetes larutan dimasukan
ke
plat
tetes
lalu
ditambahkan
%$
tetes
iod
menunjukkan arna kuning. #etelah (& menit, (0 menit, dan %& menit pada aktu$aktu tersebut ditambahkan %$ tetes iod pada menit ke (& berubah menjadi bening sampai menit ke %&. 7ada tabung p- B diamati setelah 0 menit, % tetes larutan dimasukan
ke
plat
tetes
lalu
ditambahkan
%$
tetes
iod
menunjukkan arna biru bening. #etelah (& menit, (0 menit ditambahkan %$ iod pada aktu$ aktu tersebut arnanya tetap M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM sama. #etelah %& menit, ditambahkan %$ tetes iod menunjukkan arna ungu muda. 7ada tabung p- 8 diamati setelah 0 menit, % tetes larutan dimasukan
ke
plat
tetes
lalu
ditambahkan
%$
tetes
iod
menunjukkan arna ungu muda. #etelah (& menit, (0 menit, dan %& mening ditambahkan %$ tetes iod pada aktu tersebut tetap menunjukkan arna ungu muda. 7ada tabung p- ?,% ditambahkan %$ tetes iod menunjukkan arna ungu. #etelah menit ke %& menunjukkan arna ungu bening. 7ada tabung p- 1,% , penetesan larutan dan penambahan %$ tetes iod pada plat tetes setelah 0 menit menunjukkan ungu muda. #ama halnya
setelah
(&
menit,
(0
menit,
dan
%&
menit,
tetap
menunjukkan arna ungu muda. 7ada tabung p- 0,1 ditambahkan %$ tetes iod menunjukkan arna ungu pekat. #etelah menit ke %& menunjukkan arna ungu muda. 7ada tabung p- B,% , penetesan larutan dan penambahan %$ tetes iod pada plat tetes setelah 0 menit menunjukkan biru pekat. #ama halnya setelah (& menit, (0 menit, dan %& menit, tetap menunjukkan arna biru pekat. +dapun dari percobaan pada B,% , 8 , B, ?,% , dan 0,1 menunjukkan arna ungu, maka hal tersebut menunjukkan baha p- terhadap enzim sali!a ) akti!itas enzim masih ada dan merupakan p- optimum 'berkisar antara ). #edangkan pada p- ? dan 1,% akti!asi enzim sudah berkurang. /aktor$"aktor yang mungkin menyebabkan kesalahan adalah baha mungkin saja terjadi karena human error, atau terjadi cemaran pada larutan uji, atau mungkin pada alat yang digunakan mengandung senyaa lain. Di samping itu, karena enzim adalah suatu protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan denaturasi dan bagian akti" enzim akan terganggu, sehingga konsentrasi dan kecepatan enzim M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM berkurang. Kemudian p- berpengaruh terhadap "ungsi enzim karena pada umumnya e"ekti"itas maksimum suatu enzim pada poptimum, yang lazimnya berkisar antara p- 1,0 J 8,&. 7ada pyang terlalu tinggi atau terlalu rendah umumnya enzim menjadi non akti" secara irre!ersibel karena menjadi denaturasi protein.
BAB / "E!IMPULAN DAN !A+AN /.1
"esim0ulan +dapun kesimpulan dari praktikum kali ini pada percobaan pada B,% , 8 , B, ?,% , dan 0,1 menunjukkan arna ungu, maka hal tersebut menunjukkan baha p- terhadap enzim sali!a ) akti!itas enzim masih ada dan merupakan p- optimum 'berkisar antara ). #edangkan pada p- ? dan 1,% akti!asi enzim sudah berkurang.
/.2
!aran
M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM ;ntuk kepada para asisten diharapkan agar mendampingi para praktikan dalam melakukan praktikum agar praktikum bisa berjalan lancar.
DATA+ PU!TA"A
Endah , Na"izah Z. %&((. +kti"itas immobilized 4$amilase dan "ree 4$ amilase dari Zoogloearamigera +: ( dalam medium pati cair dengan perlakuan "aktor lingkungan. Biota. (?'() A 20$28.
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM 7ujiyanti, sri, %&&B, menjelajah dunia biologi , platinum. =akarta. #irajuddin, #ai"uddin. %&((. 7enuntun 7ratikum :iokimia. ;N-+#, Makassar. Cuniastuti, +ri. %&&B.
LAMPI+AN
M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt
ENZIM
M+DIN+ -.-+IK (0&%&(0&(12
+I# +Z+K #. /arm., M./arm., +pt