BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belaka Belakang ng
Tubuh kita meruakan laroratorium yang sangat rumit, sebab didalamnya terjadi reaksi kimia yang beraneka ragam, penguraian zat – zat yang terdapat dalam makanan kita, penggunaan hasil penguraian untuk menghasilkan energi, penggabungan kembali hasil uraian untuk membentuk persediaan makanan dalam tubuh serta banyak reaksi lain yang membutuhkan keahlian lhusus serta waktu yang lama, dapat berlangsung dengan baik di dalam tubuh tanpa memerlukan suhu tinggi dan dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Reaksi atau proses kimia yang berlangsung dengan baik dalam tubuh kita ini dimungkinkan dengan adanya suatu katalis yang disebut enzim. Untuk Untuk membed membedaka akanny nnya, a, maka maka setiap setiap enzim enzim diberi diberi nama nama secara secara umum umum nama setiap enzim disesuaikan dengan nama substratnya, dengan penambahan “ase “ase dibelak dibelakang angny nya. a. !ubstra !ubstratt adalah adalah senya senyawa wa yang yang bereak bereaksi si dengan dengan bantua bantuan n enzim. "engetahuan tentang enzim atau enzimologi berkembang dengan cepat. #asil penelitian menunjukkan bahwa enzim mempunyai gugus bukan protein, jadi termasuk golongan protein majemuk. $nzim semacam ini %holoenzim& terdiri atas protein %apoenzim& dan suatu gugus bukan protein. 'ugus bukan protein ini yang dinama dinamakan kan kofakt kofaktor or,, ada yang yang terika terikatt kuat kuat pada pada protei protein, n, ada pula pula yang yang tidak tidak begitu kuat ikatannya. "erana "eranan n enzim enzim sangat sangat strateg strategis is dalam dalam semua semua proses proses reaksi reaksi kimia, kimia, ada banyak peran enzim disamping sebagai katalis. (ilakukannya percobaan kali ini untuk untuk mengetahui mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi mempengaruhi kerja enzim, enzim, sehingga sehingga pengetahuan dan pemanfaatan suatu enzim dapat diketahui secara spesifik.
1.2 Tujuan juan Perc Percoba obaan an
–
)engetahui pengaruh suhu terhadap akti*itas enzim amilase
–
)engetahui pengaruh p# terhadap akti*itas enzin amilase
–
)engetahui akti*itas enzim urease
+
1.3 Prins Prinsip ip Per Perco cobaa baan n
–
!uhu Untuk Untuk mengen mengenal al pengar pengaruh uh suhu suhu terhad terhadap ap akti*i akti*itas tas enzim enzim amilas amilasede edenga ngan n mencam mencampur purkan kan enzim enzim amilas amilasee dengan dengan substra substratt amilum amilum dengan dengan suhu suhu yang yang berbeda – beda, dan ditambahkan dengan indikator - .
–
p# p# pada akti*itas enzim amilase dengan inkubasi suhu ruangan yang kemudi kemudian an ditamb ditambahk ahkan an dengan dengan substra substratt amilum amilum dengan dengan masing masing – masing masing tabung yang p#nya berbeda – beda, kemudian ditambahkan indiaktor - yang akan mendapatkan warna yang sesuai pada p# +.
–
/kti*itas enzim urease Untu Untuk k meng mengid iden entif tifik ikasi asi adan adanya ya enzim enzim urea urease se pada pada ekstr ekstrak ak yang yang tela telah h dita ditam mbahk bahkan an
deng dengan an
subs substr trat at
sehi sehing ngga ga
mengh enghas asil ilka kan n
prod produk uk
yang ang
ditunjukkan dengan warna merah lembayung setelah ditambahkan indikator "". "".
+0
BAB 2 TN!AUAN PU"TA#A
$nzim merupakan polimer biologik yang mengkatalis lebih dari satu proses dinamik yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang ini. !ebagai determinan yang menentukan kecepatan berlangsungnya berbagai peristiwa fisiologik, enzim memainkan peranan sentral dalam masalah kesehatan dan penyakit. "emecahan makanan untuk memasok energi serta unsur – unsur kimia pembangun tubuh %building blocks&. "erakitan building blocks tersebut menjadi protein, membran sel serta (1/ yang mengkodekan informasi genetic dan akhirnya menggunakan energi untuk menghasilkan gerakan sel, semua ini dimungkinkan dengan adanya kerja enzim – enzim yang terkoordinasi secara cermat. %#arper, 2000&. $nzim memiliki tenaga katalik yang luar biasa, yang biasanya jauh lebih besar daripada katalisator sintetik. !pesifisitas enzim amat tinggi terhadap substratnya, enzim mempercepat reaksi kimiawi spesifik tanpa pembentukan produk samping, dan molekul ini berfungsi dalam larutan encer pada keadaan suhu dan p# normal. #anya sedikit katalisator non3biologi yang dilengkapi dengan sifat – sifat ini %4ehninger, 20&. $nzim merupakan unit fungsional dari metabolisme sel. 5ekerja dengan urut3urutan yang beratur, enzim mengkatalis makromolekul sel dari prekursor sederhana. !emua enzim murni yang telah diamati sampai saat ini adalah protein dan akti*itas kataliknya bergantung pada integritas strukturnya sebagai protein. !ebagai contoh, jika suatu enzim di didihkan dengan asam kuat atau diinkubasi dengan tripsin, yaitu perlakuan yang memotong rantai polipeptida, akti*itas kataliknya biasanya akan hancur. #al ini memperlihatkan bahwa struktur kerangka primer protein enzim dibutuhkan untuk akti*itasnya. !elanjutnya jika kita mengubah berlipatnya rantai protein yang khas dari suatu protein enzim untuk oleh panas, oleh perlakuan p# yang jauh menyimpang dari keadaan normal, atau oleh perlakuan senyawa perusak lainnya, akti*itas katalik enzim juga akan
6
lenyap. 7adi, struktur primer, sekunder dan tersier protein enzim penting bagi akti*itas kataliknya %4ehninger, 20&. 8ungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi di dalam sel maupun diluar sel. !uatu enzim dapat mempercepat reaksi 26 sampai 2622 kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. 7adi enzim berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, disamping itu juga mempunyai derajat kekhasan yang tinggi. !eperti juga katalis lainnya, maka enzim dapat menurunkan energi akti*itas suatu reaksi kimia %"oedjiadi, 2009&. 5anyak enzim yang mengkatalis proses pemindahan gugus dan reaksi lain memerlukan, disamping substratnya, sebuah molekul organik sekunder yang dikenal sebagai koenzim, karena tanpa koenzim, enzim tersebut tidak aktif. :oenzim akan memperbesar kemampuan katalik sebuah enzim sehingga jauh melebihi kemampuan yang ditawarkan hanya oleh gugus fungsional asam aminonya, yang menyusun massa enzim tersebut. :oenzim yang berikatan erat bersama enzim lewat ikatan ko*alen atau gaya non ko*alen, pemindahan gugus serta isomerisasi, dan reaksi yang membentuk ikatan ko*alen. Reaksi lisis, termasuk reaksi hidrolisis, yang dikatalisis oleh enzim – enzim pencernaan, tidak memerlukan koenzim %#arper, 2000&. !uatu enzim mempunyai kekhasan yaitu hanya bekerja pada suatu reaksi saja. Untuk dapat bekerja pada suatu zat atau substrat harus ada hubungan atau kontak dengan enzim atau substrat. !uatu enzim mempunyai ukuran yang lebih besar daripada substrat. ;leh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan dengan substrat. #ubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi di bagian tertentu saja. Tempat atau bagian aktif mempunyai ruang yang tepat dapat menampung substrat. /pabila substrat mempunyai bentuk atau konfirmasi lain, maka tidak dapat ditampung dibagian aktif suatu enzim. (alam hal ini enzim itu tidak dapat berfungsi terhadap substrat. -tulah mengapa tiap enzim mempunyai kekhasan terhadap substrat tertentu. #ubungan atau kontak antara enzim dengan substrat menyebabkan terjadinya kompleks enzim – substrat. :ompleks ini merupakan kompleks enzim yang aktif, yang bersifat sementara dan akan terurai lagi apabila reaksi yang diinginkan telah terjadi %"oedjiadi, 2009&.
2
#ampir semua enzim dapat diracuni atau dihambat oleh senyawa kimiawi tertentu. "enelitian mengenai senyawa penghambat enzim telah diperoleh informasi yang berguna dalam menjelaskan lintas metabolik di dalam sel. 4ebih lanjut, beberapa obat yang bermanfaat di dalam dunia kedokteran nampaknya berfungsi karena senyawa ini dapat menghambat enzim – enzim tertentu yang mengganggu kerja sel. Terdapat dua jenis utama penghambat enzim, yaitu yang bekerja secara tidak dapat balik %irre*ersibel& dan dapat balik %re*ersibel&. "enghambat tak dapat balik adalah golongan yang bereaksi dengan merusakkan suatu gugus fungsional pada molekul enzim yang penting bagi akti*itas katalitiknya. Terdapat dua jenis penghantar dapat balik yakni kompetitif berlomba dengan substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim, tetapi sekali berikat tidak dapat diubah oleh enzim tersebut. "enghambat non kompetetif juga bersifat dapat balik tetapi bukan ileh substrat. "enghambat berikatan pada sisi aktif enzim selain sisi tempat substrat berikatan pada sisi enzim selain sisi tempat substrat berikatan, mengubah kornformasi molekul enzim, sehingga mengakibatkan inaktifasi dapat balik katalik %4ehninger, 20&. $nzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya. !edangkan masing – masing enzim diberi nama menurut nama substratnya misalnya urease, arginase dan lain – lain. $nzim dibagi dalam enam golongan bersar. "enggolongan ini didasarkan pada reaksi kimia dimana enzim memegang peranan. $nam golongan tersebut adalah < 2. ;ksidoreduksi . Transferase =. #idrolase 9. 4iase >. -somerase ?. 4igase %"oedjiadi, 2009& $nzim – enzim yang berkerja pada hidrolisis lemak dan minyak dapat dikelompokkan menjadi dua golongan besar yaitu enzim lipase dan enzim esterase. :eduanya terlihat baik dalam proses metabolisme lemak maupun penguraian dan kerusakan lemak. $nzim lipase dan enzim esterase sering sukar
dibedakan
secara fisiologik,
enzim
ini
penting
artinya
karena dengan
menghidrolisis lemak dihasilkan asam lemak bebas dan gliserol yang penting peranannya dalam metabolisme dalam tubuh. (i bidang industri lemak dan minyak, enzim – enzim ini sangat penting karena dalam peranannya dalam mengendalikan proses produksi lemak dan minyak, misalnya pada minyak goreng dan margarine dalam proses produksi menyingkirkan cita rasa dan bau – bauan yang tidak dikehendaki dapat diatur untuk ditampilkan %@inarno, 20=&. $nzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi pemecahan molekul protein dengan cara hidrolisis disebut enzim proteolitik atau protease. ;leh karena yang dipecah adalah ikatah pada rantai peptida, maka enzim tersebut dinamakan juga peptidase. $ndopeptidase memecah protein pada tempat – tempat tertentu dalam molekul protein dan biasanya tidak mempengaruhi gugus yang berbeda terletak diujung molekul. !ebagai contoh endopeptidase adalah enzim penting yang terdapat dalam usus halus dan papain, suatu enzim yang terdapat dalam pepaya. $kosopeptidase bekerja terhadap kedua ujung molekul protein. :arboksipeptidase dapat melepaskan asam amino yang memiliki gugus – A;;# bebas pada ujung molekul protein, sedangkan amino peptidase dapat melepaskan asam amino pada ujung lain yang memiliki gugus –1# bebas %"oedjiadi, 2009&. $nzim
–
enzim
yang
memerlukan koenzim
umumnya,
ternyata
mengkatalis reaksi – reaksi pemindahan gugus, dari suatu substrat ke senyawa lain yang menerima gugus tersebut. 'ugus yang dipindahkan gugus tersebut dapat berupa # atau elektorn dan enzim yang terlibat adalah enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi – reduksi. !elain itu, gugus yang dipindahkan dapat pula berupa gugus #, seperti ketal, karboksilat, amina dan lain – lain. :oenzim lain ternyata diperlukan oleh enzim – enzim pemindah gugus yang bukan #. :oenzim tersebut adalah asam lipoat, /T" dan nukleotida triposfat lain, biotin, gula fosfat. :o/, :obamida, koenzima folat dan pirodoksal fosfat %!adikin, 66&. "emanfaatan enzim dalam industri pangan antara lain amilase dalam pembentukan roti. $nzim tersebut sangat diperlukan dalam memperbaiki sifat – sifat fungsional adonan roti. !ecara tradisional enzim yang banyak digunakan adalah enzim amilase dari gandum dan baney, serta gabungan enzim amilase dan
=
protease dari kapang. 5erbagai enzim dari bakteri muncul dan mengambil peranan dalam produksi soda crackers, snack dan pizza. 5erbagai sirup dapat dikeruhkan. !eperti sirup glukosa dan maltosa yang dapat dibuat baik secara enzimatik maupun non enzimatik. (erajat hidrolisis pati sering disebut dekstrose %glukosa& dan dinyatakan sebagai prosentase dari bahan kering. $nzim pada sari buah digunakan untuk penjernihan sari apel, menstabilkan sari jeruk, pengendalian reaksi pencoklatan pada sayuran dan buah. !erta pengempukan daging menggunakan enzim protease dan dari mikroba lain, misalnya 5acillus subtilis dan /spergillus orizae %@inarno, 20=&. #ambatan tidak bersaing %non Competitive Inhibition& tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi substrat dan inhibitor yang melakukannya disebut inhibitor tidak bersaing. (alam hal ini inhibitor dapat bergabung dengan enzim pada suatu bagian enzim di luar bagian aktif. "enggabungan antara inhibitor dengan enzim terjadi pada enzim bebas %"age, 200&. :oenzim !ejumlah besar enzim membutuhkan suatu komponen lain untuk dapat berfungsi sebagai katalis. :omponen ini secara umum disebut kofaktor. :ofaktor ini dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu < 2. 'ugus prostetik . :oenzim =. /ktifator Bang dimaksud dengan gugus prostetik ialah kelompok kofaktor yang terikat pada enzim dan tidak mudah terlepas dari enzimnya. !ebagai contoh fla*in adenin dinukleotida adalah gugus prostetik yang terikat pada enzim suksinat dehidrogenase. !uatu koenzim adalah molekul organik kecil, tahan terhadap panas, yang mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari enzimnya dengan cara dialisis. Aontoh – contoh koenzim ialah 1/(, 1/(", asam tetra hidrofosfat, tiamin prosfosfat dan /T". /kti*ator pada umumnya ialah ion – ion logam yang terikat atau mudah terlepas dari enzim. Aontoh akti*ator logam ialah : C, )nCC, )gCC, AuCC atau DnCC. (ari tiga kelompok kofaktor tersebut, peranan koenzim dan gugus prostetik serta hubungannya dengan *itamin.
9
Eitamin ialah golongan senyawa kimia yang terdapat dalam jumlah kecil makanan tetapi mempunyai arti yang penting. !ebagb kekurangan *itamin akan menimbulkan beberapa jenis penyakit, misalnya beri – beri skorbut, rabun senja dan lain – lain yang digolongkan ke dalam golong ke dalam penyakit kekurangan *itamin atau a*itaminosis. 5eberapa koenzim mempunyai struktur yang mirip dengan *itamin tertentu. "ada koenzim tertentu, molekul, *itamin menjadi bagian dari molekul tersebut. #ubungan antara *itamin dengan koenzim tampak pada contoh berikut ini. 2. 1iasin adalah nama *itamin yang berupa molekul nikotinamida atau asam nikotinoat. 1iasin terdapat dalam jaringan hewan maupun tumbuhan. (aging adalah
bahan
makanan
yang
mengandung
banyak
manis.
)olekul
nikotinamida A;;#
A;1#.
1 1ikotinamida
1 asam nikotinat
Terdapat sebagai bagian dari molekul 1/( C atau 1/(" C. :ekurangan niasin mengakibatkan pellagra pada manusia %@inarno, 200&.
>
BAB 3 $ET%D%L%& PE'(%BAAN
3.1 Alat )an Ba*an
=.2.2
/lat
–
5eaker gelas
–
Tabung reaksi
–
"ipet tetes
–
Rak tabung reaksi
–
"enangas air
–
'elas ukur
=.2.
5ahan
–
/ir liur sebagai sumber amilase
–
$s batu
–
/milum
–
-
–
4arutan p# 2
–
4arutan p# +
–
4arutan p# 22
–
$kstrak kedelai sebagai sumper urease
–
Urea
–
-ndikator ""
–
/Fuadest
3.2 Prose)ur Percobaan
=..2 –
"engaruh suhu terhadap akti*itas enzim (iambil 6 tetes enzim amilase, diencerkan dengan cara menambahkan aFuadest
–
(imasukkan ke dalam = tabung reaksi masing – masing 6 tetes amilase hasil pengenceran.
?
–
(iinkubasi selama 26 menit pada suhu 6 oA pada tabung pertama pada tabung kedua + oA dan 266 oA pada tabung ketiga.
–
(itambah 26 tetes amilum pada tiap – tiap tabung reaksi. :emudian diinkubasi lagi selama 26 menit. "ada tabung pertama dengan cara merendam tabung dalam air es. Tabung kedua dibiarkan pada suhu ruangan dan pada tabung ketiga diamsukkan ke dalam penangas air bersuhu 266oA.
–
(itambahkan indikator - sebanyak tetes pada tiap – tiap tabung.
–
(iamati perubahan warnanya pada tiap tabung.
=.. –
"engaruh p# terhadap akti*itas enzim (iambil 6 tetes enzim amilase, diencerkan dengan cara menambahkan aFuadest
–
(imasukkan ke dalam = tabung reaksi masing – masing 26 tetes amilase hasil pengenceran.
–
(itambahkan larutan p# pada masing – masing tabung, tabung pertama p# 2, tabung kedua p# + dan tabung ketiga p# 22
–
(iinkubasi 26 menit
–
(itambahkan amilum 26 tetes pada masing – masing tabung, diinkubasi lagi 26 menit.
–
=..=
(itambahkan - tetes, diamati perubahan warnanya.
"engaruh akti*itas enzim urease
–
(iambil 6 tetes enzim urease
–
(itambahkan substrat urea 26 tetes, diinkubasi selama 26 menit di suhu ruangan.
–
(itambahkan indikator "" tetes
–
(ikocok dan diamati perubahan warna.
+
3.3 +lo, "*eet
=.=.2
"engaruh suhu
6 tetes air liur
Tabung
Tabung 2
Tabung =
(iinkubasi 6oA
(iinkubasi +oA
(iinkubasi 266oA
(i %C& amilum
(i %C& amilum
(i %C& amilum
4arutan bening 4arutan bening 6 tetes air liur (iinkubasi lagi (iinkubasi lagi (iinkubasi lagi
4arutan bening
(i %C& - 4arutan Ungu pekat Tabung 2 =.=.
(i %C& -
(i %C& -
4arutan :uning kecoklatan Tabung
4arutan Ungu pekat Tabung =
"engaruh p#
4arutan bening
4arutan bening
4arutan (i %C& p# 2 Ungu pekat(iinkubasi
4arutan bening
4arutan (i %C& p# + 4arutan (i %C& p# 22 ;range (iinkubasi Ungu pekat (iinkubasi
(i %C& amilum
(i %C& amilum
(i %C& amilum
(iinkubasi
(iinkubasi
(iinkubasi
(i %C& -
(i %C& -
(i %C& -
=.=.=
/kti*itas $nzim Urease
6 tetes $kstrak kedelai (i %C& substrat urea (iinkubasi
4arutan "utih susu (i %C& indikator "" (ihomogenkan 4arutan )erah 4embayung
0
BAB HA"L DAN PE$BAHA"AN
-.1 Hasil Pengaatan
1o 2.
"erlakuan Uji
"engamatan
Uji !uhu a&. 6oA –
6 tetes enzim reaksi
inkubasi
dimasukkan
ke tabung
di dalam beaker gelas
yang berisi es batu 26 menit C - tetes –
(ihomogenkan
@arnanya kehitaman
b&. +oA –
Ungu pekat
6 tetes enzim
inkubasi
26 menit di
suhu ruangan C 26 tetes amilum inkubasi
–
26 menit lagi C - tetes.
(ihomogenkan
@arnanya kuning –
c&. 266oA –
:ecoklatan
6 tetes enzim diwaterbatch
inkubasi
26 menit
C 26 tetes amilum
inkubasi
26
menit lagi C - tetes. –
(ihomogenkan
@arnanya hitam :eunguan G ungu pekat
Uji p#
a. p# 2 –
6 tetes enzim C p# 2 26 tetes 26 menit C 26 tetes amilum
inkubasi
inkubasi
26
menit C - tetes. –
(ihomogenkan
Ungu pekat
b. p# +
06
–
6 tetes enzim C 26 tetes p# + 26 menit C 26 tetes amilum
inkubasi
inkubasi
26
@arnanya kuning orange
menit C - tetes. – (ihomogenkan c. p# 22 –
–
=
6 tetes enzim C 26 tetes p# 22 Ungu pekat inkubasi
26 menit C 26 tetes amilum
inkubasi
26 menit C - tetes.
(ihomogenkan
Uji akti*itas enzim urease –
6 tetes ekstrak kedelai C 26 tetes substrat urea
inkubasi
26 menit disuhu
@arnanya merah lembayung
ruangan C tetes indikator "" –
(ihomogenkan
-.2 Peba*asan
8aktor – faktor yang mempengaruhi kerja enzim konsentrasi ensim, suhu, p#, produk reaksi, senyawa penghambar %inhibitor&. :onsentrasi enzim. :atalisasi terjadi hanya jika enzim dan substrat membentuk kompleks sementara. 4aju reaksi bergantung pada konsentrasinya. 7ika substrat cukup tersedia, kelipatan dua konsentrasi enzim menyebabkan peningkatan laju reaksi dua kali lipat. (engan penambahan lebih banyak lagi enzim, laju mulai konstan sebab substrat menjadi terbatas. p#. /kti*itas enzim dipengaruhi oleh "# medium dengan berbagai cara. 5iasanya terdapat p# optimum bagi suatu enzim untuk berfungsi, dan terjadi penurunan akti*itas pada nilai p# yang lebih tinggi atau lebih rendah. !uhu. !emakin tinggi suhu, semakin naik laju reaksi kimia baik yang dikatalis maupun yang dikatalis oleh enzim. Bang perlu diingat bahwa enzim adalah protein. 7adi semakin tinggi suhu proses inaktifasi enzim juga meningkat.
02
:eduanya juga mempengaruhi laju enzimatik secara keseluruhan. !uhu yang terlalu tinggi dapat mempercepat pemecahan atau perusakan enzim, namun semakin tinggi suhu %dalam batas tertentu& semakin aktif enzim tersebut. 5ila suhu rendah mendekati titik beku tidak akan merusak enzim, namun enzim tidak dapat bekerja. :erja enzim akan maksimum pada suhu optimum. !uhu optimum adalah suhu dimana enzim memiliki akti*asi maksimum. "roduk reaksi. 4aju reaksi enzimatik dapat ditentukan dengan mengukur kecepatan hilangnya substrat atau kecepatan munculnya produk, atau keduanya. (alam beberapa hal produk dapat menghambat kemajuan reaksi dengan cara bergabung dengan enzim sedemikian rupa sehingga pembentukan kompleks enzim substrat terhambat. !enyawa pernghambat %inhibitor&. 5anyaknya senyawa penghambat dapat menghalangi efek katalitik enzim. !ebagai senyawa itu anorganik misalnya kation logam, dan sebagian lagi senyawa organik. "enghambat biasanya mempunyai struktur serupa dengan substrat sehingga mampu bersaing merebutkan sisi aktif enzim.
'olongan enzim terbesar adalah < –
;ksidereduktase
H melepas dan menambah elektron
–
Transferase
H memindahkan gugus kimia
–
#idrolase
H memutuskan ikatan kimia %misalnya amida, ester, glikosida& dengan menambahkan unsur air
–
4iase
H membentuk ikatan ganda dengan menghilangkan satu gugus kimia
–
-somerase
H mentara kembali atom suatu molekul untuk membentuk struktur isomer.
–
4igase
H memasangkan dua molekul dengan hidrolisis /T" atau nukleotida trifosfat lainnya.
–
"olimerase
H menghubungkan sub unit %monomer& menjadi polimer seperti R1/ atau (1/.
$nzim disebut katalisator, karena enzim hidup sebagai pengkatalis.
0
"erlakuan pertama adlaah menguji pengaruh suhu terhadap akti*itas enzim, dengan sampel air liur yang telah diencerkan diamsukkan ke dalam = tabung, setelah itu diinkubasi selama 26 menit pada suhu yang berbeda – beda. Tabung pertama pada suhu 6 oA %direndam dalam es batu&, tabung kedua + oA %suhu ruangan& dan tabung ketiga pada suhu 266 oA %dididihkan dalam penangas air&. (ari ketiga tabung perbedaan suhu yang diberikan terhadap enzim amilase tersebut, diperoleh hasil akhir yang tidak sama yaitu warna tabung pertama ungu pekat, tabung kedua kuning, tabung ketiga ungu pekat. )aka percobaan ini berhasil karena pada tabung kedua dengan suhu + oA mendapatkan hasil yang sama sesuai dengan teori. "erlakuan kedua adalah menguji pengaruh p# terhadap akti*itas enzim, dengan sampel air liur yang diencerkan diamsukkan dalam = tabung, dengan p# yang berbeda – beda, tabung pertama dimasukkan atau ditambahkan larutan p# 2, kemudian diinkubasi 26 menit, ditambahkan amilum diinkubasi lagi 26 menit dan ditambahkan - yang berfungsi sebagai indikator yang akan memberikan perubahan warna menjadi kuning bila enzim bekerja optimum, maka didapatkan hasil dengan warna ungu pekat, begitupun pada tabung kedua dengan p# + dengan hasil kuning orange, maka menunjukkan kerja enzim optimum pada suhu netral, dan pada tabung ketiga dengan p# 22 dengan warna ungu lembayung, maka kerja enzim tidak optimum. "erlakuan ketiga adalah menguji akti*itas enzim urease dengan sampel ekstrak kedelai lalu ditambahkan substrat urea sehingga menghasilkan produk setelah diinkubasi 26 menit, dan ditambahkan indikator pp yan gberfungsi untuk mengidentifikasi adanya enzim urease ditandai warna merah lembayung. :oenzim
adalah
kofaktor
berupa
molekul
organik
kecil
yang
mentransferkan gugus kimia G elektron dari 2 enzim ke enzim yang lain, sedangkan kofaktor adalah berupa bahan anorganik. /poenzim bagian protein enzim yang terdenaturasi oleh pemanasan atau enzim yang memerlukan kofaktor, namun tidak terdapat kofaktor yang terikat dengannya.
0=
#oloenzim adalah enzim yang strukturnya sempurna dan aktif mengkatalis dengan koenzim atau gugus logamnya. /plikasi enzim yaitu < 2. $nzim Iilanase $J < menjernihkan jus . $nzim !elulase $J < mengeluarkan kulit dari biji – bijian =. $nzim #imiselulase $J < digunakan dalam daur ulang kertas 9. $nzim /milase $J < digunakan untuk menghilangkan kanji di dalam buah – buahan semasa pemrosesan jus buah – buahan. 8aktor – faktor kesalahan enzim amilase yang kurang banyak sehingga terjadi kesalahan di dalam perlakuan suhu K p#, dan enzim urease yang diletakkan atau disimpan di dalam kulkas, sehingga menghambat kerja enzim. /dapun reaksi dari amilum C - adalah <
#
A#.;#
; #
#
# ;
#
#
#
;#
;
; #
#
# ;
; #
#
;#
A#.-
A#.;#
C
;#
#
#
;#
A#.-
n-.
; n
; #
#
;#
#
#
;#
;
;#
#
#
;#
C
;
n#-;
n
Reaksi 1#= C A;
09
1#= C A;
→
1#A;1# C #;
Reaksi Urea ; #.;
C
1#.
A
1#.
Urease .1#= C A;.
/dapun fungsi dari penambahan reagen dan perlakuan percobaan yaitu < –
/milum sebagai substrat yang akan berikatan dengan enzim amilase untuk membentuk L3maltosa
–
/ir liur sebagai sumber enzim amilase yang menghidrolisis amilum untuk membentuk L3maltosa.
–
-ndiaktor - sebagai indikator yang menunjukkan warna baik sebagai uji positif atau uji negatif dalam suatu reaksi yang terjadi.
–
4arutan p# sebagai larutan yang mempertahankan pada p# yang telah ditentukan
–
"emanasan dilakukan agar suhu meningkat menjadi 266 oA atau agar enzim mengalami denaturasi. "endinginan dilakukan agar suhu larutan menjadi 6 oA atau agar enzim
tidak aktif. (ari percobaan yang telah dilakukan pada uji urease digunakan ekstrak kacang kedelai sebagai akti*itas enzim urease dimana pengenceran yang dilakukan terhadap 6 tetes substrat urea dan diinkubasi selama 26 menit menghasilkan warna putih susu. "erlakuan inkubasi pada sampel untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pada sampel setelah itu ditambahkan indikator "", tetes. "enambahan indikator "" berfungsi sebagai penunjukan adanya basa dalam sampel. "ada perlakuan akti*itas enzim amilase terhadap suhu menggunakan liur sebagai sumber amilase. /ir liur yang telah dilakukan pengenceran di pipet =6 tetes ke dalam = tabung reaksi diinkubasi selama 26 menit dalam suhu yang berbeda yaitu suhu 6 oA, +oA, dan 266 oA. !etelah masa inkubasi tidak
0>
menghasilkan perubahan pada sampel dan ditambahkan dengan amilum dan diinkubasi lagi. "enambahan amilum untuk membentuk suatu produk, setelah diinkubasi selama 26 menit setiap tabung reaksi ditambahkan - tetes dan dikocok. "ada tabung reaksi 2 terjadi perubahan warna menjadi ungu pekat, hal ini menunjukkan enzim bekerja inaktif %bereaksi terjadi sangat lambat& titik 6 oA menunjukkan suhu optimum, yaitu suhu yang menyebabkan terjadinya reaksi kimia dengan kecepatan paling besar. "ada tabung pada suhu terjadi perubahan warna kuning kecoklatan. "ada suhu ruangan ini enzum bereaksi atau bekerja membentuk suatu produk pada suhu optimal ini, sehingga bekerja aktif. "ada tabung = dengan suhu 266 oA terjadi perubahan warna ungu pekat, kenaikan suhu sebelum terjadinya denaturasi dapat menaikkan kecepatan reaksi sehingga suhu diatas ?6oA membuat sebagian enzim menjadi tidak aktif bekerja. "ada perlakuan akti*itas enzim amilase terhadap p# juga menggunakan air liur yang telah diencerkan dan dipipet ke dalam = tabung reaksi ditambah p# 2, p# + dan p# 22 ke dalam = tabung yang berbeda dan diinkubasi selama 26 menit. !etelah diinkubasi selama 26 menit ditambah 26 tetes amilum pada setiap tabung reaksi untuk mendeteksi apakah terjadi produk pada setiap tabung. #asilnya menunjukkan tidak terjadi perubahan tetap berwarna bening dan diinkubasi lagi selama 26 menit. !etelah masa inkubasi 26 menit ditambahkan - tetes pada setiap tabung. "ada tabung 2 terjadi perubahan warna menjadi ungu pekat ini menunjukkan adanya enzim yang mempunyai p# optimum yang sangat rendah. p# 2 menunjukkan angka asam sehingga # C dengan asam amino terprotonasi dimana asam amino yang satu dengan asam amino yang lain semakin jauh sehingga ikatan lemah maka kuning orange dimana p# + merupakan p# enzim di dalam tubuh akan menunjukkan akti*itas maksimum antara p# >,6 dan 0,6. "ada tabung = terjadi perubahan warna menjadi ungu lembayung dimana p# 22 menunjukkan adanya denaturasi yang mengakibatkan menurunnya akti*itas enzim. p# 22 memiliki angka asam. (imana asam amino yang satu dan yang lain semakin membesar sehingga terjadi tabrakan dan terjadi denaturasi pada ikatan peptidanya. /plikasi enzim yaitu <
0?
4ipase $J < 3 mengurangkan lemak dalam makanan seperti daging 3 bertindak balas terhadap lemak susu dalam penyedikan keju
Renin $J < 3 dapat mendidihkan susu
!elulosa $J < 3 melembutkan sayur yang tinggi kandungan serabutnya 3 mengeluarkan butiran kulit daripada bijian seperti gandum 3 mengasinkan agar3agar daripada rumput lau dengan menguraikan dinding sel daun rumapi dan membebaskan agar–agar yang terkandung didalamnya.
/milase $J < 3 terdapat dalam detergen untuk meningkatkan kotoran seperti coklat, ikan dan telur daripada pakaian. 3 ditambah dalam proses pencairan kanji sebelum penambahan ragi dalam industri alkohol.
0+
BAB / PENUTUP
/.1 #esipulan
(ari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa < –
$nzim dapat bekerja maksimal pada suhu optimum, yakni pada suhu kamar dimana kerja enzim paling optimal. !uhu yang tinggi menyebabkan kerusakan G denaturasi enzim, sedang pada suhu rendah %6 o& enzim inaktif.
–
$nzim dapat bekerja maksimum pada p# optimal yang umumnya sesuai dengan p# pada jaringan tempat enzim berada. Umumnya p# yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat merusak enzim amilase.
–
Uji akti*itas enzim urease bersifat positif dengan ditunjukkan merah lembayung setelah diberi indikator "".
/.2 "aran
!ebaiknya
praktikan
lebih
memahami
prosedur
percobaan
agar
mendapatkan hasil yang maksimal.
0
DA+TA' PU"TA#A
4ehninger, /.4. 20. Dasar – Dasar Biokimia I . $rlangga < 7akarta )urray, R. (kk. 2000. Biokimia Harper . $'A < 7akarta "oge, (a*ids. 200. Prinsip – Prinsip Biokimia Edisi Kedua. $rlangga < 7akarta "oedjiadi, /. 2009. Dasar – Dasar Biokimia. U-3"ress < 7akarta !adikin, ).#. 66. Biokimia Enzim. @idya )edika < 7akarta @inarno, 8.'. 20=. Enzim Pangan. 'ramedia < 7akarta
00