PRINSIP KERJA BAHAN BAKAR ELEKTRONIK PADA MESIN BENSIN oleh: Kelompok : VIII 1. M.Agil Syapura
5143122004
2. Lukmanul Hakim
5142122003
3. Barita situmorang
5142122007
4. Hasrul Sinambela
5143122012
5. Lamhot Saut Mungkur
5142122002
6. Soni Sanjaya Simanjuntak
5142122005
Prodi Pendidikan Teknik Otomotif
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk rahmat dan hidayah Nya, kami telah menyelesaikan tugas makalah tentang kelistrikan otomotif yang di berikan oleh Dosen. Atas kerja sama dan usaha dari kelompok, akhirnya kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dan jika ada kesalahan penulisan pada makalah ini kami mohon bimbingannya untuk perbaikan makalah-makalah berikutnya. Mudah-mudahan dengan di buatnya Makalah ini, kami selaku mahasiswa bisa lebih baik untuk memahami pelajaran yang di berikan oleh Dosen khususnya mata kelistrikan otomotif. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih.
Penulis,………………. 2015
( Kelompok 8)
3
BAB II Pembahasan A. Pengertian Sistem EFI. EFI adalah kata singkatan dari Electronic Fuel Injection. Adapun pengertian dari EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar, sehingga didapatkan daya motor yang optimal dengan pemakaian bahan bakar yang minimal serta mempunyai gas buang yang ramah lingkungan. Dalam kehidupan sehari hari nama EFI telah dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama nama yang berbeda, akan tetapi prinsip dari semua sistem tersebut adalah sama. Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal.
B.Fungsi Dan Cara Kerja Komponen Injeksi Fungsi dan cara kerja komponen injeksi Bahan bakar bensin elektronik Sistem EFI itu terdiri dari tiga system utama,yaitu system bahan bakar,system induksi udara,dan system control elektronik. Untuk sepeda motornya bisa dilihat di Sepeda Motor Injeksi Honda. Sistem Bahan bakar Sitem Bahan Bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke ruang bakar. 1) Pompa Bahan bakar Pompa bahan bakar berfungsi utuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke injector.Pompa bahan bakar yang digunakan adalah pompa bahan bakar listrik 2) Fuel pulsation damper Fuel pulsation damper berfungsi sebagai penyerap perubahan tekanan pada saluran tekanan karena adanya injeksi.Tekanan bahan bakar dalam intake manifold dipertahankan oleh pressure regulator 3) Pressure Regulator Pressure regulator berfungsi mengatur tekanan bahan bakar ke injectorinjektor.Jumlah bahan bakar yang di injeksikan diatur oleh sinyal yang di berikan ke injector sehingga tekanan harus tetap pada tiap-tiap injketor.Untuk mendapatkan jumlah penyemprotan yang tepat,tekanan bahan bakar harus dipertahankan lebih kurang 2,55 kg/cm2. 4
4) Injektor Injektor adalah sebuah nozzle elektromagnetik yang kerjanya dikontrol leh computer.Injektor dilengkapi dengan heat insulator pada saluran masuk atau pada kepala slinder yang dekat dengan lubang pemasukan 5) Cold start injektor Cold start Injektor digunakan untuk mensuplai bahan-bahan pada saat suhu motor masih rendah.Injektor ini dipsang di baian tengah ruangan udara masuk.Injektor bekerja hanya pada saat start bila temperature air pendingin di bawah 220 Celsius. Sistem induksi udara berfungsi untuk menyediakan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran terdiri atas: 1) Throttle body Throttle body terdiri atas katup therottle untuk mengontroludara masuk,sebuah system by pass udara yang mengatur aliran udara pada putaran idle dan sebuah throttle position sensor untuk menyensor kondisi terbukanya katup therottle. 2) Katup udara Katup udara di gunakan untuk fast idle yang bekerjanya oleh bimetal dan heat coil motor dalam keadaan dingin.Katup udara di pasangkan pada permukaan samping kanan slinder.Jika putaran fast idle selama pemanasan tidak stabil atau rendah maka hali ini antara lain disebabkan oleh kesalahan pembukaan katup udara. 3) Air flow meter Air flow meter mendeteksi jumlah udara yang masuk dan mengirimkan sinyal ke computer yang menentukan dasar jumlah injeksi.Air flow meter terdiri atas plat pengukur,pegas kembali ,baut penyekat campuran idle,sensor udaa masuk dan switch pompa bahan bakar. 4) system Kontrol Elektronik (ECU) Sistem Kontrol elektronik mempunyai bermacam-macam sensor yang terdiri atas air flow meter,Sensor air pendingin,sensor psisi katup gas,sensor udara masuk,sensor gas tekan,dan sensor tekanan mesin.Perangkat ini akan menentukan lama kerja injector.Kelengkapan yang lain adalah main relay yang menyediakan sumber arus listrik ke computer.Circuit opening relay yang mengontrol kerja pompa bahan bakar dan sebuah resistor yang menstabilkan kerja injector.
5
C. KONSTRUKSI MESIN EFI
Gambar 1. Konstruksi mesin EFI
Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu; 1. sistem bahan bakar (fuel system), 2. sistem kontrol elektronik (electronic control system), dan 3. system induksi/pemasukan udara (air induction system) Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini. Jumlah komponenkomponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis sepeda mesin. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula. Dengan semakin lengkapnya komponen-komponen sistem EFI (misalnya sensor-sensor), maka pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna. Macam macam sistem dalam EFI : 1.Mesin Mobil EFI Tipe D Pada sistem injeksi tipe D, pengukuran tentang udara yang dihisap mesin menggunakan Vacuum sensor yang mendeteksi kevacuuman di dalam Intake Manipol, alat sensor ini di kenal dengan MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure. Besarnya tingkat kevacuuman yang terdapat pada intake manipol di informasikan ke ECU untuk menentukan banyak sedikitnya BBM yang di injeksikan melalui Injektor. Contoh mobil Toyota yang menggunakan mesin EFI tipe D adalah Avanza, Terios, Rush.
6
Gambar 2. Sistem injeksi tipe D
2. Mesin Mobil EFI tipe L Sedangkan pada sistem EFI tipe L, banyak dan sedikitnya udara yang masuk di ukur menggunakan air flow meter,informasi banyak sedikitnya udara yang melewati Air flow meter ini diteruskan ke ECU untuk memberikan banyaknya suplai BBM yang akan diinjeksikan melalui injektor. Contoh mobil yang memakai sistem EFI tipe L adalah Toyota Soluna, Toyota Vios, Toyota Yaris, Toyota Kijang Innova, dan Toyota Corolla
Gambar 3. Sistem injeksi tipe L Perbedaan utama EFI tipe D dan EFI tipe L adalah Mobil EFI tipe D menggunakan MAP sensor yang terhubung dengan selang ke Intake Manipol setelah Throttle body dan Mobil EFI Tipe L menggunakan Air Flow Meter atau MAF (Mass Air Flow) yang di tempatkan sebelum throttle 1body.
7
A. Komponen Sistem Bahan Bakar Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke mesin terdiri dari tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel pump), saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi), pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator), dan injektor/penyemprot bahan bakar. Sistem bahan bakar ini berfungsi untuk menyimpan, membersihkan, menyalurkan dan menyemprotkan/menginjeksikan bahan bakar. Adapun fungsi masing-masing komponen pada sistem bahan bakar tersebut adalah sebagai berikut: 1. Fuel suction filter; menyaring kotoran agar tidak terisap pompa bahan bakar. 2. Fuel pump module; memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke injektor. Penyaluran bahan bakarnya harus lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan mesin supaya tekanan dalam sistem bahan bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun kondisi mesin berubah-ubah.
Gambar 4. Fuel pump module 3. Fuel pressure regulator; mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar tetap/konstan. Contohnya pada Honda Supra X 125 PGM-FI tekanan dipertahankan pada 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi). Bila bahan bakar yang dipompa menuju injektor terlalu besar (tekanan bahan bakar melebihi 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi)) pressure regulator mengembalikan bahan bakar ke dalam tangki.
Gambar 5. Fuel pressure regulator 8
4. Fuel feed hose; slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju injektor. Slang dirancang harus tahan tekanan bahan bakar akibat dipompa dengan tekanan minimal sebesar tekanan yang dhasilkan oleh pompa. 5. Fuel Injector; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake manifold) sebelum, biasanya sebelum katup masuk, namun ada juga yang ke throttle body. Volume penyemprotan disesuaikan oleh waktu pembukaan nozel/injektor. Lama dan banyaknya penyemprotan diatur oleh ECM (Electronic/Engine Control Module) atau ECU (Electronic Control Unit). Terjadinya penyemprotan pada injektor adalah pada saat ECU memberikan tegangan listrik ke solenoid coil injektor. Dengan pemberian tegangan listrik tersebut solenoid coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat needle valve (katup jarum) dari dudukannya, sehingga saluran bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor.
Gambar 6. Fuel Injector B. Sistem Kontrol Elektronik Komponen sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa sensor (pengindera), seperti MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor, TP (Throttle Position) sensor, IAT (Intake Air Temperature) sensor, bank angle sensor, EOT (Engine Oil Temperature) sensor, dan sensorsensor lainnya. Pada sistem ini juga terdapat ECU (Electronic Control Unit) atau ECM dan komponen¬komponen tambahan seperti alternator (magnet) dan regulator/rectifier yang mensuplai dan mengatur tegangan listrik ke ECU, baterai dan komponen lain. Pada sistem ini juga terdapat DLC (Data Link Connector) yaitu semacam soket dihubungkan dengan engine analyzer untuk mecari sumber kerusakan komponen. Secara garis besar fungsi dari masing-masing komponen sistem kontrol elektronik antara lain sebagai berikut; 1. ECU/ECM Menerima dan menghitung seluruh informasi/data yang diterima dari masing-masing sinyal sensor yang ada dalam mesin. Informasi yang diperoleh dari sensor antara lain berupa informasi tentang suhu udara, suhu oli mesin, suhu air pendingin, tekanan atau jumlah udara masuk, posisi katup throttle/katup gas, putaran mesin, posisi poros engkol, dan informasi yang lainnya. Pada umumnya sensor bekerja pada tegangan antara 0 volt sampai 5 volt. Selanjutnya ECU/ECM menggunakan informasiinformasi yang telah diolah tadi untuk menghitung dan menentukan saat (timing) dan lamanya injektor bekerja/menyemprotkan bahan bakar dengan mengirimkan tegangan listrik ke solenoid injektor. Pada beberapa mesin yang sudah lebih sempurna, disamping mengontrol injektor, ECU/ECM juga bisa mengontrol sistem pengapian. 9
Gambar 7. ECU/ECM 2. MAP (Manifold absolute pressure) sensor Memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tekanan udara yang masuk ke intake manifold. Selain tipe MAP sensor, pendeteksian udara yang masuk ke intake manifold bisa dalam bentuk jumlah maupun berat udara. Jika jumlah udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air flow meter, sedangkan jika berat udara yang dideteksi, sensornya dinamakan air mass sensor.
Gambar 8. MAP (Manifold absolute pressure) sensor 3. IAT (Engine air temperature) sensor Memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang suhu udara yang masuk ke intake manifold. Tegangan referensi/suplai 5 Volt dari ECU selanjutnya akan berubah menjadi tegangan sinyal yang nilainya dipengaruhi oleh suhu udara masuk.
Gambar 9. IAT (Engine air temperature) sensor
10
4. TP (Throttle Position) senor Memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang posisi katup throttle/katup gas. Generasi yang lebih baru dari sensor ini tidak hanya terdiri dari kontak-kontak yang mendeteksi posisi idel/langsam dan posisi beban penuh, akan tetapi sudah merupakan potensiometer (variable resistor) dan dapat memberikan sinyal ke ECU pada setiap keadaan beban mesin. Konstruksi generasi terakhir dari sensor posisi katup gas sudah full elektronis, karena yang menggerakkan katup gas adalah elektromesin yang dikendalikan oleh ECU tanpa kabel gas yang terhubung dengan pedal gas. Generasi terbaru ini memungkinkan pengontrolan emisi/gas buang lebih bersih karena pedal gas yang digerakkan hanyalah memberikan sinyal tegangan ke ECU dan pembukaan serta penutupan katup gas juga dilakukan oleh ECU secara elektronis.
Gambar 10. TP (Throttle Position) senor
5. Engine oil temperature sensor Memberikan sinyal ke ECU berupa informasi (deteksi) tentang suhu oli mesin. 6) Bank angle sensor; merupakan sensor sudut kemiringan. Pada sepeda motor yang menggunakan sistem EFI biasanya dilengkapi dengan bank angle sensor yang bertujuan untuk pengaman saat kendaraan terjatuh dengan sudut kemiringan 55 derajat.
Gambar 11. Engine oil temperature sensor
Sinyal atau informasi yang dikirim bank angle sensor ke ECU saat sepeda motor terjatuh dengan sudut kemiringan yang telah ditentukan akan membuat ECU memberikan perintah untuk mematikan (meng-OFF-kan) injektor, koil pengapian, dan pompa bahan bakar. Dengan demikian peluang terbakarnya sepeda motor jika ada bahan bakar yang tercecer atau tumpah akan kecil karena sistem pengapian dan sistem bahan bakar langsung dihentikan walaupun kunci kontak masih dalam posisi ON . 11
Bank angle sensor akan mendeteksi setiap sudut kemiringan sepeda motor. Jika sudut kemiringan masih di bawah limit yang ditentukan, maka informasi yang dikirim ke ECU tidak sampai membuat ECU meng-OFF-kan ketiga komponen di atas. Bagaimana dengan sudut kemiringan sepeda motor yang sedang menikung/berbelok? Jika sepeda motor sedang dijalankan pada posisi menikung (walau kemiringannya melebihi 550), ECU tidak meng-OFF¬kan ketiga komponen tersebut. Pada saat menikung terdapat gaya centripugal yang membuat sudut kemiringan pendulum dalam bank angle sensor tidak sama dengan kemiringan sepeda motor.
Gambar 12. perintah untuk mematikan (meng-OFF-kan) injektor Dengan demikian, walaupun sudut kemiringan sepeda motor sudah mencapai 550, tapi dalam kenyataannya sinyal yang dikirim ke ECU masih mengindikasikan bahwa sudut kemiringannya masih di bawah 550 sehingga ECU tidak meng-OFF-kan ketiga komponen tersebut. Selain sensor-sensor di atas masih terdapat sensor lainnya digunakan pada sistem EFI, seperti sensor posisi camshaft/poros nok, (camshaft position sensor) untuk mendeteksi posisi poros nok agar saat pengapiannya bisa diketahui, sensor posisi poros engkol (crankshaft position sensor) untuk mendeteksi putaran poros engkol, sensor air pendingin (water temperature sensor) untuk mendeteksi air pendingin di mesin dan sensor lainnya. Namun demikian, pada sistem EFI sepeda motor yang masih sederhana, tidak semua sensor dipasang. C. Sistem Induksi Udara Komponen yang termasuk ke dalam sistem ini antara lain; 1
air cleaner/air box (saringan udara),
Gambar 13. air cleaner/air box (saringan udara),
12
2
intake manifold
Gambar 14. intake manifold
3
throttle body (tempat katupgas).
Gambar 15. throttle body (tempat katupgas).
Sistem ini berfungsi untuk menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran.
D. CARA KERJA SISTEM EFI 1. Saat baru dinyalakan, Biasanya mesin dalam kondisi dingin dan kondisi ini diketahui oleh ECU berdasarkan informasi dari Engine temperature sensor (ETS). ECU akan memerintahkan injector untuk menyemprotkan bensin lebih banyak, mirip dengan penggunaan choke saat menstarter engine di pagi hari. Putaran mesin meninggi dan semakin menurun seiring dengan kenaikan suhunya. ECU juga mengatur bukaan bypass valve untuk mengatur supplay udara pada saat pemanasan mesin dalam kondisi stasioner. Kira seperti ini sensor suhu mesin ETS.
13
Gambar 16. sensor suhu mesin ETS.
Posisinya biasanya di silider atau di head di jalur cairan pendingin (water cooled), dan tegangan (V) yang diinformasikan ke ECU
Gambar 17. Koefisien suhu Atau bisa berujuk tabel berikut:
14
Tabel 1.sensor temperatur Jadi ECU akan menerjemahkan tegangan tersebut sebagai besaran suhu, kemudian data suhu ini digunkan untuk mengeksekusi putasan bagi injektor dan bypass valve (ISC). Posisi bypass valve (ISC /idle switch control) seperti tampak pada gambar ini.
Gambar 18. Posisi bypass valve (ISC /idle switch control)
2
Pada saat normal, 15
Handle gas akan mentransfer gerakan tangan lewat kabel throttle (kabel gas), menjadi bukaan kupu2 (throttle valve). Bukaan ini disensor oleh TPS dan memberikan informasi mengenai derajat bukaan klep kupu2 kepada ECU. Bentuk TPS dapat diliihat dalam gambar berikut, bentuk dalamnya.
Gambar 19. Handle gas
Sedangkan bentuk luarnya seperti ini
Gambar 20. Bentuk luar handle gas
Dan posisinya terletak di TB dengan poros yang terkoneksi dengan klep kupu-kupu
16
Gambar 21. Klep kupu-kupu
Dan sensor TPS ini akan mengirimkan sinyal ke ECU berupa tegangan seperti gambar berikut
Gambar 21. Sensor TPS ini akan mengirimkan sinyal ke ECU berupa tegangan
Dan oleh ECU tegangan yang dikirimkan TPS ini akan diartikan sebagai banyaknya volume udara yang masuk, karena volume udara yang masuk ditentukan oleh luasnya area yang terbuka dikalikan dengan kecepatan aliran udara yang melalui TB. Pada salah satu gambar di atas telah terdapat penampakan dari TB, akan tetapi akan lebih jelas jika melihat gambar berikut.
17
Gambar 22. penampakan dari TB Setelah informasi banyaknya volume udara yang masuk diketahui, maka ECU akan menghitung seberapa besar bensin yang akan disemprotkan. Setelah dihitung dengan teliti dengan menggunakan faktor koreksi dari masukan sensor2 yang lain seperti IAT dan IAP (nanti akan dijelaskan dalam artikel yang berbeda), maka ECU akan mengirimkan sinyal ke injector untuk menyemprotkan bensin dalam ukuran tertentu yang sesuai dengan volume udara yang masuk agar diperoleh komposisi stoichiometric (AFR=14.7). Bentuk sinyalnya secara umum tampak pada gambar berikut.
Gambar 23. Skala hitungan berapa besar bensin yang akan dikompresikan Jadi banyaknya bensin yang akan disemprotkan oleh injektor tergantung dari durasi sinyal mulai dari “ECU switches on ” sampai “ECU switches off”, atau sepanjang panah 18
waran merah dalam satuan mili detik (1/1000 detik). Sedangkan bentuk dari injektor secara umum adalah sebagai berikut.
Gambar 24. injector Tegangan yang berasal dari ECU akan diumpankan ke bagian koil selenoid (selenoid coil no.9) yang bersama-sama dengan core spring (pegas pengembali no.4) menghasilkan gerakan core (poros) naik dan turun. Jika naik maka lubang di director (pengarah akan terbuka dan sebaliknya. Durasi bukaan ini dan tekanan bensin yang berasal dari fuel pump, akan menentukan banyaknya bensin yang disemprotkan.
19
BAB III PENUTUP KESIMPULAN Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke mesin terdiri dari tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel pump), saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi), pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator), dan injektor/penyemprot bahan bakar. Sistem bahan bakar ini berfungsi untuk menyimpan, membersihkan, menyalurkan dan menyemprotkan/menginjeksikan bahan bakar. Bank angle sensor akan mendeteksi setiap sudut kemiringan sepeda motor. Jika sudut kemiringan masih di bawah limit yang ditentukan, maka informasi yang dikirim ke ECU tidak sampai membuat ECU meng-OFF-kan ketiga komponen di atas. Bagaimana dengan sudut kemiringan sepeda motor yang sedang menikung/berbelok? Jika sepeda motor sedang dijalankan pada posisi menikung (walau kemiringannya melebihi 550), ECU tidak mengOFF¬kan ketiga komponen tersebut. Pada saat menikung terdapat gaya centripugal yang membuat sudut kemiringan pendulum dalam bank angle sensor tidak sama dengan kemiringan
sepeda motor.
20
FORUM DISKUSI SESI PERTANYAAN. 1. MAHDIAN PAJRI HARAHAP. Pada system bahan bakar bensin tipe EFI, apakah ada bahan bakar gemuk dan kurus ? 2. SYAHRUL RAMADHAN JAYA. Jelaskan prinsip kerja system bahan bakar EFI, dari tangki sampai pembakaran bahan bakar ! 3. SITI SUNARTIH GINTING. Bagaimana cara kerja injector menyemprotkan bahan bakar dengan udara yang masuk ? SESI JAWABAN. 1. MUHAMMAD AGIL SAPUTRA. Pada system bahan bakar bensin tipe EFI, tidak ada bahan bakar gemuk ataupun kurus karena pada system EFI, bahan bakar sudah di atur oleh ECU (Electronic Control Unit) yang melalui sinyal yang diberikan oleh sensor. Jadi ketika mesin berada dalam posisi baru dinyalakan ataupun pada saat mesin dalam kecepatan normal dan kecepatan tinggi, bahan bakar akan tetap normal. 2. LAMHOT SAUT MUNGKUR. Prinsip kerja sistem EFI adalah pada saat mesin distarter atau mesin hidup maka pompa bahan bakar (fuel pump) bekerja menghisap bahan bakar dari tangki (fuel tank) dan menekan ke pipa delivery pipa dengan terlebih dahulu disaring oleh saringan bahan bakar. Bila tekanan bahan bakar melebihi batas yang ditentukan maka regulator akan membuka dan bahan bakar akan mengalir ke tangki melalui saluran pengembali. Injektor dihubungkan ke pipa deliveri sehingga saat jarum injektor membuka maka injektor akan mengabutkan bahan bakar ke arah katup hisap dan masuk ke dalam silinder.
21
3. MUHAMMAD AGIL SAPUTRA Cara injector menyemprotkan bahan bakar dengan udara yang masuk adalah injector terlebih dahulu akan memberikan sinyal kepada ECU sehingga ECU mengirimkan perintah kepada sensor dan sensorpun mengirimkan perintah kepada actuator (injector) sehingga injector dapat menyemprotkan bahan bakar dan pada kondisi ini system EFI menggunakan tipe L Jetronic yang dari bahasa Jerman LUFT yang berarti udara. Pada system ini control injeksi dilakukan secara electronic berdasarkan jumlah udara yang masuk. Sensor untuk mengukur jumlah udara yang masuj ke dalam silinder adalah Air Flow Meter.
22