makalah diabetes militus BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yangberdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan menurunkan Sumber Daya Manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatansuatu negara. Walaupun belum ada survei nasional, sealan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat !ndonesia diperkirakan penderita DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur de"asa keatas pada seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, "alaupun diketahui dampak negati# yang ditimbulkan ditimb ulkannya nya cukup besar antara lain komp komplikasi likasi kron kronik ik pada penya penyakit kit antu antung ng kroni kronis, s, hipertensi, otak, system sara#, hati, mata dan ginal. DM atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relati#. $bsolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relati# berarti umlahnya cukup%memang sedikit tinggi atau daya keranya kurang. &ormon !nsulin dibuat dalam pancreas. $da ' macam type DM DM type !. atau disebut DM yang tergantung pada insulin. DM ini disebabkan akibat kekurangan insulin dalam darah yang teradi karena kerusakan dari sel beta pancreas. eala yang menonol adalah teradinya sering kencing (terutama malam hari), sering lapar dan sering haus, sebagian besar penderita DM type ini berat badannya normal atau kurus. *iasanya teradi ter adi pada usia muda dan memerlukan insulin seumur hidup. DM typ typee !! !! atau atau dis disebu ebutt DM DM yang yang tak ter tergan gantun tung g pada pada ins insuli ulin. n. DM ini dis diseba ebabka bkan n insulin yang ada tidak dapat bekera dengan baik, kadar insuli ins ulin n dap dapat at nor normal mal,, ren rendah dah atau bah bahkan kan bah bahkan kan men mening ingkat kat tet tetapi api #un #ungsi gsi ins insuli ulin n unt untuk uk metabolisme glukosa tidak ada%kurang. $kibatnya glukosa dalam darah tetap tinggi sehingga teradi ter adi hip hiperg erglik likemi emia, a, +- dar darii pen pender derita ita DM typ typee !! den dengan gan obe obersit rsitas as atau ada sang sangat at kegemukan dan biasanya diketahui DM setelah usia / tahun. DM tip tipee atau dis disebu ebutt Diab Diabetes etes mel mellit litus us ges gestasi tasiona onall ( bahasa bahasa !nggris !nggris gestational diabet dia betes, es, ins insuli ulin-r n-resis esistan tantt typ typee 1 dia diabete betes, s, dou double ble dia diabet betes, es, typ typee 2 dia diabete betess whi which ch has progressed progr essed to requir requiree injected insulin, latent autoimmune diabetes of adults, type 1.5" diabetes, type 3 diabetes, !!) !! ) atau diabet diabetes es melitus yang teradi hanya selama keham kehamilan ilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin0 interleukin0 dan dan protein protein reakti# 2 pada 3'45 lintasan patogenesisnya lintasan patogenesisnya.. DM mun mungki gkin n dap dapat at mer merusa usak k kese kesehat hatan an an anin in atau ibu, dan sekitar '/6/- dari "anita penderita DM bertahan hidup 1.2 Rumusan Masalah
*erdasarkan latar belakang di atasdapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1.'.1 $pa pengertian pengertian Diabetes Militus(DM)7 1.'.' $pa saa type Diabetes Militus7 1.'. $pa saa tanda 6 tanda dan geala Diabetes Militus7 1.'.8 $pa saa #aktor penyebab Diabetes Militus7 1.'. *agaimana cara pengobatan dan penangan Diabetes Militus7 1.'. *agaimana hubungan Diabetes Militus dengan a nggota tubuh7
1.3 Tujuan *erdasarkan rumusan masalah di atas tuuan yang dicapai dari penelitian ini adalah 1..1 9ntuk mengetahui pengertian Diabetes Militus 1..' 9ntuk mengetahui apa saa type Diabetes Militus 1.. 9ntuk mengetahui apa saa tanda 6 tanda dan geala Diabetes Militus 1.'.8 9ntuk mengetahui apa saa #aktor penyebab Diabetes Militus7 1.. 9ntuk mengetahui cara pengobatan dan penangan Diabetes Militus 1.. 9ntuk mengetahui hubungan Diabetes Militus dengan anggota tubuh
BAB II PEMBAHA!AN
2.1 Pengert"an D"a#etes M"l"tus
bahasa :unani unani ;<=>=?@A<@, diaba#nein tembus atau pancuran pancuran D"a#etes mell"tus D"a#etes mell"tus, DM ( bahasa diaba#nein,, tembus air) ( bahasa bahasa Batin Batin mellitus mellitus,, ra rasa sa manis anis)) ya yang ng u uga ga di dik ken enal al di !n !nd don ones esia ia den eng gan
*erdasarkan latar belakang di atasdapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1.'.1 $pa pengertian pengertian Diabetes Militus(DM)7 1.'.' $pa saa type Diabetes Militus7 1.'. $pa saa tanda 6 tanda dan geala Diabetes Militus7 1.'.8 $pa saa #aktor penyebab Diabetes Militus7 1.'. *agaimana cara pengobatan dan penangan Diabetes Militus7 1.'. *agaimana hubungan Diabetes Militus dengan a nggota tubuh7
1.3 Tujuan *erdasarkan rumusan masalah di atas tuuan yang dicapai dari penelitian ini adalah 1..1 9ntuk mengetahui pengertian Diabetes Militus 1..' 9ntuk mengetahui apa saa type Diabetes Militus 1.. 9ntuk mengetahui apa saa tanda 6 tanda dan geala Diabetes Militus 1.'.8 9ntuk mengetahui apa saa #aktor penyebab Diabetes Militus7 1.. 9ntuk mengetahui cara pengobatan dan penangan Diabetes Militus 1.. 9ntuk mengetahui hubungan Diabetes Militus dengan anggota tubuh
BAB II PEMBAHA!AN
2.1 Pengert"an D"a#etes M"l"tus
bahasa :unani unani ;<=>=?@A<@, diaba#nein tembus atau pancuran pancuran D"a#etes mell"tus D"a#etes mell"tus, DM ( bahasa diaba#nein,, tembus air) ( bahasa bahasa Batin Batin mellitus mellitus,, ra rasa sa manis anis)) ya yang ng u uga ga di dik ken enal al di !n !nd don ones esia ia den eng gan
istilah$en%ak"t ken&"ng gula adalah kelainan metabolis yang metabolis yang disebabkan oleh banyak #aktor, dengan simtoma simtoma berupa berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat karbohidrat,,lemak dan protein dan protein,, sebagai akibat dari de#isiensi sekresi hormon insulin insulin,, aktivitas insulin, atau keduanya
de#isiensi transporter glukosa. glukosa.
atau keduanya.
*erbagai penyakit,, sindrom *erbagai penyakit sindrom dan dan simtoma da dapa patt ter terpi picu cu ol oleh eh di diab abete etess me melli llitu tus, s, an antar taraa lain $lCheimer , ata$ia-telangiectasia ata$ia-telangiectasia,, sindrom Do"n, penyakit &untington,, &untington kelainanmitokondria kelainan mitokondria,, distro distro#i #i mioto miotonis nis,, penyakit Parkinson Parkinson,, sindro sindrom m Prader Prader0Wi 0Willi lli,, sindrom Werner ,sindrom Wol#ram,, leukoaraiosis Wol#ram leukoaraiosis,, demensia demensia,, hipotiroidisme hipotiroidisme,, hipertiroidisme hipertiroidisme,,hipogonadisme hipogonadisme,, da dan n la lain in00 lain. DM yaitu yaitu kelaina kelainan n metabolik metabolik akiba akibatt dari kegag kegagalan alan pankrea pankreass untuk untuk mensekr mensekresi esi insulin insulin (hormon yang responsibel terhadap peman#aatan glukosa) secara adekuat. $kibat yang umum adalah teradinya hiperglikemia. DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia hiperglikemia yang diseba disebabkan bkan de#isiensi insulin atau akiba akibatt kera insulin yang tidak adekuat (*runner Suddart). Eadar gula darah sepanang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam "aktu ' am. Eadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah +/011/ mg%dB darah. Eadar gula darah biasanya kurang dari 1'/018/ mg%dB pada ' am setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya. 2.2 T%$e ' t%$e D"a#etes M"l"tus Frga Fr gani nisas sasii Ee Eese sehat hatan an Du Duni niaa (W (W&F &F)) men mengkl gklasi# asi#ika ikasik sikan an ben bentuk tuk dia diabet betes es mel mellitu lituss berdasarkan pera"atan dan simtoma 1. Diab Di abete etess ti tipe pe 1, ya yang ng me meli lipu puti ti sim simto toma ma ketoasidosis hing hingga ga rusakn rusaknya ya sel be beta ta di di dalam pankreas dalam pankreas yan yang g dis diseba ebabka bkan n ata atau u men menyeb yebabk abkan an autoimunitas autoimunitas,, da dan n be bers rsi# i#at atidiopatik idiopatik . Diabetes mellitus dengan patogenesis dengan patogenesis elas, elas, seperti #ibrosis #ibrosis sistik sistik atau de#isien de#isiensi si mitokondria mitokondria,, tidak termasuk pada penggolongan ini. Diabetes tipe ', yang diakibatkan oleh de#isiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin
2.
Diabetes Diabet es ges gestasi tasiona onal, l, yan yang g mel melipu iputi ti gestational gestational impaired glucose tolerance tolerance,, dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menadi
3.
%nsulin requiring for for sur&i&al diabetes, diabetes, seperti pada kasus de#isiensi peptida02. %nsulin requiring for control diabetes. diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin insulin endogenus endogenus tidak cukup untuk mencapai geala normoglicemia normoglicemia,, ika tidak disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh tubuh..
'ot insulin requiring diabetes. diabetes.
D"a#etes mell"tus t"$e 1
Diabet Diab etes es me mell llit itus us ti tipe pe 1, di diab abet etes es an anak ak0a 0ana nak k ( bahasa bahasa !nggris !nggris childhood-onset diabetes, ju&enile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, %( ) %( ) adalah diabetes yang teradi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pada pulau0pulau pulau0pulau Bangerhans Bangerhans pankreas pankreas.. !DDM dapat diderita oleh anak0 anak maupun orang de"asa.
Sampai saat ini !DDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet diet maupun maupun olah raga. raga. Eebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap a"al. Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan menghancurkan sel beta pankr pankreas. eas. Geaksi autoimunitas autoimunitas tersebu tersebutt dapat dipicu oleh adanya in#eksi pada tubuh. Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan penga"asan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor penguian darah. Peng Pe ngob obata atan n da dasa sarr di diab abet etes es tip tipee 1, ba bahk hkan an un untu tuk k ta taha hap p pa pali ling ng a" a"al al sek sekali alipu pun, n, ad adala alah h penggantian insulin. Hanpa Hanpa insulin, ketosis ketosis dan dan diabetic ketoacidosis bisa ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penekanan uga diberikan pada penyesuaian gaya hidu hi dup p (d (die iett da dan n ol olah ahra raga ga). ). Her erle lepa pass da dari ri pe pemb mber eria ian n in ine eks ksii pa pada da um umum umny nya, a, u uga ga dimungkin dimu ngkinkan kan pembe pemberian rian insuli insulin n melalu melaluii pump pump,, yan yang g mem memung ungkin kinkan kan un untuk tuk pem pemberi berian an masukan insulin '8 am sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, uga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus (a bolus)) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan uga untuk pemberian masukan insulin melalui Iinhaled po"derI. po"derI. Pera"atan diabetes tipe 1 harus berlanut terus. Pera"atan tidak akan memengaruhi akti ak tivi vitas tas0ak 0akti tivi vitas tas no norm rmal al ap apabi abila la ke kesad sadar aran an ya yang ng cu cuku kup, p, pe pera ra"a "ata tan n ya yang ng te tepat pat,, da dan n kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dialankan. Hingkat lukosa rata0rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (J/01'/ mg%dl, 80 mmol%l. *eberapa dokter menyarankan sampai ke 18/01/ mg%dl (+0+. mmol%l) untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah, seperti se perti I#reKuent hypoglycemic eventsI.$ngka di atas '// mg%dl (1/ mmol%l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi. $ngka di atas // mg%dl (1 mmol%l) biasanya membutuhkan pera"atan secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis. Hingkat glukos glu kosaa dar darah ah yan yang g ren rendah dah,, yan yang g dis disebu ebutt hip hipogl oglisem isemia, ia, dap dapat at men menyeb yebabk abkan an keh kehilan ilangan gan kesadaran. D"a#etes mell"tus t"$e 2 Diabet Diab etes es mel elli litu tuss ti tip pe ' ( bahasa bahasa !nggris !nggris adul adult-onset t-onset diabe diabetes, tes, obesit obesity-re y-related lated diabetes, non-insulin-dependent diabetes mellitus, '%( ) merupakan tipe diabetes mellitus yang ya ng te tera radi di bu buka kan n di diseb sebab abka kan n ol oleh eh ras rasio io insulin di da dala lam m si sirk rkul ulasi asi da darah rah,, me melai laink nkan an merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen banyak gen,, termasuk yang yan g men mengek gekspre spresik sikan an dis dis#un #ungsi gsi sel >, ga gang nggu guan an sekresi hormon insulin insulin,, re resi sist stan ansi si se sell terhadap insulin yang disebabkan oleh dis#ungsi B9H1/ de deng ngan an ko#a ko #akt ktor or hormon resistin resistin yang menyebabkan sel aringan, terutama pada hati menadi kurang peka terhadap terhad ap insuli insulinserta nserta G*P8 ya yang ng me mene nekan kan pe peny nyer erap apan an gl gluk ukos osaa ol oleh eh ot otot ot lu lurik rik namun namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati. Mutasi gen tersebut sering teradi padakromosom pada kromosom 14 yang 14 yang merupakan kromosom terpadat yang ditemukan pada manusia manusia.. Pada L!DDM ditemukan ekspresi SBH1 yang tinggi, rasio G*P8 G*P8 dan dan hormonresistin hormon resistin yang tinggi, peningkatan lau metabolisme glikogenolisis glikogenolisis dan dan glukoneogenesis pada hati hati,, penurunan lau reaksi oksidasi dan oksidasi dan peningkatan lau reaksi esteri#ikasi pada esteri#ikasi pada hati. Pada tahap a"al kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensiti#itas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. &iperglisemia dapat diatasi dengan obat anti diabetes yang diabetes yang dapat meningkatkan sensiti#itas terhadap insulin
atau mengurangi produksi glukosa dari hepar , namun semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan. $da beberapa teori yang menyebutkan penyebab pasti dan mekanisme teradinya resistensi ini, namun obesitas sentral diketahui sebagai #aktor predisposisi teradinya resistensi terhadap insulin, dalam kaitan dengan pengeluaran dari adipokines ( nya suatu kelompok hormon) itu merusak toleransi glukosaFbesitas ditemukan di kira0kira 4/- dari pasien dunia dikembangkan diagnosis dengan enis ' kencing manis. aktor lain meliputi mengeram dan searah keluarga, "alaupun di dekade yang terakhir telah terus meningkat mulai untuk memengaruhi anak remaa dan anak0anak. Diabetes tipe ' dapat teradi tanpa ada geala sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe ' biasanya, a"alnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas #isik (olahraga), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan le"at pengurangan berat badan. !ni dapat memugar kembali kepekaan hormon insulin, bahkan ketika kerugian berat%beban adalah rendah hati,, sebagai contoh, di sekitar kg ( 1/ sampai 1 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito abdominal yang gemuk. Bangkah yang berikutnya, ika perlu,, pera"atan dengan lisan 3antidiabetic drugs. 3Sebagai%Eetika%Sebab5 produksi hormon insulin adalah pengobatan pada a"alnya tak terhalang, lisan ( sering yang digunakan di kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk meningkatkan produksi hormon insulin ( e.g., sul#onylureas) dan mengatur pelepasan%release yang tidak sesuai tentang glukosa oleh hati ( dan menipis pembalasan hormon insulin sampai tara# tertentu ( e.g., met#ormin), dan pada hakekatnya menipis pembalasan hormon insulin ( e.g., thiaColidinediones). Nika ini gagal, ilmu pengobatan hormon insulin akan adilah diperlukan untuk memelihara normal atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yang tertib tentang cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus, paling terutama sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan. Sebuah Cat penghambat dipeptidyl peptidase ) yang disebut sitagliptin, baru0baru ini diperkenankan untuk digunakan sebagai pengobatan diabetes mellitus tipe '. Seperti Cat penghambat dipeptidyl peptidase ) yang lain, sitagliptin akan membuka peluang bagi perkembangan sel tumor maupun kanker. Sebuah #enotipe sangat khas ditunukkan oleh L!DDM pada manusia adalah de#isiensi metabolisme oksidati# di dalam mitokondria pada otot lurik. Sebaliknya, hormontri0iodotironina menginduksi biogenesis di dalam mitokondria dan meningkatkan sintesis $HP sintase pada kompleks O, meningkatkan aktivitas sitokrom c oksidase pada kompleks !O, menurunkan spesi oksigen reakti# , menurunkan stres oksidati# , sedang hormonmelatonin akan meningkatkan produksi $HP di dalam mitokondria serta meningkatkan aktivitas respiratory chain, terutama pada kompleks !, !!! dan !O. *ersama dengan insulin, ketiga hormon ini membentuk siklus yang mengatur #os#orilasi oksidati# mitokondria di dalam otot lurik. Di sisi lain, metalotionein yang menghambat aktivitas SE0beta akan mengurangi risiko de#isiensi otot antung pada penderita diabetes. Simtoma yang teradi pada L!DDM dapat berkurang dengan dramatis, diikuti dengan pengurangan berat tubuh, setelah dilakukan bedah bypass usus. &al ini diketahui sebagai akibat dari peningkatan sekresi hormon inkretin, namun para ahli belum dapat menentukan apakah metoda ini dapat memberikan kesembuhan bagi L!DDM dengan perubahan homeostasis glukosa. Pada terapi tradisional, #lavonoid yang mengandung senya"a hesperidin dan naringin, diketahui menyebabkan peningkatan mGL$ glukokinase,
peningkatan ekspresi B9H8 pada hati dan aringan
peningkatan pencerap gamma proli#erator peroksisom
peningkatan rasio plasma hormon insulin, protein 2 dan leptin
penurunan ekspresi B9H' pada hati
penurunan rasio plasma asam lemak dan kadar trigliserida pada hati
penurunan rasio plasma dan kadar kolesterol dalam hati, antara lain dengan menekan 3-hydro$y-3-methylglutaryl-coen*yme reductase, asil0Eo$,kolesterol asiltrans#erase
penurunan oksidasi asam lemak di dalam hati dan aktivitas karnitina palmitoil, antara lain dengan mengurangi sintesis glukosa0 #os#atase dehidrogenase dan#os#atidat #os#ohidrolase
meningkatkan lintasanglukoneogenesis
lau
lintasan glikolisis dan%atau
menurunkan
lau
sedang naringin sendiri, menurunkan transkripsi mGL$ #os#oenolpiruvat karboksikinase dan glukosa0 #os#atase di dalam hati. &esperidin merupakan senya"a organik yang banyak ditemukan pada buah enis eruk , sedang naringin banyak ditemukan pada buah enis anggur . D"a#etes mell"tus t"$e 3 D"a#etes mell"tus gestas"(nal ( bahasa !nggris gestational diabetes, insulin-resistant type 1 diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has progressed to require injected insulin, latent autoimmune diabetes of adults, type 1.5" diabetes, type 3 diabetes, !! ) atau diabetes melitus yang teradi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin0 dan protein reakti# 2 pada lintasan patogenesisnya.3'45 DM mungkin dapat merusak kesehatan anin atau ibu, dan sekitar '/6/- dari "anita penderita DM bertahan hidup. Diabetes melitus pada kehamilan teradi di sekitar '6- dari semua kehamilan. DM bersi#at temporer dan dapat meningkat maupun menghilang setelah melahirkan. DM dapat disembuhkan, namun memerlukan penga"asan medis yang cermat selama masa kehamilan. Meskipun DM bersi#at sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan anin maupun sang ibu. Gesiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi%diatas normal), penyakit antung ba"aan dan kelainan sistem sara# pusat, dan cacat otot rangka. Peningkatan hormon insulin anin dapat menghambat produksi sur#aktan anin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. &yperbilirubinemia dapat teradi akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran dapat teradi, paling umum teradi sebagai akibat dari per#usi plasenta yang buruk karena kerusakan vaskular. !nduksi kehamilan dapat diindikasikan dengan menurunnya #ungsi plasenta. Fperasi sesar dapat akan dilakukan bila ada tanda bah"a anin dalam bahaya atau peningkatan resiko luka yang berhubungan dengan makrosomia, seperti distosia bahu. 2.3 Tan)a )an gejala D"a#etes M"l"tus Handa a"al yang dapat diketahui bah"a seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari e#ek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 1/ 0 1J/ mg%dB dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine seri ng dilebung atau dikerubuti semut.
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan geala diba"ah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita 1. Numlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria) '. Sering atau cepat merasa haus%dahaga (Polydipsia) . Bapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia) 8. rek"ensi urine meningkat%kencing terus (lycosuria) . Eehilangan berat badan yang tidak elas sebabnya . Eesemutan%mati rasa pada uung syara# ditelapak tangan kaki +. 2epat lelah dan lemah setiap "aktu J. Mengalami rabun penglihatan secara tiba0tiba 4. $pabila luka%tergores (korengan) lambat penyembuhannya 1/. Mudah terkena in#eksi terutama pada kulit. 2.* +akt(r $en%e#a# D"a#etes M"l"tus Penyakit diabetes bisa disebabkan oleh beberapa #aktor pemicu,diantaranya P(la makan o Makan secara berlebihan dan melebihi umlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus. konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin dalam umlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus. ,#es"tas -kegemukan o Frang gemuk dengan berat badan lebih dari 4/ kg cenderung memiliki peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus. Sembilan dari sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus. +akt(r genet"s o Diabetes mellitus dapat di"ariskan dari orang tua kepada anak. en penyebab diabetes mellitus akan diba"a oleh anak ika orang tuanya menderita diabetes mellitus. Pe"arisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit "alaupun resikonya sangat kecil. Bahan/#ahan k"m"a )an (#at/(#atan o *ahan0bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan #ungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon0hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala enis residu obat yang terakumulasi dalam "aktu yang lama dapat mengiritasi pankreas. Pen%ak"t )an "n0eks" $a)a $an&reas o !n#eksi mikroorganisme dan virus pada pankreas uga dapat menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan #ungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon0 hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus. P(la h")u$ o Pola hidup uga sangat mempengaruhi #aktor penyebab diabetes mellitus. Nika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes mellitus karena olah raga ber#ungsi untuk membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Ealori yang tertimbun di dalam tubuh merupakan #aktor utama penyebab diabetes mellitus selain dis#ungsi pankreas. *adan Eesehatan Dunia (W&F) mengatakan, kasus diabetes di negara0 negara $sia akan naik hingga 4/ persen dalam '/ tahun ke depan. Dalam 1/ tahun belakangan, umlah penderita diabetes di &anoi, Oietnam, berlipat ganda. Sebabnya7 Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,Q kata Dr auden alea,
Penasihat W&F untuk Penyakit Hidak Menular di Ea"asan Pasi#ik *arat. Eesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas #isik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rain bersepeda, alan kaki, atau aktivitas lainnya. Teh man"s o Penelasannya sederhana. Hingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonak tinggi. *elum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira0kira mengandung '/0// kalori (tergantung kepekatan). Eebutuhan kalori "anita de"asa rata0rata adalah 1.4// kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saa kita sudah dapat 1.///01.'// kalori. *elum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. 9ungnya obesitas dan diabetes. (rengan Earena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu #aktor risiko tinggi pemicu penyakit degenerati#, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PEO) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu #aktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, BDB (kolesterol ahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar &DB (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan. !uka ngem"l o Eita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Earena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue0kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah. urang t")ur. o Nika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme adi terganggu. &asil riset para ahli dari 9niversity o# 2hicago mengungkapkan, kurang tidur selama hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. $rtinya, risiko diabetes meningkat. Eurang tidur uga dapat merangsang seenis hormon dalam darah yang memicu na#su makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik. !er"ng stress o Stres sama seperti banir, harus dialirkan agar tidak teradi banir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Hubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Lamun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanangan tanpa alan keluar, sama saa dengan bunuh diri pelan0pelan. e&an)uan r(k(k o Sebuah penelitian di $merika yang melibatkan 8.+' rela"an pria dan "anita menemukan bah"a risiko perokok akti# terhadap diabetes naik sebesar '' persen. Disebutkan pula bah"a naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga. Menggunakan $"l k(ntrase$s"
Eebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saa. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Rndokrinologi GS2M, kera hormon pil kontrasepsi berla"anan dengan kera insulin. Earena kera insulin dila"an, pankreas dipaksa bekera lebih keras untuk memproduksi insulin. Nika terlalu lama dibiarkan, pankreas menadi letih dan tidak ber#ungsi dengan baik. eranj"ngan s()a o Dari penelitian yang dilakukan oleh Hhe Lurses &ealth Study !! terhadap 1./ "anita usia ''088 tahun, ditemukan bah"a peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu teradi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak. 2.*.1 Pat(0"s"(l(g" Eemungkinan induksi diabetes tipe ' dari berbagai macam kelainan hormonal, seperti hormon sekresi kelenar adrenal, hipo#isis dan tiroid merupakan studi pengamatan yang sedang laik daun saat ini. Sebagai contoh, timbulnya !H dan diabetes mellitus sering disebut terkait oleh akromegali dan hiperkortisolisme atau sindrom 2ushing. &ipersekresi hormon & pada akromegali dan sindrom 2ushing sering berakibat pada resistansi insulin, baik pada hati dan organ lain, dengan simtoma hiperinsulinemiadan hiperglisemia, yang berdampak pada penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. & memang memiliki peran penting dalam metabolisme glukosa dengan menstimulasi glukogenesis dan lipolisis, dan meningkatkan kadar glukosa darah dan asam lemak . Sebaliknya, insulin-li+e growth factor 1 (!0!) meningkatkan kepekaan terhadap insulin, terutama pada otot lurik . Walaupun demikian, pada akromegali, peningkatan rasio !0! tidak dapat menurunkan resistansi insulin, oleh karena berlebihnya &. Herapi dengan somatostatin dapat meredam kelebihan & pada sebagian banyak orang, tetapi karena uga menghambat sekresi insulin dari pankreas, terapi ini akan memicu komplikasi pada toleransi glukosa. Sedangkan hipersekresi hormon kortisol pada hiperkortisolisme yang menadi penyebab obesitas viseral, resistansi insulin, dan dislipidemia, mengarah pada hiperglisemia dan turunnya toleransi glukosa, teradinya resistansi insulin, stimulasiglukoneogenesis dan glikogenolisis. Saat bersinergis dengan ko#aktor hipertensi,hiperkoagulasi, dapat meningkatkan risiko kardiovaskular. &ipersekresi hormon uga teradi pada kelenar tiroid berupa tri0 iodotironinadengan hipertiroidisme yang menyebabkan abnormalnya toleransi glukosa. Pada penderita tumor neuroendokrin, teradi perubahan toleransi glukosa yang disebabkan oleh hiposekresi insulin, seperti yang teradi pada pasien bedah pankreas,#eokromositoma, glukagonoma dan somatostatinoma. &ipersekresi hormon ditengarai uga menginduksi diabetes tipe lain, yaitu tipe 1. Sinergi hormon berbentuk sitokina, inter#eron0gamma dan HL0=, diumpai memba"a sinyal apoptosis bagi sel beta, baik in &itro maupun in &i&o. $poptosis sel beta uga teradi akibat mekanisme as0asB, dan%atau hipersekresi molekul sitotoksik, seperti granCim dan per#orinT selain hiperaktivitas sel H 2DJ0 dan 2D80. 2.*.2 (m$l"kas" Eomplikasi angka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda),kegagalan kronis ginal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan,
serta kerusakan sara# yang dapat menyebabkan impotensi dangangren dengan risiko amputasi. Eomplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk. (m$l"kas" jangka $anjang )ar" )"a#etes Frgan%aringan yg terkena
:g teradi
Plak aterosklerotik terbentuk menyumbat arteri berukuran besar atau sedang di antung, otak, tungkai penis. Pembuluh darah Dinding pembuluh darah kecil mengalami kerusakan sehingga pembuluh tidak dapat mentrans#er oksigen secara normal mengalami kebocoran Mata
inal
Eomplikasi
Sirkulasi yg elek menyebabkan penyembuhan luka yg elek bisa menyebabkan penyakit antung, stroke, gangren kaki tangan, impoten in#eksi
Heradi kerusakan pada pembuluh darah kecil retina
angguan penglihatan pada akhirnya bisa teradi kebutaan
Penebalan pembuluh darah ginal Protein bocor ke dalam air kemih Darah tidak disaring secara
ungsi ginal yg buruk agal ginal
normal Eelemahan tungkai yg teradi
Sara#
secara tiba0tiba atau secara Eerusakan sara# karena glukosa perlahan tidak dimetabolisir secara normal *erkurangnya rasa, kesemutan karena aliran darah berkurang nyeri di tangan kaki Eerusakan sara# menahun
Sistem sara# otonom
Eerusakan pada sara# yg mengendalikan tekanan darah saluran pencernaan
Eulit
*erkurangnya aliran darah ke kulit hilangnya rasa yg menyebabkan cedera berulang
Darah
angguan #ungsi sel darah putih
Naringan ikat
luka tidak dimetabolisir secara normal sehingga aringan menebal atau berkontraksi
e+anan darah yg nai+-turun esulitan menelan perubahan fungsi pencernaan disertai serangan diare
Buka, in#eksi dalam (ul+us
diabeti+um) Penyembuhan luka yg elek Mudah terkena in#eksi, terutama in#eksi saluran kemih kulit Sindroma tero"ongan
karpal ontra+tur upuytren
2. 4ara $eng(#atan )an $enanganan D"a#etes M"l"tus
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menalani pengobatan therapi insulin (Bantus%Bevemir, &umalog, Lovolog atau $pidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet). Pada penderita diabetes mellitus tipe ', penatalaksanaan pengobatan dan penanganan di#okuskan pada gaya hidup dan aktivitas #isik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Nika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. *ahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah. 2..1. PERA5ATAN PRE6ENTI+
1. !denti#ikasi Penderita memba"a keterangan tentang enis DM, komplikasi, regimen Pengobatan '. Oaksinasi Merupakan tindakan yang baik terutama terhadap pnemokokus dan in#luensa . Hidak merokok 8. Deteksi dan Penatalaksanaan hipertensi dan hiperlipidemia . Pera"atan kaki
2.7 hu#ungan )"a#etes m"l"tus )engan angg(ta tu#uh 8 Hu#ungan esehatan "g" )an D"a#etes Mel"tus
Eebanyakan orang mempunyai kebiasaan suka makan malas sikat gigi. Hapi itu uga tidak semua. $palagi bila orang tersebut tahu benar dengan menaga kesehatan gigi dapat
menghindarkan tubuh dari penyakit lainnya. Salah satu penyakit yang dapat dihindari adalah penyakit diabetes melitus. Earena menurut studi penelitian di $merika menunukkan bah"a penderita kerusakan gigi kronis bisa adi orang tersebut pengidap penyakit diabetes melitus tipe '. Pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan seenis protein yang disebut cytokines. 2ytokines inilah penyebab kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes. Nika ini teradi sekali saa, "alaupun orang itu sebelumnya dalam keadaan sehat maka orang tersebut berpeluang menderita diabetes tipe '. Selain itu tingginya kandungan kolesterol dari glukosa yang dibutuhkan tubuh merupakan #aktor utama pemicu risiko diabetes bagi orang yang mengalami kerusakan gigi. Dan kolesterol rendah dapat menolong orang sehat untuk tidak terserang problem gangguan gigi yang mampu memicu diabetes. 9ntuk itu, penderita diabetes sebaiknya mengikuti diet rendah kalori, rain mengonsumsi obat pengatur hormon insulin dan menaga kesehatan gigi. Dan alangkah baiknya ika orang sehat uga ikut menaga kesehatan giginya agar tidak berisiko terkena diabetes. Gadang gusi adalah enis penyakit gigi yang paling ringan, disebabkan oleh bakteri dalam plak. Penyakit ini masih bisa disembuhkan, tapi ika disepelekan tanpa pera"atan lebih lanut bisa berkembang menadi penyakit gigi yang parah uga. Plak yang menempel pada rongga antara gusi dan gigi mampu menimpulkan in#eksi dan menyebabkan kasus serius. *ahkan pada stadium tertentu, gigi harus dicabut. Diabetes merupakan kondisi di mana tubuh tidak mampu meregulasi kandungan glukosa. $rtinya, tekanan darah bisa menadi sangat tinggi. Pengobatan dengan insulin bisa membantu tubuh mengontrol umlah glukosa pada aliran darah. Pada diabetes tipe ', insulin diproduksi sangat sedikit sehingga tidak cukup umlahnya untuk keperluan tubuh manusia. *iasanya hal ini sangat berpengaruh pada orang berusia di atas 8/ tahun. 9ntuk mengatasinya dibutuhkan diet teratur dan mengonsumsi pil atau suntikan reguler.
8 D"a#etes )an esehatan Mata
Diabetes adalah penyakit kompleks yang merupakan hasil dari ketidakmampuan tubuh untuk menghasilakn insulin, hormon yang mengatur kadar gula dalam darah, memba"a gula berlebih untuk disimpan di dalam sel dan kemudian akan digunakan ika diperlukan. Hanpa insulin yang memadai, gula di dalam darah akan menadi berlebih. $naloginya seperti mobil yang penuh bensin tetapi tidak ada kuncinyaT $nda mempunyai energi untuk menggerakkan mobil, tersebut tetapi tidak bisa menggunakannya dengan maksimal. Diabetes dialami oleh lebih dari 1 uta "arga $merika. Sebagian besar kasus yang dialami adalah diabetes onset de"asa, yang biasanya mengenai individu berusia lebih dari 8/ tahun. Salah satu #aktor risiko termasuk ri"ayat keluarga yang menderita diabetes dan kelompok etnis tertentu. Eeturunan $#rika, $merika asli, Nepang, Batin ataupun Polinesia lebih tinggi risikonya. Eomplikasi umum penderita diabetes adalah penyakit mata akibat diabetes. Salah satunya adalah glaukoma. Eomplikasi lainnya termasuk retinopati dan katarak. Getinopati diabetik adalah penyakit yang merusak pembuluh darah kecil pada retina (aringan yang peka cahaya yang beraar di belakang mata) yang sering diumpai pada penderita diabetes. Selama masa hidup mereka, sekitar 1 uta penderita diabetes akan mengalami berbagai tingkatan retinopati diabetik dan setidaknya './// menadi buta tiap tahunnya. Eatarak adalah pengaburan lensa mata yang mengakibatkan pudarnya penglihatan normal. Penderita diabetes mempunyai risiko hampir dua kali mengalami katarak dibandingkan yang lainnya. Eatarak uga mempunyai kecenderungan teradi pada usia yang lebih muda. &ubungan antara diabetes dengan glaukoma sudut0terbuka (tipe glaukoma yang paling umum) telah membangkitkan minat para peniliti selama bertahun0tahun. Penderita diabetes mempunyai risiko dua kali terkena glaukoma daripada individu non0diabetes, meskipun beberapa penelitian baru0baru ini telah mempertanyakan hal ini. :ang lebih menarik lagi, kemungkinan seseorang yang mempunyai glaukoma sudut terbuka kemudian menderita diabetes ternyata lebih tinggi dibandingkan individu yang tidak mempunyai penyakit mata. laukoma neovaskuler, tipe glaukoma yang arang selalu dikaitkan dengan abnormalitas
yang lain, diabetes adalah yang paling sering. Pada beberapa kasus retinopati diabetes, pembuluh darah pada retina menadi rusak. Getina kemudian memproduksi pembuluh darah baru yang abnormal. laukoma neovaskuler dapat teradi ika pembuluh darah yang baru tumbuh pada iris (bagian ber"arna pada mata), menutup cairan pada mata dan meningkatkan tekanan pada mata. laukoma neovaskuler adalah penyakit yang sulit untuk diobati. Salah satu pilihan adalah bedah laser untuk mengurangi pembuluh darah abnormal pada permukaan iris dan retina. Eomplikasi pada mata adalah hal yang umum teradi pada penderita diabetes, penting bagi penderita diabetes untuk memeriksakan kesehatan mata mereka secara rutin. !nstitusi Mata Lasional (Lational Rye !nstitute) merekomendasikan penderita diabetes untuk memeriksakan mata mereka setahun sekali. 8 D"a#etes )an luka $a)a #ag"an kak"
Ulkus atau luka kaki dapat menjadi masalah yang sangat serius bagi penderita diabetes. Penting
untuk
menyembuhkan
ulkus
secepatnya.
Kerusakan saraf pada diabetes dapat mengurangi nyeri sehingga ulkus kaki kadang tidak menimbulkan rasa nyeri jadi sering diabaikan. Sejalan dengan waktu ulkus kaki atau gejala-gejala penyakit dapat merusak kaki secara serius.
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir. Ulkus bisa dikatakan kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit. danya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau! ulkus diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit "# dengan neuropati perifer. Ulkus kaki diabetes $UK"% merupakan komplikasi yang berkaitan dengan morbiditas akibat diabetes mellitus.
BAB III PENUTUP 3.1 es"m$ulan Dari makalah yang saya buat, dapat ditarik kesimpulan bah"a penyakit Diabetes Militus (DM) ini sangat brrbahaya dan menakutkan. *anyak sekali #aktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit Diabetes Militus. Seperti conohnya, Fbesitas(berat badan berlebih),#aktor genetis, pola hidup yang tidak sehat (arang berolah raga), kurang tidur, dan masih banyak yang lainnya. 3.2 !aran $dapun saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Selalu berhati 6 hatilah dalam menaga pola hidup. Sering berolah raga dan istirahat yang cukup '. Naga pola makan anda. Nangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu manis. Earena itu dapat menyebabkan kadar gula melonak tinggi.
Asuhan e$era9atan Pa)a Tn.R )engan D"a#etes Mel"tus )" ruang ra9at Interne Pr"a Tanggal 12 :anuar" 2;13 A!U! < Hn. G berusia / tahun dira"at di !GL$ Penyakit Dalam Pria GS9P M. Damil Padang dengan keluhan masuk badan terasa lemah, penurunan berat badan J Eg dalam 1 bulan terakhir. Elien mempunyai ri"ayat hipertensi dan tidak kontrol rutin. Penuturan keluarga akhir0akhir ini klien sering *$E, bila malam hingga 1/ kali, sering lapar dan haus namun badan klien semakin kurus bukan semakin gemuk. Sebelumnya klien sempat tidak sadarkan diri dan diba"a kerumah sakit. Pada pemeriksaan didapatkan HDU1+/%1// mmhg, LadiUJ/V%menit, GGU'/V%menit, HU+,' /2. ula Darah se"aktu saat masuk 8' mg%dl. 3.1. Pengkaj"an Hanggal pengkaian 1' Nanuari '/1 Waktu 1/.// W!* Guang !P (!nterne Pria) GS9P M.Damil Padang a. I)ent"tas Lama Hn. G 9mur / tahun Nenis kelamin Baki0laki $lamat Pasar *aru Pekeraan Petani Hanggal masuk 1/ Nanuari '/1 Lo. GM //48' Diagnosa Medis Diabetes Melitus (DM) Hipe !! I)ent"tas Penanggung ja9a#< Lama Ln. : 9mur 8 tahun $lamat Pasar *aru Pekeran !bu Gumah Hangga &ubungan dengan pasien !stri #. eluhan Utama Elien merasa badannya lemah, dan mengalami penurunan berat badan J kg dalam 1 bulan terakhir. &. R"9a%at Pen%ak"t !ekarang Pasien datang ke GS9P M. Damil Padang tanggal 1/ Nanuari '/1 melalui !D dengan keluhan badan lemas dan sebelumnya klien sempat tidak sadarkan diri. Eeluhan disertai dengan sering *$E terutama pada malam hari, sering lapar dan haus, namun badan klien semakin kurus bukan semakin gemuk. Dilakukan pemeriksaan gula darah pada pasien, yang ternyata didapatkan hasil DS U 8' g%dl. Fleh dokter yang memeriksa, pasien dianurkan untuk dira"at. Eemudian klien dipindahkan ke ruang !nterne Pria. Pada saat dilakukan pengkaian tanggal 1' Nanuari '/1, klien masih terlihat lemah. ). R"9a%at Pen%ak"t Dahulu Elien memiliki ri"ayat penyakit hipertensi. e. R"9a%at Pen%ak"t eluarga Eeluarga klien ada yang memiliki ri"ayat penyakit hipertensi. 0. Pemer"ksaan +"s"k 1) Eesadaran 2M2
') HHO HD 1+/%1// mm&g L J/ V%menit GG '/V%menit S +,'/ 2 ) H* 18 2m ** J Eg 8) Eepala Lormoshepal ) Gambut *eruban, tidak mudak dicabut ) Mata Eonungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor +) &idung Simetris, tidak ada sekret, tidak ada #raktur J) Mulut *ibir sedikit kering 4) igi 2aries () 1/) Beher NOP 0' 2m&'F 11) Nantung !nspeksi !ctus tidak terlihat Palpasi !ctus tidak teraba Perkusi *atas atas sela iga !! linea parasternal kiri *atas kanan sela iga O linea parasternal kanan *atas kiri sela iga O! linea midklavikula kiri $uskultasi *N ! 0 !! reguler, murmur (0), gallop (0) 1') Dada 0 Paru !nspeksi *entuk dada normal, pergerakan na#as kanan kiri simetris Palpasi remitus taktil simetris kanan kiri Perkusi sonor $uskultasi Oesikuler, Gonchi (0), WhiCing (0) 1) $bdomen !nspeksi Perut datar, simetris Palpasi Lyeri tekan (0), hepar dan lien tidak teraba, Perkusi Himpani $uskultasi *9 () L 18) Punggung 2O$ U Lyeri tekan (0) Lyeri ketok (0) 1) $lat Eelamin Lormal 1) $nus Lormal 1+) Rkstremitas $tas dan *a"ah Hidak ada edema g. Pemer"ksaan La#(rat(r"um N"la" N(rmal &b 1', gr%dl &b B(101) P(1'01) gr%dl &ematokrit 1,J &ematokrit B(8/08) P(+08+) Beukosit .1// sel%mm Beukosit .///01/./// sel%mm Hrombosit 1+.///% mm Hrombosit1/.///08/.///%mm M2O J #B M2O J1 6 44 #B M2& ',J pg M2& '+,/ 6 1,/ pg MPO +,8 #B MPO +,8 6 1/,8 #B M2&2 ', g%dl M2&2 ' 0 g%dl
1)
')
)
8)
)
)
+)
J)
9reum / mg%dl 9reum (1J 6 ) mg%dl 2reatinin 1,1 mg%dl 2reatinin (/,4 6 1,/) DS 8' mg% dl DS / 0 1// mg%dl h. Tera$" %ang )"$er(leh !n#us GB '/ tts%mnt !n Ganitidin 1 amp%1' am%iv libenklamid 'V! Leurosanbe 1 amp%hari $ntasid syrup V2 ! ". Pengkaj"an 11 +ungs"(nal (r)(n Pola Persepsi dan Penanganan Eesehatan Pada saat dilakukan pengkaian pada tanggal 1' Nanuari '/1 pada pukul 1/.//, klien mengatakan bah"a X 1 tahun yang lalu pasien pernah dira"at di rumah sakit dengan penyakit hipertensi dan diperbolehkan pulang karena sudah mengalami perbaikan dalam kesehatan selama pera"atan, namun klien tidak pernah kontrol rutin sesuai dengan anuran dokter . Saat ini, klien mendapatkan terapi in#us GB '/ tts%mnt. Pola Lutrisi dan Metabolik Sebelum sakit Elien makan V%hari, porsi makan cukup, nasi, lauk dan sayur. Selama sakit Elien makan diit berupa makanan lunak V%hari yang diberikan GS, pasien makan hanya habis %8 porsi yang diberikan GS. Hetapi klien tetap mengkonsumsi buah0 buahan seperti pepaya dan apel. Elien minum sekitar '// cc sehari. Pola Rliminasi Sebelum sakit Elien mengatakan *$* 1 V%hari, konsistensi padat, *$E 0+ V%hari. Selama sakit Elien mengatakan *$* 1 V%hari, *$E sering, bila malam hingga 1/ kali, "arna kuning agak keruh, bau khas. Pola $ktivitas dan Batihan Sebelum sakit Elien dapat beraktivitas mandiri tanpa bantuan orang lain, dan klien mengaku arang berolahraga Selama sakit $ktivitas klien dibantu oleh pera"at dan keluarga. Pola !stirahat dan tidur Sebelum sakit Elien mengatakan biasanya tidur X 0+ am %hari. Pasien arang tidur siang. Selama sakit Elien mengatakan tidur 0 am pada malam hari. Pasien hanya dapat sebentar0 bentar tidur siang. Elien mengalami gangguan dalam pola istirahat dan tidur karena sering *$E, terutama pada malam hari. Pola kogniti# perseptual Elien mengungkapkan bah"a beliau uga sedikit bermasalah dengan penglihatannya yang akhir0akhir ini tiba0tiba sering kabur. Pendengaran klien normal (Hanpa alat bantu). Eomunikasi klien kurang lancar karena masih lemah. Pengecapan dan pembau klien normal. Pola Persepsi dan Eonsep diri Elien merasa cemas karena penyakit yang dideritanya, dengan penurunan berat badan yang cepat dalam 1 bulan terakhir. Elien mengatakan ingin cepat sembuh dan berkumpul dengan keluarga. Pola peran dan hubungan Elien adalah seorang kepala keluarga dari orang anak dan 1 istri, klien bekera sebagai petani dan istri klien sebagai ibu rumah tangga, dan orang anak klien sudah beranak de"asa. Sebelum sakit klien menadi tulang punggung keluarga namun seak 1 bulan terakhir karena klien selalu merasa lelah, anak klien yang pertama yang menggantikan posisi sang
ayah yang bekera sebagai seorang petani. &ubungan klien dengan anggota keluarga baik hal ini terlihat dengan keluarga yang selalu menemani klien di rumah sakit. 4) Pola seksual dan reproduksi Elien mengalami gangguan dalam hal memenuhi kebutuhan seksualitasnya karena penyakit yang di deritanya menyebabkan klien sering merasa lemas. 1/) Pola Mekanisme koping dan stress Elien mengatakan setiap ada masalah dibicarakan dengan keluarga. Elien terlihat cemas karena biaya pengobatan yang harus ditanggung oleh anak0anaknya. Elien berharap bisa cepat sembuh, sehingga dapat meringankan beban anak0anaknya. 11) Pola Lilai dan Eepercayaan Elien adalah seorang muslim, meskipun dalam keadaan sakit klien masih tetap menalankan ke"aibannya untuk beribadah dan berdoa untuk kesembuhannya. A$l"kas" NANDA N,4 DAN NI4 N, DIAN,!A N,4 NI4 Peru#ahan Nutr"s" urang !tatus "=" < Asu$an M(n"t(r g"=" 1 )ar" e#utuhan Tu#uh Makanan Dan 4a"ran !+ti&itas yang dila+u+an 0 $mati kecenderungan #.)Penurunan Insul"n lien diharap+an mampu untu+ ata /ubje+tif 0 0 pengurangandan dan penambahan Mempertahankan berat badan a) klien sering merasa lapar dan ** haus Mempertahankan masa tubuh Monitor enis dan umlah latihan b) klien mengatakan berat dan berat badan dalam batas yang dilaksanakan badannya menurun selama 1 normal Monitor respon emosional klien Memiliki nilai laboratorium ketika ditempatka pada suatu bulan terakhir ata bje+tif 0 dalam batas normal keadaan yang ada makanan Melaporkan tingkat energi Monitor lingkungan tempat a) *erat badan klien sebelum sakit + kg setelah sakit J kg yang adekuat makanan Monitor mual dan muntah b) Mukosa bibir kering c) Elien makan V%hari, Monitor tingkat energi, rasa menghabiskan %8 porsimakanan tidak enak badan,kelatihan dan dan mengkonsumsi buah0 kelemahan buahan Monitor masukan kalori dari bahan makanan Manajemen Nutr"s" !+ti&itas yang dila+u+an 0 Eai apa klien ada alergi makanan Eera sama dengan ahli giCi dalam menentukan umlah kalori, protein dan lemak secara tepat sesuai dengan kebutuhan klien. $ari klien tentang diet yang bener sesuai kebutuhan tubuh Monitor catatan makanan yang masuk atas kandungan giCi dan umlah kalori Himbang ** secara teratur Pasyikan bah"a diet
'
a) b) c)
a) b)
c) d) e) #) g) h)
ekurangan 6(lume 4a"ran #.) D"ures"s ,sm(t"k ata /ubje+tif 0 Elien mengatakan sering merasa haus Elien mengaku sering *$E, bila malam hari hingga 1/ kali Elien mengatakan berat badannya menurun selama 1 bulan terakhir ata bje+tif 0 Elien minum sekitar '// cc sehari Elien terlihat kurang tidur, karena sering *$E, terutama pada malam hari *erat badan klien sebelum sakit + kg setelah sakit J kg Mukosa bibir kering HD 1+/%1// mm&g L J/V%menit GG '/V%menit S +,'o 2
ese"m#angan Elektr(l"t )an asam/Basa lien diharap+an mampu untu+ menormal+an 0 $lbumin serum p& serum Ereatinin serum *ikarbonat serum p& 9rine ese"m#angan 4a"ran lien diharap+an mampu untu+ menormal+an 0 Handa0tanda dehidrasi tidak ada Mukosa mulut dan bibir lembab *alan cairan seimbang H")ras" lien diharap+an mampu menormal+an 0 &idrasi kulit Eelembaban membran mukosaY &aus yang abormal Pengeluaran urin Hekanan darah
mengandung makanan yang berserat tinggi untuk mencegah sembelit Pastikan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan Manajemen H"$ergl"kem" !+ti&itas yang dila+u+an 0 Monitor guladarah sesuaiindikasi Monitor tanda dan geala poliuri, polidipsi, poli#agia. Eeletihan, pandangankabur atausakit kepala Monitor HHO sesuai indikasi *atasi latihan ketika gula darah besar dari '/mg%dl khusus nya adanya keton dalam urin Monitor status cairan intake output sesuai kebutuhan Manajemen Asam/Basa !+ti&itas yang dila+u+an 0 Monitor status hemodinamik termasuk 2OP (tekanan vena sentral), M$P (tekanan arteri rata0 rata), P$P (tekanan arteri paru) Dapatkan hasil labor untuk menganalisa keseimbangna asam basa seperti $*, urin dan level serum Pantau ketidakseimbangan elektrolit yang semakin buruk dengan mengoreksi ketidakseimbangan asam basa Dorong pasien dan keluarga untuk akti# dalam pengobatan ketidakseimbangan asam basa Manajemen 4a"ran !+ti&itas yang dila+u+an 0 Himbang ** tiap hari Pertahankan intake yang akurat Monitor status hidrasi (seperti kelembapan mukosa membrane, nadi) Monitor status hemodinamik termasuk 2OP,M$P, P$P Monitor hasil lab. terkait retensi cairan (peningkatan *9L, &t Z) Monitor HHO Monitor adanya indikasi
a) b) a) b) c) d) e)
Int(lerans" Akt">"tas #.) elemahan ata /ubje+tif 0 Elien mengaku arang berolahraga saat "aktu luang. Elien mengatakan lemas ata beje+tif 0 $ktivitas klien dibantu pera"at dan keluarga Elien terlihat lemah H*%** 18cm%Jkg *M! ', 'J (over"eight) Bevel $kti#itas Bevel (membutuhkan bantuan orang lain).
T(lerans" Akt">"tas lien diharap+an mampu untu+ menyeimbang+an 0 Denyut nadi saat beraktivitas. Numlah perna#asan saat beraktivitas. Hekanan darah sistolik saat beraktivitas. Hekanan darah diastolic saat beraktivitas. Warna kulit. Eekuatan tubuh bagian atas. Eekuatan tubuh bagian ba"ah. Da%a Tahan Tu#uh lien diharap+an mampu untu+ menyeimbang+an 0 $ktivitas Daya tahan otot a. &emoglobin &ematocrit b.
retensi%overload cairan (seperti edem, asites, distensi vena leher) Monitor perubahan ** klien sebelum dan sesudah dialisa Monitor status nutrisi Monitor respon pasien untuk meresepkan terapi elektrolit Pemantauan 4a"ran !+ti&itas yang dila+u+an 0 Eai tentang ri"ayat umlah dan tipe intake cairan dan pola eliminasi Eai kemungkinan #actor resiko teradinya imbalan cairan (seperti hipertermia, gagal antung, dia#oresis, diare, muntah, in#eksi, dis#ungsi hati) Monitor **, intake dan output Monitor nilai elektrolit urin dan serum Monitor osmolalitas urin dan serum Monitor membrane mukosa, turgor dan rasa haus Monitor "arna dan kuantitas urin Tera$" Akt">"tas !+ti&itas yang dila+u+an 0 Monitor program aktivitas klien. *antu klien untuk melalukan aktivitas yang biasanya ia lakukan. Nad"alkan klien untuk latihan0 latihan #isik secara rutin. *antu klien dengan aktivitas0 aktivitas #isik. Monitor respon #isik, sosial, dan spiritual dari klien terhadap aktivitasnya. *antu klien untuk memonitor kemauan dari pencapaian tuuan. Pengajaran < Penentuan Akt">"tas )an Lat"han !+ti&itas yang dila+u+an 0 $arkan klien tentang Huuan dan kegunaan aktivitas dan latihan. *agaimana cara melakukan suatu
lukosa darah Serum elektrolit c. Gasa lelah d. Pera9atan D"r" < Akt">"tas/ akt">"tas sehar"/har" lien diharap+an mampu untu+ menyeimbang+an 0 Pola makan. *eralan. $ktivitas
aktivitas. *agaimana cara memonitor toleransi aktivitas. *agaimana menaga latihan. *erikan in#ormasi kepada klien bagaiamana teknik0teknik untuk menyimpan energi. *erikan in#ormasi0in#ormasi seputar kesehatan #isik klien. Meng(ntr(l #erat #a)an !+ti&itas yang dila+u+an 0 Diskusikan dengan klien hubungan antara intake maknan, latihan, peningkatan berat badan dan kehilangan berat badan Diskusikan dengan klien kondisi pengobatan yang mempengaruhi berat badan Diskusikan hubungan resiko berat badan normal dan tidak normal *eri in#ormasi kepada klien tentang berat badan yang ideal Diskusikan bersama klien metode tentang intake makanan sehari0hari Minta in#ormasi dari klien, apakah ada dukungan luar yang mempengaruhi berat badannya Eai peningkatan keseimbangan makanan
BAB I6 E!IMPULAN *.1 E!IMPULAN DM yaitu kelainan metabolik akibat dari kegagalan pankreas untuk mensekresi insulin (hormon yang responsibel terhadap peman#aatan glukosa) secara adekuat. $kibat yang umum adalah teradinya hiperglikemia. DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan de#isiensi insulin atau akibat kera insulin yang tidak adekuat (*runner Suddart). Eadar gula darah sepanang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam "aktu ' am. Eadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah +/011/ mg%dB darah. Eadar gula darah biasanya kurang dari 1'/018/ mg%dB pada ' am setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya. *.2 !ARAN
*agi penderita diabetes mellitus diharapkan selalu menaga gaya hidup karena ini sangat berpengaruh terhadap keparahan dari penyakit itu sendiri maka dari itu penderita penyakit diabetes mellitus haus selalu menaga kandungan gula dalam darah dengan tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar glukosa yang tinggi. 9ntuk dari itu penderita bisa menggantinya dengan gula agung. Pederita uga harus harus rain dalam olahraga karena itu sangat penting bagi kesehatan anda. DA+TAR PU!TAA 2arpenito Moyet ('//+). *uku Saku Diagnosis Eepera"atan. Nakarta R2. uthrie, Diana W. uthrie ,Gichard $. '//'. Management o# Diabetes Mellitus, $ guide to the pattern approach. th ed. Le" :ork Springer Publishing Nohnson, M.,et all, '//J, Lursing Futcomes 2lassi#ication (LF2) Second Rdition, !FW$ !ntervention Proect, Mosby. Bany"ati, Rndang ('//+). Diabetes Melitus Penyakit Eencing Manis. :okyakarta kanisius. Mc 2loskey, 2.N., !et all, '//J, Lursing !nterventions 2lassi#ication (L!2) econd Rdition, !FW$ !ntervention Proect, Mosby. Price Wilson ('//). Pato#isiologi Eonsep Elinis Proses0Proses Penyakit. Nakarta R2. Suono Sukarmin ('//J). $suhan Eepera"atan pada Pasien dengan angguan Rksokrin Rndokrin pada Pankreas. :ogyakarta raha !lmu. Wilkinson, Nudith M. ('//+). *uku Saku Diagnosis Eepera"atan Lic Loc. Nakarta R2.
makalah stroke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Penelitian epidemiologi menunukkan bah"a kadar #ibrinogen plasma yang tinggi merupakan #aktor risiko utama dari penyakit kardiovaskuler (penyakit antung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah tepi. Eadar #ibrinogen ditentukan oleh, #aktor genetik dan lingkungan (seperti merokok, obesitas, diabetes melitus, menopause, in#eksi , dan lain0 lain). Eadar #ibrinogen uga dapat dipakai untuk meramalkan keadian risiko penyakit kardiovaskulerT terutama bagi populasi yang tergolong resiko tinggi (kadar. #ibrinogen plasma [ gll). Paling sedikit ada empat mekanisme bagaimana #ibrtinogen berperan dalam patogenesis penyakit kardiovaskuler yaitu aterogenesis, agregasi trombosit dan pembentukan trombus, pembentukan trombus #ibrin. dan peningkatan viskositas plasma dalam darah. Penurunan kadar #ibrinogen dapat dicapai dengan memperbaiki pola hidup (seperti tidak merokok, latihan. pengendalian gula darah yang baik bagi penderita diabetes), dan bila perlu dapat diberikan obat golongan #ibrat. Stroke adalah penyakit yang merupakan penyebab kematian tersring ke tiga di negara $merika, merupakan penyakit yang paling sering menimbulkan kecacatan. Menurut
$merican &eart $ssociation, diperkirakan teradi uta penderita stroke pertahun, dan //./// penderita stroke yang baru teradi pertahun. Sedangkan angka kematian penderita stroke di $merika adalah /01//%1//./// penderita pertahun. $ngka kematian tersebut mulai menurun seak a"al tahun 14//, dimana angka kematian sesudah tahun 144 menurun hingga - pertahun. *eberapa peneliti mengatakan bah"a hal tersebut akibat keadian penyakit yang menurun yang disebabkan karena kontrol yang baik terhadap #aktor resiko penyakit stroke. Di !ndonesia masih belum terdapat epidemiologi tentang insidensi dan prevalensi penderita stroke secara nasional. Dari beberapa data penelitia yang minim pada populasi masyarakat didapatkan angka prevalensi penyakit stroke pada daerah urban sekitar /,(Darmoo , 144/) dan angka insidensi penyakit stroke pada darah rural sekitar /%1//./// penduduk (Suhana, 1448). Sedangkan dari data survey Eesehatan Gumah Hangga (144) DepEes G!, menunukkan bah"a penyakit vaskuler merupakan penyebab kematian pertama di !ndonesia. Dari data diatas, dapat disimpulkan bah"a pencegahan dan pengobatan yang tepat pada penderita stroke merupakan hal yang sangat penting, dan pengetahuan tentang pato#isiologi stroke sangat berguna untuk menentukan pencegahan dan pengobatan tersebut, agar dapat menurunkan angka kematian dan kecacatan. *erdasarkan geala klinis, !n#ark serebri dapat dibagi menadi , yaitu !n#ark aterotrombotik (aterotromboli), !n#ark kardioemboli, dan !n#ark lakuner. Menurut Warlo", dari penelitia pada populasi masyarakat, !n#ark aterotrombotik merupakan penyebab stroke yang paling sering teradi, yaitu ditemukan pada /- penderita aterotrombotik bervariasi antara 1808/-. !n#ark aterotrombotik teradi akibat adanya proses aterotrombotik pada arteri ekstra dan intrakranial. B.
Tujuan Umum
1. '. a. b. c. d. e. #. g. h. i.
9ntuk memberikan pengalaman nyata tentang asuhan kepera"atan dengan kasus stroke. Huuan khusus Mampu mengidenti#ikasi data yang menunang Mampu menentukan diagnosa kepera"atan Mampu menulis de#inisi diagnosa kepera"atan Mampu menelaskan rasional diagnosa kepera"atan Mampu memprioritaskan diagnosa kepera"atan Mampu menyusun rencana kepera"atan untuk masing0masing diagnosekepera"atan Mampu melaksanakan tindakan kepera"atan pada klien Mampu melaksanakan evaluasi Mampu mengidenti#ikasi #aktor penghambat dan penunang dalammelaksanakan asuhan kepera"atan Mampu mengidenti#ikasi dalam pemberian penyelesaian masalah (solusi).
.
BAB II TIN:AUN TE,RI
A. Pengert"an
Stroke atau cedera cerebro&as+ular (2O$) adalah kehilangan #ungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak (SmeltCer *are, '//'). Stroke adalah sindrom klinis yang a"al timbulnya mendadak, progesi cepat, berupa de#isit neurologis #okal dan% atau global, yang berlangsung '8 am atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata6mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik (Mansoer, '///). Menurut W&F stroke adalah adanya tanda0tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan #ungsi otak #okal (atau global) dengan geala0geala yang berlangsung selama '8 am atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang elas selain vaskuler. (&endro Susilo, '///) Menurut Price Wilson ('//) pengertian dari stroke adalah setiap gangguan neurologik mendadak yang teradi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bah"a pengertian stroke adalah gangguan sirkulasi serebral yang disebabkan oleh sumbatan atau penyempitan pembuluh darah oleh karena emboli, trombosis atau perdarahan serebral sehingga teradi penurunan aliran darah ke otak yang timbulnya secara mendadak. Stroke diklasi#ikasikan menadi dua 1. Stroke Lon &emoragik Suatu gangguan peredaran darah otak tanpa teradi suatu perdarahan yang ditandai dengan kelemahan pada satu atau keempat anggota gerak atau hemiparese, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur dan dys#hagia (kesulitan menelan). Stroke non haemoragik dibagi lagi menadi dua yaitu stroke embolik dan stroke trombotik (Wanhari, '//J). '. Stroke &emoragik Suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan adanya perdarahan intra serebral atau perdarahan subarakhnoid. Handa yang teradi adalah penurunan kesadaran, pernapasan cepat, nadi cepat, geala #okal berupa hemiplegi, pupil mengecil, kaku kuduk (Wanhari, '//J). $natomi #isiologi a.
Ftak *erat otak manusia sekitar 18// gram dan tersusun oleh kurang lebih 1// triliun neuron. Ftak terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum (otak besar), serebelum (otak kecil), brainstem (batang otak), dan diense#alon. (Satyanegara, 144J) Serebrum terdiri dari dua hemis#er serebri, korpus kolosum dan korteks serebri. Masing0masing hemis#er serebri terdiri dari lobus #rontalis yang merupakan area motorik primer yang bertanggung a"ab untuk gerakan0gerakan voluntar, lobur parietalis yang berperanan pada kegiatan memproses dan mengintegrasi in#ormasi sensorik yang lebih tinggi tingkatnya, lobus temporalis yang merupakan area sensorik untuk impuls pendengaran dan lobus oksipitalis yang mengandung korteks penglihatan primer, menerima in#ormasi penglihatan dan menyadari sensasi "arna.
Serebelum terletak di dalam #osa kranii posterior dan ditutupi oleh duramater yang menyerupai atap tenda yaitu tentorium, yang memisahkannya dari bagian posterior serebrum. ungsi utamanya adalah sebagai pusat re#leks yang mengkoordinasi dan memperhalus gerakan otot, serta mengubah tonus dan kekuatan kontraksi untuk mempertahankan keseimbangan sikap tubuh. *agian0bagian batang otak dari ba"ak ke atas adalah medula oblongata, pons dan mesense#alon (otak tengah). Medula oblongata merupakan pusat re#leks yang penting untuk antung, vasokonstriktor, perna#asan, bersin, batuk, menelan, pengeluaran air liur dan muntah. Pons merupakan mata rantai penghubung yang penting pada aras kortikosereberalis yang menyatukan hemis#er serebri dan serebelum. Mesense#alon merupakan bagian pendek dari batang otak yang berisi aKuedikus sylvius, beberapa traktus serabut sara# asenden dan desenden dan pusat stimulus sara# pendengaran dan penglihatan. Diense#alon di bagi empat "ilayah yaitu talamus, subtalamus, epitalamus dan hipotalamus. Halamus merupakan stasiun penerima dan pengintegrasi subkortikal yang penting. Subtalamus #ungsinya belum dapat dimengerti sepenuhnya, tetapi lesi pada subtalamus akan menimbulkan hemibalismus yang ditandai dengan gerakan kaki atau tangan yang terhempas kuat pada satu sisi tubuh. Rpitalamus berperanan pada beberapa dorongan emosi dasar seseorang. &ipotalamus berkaitan dengan pengaturan rangsangan dari sistem susunan sara# otonom peri#er yang menyertai ekspresi tingkah dan emosi. (Sylvia $. Price, 144) b. Sirkulasi darah otak Ftak menerima 1+ - curah antung dan menggunakan '/ - konsumsi oksigen total tubuh manusia untuk metabolisme aerobiknya. Ftak diperdarahi oleh dua pasang arteri yaitu arteri karotis interna dan arteri vertebralis. Da dalam rongga kranium, keempat arteri ini saling berhubungan dan membentuk sistem anastomosis, yaitu sirkulus Willisi.(Satyanegara, 144J) $rteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteria karotis komunis kira0kira setinggi ra"an tiroidea. $rteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang kira0 kira setinggi kiasma optikum, menadi arteri serebri anterior dan media. $rteri serebri anterior memberi suplai darah pada struktur0struktur seperti nukleus kaudatus dan putamen basal ganglia, kapsula interna, korpus kolosum dan bagian0bagian (terutama medial) lobus #rontalis dan parietalis serebri, termasuk korteks somestetik dan korteks motorik. $rteri serebri media mensuplai darah untuk lobus temporalis, parietalis dan #rontalis korteks serebri. $rteria vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteria subklavia sisi yang sama. $rteri vertebralis memasuki tengkorak melalui #oramen magnum, setinggi perbatasan pons dan medula oblongata. Eedua arteri ini bersatu membentuk arteri basilaris, arteri basilaris terus beralan sampai setinggi otak tengah, dan di sini bercabang menadi dua membentuk sepasang arteri serebri posterior. 2abang0cabang sistem vertebrobasilaris ini memperdarahi medula oblongata, pons, serebelum, otak tengah dan sebagian diense#alon. $rteri serebri posterior dan cabang0cabangnya memperdarahi sebagian diense#alon, sebagian lobus oksipitalis dan temporalis, aparatus koklearis dan organ0organ vestibular. (Sylvia $. Price, 144)
Darah di dalam aringan kapiler otak akan dialirkan melalui venula0venula (yang tidak mempunyai nama) ke vena serta di drainase ke sinus duramatris. Dari sinus, melalui vena emisaria akan dialirkan ke vena0vena ekstrakranial. (Satyanegara, 144J) B. Et"(l(g" Menurut SmeltCer *are ('//') stroke biasanya diakibatkan dari salah satu empat keadian yaitu 1. Hhrombosis yaitu bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher. '. Rmbolisme serebral yaitu bekuan darah atau material lain yang di ba"a ke otak dari bagian tubuh yang lain. . !skemia yaitu penurunan aliran darah ke area otak 8. &emoragi serebral yaitu pecahnya pembuluh darah serebral dengan perdarahan ke dalam aringan otak atau ruang sekitar otak. $kibat dari keempat keadian diatas maka teradi penghentian suplai darah ke otak, yang menyebabkan kehilangan sementara atau permanen gerakan, berpikir, memori, bicara, atau sensasi. aktor resiko teradinya stroke menurut Mansoer ('///) adalah 1. :ang tidak dapat diubah usia, enis kelamin, ras, ri"ayat keluarga, ri"ayat stroke, penyakit antung koroner, dan #ibrilasi atrium. '. :ang dapat diubah hipertensi, diabetes mellitus, merokok, penyalahgunaan alkohol dan obat, kontrasepsi oral, dan hematokrit meningkat. 4. Pat(0"s"(l(g"
Ftak sangat tergantung kepada oksigen, bila teradi anoksia seperti yang teradi pada stroke di otak mengalami perubahan metabolik, kematian sel dan kerusakan permanen yang teradi dalam sampai dengan 1/ menit (non akti# total). Pembuluh darah yang paling sering terkena ialah arteri serebral dan arteri karotis !nterna. $danya gangguan peredaran darah otak dapat menimbulkan eas atau cedera pada otak melalui empat mekanisme, yaitu 1. Penebalan dinding arteri serebral yang menimbulkan penyempitan sehingga aliran darah dan suplainya ke sebagian otak tidak adekuat, selanutnya akan mengakibatkan perubahan0 perubahan iskemik otak. '. Pecahnya dinding arteri serebral akan menyebabkan bocornya darah ke kearingan (hemorrhage). . Pembesaran sebuah atau sekelompok pembuluh darah yang menekan aringan otak. 8. Rdema serebri yang merupakan pengumpulan cairan di ruang interstitial aringan otak. Eonstriksi lokal sebuah arteri mula0mula menyebabkan sedikit perubahan pada aliran darah dan baru setelah stenosis cukup hebat dan melampaui batas kritis teradi pengurangan darah secara drastis dan cepat. Fklusi suatu arteri otak akan menimbulkan reduksi suatu area dimana aringan otak normal sekitarnya yang masih mempunyai pendarahan yang baik berusaha membantu suplai darah melalui alur0alur anastomosis yang ada. Perubahan a"al yang teradi pada korteks akibat oklusi pembuluh darah adalah gelapnya "arna darah vena, penurunan kecepatan aliran darah dan sedikit dilatasi arteri serta arteriole. Selanutnya akan
teradi edema pada daerah ini. Selama berlangsungnya perisri"a ini, otoregulasi sudah tidak ber#ungsi sehingga aliran darah mengikuti secara pasi# segala perubahan tekanan darah arteri.. *erkurangnya aliran darah serebral sampai ambang tertentu akan memulai serangkaian gangguan #ungsi neural dan teradi kerusakan aringan secara permanen. Skema Pato#isiologi
Sumber Satyanegara, 144J (Wanhari, '//J).
D. Tan)a
)an
ejala
0 0 0
Menurut SmeltCer *are ('//') dan Price Wilson ('//) tanda dan geala penyakit stroke adalah kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh, hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran, penglihatan ganda atau kesulitan melihat pada satu atau kedua mata, pusing dan pingsan, nyeri kepala mendadak tanpa kausa yang elas, bicara tidak elas (pelo), sulit memikirkan atau mengucapkan kata0kata yang tepat, tidak mampu mengenali bagian dari tubuh, ketidakseimbangan dan teratuh dan hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih. Stroke bisa menadi bertambah buruk dalam beberapa am sampai 10' hari akibat bertambah luasnya aringan otak yang mati (stroke in evolution). Perkembangan penyakit bisasanya (tetapi tidak selalu) diselingi dengan periode stabil, dimana perluasan aringan yang mati berhenti sementara atau teadi beberapa perbaikan. eala yang teradi tergantung kepada daerah otak yang terkena &ilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh Eelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh &ilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penglihatan ganda Pusing *icara tidak elas (rero) Sulit memikirkan atau mengucapkan kata0kata yang tepat Hidak mampu mengenali bagian dari tubuh Pergerakan yang tidak biasa &ilangnya pengendalian terhadap kandung kemih Eetidakseimbangan dan teratuh Pingsan.
E.
Penatalaksanaan Me)"s
0 0
1. '. .
+.
Secara umum, penatalaksanaan pada pasien stroke adalah 1. Posisi kepala dan badan atas '/0/ deraat, posisi miring ika muntah dan boleh dimulai mobilisasi bertahap ika hemodinamika stabil 2. *ebaskan alan na#as dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu diberikan ogsigen sesuai kebutuhan 3. Handa0tanda vital diusahakan stabil 4. *ed rest 5. Eoreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit 6. 7. Eandung kemih yang penuh dikosongkan, bila perlu lakukan kateterisasi Pemberian cairan intravena berupa kristaloid atau koloid dan hindari penggunaan 8. glukosa murni atau cairan hipotonik 9. &indari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau suction berlebih yang dapat meningkatkan H!E 10. Lutrisi per oral hanya diberikan ika #ungsi menelan baik. Nika kesadaran menurun atau ada gangguan menelan sebaiknya dipasang LH 11. Penatalaksanaan spesi#ik berupa Stroke non hemoragik asetosal, neuroprotektor, trombolisis, antikoagulan, obat hemoragik Stroke hemoragik mengobati penyebabnya, neuroprotektor, tindakan pembedahan, menurunkan H!E yang tinggi Penatalaksaan medis menurut menurut SmeltCer *are ('//') meliputi Diuretik untuk menurunkan edema serebral yang mencapai tingkat maksimum sampai hari setelah in#ark serebral. $ntikoagulan untuk mencegah teradinya thrombosis atau embolisasi dari tempat lain dalam sistem kardiovaskuler. $ntitrombosit karena trombosit memainkan peran sangat penting dalam pembentukan thrombus dan embolisasi. (m$l"kas"
Eomplikasi yang dapat teradi pada penyakit stroke menurut SmeltCer *are ('//') adalah 1. &ipoksia serebral, diminimalkan dengan memberi oksigenasi darah adekuat ke otak. ungsi otak bergantung pada ketersediaan oksigen yang dikirimkan ke aringan. Pemberian oksigen suplemen dan mempertahankan hemoglobin serta hematokrit pada tingkat dapat diterima akan membantu dalam mempertahankan oksigenasi aringan. '. Penurunan aliran darah serebral, bergantung pada tekanan darah, curah antung, dan integritas pembuluh darah serebral. &idrasi adekuat (cairan intrvena) harus menamin penurunan viskositas darah dan memperbaiki aliran darah serebral. &ipertensi dan hipotensi ekstrim perlu dihindari untuk mencegah perubahan pada aliran darah serebral dan potensi meluasnya area cedera. . Rmbolisme serebral, dapat teradi setelah in#ark miokard atau #ibrilasi atrium atau dapat berasal dari katup antung prostetik. Rmbolisme akan menurunkan aliran darah ke otak dan selanutnya akan menurunkan aliran darah serebral. Disritmia dapat mengakibatkan curah antung tidak konsisten dan penghentian trombus lokal. Selain itu, disritmia dapat menyebabkan embolus serebral dan harus diperbaiki. . Pemer"ksaan D"agn(st"k
1. '. .
8. . . +.
Menurut (Doenges dkk, 1444) pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada penyakit stroke adalah $ngiogra#i serebral membantu menentukan penyebab stroke secara spesi#ik seperti perdarahan, obstruksi arteri atau adanya titik oklusi% ruptur. 2H0scan memperhatikan adanya edema, hematoma, iskemia, dan adanya in#ark. Pungsi lumbal menunukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada thrombosis, emboli serebral, dan H!$ ransient %schaemia !ttac+ atau serangan iskemia otak sepintas. Hekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menunukkan adanya hemoragik subarakhnoid atau perdarahan intra kranial. Eadar protein total meningkat pada kasus thrombosis sehubungan dengan adanya proses in#lamasi. MG! (agnetic 4esonance %maging0 menunukkan daerah yang mengalami in#ark, hemoragik, dan mal#ormasi arteriovena. 9ltrasonogra#i Doppler mengidenti#ikasi penyakit arteriovena. RR ( lectroencephalography mengidenti#ikasi penyakit didasarkan pada gelombang otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesi#ik. Sinar \ menggambarkan perubahan kelenar lempeng pineal daerah yang berla"anan dari massa yang meluas, kalsi#ikasi karotis interna terdapat pada thrombosis serebral.
H. Dam$ak Masalah
a. 1.
Pada individu angguan per#usi aringan otak
'. .
8.
. .
+.
J. b. 1. '. .
$kibat adanya sumbatan pembuluh darah otak, perdarahan otak, vasospasme serebral, edema otak angguan mobilitas #isik Heradi karena adanya kelemahan, kelumpuhan dan menurunnya persepsi % kogniti# angguan komunikasi verbal $kibat menurunnya% terhambatnya sirkulasi serebral, kerusakan neuromuskuler, kelemahan otot "aah angguan nutrisi $kibat adanya kesulitan menelan, kehilangan sensasi (rasa kecap) pada lidah, na#su makan yang menurun angguan eliminasi uri dan alvi Dapat teradi akibat klien tidak sadar, dehidrasi, imobilisasi dan hilangnya kontrol miksi Eetidakmampuan pera"atan diri $kibat adanya kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kehilangan koordinasi % kontrol otot, menurunnya persepsi kogniti#. angguan psikologis Dapat berupa emosi labil, mudah marah, kehilangan kontrol diri, ketakutan, perasaan tidak berdaya dan putus asa. angguan penglihatan Dapat teradi karena penurunan ketaaman penglihatan dan gangguan lapang pandang. Pada keluarga Heradi kecemasan Masalah biaya angguan dalam pekeraan
BAB III PENA:IAN A. IDENTITA! PA!IEN
Lama 9mur Nenis kelamin Suku bangsa Pendidikan Pekeraan Status perka"inan $lamat Hanggal "a"ancara Hanggal MGS Lomor GME Diagnosa Medis
Hn. SM +/ tahun Baki 6 laki aceh%!ndonesia SD Hukang Eayu ( *uruh ) Ea"in Nln. Helkom puloe suenong 1 Nanuari '/11 1 Nanuari '/11 8 J + Stroke
B. Perse$s" esehatan Dan Penanganan esehatan
1. Eeluhan 9tama Pasien mengatakan kepala terasa berat dan pusing tiba' ps atuh pd saat bangun dari du'k sedang menonton tv,dan tidak bisa menggerakkan anggota badan sebelah kiri . '. Gi"ayat Penyakit Sekarang Seak selasa sore sehabis kera ( am 1./ ) sehabis nonton HO tiba 6 tiba klien bicaranya menadi pelo, kemudian am 1J.// di ba"a ke GS sigli dan di ra"at di ruang PDP pad hari kamis pada saat hendak kembali ke tempat tidur, di "c klien tidak dapat berdiri, kaki kiri dan lengan kiri terasa lemah kemudian klien di konsulkan ke ruang syara# dan akhirnya di ra"at di ruang syara#. . Penggunaan Fbat Sekarang !n#us GB '/ tetes%menit. Licholin V 1// mg Mertigo V 1 8. Gi"ayat Penyakit Dahulu Elien tidak pernah masuk GS dan klien tidak mempunyai ri"ayat penyakit menular, keturunan dan ps megatakan prnah menderita hipertensi lebih kurang ' tahun yg lalu. 9paya pencegahan yang dilakukan terhadap penyakit pasien berobat ke mantri atau puskesmas. Pasien tidak pernah menalani prosedur tindakan bedah. Pasien tidak mempunyai ri"ayat penyakit pada masa anak0anak. . Eebiasaan Eebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan seperti merokok tidak pernah dilakukan pasien. Gi"ayat pemakaian alkohol tidak pernah. . Gi"ayat Penyakit Eeluarga Didalam keluarga pasien terdapat anggota keluarga menderita hypertensi yaitu isteri pasien. +. Gi"ayat Sosial &ubungan dengan keluarga dan tetangga di sekitar rumah baik ditandai dengan banyaknya amgota keluarga yang menuggui pasien serta tetangga yang datang membesuk. 4. P(la Nutr"s"/Mata#(l"k
1. Masukan Lutrisi Sebelum Sakit rekuensi makan V sehari, dengan enis makanan nasi biasa, lauk pauk berupa ikan, tahu, tempe, telur dan sayur. Nenis minuman yang diminum air teh dan air putih. Makanan pantangan daging, ikan asin. Eudapan%makanan untuk sore hari kue. '. Saat Sakit Selama dira"at di GS, #rekuensi makan pasien V sehari, dengan diet **DM. Nenis minuman air putih. La#su makan normal, tidak ada dis#agia.
Eeadaan gigi partial atau sudah banyak yang tanggal. Pasien tidak menggunakan gigi palsu (protesa). luktuasi ** bulan terakhir tetap. Gi"ayat penyembuhan%kulit tidak ada masalah (normal). D. Pemer"ksaan +"s"k<
a.
b.
c. d.
e.
#.
E.
Pemeriksaan tanda vital Hinggi *adan 1J cm. *erat *adan 8+ kg. Eulit Warna kulit normal, tidak pucat, cyanosis maupun ikterik tidak ditemukan. Suhu o2. turgor baik, kembali kurang dari ' detik. Hidak ditemukan adanya edema, lesi maupun memar. Buka tirah baring (dekubitus) tidak ditemukan. Gambut dan kulit Eepala Eeadaan rambut kering dan tebal. Sebagian besar rambut sudah mulai beruban. Mulut Eeadaan kebersihan (hygiene) mulut bersih. Eeadaan gusi normal. Eeadaan lidah, mucosa tampak kering, tonsil dalam keadaan normal dan pasien dapat berbicara "alaupun pelo. igi sudah banyak yang tanggal. Pasien tidak memakai gigi palsu. $bdomen &epar tidak teraba, limpa tidak teraba, ginal tidak teraba. Hemuan laboratorium Darah &b 11,4 gr-. Beukosit 11.'//%mm. Rrirtosit .Hrombosit BRD 8/ mm%am !, J mm%am !!. hitung enis *as /, Ros /, Seg J/, Bim#o 14, Mono /. Eimia darah ula darah puasa 4' mg%dl. 2holesterol 1/ mg%dl. SFH '+ mg%dl. SPH 1mg%dl. Hryseligerida J mg%dl 9rea '4 mg%dl. 9rea nitrogen 1 mg%dl. 2reatinin /,+ mg%dl. $sam urat 8,/ mg%dl 2H S2$L Heradi trombosis pad ventrikel dektra yang bersi#at akut. P(la El"m"nas"
1. eses
a.
b. '. .
8. 0 0 0 0 0 0
Eebiasaan de#ekasi 1 kali sehari, selama dira"at #rekuensi *$* 1 V sehari. Masalah tidak ditemukan. $bdomen Struktur simetris. rekuensi bising usus 1/ V%menit (normal J01' V%menit). Hidak ditemukan%teraba adanya distensi. Gektum Hidak ditemukan adanya lesi. 9rine rekuensi *$E 08 V%hari, klien tidak menggunakan alat bantu, masalah tidak ada. Pemeriksaan isik a. inal inal tidak teraba, nyeri ketuk tidak ada. b. *last Hidak teraba adanya distensi. Baboratorium 9rinalisa Warna kuning ernih Eeernihan ernih 9robilin Lormal Beokosit /0' %lbp Rritrocyt 10' %lbp Rpithel
+. P(la akt">"tas ' lat"han
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Eemampuan pera"atan diri / U Mandiri. 1 U $lat *antu. ' U Dibantu oleh orang lain. U Dibantu oleh orang lain dan alat. 8 U Hergantung secara total. $ktivitas Mandi *erpakaian%*erhias Hoileting Mobilitas di HH *erpindah $mbulasi Laik tangga *erbelana Memasak Pemeliharaan kesehatan Penggunaan alat bantu ada, yaitu pispot.
Pemeriksaan isik a. Perna#asan%Sirkulasi Hekanan darah 18/%4/ mm&g. Ladi 4/ V%menit. Gespirasi '' V%menit. Eualitas perna#asan normal (reguler), tidak terdapat batuk, bunyi na#as normal (vesikuler). Hidak ditemukan adanya kelainan berupa WheeCing, ronchi kering maupun ronkhi basah. b. Muskuloskeletal Gentang gerak pasien terbatas, terdapat hemiparetik pada ekstremitas sinistra. 0 Honus otot L 0 Llesi BML. 0 &ipotonik pada ekstrmitas sinitra Eekuatan otot Skala Eeterangan 0 / Paralisis Hotal. 0 1 Masih ada kontraksi. 0 ' erakan mungkin bila gravitasi dihilangkan. 0 erakan dapat mela"an gravitasi. 0 8 erakan teradi seperti menahan. ravitasi dan tahanan ringan. 0 Lormal 0 0 0 0 0 0 0 0
1. '. . 8.
enggaman tangan miotonia pada bagian kiri. Pemeriksaan sistem sensorik Hes nyeri ( menurun ) Hes temperatur ( menurun ) Hes #ibrasi ( menurun ) Hes Periposepti# ( menurun ) Hes Gaba &alus ( menurun ) Hes re#leks G U *&G / HG / $PG / EPG / *&G Hes ungsi Persyara#an Eaku kuduk (0). Handa kernig (0). Handa *rudCinski (0). *abinski (0).
. P(la (gn"t"0/(nse$tual
1. Pendengaran Pendengaran dalam batas normal. Dalam berkomunikasi pasien dapat mendengar pertanyaan yang diaukan oleh pera"at%dokter. '. Penglihatan Mata simetris kiri dan kanan, kebersihan mata bersih, alis mata tebal, kemampuan menggerakan alis mata baik (normal). Eonungtiva tidak anemis, benolan tidak teraba. Pada pupil isokor. Ge#lek terhadap cahaya (%) miosis. Pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan berupa kaca mata. . Status Mental Eesadaran compos mentis, dengan 2S 8,,. *icara normal, pasien dapat berbicara "alaupun agak terbata0bata (pelo) % disatria. vertigo kadang 6 kadang. 8. Pemeriksaan Lervus ! s.d \!! 0 Lervus ! (L. Fl#actorius) Pasien dapat membedakan bau alkohol dan minyak angin. Pada kedua hidung. 0 Lervus !! (L. Fptikus) Pasien dapat mengenai keluarga. 0 Lervus !!!, !O, O! (L. Fkulomotorius, Hrokhlearis, $bdusent) Pupil berbentuk isokor, reguler, tidak ada ptosis, tidak ditemukan edema, pupil mengecil dan kembali ika terkena cahaya, tak ada pembatasan gerak mata. 0 Lervus O (L. Hrigeminus) 0 Sensibilitas "aah baik, pasien dapat merasakan rabaan. 0 Lervus O!! (L. asialis) Pasien dapat mebedakan nyeri , rabaan, kontraksi masester lemah, re#lek rahang ada tapi lmbat terdapat penurunan sudut mulut. 0 Lervus O!!! (L. $kustikus) Pasien dapat mendengarkan bunyi gesekan rambutnya. 0 Lervus !\ (L. losso#aringeus) $da re#leks muntah ketika spatel disentuhkan pada posterior #aring. 0 Lervus \ (L.Oagus) Fvula berada di tengah. 0 Lervus \! (L. $sesorius) Dapat mengangkat bahu (massa otot trapeCius baik). 0 Lervus \!! (L. &ipoglosus) Hidak ada atro#i, tidak ada #asikulasi, posisi lidah mengarah ke kiri. H. P(la T")ur/Ist"rahat
1. Eebiasaan tidur dalam sehari X +0J am. Hidur siang kadang0kadang (X 1 am). Hidur malam Pukul ''.//0/.// (X + am). Pasien merasa segar bila bangun tidur. Masalah tidur tidak ada. '. Pemeriksaan isik
Eesadaran umum pasien composmentis, pasien tampak lemah, lingkaran hitam di sekitar mata tidak ditemukan. I.
P(la Perse$s"?(nse$ D"r"
1. Masalah utama mengenai pera"atan di GS % Penyakit (inansial%pera"atan) Hidak ada masalah dalam hal #inansial%pera"atan karena biaya pera"atan%pengobatan di rumah sakit sepenuhnya dibiayai oleh dengan kartu sehat. Selain itu pasien sering ditunggui oleh anak0anaknya yang menunggui secara bergantian. '. Eeadaan Rmosional Eeadaan emosional pasien stabil, pasien adalah orang yang suka humor. . Eemampuan adaptasi Pola adaptasi pasien baik, ditandai dengan pasien dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di GS. Pasien sering berbagi pengalaman dengan pasien lain di sebelahnya. 8. Eonsep Diri baik. Pasien mampu menerima keadaan dirinya "alaupun sedikit ccemas dengan sakitnya. :.
P(la Peran Hu#ungan
Eepedulian keluarga terhadap pasien baik ditandai dengan adanya keluarga yang menunggui pasien selama dira"at GS dan keluarga mau bekerasama dalam tindakan pera"atan. . P(la !eksual"tas
Hidak dikai. L.
P(la ($"ng / T(lerans" !tress
1. Eemampuan adaptasi baik. '. 2ara mengambil keputusan dibantu oleh keluarga. . Eoping terhadap masalah $pabila pasien mempunyai%mengalami masalah, pasien biasanya memecahkan masalahnya tersebut dengan alan bermusya"arah bersama anggota keluarga yang lain (anak0anaknya).
Habel asuhan kepera"atan N, DIAN,!A EPERA5ATAN
TU:UAN DAN RITERIA HA!IL
INTER6EN!I
1.
'.
angguan per#usi aringan serebral b%d !nterupsi aliran darah sekunder terhadap adanya trombosis d%d DS 0 Elien mengatakan lengan dan tungkai kirinya tidak dapat di gerakkan. 0 Elien mengatakan kadang 6 kadang pusing dan vertigo. DF 0 Pasien mengalami hemiparese sinistra. 0 Eekuatan lengan dan tungkai menurun. 0 Eekuatan lengan dan tungkai kiri ( 1 ). 0 Penurunan dalam rasa dan re#leks. 0 &asil 2H S2$L terdapat trombosis pada hemis#er kanan.
Mempertahankan tingkat kesadaran, #ungsi motorik, sensorik dan kestabilan tanda vital. Eriteria hasil Hidak hemiparese Eekuatan dan lengan dan tungkai normal $ngka kekuatan lengan normal &asil 2H S2$L tidak adanya lagi trombosis Ps tidak vertigo
Eerusakan mobilitas #isik b%d Eerusakan neuromuscular sekunder terhadap hemiparese d%d DS 0 Eeluarga pasien mengatakan bah"a pasien tidak dapat bangun, duduk apalagi berdiri. 0 Elien mengatakan lengan dan tungkainya lemah saat di gerakkan.
Mempertahankan posisi 1. Eai kemampuan secara opnormal dari #ugsi yg di #ungsional atau luasnya buktikan oleh tidak adanya kerusakan a"al dengan cara kontraktur,serta peningkataan yang teratur. kekuatan dan #ungsi bagian '. 9bah posisi minimal tiap ' tubuh yg terkena atau am. terkompensasi. . Bakukan latihan rentang Eriteria hasil gerak pasi# dan akti#. 8. Sokong ektrimitas pada Eekuatan lengan tungkai klen posisi #ungsionalnya. normal . tinggikan tangan dan kepala. Gentang gerak tungkai kiri . *antu untuk mengembangkan normal *isa melakukan akti#itas sendiri keseimbangan duduk. Sensasi dan re#leks normal +. Fbservasi daerah yang terkena termasuk "arna, edema dan tanda yang lainnya. J. !nspeksi daerah kulit yang menonol.
DF 0 Eekuatan lengan dan tungkai klien ( 1 ). 0 Gentang gerak pada lengan dan tungkai kir terbatas. 0 $kti#itas klien di bantu oleh isterinya. 0 Sensasi dan re#leks menurun.
.
Gesiko cedera b%d Perubahan #ungsi cerebral sekunder terhadap perubahan mobilitas d%d DS 0 Elien mengatakan kaki kiri dan lengan kirinya
Mencegah teradinya cedera #isik. Eriteria hasil Motorik dan re#leks klien kembali normal
1. Hentukan #aktor penyebab penurunan per#usi aringan. '. Pantau dan catat status neurology sesering mungkin dan badingkan dengan yang normal. . Pantau tanda 6 tanda vital. 8. Betakkan kepala dalam posisi datar dan dalam posisi anatomis. . Pertahankan keadaan tirah baring. . cegah teradinya mengean saat de#ekasi dan perna#asan yang memaksa. +. *erikan oksigen sesuai dengan indikasi. J. *erikan obat 6 obatan sesuai dengan indikasi. 4. &indari #leksi dan rotasi leher.
1. Eai kemampuan secara #ungsional atau luasnya kerusakan a"al dengan cara yang teratur. '. 9bah posisi minimal tiap ' am. . Bakukan latihan rentang gera pasi# dan akti#.
lemah. 0 Sebagian akti#itas klien di bantu oleh isteri. 0 Elien tampak lemah.
8. Sokong ektrimitas pada posisi #ungsionalnya. . tinggikan tangan dan kepala. . *antu untuk mengembangkan keseimbangan duduk.
DF 0 Motorik dan re#leks klien menurun dari normal.
8.
.
+. Fbservasi daerah yang terkena termasuk "arna, edema dan tanda ynag lainnya. J. !nspeksi daerah kulit yang menonol. Eerusakan komonikasi 1. Eai tipe % deraat dis#ungsi verbal b%d Eerusakan Eomonikasi verbal dapat atau kesulitan bicara. neuromuscular sekunder kembali normal. '. Perhatikan kesalahan dalam terhadap kelemahan Eriteria hasil komonikasi dan berikan umpan d%d *icara klien elas,tiak terdengar balik. DS 0 Elien . Mintalah klien untuk pelo lagi mengatakan ia susah mengikuti perintah sederhana. bicara. 8. Hunukkan obek dan minta klien untuk menyebutkan nama benda % barang. DF 0 *icara klien terdengar pelo. 0 Posisi lidah agak ke kiri Eerusakan neuromuscular sekunder terhadap kelemahan. Eerusakan komonikasi verbal (Gisiko) gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. intake nutrisi tidak adekuat
Eebutuhan nutrisi terpenuhi Eriteria hasil a. Hidak ada tanda0tanda malnutrisi b. *erat badan dalam batas normal c. 2onungtiva ananemis d. Honus otot baik e. Bab albumin, &b, *9L dalam batas normal
1. Eai #actor penyebab yang mempengaruhi kemampuan menerima makan%minum '. &itung kebutuhan nutrisi perhari . Fbservasi tanda0tanda vital 8. 2atat intake makanan . Himbang berat badan secara berkala . *eri latihan menelan +. *eri makan via LH J. Eolaborasi Pemeriksaan lab(&b, $lbumin, *9L), pemasangan LH, konsul ahli giCi
.
Eurang kemampuan mera"at diri b.d. kelemahan, gangguan neuromuscular, kekuatan otot menurun, penurunan koordinasi otot, depresi, nyeri, kerusakan persepsi
Eemampuan mera"at diri meningkat Eriteria hasil a. mendemonstrasikan perubahan pola hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari0hari b. Melakukan pera"atan diri sesuai kemampuan c. Mengidenti#ikasi dan meman#aatkan sumber bantuan
1. Pantau tingkat kemampuan klien dalam mera"at diri '. *erikan bantuan terhadap kebutuhan yang benar0benar diperlukan saa . *uat lingkungan yang memungkinkan klien untuk melakukan $DB mandiri 8. Bibatkan keluarga dalam membantu klien . Motivasi klien untuk melakukan $DB sesuai kemampuan . Sediakan alat *antu diri bila mungkin +. Eolaborasi pasang D2 ika perlu, konsultasi dengan ahli okupasi atau #isioterapi
+.
Eurang pengetahuan Pengetahuan klien dan keluarga (klien dan keluarga) tentang penyakit dan pera"atan tentang penyakit dan meningkat. pera"atan b.d. kurang Eriteria hasil in#ormasi, keterbatasan a. Elien dan keluarga kogniti#, tidak mengenal berpartisipasi dalam proses sumber belaar b. Mengungkapkan pemahaman tentang penyakit, pengobatan, dan perubahan pola hidup yang diperlukan
1. Rvaluasi deraat gangguan persepsi sensuri '. Diskusikan proses patogenesis dan pengobatan dengan klien dan keluarga . !denti#ikasi cara dan kemampuan untuk meneruskan progranm pera"atan di rumah 8. !denti#ikasi #actor risiko secara individual dal lakukan perubahan pola hidup . *uat da#tar perencanaan pulang
BAB I6 PENUTUP A. es"m$ulan
0 0 0 0 0 0
Stroke atau cedera cerebro&as+ular (2O$) adalah kehilangan #ungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak(smelCer bare ,'//') Strok biasanya disebabkan oleh salah satu empat keadian,thrombosis,embolisme serebral,iskemia,hemoragu serebral. $kibat dari keempat keadian diatas maka teradi penghentian suplai darah ke otak, yang menyebabkan kehilangan sementara atau permanen gerakan, berpikir, memori, bicara, atau sensasi. Eiat sehat hindari strokT Stop merokok Gain berolah raga &idup teratur &indari stress dan depresi Makan bergiCi dan &indari alkohol dan minuman keras