BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Menu Menuru rutt Depa Depart rtem emen en Keseh Kesehat atan an Repu Republ blik ik Indo Indone nesia sia (200 (2001 1 ben!ana adalah peristi"a#ke$adian pada suatu daerah %ang mengakibatkan kerusa kerusakan kan ekolog ekologi& i& kerugi kerugian an kehidu kehidupan pan manusi manusiaa serta serta membur memburukn ukn%a %a kesehatan dan pela%anan kesehatan %ang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar. 'edangkan deinisi ben!ana (disaster menurut )*+ adalah setiap ke$adian ke$adian %ang %ang men%ebabkan men%ebabkan kerusakan& kerusakan& gangguan gangguan ekologis& ekologis& hilangn% hilangn%aa n%a"a n%a"a manusi manusiaa atau atau membur memburukn ukn%a %a dera$at dera$at keseha kesehatan tan atau atau pela%a pela%anan nan kese keseha hata tan n pada pada skal skalaa tert terten entu tu %ang ang memer emerlu luka kan n resp respon on dari dari luar luar mas%arakat atau "ila%ah %ang terkena. ,enis-$enis ban$ir menurut pen%ebabn%a di Indonesia. Di Indonesia& ban$ir adalah sebuah ben!ana alam %ang mudah ter$adi. *al ini karena letak Indonesia pada daerah tropis %ang memungkinkan !urah hu$an %ang tinggi setiap tahunn%a. Ban$ir di Indonesia terbagi men$adi beberapa $enis& %aitu %aitu Ban$ir Ban$ir bandan bandang& g& Ban$ir Ban$ir *u$an *u$an /kstrim /kstrim&& Ban$ir Ban$ir Luapan Luapan 'unga 'ungaii # Ban$ir Kiriman& Ban$ir antai (R+B& Ban$ir *ulu Ban$ir bandang adalah ban$ir besar %ang ter$adi se!ara tiba-tiba dan berlangsung han%a sesaat %ang %ang umumn%a dihasilkan dari !urah hu$an berintensitas
tinggi
dengan
durasi
($angka
"aktu
pendek
%ang
men%ebabka men%ebabkan n debit sungai naik se!ara !epat. Ban$ir $enis ini biasa ter$adi di daerah dengan sungai %ang alirann%a terhambat oleh sampah. Ini biasan%a ter$adi han%a dalam "aktu $am sesudah hu$an lebat mulai turun. Biasan%a ban$ir ini ditandai dengan ban%akn%a a"an %ang menggu menggumpa mpall di angkas angkasaa serta serta kilat kilat atau petir %ang %ang keras keras dan disertai disertai deng dengan an bada badaii tropi tropiss atau atau !ua! !ua!aa ding dingin in.. mum mumn% n%aa ban$ ban$ir ir ini ini akib akibat at meluapn%a air hu$an %ang sangat deras& khususn%a bila tanah bantaran sungai rapuh dan tak mampu menahan !ukup ban%ak air. ,enis ban$ir ini biasan%a berlangsung dalam "aktu lama dan sama sekali tidak ada tanda-tanda gangguan !ua!a pada "aktu ban$ir melanda
6
dataran dataran 3 sebab peristi"a peristi"a alam %ang memi!un% memi!un%aa telah ter$adi berminggubermingguminggu minggu sebelum sebelumn% n%a. a. ,enis ,enis ban$ir ban$ir ini ter$ad ter$adii setelah setelah proses proses %ang %ang !ukup !ukup lama lama.. Data Datang ngn% n%aa ban$ ban$ir ir dapa dapatt mend mendad adak ak.. Ban$ Ban$ir ir luap luapan an sung sungai ai ini ini keban%akan bersiat musiman atau tahunan dan bisa berlangsung selama berhari- hari atau berminggu-minggu tanpa berhenti. Ban$ir ini biasan%a ter$adi pada daerah-daerah lembah. Ban$ Ban$ir ir %ang ang dise diseba babk bkan an angi angin n pu% pu%uh laut laut atau atau tai taiun un dan dan gelombang pasang air laut. Ban$ir ini ter$adi karena air dari laut meresap ke daratan di dekat pantai dan mengalir ke daerah pemukiman atau karena pasang surut air laut. Ban$ir ini biasan%a ter$adi di daerah pemukiman %ang dekat dengan pantai. 4ontoh daerah %ang biasan%a terkena R+B adalah 'emarang. Ban$ir %ang ter$adi di "ila%ah sempit& ke!epatan air tinggi& dan berlangsung !epat dan $umlah air sedikit. Ban$ir ini biasan%a ter$adi di pemukiman dekat hulu sungai. 5er$adin%a 5er$adin%a ban$ir ini biasan%a karena tinggin%a debit air %ang mengalir& sehingga alirann%a sangat deras dan bisa berdampak destrukti. Ban$ir adalah peristi"a terbenamn%a daratan %ang biasan%a kering karena karena pening peningkat katan an 6olum 6olumee air %ang %ang diakib diakibatk atkan an dari dari tinggi tinggin% n%aa !urah !urah hu$an& meluapn%a air sungai atau laut& dan pe!ahn%a bendungan. Ban$ir bandang adalah ban$ir %ang ter$adi se!ara tiba-tiba karena terisin%a air pada daerah %ang tanahn%a kering #sukar meresap air ketika hu$an turun& air sukar meresap ke dalam tanah dan akhirn%a ter$adi ban$ir bandang. B.
5u$uan 1. ntuk ntuk mengetah mengetahui ui tindakan tindakan untuk untuk mengur mengurang angii ban$ir ban$ir&& dampak dampak serta serta !ara penanggulangan ban$ir bandang 2. ntuk mengetahui hal-hal %ang
harus
dilakukan
dalam
penatalaksanaan setiap tahap siklus ben!ana ban$ir bandang 7. ntuk ntuk mengetah mengetahui ui se$auh mana mana peran peran pera"at pera"at dalam penatala penatalaksa ksanaa naan n tahapan ben!ana ban$ir bandang 4.
Rumusan Masalah 1. Apa tindaka tindakan n %ang harus dilaku dilakukan kan dalam dalam menguran mengurangi gi ban$ir ban$ir bandang& bandang& dampak serta !ara penanggulangan ban$ir bandang 8
6
dataran dataran 3 sebab peristi"a peristi"a alam %ang memi!un% memi!un%aa telah ter$adi berminggubermingguminggu minggu sebelum sebelumn% n%a. a. ,enis ,enis ban$ir ban$ir ini ter$ad ter$adii setelah setelah proses proses %ang %ang !ukup !ukup lama lama.. Data Datang ngn% n%aa ban$ ban$ir ir dapa dapatt mend mendad adak ak.. Ban$ Ban$ir ir luap luapan an sung sungai ai ini ini keban%akan bersiat musiman atau tahunan dan bisa berlangsung selama berhari- hari atau berminggu-minggu tanpa berhenti. Ban$ir ini biasan%a ter$adi pada daerah-daerah lembah. Ban$ Ban$ir ir %ang ang dise diseba babk bkan an angi angin n pu% pu%uh laut laut atau atau tai taiun un dan dan gelombang pasang air laut. Ban$ir ini ter$adi karena air dari laut meresap ke daratan di dekat pantai dan mengalir ke daerah pemukiman atau karena pasang surut air laut. Ban$ir ini biasan%a ter$adi di daerah pemukiman %ang dekat dengan pantai. 4ontoh daerah %ang biasan%a terkena R+B adalah 'emarang. Ban$ir %ang ter$adi di "ila%ah sempit& ke!epatan air tinggi& dan berlangsung !epat dan $umlah air sedikit. Ban$ir ini biasan%a ter$adi di pemukiman dekat hulu sungai. 5er$adin%a 5er$adin%a ban$ir ini biasan%a karena tinggin%a debit air %ang mengalir& sehingga alirann%a sangat deras dan bisa berdampak destrukti. Ban$ir adalah peristi"a terbenamn%a daratan %ang biasan%a kering karena karena pening peningkat katan an 6olum 6olumee air %ang %ang diakib diakibatk atkan an dari dari tinggi tinggin% n%aa !urah !urah hu$an& meluapn%a air sungai atau laut& dan pe!ahn%a bendungan. Ban$ir bandang adalah ban$ir %ang ter$adi se!ara tiba-tiba karena terisin%a air pada daerah %ang tanahn%a kering #sukar meresap air ketika hu$an turun& air sukar meresap ke dalam tanah dan akhirn%a ter$adi ban$ir bandang. B.
5u$uan 1. ntuk ntuk mengetah mengetahui ui tindakan tindakan untuk untuk mengur mengurang angii ban$ir ban$ir&& dampak dampak serta serta !ara penanggulangan ban$ir bandang 2. ntuk mengetahui hal-hal %ang
harus
dilakukan
dalam
penatalaksanaan setiap tahap siklus ben!ana ban$ir bandang 7. ntuk ntuk mengetah mengetahui ui se$auh mana mana peran peran pera"at pera"at dalam penatala penatalaksa ksanaa naan n tahapan ben!ana ban$ir bandang 4.
Rumusan Masalah 1. Apa tindaka tindakan n %ang harus dilaku dilakukan kan dalam dalam menguran mengurangi gi ban$ir ban$ir bandang& bandang& dampak serta !ara penanggulangan ban$ir bandang 8
6
2. Apa sa$a hal-hal hal-hal %ang %ang harus harus dilakuk dilakukan an dalam penatal penatalaks aksana anaan an setiap setiap tahap siklus ben!ana ban$ir 8 7. Apa sa$a sa$a peran pera"at pera"at dalam penatalaksan penatalaksanaan aan tahapan tahapan ben!ana ben!ana ban$ir bandang 8
BAB II PEMBAHASAN
A.
TIND TINDAK AKAN AN UNT UNTUK UK MEN MENGU GURA RANG NGII DAMP DAMPA AK BANJ BANJIR IR Ada Ada bebe bebera rapa pa tind tindak akan an %ang ang bisa bisa meng mengur uran angi gi damp dampak ak resi resiko ko
penanggulangan ban$ir& ban$ir& diantaran%a %aitu
6
•
enataan daerah aliran sungai se!ara terpadu dan sesuai ungsi lahan. embangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian
•
sungai %ang sering menimbulkan ban$ir. 5idak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta
•
• •
daerah ban$ir. 5idak membuang sampah ke dalam sungai. rogram penghi$auan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktiitas di bagian sungai ra"an ban$ir.
B.
DAMP DAMPA AK YA YANG TIM TIMBU BUL L AKIBA KIBAT T BAN BANJI JIR R Dampak isik • Kerusak Kerusakan an pada pada saranasarana-sara sarana na umum& umum& kantor kantor-ka -kanto ntorr pela% pela%ana anan n •
publik %ang disebabkan oleh ban$ir. ban$ir. Dampak sosial Men!akup kematian& risiko kesehatan& trauma mental& menurunn%a perekonomian& terganggun%a terganggun%a kegiatan pendidikan (anak-anak tidak dapat dapat pergi pergi ke sekola sekolah& h& tergan terganggu ggun% n%aa akti6i akti6itas tas kantor kantor pela% pela%anan anan publik& kekurangan makanan& energi& air& dan kebutuhan-kebutuhan
•
dasar lainn%a. Dampak ekonomi Men!akup kehilangan materi& gangguan kegiatan ekonomi (orang tidak dapat pergi ker$a& terlambat beker$a& atau transportasi komoditas terhambat& dan lain-lain.
•
Dampak lingkungan Men!akup pen!emaran air (oleh bahan pen!emar %ang diba"a oleh ban$ir atau tumbuhan disekitar sungai %ang rusak akibat terba"a
•
ban$ir. Dampak an!aman "abah pen%akit 'etelah ban$ir pada saat dan sesudah ban$ir& seperti pen%akit diare& pen%akit %ang disebabkan oleh n%amuk. n%amuk.
C.
CARA CARA PENA PENANG NGGU GULA LANG NGAN AN BANJ BANJIR IR enanggul enanggulangan angan ban$ir dilakukan dilakukan se!ara bertahap& bertahap& dari pen!egahan pen!egahan
sebelum ban$ir penanganan saat ban$irdan pemulihan setelah ban$ir.
6
5ahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan ban$ir %ang berkesinambungan. Kegiatan penanggulangan ban$ir mengikuti suatu siklus (lie !%!le %ang dimulai dari ban$ir& kemudian mengka$in%a sebagai masukan untuk pen!egahan sebelum ben!ana ban$ir ter$adi kembali. en!egahan dilakukan se!ara men%eluruh& berupa kegiatan isik seperti pembangunan pengendali ban$ir di "ila%ah sungai sampai "ila%ah dataran ban$ir dan kegiatan non-isik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini ben!ana ban$ir. D.
TAHAPAN PENANGGULANGAN BENCANA 5ahap 5anggap Darurat • - engka$ian se!ara !epat dan tepat lokasi& kerusakan dan sumber
-
•
da%a. Meliputi tempat ke$adian& $umlah korban& sarana prasarana enentuan status keadaan darurat ben!ana en%elamatan dan e6akuasi mas%arakat terkena ben!ana emenuhan kebutuhan dasar erlindungan terhadap kelompok rentan emulihan dengan segera prasarana dan sarana 6ital
5ahap as!a Darurat a. 5ahap Rehabilitati ( emulihan - Memperbaiki prasarana dan pela%anan dasar isik& pendidikan& kesehatan& ke$i"aan& ekonomi& sosial& buda%a& keamanan& lingkungan& prasarana transportasi& pen%usunan kebi$akan dan pembaharuan
struktur
penanggulangan
ben!ana di
pemerintahan. b. 5ahap Rekonstruksi ( pembangunan berkelan$utan - Membangun prasarana dan pela%anan dasar isik& pendidikan& kesehatan& ekonomi& sosial& buda%a& keamanan& lingkungan& pembaharuan ren!ana tata ruang "ila%ah& sistem pemerintahan dan lainn%a %ang memperhitungkan aktor risiko ben!ana. - emulihan psiko-sosial - eningkatan ungsi pela%anan kesehatan •
5ahap en!egahan 9 Mitigasi a. en!egahan
6
en!egahan adalah upa%a %ang dilakukan untuk menghilangkan sama sekali atau mengurangi an!aman. Misaln%a 1. en!egahan penebangan liar 2. 5idak membuang sampah sembarangan b. Mitigasi Mitigasi atau pengurangan adalah upa%a untuk mengurangi atau meredam risiko. :aitu dengan membuat bendungan& tanggul& kanal untuk mengendalikan ban$ir& pembangunan tanggul sungai dan lainn%a. 1. Kenali en%ebab Ban$ir 4urah hu$an tinggi ermukaan tanah lebih rendah dibanding permukaan air laut 5erletak di suatu !ekungan %ang dikelilingi perbukitan
dengan pengaliran air keluar sempit Ban%ak permukiman %ang dibangun di dataran sepan$ang
sungai Aliran sungai tidak lan!ar karena ban%akn%a sampah serta
bangunan di pinggir sungai. Kurangn%a tutupan lahan di daerah hulu sungai. 2. 5indakan untuk mengurangi dampak ban$ir enataan daerah aliran sungai se!ara terpadu dan sesuai
ungsi lahan embangunan sistem pemantauan dan peringatan dini di
bagian sungai %ang sering menimbulkan ban$ir 5idak membangun rumah dan permukiman di bantaran
sungai 5idak membuang sampah ke dalam sungai dan rutin
mengadakan program pengerukan sungai emasangan pompa untuk daerah %ang lebih rendah dari
permukaan laut rogram penghi$auan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan& dibarengi pengurangan akti6itas di bagian
sungai ra"an ban$ir 7. :ang harus dilakukan sebelum ter$adi ban$ir
6
Bersama aparat terkait dan pengurus R5#R) terdekat& membersihkan lingkungan sekitar& terutama di saluran air
atau selokan& dari timbunan sampah 5entukan lokasi posko ban$ir %ang tepat untuk mengungsi& lengkap dengan asilitas dapur umum dan M4K& berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait
dan pengurus R5#R) Bersama pengurus
R5#R)&
segera
bentuk
tim
penanggulangan ban$ir di tingkat "arga& salah satun%a
mengangkat penanggung $a"ab posko ban$ir Koordinasikan melalui R5#R)& de"an kelurahan setempat& dan L'M untuk pengadaan tali& tambang& perahu karet& dan
pelampung guna e6akuasi astikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai& guna memudahkan men!ari inormasi& meminta bantuan& atau
melakukan konirmasi 'imak inormasi terkini melalui 5;& radio& atau peringatan
tim "arga tentang !urah hu$an dan kondisi air Lengkapi diri dengan peralatan keselamatan& antara lain radio
baterai& senter& korek gas& dan lilin 'iapkan bahan makanan mudah sa$i dan persediaan air bersih 'iapkan obat-obatan darurat Amankan dokumen penting <. :ang harus dilakukan saat ban$ir Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi L=
untuk mematikan aliran listrik di "ila%ah %ang terkena
ben!ana Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air
masih memungkinkan untuk diseberangi *indari ber$alan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus ban$ir& serta segera amankan barang-barang
berharga ketempat %ang lebih tinggi ,ika air terus meninggi& hubungi instansi terkait >. :ang harus dilakukan setelah ban$ir
6
'e!epatn%a membersihkan rumah& terutama bagian lantai&
lalu gunakan antiseptik untuk membunuh kuman 4ari dan siapkan air bersih untuk menghindari ter$angkitn%a
pen%akit diare %ang sering me"abah setelah ke$adian ban$ir )aspadai kemungkinan binatang berbisa atau binatang
pen%ebar pen%akit sahakan selalu "aspada apabila kemungkinan ter$adi ban$ir susulan
•
5ahap Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan adalah upa%a
menghadapi situasi darurat serta
mengenali berbagai sumber da%a untuk memenuhi kebutuhan pada saat itu. *al ini bertu$uan agar "arga mempun%ai persiapan %ang lebih baik untuk menghadapi ben!ana. 5indakan kesiapsiagaan - embuatan sistem peringatan dini& misaln%a dengan dibuat tanda antisipasi siaga 1 penanda ben!ana - Membuat sistem pen%ebaran peringatan an!aman& misaln%a 'imak inormasi terkini melalui 5;& radio atau peringatan 5im "arga tentang !urah hu$an dan posisi air pada pintu air - Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti senter& selimut& tikar& $as hu$an& ban karet bila ada -
•
embuatan ren!ana e6akuasi Membuat tempat dan sarana e6akuasi en%usunan ren!ana darurat& ren!ana siaga Memasang rambu e6akuasi dan peringatan dini $ika diperlukan
5ahap 5anggap Darurat 5anggap darurat adalah upa%a %ang dilakukan segera setelah ben!ana ter$adi untuk mengurangi dampak ben!ana& seperti pen%elamatan $i"a dan harta benda. 5indakan tanggap darurat - /6akuasi - en!arian dan pen%elamatan - enanganan enderita ?a"at Darurat (?D
6
- engka$ian !epat kerusakan dan kebutuhan - en%ediaan kebutuhan dasar seperti air dan sanitasi& pangan& sandang& papan& kesehatan& konseling - emulihan segera asilitas dasar
seperti
telekomunikasi&
transportasi& listrik& pasokan air untuk mendukung kelan!aran kegiatan tanggap darurat E.
PERAN PERAWAT DALAM PENANGANAN BENCANA a. eran pera"at dalam keadan darurat (Impact Phase) Biasan%a pertolongan pertama pada korban ben!ana dilakukan
tepat setelah keadaan stabil. 'etelah ben!ana mulai stabil& masingmasing bidang tim sur6e% mulai melakukan pengka$ian !epat terhadap kerusakan-kerusakan& begitu $uga pera"at sebagai bagian dari tim kesehatan. era"at
harus
melakukan
pengka$ian
se!ara
!epat
untuk
memutuskan tindakan pertolongan pertama. Ada saat dimana @seleksi@ pasien untuk penanganan segera (emergency) akan lebih eekti (5riase.
TRIASE
1. Merah paling penting& prioritas utama. keadaan %ang mengan!am kehidupan sebagian besar pasien mengalami hipoksia& s%ok& trauma dada& perdarahan internal& trauma kepala dengan kehilangan kesadaran& luka bakar dera$at I-II. 2. Kuning penting& prioritas kedua. rioritas kedua meliputi in$ur% dengan eek sistemik namun belum $atuh ke keadaan s%ok karena dalam keadaan ini sebenarn%a pasien masih dapat bertahan selama 70-0 menit. In$ur% tersebut antara lain raktur tulang multipel& raktur terbuka& !edera medulla spinalis& laserasi& luka bakar dera$at II. 7. *i$au prioritas ketiga. :ang termasuk kategori ini adalah raktur tertutup& luka bakar minor& minor laserasi& kontusio& abrasio& dan dislokasi.
6
<. *itam meninggal. Ini adalah korban ben!ana %ang tidak dapat selamat dari ben!ana& ditemukan sudah dalam keadaan meninggal. b. eran pera"at di dalam posko pengungsian dan posko ben!ana 1. Memasilitasi $ad"al kun$ungan konsultasi medis dan !ek kesehatan sehari-hari. 2. 5etap men%usun ren!ana prioritas asuhan kepera"atan harian. 7. Meren!anakan dan memasilitasi transer pasien %ang memerlukan penanganan kesehatan di R'. <. Menge6aluasi kebutuhan kesehatan harian. >. Memeriksa dan mengatur persediaan obat& makanan& makanan khusus ba%i& peralatan kesehatan. . Membantu penanganan dan penempatan pasien dengan pen%akit menular maupun kondisi ke$i"aan labil hingga membaha%akan diri dan lingkungann%a berkoordinasi dengan pera"at $i"a. . Mengidentiikasi reaksi psikologis %ang mun!ul pada korban (ansietas& depresi %ang ditun$ukkan dengan seringn%a menangis dan mengisolasi diri maupun reaksi psikosomatik (hilang nasu makan& insomnia& atigue& mual muntah& dan kelemahan otot. C. Membantu terapi ke$i"aan korban khususn%a anak-anak& dapat dilakukan dengan memodiikasi lingkungan misal dengan terapi bermain. . Memasilitasi konseling dan terapi ke$i"aan lainn%a oleh para psikolog dan psikiater. 10. Konsultasikan bersama super6isi setempat mengenai pemeriksaan kesehatan dan kebutuhan mas%arakat %ang tidak mengungsi.
c. eran pera"at dalam ase postimpa!t Ben!ana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan isik& sosial& dan psikologis korban. 'elama masa perbaikan pera"at membantu mas%arakat untuk kembali pada kehidupan normal. Beberapa pen%akit dan kondisi isik mungkin memerlukan $angka "aktu %ang lama untuk normal kembali bahkan terdapat keadaan dimana ke!a!atan ter$adi.
LOGISTIK a. 'elimut
6
b. !. d. e. . g. h. i. $. k. F.
Roti Beras ?ula 5eh Kopi 'usu 'oteE ampers asokan air bersih akaian
KOORDINASI •
'aat dan as!aben!ana ada saat ter$adi ben!ana perlu diadakan mobilisasi 'DM Kesehatan %ang tergabung dalam suatu 5im enanggulangan Krisis %ang meliputi 5im ?erak 4epat& 5im enilaian 4epat Kesehatan (5im R*A dan 5im Bantuan Kesehatan. Koordinator 5im di$abat oleh Kepala Dinas Kesehatan
ro6insi#Kasbupaten#Kota
(menga!u
'urat
Keputusan
Menteri Kesehatan =omor 1>7#Menkes#'K#FII#200>. Kebutuhan minimal tenaga untuk masing-masing tim tersebut& antara lain l. 5im ?erak 4epat& %aitu tim %ang diharapkan dapat segera bergerak dalam "aktu 0-2< $am setelah ada inormasi ke$adian ben!ana. 5im ?erak 4epat ini terdiri atas ela%anan medis - Dokter umum # B'B G 1 orang - Dokter 'pesialis Bedah G 1 orang - Dokter 'pesialis Anastesi G 1 orang - era"at mahir (pera"at bedah& ga"at darurat G 2 orang - 5enaga D;I G 1 orang - Apoteker # asisten apoteker G 1 orang - 'upir ambulan!e G 1 orang 'ur6eilans G 1 orang - Ahli epidemiologi # 'anitarian etugas komunikasi G 1 orang 5enaga-tenaga di atas harus dibekali minimal pengetahuan umum
mengenai ben!ana %ang dikaitkan dengan bidang peker$aann%a masingmasing.
6
2.
5im R*A& %aitu tim %ang bisa diberangkatkan bersamaan dengan 5im?erak 4epat atau men%usul dalam "aktu kurang dari 2< $am. 5im iniminimal terdiri atas Dokter umum G 1 orang Ahli epidemiologi G 1 orang 'anitarian G 1 orang
7.
5im
Bantuan
Kesehatan&
%aitu
tim
%ang
diberangkatkan
berdasarkan kebutuhan setelah 5im ?erak 4epat dan 5im R*A kembali dengan laporan dengan hasil kegiatan mereka di lapangan. 5im Bantuan Kesehatan tersebut terdiri atas =o 1 2 7
,enis 5enaga Dokter umum
Kompetensi 5enaga ?D#
Apoteker dan Asisten Apoteker
?/L'#A5L'#A4L' engelolaan +bat
era"at
Alkes /mergen!%
(D7#sar$anaKepera"atan
=ursing#?D#
dan
B5L'#+=/D (ela%anan +bsterik dan =eonatal
/mergensi
Dasar #+=/K#I4 Anastesi#/mergen!%
<
era"at Mahir
>
=ursing Bidan ( D7 Kebidanan A= dan +=/D 'anitarian ( D7 Kesling#sar$ana enanganan Kualitas Air
Kesmas Ahli ?iHi (D7#D< Kesehatan#
C
'ar$ana Kesmas 5enaga 'ur6eilens
Kesehatan# 'ar$ana Kesmas Ahli /ntomologi (D7#D< Kesehatan#
'ar$ana
sar$ana Biolog
6
Bersih dan Kesling enanganan ?iHi darurat
(D7#D< 'ur6eleliens en%akit
kesmas#
engendalian ;ektor
=o ,enis ben!ana 1.
,enis 5enaga
Kompetensi
,umlah
Ban$ir
Dokter
5enaga Bedah umum
'esuai J.
bandang
'pesialis
en%akit
kebutuhan#
dalam
rekomendasi
Anestesi dan tim R*A ahli intensi6e !are Bedah plastik orensik Dental orensik Kesehatan ,i"a D7 era"at Anestesi dan
'esuai
Mahir
pera"at
kebutuhan#
mahir ga"at
rekomendasi
darurat
tim R*A
(emergen!% nursing dasar dan lan$utan serta pera"at mahir $i"a& Radiograer
+K#I4 Rontgen
'esuai kebutuhan# rekomendasi tim R*A
G.
KOORDINASI PELAKSANAAN
6
a. +rganisasi 1. 5ingkat usat a.
enanggung $a"ab pela%anan kesehatan penanggulangan ben!ana serta penanganan pengungsi di tingkat usat adalah Menteri Kesehatan dibantu oleh seluruh e$abat /selon 1 dan Kepala Badan +M serta berkoordinasi dengan instansi terkait dan selalu berpedoman pada petun$uk Ketua Bakornas B %ang diketuai oleh)akil residen.
b.
elaksanaan
tugas
penanggulangan
krisis
akibat
ben!ana
dilingkungan Departemen Kesehatan dikoordinasi oleh 'ekretaris ,enderal melalui usat enanggulangan Krisis (K.
2. 5ingkat ro6insi a.
enanggung $a"ab pela%anan kesehatan penanggulangan ben!ana serta penanganan pengungsi di ro6insi adalah Kepala Dinas Kesehatan ro6insi. Bila diperlukan dapat meminta bantuan kepada Departemen Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinkes ro6insi diba"ah 'atkorlak B %ang diketuai oleh ?ubernur.
b.
elaksanaan
tugas
penanggulangan
krisis
akibat
ben!ana
dilingkungan Dinas Kesehatan ro6insi dikoordinasi oleh pe$abat %ang ditun$uk oleh Kepala Dinas Kesehatan.
7. 5ingkat Kabupaten#Kota a.
enanggung $a"ab pela%anan kesehatan penanggulangan ben!ana serta penanganan pengungsi di Kabupaten#Kota adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten#Kota. Bila diperlukan dapat meminta bantuan kepada ro6insi. Dalam melaksanakan tugas& Kepala Dinkes Kabupaten#Kota berada diba"ah 'atlak B %ang diketuai oleh Bupati#)alikota.
6
b.
elaksanaan
tugas
penanggulangan
krisis
akibat
ben!ana
dilingkungan Dinas Kesehatan ro6insi dikoordinasi oleh pe$abat %ang ditun$uk oleh Kepala Dinas Kesehatan.
<. Di Lokasi Ke$adian ela%anan kesehatan penanggulangan ben!ana serta penanganan pengungsi di lokasi ke$adian diba"ah tanggung $a"ab Kepala Dinas Kesehatan sedangkan Kepala uskesmas sebagai pelaksana tugas Dinas Kesehatan.
Tabel 2.3. Koordinasi serta pembagian "e"enang dan tanggung $a"ab dalam
pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan pada penanggulangan ben!ana. I'#i#( N
Ti!"a#
K$$%&ia
I'#i#('i )a!
'i
Ta*a+a
O
K$$%&ia'i
#
%$Di"$$%&ia'i
Te%"ai
Be,aa
Kesiapsiagaan5a
1.
Kabupaten#
Dinas
ustu&uskesmas&In
# BBD
Kota
Kesehata
stalasi
Kab#K
nggap
n
armasi
ota
darurat
Kabupaten#Kota
BBD
Rehabilitasi&
os Kesehatan&
Kab#K
rekonstruksi
ustu&
ota
uskesmas&
BBD
Instalasi
Kab#K
armasi
ota
Kabupaten#Kota& R'& R' '"asta& R' 5=I& R' +LRI dan L'M ustu& uskesmas& Instalasiarmasi
6
2.
ro6insi
Dinas
Kabupaten#Kota Dinas Kesehatan
BBD
Kesiapsiagaan
Kesehata
Kabupaten#Kota
ro6in
5anggap
n
Dinas Kesehatan
si
darurat
Kabupaten#Kota&
BBD
Rehabilitasi&
R'& R'
ro6in
rekonstruksi
5=I& R' +LRI
si
tingkat
BBD
ro6insi& R'
ro6in
'"asta di kota
si
ro6insi& B+M Dinas Kesehatan Kabupaten#Kota& R' ro6insi
7.
=asional
K
Dit$en 9L&
dengan
Dit$en Bina
5anggap
Leading
:anmedik& Dit$en
darurat
rogram
Bina
Rehabilitasi&
Dit$en
Kesmas& B+M
B=B
Kesiapsiagaan
rekonstruksi
Binar dan Alkes
b. elaksanaan ela%anan Kesehatan enanggulangan Ben!ana 'erta enanganan engungsi -. P%abe,aa
Kegiatan %ang dilaksanakan a. 5ingkat usat
6
1
Membuat& men%ebarluaskan dan memutakhirkan pedoman pela%anan kesehatan pada penanggulangan ben!ana dan penanganan pengungsi.
2 Membuat
standar-standar
penanggulangan
ben!ana
dan
penanganan pengungsi. 7
Membuat peta geomedik serta mengadakan pelatihan& bagi setiap unit dan petugas %ang terlibat dalam penanggulangan ben!ana& dilan$utkan dengan gladi posko dan gladi lapang.
<
In6entarisasi sumber da%a kesehatan pemerintah dan s"asta termasuk L'M.
>
Membuat standar dan mekanisme penerimaan bantuan dari dalam dan luar negeri.
In6entarisasi $enis dan lokasi kemungkinan ter$adin%a ben!ana di "ila%ahn%a dengan mengupa%akan inormasi /arl% )arning atau peringatan dini.
Membentuk 5im Reaksi 4epat enanggulangan Ben!ana.
C
Mengembangan mitigasi dan kesiapsiagaan penanggulangan ben!ana (sarana dan prasarana.
Mengadakan monitoring dan e6aluasi terhadap pelaksanaan penanggulangan ben!ana.
10 Mengembangan sistem komunikasi dan inormasi. 11 Koordinasi
lintas
program
dan
lintas
sektor
meliputi
sinkronisasi kegiatan penanggulangan ben!ana dari pusat sampai daerah. 12 Kegiatan bimbingan teknis.
b. 5ingkat ro6insi Kepala Dinas Kesehatan ro6insi melakukan kegiatan 1
Membuat peta geomedik daerah ra"an ben!ana.
2
Membuat ren!ana kontin$ensi (4ontingen!% lan.
6
7
Men%usun dan men%ebarluaskan pedoman penanggulangan ben!ana dan penanganan pengungsi.
<
Mengadakan pelatihan penanggulangan ben!ana.
>
Membentuk dan mengembangkan tim reaksi !epat.
Men%elenggarakan pelatihan gladi posko dan gladi lapang dengan melibatkan semua unit terkait.
Membentuk
usdalops
penanggulangan
ben!ana
dan
penanganan pengungsi. C Melengkapi
sarana#asilitas
%ang
diperlukan
termasuk
mengembangkan sistem komunikasi dan inormasi di daerah tersebut. Mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor meliputi
sinkronisasi
kegiatan
penanggulangan
ben!ana
dengan pusat dan kabupaten#kota. 10 Melakukan e6aluasi dan memutakhirkan protap %ang ada sesuai kebutuhan. 11 Kegiatan bimbingan teknis.
!. 5ingkat Kabupaten#Kota Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten#Kota melakukan kegiatan 1
Membuat peta geomedik daerah ra"an ben!ana.
2
Membuat ren!ana kontin$ensi (4ontingen!% lan.
7
Mengadakan pelatihan penanggulangan ben!ana.
<
Membentuk dan mengembangkan tim reaksi !epat.
>
Membentuk
usdalops
penanggulangan
ben!ana
dan
penanganan pengungsi.
In6entarisasi sumber da%a sesuai dengan potensi baha%a %ang mungkin ter$adi& men!akup a. ,umlah dan lokasi uskesmas. b. ,umlah ambulans. !. ,umlah tenaga kesehatan.
6
d. ,umlah R' termasuk asilitas kesehatan Iainn%a. e. +bat dan perbekalan kesehatan. . nit transusi darah. Mengadakan koordinasi lintas program dan lintas sektor meliputi
sinkronisasi
kegiatan
penanggulangan
ben!ana
dengan pro6insi dan Ke!amatan. C
Kegiatan bimbingan teknis.
d. 5ingkat Ke!amatan Kepala uskesmas melakukan kegiatan 1
Membuat $alur e6akuasi dan mengadakan pelatihan.
2
Mengadakan pelatihan triase.
7
In6entarisasi sumber da%a sesuai dengan potensi baha%a %ang mungkin ter$adi
< Menerima
dan
dini(earl%"arning
menindaklan$uti
inormasi
s%stem
kesiapsiagaan
untuk
peringatan bidang
kesehatan. >
Membentuk tim kesehatan lapangan %ang tergabung dalam 'atgas.
Mengadakan koordinasi lintas sektor.
2. Saa# be,aa
a. 5ingkat usat Koordinasi pada saat ben!ana adalah 'ekretaris ,enderal Depkes. 'edangkan Direktorat-direktorat ,enderal mempun%ai tugas sebagai berikut 1
Dir$en Bina ela%anan mengkoordinasikan daerah darurat medik di lapangan dan pela%anan kesehatan ru$ukan di rumah sakit serta mobilisasi 'DM Kesehatan pada ase tanggap darurat.
6
2 Dir$en engendalian en%akit dan en%ehatan lingkungan (2dan L berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan ro6insi untuk
menggerakkan
kiner$a
sur6eilans
epidemiologi
kesehatan lingkungan dan pemberantasan pen%akit& logistik dan peralatan kesehatan lapangan dalam rangka pen!egahan KLB pen%akit menular di tempat penampungan pengungsi dan lokasi sekitarn%a. 7
Dir$en
Bina
Kearmasian
dan
Alat
Kesehatan
mengkoordinasikan bantuan obat& bahan habis pakai dan perbekalan kesehatan %ang diperlukan. 'ementara itu& Kepala Badan +M menga"asi kualitas obat dan makanan bantuan untuk korban. <
Dir$en Bina Kesehatan Mas%arakat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan ro6insi untuk memberikan dukungan pela%anan kesehatan dan giHi& kesehatan reproduksi& promosi kesehatan dan penanggulangan pen%akit akibat ker$a.
> Kepala
Badan enelitian
dan
engembangan
(Litbang
membantu Dir$en terkait dan K 'et$en Depkes sesuai tugas dan ungsin%a agar pela%anan medik pada penanggulangan ben!ana lebih eekti dan eisien.
Inspektur ,enderal melakukan penga"asan kegiatan %ang terkait dalam penanggulangan ben!ana.
Kepala usat enanggulangan Krisis (K 'et$en Depkes sebagai pelaksana koordinasi mempun%ai tugas sebagai berikut a.
Mengaktikan usdalops penanggulangan ben!ana.
b.
Mengadakan koordinasi lintas sektor untuk angkutan personil& peralatan& bahan bantuan& dan lain-lain.
!.
Mengkoordinasikan bantuan s"asta dan sektor lain.
d.
Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan ro6insi untuk mempersiapkan bantuan bila diperlukan.
6
e.
Berkoordinasi dengan 5im Identiikasi =asional untuk mengidentiikasi korban meninggal massal.
C Dalam
keadaan
darurat&
Departemen
Kesehatan
dapat
memanaatkan potensi dan asilitas kesehatan %ang berada di"ila%ah =egara Kesatuan Republik Indonesia (misaln%a ertamina& 5& BM=& '"asta& dll..
b. 5ingkat ro6insi Kepala Dinas Kesehatan ropinsi melakukan kegiatan 1
Melapor kepada ?ubernur dan menginormasikan kepada K 'et$en Depkes tentang ter$adin%a ben!ana atau adan%a pengungsi.
2
Mengaktikan usdalops enanggulangan Ben!ana tingkat ro6insi.
7
Berkoordinasi dengan Depkes !. K& bila ada kebutuhan bantuan obat dan perbekalan kesehatan. engelolaan obat dan perbekalan kesehatan.
<
Berkoordinasi
dengan
Rumah
'akit
ro6insi
untuk
mempersiapkan penerimaan ru$ukan dari lokasi ben!ana atau tempat penampungan pengungsi. Bila diperlukan& menugaskan Rumah 'akit ro6insi untuk mengirimkan tenaga ahli ke lokasi ben!ana atau tempat penampungan pengungsi. >
Berkoordinasi dengan Rumah 'akit ru$ukan (R' endidikan diluar ro6insi untuk meminta bantuan dan menerima ru$ukan pasien.
Berkoordinasi Kabupaten#Kota
dengan
Kepala
untuk
melakukan
Dinas
Kesehatan
Re-Rapid
*ealth
Assessment atau e6aluasi pelaksanaan upa%a kesehatan. Memobilisasi tenaga kesehatan untuk tugas perbantuan kedaerah ben!ana.
6
C
Berkoordinasi dengan sektor lain terkait untuk penanggulangan ben!ana dan penanganan pengungsi.
Menu$u lokasi ter$adin%a ben!ana atau tempat penampungan pengungsi.
10 Apabila
ke$adian
ben!ana
ro6insi&koordinator
melampaui
pela%anan
batas
"ila%ah
kesehatan
pada
penanggulangan ben!ana dan penanganan pengungsi dipegang oleh 'ek$en Depkes. Direktur Rumah 'akit ro6insi melakukan kegiatan 1
Mengadakan koordinasi dengan Rumah 'akit Kabupaten#Kota untuk mengoptimalkan sistem ru$ukan.
2
Men%iapkan instalasi ga"at darurat dan instalasi ra"at inap untuk menerima penderita ru$ukan dan melakukan pengaturan $alur e6akuasi.
7
Menga$ukan
kebutuhan
obat
dan
peralatan
lain
%ang
diperlukan. <
Mengirimkan tenaga dan peralatan ke lokasi ben!ana bila diperlukan.
!. 5ingkat Kabupaten#Kota Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten#Kota setelah menerima berita tentang ter$adin%a ben!ana dari Ke!amatan& melakukan kegiatan 1
Berkoordinasi
dengan
anggota
'atlak
B
dalam
penanggulangan ben!ana. 2 Mengaktikan usdalops enanggulangan Ben!ana 5ingkat 7
Kabupaten#Kota. Berkoordinasi dengan R' Kabupaten#Kota termasuk denganR' '"asta Rumkit 5=I dan +LRI untuk mempersiapkan penerimaan penderita %ang diru$uk dari lokasi ben!ana dan
tempat penampungan pengungsi. < Men%iapkan dan mengirim tenaga kesehatan& obat dan perbekalan kesehatan ke lokasi ben!ana.
6
> Menghubungi uskesmas di sekitar lokasi ben!ana untuk mengirimkan dokter& pera"at dan peralatan %ang diperlukan
termasuk ambulans ke lokasi ben!ana. Melakukan enilaian Kesehatan 4epat 5erpadu (Integrated
C
Rapid *ealth Assessment. Melakukan penanggulangan giHi darurat. Memberikan imunisasi !ampak di tempat pengungsian bagi
anak-anak di ba"ah usia 1> tahun. Melakukan sur6eilans epidemiologi
terhadap
pen%akit
potensial "abah& pengendalian 6ektor serta penga"asan kualitas air dan lingkungan. 10 Apabila ke$adian ben!ana
melampaui
batas
"ila%ah
Kabupaten# Kota& penanggung $a"ab upa%a penanggulangan ben!ana adalah Kepala Dinas Kesehatan ro6insi.
Direktur Rumah 'akit Kabupaten#Kota melakukan kegiatan 1
Menghubungi lokasi ben!ana untuk mempersiapkan instalasi ga"at darurat dan ruang pera"atan untuk menerima ru$ukan penderita dari lokasi ben!ana dan tempat penampungan
pengungsi. 2 Men%iapkan instalasi ga"at darurat dan instalasi ra"at inap untuk menerima ru$ukan penderita dari lokasi ben!ana atau tempat penampungan pengungsi dan melakukan pengaturan $alur e6akuasi. 7 Menghubungi R' ro6insi tentang kemungkinan adan%a penderita %ang akan diru$uk. < Men%iapkan dan mengirimkan tenaga dan peralatan ke lokasi ben!ana bila diperlukan.
d. 5ingkat Ke!amatan Kepala uskesmas di lokasi ben!ana melakukan kegiatan 1 Beserta sta menu$u lokasi ben!ana dengan memba"a peralatan %ang diperlukan untuk melaksanakan triase dan memberikan pertolongan pertama.
6
2 Melaporkan
kepada
Kadinkes
Kabupaten#Kota
tentang
ter$adin%a ben!ana. 7
Melakukan Initial Rapid *ealth Assessment (enilaian 4epat Masalah Kesehatan A"al
<
Men%erahkan tanggung $a"ab pada Kadinkes Kabupaten# Kota apabila telah tiba di lokasi.
>
Apabila
ke$adian
ben!ana
melampaui
batas
"ila%ah
ke!amatan& penanggung $a"ab upa%a penanggulangan ben!ana adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten#Kota.
Kepala uskesmas di sekitar lokasi ben!ana melakukan kegiatan 1
Mengirimkan tenaga dan perbekalan kesehatan serta ambulans# alat transportasi lainn%a ke lokasi ben!ana dan tempat penampungan pengungsi.
2
Membantu melaksanakan pera"atan dan e6akuasi korban serta pela%anan kesehatan pengungsi.
3. Pa',abe,aa
a. 5ingkat usat 1 Koordinasi lintas program untuk a. /6aluasi dampak ben!ana guna menanggulangi kemungkinan timbuln%a KLB pen%akit menular. b. pa%a pemulihan kesehatan korban ben!ana. !. Berkoordinasi
dengan&
program
terkait
dalam
upa%a
rekonsiliasi& khususn%a untuk "ila%ah %ang mengalami konlik dengan kekerasan. d. en%elesaian administrasi dan pertanggung$a"aba nanggaran %ang telah dikeluarkan selama berlangsungn%a pela%anan kesehatan
penanggulangan
pengungsi. 2 Koordinasi lintas sektor untuk
6
ben!ana
serta
penanganan
a. emulihan (rehabilitasi prasarana#sarana kesehatan %ang mengalami kerusakan. b. emulihan (rehabilitasi kehidupan mas%arakat ke arah kehidupan normal. !. Relokasi mas%arakat pengungsi. d. Rekonsiliasi mas%arakat %ang terlibat ben!ana konliksosial dengan kekerasan. e. embangunan
kembali
(rekonstruksi
prasarana#saranakondisi %ang permanen. . emantauan& e6aluasi dan analisis dampak ben!ana serta penanganan pengungsi.
b. 5ingkat ro6insi 1 Mendukung upa%a kesehatan dalam pen!egahan KLB pen%akit menular dan perbaikan giHi di tempat penampungan
lokasi
sekitar dengan kegiatan sur6eilans epidemiologi& kesehatan lingkungan& dan pemberantasan pen%akit. 2 ,ika ter$adi KLB pen%akit menular dan giHi buruk& segera mengirimkan tenaga ahli %ang rele6an ke lokasi ben!ana atau tempat penampungan pengungsi. 7 Melakukan e6aluasi dan analisis dampak ben!ana terhadap kesehatan lingkungan#KLB. < Membantu upa%a rekonsiliasi khusus untuk konlik dengan tindak kekerasan dapat dilakukan rekonsiliasi antara pihak-pihak %ang bertikai dengan mediasi sektor kesehatan& %aitu kesehatan sebagai $embatan menu$u perdamaian dengan kegiatan berupa a. elatihan bersama dengan melibatkan pihak-pihak %ang bertikai. b. 'osialisasi netralitas petugas kesehatan untuk men$alankan proesin%a kepada pihak %ang bertikai.
6
!. Ker$a sama petugas kesehatan dari pihak-pihak %ang bertikai dalam men%usun program kesehatan bagi korban kerusuhan. d. ela%anan kesehatan terpadu antara pihak bertikai tanpa membedakan perbedaan (aHas netralitas. > Memantau& menge6aluasi dan melaksanakan kegiatan ost 5rauma 'tress Disorder (5'D.
!. 5ingkat kabupaten 1 Mengirimkan lingkungan
tenaga untuk
sur6eilans
membantu
dan upa%a
tenaga
kesehatan
kesehatan
dalam
pen!egahan KLB pen%akit menular di lokasi ben!ana dan tempat penampungan pengungsi maupun lokasi sekitarn%a dengan
kegiatan
sur6eilans&
kesehatan
lingkungan
dan
pemberantasan pen%akit. 2 ,ika ter$adi KLB pen%akit menular dan giHi buruk& segera lakukan upa%a pemberantasan pen%akit dan perbaikan giHi serta melaporkann%a ke dinas kesehatan pro6insi. 7 Melakukan
pemantauan
dan
e6aluasi
terhadap
upa%a
penanggulangan %ang dilakukan. < Menentukan strategi inter6ensi berdasarkan analisis status giHi setelah rapid assessment dilakukan& meren!anakan kebutuhan pangan untuk suplemen giHi dan men%ediakan paket bantuan pangan (ransum %ang !ukup& mudah dikonsumsi oleh semua golongan usia. > Men%ediakan pela%anan kesehatan& penga"asan kualitas air bersih dan sanitasi lingkungan bagi penduduk di penampungan sementara. Memulihkan kesehatan isik& mental dan psikososial korban berupa
6
a. romosi kesehatan dalam bentuk konseling ( bantuan psikososial dan lain-lain kegiatan diperlukan agar para pengungsi dapat mengatasi psikotrauma %ang dialami. b. en!egahan
masalah
psiko-sosial
untuk
menghindari
psikosomatis. !. en!egahan berlan$utn%a psiko-patologis pas!a pengungsian.
d. 5ingkat ke!amatan uskesmas ke!amatan tempat ter$adin%a ben!ana 1 Men%elenggarakan pela%anan kesehatan dasar dipenumpangan dengan mendirikan os Kesehatan Lapangan. 2 Melaksanakan pemeriksaan kualitas air bersih danpenga"asan sanitasi lingkungan. 7 Melaksanakan sur6eilans pen%akit menular dan giHi buruk %ang mungkin timbul. < 'egera melapor ke Dinas Kesehatan Kabupaten # Kota bila ter$adi KLB pen%akit menular dan giHi buruk. > Memasilitasi rela"an& kader dan petugas pemerintah tingkat ke!amatan
dalam
memberikan
KI/
kepada
mas%arakat
luas&bimbingan pada kelompok %ang berpotensi mengalami gangguan stres pas!atrauma. Meru$uk penderita %ang tidak dapat ditangani dengan konseling a"al dan membutuhkan konseling lan$ut& psikoterapi atau penanganan lebih spesiik. Ke!amatan di sekitar ter$adin%a ben!ana mengirim tenaga dokter dan pera"at ke pos kesehatan lapangan (bila masih diperlukan.
H.
PELAYANAN KESEHATAN SAAT BENCANA -. Pela)aa Ke'e*a#a K$%ba
ela%anan
kesehatan
pada
saat
ben!ana
bertu$uan
untuk
men%elamatkan n%a"a& men!egah atau mengurangi ke!a!atan dengan memberikan pela%anan %ang terbaik bagi kepentingan korban. ntuk men!apai tu$uan tersebut&penanganan krisis kesehatan saat ben!ana
6
dalam pelaksanaann%a melalui lima tahap pelaksanaan& %aitu tahap pen%iagaan& upa%a a"al& peren!anaan operasi& operasi tanggap darurat dan pemulihan darurat serta tahap pengakhiran misi. elaksanaan kelima tahap di lingkungan kesehatan dikoordinasi oleh usat engendali Kesehatan (usdalkes dinas kesehatan setempat %ang diakti6asi sesaat setelah inormasi ke$adian ben!ana diterima.
•
P('a# +e!e&ali "e'e*a#a P('&al"e'/
usat pengendali kesehatan (pusdalkes merupakan organisasi komando tanggap darurat ben!ana %ang memiliki struktur terdiri dari a.
Ketua pusdalkes Ketua bertugas dan bertanggung$a"ab untuk 1
Mengaktikan pusat pengendalian kesehatan (pusdalkes
2
Membentuk pos pengendali kesehatan di lokasi ben!ana
7
Membuat
ren!ana
strategis
dan
taktis&
mengorganisasikan&melaksanakan dan mengendalikan operasi kesehatan saat tanggap darurat ben!ana <
Melaksanakan komando dan pengendalian untuk pengerahan sumberda%a
manusia
kesehatan&
peralatan
dan
logistik
kesehatan serta ber"enang memerintahkan para pe$abat %ang me"akili
instansi#lembaga#organisasi %ang terkait dalam
memasilitasi
aksesibilitas
penanganan
tanggap
darurat
ben!ana.
b.
Bidang operasi Bidang operasi bertugas dan bertanggung $a"ab atas penilaian !epat masalah kesehatan& pela%anan kesehatan pra rumah sakit dan rumah sakit& e6akuasi medis& perlindungan kesehatan pengungsi& serta pemulihan prasarana dan sarana kesehatan dengan !epat& tepat& eisien dan eekti berdasarkan satu kesatuan ren!ana tindakan penanganan tanggap darurat ben!ana.
6
!.
Bidang peren!anaan Bidang peren!anaan
bertugas dan bertanggung
$a"ab atas
pengumpulan&analisis data dan inormasi %ang berhubungan dengan masalah kesehatan saat penanganan tanggap darurat ben!ana dan men%iapkan dokumen ren!ana serta laporan tindakan operasi tanggap darurat. d.
Bidang logistik dan peralatan Bidang logistik dan peralatan bertugas dan bertanggung $a"ab 1 Men%ediakan
asilitas&
$asa&
dan
bahan‐ bahan
serta
perlengkapan untuk pela%anan kesehatan saat masa tanggap darurat 2 Melaksanakan
koordinasi&
penerimaan&
pen%impanan&
pendistribusian dan transportasi bantuan logistik dan peralatan kesehatan 7 Melaksanakan pen%elenggaraan dukungan& air bersih dan sanitasi umum e.
Bidang administrasi keuangan Bidang Administrasi Keuangan bertugas dan bertanggung$a"ab 1
Melaksanakan administrasi keuangan
2 Menganalisa kebutuhan dana dalam rangka penanganan tanggap darurat ben!ana di bidang kesehatan 7 Mendukung
keuangan
%ang
dibutuhkan
dalam
rangka
komando tanggap darurat ben!ana %ang ter$adi.
•
Ta*a+ +e)ia!aa
5ahap ini bertu$uan untuk men%iagakan semua sumber da%a baik manusia maupun logistik %ang sudah disiapkan pada masa sebelum ter$adi ben!ana. 5ahap ini dimulai se$ak inormasi ke$adian ben!ana diperoleh hingga mulai tahap upa%a a"al. 5ahap ini men!akup peringatan a"al& penilaian situasi dan pen%ebaran inormasi ke$adian.
6
eringatan a"al berupa inormasi ke$adian ben!ana dapat berasal dari laporan mas%arakat& media massa& perangkat pemerintah daerah atau berbagai sumber lainn%a. 'esaat setelah ter$adi ben!ana& petugas kesehatan %ang berada di lokasi ben!ana segera melakukan penilaian a"al (initialassessment untuk mengidentiikasi krisis kesehatan. enilaian a"al ini berupa inormasi singkat %ang segera dilaporkan ke usdalkes. 4ontoh ormat penilaian a"al dapat dilihat pada orm B1. ,ika inormasi kurang memadai& segera dikirim 5im Rapid Health Assessment (R*A untuk memastikan ke$adian& menilai besarn%a dampak ke$adian dan kebutuhan %ang harus segera dipenuhi %ang kurang atau tidak tersedia di lokasi ben!ana. Inormasi kurang memadai %ang diakibatkan karena kerusakan inrastruktur %ang ditandai dengan putusn%a $alur komunikasi harus direspon sebagai tanda peringatan baha%a sehingga 5im Reaksi 4epat (5R4 dapat disiapkan untuk segera dikirim ke lokasi bersama dengan 5im R*A. 5im R*A dan 5R4 dimobilisasi dalam "aktu 0 3 2< $am setelah ke$adian. 'etelah
memastikan
ke$adian
ben!ana&
usdalkes
segera
men%ebarkaninormasi ke$adian ke tingkat %ang lebih tinggi dan memobilisasi sumber da%a sesuai kebutuhan. Inormasi ke$adian harus bersirkulasi
mengikuti
perkembangan
dan
disampaikan
dengan
menggunakan media komunikasi dari lokasi ke$adian sampai ke tingkat pusat.
•
Ta*a+ (+a)a a0al initial action/
R*A merupakan salah satu upa%a a"al saat tanggap darurat %ang dilakukan untuk mengetahui besar masalah& potensi masalah kesehatan %ang mungkin ter$adi saat ben!ana serta kebutuhan sumber da%a %ang harus segera dipenuhi agar penanganan ben!ana dapat berda%a guna dan berhasil guna. 5im R*A melakukan serangkaian akti6itas untuk memastikan ke$adian ben!ana& "aktu dan lokasi ke$adian& mengetahui $umlah
6
korban& potensi risiko krisis kesehatan& dan kebutuhan sumber da%a %ang harus segera dipenuhi. *asil akhir dari kegiatan R*A adalah sebuah rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk menentukan langkah‐langkah dalam penangana suatu ben!ana. Kompetensi dan $umlah anggota tim tergantung kepada $enis ben!ana dan luasn%a dampak ben!ana. Aspek %ang dinilai pada kegiatan R*A meliputi aspek medis& epidemiologis dan kesehatan lingkungan. Anggota tim sebaikn%a memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidangn%a& memiliki integritas dan mampu beker$a dalam situasi ben!ana. Apabila dampak ben!ana sangat luas& dapat dibentuk beberapa tim. Aspek medis %ang dinilai meliputi masalah serta kebutuhan pela%anan medis korban pra rumah sakit& rumah sakit dan ru$ukan. enilaian ini harus dilakukan dan dilaporkan sesegera mungkin untuk penanganan %ang !epat dan tepat. Kegiatan ini harus dilakukan oleh orang %ang memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidang kega"atdaruratan medis. Aspek %ang dinilai antara lain a.
Mengidentiikasi lokasi ben!ana& meliputi daerah pusat ben!ana& akses transportasi dan komunikasi dari dan ke lokasi& lokasi pos medis lapangan(dapat berupa puskesmas atau tenda pera"atan sementara dan sumber da%a %ang berada di lokasi
b.
Mengidentiikasi pos medis depan beserta sumber da%an%a& %aitu rumah sakit terdekat& %ang akan di$adikan sebagai tempat ru$ukan a"al. Data mengenai rumah sakit setempat seharusn%a sudah tersedia sebelum ter$adi ben!ana
!.
Mengidentiikasi pos medis belakang beserta sumber da%an%a& %aitu rumah sakit ru$ukan bagi korban %ang memerlukan pera"atan lebih lengkap. Data mengenai sumber da%a rumah sakit ru$ukan ini seharusn%a sudah tersedia sebelum ter$adi ben!ana
d.
Mengidentiikasi pos medis sekunder& %aitu rumah sakit lainn%a seperti rumah sakit 5=I& olri atau s"asta %ang dapat di$adikan
6
sebagai tempat ru$ukan bagi korban %ang memerlukan pera"atan lebih lengkap. os medis sekunder ini untuk mengantisipasi ban%akn%a $umlah korban %angdiru$uk ke pos medis belakang e.
Mengidentiikasi alur e6akuasi medis dari lokasi sampai pos medis depan& pos medis belakang dan pos medi sekunder.
Identiikasi‐identiikasi di atas memungkinkan semua tim bantuan untuk men!apai lokasi %ang merupakan daerah ker$a mereka se!ara !epat dan eisien. 'alah satu !ara terbaik untuk proses identiikasi ini adalah dengan membuat suatu peta sederhana lokasi ben!ana %ang men!antumkan topograi utama daerah tersebut& seperti $alan ra%a& batas‐ batas "ila%ah alami dan artiisial& sumber air& sungai& bangunan& dan lain‐lain. Dengan petaini dapat dilakukan identiikasi daerah ‐daerah risiko potensial& daerah lokalisasi korban& akses untuk men!apai lokasi& dan untuk menetapkan area ker$a. *asil penilaian tersebut harus dilakukan dan dilaporkan dengan !epat.
•
a.
Ta*a+ %e,aa $+e%a'i Me)('( %e,aa $+e%a'i
Ren!ana operasi tanggap darurat dan pemulihan darurat harus meru$uk pada hasil rekomendasi R*A dan inormasi penting lainn%a dari sektor terkait& seperti masalah keamanan& pen!emaran bahan‐ bahan berbaha%a dan lain‐lain. Kompetensi tenaga medis dan perlengkapan %ang disiapkan harus sesuai dengan rekomendasi R*A. ,ika dalam rekomendasi diperlukan dokter spesialis bedah dan anestesi untuk penanganan korban luka berat %ang memerlukan pembedahan& 5R4 atau tim bantuan kesehatan minimal harus terdiri dari dokter bedah& dokter anestesi& dokter umum& pera"at mahir bedah dan ?D. ,umlahn%a disesuaikan dengan $umlah perkiraan kasus bedah dan ketersediaan tenaga medis di lokasi
6
ben!ana. erlu disiapkan tim penolong terlatih untuk melakukan pera"atan medis pra rumah sakit se!ara baik di lapangan. 5im medis lapangan ini memiliki kemampuan untuk 1 Memberikan pertolongan life support 2 Melakukan triase dengan baik 7 Melakukan komunikasi radio dengan baik. 'ebelum 5R4 dan 5im Bantuan Kesehatan bertugas& dilakukan briefing untuk men%ampaikan inormasi mengenai kondisi di lokasi ben!ana dan menetapkan kegiatan ‐kegiatan %ang akan dilakukan di lokasi ben!ana. Ditetapkan pula perlengkapan %ang perlu diba"a untuk mendukung kegiatan ‐kegiatan %ang akan dilakukan.
b. Ke'ela1a#a
Dalam semua tahap operasi& keamanan dan keselamatanmerupakan aktor paling utama %ang harus diperhatikan semua petugas kesehatan. erlu dilakukan koordinasi dengan sektor terkait untuk memastikan keamanan dan keselamatan petugas di lokasi agar petugas dapat beker$a dengan optimal. 5indakan keselamatan diterapkan untuk memberi perlindungan kepada tim penolong& korban dan mas%arakat %ang terpapar dari segala risiko %ang mungkin ter$adi dan dari risiko potensial %ang diperkirakan dapat ter$adi (meluasn%a ben!ana& material berbaha%a& kema!etan
lalu
lintas&
dan
lain‐lain.
Langkah‐langkah
pen%elamatan %ang dilakukan&antara lain 1 Aksi langsung %ang dilakukan untuk mengurangi risiko& misaln%a dengan !ara memadamkan kebakaran& isolasi material berbaha%a&
penggunaan
pakaian
pelindung&
dan
e6akuasi
mas%arakat %ang terpapar oleh ben!ana 2 Aksi pen!egahan %ang men!akup penetapan area larangan berupa
6
a Daerah pusat ben!ana terbatas han%a untuk tim penolong proesional %ang dilengkapi dengan peralatan memadai b Area sekunder han%a diperuntukan bagi petugas
%ang
ditugaskan untuk operasi pen%elamatan korban& pera"atan& komando dankontrol& komunikasi& keamanan#keselamatan& pos komando& posmedis sekunder& pusat e6akuasi dan tempat parkir bagi kendaraan%ang dipergunakan untuk e6akuasi dan keperluan teknis ! Area tersier media massa dii$inkan untuk berada di area ini& area $uga berungsi sebagai Npenahan@ untuk men!egah mas%arakat memasuki daerah berbaha%a. Luas dan bentuk area larangan ini bergantung pada $enis ben!ana %ang ter$adi (gas bera!un&
material
berbaha%a&
kebakaran&
kemungkinan
ter$adin%a ledakan& arah angin dan topograi. Langkah pengamanan diterapkan dengan tu$uan untuk men!egah!ampur tangan pihak luar dengan tim penolong dalam melakukan upa%a
pen%elamatan
korban.
Akses
ke
setiap
area
pen%elamatan dibatasi dengan melakukan kontrol lalu ‐lintas dan keramaian. Langkah pengamanan ini mempengaruhi pen%elamatan dengan !ara 1 Melindungi tim penolong dari !ampur tangan pihak luar 2 Men!egah ter$adin%a kema!etan dalam alur e6akuasi korban dan mobilisasi sumber da%a 7 Melindungi mas%arakat dari kemungkinan risiko terpapar oleh ke!elakaan %ang ter$adi.
•
a.
Ta*a+ $+e%a'i #a!!a+ &a%(%a# &a +e1(li*a &a%(%a# Pe,a%ia &a +e)ela1a#a Kegiatan pen!arian dan pen%elamatan terutama dilakukan oleh
5im'AR (Basarnas atau Basarda dan dapat berasal dari tenaga suka rela bila dibutuhkan. 5im ini akan
6
1 Melokalisasi korban 2 Memindahkan korban dari daerah berbaha%a
ke tempat
pengumpulan#penampungan 7 Memeriksa status kesehatan korban (triase di tempat ke$adian < Memberi pertolongan pertama $ika diperlukan > Memindahkan korban ke pos medis lapangan $ika diperlukan. Bergantung pada situasi %ang dihadapi seperti gas bera!un atau bahan#material berbaha%a& tim ini akan menggunakan pakaian pelindung dan peralatan khusus. ,ika tim ini beker$a di ba"ah kondisi %ang sanga tberat& penggantian anggota tim dengan tim pendukung harus lebih sering dilakukan. ada situasi tertentu& lokalisasi korban sulit dilakukan seperti korban %ang ter$ebak dalam bangunan runtuh& pembebasan korban akan membutuhkan "aktu %ang lebih lama. ,ika kondisi korban memburuk& pimpinan 5im 'AR& melalui os Komando dapat meminta bantuan timmedis untuk melakukan stabilisasi korban selama proses pembebasan dilakukan. 5enaga medis %ang melakukan prosedur ini harus sudah dilatih khusus untuk itu& dan prosedur ini han%a boleh dilakukan pada situasi-situasi %ang sangat mendesak. ,ika daerah pusat ben!ana !ukup luas mungkin perlu untuk membagin%a men$adi daerah‐daerah %ang lebih ke!il dan menugaskan satu tim untuk setiap daerah tersebut. Dalam situasi seperti ini& atau $ikadaerah pusat ben!ana tidak aman bagi korban& tim dapat membuat suatu tempat penampungan di dekat daerah pusat ben!ana dimana korbanakan dikumpulkan sebelum pemindahan selan$utn%a.
b.
T%ia'e 5riase lapangan dilakukan pada tiga tingkat& %aitu 1. 5riase di tempat 5riase dilakukan di tempat korban ditemukan atau tempat
penampungan korban sementara di lapangan. Karena terbatasn%a tenaga medis dan akses& triase lapangan dapat dilakukan oleh
6
tenaga a"am terlatih %ang lebih dahulu berada di lokasi& seperti polisi dan pemadam kebakaran. ara a"am terlatih ini diharapkan minimal mampu mengidentiikasi kelompok korban ga"at darurat (merah dankuning dan non ga"at darurat (hi$au. 'etiap korban diberi tanda sesuai tingkat kega"atdaruratann%a %ang dapat berupa pita ber"arna(merah untuk ga"at darurat& hi$au untuk non ga"at darurat dan hitam untuk korban meninggal. 2. 5riase medik 5riase ini dilakukan oleh tenaga medis %ang terlatih serta berpengalaman di pos medis lapangan dan pos medis depan dengan tu$uan untuk menentukan tingkat pera"atan %ang dibutuhkan oleh korban. rioritas pera"atan sesuai dengan tingkat kedaruratann%a ditandai dengan kartu triase "arna merah (untuk korban %ang membutuhkan stabilisasi segera& kuning (untuk korban %ang memerlukan penga"asan ketat tetapi pera"atan dapat ditunda sementara&
hi$au
(untuk
korban
%ang
tidak
memerlukan
pengobatan atau pemberian pengobatan dapat ditunda dan hitam (korban %ang meninggal dunia.
7. 5riase e6akuasi. 5riase ini ditu$ukan pada korban %ang membutuhkan pera"atan lebih lan$ut di rumah sakit dengan sarana %ang lebih lengkap atau pos medis belakang. Rumah sakit tersebut sudah harus disiapkan untuk menerima korban massal dan apabila da%a tampungn%a tidak men!ukupi karena $umlah korban %ang sangat ban%ak& perlu disiapkan rumah sakit ru$ukan alternati. 5enaga medis di pos medis lapangan& pos medis depan dan pos medis belakang harus terus berkomunikasi sesuai $en$ang ru$ukan untuk
berkonsultasi
mengenai
kondisi
korban
%ang
akan
die6akuasi& rumah sakit tu$uan dan $enis kendaraan %ang akan digunakan saat e6akuasi.
6
,. Pe%#$l$!a +e%#a1a
ertolongan
pertama
dilakukan
oleh
para
sukarela"an
terlatih&petugas pemadam kebakaran& polisi terlatih& 'AR& tim medis ga"at darurat. ertolongan pertama dapat diberikan di lokasi ben!ana (pos medis lapangan& sebelum korban dipindahkan& tempat penampungan sementara (pos medis depan& pada Ntempat hi$au@ di pos medis belakang serta dalam ambulans saat korban dipindahkan ke asilitas kesehatan. os medis lapangan adalah tempat pertolongan pertama di lokasi ben!ana& dapat berupa tenda pera"atan dan puskesmas. emilahan korban (triase dilakukan di pos medis lapangan dan dikelompokkan sesuai tag ("arna tingkat kega"atdaruratan. os medis depan adalah asilitas kesehatan terdekat dengan lokasi ben!ana& dapat berupa rumah sakit atau puskesmas ra"at inap. Korban %ang membutuhkan stabilisasi segera dan penga"asan intensi dapat dira"at di pos medis depan sebelum di ru$uk ke pos medis belakang. Apabila pos medis depan adalah rumah sakit %ang memiliki asilitas lengkap maka pos medis belakang men$adi ru$ukan sekunder $ika $umlah korban melampaui kapasitas pos medis depan. ertolongan pertama %ang diberikan pada korban di setiap pos dapat berupa
kontrol
$alan
naas&
ungsi
pernaasan
dan
$antung&penga"asan posisi korban& kontrol perdarahan& imobilisasi raktur&pembalutan dan usaha ‐usaha untuk membuat korban merasa lebih n%aman. *al‐hal penting %ang harus diingat apabila korban masih berada di lokasi adalah memindahkan korban sesegera mungkin& memba"a korban ga"at darurat ke asilitas kesehatan sambil
melakukan
usaha
pertolongan
pertama&
mempertahankan $alan naas dan kontrol perdarahan.
6
seperti
Resusitasi kardiopulmoner ($antung dan paru tidak boleh dilakukan di lokasi ben!ana pada ben!ana massal karena membutuhkan "aktu dan tenaga. os medis belakang didirikan sebagai upa%a untuk menurunkan $umlah kematian dengan memberikan pera"atan eekti (stabilisasiterhadap korban se!epat mungkin. pa%a stabilisasi korban men!akup intubasi& trakeostomi& pemasangan drain thorax& pemasangan 6entilator&penatalaksanaan s%ok se!ara medikamentosa& analgesia& pemberianinus& asiotomi& imobilisasi raktur& pembalutan luka& pen!u!ian lukabakar. ungsi pos medis lan$utan ini dapat disingkat men$adi NThree ‘T’rule@ (Tag, Treat, Transfer atau hukum tiga (label& ra"at& e6akuasi. ada beberapa keadaan tertentu& misaln%a adan%a paparan material berbaha%a& pos medis didirikan di tempat %ang aman& diusahakan untuk didirikan sedekat mungkin dengan daerah ben!ana.
&. Ea"(a'i +$' 1e&i' 'e"(&e%
ada beberapa keadaan tertentu seperti $ika da%a tampung rumah sakit terlampaui& atau korban membutuhkan pera"atan khusus (mis.bedah sara& korban harus dipindahkan ke rumah sakit lain %ang men%ediakan asilitas %ang diperlukan penderita. emindahan seperti ini dapat dilakukan ke rumah sakit lain dalam satu "ila%ah& ke daerah atau pro6insi lain& atau bahkan ke negara lain. ela%anan medis spesialistik& seperti bedah sara& mungkin tersedia pada rumah sakit di luar area ben!ana. =amun& e6akuasi medis sema!am ini harus dengan hati‐hati dikontrol dan terbatas bagi pasien %ang memerlukan penanganan spesialistik %ang tidak tersedia pada area ben!ana. Kebi$akan mengenai e6akuasi harus distandarisasi antara tenaga kesehatan %ang memberikan bantuan pemulihan di area ben!ana dan rumah sakit %ang akan menerima pasien.
6
BAB III PENUTUP 1.
Kesimpulan Ben!ana (disaster menurut )*+ adalah setiap ke$adian %ang men%ebabkan kerusakan& gangguan ekologis& hilangn%a n%a"a manusia atau memburukn%a dera$at kesehatan atau pela%anan kesehatan pada skala tertentu %ang memerlukan respon dari luar mas%arakat atau "ila%ah %ang terkena. Ben!ana terbagi men$adi dua $enis %aitu ben!ana alam seperti ban$ir& genangan& gempa bumi& gunung meletus& badai& kekeringan& "abah& serangga dan lainn%a dan ben!ana ulah manusia (man made disaster seperti tabrakan pesa"at udara atau kendaraan& kebakaran& huru-hara& sabotase& ledakan& gangguan listrik& ganguan komunikasi& gangguan transportasi dan lainn%a. Ban$ir bandang adalah ban$ir besar %ang ter$adi se!ara tiba-tiba dan berlangsung han%a sesaat %ang %ang umumn%a dihasilkan dari !urah hu$an berintensitas
tinggi
dengan
durasi
($angka
"aktu
pendek
%ang
men%ebabkan debit sungai naik se!ara !epat. eran pera"at dalam menghadapi ban$ir bandang meliputi pra ben!ana& saat ben!ana dan pas!a ben!ana. 2.
'aran Ada beberapa tindakan %ang bisa mengurangi dampak resiko penanggulangan ban$ir& diantaran%a %aitu enataan daerah aliran sungai se!ara terpadu dan sesuai ungsi lahan. • embangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian • •
sungai %ang sering menimbulkan ban$ir. 5idak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta
•
daerah ban$ir. 5idak membuang sampah ke dalam sungai.
DAFTAR PUSTAKA 4arter& ).=. (11 Disaster Management A disastermanagerOs handbook. Manila& Asian De6elopmentBank.
6
Makhudli& . /. (200. epera!atan esehatan omunitas" teori dan pra#ti# dalam #epera!atan. ,akarta 'alemba Medika
http##bnpb.go.id
http##lintasberita.!om
http##rapi-nusantara.net#ino-penting#artikel- ban$ir.html
http##bebasban$ir202>."ordpress.!om#artikel-tentang-ban$ir#
LAMIRA= K+='L5A'I MAKALA* 1. Konsultasi ertama *ari # tanggal sabtu& 1 ebruari 2017 •
6