MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT DIRECT BROADCAST SATELLITE (DBS)
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
Maharani (D306018) Andris Rismana (D306017) Panca Nugroho (D306016)
Di sunting ulang oleh :
[email protected] Balikpapan 2011
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2009
PAY TV) A. Televi Televisi si Ber Berlan langga gganan nan ( PAY
Televi Televisi si berlangg berlangganan anan adalah adalah istilah istilah yang yang digunaka digunakan n pada jasa jasa penyiar penyiaran an tele televi visi si yang yang dila dilaku kuka kan n khus khusus us untu untuk k pemi pemirs rsaa yang yang bers bersed edia ia memb membay ayar ar (berlangganan) (berlangganan) secara berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan kabel digital ataupun analog dan satelit. Namun akhir-akhir ini metode-metode digital mendunia lainnya mulai meningkat penggunaannya. Dibeberapa negara seper seperti ti di Peran Perancis cis dan Amer Amerik ikaa sinya sinyall-sin sinya yall analo analog g terko terkode de juga juga mula mulaii diperkenalkan senagai salah satu cara berlangganan. Di Indonesia televisi berlangganan yang pertama kali hadir adalah Indovision, yang berdiri berdiri pada 8 Agustus Agustus 1988 [1]. Indovison Indovison juga dikenal dikenal sebagai sebagai televisi televisi berlangganan berlangganan yang pertama kali menggunakan menggunakan satelit penyiaran langsung Direct (Direct Broadcast Satellite (DBS)). 1. Sejarah
Istilah pay tv (televisi berlangganan) bagi sebagian penduduk yang bermukim di kota besar tentunya tidak asing lagi. Perkembangan pay tv di Indonesia sendiri tidak dapat dipisahkan dari kemunculannya yang pertama pert pertam amaa kali. kali. Tele Televi visi si berla berlangg nggana anan n menga mengala lami mi perke perkemb mbann anngan gan yang yang panjang panjang,, sama sama halnya halnya dengan dengan televis televisii konvensi konvensional onal.. Dimulai Dimulai saat saat Zenith Zenith menelit menelitii kemungk kemungkinan inan adanya adanya televis televisii berlangg berlangganan anan ketika ketika televis televisii sendiri sendiri masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. pengembangan. Akhirnya pada tahun 1940an Zenith-lah yang memperkenalkan sebuah sistem televisi berlangganan yang diberi nama Phonevision (mdr 0815). Phonevision ini memberikan layanan bagi bagi kon konsum sumen en yang yang mengi mengingi nginka nkan n pemuta pemutaran ran filmfilm-fil film m hanya hanya denga dengan n pemesanan melalui telepon. Pada pola televisi berlangganan semacam ini, sistem kabel menjadi sarana paling penting pada proses penyiaran program
televis televisii berlang berlanggana ganan n sebelum sebelum ditemu ditemukann kannya ya sistem sistem yang yang lebih lebih cangggi cangggih, h, yaitu satelit. Mengap Mengapaa perkem perkemban bangan gan awal awal dari dari tele televis visii berla berlangg nggana anan n sering sering diidentikkan dengan tv kabel? Hal ini bermula pada tahun 1948 ketika warga Penn Pennsy sylva lvania nia,, AS kesul kesulit itan an mener menerim imaa siaran siaran tele televis visii karen karenaa terha terhala lang ng perbukitan. perbukitan. Untuk mengatasi mengatasi masalah ini, warga setempat setempat memasang memasang antenna untuk untuk menan menangka gkap p sinya sinyall UHF UHF yang yang dipaka dipakaii dalam dalam peny penyiar iaran an progra program m kemudian menarik kabel dari antenna tersebut dan memasangnya ke rumahrumah. Pada tahun 1972, HBO ( Home Box Office) muncul dan memikat hati bany banyak ak kalan kalangan gan,, dan dan tent tentu u saja saja dengan dengan kemunc kemuncula ulanny nnyaa ini ini mata mata ranta rantaii televisi berlangganan makin kuat. Belum lagi tuntutan dan kebutuhan akan hibura hiburan n yang yang makin makin besar besar,, memb membuat uat satel satelit it pada pada era era 198 19800-an an menj menjadi adi primadona bagi perkembangan televisi berlangganan selanjutnya, sebut saja sist sistem em DBS DBS ( Direct yang banya banyak k diapli diaplika kasik sikan an di Direct Broadcas Broadcastt Satelli Satellite te) yang berbagai negara. Sejarah dan perkembangan perkembangan televisi berlangganan di Amerika Amerika memberikan peluang bagi terbukanya lahan komersial ini di wilayah lain seperti Eropa, Asia, dan Australia. Untuk kawasan regional Asia, Jepang pada tahun 1984 memperkenalkan sistem DBS ( Direct Direct Broadcast Satellite) yang pada akhirnya dipakai dalam industri televisi berlangganan.
2. Perke Perkemba mbanga nganny nnya a di Indo Indones nesia ia
Seiring dengan reformasi teknologi yang terus bergulir dan merambah banyak banyak aspek kehidupa kehidupan n global, global, Indonesia Indonesia pun tak lepas dari imbas dan gejolak teknologi tersebut. TV berbayar ini menawarkan sistem PPV ( Pay Pay per View) yang ditawarkan melalui kabel atau DBS. Dengan sistem PPV ini,
pelangg pelanggan an harus harus menungg menunggu u sampai sampai progam progam siaran siaran yang yang mereka mereka inginkan inginkan diudarakan baik oleh kabel maupun DBS. Salah satu penyedia layanan televisi berlangganan Indonesia, Indovision mengklaim dirinya sebagai perusahaan televis televisii berlangg berlangganan anan pertama pertama yang yang mengapli mengaplikasi kasikan kan sistem sistem DBS dengan dengan menggunakan satelit Palapa C-2 sejak pertama berdiri pada bulan Agustus 1988. 1988. Sembil Sembilan an tahun tahun kemudian kemudian (1997), (1997), Indovisi Indovision on meluncu meluncurkan rkan satelit satelit barunya yakni IndoStar 1 atau yang lebih dikenal dengan satelit Cakrawarta1 yang digunakan sampai sekarang.
3. Media edia Sate Sateli litt
Medi Mediaa lain lain yang ang juga juga sang sangat at mena menari rik k dala dalam m indu indust stri ri tele televi visi si berlang berlanggana ganan n adalah adalah satelit satelit.. Pangsa Pangsa pasar pasar yang yang besar besar di Indones Indonesia, ia, yakni yakni Indovision, Astro dan Telkomvision.
a.
Indovision
Telah Telah dibahas dibahas sebelum sebelumnya nya bahwa bahwa Indovisi Indovision on yang telah telah mengkla mengklaim im sebagai penyedia layanan televisi berlangganan pertama di Indonesia dengan sistem DBS, memulai operasi dengan satelit Palapa C-2 sampai akhirny akhirnyaa menggun menggunakan akan perangka perangkatt S-Band S-Band melalui melalui satelit satelit Indostar Indostar1 1 (Cakraw (Cakrawarta arta 1). S-Band S-Band banyak banyak digunaka digunakan n untuk untuk keperlua keperluan n milite militer. r. Dengan beroperasi pada frekuensi 2-4 GHz, S-Band cocok diaplikasikan untuk untuk wila wilaya yah h Indon Indonesi esiaa yang yang tropis tropis.. Namu Namun, n, frekue frekuensi nsi terseb tersebut ut b ber erpo pote tens nsii terk terken enaa gang ganggu guan an jika jika dile dilewa wati ti tran transm smis isii wifi wifi yang yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
b.
Astro Nusantara
Astro Nusantara beroperasi dengan menggunakan metode transmisi transmisi KuBand melalui satelit Measat-2 milik Malaysia. Metode transmisi KuBand Band bero berope pera rasi si pada pada leve levell frek frekue uens nsii 12-1 12-14 4 GHz. GHz. Sate Sateli litt yang yang mengguna menggunakan kan transmi transmisi si Ku-Band, Ku-Band, memilik memilikii keuntung keuntungan an antara antara lain, lain, mampu menaikkan kekuatan sinyal downlink. Di sisi lain, Ku-Band juga memiliki kelemahan karena berpotensi tekena interferensi sinyal akibat hujan maupun salju, sehingga tak jarang, jika cuaca buruk (medung atau hujan) siaran astro sering terganggu.
c.
Telkomvision
PT.Telekomunikasi Inodenesia Tbk. (Telkom) menawarkan dua pilhan sekaligus, TV berbayar melaui media satelit Direct (Direct To Home ) serta TV Kabel (Digital CATV Broadband ) dengan nama Telkomvision. Untuk layanan layanan satelit satelit di kota-kot kota-kotaa besar, besar, Telkom Telkom turut turut menyed menyediaka iakan n akses akses Inte Intern rnet et yang yang dibe diberi ri nam nama Telko elkom m Speed peedy y. Telko elkomV mVis isio ion n ini ini menggunakan frekuensi transmisi satelit C-Band yang beroperasi pada level 4-6 GHz. Penggunaan frekuensi satelit C-Band ternyata memiliki kemampuan terbatas dalam menghindari interferensi sistem gelombang mikro dan terrestrial.
4. Pros Proses es Peny Penyia iara ran n
Mekanism Mekanismee penyiar penyiaran an satelit satelit untuk untuk televis televisii berlangg berlangganan anan umumny umumnyaa sama, dimulai ketika provider memancarkan siarannya ke satelit (uplink) lalu kemudian sinyal tersebut ditransfer/dikirim lagi menuju ke bumi (downlink).
Di Indonesia kita bisa mengakses channel-channel dari AS, Jepang, Inggris dan sebagainya.
Lantas Lantas bagaima bagaimana na mekanis mekanisme me penyiar penyiaranny annya? a? Siaran Siaran tersebut tersebut pertama pertama kali kali dipanc dipancark arkan an dari dari temp tempat at dima dimana na produk produksi si siara siaran n dilak dilakuka ukan, n, kemudi kemudian an dipancarkan kembali melalui satelit di Indonesia sampai akhirnya pemirsa bisa bisa menikm menikmati ati ratusan ratusan tayanga tayangan n dari berbagai berbagai negara negara di dunia. dunia. Siaran Siaran dari satelit provider tersebut dapat diterima pelanggan yang telah dilengkapi alat bernam bernamaa decoder decoder.. Dengan Dengan menggun menggunakan akan media media penyalu penyaluran ran satelit satelit,, suatu suatu progr program am telev televisi isi dapat dapat dinik dinikma mati ti sejau sejauh h pemi pemirsa rsa memi memili liki ki akses akses untuk untuk menangkap sinyal uplink satelit induk. Selain itu, yang menarik dari sistem berl berlang anggan ganan an progr program am tv denga dengan n mengg menggun unaka akan n satel satelit it adala adalah h adany adanyaa pengacakan pengacakan sinyal ( scramble scramble ). Artinya, sinyal yang dikirim oleh satelit diacak terlebih dulu, sehingga hanya orang yang memiliki decoder saja yang dapat mengakses program siaran tersebut.
5. Alat Alat Penan Penangka gkap p Sinya Sinyall Satel Satelit it
Untuk mengakses beberapa bahkan sampai ratusan channel televisi, kita harus memiliki alat-alat penangkap sinyal satelit. Beberapa Peralatan tersebut antara lain :
o
Satellite Satellite dish (Out Door Unit ) : komponen ini berbentuk seperti antenna
parabola dengan diameter sekitar 60-180 centimeter. o
Decoder : Dekoder merupakan alat yang berfungsi mengakses layanan
seperti penggantian channel . o
Smart card : berguna untuk mengakses sistem.
6. Lembaga Lembaga Penyiara Penyiaran n Berlang Berlangganan ganan di Indone Indonesia sia
Di Indonesia, industri tv berlangganan beroperasi dengan menggunakan media penyaluran yang beragam, mulai dari satelit, kabel, dan terrestrial. Namun, hanya media penyiaran melalui satelit dan kabel saja yang memiliki pangsa pasar yang besar. Berikut beberapa Lembaga Media penyiaran yang ada di Indonesia beserta media penyalurannya :
•
PT.MNC Sky Vision (Indovision), satelit
•
PT.Triutama Kominakom (Visicom), satelit
•
PT.Direct Vision (Astro),Satelit
•
PT.Global Mega Wisata Mandiri internasional (Global Vision), satelit
•
PT.Globalcom Internasional (Globalcom),Satelit
B. Direct Broadcast Satellite (DBS)
Direct Broadcasting Satellite atau yang disingkat dengan DBS merupakan salah satu kegiatan manusia dibidang teknologi keruangangkasaan. DBS dapat menyebarluaskan informasi secara cepat. Teknologi DBS menggunakan satelit untu untuk k menan enangk gkap ap siny sinyal al yang ang dipa dipanc ncar arka kan n oleh oleh satu satu stas stasiu iun n bum bumi dan dan memantulkan kembali untuk diterima secara langsung oleh masyarakat. Dalam pengope pengoperasi rasian an DBS perlu perlu adanya adanya pengatur pengaturan an hukum. hukum. Baik Baik pengatur pengaturan an dalam dalam Hukum Internasional maupun pengaturan DBS dalam Hukum Nasional. Hukum Internasional yang terkait dengan pengaturan DBS adalah Space Treaty 1967, dan Resol Resolusi usi Majel Majelis is Umum Umum PBB PBB No. 37/92 37/92 Tahun Tahun 198 1982. 2. Sedan Sedangka gkan n Hukum Hukum Nasion Nasional al yang yang terkait terkait mengena mengenaii pengatu pengaturan ran tentang tentang DBS adalah adalah UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, Telekomunikasi, PP No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit, UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, PP No. 52 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan, dan PP No. 49 Tahun 2005 tentang Pedoman Kegiatan Peliputan Lembaga Penyiaran Asing.
merupakan an sebuah sebuah kelas kelas satelit satelit yang yang Direct Direct Broadcas Broadcastt Satelli Satellite te (DBS) merupak mampu memberikan memberikan pelayanan pelayanan komunikasi komunikasi baru. DBS dilengkapi dengan K-band dan mempu mempu mengant mengantikan ikan media media konvensi konvensional onal dengan dengan mengiri mengirimkan mkan program program langsung kepada konsumen, tanpa perantara saluran televisi. Ada dua konsep pen penti ting ng meng mengen enai ai DBS: DBS: ukur ukuran an dish dish dan dan pili piliha hann-pi pili liha han n prog progra ram. m. DBS DBS menggunakan dish yang kecil yang murah, mudah dipindah-pindah dan diatur. Selain itu perusahaan DBS mampu memberikan berbagai program seperti film dan olah raga kepada kepada pelangga pelanggan n sebaik sebaik TV. Perkemba Perkembangan ngan DBS DBS yang yang pesat pesat memb membua uatt DBS DBS melu melunc ncur urka kan n gene genera rasi si baru baruny nyaa yait yaitu u DirecTV . DirecTV mengguna menggunakan kan teknolog teknologii digital digital sehingga sehingga mampu mampu memberi memberikan kan pelayan pelayanan an yang yang efisie efisien n dan kompre komprehe hensi nsiff kepad kepadaa pelan pelangga ggan. n. DirecTV menggunakan menggunakan satelit
dengan Ku-band yang mengrimkan 100 channel digital. Kita dapat menonton film atau tayangan lainnya dalam DirecTV dengan sistem pembayaran pay per view (PPV) dengan harga standar dan bersaing dengan TV kabel.
DBS menggunakan piringan berukuran 18 hingga 21 inci untuk menerima sinyal siaran TV digital pada bandwidth 12 Mbps. Secara meningkat operator DBS juga menawarkan akses internet, tetapi dengan bandwidth yang jauh lebih rendah. Sebagai contoh Hughes Network System menawarkan akses internet via satelit pada 400 Kbps, tetapi terdapat beberapa kelemahan. Untuk mengakses internet internet dengan dengan teknolo teknologi gi satelit satelit,, kita memerl memerlukan ukan piringan piringan satelit satelit dan kartu kartu modem satelit, dan tambahan lainnya adalah biaya langganannya langganannya lebih mahal dua kali daripada layanan yang berbasis di darat.
Fungsi satelit pada TV Broadcasting : 1.
distribusi point-to-multipoint program TV dari studio ke stasiun broadcast lokal
2.
transmisi point-to-point liputan/siaran langsung ke studio (alternatively, from one studio to another studio )
3.
distribusi point-to-multipoint program cable TV dari studio ke cable TV lokal
4.
distribusi point-to-multipoint program cable TV dan/ata dan/atau u jaringan jaringan TV langsung dari studio ke customer (i.e., DTH-Direct To Home )
a. Direct Direct to to home home (DTH) (DTH) satellite satellite Broadcas Broadcasting ting
Syst System em DTH DTH disebu disebutt juga juga direct menggunakan akan direct broadcas broadcastt satelli satellite te , menggun aloka alokasi si baik baik BSS, BSS, sesuai sesuai keguna kegunaann annya ya,, atau atau FSS FSS sebag sebagai ai salah salah satu satu dari dari sej sejuml umlah
apli plikasi
yang
mungk ungkiin.
Syste stem
DTH
dir diranca ncang
untu ntuk
mentransmisikan program TV hiburan ke terminal bumi penerima rumah. Ini merupakan perluasan distribusi TV melalui satelit, memanfaatkan keuntungan teknologi wilayah cakupan dan penyedia layanan tunggal. Perusahaan satelit, yang ingin mendapat pasar yang lebih besar memperkenalkan piringan satelit berdi berdiam amete eterr 18 inci inci untuk untuk kebut kebutuha uhan n rumah rumah tangg tanggaa (Dir (Direc ectt Broad Broadca cast st Satellite/DBS Satellite/DBS). ). Piringan-piringa Piringan-piringan n ini menerima transmisi transmisi dari ratusan kanal dari sinyal siaran NTSC yang dikode secara digital ke kotak-kotak kotak-kotak yang diset digital-ke-analog baik secara nasional maupun internasional.
b. DTH DTH Arc Archi hite tect ctur uree
Keberhasilan DTH-DBS dipengaruhi oleh factor-faktor : 1.
ukuran an antenna RX RX; ma makin ke kecil uk ukuran an antenna, ma makin mu mudah di diinstal dan murah. murah. Dewasa Dewasa ini ukuran antena TVRO TVRO berkisar berkisar antara antara 35 cm – 80 cm. Dan harga sekitar $100 (1 jt) termasuk set top box.
2.
peralatan simple dan mudah dioperasikan
3.
satu an antena Rx Rx bi bisa di digunakan be bersama-sama sharing (sharing ) untuk beberapa /TV user /TV
4.
jumlah tr transponder ya yang bi bisa di dibawa ol oleh sa satelit me meningkat (u (umumnya sekitar 32 transponder)
5.
jumlah ka kanal per transponder umumnya 2 kanal TV analog da dan 10 kanal TV digital. Dengan teknik kompresi yang makin baik, jumlah kanal TV digital bisa ditingkatkan.
C. Perkembangan Teknologi DBS Komunik Komunikasi asi satelit satelit akan memain memainkan kan peranan peranan yang sangat sangat penting penting dalam dalam infrastruktur informasi global dalam menyediakan pelayanan-pelayanan global, persona personal, l, dan mobile mobile,, melalui melalui akses akses langsung langsung atau atau bergabun bergabung g dengan dengan sistem sistem komuni komunikas kasii terre terrest stria riall melal melalui ui apa yang yang diseb disebut ut sebag sebagai ai gatew gateway ays. s. Denga Dengan n kema kemaju juan an
tekn teknol olog ogii
pemr pemros oses es
digi digita tall
berk berkec ecep epat atan an
ting tinggi gi
untu untuk k
vide video o
mengguna menggunakan kan teknolog teknologii kompresi kompresi video video digital digital (digita (digitall video video compress compression) ion),, transmisi radio menghadapi perubahan dalam berbagai aspek industri penyiaran (broadcasting). Perusaha Perusahaan-p an-perus erusahaa ahaan n komunik komunikasi asi global global cenderun cenderung g untuk untuk mencari mencari berbagai berbagai kesempatan kesempatan bisnis komunikasi satelit guna menyediakan cakupan telekomunikasi telekomunikasi penuh skala global. Diantara Diantara proyek-proyek proyek-proyek yang sekarang sedang berjalan antara lain: Iridium, Teledesic, Globalstar, Odyssey, ICO. Sedang proyek-proyek yang berskala regional antara lain seperti : ACeS dan AMPT. AMPT. Kesempatan-kesempatan Kesempatan-kesempatan lain dalam bisnis satelit adalah menyediakan pendistribusian video skala global secara secara penuh, penuh, komunika komunikasi-k si-komu omunika nikasi si data data berkecep berkecepatan atan tinggi, tinggi, dan Internet Internet berkecepatan tinggi. Pasar pendistribusian video atau satelit penyiaran langsung (DBS, direct broadcasting satellite) tumbuh dengan sangat pesat. Di Amerika pelanggan sistem DBS akan meningkat dari 2 juta sampai sekitar 4 juta. Trend dan pertumbuhan pasar DBS di Amerika secara otomatis akan mempengaruhi pasar global. Sebaliknya penggunaan Internet telah tumbuh secara dramatis hanya dalam waktu 2 tahun terakhir ini. Keterbatasan lebar pita (bandwidth) masih merupakan masalah utama. Penundaan-penundaan dan gangguan-gangguan yang sering sering membuat membuat frustas frustasii merupak merupakan an masala masalah h umum umum yang yang sering sering timbul, timbul, dan pemanfaatan satelit diharapkan dapat membantu mengatasi hal tersebut.
Tekno Teknolog logii sate satelit lit saat saat ini menj menjadi adi sanga sangatt menar menarik ik bagi bagi para para pela pelaku ku bisnis bisnis telekomunikasi telekomunikasi baik yang berskala global maupun yang berskala regional. Dalam teknologi satelit, semakin tinggi kemampuan yang dimiliki, semakin rendah biaya yang dikelua dikeluarkan rkan,, dan meningk meningkatny atnyaa perminta permintaan-p an-perm ermint intaan aan pelangga pelanggan n telah telah menciptakan berbagai kesempatan baru yang luar biasa. Pada akhirnya celah orbit (orbital slot) dan pita-pita frekuensi pada GEO, MEO, maupun LEO menjadi aset yang sangat berharga. Koordinasi frekuensi antara para operator menjadi sangat sulit dilakukan dan hal ini akan menjadi ancaman yang membahayakan bagi bisnis satelit itu sendiri.
Penerapan Penerapan DBS dimungkinkan dimungkinkan dengan turunnya harga perangkat penerima, yang fungsinya identik dengan TVRO, sampai dapat dijangkau oleh khalayak penerima penerima siaran. Perkembangan teknologi di bidang satelit merupakan satu dari beber beberapa apa hal yang yang menga mengaki kibat batkan kan menur menurunn unnya ya harga harga perang perangkat kat peneri penerima ma.. Sehin Sehingga gga,, disam disampi ping ng keleb kelebiha ihan-k n-kel eleb ebiha ihan n dasar dasar yang yang dimi dimili likin kinya ya,, denga dengan n kenyataan ini, DBS mampu bersaing dengan metode siaran lain seperti TV kabel. Seja Sejala lan n dengan dengan perkem perkemban bangan gan di bidang bidang tekno teknolo logi gi satel satelit it dan teknol teknologi ogi penyiaran, penyiaran, yang didukung oleh komponen dan pemrosesan sinyal, teknologi DBS juga juga mengala mengalami mi perkemb perkembanga angan n yang yang pesat. pesat. Perkem Perkembang bangan an ini meliput meliputii antara antara lain: o
daya pancar satelit yang semaki kuat
o
kinerja dari low noise block (amplif (amplifier ier dan converte converter) r) yang yang
semakin bagus o
teknologi komponen yang semakin murah
o
kinerja dari pemrosesan dan kompresi sinyal digital
Berkat daya pancar dari satelit yang lebih kuat, radiasi yang kita terima akan lebih lebih kuat, kuat, sehing sehingga ga untuk untuk menda mendapat patkan kan daya daya yang yang sama sama dibut dibutuhk uhkan an faktor faktor penguat antena yang lebih kecil. Kebutuhan faktor penguat pada antena yang lebih kecil kecil berpen berpenga garuh ruh pada pada kon konst struk ruksi si refle reflekto ktor, r, dimana dimana dibutu dibutuhka hkan n refle reflekt ktor or parabolik yang berdiameter lebih kecil. Di sisi lain, performance dari noise block yang semakin bagus mengakibatkan penerima lebih sensitif, sehingga dibutuhkan daya yang lebih kecil lagi untuk mendapatkan kualitas penerimaan yang sama. Diameter antena yang dibutuhkan juga menjadi lebih kecil lagi. Bahkan, dimungkinkan penggunaan antena datar berisi dipole array . Menging Mengingat at bahwa bahwa harga harga antena antena pada unit penerim penerimaa merupak merupakan an kompone komponen n yang yang penti penting ng dari dari harga harga kesel keseluru uruhan han unit, unit, harga harga unit unit pener penerim imaa akan akan sanga sangatt terpenga terpengaruh ruh oleh oleh harga harga antena. antena. Jadi, harga harga unit penerima penerima akan turun dengan dengan adanya dua faktor di atas. Di samping itu, perkembangan teknologi komponen telah memungkinkan pembuatan komponen yang lebih murah, yang tentu saja akan mengakibatkan harga keseluruhan unit menjadi lebih murah. DBS DBS sebagai sebagai satu pelayan pelayanan an yang yang memanfa memanfaatka atkan n kemajua kemajuan n teknolo teknologi gi di bidang bidang elektron elektronika ika juga tidak luput luput dari dampak dampak revolusi revolusi besar-be besar-besara saran n yang yang terja terjadi di di bidang bidang elekt elektron ronika ika akhir akhir-ak -akhi hirr ini. ini. Bany Banyakn aknya ya keunt keuntung ungan an yang yang ditawarkan oleh pengguanaan teknologi digital dibandingkan dengan teknologi analog juga dimanfaatkan oleh DBS ini. Sehingga pelayanan DBS pun beralih dari analog ke digital. Keuntungan yang nyata dari penggunaan pemrosesan sinyal digital digital adalah adalah kompres kompresii sinyal sinyal video, video, yang yang memungk memungkinka inkan n pengguna penggunaan an satu transponder standard (24 MHz) untuk mentransmisikan 3 sampai 8 (rata-rata 6) saluran siaran.
Selain antena parabolik, DBS juga membutuhkan converter. Alat ini berfungsi mengubah frekuensi gelombang pancaran satelit, menjadi frekuensi gelombang yang bisa ditangkap pesawat televisi. Bila satelit menggunakan frekuensi dengan orde gigahert gigahertz, z, frekuens frekuensii yang yang bisa ditangka ditangkap p pesawat pesawat televis televisii hanya hanya berorde berorde megahertz (106). Pada satelit konvensional, converter itu dimiliki stasiun bumi. Stasiun inilah yang menangkap gelombang dari satelit, mengubahnya menjadi gelombang televisi (ultra high frequency atau very high frequency), kemudian mema memanc ncar arka kann nnya ya.. Pada Pada DBS, DBS, conv conver erte terr pada pada ante antena na para parabo boli lik k lang langsu sung ng mengubah mengubah frekuen frekuensi, si, dan melalui melalui kabel kabel menghub menghubungk ungkanny annyaa dengan dengan pesawat pesawat televisi. Sistem DBS tertentu dilengkapi dengan komputer. Alat ini melakukan kontrol terhad terhadap ap langga langganan nan yang yang alpa alpa memb membay ayar ar.. Samp Sampai ai batas batas wakt waktu u yang yang sudah sudah ditetapk ditetapkan, an, komputer komputer ini secara secara otomati otomatiss menghap menghapus us pulsa pulsa sinkroni sinkronisasi sasi,, yang yang menampilkan dan mengatur gambar di layar televisi. Untuk pemilik siaran, DBS lebih menguntungkan. Biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun stasiun bumi (SB), tak lagi diperlukan. Jangkauan juga akan semakin luas, sebab tidak lagi tergantung pada SB. Kini, dengan sekitar 150 SB, TVRI baru menjangkau 20% sampai sampai 25% wilaya wilayah h Indonesi IndonesiaT. aT. Indonusa Indonusa Teleme Telemedia dia (Telkom (Telkom Vision) Vision),, Kabel dan satelit menjangkau seluruh wilayah RI diperlukan sekitar 1.500 SB plus pemancar. Bila harga per unit Rp 150 juta, maka biaya untuk 1.500 unit menjadi Rp 225 milyar. Jumlah ini masih ditambah dengan biaya perawatan (5% dari investasi) dan pembulatan, sehingga seluruhnya akan menjadi Rp 240 milyar.
Dengan DBS, stasiun bumi dan stasiun-stasiun pemancar akan hilang, biaya perawatan juga tidak diperlukan. Yang harus menguras kocek lebih banyak adalah pemirsa. Terutama untuk membeli antena parabolik mini berikut converternya.
Untuk antena piringan berdiameter kurang dari satu meter, diperlukan sekitar Rp 500 ribu Jepang konon sedang merancang produksi massal antena parabolik ini, sehingga harganya bisa ditekan antara Rp 100 ribu dan Rp 200 ribu. Potensi DBS makin menarik perhatian ketika Kanada mengorbitkan Anik-C melalui pesawat ulang-alik Challenger, Challenger, bersamaan dengan peluncuran peluncuran Palapa B-1 kita. Inilah satelit pertama yang benar-benar mempunyai kemampuan untuk siaran langsung ke rumah-rumah. Negara lain yang berambisi menggunakan DBS ialah Jepang, Jepang, Luksem Luksemburg burg,, Swiss, Swiss, Amerika Amerika Serikat Serikat,, Austral Australia, ia, dan India. India. Dua tahun tahun lagi, Luksemburg dan Swiss akan meluncurkan Luxsa dan Telsat. Di kawasan Asia, Jepang paling galak mengembangkan teknologi DBS. Sejak 1972 negeri ini melakukan percobaan Broadcasting Satellite for Experimental (BSE). ). Apri Aprill 197 1978, 8, dengan dengan roket roket Delta Delta 291 2914 4 NASA NASA dari dari Tanj Tanjung ung Purpose (BSE Canavera Canaveral, l, Florida Florida,, Amerik Amerikaa Serikat Serikat,, Badan Badan Pengem Pengembang bangan an Ruang Ruang Angkasa Angkasa Nasional Nasional Jepang (NASDA) (NASDA) meluncurkan BS-I yan dinilai sangat berhasil. Sukses ini mendorong Jepang memastikan penerapan sistem DBS tahun depan. Penyiaran melalui DBS dapat menimbulkan peleburan atau spill over di kawasan negara lain. Hal ini dapat menyulitkan hubungan antarbangsa, khususnya dikhawatirkan dapat berakibat negatif bagi negara-negara berkembang.
Kemudian karena spektrum frekuensi yang menjadi kandidat penyelenggaraan broadband wireless mendatang sudah digunakan oleh pengguna eksisting untuk
komu komuni nika kasi si
sate sateli lit, t,
maka maka
dari dari
piha pihak k
peny penyel elen engg ggar araa
sate sateli litt
sela selanj njut utny nyaa
membeberkan peranan satelit Indonesia dalam pembangunan ICT di Indonesia. Peny Penyele elengg nggara ara satel satelit it tetap tetap berkei berkeingi ngina nan n untuk untuk memp memper ertah tahank ankan an spekt spektrum rum frekuensi untuk komunikasi satelit dan orbital Indonesia harus dipertahankan dipertahankan dan
dioptimalkan. Menurut ASSI, frekuensi C dan Ext-C sangat diminati, sehingga: tidak tidak mungkin mungkin sharing frekue frekuensi nsi antar antaraa satel satelit it dan teres terestr tria iall karena karena pada pada prakteknya dilapangan banyak sekali gangguan interferensi akibat out of band emission .
Sateli Satelitt mempuny mempunyai ai arti arti strategi strategiss bagi Indonesi Indonesiaa dalam dalam proses proses penyebar penyebaran an informasi informasi dan pelayanan publik ke seluruh pelosok negara. Frekuensi satelit tidak dimungkinkan dimungkinkan di- share dengan frekuens frekuensii terestr terestrial. ial. Operato Operatorr satelit satelit meyaki meyakini ni share dengan bahwa band frekuensi S, C, Ext. C adalah frekuensi yang paling reliable untuk kawasan tropis seperti Indonesia. Band 2.5 GHz yang telah ditetapkan oleh ITU untuk untuk layanan layanan Direct Direct Broadca Broadcastin sting g Satelli Satellite te (DBS) (DBS) dan sangat sangat cocok cocok dengan dengan kondisi Indonesia serta dapat digunakan untuk membendung derasnya pengaruh budaya budaya asing negatif negatif melalui melalui media media broadcas broadcasting ting.. Band 3.5 GHz yang yang telah telah ditetapkan ITU untuk layanan FSS ( Fixed Fixed satellite Services), sangat cocok dengan kondisi Indonesia, sudah banyak digunakan oleh operator Indonesia dan Luar Negeri serta masih punya potensi penambahan transponder; dan proteksi sumber daya daya penduk pendukung ung sate satelit lit,, terut terutam amaa slot slot orbit orbit dan alokas alokasii freku frekuen ensi si menja menjadi di keharusan dan tanggung jawab bersama. Pada akhirnya, saran-saran dari ASSI adalah sebagai berikut: o
frekuensi satelit tidak di share dengan frekuensi terestrial;
o
SK Dirjen 119/2000 perlu ditinjau ulang;
o
pem pemer erin inta tah h
meng mengal alok okas asik ikan an frek frekue uens nsii BWA BWA di luar luar
frekuensi satelit sehingga satelit dan BWA dapat berkembang bersama dan dapat digunakan untuk mengisi kebutuhan teknologi di daerah terpencil;
kandidat frekuensi BWA di band 2.3 GHz dan 5.8 GHz;
o
dan pemerin pemerintah tah harus harus meliha melihatt visi luar angkasa angkasa sebagai sebagai visi super jangka jangka panjang dan tidak bisa diabaikan begitu saja.
Alokasi spektrum dan layanan komunikasi menurut ITU-R
Kelebihan dan kekurangan sistem DBS adalah sebagai berikut. Kelebihan :
1.
Dapat menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh sistem komunikasi biasa.
2.
Peng Pengua uata tan n untu untuk k ante antena na pen pener erim imaa para parabo bola la yan yang g ada ada di di bumi bumi cuku cukup p keci kecil, l, sehingga bisa menggunakan antena parabola dengan diameter relatif kecil.
3.
DBS DBS tida tidak k meme memerl rluk ukan an pem peman anca carr ulan ulang g mela melalu luii medi mediaa tran transm smis isii seku sekund nder er seperti transmitter terrestrial atau jaringan distribusi kabel.
4.
DBS mampu menghindari efek ” spill over ” (peluberan), karena DBS dapat mempersempit daerah cakupan (misalnya negara tertentu).
5.
Denga ngan sis sistem DBS dimungki ngkin nkan kan pen pengada gadaaan sia siaran ran televi evisi dengan ngan tingkat ketajaman tinggi (HDTV), karena mempunyai lebar pita yang besar.
6.
Harg Hargaa sist sistem em pene peneri rima ma DBS DBS mas masih ih leb lebih ih mur murah ah diba diband ndin ing g deng dengan an TVR TVRO. O.
Kekurangan :
1.
Kare Karena na sif sifat at pen penyi yiar aran an yan yang g terp terpus usat at,, maka maka DBS DBS tid tidak ak bis bisaa meng mengak akom omod odir ir siaran-siaran regional atau daerah.
2.
Harg Hargaa pene peneri rim ma DBS DBS masi masih h lebi lebih h maha mahall diba diband ndin ing g pene peneri rima ma TV TV bias biasaa (rebroadcast ).
3.
Karena ena daya panca ncar yang dib dibutu utuhka hkan cuku cukup p bes besar, ar, maka sis sistem DBS DBS memerlukan biaya investasi yang cukup besar pula.
REFERENSI
http://tiga-rubi.com/index.php?option=com_content&task=view&id=6&Itemid=1 http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/teknik-komunikasi/vsat http://siposanonline.web.id/2008/12/03/application-communication-satellite/ http://www.stttelkom.ac.id/staf/SIO/PENGAJARAN/siskomsat/N=BAB%20XII %20Pengembangan%20Mutakhir-REV1.pdf http://www.stekpi.ac.id/skin/Modul%20Komputer%20& %20eBusiness/TELEMATIKA8.pdf http://www.elektroindonesia.com/elektro/assi0400.html http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php? view=article&catid=11%3Asistemkomunikasi&id=300%3Adirecttohomedthuntuktvb roadcastviasatelit&option=com_content&Itemid=15