KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Hukum dan Kebijakan Lingkungan. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang “dampak pembangunan terhadap lingkungan” yaitu dampak pembangunan kawasan perumahan dan industri di daerah aliran sungai.s Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun.
Yogyakarta, Oktober 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Jika kita bandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, lingkungan di sekitar kita masih begitu alami dan sejuk, banyaknya lahan hutan yang menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan kini sudah berubah menjadi pemukiman-pemukiman penduduk, pabrik, area perbelanjaan, lahan pertanian, dan sebagainya. Hal ini akan menimbulkan dampak yang luas bagi kehidupan kita dimasa yang akan datang. Seperti banjir, tanah longsor kepunahan berbagai satwa langka, ketersediaan air bersih yang terbatas dan sebagainya, hingga berujung pada pemanasan global. Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat. Semakin banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan yang harus digunakan untuk membuat pemukiman tempat tinggal mereka, semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan akan bahan pokok yang menyebabkan pembangunan industri akan semakin menjamur. Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang ikut menambah jumlah pembangunan, kita hanya dapat melakukan pembangunan yang ramah terhadap lingkungan, dan saling menguntungkan antara kehidupan manusia dan kehidupan makhluk hidup lainnya serta lingkungan sekitar kita tinggal agar terjaga selalu keseimbangan lingkungan . Oleh karena itu, kami membuat makalah ini, agar dapat membantu pembaca agar dapat mengetahui dampak-dampak apa saja yang dapat ditimbulkan dengan pembangunan yang asalasalan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan sekitar terutama di daerah aliran sungai (DAS) dan bagaimana cara mengatasi ketika dampak negatif dari pembangunan itu muncul. Kami berharap pembaca sadar akan pentingnya pembangunan yang ramah akan lingkungan, mengingat sangat sulit bagi kita untuk menghentikan laju pertumbuhan penduduk yang menjadi salah satu faktor pembangunan yang masih berlangsung sampai sekarang.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain: 1. Apakah itu lingkungan dan lingkungan hidup? 2. Apa saja faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup? 3. Apakah itu pembangunan ? 4. Bagaiman dampak pembangunan di daerah aliran sungai (DAS)?
5. Bagaimana cara menanggulangi dampak negatif pembangunan di daerah aliran sungai? 1.3 Tujuan Penulisan Untuk memenuhi sayarat penilaian tugas mata kuliah Hukum dan Kebijakan Lingkungan Kelas SARMAG tahun ajaran 2015/2016 Institut Teknologi Yogyakarta.
1.4
Manfaat Penulisan
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun yang membacanya. Bagi penulis sendiri sebagai sarana untuk memperluas ilmu, wawasan serta pengalaman dalam melakukan suatu penulisan. Bagi pembaca dapat memberikan informasi mengenai Dampak dari pembangunan terhadap lingkungan khususnya di daerah aliran sungai (DAS).
BAB II
PEMBAHASAn 2.1 Pengertian Lingkungan Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik (benda hidup) misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan dan lingkungan abiotik (benda mati). Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. 2.2 Lingkungan Hidup Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1.
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
2.
Unsur Sosial Budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3.
Unsur Fisik (Abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari bendabenda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Dampak dari hilangnya unsur fisik yang baik di muka bumi adalah terjadinya bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
2.3 Kerusakan Lingkungan Hidup Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Kerusakan Lingkungan Hidup akibat Peristiwa Alam. Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi. 2.
Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia. Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Contohnya saja bangunan liar di daerah aliran sungai.
2.4 Dampak Pembangunan Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestariannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam. Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai. Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Fokus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan untuk kawasan perumahan dan industri. Dimana pembangunan di sektor ini memiliki dampak baik positif maupun negatif. Dampak positif a. Memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat b. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran.
c. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. d.Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk. e.Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri. f. Dapat merangsang masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang industi Dampak negatif a. Limbah industri dan perumahan limbah rumah tangga) akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara b. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara. c. Akibat dari pencemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain. 2.6 Dampak Negatif Pembangunan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau yang kelaut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Sebagian besar air hujan turun kepermukaan tanah, mengalir ke tempat-tempat yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan akibat gaya berat, akhirnya melimpah ke danau atau ke laut. Suatu alur yang panjang diatas permukaan bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari air hujan disebut alur sungai. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air samapi muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. Adapun Fungsi Sungai sebagai berikut : 1. Sebagai sarana transpotasi 2. Didaerah pegunungan, air sungai digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik 3. Sebagai sumber air untuk kebutuhan irigasi, penyediaan air minum, kebutuhan industry, dan lain-lain 4. Untuk parawisata 5. Pengembangan perikanan dan sarana lalu lintas sungai 6. Sebagai saluran penampungan air selokan kota dan air buangan dari areal pertanian 7. Sebagai saluran pembuangan air hujan yang turun dari atas permukaan bumi dan pengalirannya kelaut atau ke danau-danau.
Pembangunan yang dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama untuk kawasan perumahan dan Industri ini memilki dampak negatif bagi lingkungan hidup. Dampak negatif yang diberikan disebabkan bahan pencemar yang masuk kesungai oleh perilaku manusia, contoh bahan pencemar yang bersalah dari perumahan (limbah rumah tangga) seperti aktivitas manusia yang membuang bungkus makanan, air sabun, air bekas cucian yang mengandung zat kimia dan
sebagainya langsung ke sungai. Sedangkan bahan pencemar yang berasal dari aktivitas industri (limbah industri) seperti sisa produksi yang bermuatan zat kimia dan ini merupakan pencemar air sungai nomor satu, penyebab lain juga dikarenakan saluran buangan air dari setiap perumahan dan industri yang langsung mengarah ke sungai. Air yang tercemar membawa dampak pada kerugian bagi makhluk hidup, mengingat kedudukan air sebagai salah satu elemen terpenting dari kehidupan. Berikut adalah sebagian dampak pencemaran sungai bagi kehidupan sehari-hari : Tumbuhnya mikroorganisme berbahaya yang bersal dari pembusukan sampah. Bila sampai masuk ke dalam tubuh, mikrooganisme ini akan menimbulkan bahaya, yaitu penyakit. Air yang beracun, sehingga berbahaya bila dikonsumsi untuk daur ulang. Racun ini bisa bersal dari limbah kimiawi dari rumah tangga, industri, dll. Kesulitan untuk memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Terganggunya keseimbangan ekosistem di dalam air yang bisa berdampak bagi kehidupan manusia, contoh : berkurangnya populasi ikan di sungai atau laut. Di samping itu akibat pencemaran sungai dari estetika lingkungan bisa diamati secara kasat mata. Sungai yang sakit tentu terlihat “merana” dan tidak enak dipandang. Padahal salah satu fungsi sungai adalah untuk parawisata (sebagai rekeasi manusia). Selain mata, indera penciuman , juga akan merasakan dampak dari sungai yang tercemar, karena yang kita tau, sampah yang menumpuk terlalu lama akan mengluarkan aroma kurang sedap.
2.7 Menanggulangan Dampak Negatif dari Pembangunan di Daerah Aliran Sungai Seperti yang sudah dijelaskan bahwa pembangunan sebenarnya tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat. Namun ketika dampak negatif pencemaran air yang ditimbulkan dari pembangunan di DAS itu muncul, maka perlu ada upaya yang harus dilakukan agar pencemaran tidak semakin parah. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air : 1. Pertama di awali dari diri sendiri, sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber air agar tidak tercemar. 2. Tidak membuang sampah langsung kesungai. 3. Mengurangi intensitasi limbah rumah tangga. 4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem. 5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.
Dengan upaya seperti ini, maka pencemaran dapat diatasi dan ini akan meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang juga mempengaruhi kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
BAB III
PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat. Semakin banyak penduduk dan semakin banyak pula kebutuhan akan bahan pokok, maka semakin banyak pula lahan yang harus digunakan untuk membuat pemukiman tempat tinggal mereka dan untuk membuat industri. Sebagian masyarakat juga lebih memilih untuk tinggal di Daerah Aliran Sungai ketimbang di wilayah perkotaan karena harga lahan dan tanah yang relatif lebih rumah. Oleh karena itu akan menimbulkan dampak negatif lingkungan hidup, terutama pencemaran air yang dapat menibulkan penyakit bila dikonsumsi oleh manusia dan merusak ekositem di dalam air yaitu berkurangnya populasi ikan di sungai. Diperlukan upaya untuk menanggulangi hal tersebut sehingga dapat mengurangi pencemaran dan dapat mempertahankan standar kondisi lingkungan yang juga mempengaruhi pada kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. 3.2 Kritik dan Saran Pembangunan adalah salah satu usaha yang sebenarnya sangat membantu manusia. Tetapi bila pembangunan tidak sesuai dengan tata aturan yang ada, dimana manusia tidak memperhitungkan dampak-dampak yang terjadi dimasa mendatang maka dampak dari perubahan itu akan ditanggung sendiri oleh manusia. Pembangunan yang ada sekarang mempunyai hubungan dengan semuanya, baik itu, iklim, sosial, struktur tanah dan sebagainya. Pemerintah diharapkan mempertimbangkan dengan baik, pembangunan yang dilakukan dan sebaiknya memilih wilayah yang akan dibanguni sesuai dan tidak akan merusak ekosistem.
DAFTAR PUSTAKA
Irin. 2011. “Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan”. http://irineriskyana.blog.fisip.uns.ac.id, diakses tanggal 14 oktober 2015.
Azthyn. 2012. “Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan”. http://azthynjcs.blogspot.co.id, diakses tanggal 14 oktober 2015. Dimas. 2014. “ Semakin Penyempitan Lahan Pertanian di Yogyakarta”. http://www.kompasiana.com, diakses tanggal 14 oktober 2015. Dasa. 2015. “Sebab dan Dampak Pencemaran Sungai”. http://dasawaluya.weebly.com, diakses tanggal 14 oktober 2015.