BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biaya (Cost) adalah semua pengorbanan yang dikeluarkan untuk memproduksi atau memperoleh suatu komoditi. Biaya merupakan nilai dari sejumlah input (faktor produksi) yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk (output). Dalam bidang kesehatan produk yang dihasilkan adalah jasa pelayanan kesehatan, misal di rumah sakit produk outputnya adalah pelayanan rawat jalan, rawat inap, laboratorium, radiologi, kamar bedah dan lain-lain. Penyedia pelayanan kesehatan akan membutuhkan adanya sumber daya kesehatan
yang
menyelenggarakan
digunakan pelayanan
pada
setiap
kesehatan.
program Pelayanan
kesehatan kesehatan
untuk yang
diselenggarakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kesehatan dan manfaat lain sehingga para pengguna jasa pelayanan kesehatan membayar pelayanan tersebut sesuai dengan biaya dari jenis pelayanan yang didapatkan. didapatkan. Dalam menganalisis sumber daya kesehatan yang digunakan dan dibutuhkan, maka harus dilakukan sebuah proses penghitungan untuk membantu pengambil keputusan dalam memilih suatu program dengan membandingkan keluaran yang diperoleh (manfaat = benefit), (efektifitas = effectiveness) dengan masukan (biaya = cost) yang dibutuhkan dari berbagai program yang tersedia. Teknik untuk menilai hal tersebut disebut dengan analisis biaya/keuntungan (cost/benefit (cost/benefit analysis) analysis) dan analisis biaya/efektivitas (cost/ effectivenss analysis). analysis). Berdasarkan alasan tersebut, makalah ini kami buat untuk memberikan penjelasan dan pemahaman dalam mempelajari Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis.
1.2 Tujuan
1.2.1
Memberikan penjelasan tentang pengertian Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis
1.2.2
Memberikan penjelasan tentang perbedaan teknik Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis
1.2.3
Memberikan penjelasan tentang Keunggulan dan Kelemahan Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis
1.2.4
Memberikan penjelasan tentang langkah – langkah penghitungan Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis
1.2.5
Memberikan contoh aplikasi tentang penghitungan Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analysis
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Cost Benefit Analysis
2.2.1
Pengertian Cost Benefit Analysis atau Benefit-Cost Analysis merupakan metode yang umum digunakan pada proses evaluasi manajemen. Tidak menutup kemungkinan juga analisis ini digunakan dalam tahap perencanaan. Analisis ini digunakan untuk menilai beberapa alternatif sumber daya maupun program yang memiliki manfaat lebih besar atau lebih baik dari alternatif lainnya. Cost Benefit Analysis adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok untuk alokasi beberapa bahan jika keuntungan ditinjau dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat bermanfaat pada kondisi antara manfaat dan biaya mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion, 1997). Pengertian Cost Benefit Analysis menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: a. Menurut Siegel dan Shimp (1994), Cost Benefit Analysis merupakan cara untuk menemukan alas an dalam menentukan biaya pengambilan alternatif dari pengukuran hasil yang menguntungkan dari alternative tersebut. Analisis ini telah dipakai secara luas dalam hubungannya dengan proyek pengeluaran modal. b. Vogenberg (2001) mendefinisikan Cost Benefit Analysis sebagai tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter. CBA merupakan tipe penelitian farmakoekonomi yang komprehensif dan sulit
dilakukan karena mengkonversi benefit atau manfaat ke dalam nilai uang. c. Menurut Schniedrjans, et. al. (2004), Cost Benefit Analysis adalah suatu teknik untuk menganalisis biaya dan manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat yang terkait dengan alternatif tindakan yang akan dilakukan. d. Menurut Keen (2003), Cost benefit Analysis merupakan analisis bisnis untuk memberikan gambaran kenapa harus memilih atau tidak memilih spesifikasi dari suatu investasi. Jadi, Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu proses sistematis yang digunakan untuk menghitung serta membandingkan biaya dan manfaat dari suatu proyek, keputusan maupun kebijakan pemerintah. CBA mengukur biaya dan manfaat dengan menggunakan beberapa ukuran moneter dan berguna untuk memilih alternatif terbaik atau mengevaluasi alternatif dan intervensi yang sudah diterapkan.
2.2.2
Tujuan Tujuan dari metode Cost Benefit Analysis yaitu menetukan apakah merupakan suatu investasi yang baik. CBA juga betujuan untuk memberikan dasar untuk membandingkan suatu proyek. Termasuk membandingkan biaya total yang diharapkan dari setiap pilihan dengan total keuntungan yang diharapkan, untuk mengetahui apakah keuntungan melampaui biaya serta berapa banyak. Cost Benefit Analysis digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu proyek. Analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan program. Perhitungan manfaat dan biaya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Cost Benefit Analysis juga digunakan untuk mengetahui seberapa baik atau seberapa buruk tindakan yang akan direncanakan akan berubah. Analisis ini sering digunakan
oleh
pemerintah
dan
organisasi
lainnya,
seperti
perusahaan swasta, untuk mengevaluasi kelayakan dari kebijakan yang diberikan.
2.2.3
Manfaat Manfaat Cost Benefit Analysis yaitu memasukkan keuntungan dan biaya sosial. Juga sebagai dasar yang kuat guna mempengaruhi keputusan legislatif atau sumber dana dan meyakinkan untuk menginvestasikan dana dalam berbagai proyek.
2.2.4
Kelebihan dan Kelemahan A. Kelebihan
Dapat dibandingkan.
Transparan.
Dapat mengukur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dapat meningkatkan efisiensi, pilihan tersebut harus diambil).
Memasukkan keuntungan dan biaya sosial
Sebagai dasar yang kuat guna mempengaruhi keputusan dalam hal ini legislatif atau sumber dana dan meyakinkan mereka untuk mengivestasikan dana dalam berbagai proyek.
B. Kelemahan
Penghitungan ekonomi untuk public good dengan mengunakan
Cost
Benefit
Analysis
sulit
untuk
dilakukan
Tidak dapat mengukur aspek multi dimensional seperti keberlangsungan,
etika,
partisipasi
publik
dalam
pembuatan keputusan dan nilai-nilai sosial yang lain.
Cost Benefit Analysis juga lebih berfungsi memberikan informasi kepada pengambil keputusan, tetapi tidak dengan sendirinya membuat keputusan.
Fokus pada efisiensi sehingga sering melupakan equity. Keduanya adalah dua kriteria yang berdiri sendiri dalam ekonomi kesejahteraan.
Efisiensi tergantung oleh beberapa pandangan, seperti pemerintah, masyarakat, generasi muda, tua, muda, pria, atau bahkan wanita.
Terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat sosial secara kuantitatif.
Manfaat dan biaya yang berwujud (tangible) lebih mudah untuk dihitung, akan tetapi yang bersifat tidak berwujud (intangible) relatif lebih sulit dihitung.
Membutuhkan kemampuan
sumber
dan
daya
pengetahuan
manusia yang
baik
dengan untuk
melakukan perhitungan CBA.
2.2.5
Tidak ada standar dalam kuantifikasi manfaat.
Contoh dan Aplikasi Penggunaan A. Bidang Pembangunan Perencanaan maupun evaluasi proyek pembangunan dapat menggunakan metode Cost Benefit Analysis (CBA) untuk meminimalisi risiko kerugian bagi perencanaan, dan evaluasi untuk perbaikan. Seperti proyek perluasan jalan raya oleh pemerintah kabupaten A. Oleh karena arus kendaraan yang padat, pemerintah A berencana melebarkan jalan dari empat lajur menjadi enam lajur. Asumsi bahwa, pelebaran jalan ini akan memberikan manfaat penghematan waktu pengguna jalan dan mengurangi kecelakaan di jalan tersebut. B. Bidang Kesehatan Cost
Benefit
Analysis
juga
sering
diterapkan
dalam
pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Dalam hal ini penulis mengemukakan contoh cost benefit analysis dalam program Keluarga Berencana (KB). Program Keluarga
Berencana adalah program mengendalikan pertumbuhan penduduk yang mempunyai elemen biaya (cost) dan manfaat (benefit) sebagai berikut: a. Elemen biaya.
Biaya program KB untuk mencegah atau menjarangkan kelahiran.
Biaya
atau
kerugian
yang
timbul
karena
menurunnya jumlah tenaga kerja. b. Elemen manfaat
Efek utama : berkurangnya belanja konsumsi karena kelahiran yang dapat dicegah, sehingga belanja yang tidak dikonsumsi tersebut tersedia untuk penduduk luas.
Meningkatnya public saving dari penurunan pendidikan karena menurunnya jumlah anak yang lahir
Meningkatnya produktivitas karena keluarga yang lebih kecil bisa meningkatkan status gizinya
2.2.6
Tahapan Pengukuran Secara ringkas tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan Cost Benefit Analysis adalah sebagai berikut: A. Identifikasi unsur benefit dan cost. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas alternative-alternative atau unsure-unsure apa yang tersedia. Unsure yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Unsur Benefit (Manfaat) adalah seluruh “manfaat” (pendapatan langsung dan tak langsung) yang didapat akibat berhasilnya suatu program ditambah seluruh biaya yg dapat dihemat akibat terlaksananya program adalah sebagai berikut :
Pada petugas (bukan gaji).
Pada sasaran.
Pada pihak ketiga
b. Unsur Cost (Biaya) adalah seluruh biaya (total cost) yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program BERSIFAT JANGKA PANJANG, termasuk seluruh hilangnya kesempatan yang tidak jadi diperoleh akibat adanya program adalah sebagai berikut:
Pada petugas.
Pada sasaran.
Pada pihak ketiga
B. Beri nilai setiap unsur benefit dan cost sesuai dengan besarnya nilai nominal. Memberi nilai di setiap unsure benefit dan cost sesuai dengan nilai nominal yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini nilai maksudnya adalah dalam rupiah. C. Hitung nilai sekarang ( present value) dari masing – masing alternative benefit dan cost. D. Present value adalah total biaya yang diperlukan dari masing – masing alternative benefit dan cost. E. Hitung ratio benefit – cost nya
B (1 ) Ratio C ∑= (1 ) ∑=
Keterangan: Bt = Benefit pada tahun ke-t Ct = Cost pada tahun ke-t i = Inflasi atau tingkat bunga F. Bandingkan ratio B/C dari masing-masing program G. Pilih
ratio
yang terbesar
menguntungkan
ratio
B/C
nya
paling
2.2.7
Contoh Perhitungan Rumah
Sakit
X
sedang
mempertimbangkan
4
alternatif
pembangunan : Gedung Rehab Medik (A), Gedung Diagnostic Center (B), Gedung Bedah Pusat Terpadu Gedung Diagnostic Center (C) atau Pembangunan gedung ICCU & NCCU (D).
Manfaat Equivalen Ongkos Equivalen Tahunan Tahunan A 182 juta 87,5 juta B 167 juta 80,5 juta C 115 juta 88,5 juta D 95 juta 50 juta Manfaat Equivalen diurutkan dari yang terbesar Alternatif
Ratio B/C 2,08 2,07 1,30 1,90
Pertanyaan : Alternatif mana yang sebaiknya dipilih oleh Rumah Sakit tersebut jika hendak satu yang dipilih? Langkah 1: Membandingkan alternatif yang mempunyai manfaat equivalen terkecil (alternatif D) dibandingkan dengan alternatif 0 (do nothing – tidak melakukan apa-apa). Sehingga:
−
95 50
1.90
Karena B/CD-0 > 1 maka alternative D yang dipilih
Langkah 2: Membandingkan alternative D dengan C Sehingga:
−
115 95 88,5 50
20 38,5
0,52
Karena B/CC-D ≤ 1 maka alternative D tetap yang dipilih dan tolak alternative C (untuk selanjutnya tidak akan dipertimbangkan lagi)
Langkah 3: Membandingkan alternative D dengan B Sehingga:
−
167 95 80,5 50
72 30,5
2,36
Karena B/CB-D ≥ 1 maka alternative B dipilih dan tolak alternative D
Langkah 4: Membandingkan alternative B dengan A Sehingga:
−
182 167 87,5 80,5
15 7
2,14
Karena B/CA-B ≥ 1 dan alternative A = 2,14 kurang dari alternative B, Berarti alternative B yang layak dipilih Langkah C-D B-D A-D A-B A-C B-C
Ratio B/C 0,52 2,36 2,32 2,14 -67,00 -6,50
2.2 Cost E ffectiveness Analysis
2.2.1
Pengertian Cost
effectivenes
analysis
adalah
tipe
analisis
yang
membandingkan biaya suatu intervensi dengan ukuran non-moneter, dimana pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan. Cost effectiveness analysis merupakan salah satu cara untuk memilih dan menilai program yang terbaik bila terdapat beberapa program yang berbeda dengan tujan yang sama. Adapun pengertian Cost Effectiveness Analysis menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: c. Menurut Henry M. Levin, Cost Effectiveness Analysis adalah evaluasi
yang
mempertimbangkan
aspek
biaya
dan
konsekuensi dari sebuah alternatif pemecahan masalah. Ini adalah sebuah alat bantu pembuat keputusan yang dirancang agar pembuat keputusan mengetahui dengan pasti alternatif pemecahan mana yang paling efisien. d. Menurut Diana B. Petitti, Cost Effectiveness Analysis adalah model yang digunakan untuk menilai alternatif keputusan yang paling tepat dengan cara membandingkan alternatif tersebut dalam
hubungannya
dengan
keuangan
yang
harus
dikorbankan. e. Menurut Shepard (1979) dalam First Principles Of Cost Effectiveness Analysis in Health, CEA adalah suatu metode untuk menentukan program mana yang dapat menyelesaikan tujuan tertentu dengan biaya minimum. f. Menurut Thomson (1980),
Cost Effectiveness Analysis
merupakan cara memilih untuk menilai program yang terbaik bila beberapa program yang berbeda dengan tujuan yang sama tersedia untuk dipilih. CEA merupakan metode untuk menilai alternative
program
menghasilkan
mana
output
yang tertentu.
paling
murah
Caranya
dalam dengan
membandingkan biaya (cost) dengan output (objective) yang dihasilkan. Jadi, Cost effectiveness Analysis adalah metode manajemen guna menilai efektiviivitas dari suatu program atau intervensi dengan membandingkan nilai biaya (cost) dengan outcome yang dihasilkan.
2.2.2
Tujuan Tujuan dari CEA adalah menentukan jika nilai suatu intervensi sangat ditentukan oleh biayanya. CEA terutama dalam menganalisis program kesehatan yang bersifat pencegahan yang ditujukan untuk memecahkan berbagai masalah pada populasi target (Rienke, 1994).
2.2.3
Manfaat Manfaat Cost Efectiveness Analysis yaitu membantu penentuan prioritas dari sumber daya yang terbatas. CEA merupakan alat bantuan pengambilan keputusan yang paling efisien untuk memenuhi tujuan. Bidang kesehatan sering menggunakan CEA terutama dalam menganalisis
biaya
intervensi
kesehatan
seperti
pencegahan
penyakit. Hal ini ditujukan untuk memecahkan berbagai masalah pada populasi target.
2.2.4
Kelebihan dan Kelemahan a. Kelebihan Membantu penetuan prioritas dari sumber daya yang terbatas. b. Kelemahan Cost
effectiveness
analysis
terkadang
terlalu
disederhanakan. Seharusnya ada pembobotan terhadap tujuan dari setiap
proyek karena beberapa tujuan harus diprioritaskan.
2.2.5
Contoh dan Aplikasi Penggunaan a. Bidang Transportasi Cost Effectiveness Analysis sangat diperlukan dalam bidang transportasi. Seseorang membutuhkan perhitungan waktu, jarak,
medan,
biaya
yang
dikeluarkan,
kenyamanan,
keamanan, serta keefektifan dalam memilih alat transportasi. Selain itu juga dapat menganalisis mengenai beberapa rencana program seperti rencana pembatasan jumlah kendaraan bermotor, pembangunan MRT di Jakarta dsb. b. Bidang Kesehatan Cost Effectiveness Analysis digunakan untuk memilih program pengobatan penyakit – penyakit yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah TBC pada tahun 1984.
c. Bidang Industri Perusahaan menggunakan Cost Effectiveness Analysis untuk menentukan program mana yang akan dijalankan atau mengevaluasi program – program yang telah dilakukan untuk melihat
program
mana
yang
paling
efektif
untuk
meningkatkan income perusahaan.
2.2.5
Tahapan Pengukuran Tahapan Dalam Menghitung CEA adalah sebagai berikut : A. Identifikasi unsur biaya dari alternatif program. B. Hitung total cost yakni pada present value cost.
Dimana
1 (1 )
(1 )
merupakan nilai
C. Hitung output yg berhasil (objectivenya) atau Hitung QALY’s (Quality Adjusted Life Years) QALYs ( Quality Adjusted Llife Years ) merupakan salah satu ukuran outcome (harapan hidup) yang potensial dalam analisis pengambilan
keputusan
atau
analisis
biaya
efektivitas.
Outcome kesehatan yang digunakan sebagai denominator pada cost effectiveness ratio dapat dinyatakan dalam satuan unit seperti jumlah tahun yang berhasil diselamatkan atau indeks dari kegunaan atau kebutuhan seperti QALYs. Banyak orang menggunakan QALYs sebagai denominator outcome CUA (Cost Utility Analysis), tetapi saat ini banyak ahli telah merekomendasikan pada CEA sedapat mungkin menggunakan QALYs. D. Hitung cost effectiveness ratio:
∑
∑
E. Bandingkan CER dari masing- masing alternatif program F. Pilih CER yang terkecil untuk direkomendasi
2.2.6
Contoh Perhitungan Contoh 1 Departemen Kesehatan akan mengadakan seminar mengenai flu burung di Jakarta. Dinas Kesehatan di setiap propinsi wajib mengirimkan 4 orang perwakilan untuk mengikuti seminar ini. Dinas Kesehatan Propinsi DIY tertarik untuk mengevaluasi alternatif transportasi untuk ke Jakarta. Pilihan alternatif tersebut adalah bis, kereta api, dan pesawat. Seminar tersebut diadakan pada tanggal 8 November 2010, dan surat pemberitahuan dari kantor pusat diterima pada tanggal 1 Mei 2010. Tiket per orang Jumlah Lama perjalanan
Bis 140.000 560.000 14 jam
Kereta Api 190.000 760.000 10 jam
Pesawat 400.000 1.600.000 1 jam
Dalam kondisi ini menurut konsep value for money, semua alternatif efektif untuk dipilih karena semua alternatif dapat mencapai tujuan, hanya saja alternatif kereta api dan pesawat tidak ekonomis karena membutuhkan input yang lebih banyak daripada alternatif bis. Pilihan alternatif dapat berubah bila seandainya perwakilan Dinas Kesehatan Propinsi DIY baru dapat berangkat pada tanggal 7 November 2010 sore hari. Dalam kondisi ini, pilihan alternatif yang paling efektif adalah dengan menggunakan pesawat
Contoh 2 Dinas Kesehatan Kota Kabupaten X mempunyai dua program yaitu program A dan program B. Program A dengan biaya sebesar Rp.25.000.000. dari kegiatan tersebut dapat menyelamatkan 100 orang. Sedangkan dengan biaya yang sama, Program B hanya dapat menyelamatkan 10 orang. Maka cost effectiveness analisisnya:
Program A Program B
Biaya (Ct) 25 juta 25 juta
Orang yang terselamatkan (output) 100 10
CE Ratio (Ct/output) 250.000/life 2.500.000/life
Pada contoh sederhana tabel diatas didapatkan CE ratio untuk program A sebesar 250.000/ life dan program B sebesar 2.500.000/ life. Karena nilai CE ratio A adalah paling rendah dari pada nilai CE ratio B maka jelaslah program A yang akan dipilih karena lebih efektif dari program B.
2.3 Perbedaan Cost Benefit Analysis dengan Cost E ffectiveness Analysis
Kegunaan
Tujuan
Perhitungan effectiveness Perhitungan benefit
CB A
CE A
Mencari alternatif yang paling menguntungkan a. Memilih diantara beberapa alternatif yang tujuannya berbeda. b. Memutuskan apakah suatu rencana dilaksanakan atau tidak Tidak ada
Mencari alternatif yang murah Memilih diantara beberapa alternatif yang tujuannya sama.
a. Dalam nilai uang. b. Membandingkan B/C ratio. Dana Terbatas sehingga harus memilih Alokasi Dana yang paling menguntungkan
a. Dalam satuan output. b. Membandingkan biaya satuan. Tidak ada Dana sudah tersedia sehingga pilih yang paling efektif dan murah
BAB 3 PENUTUP
Analisis Biaya Manfaat adalah proses sistematis yang digunakan untuk menghitung dan membandingkan manfaat dan biaya proyek, keputusan atau kebijakan pemerintah. Analisis Efektivitas Biaya adalah suatu bentuk analisis ekonomi yang membandingkan biaya dan hasil relatif (efek) dari dua atau lebih program. CBA dan CEA dapat digunakan di berbagai bidang seperti konstruksi, ekonomi, transportasi, teknologi, perawatan kesehatan, dan lain-lain. .
DAFTAR PUSTAKA
Boardman, A. A., Greenberg, D. H., Vining, A. R., and Weimer, D. L. Cost -Benefit Analysis: Concepts and Practice . (3rd ed.) Upper Saddle River, N.J.: Prentice Hall, 2006. Budiarto, W. 1987. Biaya Satuan dalam Analisis Biaya Pelayanan Kesehatan. Skripsi. Drummond, Michael F et all.; Methods for the Economic Evaluation of Health Care Programmes, Second Edition, Oxford University Press, 1997 Levin, H. M., and McEwan, P. J. Cost - Effectiveness Analysis . (2nd ed.) Thousand Oaks, Calif.: Sage, 2001. Supriyanto S dan Nyoman Anita Damayanti. 2007. Perencanaan dan Evaluasi. Airlangga University Press. Surabaya Watkins, T. 2012. An Introduction to Cost Benefit Analysis. [Online] Available at http://www.sjsu.edu/faculty/watkins/cba.htm [Accessed August 22, 2018] Warner, Kenneth A. and Luce, Bryan R.; Cost-Benefit and Cost Effectiveness in Health Care, Health Administration Press, Ann Arbor, Michigan, 1982.