BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah organisasi mempunyai budaya masing-masing. Ini menjadi salah satu pembeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Budaya sebuah organisasi ada yang sesuai dengan anggota atau karyawan baru, ada juga yang tidak sesuai sehingga seorang anggota baru atau karyawan yang tidak sesuai dengan budaya organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan kalau dia ingin bertahan di organisasi tersebut. Budaya organisasi ini dapat membuat suatu organisasi menjadi terkenal dan bertahan lama. Yang jadi masalah tidak semua budaya organisasi dapat menjadi pendukung organisasi itu. Ada budaya organisasi yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Maksudnya tidak dapat menyocokkan diri dengan lingkungannya, dan lebih ditakutkan lagi organisasi itu tidak mau menyesuaikan budaya nya dengan perkembangan zaman karena dia merasa paling benar. Dalam keadaan inilah anggota tidak akan mendapatkan kepuasan kerja. Memang banyak faktor lain yang menyebabkan anggota tidak memperoleh kepuasan kerja, tapi faktor budaya organisasi merupakan faktor yang utama.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentefikasi masalah sebagai b erikut : a. Apa yang dimaksud dengan budaya dan organisasi ? b. Apa fungsi budaya organisasi c. Apa manfaat budaya oganisasi d. Bagaimana upaya untuk meningkatkan kualitas budaya organisasi e. Apa saja faktor – Faktor Faktor yang mempengaruhi budaya organisasi f. Bagaimana proses pembentukan budaya organisasi g. Bagaimana karakteristik budaya organisasi h. Apa unsur-unsur budaya organisasi i. j.
Apa peran budaya organisasi
Apa sumber-sumber budaya organisasi
k. Bagaimana ciri-ciri budaya organisasi l.
Apa Nilai dominan dan subbudaya organisasi
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan budaya dan organisasi ?
2.
Untuk mengetahui pa fungsi budaya organisasi
3.
Untuk mengetahui apa manfaat budaya oganisasi
4.
Untuk mengetahui bagaimana karakteristik budaya organisasi
5.
Untuk mengetahui apa unsur-unsur budaya organisasi
6.
Untuk mengetahui apa peran budaya organisasi
7.
Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri budaya organisasi
8.
Untuk mengetahui apa sumber-sumber budaya organisasi
9.
Untuk mengetahui apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi budaya organisasi
10.
Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan budaya organisasi
11.
Untuk mengetahui bagaimana upaya untuk meningkatkan kualitas budaya organisasi
12.
Untuk mengetahui apa Nilai dominan dan subbudaya organisasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Budaya dan Organisasi
Budaya adalah salah satu dasar dari asumsi untuk mempelajari dan memecahkan suatu masalah yang ada didalam sebuah kelompok baik itu masalah internal maupun eksternal yang sudah cukup baik dijadikan bahan pertimbangan dan untuk diajarkan atau diwariskan kepada anggota baru sebagai jalan yang terbaik untuk berpikir dan merasakan didalam suatu hubungan permasalahan tersebut. Definisi organisasi dikemukakan beberapa ahli : a. Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat mengenai kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. (Dimock ) b. Organisasi adalah proses yang terstruktur dimana orang-orang berinteraksi untuk mencapai tujuan. (Herbert G Hicks) c. Organisasi adalah suatu kelompok manusia yang dapat dikenal yang menyumbangkan usahanya terhadap tercapainya suatu tujuan.(Mc Farland) Jadi, organisasi itu adalah sekumpulan orang yang terstruktur secara sistematis yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. Definisi organisasi dikemukakan beberapa ahli : a. Budaya Organisasi adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman sember daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan bagaimana mereka harus bertingkah laku atau berprilaku. (Susanto) b. Budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggotaanggota yang membedakan organisasi tersebut dengan yang lain.(Robbins) c. Budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, suatu system dari makna bersama.(Gareth R. Jones Budaya) Jadi, budaya organisasi itu adalah suatu budaya yang dianut oleh suatu organisasi dan itu menjadi pembeda antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.
Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di sebuah organisasi saat ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu. Hal ini mengarah pada sumber tertinggi budaya sebuah organisasi: para pendirinya Secara tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap budaya awal organisasi tersebut. Pendiri organisasi tidak memiliki kendala karena kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil yang biasanya mencirikan organisasi baru lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan visi mereka pada seluruh anggota organisasi. Proses penyiptaan budaya terjadi dalam tiga cara : a. Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka. b. Kedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir dan berperilakunya kepada karyawan. c. Terakhir, perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut. Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang sebagai faktor penentu utama keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya organisasi. 2.2 Fungsi Budaya Organisai
Fungsi budaya organisasi menurut Nelson dan Quick, 1997 : a. Perasaan Identitas dan Menambah Komitmen Organisasi Identitas ini terbentuk oleh berbagai faktor seperti sejarah, kondisi dan sisi geografis, sistem-sistem sosial, politik dan ekonomi, serta perubahan nilai-nilai di dalam
masyarakat,
perbedaan
dan
identitas
budaya
(kebudayaan)
dapat
mempengaruhi kebijaksanaan pemerintahan di berbagai bidang. b. Alat Pengorganisasian Anggota Budaya organisasi berfunsi sebagai pengikat seluruh komponen organisasi, terutama pada saat organisasi menghadapi guncangan baik dari dalam maupun dari luar akibat adanya perubahan. c. Menguatkan Nilai-Nilai dalam Organisasi
Kebersamaan adalah faktor pengikat yang kuat seluruh anggota organisasi. d. Mekanisme Kontrol Prilaku Budaya berisi norma tingkah laku dan menggariskan batas-batas toleransi sosial. Fungsi budaya organisasi Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut : a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain. b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi. c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang. d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat. e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku. Sementara itu Schein (1992) membagi fungsi budaya
organisasi berdasarkan tahap
pengembangannya, yaitu: a. Fase awal yang merupakan tahap pertumbuhan organisasi, fungsi budaya organisasi terletak pada pembeda, baik terhadap lingkungan maupun kelompok atau organisasi lain. b. Fase pertengahan, budaya organisasi berfungsi sebagai integrator karena munculnya subsub budaya baru sebagai penyelamat krisis identitas dan membuka kesempatan untuk mengarahkan perubahan budaya organisasi c. Fase dewasa, budaya organisasi berfungsi dapat sebagai penghambat dalam berinovasi karena berorientasi pada kebesaran masa lalu dan menjadi sumber nilai untuk berpuas diri.
2.3 Manfaat Budaya Oganisasi
Budaya organisasi memiliki manfaat yang sangat penting. Manfaat budaya organisasi adalah sebagai tapal batas tingkah laku individu yang ada didalamnya. Menurut Robbins (1996 : 294), manfaat budaya organisasi sebagai berikut :
1.
Budaya organisasi dapat menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
2.
Budaya organisasi dapat membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3.
Budaya dapat mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
4.
Budaya organisasi dapat menjadi perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat bagi pengikutnya.
5.
Budaya organisasi dapat menjadi mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku bagi pengikutnya
2.4 Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Budaya Organisasi
Dalam
usaha untuk meningkatkan budaya organisasi, dapat menggunakan praktik-
praktik yang juga dilakukan dalam organisasi tersebut. Misalnya, dilakukan proses seleksi yang sesuai dengan budaya organisasi tersebut, lalu misalnya dengan pemberian penghargaan kepada orang-orang yang dengan baik menjaga budaya organisasi tersebut dan juga melakukan pemutusan hubungan kerja dengan orang-orang yang menentang buday organisasi tersebut. Dengan begitu, budaya yang ada dalam suatu organisasi tersebut akan terjaga dengan baik.
2.5 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Budaya Organisasi
1.
Sejarah Organisasi Sejarah organisasi memuat tentang bagaimana proses pendirian suatu organisasi tersebut, keberhasilan yang dimulai dari bawah, pengurangan tenaga kerja, pemindahan karyawan dan juga masalah-masalah lain yang muncul dalam organisasi. Hal tersebut menjadi suatu cerminan budaya dan memberikan pengaruh agar dapat melakukan hal yang lebih baik lagi di masa sekarang.
2.
Kebiasaan Merupakan suatu pengulangan aktivitas yang dilakukan dalam organisasi sehingga akan menjadi suatu kebiasaan dan juga akan menjadi budaya yang ada dalam
organisasi tersebut. dengan tetap terjaganya budaya-budaya organisasi maka akan memantapkan nilai-nilai dalam organisasi dan tujuan-tujuan organisasi. 3.
Bahasa Dengan mempelajari bahasa organisasi yang ada, maka pelaku-pelaku organisasi pun akan mempelajarinya bahasa-bahasa tersebut dan akan berusaha mempertahankannya.
2.6 Proses Pembentukan Budaya Organisasi
Menururt Kotter dan Haskett proses pembentukan buda ya organisasi, sebagai berikut: 1.
Manager Puncak Tindakan-tindakan manager puncak akan membentuk iklim dalam organisasi tersebut, sehingga peranan manager puncak sangatlah besar dalam penerimaan atau penolakan suatu budaya organisasi.
2.
Perilaku Organisasi Menyangkut bagaimana proses penerimaan tindakan manager puncak oleh para anggotanya.
3.
Hasil Dengan adanya tindakan-tindakan tersebut akan muncul suatu kebiasaan yang menunjukan bagaimana budaya organisasi tersebut berada.
4.
Budaya Kebiasaan-kebiasaan yang muncul tersebut akan memunculkan adanya suatu nilainilai yang ada dalam organisasi yang juga akan mempengaruhi prose pencapaian tujuan organiasasi.
2.7 Karakteristik budaya organisasi
a. Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko. b. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, d perhatian pada hal-hal detail. c. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
d. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemenmempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi. e.
Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada indvidu-individu.
f. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
2.8 Unsur-Unsur Budaya Organisasi
1.
Asumsi dasar
2.
Seperangkat nilai dan Keyakinan yang dianut
3.
Pemimpin
4.
Pedoman mengatasi masalah
5.
Berbagai nilai
6.
Pewarisan
7.
Acuan prilaku
8.
Citra dan Brand yang khas
9.
Adaptasi
2.9 Peran Budaya Organisasi
Dari pengertian budaya organisasi di atas, tampak bahwa budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis untuk mendorong dan meningkatkan efektifitas kinerja organisasi, khususnya kinerja manajemen dan kinerja ekonomi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Peran budaya organisasi adalah sebagai alat untuk menentukan arah organisasi, mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, bagaimana mengalokasikan sumber daya dan mengelola sumber daya organisasional, dan juga sebagai alat untuk menghadapi masalah dan peluang dari lingkungan internal dan eksternal.
2.10 Sumber-Sumber Budaya Organisasi
Menurut Tosi, Rizzo, Carrol seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:264), budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a. Pengaruh umum dari luar yang luas
Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi. b. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat Keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan. c. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian penyelesaian yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi.
2.11 Ciri-Ciri Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah: a. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko. b. Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail. c. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut. d. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu. e. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu. f.
Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
g. Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik. Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana urusan disel
2.12
Nilai dominan dan subbudaya organisasi
Budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi atau dengan kata lain, budaya adalah sebuah sistem makna bersama. Karena itu, harapan yang dibangun dari sini adalah bahwa individu-individu yang memiliki latar belakang yang berbeda atau berada di tingkatan yang tidak sama dalam organisasi akan memahami budaya organisasi dengan pengertian yang serupa. Sebagian besar organisasi memiliki budaya dominan dan banyak subbudaya. Sebuah budaya dominan mengungkapkan nilai-nilai inti yang dimiliki bersama oleh mayoritas anggota organisasi. Ketika berbicara tentang budaya sebuah organisasi, hal tersebut merujuk pada budaya dominannya, jadi inilah pandangan makro terhadap budaya yang
memberikan kepribadian tersendiri
dalam
organisasi. Subbudaya cenderung
berkembang di dalam organisasi besar untuk merefleksikan masalah, situasi, atau pengalaman yang sama yang dihadapi para anggota. Subbudaya mencakup nilai-nilai inti dari budaya dominan ditambah nilai-nilai tambahan yang unik. Jika organisasi tidak memiliki budaya dominan dan hanya tersusun atas banyak subbudaya, nilai budaya organisasi sebagai sebuah variabel independen akan berkurang secara signifikan karena tidak akan ada keseragaman penafsiran mengenai apa yang merupakan perilaku semestinya dan perilaku yang tidak semestinya. Aspek makna bersama dari budaya inilah yang menjadikannya sebagai alat potensial untuk menuntun dan membentuk perilaku.
BAB III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Setiap organisasi mempunyai budaya yang berbeda-beda. Tidak akan ada dua organisasi yang mempunyai budaya yang sama persis. Ini biasanya sangat berpengaruh pada siapa pendirinya. Contohnya organisasi yang sedang saya bahas, yaitu Lion Air. Kerena pendirinya adalah orang yang mempunyai keinginan yang besar maka dia menerapkan kepada diri karyawannya seperti apa yang dia harapkan. Itupun berhasil dan Lion Air sekarang menjadi sebuah organisasi atau perusahaan yang besar. Budaya organisasi yang ada pada Lion Air adalah bagaimana melayani pelanggan atau penumpang dengan baik. Itu semua harus dilakukan oleh pemimpin dan karyawannya. Tidak hanya buat pelanggan, Pemimpinnya juga berusaha untuk memakmurkan semua karyawannya dengan cara salah satunya membuat semua karyawan Lion Air menjadi teman, bukan sekedar rekan kerja. Dalam gaji Lion Air juga menetapkan standar yang lumayan tinggi.
3.2 Saran
Buatlah budaya yang tidak terlepas dari ciri khas suatu organisasi, yang mana dimiliki oleh semua anggota. Selain itu budaya organisasi harus terus dan tetap di kerjakan secara bertahap, agar benar-benar menjadi ciri khas.
DAFTAR PUSTAKA
Http://blok.Poltek.Malang ac.id//20090526// Budaya Organisasi
Http://strategimanajemen.net/2010/03/08/melacak-strategi-bisnis-lion-air/
Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Wahab, Abdul Azis, Anatomi organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan, Bandung:, penerbit Alfabeta, 2008
CIRI CREDIBLE TRANSPARAN