MAKALAH BIOLOGI DASAR
EKOLOGI
OLEH KELOMPOK I
LABORATORIUM BIOLOGI DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012
BAB I PENDAHULUAN
Ekologi merupakan cabang biologi yang belakangan ini s emakin memperoleh perhatian yang semakin besar dari manusia yang meminatinya. Definisi Ekologi oleh Ernst Hnechel (1865), menyatakan bahwa ekologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan timbal timbal balik balik antara antara makhlu makhluk k hidup hidup (bioti (biotik) k) dan lingku lingkunga nganny nnyaa (abiot (abiotik) ik).. Odum Odum (1993) (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem sistem ekolog ekologii pada pada waktu waktu dan tempat tempat terten tertentu tu termas termasuk uk keadaa keadaan n densit densitas as organisme, organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta se rta faktor-faktor fisik fis ik dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut. Ekolog Ekologii hanya hanya bersifa bersifatt eksplo eksplorati ratiff dengan dengan tidak tidak melaku melakukan kan percob percobaan aan,, jadi jadi hanya hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam. Pada saat ini dengan berbagai keperluan dan kepentingan, ekologi berkembang sebagai ilmu yang tidak hanya mempelajari apa apa yang yang ada ada dan dan apa apa yang yang terja terjadi di di alam alam.. Ekol Ekolog ogii berk berkem emba bang ng menj menjad adii ilmu ilmu yang yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem (alam), sehingga dapat menganalisis dan memberi jawaban terhadap berbagai kejadian alam. Sebagai contoh ekologi diharapkan dapat memberi jawaban terhadap terjadinya tsunami, banjir, tanah longsor, DBD, pencemaran, efek rumah kaca, kerusakan hutan, dan lain-lain. Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang yang mempel mempelajar ajarii seluruh seluruh pola pola hubung hubungan an timbal timbal balik balik antara antara makhlu makhluk k hidup hidup yang yang satu satu dengan dengan makhlu makhluk k hidup hidup lainnya lainnya,, serta serta dengan dengan semua semua kompon komponen en yang yang ada di sekitar sekitarnya nya.. Pembahasan Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan pembahasan ekosistem dengan dengan berbagai berbagai komponen komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya cahaya,, dan topogr topografi afi,, sedang sedangkan kan faktor faktor biotik biotik adalah adalah makhlu makhluk k hidup hidup yang yang terdir terdirii dari dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatantingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Ekolog Ekologii mencob mencobaa memaham memahamii hubun hubungan gan timbal timbal balik, balik, intera interaksi ksi antara antara tumbuh tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia dengan alam lingkungannya, agar dapat menjawab pertanyaan; dima dimana na mere mereka ka hidu hidup, p, baga bagaim iman anaa mere mereka ka hidu hidup p dan dan meng mengap apaa mere mereka ka hidu hidup p disan disana. a.
Hubu Hubung ngan an-- hubu hubung ngan an terse tersebu butt demi demiki kian an komp komple leks ks dan dan erat erat sehi sehing ngga ga Odum Odum (197 (1971) 1) menyatakan bahwa ekologi adalah “ Environmental Biology“. Biology“. Menu Menuru rutt
Zoer Zoer´a ´ain inii
(20 (2003), 03),
Seseo eseora rang ng
yang ang
bela belaja jarr
ekol ekolo ogi
sebe seben narn arnya
mempertanyakan berbagai hal antara lain adalah: 1. Bagaimana alam bekerja 2. Bagaimana species beradaptasi dalam habitatnya 3. Apa yang diperlukan organisme dari habitatnya untuk melangsungkan kehidupan 4. Bagaimana organisme mencukupi kebutuhan materi dan energi 5. Bagaimana interaksi antar species dalam lingkungan 6. Bagaimana individu-individu dalam species diatur dan berfungsi sebagai populasi 7. Bagaimana keindahan ekosistem tercipta Dari perpaduan harafiah dan berbagai kajian, maka ekologi dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbalbalik antar mahluk hidup dan juga antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Manusia sebagai mahluk hidup juga menjadi pembahasan dalam kajian ekologi. Ekologi menjadi jembatan antara ilmu alam dengan ilmu social.
BAB II PEMBAHASAN
Ekologi adalah ilmu yang yang
memp mempel elaj ajari ari
interaksi
antara
organisme
dengan
lingkungannya dan yang yang lainny lainnya. a. Berasal Berasal dari dari kata kata Yunani oikos oikos ("habitat") ("habitat") dan logos logos ("ilmu"). ("ilmu"). Ekologi Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mempelajari baik interaksi interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali kali dikemu dikemukak kakan an oleh oleh Ernst Ernst Haecke Haeckell (1834 - 1914). 1914). Dala Dalam m ekol ekolog ogi, i, makh makhlu luk k hidu hidup p dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya Pemb Pembah ahas asan an ekol ekolog ogii tida tidak k lepa lepass dari dari pemb pembah ahas asan an ekosistem dengan dengan berbag berbagai ai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan abiotik dan biotik . Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topogr topografi, afi, sedangk sedangkan an faktor faktor biotik biotik adalah adalah makhlu makhluk k hidup hidup yang yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainny lainnya. a. Boleh Boleh dikata dikatakan kan bahwa bahwa semaki semakin n hari hari semaki semakin n terasa terasa hubung hubungan an ekolog ekologii dengan dengan hampir semua bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, tetapi, ekologi ekologi mempun mempunyai yai pengar pengaruh uh yang yang besar besar terhada terhadap p cabang cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhlu makhluk k hidup hidup dapat mempertahan mempertahankan kan kehidupan kehidupannya nya dengan mengadakan mengadakan hubungan hubungan antar makhluk makhluk hidup dan dengan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya lainnya saling melengkapi melengkapi dengan dengan zoologi dan botani yang menggambarkan menggambarkan hal bahwa
ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik. Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari setiap setiap spesies spesies organi organisme. sme. Sedang Sedangkan kan komuni komunitas tas adalah adalah semua semua popula populasi-p si-popu opulas lasii yang yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama sebaga sebagaii sistem sistem ekolog ekologii atau ekosist ekosistem. em. Pentin Penting g untuk untuk diketa diketahui hui bahwa bahwa tidak tidak ada garis garis pemisah yang jelas ditunjukan pada spektrum yang dimaksud. Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan mineral) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem fungsional yang khas. Di mana sistem tersebut mempunyai tujuan dan merupakan gabungan dari berbagai komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan. Agar mudah dimengerti hubungan organisme dan lingkungannya, semua bidang ilmu yang yang dapa dapatt mene menera rang ngka kan n setia setiap p makh makhlu luk k hidu hidup p dan dan ling lingku kung ngan an sanga sangatt dipe diperl rluk ukan an.. Penyebaran, adaptasi dan aspek-aspek fungsi organisme dan komunitas banyak dipelajari dalam ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya seperti taksonomi, morfol morfologi ogi,, fisiolo fisiologi, gi, genetik genetika. a. Sedang Sedangkan kan klimat klimatolo ologi, gi, ilmu ilmu tanah, tanah, geolog geologi, i, dan fisika fisika memberikan memberikan informasi informasi mengenai mengenai keadaan keadaan lingkunga lingkungan. n. Jadi pengetahuan pengetahuan dan biologi biologi sangat dipe diperl rluk ukan an bagi bagi seoran seorang g ahli ahli ekol ekolog ogii untu untuk k dapa dapatt meng mengun ungk gkap apka kan n hubu hubung ngan an antar antaraa lingkungan dan dunia kehidupan. Ekologi dapat dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Autekologi: membahas pengkajian individu organisme atau spesies. Sejarah-sejarah hidup dan prilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri terhadap lingkungan biasanya mendapatkan penekanan. Pembahasan melaiputi aspek siklus hidup, adaptasi, sifat sifa t parasitik, non-parasitik, dan lain-lain. 2. Sinekologi: membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah terte tertent ntu. u. Bila Bila diad diadak akan an suat suatu u studi studi meng mengen enai ai hubu hubung ngan an suat suatu u jeni jeniss poho pohon n terh terhad adap ap lingkungan, pengkajian itu akan bersifat autekologi. Apabila studi itu memperhatikan atau mengenai hutan di mana jenis pohon itu tumbuh, pendekatannya bersifat sinekologi. Ekolog Ekologii memili memiliki ki ruang ruang lingku lingkup p yang yang melipu meliputi ti popula populasi, si, komuni komunitas, tas, ekosist ekosistem, em, hingga biosfer.
A. Popu Popullasi asi
Populasi adalah kelompok individu-individu yang memiliki kesamaan genetik, dan berada bersama-sama dalam tempat dan waktu yang sama. Secara umum, apabila kita bicara populasi, maka yang kita maksudkan adalah anggota-anggota dari spesies yang sama, yang satu sama lain berdekatan. Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut. 1.
Alelopati
Merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. 2.
Kompetisi
Merupak Merupakan an interak interaksi si antarp antarpopu opulasi lasi,, bila bila antarp antarpopu opulasi lasi terdapa terdapatt kepent kepenting ingan an yang yang sama sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi s api di padang rumput. B. Komun uniitas tas
Komunitas adalah kelompok populasi yang berada bersama-sama dalam tempat dan wakt waktu u tert terten entu tu.. Ting Tingka kata tann nnya ya terga tergant ntun ung g pada pada skala skala yang yang kita kita teta tetapk pkan an.. Kita Kita dapa dapatt menggu menggunak nakan an komuni komunitas tas untuk untuk menunj menunjukk ukkan an semua semua benda benda yang yang hidup hidup di dalam dalam suatu suatu ekosistem, atau kita dapat membatasi perhatian kita hanya pada komunitas burung, atau komunitas tanaman dan sebagainya. Macam-m Macam-maca acam m Komuni Komunitas. tas. Di alam terdap terdapat at bermac bermacam-m am-macam acam komun komunita itass yang yang secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian yaitu (1) Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam, (2) Komunitas terrestr terrestrial, ial, yaitu yaitu kelomp kelompok ok organi organisme sme yang yang terdapa terdapatt di pekaran pekarangan gan,, di hutan, hutan, di padang padang rumput, di padang pasir, dll. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas. 1. Interaksi antar organisme Semua Semua makhlu makhluk k hidup hidup selalu selalu bergan bergantun tung g kepada kepada makhlu makhluk k hidup hidup yang yang lain. lain. Tiap Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik
individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi I nteraksi antar a ntar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. 2. Interaksi Antarpopulasi Anta Antara ra popu popula lasi si yang yang satu satu deng dengan an popu popula lasi si lain lain selal selalu u terja terjadi di inte interak raksi si secara secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. 3. Interaksi Antar Komunitas Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. gulma. Komun Komunita itass sungai sungai terdiri terdiri dari dari ikan, ikan, gangga ganggang, ng, zoopla zooplankt nkton, on, fitopl fitoplank ankton ton,, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrie nutrien n dari dari air sungai sungai ke sawah sawah dan pereda peredaran ran organi organisme sme hidup hidup dari dari kedua kedua komuni komunitas tas tersebut. 4. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. itu. Selain Selain aliran aliran energi energi,, di dalam dalam ekosist ekosistem em terdapa terdapatt juga juga struktu strukturr atau tingkat tingkat trofik trofik,, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas khas suatu suatu ekosist ekosistem. em. Apabil Apabilaa keseim keseimban bangan gan ini tidak tidak dipero diperoleh leh maka maka akan akan mendor mendorong ong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru. C. Ek Ekos osis iste tem m
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang yang memben membentuk tuk sistem sistem ekolog ekologii atau atau tingka tingkatan tan organi organisasi sasi kehidu kehidupan pan yang yang mencak mencakup up organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berint berinterak eraksi. si. Pada Pada ekosist ekosistem, em, setiap setiap organi organisme sme mempun mempunyai yai suatu suatu perana peranan, n, ada yang yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer.. dekomposer.. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacammacam ekosistem.
I. Susunan Ekosistem Suat Suatu u ekos ekosis istem tem berd berdasa asark rkan an susu susuna nan n dan dan fung fungsin sinya ya tersu tersusu sun n dari dari bebe bebera rapa pa komponen sebagai berikut : a. Komponen autotrof Autotr Autotrof of berasal berasal dari kata Auto yang yang berarti berarti sendir sendiri, i, “men “menye yedi diak akan an
maka makan” n”
peng penger erti tian an
dari dari
Auto Autotr trof of
adal adalah ah
dan trophi trophikos kos yang yang berarti berarti orga organi nism smee
yang yang mamp mampu u
menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan tumbuh-tumbuhan hijau. b. Komponen heterotrof Hetero Heterotro troff berasal berasal dari kata kata “Hetero “Heteros” s” yang yang berarti berarti berbed berbeda, a, dan trophiko trophikoss yang yang berarti makanan).Pengertian dari Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. c. Bahan tak hidup (abiotik) Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. d. Pengurai (dekomposer) Penger Pengertia tian n dari dari Pengur Pengurai ai adalah adalah organi organisme sme hetero heterotro troff yang yang mengur menguraik aikan an bahan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur. II. Macam-macam Ekosistem Secara Secara garis garis besar besar ekosist ekosistem em dibeda dibedakan kan menjad menjadii ekosist ekosistem em darat darat dan ekosist ekosistem em perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut. a. Ekos Ekosis iste tem m dar darat at Ekos Ekosis iste tem m dara daratt iala ialah h ekos ekosis iste tem m yang yang ling lingku kung ngan an fisi fisikn knya ya beru berupa pa dara darata tan. n. Berdas Berdasark arkan an letak letak geogra geografisn fisnya ya (garis (garis lintan lintangny gnya), a), ekosist ekosistem em darat darat dibeda dibedakan kan menjad menjadii beberapa bioma, yaitu sebagai berikut. 1. Bioma gu gurun 2. Biom Biomaa pada padang ng rum rumpu putt
3. Biom Biomaa Hut Hutan an Basa Basah h 4. Biom Biomaa hut hutan an gugu gugur r 5. Bioma ta taiga 6. Biom Biomaa tund tundra ra b. Ekosistem Air Tawar Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi. Ekosistem air tawar tawar digolo digolongk ngkan an menjad menjadii air tenang tenang dan air mengal mengalir. ir. Termas Termasuk uk ekosist ekosistem em air tenang tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai . c. Ekos Ekosis iste tem m air air lau lautt Ekosistem air laut dibedakan atas (Anonim, 2012): Ekosistem air laut berdasarkan daya tembus sinar matahari kedalam laut dibedakan atas : 1. Fotik, Fotik, merupaka merupakan n daerah daerah yang yang masih masih mendapat mendapat sinar matahari matahari.. 2. Afotik, Afotik, merupak merupakan an daerah daerah yang yang tidak tidak mendap mendapat at sinar matahari. matahari. a. Ekosist Ekosistem em laut laut secar secaraa fisik fisik dibed dibedaka akan n atas atas : 1. Daerah literal, yaitu daerah yang berbatasan berbatasan dengan dengan darat. darat. 2. Daerah Daerah meritik meritik,, yaitu daerah daerah yang yang didalamn didalamnya ya ± 200 m dari permuk permukaan aan laut. laut. Daerah ini masih dapat tembus cahaya matahari. 3. Daerah Daerah batial, batial, adalah adalah daerah daerah yang kedala kedalaman mannya nya mencapa mencapaii 200-15 200-1500 00 m dari dari permukaan laut. Daerah inimendapat sedikit cahaya. 4. Daera Daerah h abis abisia ial, l, adal adalah ah keda kedala lama mann nnya ya lebih lebih dari dari 1500 1500 m. Daer Daerah ah ini ini tida tidak k tembus cahaya matahari. D. Bio Biosfe sfer
Biosfer Biosfer adalah adalah ekosist ekosistem em global global--ju --jumla mlah h seluruh seluruh ekosist ekosistem em planet planet,, atau atau seluruh seluruh makhluk hidup dan tempatnya hidup. Biosfer merupakan tingkatan yang paling kompleks dalam ekologi. Biosfer meliputi meliputi atmosfer atmosfer hingga hingga ketinggian ketinggian beberapa kilometer, kilometer, daratan daratan sampai ke dan termasuk bebatuan yang mengandung air yang berada paling tidak 1500 meter di bawah bawah tanah, tanah, danau danau dan aliran aliran sungai sungai,, gua, gua, dan lautan lautan hingga hingga kedalam kedalaman an bebera beberapa pa kilometer.
Penentu penting persebaran organisme dalam biosfer meliputi iklim dan faktor abiotik lainnya. a. Faktor abiotik utama 1. Suhu Suhu Suhu lingku lingkunga ngan n merupa merupakan kan faktor faktor pentin penting g dalam dalam perseb persebaran aran organi organisme sme karena karena pengaruhnya pada proses bilogis dan ketidakmampuan sebagaian besar organisme untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat. Sel bisa pecah jika air yang terdapat di dalamnya memb membek eku u pada pada suhu suhu di bawa bawah h 0 oC, dan dan prot protei ein n pada pada seba sebagi gian an besa besarr orga organi nism smee akan akan meng mengal alam amii dena denatu tura rasi si pada pada suhu suhu di atas atas 45o C. Sela Selain in itu itu juml jumlah ah orga organi nism smee dapa dapatt mempertahankan suatu metabolisme yang cukup aktif pada suhu yang sangat rendah atau pada suhu yang sangat tinggi. Adaptasi yang luar biasa memungkinkan beberapa organisme hidup di luar di dalam suhu tersebut. 2. Air Sifat-sifat air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya. Air sangat penting bagi kehidupan tetapi ketersediaannya bervariasi secara dramatis di berbagai habitat. Organisme air tawar dan air laut hidup terendam di dalam suatu lingkungan akuatik, tetapi organi organisme sme terseb tersebut ut mengha menghadap dapii permas permasalah alahan an keseimb keseimbang angan an air jika jika tekana tekanan n osmosi osmosiss intra intrasel selul uler erny nyaa tida tidak k sesua sesuaii deng dengan an teka tekana nan n osmo osmosis sis air air disek disekit itarn arnya ya.. Orga Organi nism smee di lingkungan lingkungan darat mengahdap mengahdapii ancaman ancaman kekeringan kekeringan yang hampir hampir konstan konstan dan evolusinya evolusinya dibentuk oleh kebutuhannya untuk mendapatkan dan menyimpan air dalam jumlah yang mencukupi. 3. Cahaya Matahari Matahari memberikan energi yang menggerakkan hampir seluruh ekosistem meskipun hanya tumbuhan dan organisme fotosintetik lain yang menggunakan sumber energi secara langsung. Dalam lingkungan akuatik, intensitas dan kualitas cahaya membatasi persebaran organisme fotosintetik akan tetapi organisme fotosintetik itu sendiri menyerap banyak cahaya yang menembus air yang selanjutnya akan mengurangi intensitas dan kualitas cahaya pada air di bawahnya. 4.
Angin Angi Angin n memp memper erku kuat at peng pengar aruh uh suhu suhu ling lingku kung ngan an pada pada orga organi nism sm deng dengan an cara cara
meningkatk meningkatkan an hilangnya hilangnya panas melalui penguapan penguapan (evaporasi) (evaporasi) dan konveksi. konveksi. Angin juga menyebabkan hilangnya air di organism dengan cara meningkatkan laju penguapan pada hewan dan laju transpirasi pada tumbuhan. Selain itu, angin dapat menyebabkan pengaruh yang sangat mendasar pada bentuk pertumbuhan tumbuhan., yaitu dengan cara menghambat
pertumbuhan anggota tubuh pohon yang terdapat pada sisi arah tiupan angin, anggota tubuh pohon yang berada pada arah yang berlawanan dengan arah tiupan angin akan tumbuh secara normal, yang menghasilkan suatu penampakan “lambaian bendera”. 5. Batu dan Tanah Peny Penyeb ebab ab timb timbul ulny nyaa pola pola peng pengel elom ompo poka kan n pada pada area area terte tertent ntu u yang yang acak acak pada pada ekosistem terrestrial adalah struktur fisik, pH dan komposisi mineral batuan serta tanah yang akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya. Pada aliran sungai, komposisi substrat dapat mempengaruhi factor kimiawi dalam air, yang selanjutnya akan mempengaruhi tumbuhan dan h ewan penghuni ekosistem akuatik. Pada lingkunhan laut struktur substrat dalamm zona pasang-surut dan dasar laut menentukan jenis organisme yang dapat menempel atau meliang dalam habitat seperti itu. 6. Gangguan Periodik Gangguan yang sangat merusak seperti kebakaran, badai, tornado dan letusan gunung merapi dapat menghancur menghancurkan kan komunitas komunitas biologis. biologis. Setelah Setelah adanya adanya gangguan gangguan yang merusak, daerah daerah akan akan dikolo dikolonis nisasi asi ulang ulang oleh oleh organi organisme sme yang yang selamat selamat dari dari bencan bencana, a, akan akan tetapi tetapi struktu strukturr komuni komunitas tas akan akan mengal mengalami ami suatu suatu suksesi suksesi peruba perubahan han selama selama proses proses pemuli pemulihan han.. Beberapa gangguan, seperti letusan gunung berapi merupakan gangguan yang jarang terjadi dan tidak dapat diprediksi menurut dan ruang, sehingga organism tidak memiliki adaptasi evolusioner untuk menghadapinya. Sebaliknya gangguan seperti kebakaran meskipun dalam jangka pendek tidak dapat diprediksi, tetapi kejadian berulang sering terjadi pada beberapa komunitas, dan banyak tumbuhan telah beradaptasi terhadap gangguan periodic seperti ini. Pada kenyataann kenyataannya ya beberapa beberapa komunitas komunitas sesungguhn sesungguhnya ya bergantung bergantung pada kebakaran kebakaran yang terjadi secara perioi untuk mempertahankan hidupnya. b. Iklim Faktor Faktor abioti abiotik k yang yang baru baru dijela dijelaska skan n memili memiliki ki pengar pengaruh uh langsu langsung ng pada pada biolog biologii organisme. 4 faktor pertama-suhu, air, cahaya, dan angin-merupakan komponen utama iklim (climate) yaitu kondisi cuaca yang dominan pada suatu lokasi, kita dapat melihat dampak besar iklim pada persebaran organisme dengan cara membuat suatu klimograf, yaitu suatu plot suhu dan curah hujan dalam suatu daerah tertentu, yang sering kali diberikan dalam bentuk rata-rata tahunan. Rata-rata tahunan untuk suhu dan curah hujan sangat berkorelasi dengan bioma yanng ditemukan di wilayah yang berbeda-beda. Akan tetapi, kita harus selalu berhati-hati untuk membedakan antara korelasi antara variabel-variabel dengan kausal, yaitu suatu hubungan sebab akibat.
BAB III PENUTUP
1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. 2. Ekolog Ekologii adalah adalah bagian bagian kecil kecil dari dari biolog biologi. i. Ilmu Ilmu biolog biologii murni murni dapat dapat dibagi dibagi dua, dua, yaitu yaitu pembagian berdasarkan “lapisan vertikal” dan pembagian berdasarkan “taksonomi” 3. Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat paling sederhana ke tingkat organisasi yang paling kompleks.Tingkatan organisme dalam ekologi adalah protoplasma, protoplasma, sel, jaringan, jaringan, organ , sistem organ, organism, populasi, populasi, komunitas, komunitas, dan ekosistem. 4. Ekologi Ekologi masa kini menjadi semakin luas cakupannya, cakupannya, namun namun ekologi ekologi dapat dikelompokk dikelompokkan an berdasarkan bidang kajiannya, yaitu autekologi, sinekologi, berdasarkan habitatnya, dan berdasarkan taksonomi. 5. Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergatung pada organisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya.
DAFTAR ISI
Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. 1995. Fisiologi 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. ITB: Bandung Septian, Rian. 2012. Ekologi Ilmu Dasar. http://rian-septian.blogspot.com/2012/03/makalahekologi-ilmu-alamiah-dasar.html.. Diakses pada senin 26 November 2012 pukul 12.30 ekologi-ilmu-alamiah-dasar.html WITA, Makassar. Widyosiswoyo, Supartono. 2004. 2004 . Ilmu Alamiah Dasar . Bogor: Ghalia Indonesia.